Anda di halaman 1dari 32

Laboratorium Farmasetika

Fakultas Farmasi
Universitas Hasanuddin

DOKUMEN RANCANGAN PENGEMBANGAN PRODUK


ASMOFILIN® TABLET SALUT FILM
(TABLET AMINOFILIN SALUT FILM)

PT. APO TAKE CARE

Disusun Oleh:

1. Formulation Development Scientist #1 :Sahriana /N011 171048


2. Formulation Development Scientist #2 : Devy Selvira / N011 18 1001
3. Process Development Scientist #1 :A. Ayatullah Jaskidas / N011 18 1034
4. Process Development Scientist #2 : Yulniangsi / N011 18 1360
5. Analytical Method Development Scientist :Riska / N011 18 1340
6. Packaging Development Scientist :A. Elga Permatasari / N011 18 1320

Supervisors:

Nomor Dokumen :
Tanggal Penuyusunan :
Taggal Pengesahahan :

MAKASSAR, 2020
ASMOFILIN® Tablet, 500 mg/tablet, 19DRP.TU.A1-XXXXX

EXECUTIVE SUMMARY(TERAKHIR)

Halaman2dari32
ASMOFILIN® Tablet, 500 mg/tablet, 19DRP.TU.A1-XXXXX

TINJAUAN TERHADAP PRODUK REFERENSI/PRODUK PEMBANDING(TERAKHIR)

Halaman3dari32
ASMOFILIN® Tablet, 500 mg/tablet, 19DRP.TU.A1-XXXXX

Bagian 1 Identitas Produk(ANDEV)

No. Item Uraian

1 Nama Produsen PT. DERYSA

2 Nama Produk Asmofilin®

3 Kandungan Bahan Aktif Aminofilin

4 Kekuatan Sediaan 500 mg

5 Nomor Registrasi

6 Klaim Indikasi Sediaan Untuk mengobati berbagai gangguan pernafasan

7 Golongan Obat* Keras

*Menurut Undang-Undang

Bagian 2 Quality Target Product Profile (QTPP)(ANDEV)


No. Elemen QTPP Target Justifikasi

1 Bentuk Sediaan Tablet Mengikuti kesetaraan farmasi

2 Desain sediaan Tablet Salut Selaput Mengikuti kesetaraan farmasi

3 Rute Pemberian Oral Mengikuti kesetaraan farmasi

4 Kekuatan Sediaan 500 mg Mengikuti kesetaraan farmasi

Vd = 0.3-0.7 L/kg
Merujuk pada pubchem dan goodman
5 Farmakokinetika CI = 1.6 ml/kg/min
and gilman’s:1043
Cp = >15 mg/L

Masa kadaluarsa tablet pada umumnya


6 Klaim Stabilitas 2 tahun
2-3 tahun

Kemasan primer mampu menjaga


7 Wadah Primer Strip produk dari kerusakan primer karena
cahaya dan kelembapan

Bagian 3 Quality Attribute (Drug Product)(ANDEV)

A. Produk Antara (Granul)


No. Quality Attribute Target Justifikasi

1 Atribut Granul Merujuk pada farmakope indonesia edisi


Pemerian
Fisik IV

Amonia Lemah Merujuk pada farmakope indonesia edisi


Bau
IV

Warna Putih agak Kekuningan Merujuk pada farmakope indonesia edisi

Halaman4dari32
ASMOFILIN® Tablet, 500 mg/tablet, 19DRP.TU.A1-XXXXX

IV

Pahit Merujuk pada farmakope indonesia edisi


Rasa
IV

2 Kandungan Lembab 2-4% Merujuk pada lachman 2

3 Susut Pengeringan <0,5% Tidak lebih dari 0,5% (FI III:598)

Merujuk pada Encyclopedia Of


4 Ukuran Partikel 1-2 mm
Pharmaceutical Technology:3657

5 Sudut Istirahat ≤300C Merujuk pada lachman 2:685

6 Kecepatan Alir >10g/detik Merujuk pada Aulton:207

7 Kerapatan Sejati 4,5g/mL-5,0g/Ml Merujuk pada ansel:200

Merujuk pada developing solid oral


8 Kerapatan Ruah 0,1 – 0,7 g/ mL
dosage forms:168

Merujuk pada Encyclopedia 3rd Edition :


9 Kerapatan Mampat <0,4g/Ml
1430

Merujuk pada developing solid oral


10 Indeks Kompresibilitas ≤10
dosage forms:170

Merujuk pada developing solid oral


11 Rasio Haussner 1.00-1.11
dosage forms:170

B. Produk Ruahan (Tablet)(ANDEV)

No. Quality Attribute Target Justifikasi

Tablet Sesuai dengan monografi yang terdapat


Pemerian
pada farmakope indonesia edisi IV

Amonia Lemah Sesuai dengan monografi yang terdapat


Bau
pada farmakope indonesia edisi IV

Putih agak Kekuningan Sesuai dengan monografi yang terdapat


Atribut Warna
1 pada farmakope indonesia edisi IV
Fisik
Pahit Sesuai dengan monografi yang terdapat
Rasa
pada farmakope indonesia edisi IV

Bobot 500 mg Merujuk pada Martindale

Dimensi - -

Dengan maserasi dan


2 Identifikasi Merujuk pada USP 32
rekristalisasi

3 Assay 84,0%-87,4% Merujuk pada USP 32

4 Bobot (Rentang) 250-500 mg Merujuk pada martindale

Halaman5dari32
ASMOFILIN® Tablet, 500 mg/tablet, 19DRP.TU.A1-XXXXX

Keseragaman Tidak lebih dari 93,0% dan


5 Merujuk pada FI IV
Kandungan tidak lebih dari 107,0%

6 Impurities - -

Dalam waktu 45 menit tablet aminofilin


Range waktu hancur harus larut tidak kurang dari 75 % (Q)
7 Disolusi
berkisar 45 menit C7H8N4O2 dari jumlah yang tertera pada
etiket (USP 32:203)

8 Kekerasan 4kg Merujuk pada ansel:233

Sesuai dengan monografi yang terdapat


9 Waktu Hancur ≤30 menit
pada FI IV

10 Friabilitas <0.5%-1% Merujuk pada lachman 2

≤105 koloni/g
11 ALT-AKK Syarat yang ditetapkan oleh BPOM
≤103 koloni/g

Escherichia coli : ≤ 10
koloni/g , Angka
Enterobacteriaceae : ≤ 103
12 Mikroba Patogen Syarat yang ditetapkan oleh BPOM
koloni/g , Clostridia :
negatif/g , Salmonella :
negatif/g

Bagian 4 Rancangan Formula(FORDEV 1)

Tiap 1 tablet (600 mg) mengandung

Aminofilin 500 mg (Bahan Aktifi)


Starch 3% (Bahan Penghancur)
HPMC 1% (Bahan Penyalut)
PVP 2% (Bahan Pengikat)
Magnesium Stearat 0,25% (Lubrikan)
Aquadest qs (Bahan Pembasah)
Avicel ad 100% (Bahan Pengisi)

Bagian 5 Dasar Formulasi(FORDEV 1)

A. Dasar Pembuatan Sediaan (5)

 Tablet adalah bentuk sediaan padat yang biasanya disiapkan dengan bantuan eksperimen farmasi
yang sesuai. Mereka dapat bervariasi dalam ukuran, bentuk, berat, kekerasan, ketebalan,
disentegrasi dan karakter disolusi, dan dalam aspek lain, tergantung pada penggunaan yang
dimaksud dan metode pembuatannya. (Ansel’s:225)
 Tablet salut selaput adalah tablet terkompresi dilapisi dengan lapisan tipis polimer yang mampu
membentuk selaput. Selaput biasanya berwarna dan lebih di untungkan daripada salut gula.
(Ansel:227)
 Keuntungan utama dari tablet yang telah terbukti secara signifikan adalah bahwa bentuk sediaan
yang tidak mudah rusak. (lachman:294)

Halaman6dari32
ASMOFILIN® Tablet, 500 mg/tablet, 19DRP.TU.A1-XXXXX

B. Dasar Pemilihan Bahan Aktif (3) dan Kekuatan Sediaan (3)(FORDEV 1)


 Aminofilin termasuk dalam daftar Daftar Obat Essensial Nasional 2013 dan sering digunakan untuk
eksaserbasi asma, namun tidak menimbulkan ADR yang serius bahkan jarang terjadi. 5–7 Aminofilin
merupakan turunan teofilin dengan penambahan ethylenediamine yang menjadi kompleks garam
yang larut air. (jurnal farmasi klinik indonesia vol5:150)
 Aminofilin termasuk dalam salah satu terapi yang digunakan pada saat terjadi asma. Aminofilin juga
merupakan suatu brongkodilator yang poten dengan aksi antiinflamasi yang ringan sehingga dapat
digunakan untuk pengobatan asma. (jurnal farmasi klinik indonesia vol7:79)
 Aminofilin termasuk sebagai salah satu obat pilihan asma di DOEN (daftar obat esensial), yang
berarti aminofilin merupakan salah satu terapi yang direkomendasikan pada saat eksaserbasi asma
di Indonesia. (Indosean Journal if Chest vol5:35)

C. Dasar Pemilihan Bahan Tambahan (4)(FORDEV 2)


1. Starch (Bahan Penghancur atau disintegrant)

 Starch merupakan salah satu disintegran yang dapat meningkatkan porositas dan keterbasahan
matriks tablet terkompresi. Dengan demikian, cairan gastrointestinal dapat dengan mudah
menembus matriks tablet sehingga memungkinkan pemecahan tablet terjadi. (Pharmaceutics
Dosage Form and Design:213)
 Starch adalah salah satu tablet disintegran yang paling umum digunakan dalam konsentrasi 3 - 25%
b/b, dengan konsentrasi tipikalnya adalah 15%. Penggunaan starch dalam kompresi langsung,
dapat meningkatkan proses pembuatan tablet dan waktu integrasi tablet. Dengan
menyeimbangkan sifat elastis starch dengan eksipien yang disesuaikan telah terbukti
meningkatkan sifat pemadatan dalam tablet. (Handbook of Pharmaceutical Excipients Sixth
Edition:686)
 Penggunaan sejumlah besar starch telah membantu sifat disintegrasi. (Pharmaceutical
Preformulation and Formulation:390 dan 398) Starch menunjukkan afinitas yang besar terhadap air
melalui aksi kapiler, yang menghasilkan ekspansi dan disintegrasi pada tablet terkompresi yang
baik. Secara umum, tingkat starch yang lebih tinggi menghasilkan waktu disintegrasi yang lebih
cepat. (Pharmaceutical Dosage Forms Tablets Vol.1:109)
 Disintegrant ditambahkan ke formulasi untuk mengatasi kekuatan kohesif yang diberikan selama
kompresi, sehingga memudahkan pemecahan formulasi. Pada saat kontak, bahan penghancur
dapat menarik air ke dalam tablet, membengkak dan memaksa tablet terpisah. Starch, merupakan
suatu disintegrant tradisional dan masih banyak digunakan, akan membengkak ketika basah
meskipun telah dilaporkan bahwa aksi disintegratnya mungkin disebabkan oleh aksi kapiler.
(Pharmaceutical Manufacturing Handbook Production and Process:242)
 Bahan penghancur lainnya yang biasa digunakan di antaranya yaitu asam alginat dan alginat
karbon dioksida yang dibuat dalam tablet efervesen. Terdapat pula magnesium aluminium silikat
yang sering sedikit berwarna. Adapun jenis starch yang paling sering digunakan yaitu pati jagung.
(Encyclopedia Pharmaceutical Technology Vol. 1:990)
2. PVP (Bahan Pengikat)

 PVP dengan konsentrasi 0.5% sampai 5% merupakan salah satu pengikat yang dapat digunakan
dalam sediaan padat. (Handbook of Pharmaceutical Excipients Sixth Edition:582). PVP mudah larut
dalam air dan alkohol serta pelarut organik lainnya. Hal ini telah sesuai dengan bahan pembasah
yang digunakan, yaitu air, di mana PVP mudah larut dalam air. (Handbook of Pharmaceutical
Granulation Technology:112)
 Bahan pengikat lainnya yang juga biasa digunakan yaitu starch, yang terlebih dahulu dibuatkan
pasta starch. Dengan menggunakan starch sebagai bahan pengikat maka dapat memproduksi
granul yang relatif lunak dan rapuh. Akibatnya, ia menghasilkan tablet yang mudah hancur. Selama
proses pembasahan awal, viskositas tinggi dari pasta starch kadang-kadang membuatnya sulit
untuk mendistribusikan pengikat secara merata dalam campuran bubuk. (Handbook of
Pharmaceutical Granulation Technology:110)
 Sifat mekanis dan pembentuk film dari pengikat menentukan kekuatan dan perilaku deformasi dari

Halaman7dari32
ASMOFILIN® Tablet, 500 mg/tablet, 19DRP.TU.A1-XXXXX

matriks pengikat. Kekuatan tarik dari film akasia, gelatin, metilhidroksietil selulosa, PVT, dan starch
yang dibuat dengan berbagai tingkat kelembaban melalui keseimbangan pada berbagai
kelembaban relatif dilaporkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akasia dan PVP membentuk
film yang lemah sedangkan film gelatin memiliki kekuatan tarik tertinggi. PVP juga dilaporkan
menunjukkan nilai rendah modulus Young yang menunjukkan bahwa itu adalah pengikat yang
paling tidak dapat diubah bentuknya. Deformabilitas tinggi membantu dalam konsolidasi selama
pemadatan. Akibatnya, PVP dianggap pengikat basah yang paling disukai oleh banyak orang.
(Handbook of Pharmaceutical Granulation Technology:116)
 Bahan pengikat lainnya yang biasa digunakan di antaranya yaitu glukosa yang merupakan perekat
kuat, tetapi higroskopis. Selain itu terdapat pula starch mucilago yang tidak larut dalam kondisi
kering, starch pragelatinisasi yang alternatif untuk pasta starch, serta sodium alginate yang bersifat
higroskopis dan menjadikan tablet mengeras pada saat disimpan. (Encyclopedia Pharmaceutical
Technology Vol. 1:989)

3. Magnesium Stearat (Lubrikan)

 Tablet maupun kapsul membutuhkan bahan lubrikan dalam proses formulasinya untuk mengurangi
gesekan antara permukaan bubuk dan logam selama pembuatannya, di mana magnesium stearat
umumnya dijadikan sebagai bahan lubrikan dalam pembuatan tablet dan pengisian kapsul.
(Pharmaceutics the Science of Dosage Form Design:251) Lubrikan yang paling umum digunakan
adalah magnesium stearat. (Handbook of Pharmaceutical Granulation Technology:102)
 Aktivitas pelumas atau lubrikan pada magnesium stearat terkait dengan kesiapannya untuk
membentuk film pada permukaan dinding cetakan. Ketika dicampur dalam formulasi tablet, maka itu
akan menampilkan kecenderungan pembentukan film yang sama pada permukaan obat dan partikel
eksipien. (Pharmaceutical Preformulation and Formulation:412)
 Terdapat dua mekanisme kerja lubrikan. Yang pertama yaitu pelumasan fluida (atau hidrodinamik),
di mana dua permukaan yang bergerak dan dipisahkan oleh lapisan pelumas fluida yang terbatas dan
kontinu. Hidrokarbon seperti minyak mineral adalah contoh pelumas tipe cairan. Minyak
hidrokarbon tidak dapat langsung diaplikasikan ke granulasi tablet, kecuali diaplikasikan sebagai
dispersi halus, karena akan menghasilkan tablet dengan bintik-bintik minyak. Sedangkan mekanisme
kedua yaitu pelumasan batas, dengan memberi batas atau lapisan pada permukan die. Pelumas tipe
batas lebih baik daripada pelumas tipe fluida karena kepatuhan pelumas batas pada dinding cetakan
lebih besar daripada pelumas tipe fluida. Dalam hal ini, magenesium stearat merupakan contoh
pelumas tipe batas. (Pharmaceutical Dosage Forms Tablets Vol. 1:111)
 Konsentrasi lubrikan yang digunakan merupakan pertimbangan penting dalam disintegrasi dan
disolusi obat dari tablet berikutnya. Konsentrasi lubrikan yang tinggi, dapat menyebabkan tingkat
disintegrasi dan pelarutan yang berkurang. Sebaliknya konsentrasi disintegran yang tidak mencukupi
dapat menyebabkan cacat tablet. Salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai lubrikan yaitu
magnesium stearat, di mana magnesium stearat dapat digunakan dalam formulasi sediaan
farmasetik tablet pada konsentrasi 0.25% sampai 0.50% b/b. (Pharmaceutical Dosage Form and
Design:214-215)
 Bahan lain yang biasa digunakan sebagai bahan lubrikan atau pelumas, di antaranya yaitu asam
stearat yang lebih disukai sebagai pelumas dinding mati, dan Sodium Lauryl Sulfat (SLS) yang
merupakan pelumas sedang dengan sifat basah. Selain itu, terdapat pula Sodium Stearyl Fumarate
yang kurang sensitif terhadap pelebaran dan kompresibilitas, dan juga talk yang tidak larut tetapi
hidrofobik. Magnesium stearat dapat mengurangi kekuatan tablet, memperpanjang disintegrasi, dan
tidak larut dalam air sehingga magnesium stearat merupakan pelumas yang sangat baik.
(Encyclopedia Pharmaceutical Technology Vol. 1:990)

4. HPMC (Bahan Penyalut)

 HPMC banyak digunakan dalam formulasi farmasi oral, ophthalmic, nasal dan topikal. Dalam produk
oral, HPMC dapat digunakan sebagai pengikat, penyalut dan sebagai matriks untuk digunakan dalam
formulasi tablet rilis yang diperluas. Tergantung pada tingkat viskositas, konsentrasi 2 - 20% b/b

Halaman8dari32
ASMOFILIN® Tablet, 500 mg/tablet, 19DRP.TU.A1-XXXXX

digunakan untuk larutan pembentuk film pada tablet pelapis film. (Handbook of Pharmaceutical
Excipients Sixth Edition:326-327)
 HPMC dijadikan sebagai bahan penyalut dikarenakan kelarutan polimer yang khas dalam cairan
lambung usus serta dalam sistem pelarut organik dan pelarut air, tidak berpengaruh pada kekerasan
tablet dan pemakaian obat, fleksibilitas mengurangi resistensi, tidak memiliki bau, dan mempunyai
kemampuan untuk mencampurkan zat warna atau zat aditif lainnya ke dalam lapisan tipis tanpa
kesukaran (Lachman edisi 2:777)
 Bahan penyalut lainnya yang biasa digunakan, di antaranya yaitu Methylcellulose (MC) yang
memiliki nilai viskositas yang rendah, paling baik untuk film berair, Ethylcellulose (EC) yang
digunakan dalam kombinasi dengan zat larut air untuk pelepasan segera. Selain itu terdapat pula
Hydroxyethylcellulosa (HEC) yang mirip dengan MC dengan solusi yang jelas, serta Hydroxypropyl
cellulosa (HPC) yang digunakan dalam kombinasi untuk mempromosikan adhesi.
Hydroxypropylmethyl cellulosa (HPMC) merupakan bahan penyalut yang terbaik dari bahan
sebelumnya, di mana HPMC memiliki nilai viskositas rendah yang terbaik.(Pharmaceutical
Manufacturing Handbook Production and Process:246)

5. Avicel pH 101 (Bahan Pengisi)

 Avicel dengan pH 101 memiliki bentuk bubuk sedangkan avicel pH 102 memiliki bentuk granul atau
butiran, sehingga ukuran avicel pH 101 lebih kecil dibandingkan dengan avicel pH 102, di mana avicel
ini biasa digunakan sebagai bahan pengisi atau pengencer dalam granulasi basah. (Pharmaceutics
Dosage Form and Design:212)
 Avicel memiliki kompresibilitas yang sangat baik dan beberapa sifat disintegrant, serta tersedia
dalam berbagai tingkatan dengan aplikasi spesifik. Bahan pengisi yang juga biasa digunakan yaitu
mannitol, tetapi dalam formulasi ini tidak digunakan mannitol karena mannitol digunakan terutama
untuk tablet kunyah serta bentuk bubuk memiliki aliran dan kompaksi yang buruk. Selain itu,
terdapat pula bahan pengisi berupa dekstrosa yang tersedia dalam bentuk anhidrat dan monohidrat,
namun anhidrat memiliki kompresi yang buruk. (Encyclopedia Pharmaceutical Technology Vol. 1:989)
 Avicel pH 101 jika dicampur dengan starch dan dimasak hingga starch membentuk pasta, maka akan
membuat campuran granulasi basah yang sangat baik. Dengan menggunakan 60% avicel dan 40%
starch sebagai pasta 10%, maka dapat menjadikan massa basah lebih mudah didorong melalui layar,
membentuk butiran yang lebih halus dan butiran yang lebih keras pada pengeringan dibandingkan
dengan pasta starch saja. (Pharmaceutical Dosage Forms Tablets Vol. 1:157)
 Avicel banyak digunakan dalam farmasi, terutama sebagai bahan pengikat atau pengisi / pengencer
dalam tablet oral dan formulasi kapsul yang digunakan dalam proses granulasi basah dan kompresi
langsung pada konsentrasi 20 - 90%. Avicel stabil meskipun higroskopis, tidak toksik dan tidak
mengiritasi sehingga baik digunakan sebagai bahan pengisi dalam formulasi tablet. (Handbook of
Pharmaceutical Excipients Sixth Edition:130-131)

6. Aquadest (Bahan Pembasah)

 Bahan pengikat yang digunakan adalah PVP, di mana PVP memerlukan bahan pembasah berupa air
atau larutan hidroalkohol dengan persentase yang digunakan dalam sistem granulasi sebesar 5 -
10%. Digunakan air sebagai bahan pembasah karena sifat PVP yang mudah larut dalam air.
(Handbook of Pharmaceutical Granulation Technology:110, 112)
 Proses granulasi basah melibatkan massa campuran bubuk, menggunakan pengikat dan pembasah
(pelarut). Pengikat ditambahkan dalam bentuk larutan, atau ditambahkan kering atau lendirnya
disatukan dengan campuran bubuk. Air banyak digunakan sebagai bahan pembasah karena mudah
didapatkan, tidak beracun dan dihilangkan dengan pengeringan. Pilihan cairan tergantung pada sifat-
sifat bahan yang digranulasi, seperti bahan pengikat, di mana bahan pengikat yang digunakan yaitu
PVP yang mudah larut dalam air. (Encyclopedia Pharmaceutical Technology Vol. 1:989)
 Pada metode granulasi basah, bahan yang digunakan dibasahi, digiling dan dikeringkan. Pemakaian
pelarut yang menguap dan mudah terbakar pada granulasi basah dapat menimbulkan masalah baru.
Diperlukan pertimbangan keamanan seperti, tempat kerja harus bervelentasi yang baik untuk
mengurangi efek toksik dan menjaga agar konsentrasi uap pelarut di bawah batas yang dapat
ledakan. Bahan yang sering digunakan yaitu alkohol dan air. Alkohol merupakan bahan yang mudah

Halaman9dari32
ASMOFILIN® Tablet, 500 mg/tablet, 19DRP.TU.A1-XXXXX

terbakar sehingga membahayakan. Oleh karena itu digunakan aquadest karena tidak mudah
terbakar . (Teori dan Praktek Farmasi Industri Edisi 3:691), (Handbook of Pharmaceutical Excipients
Sixth Edition:17)

D. Dasar Pemilihan Bahan Kemas Primer (5)(PACKDEV)


 Kemasan merupakan salah satu hal terpenting dalam menjamin ketahanan produk. Kemasan
strip umum digunakan untuk mengemas tablet. Produk disegel antara dua lembaran tipis dengan
menekan sisi tablet dengan gulungan penekan yang memungkinkan terjadinya kesempurnaan
penyegelan yang baik. Strip dapat berupa kombinasi aluminium dan plastik. Dalam strip, tiap
item dikemas secara masing – masing yang memungkinkan terlindunginya tiap item selama masa
penyimpanan hingga diperlukan dan memudahkan penggunaan sehari-hari karena mudah
dibawa dan dirobek ketika akan digunakan. Aluminium foil digunakan karena dapat melindungi
produk dari panas dan penggunaannya yang mudah dilipat yang memudahkan dalam
pengemasan. Aluminium juga ideal untuk kemasan primer karena tidak tertandingi dalam
melindungi produk secara total dari mikroorganisme, cahaya, dan gas – gas. Foil dikatakan tidak
berbahaya bagi kesehatan karena tidak mengandung plastisier dan ramah lingkungan. Cahaya
tidak dapatmenembus aluminium sehingga baik untuk bahan yang tidak tahan cahaya serta dapat
memberikan sensasi dingin. (16-20)

E. Dasar Pemilihan Metode Pembuatan (5)(PROSDEV)


 Tablet salut selaput digunakan karen memiliki mekanik yang lebih baik dibanding lapisan gula
(mudah diaplikasikan) dan dapat memperindah tampilan tablet. Dengan digunakannya pelapisan
tablet salut selapis obat dapat dikontrol pelepasannya sehingga dibuat lapisa yang tidak larut dalam
cairan gastrointestinal (1: 206)
 Dibuat tablet salut selapis karena senyawa aminofilin merupakan senyawa yang mwmiliki bau
amonia dan rasa pahit sehingga dengan adanya penyalutan diharapkan menutupi bau dan rasa
tersebut, terlebih aminofilin merupakan zat yang jika dibiarkan berada di udara terbuka akan secara
perlahan-lahan kehilangan etilendiamin, melepaskan teofilin dan menyerap karbon dioksida (2: 111-
112)
 Digunakannya talbelt salut selapis adalah karena dibandingkan dengan penyalutan dengan gula
tablet salut selapis lebih tahan lama sehingga obat tidak mudah rusak, memiliki lapisan yang lebih
tipis sehingga mengurangi berat keseluruhan tablet, dan proses pengerjaan yang singkat sehingga
dapat lebih menghemat waktu. (3: 227)
 Metode granulasi basah dipilih karena merupakan metode yang paling umum digunakan dalam
pembuatan tablet cocok untuk sebagian besar senyawa, memberikan kemampuan mengalir ke
formulasi, dapat mengurangi masalah elastisitas. Permukaan lapisan dengan polimer hidrofilik dapat
meningkatkan keterbasahan. Mengikat obat dengan eksipien sehingga mengurangi potensi
pemisahan. (4:424;432)
 Metode granulasi basah memiliki kelebihan mengurangi pemisahan komponen formulasi selama
penyimpanan dan atau pemrosesan yang mengarah pada berkurangnya variabilitas intra dan antar
batch. (1:228)
 Metode granulasi basah memiliki keuntungan mengurangi penanganan dan kontaminasi oleh debu
dan menawarkan penghematan dalam waktu dan proses. ( 6:139)

C. Dasar Penentuan Spesifikasi Sediaan (3) (ANDEV)


Kandungan Lembab

 Granul yang sangat kering dan hanya mengandung sedikit sekali persentase kelembapan, sering
mrnghasilkan lebih banyak tabel renyah daripada granul yang kadar kelembapannya 2-4%
(lachman 2:655)
 Kelembaban relatif dapat bervariasi secara signifikan dari lokasi ke lokasi, dan dari musim ke
musim. Oleh karena itu, perilaku transisi fase anhidrat/hidrat telah menjadi perhatian khusus

Halaman10dari32
ASMOFILIN® Tablet, 500 mg/tablet, 19DRP.TU.A1-XXXXX

dalam pengembangan farmasi. Aspek kinetik dehidrasi juga telah dipelajari secara luas (Aulton:
42)

Susut Pengeringan

 Susut pengeringan yang diisyaratkan kurang dari 0,5% (FI III:598)


 Kadar air pada berbagai granul memiliki kurang dari 2 % (Pharmaceutical Dosage From: Tablet
Volume II:347)
 Untuk menetapkan jumlah semua jenis bahan yang mudah menguap atau hilang pada kondisi
tertentu maka dilakukan penetapan susut pengeringan (FI IV:1043)

Persyaratan Kadar

 Sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh farmakope tablet aminofilin mengandung aminofilin
tidak kurang dari 93,0% dan tidak lebih dari 107,0% teofilin anhidrat dari jumlah yang tertera
pada etiket (FI IV: 91)
 Persyaratan kadar untuk obat-obat yang berbentuk tablet dengan dosis yang lebih besar adalah
tidak kurang dari 95% dan tidak lebih dari 105% dari jumlah yang tercantum pada etiket (lachman
2)
 Aminofilin mengandung teofilin dan etilendiamin memiliki persyaratan kadar yang mengandung
tidak kurang dari 84,0% dan 87,4% (British Pharmacopeia)

Organoleptis

 Pengujian organoleptis penting dilakukan terhadap atribut fisik aminofilin yang telah
dipersyaratkan yaitu memiliki rasa yang pahit, berwarna putih, dan memiliki bau amonia lemah
(FI IV)
 warna pada suatu tablet bertujuan untuk cepat dikenal dan diterima konsumen serta seragam
dan merata dalam satu tablet, memiliki bau untuk menunjukkan ciri khas pada produk tersebut,
rasa sangat penting bagi penerimaan konsumen atas tablet kunyah (lachman 2:650)
 Pemilihan rasa termasuk aspek penting yang dapat membuatpasien mau mengkonsumsi obat,
rasa manis ditambahkan pada tablet untuk menghilangkan rasa yang kurang enak dari zat aktif
yang digunakan (Aulton 2rd Ed; 10)

Kekerasan

 Tablet harus mempunyai kekerasan tertentu untuk bertahan terhadap berbagai guncangan
mekanik pada saat pembuatan, pengepakan, dan pengepalan (lachman 2:651)
 Kekuatan sekitar 4kg dianggap sebagai persyaratan minimum untuk tablet yang memuaskan.
Peralatan otomatis multifungsi dapat menentukan berat, kekerasan, ketebalan dan diameter dari
tablet (ansel:233)
 Aspek kekerasa merupakan salah satu spesifikasi yang banyak digunakan untuk menentukan
kualitas suatu tablet (Aulton: 422)

Waktu Hancur

 Tablet menurut USP yang tidak bersalut mempunyai standar waktu hancur paling rendah 5 menit
(tablet aspirin), tetapi kebanyakan tablet memiliki waktu hancur 30 menit (lachman II: 659)
 Waktu hancur dari suatu tablet adalah tidak lebih dari 30 menit untuk tablet salut enterik serta
dilakukan penetapan seperti yang tertera pada tablet salut enterik (FI IV)
 Untuk obat bersalut bukan enterik, tidak kurang 16 tablet dari 18 tablet yang diujikan harus
hancur dalam waktu tidak kurang dari 60 menit (BPOM:12)

Kecepatan Alir

Halaman11dari32
ASMOFILIN® Tablet, 500 mg/tablet, 19DRP.TU.A1-XXXXX

 Kecepatan aliran suatu tablet digunakan sebagai metode untuk menetapkan kemampuan
mengalir, dimana bahan yang keluar dipantau terus menerus (lachman 2:685)
 Ukuran partikel yang lebih kecil memiliki daya mengalir yang lebih besar dibandingkan dengan
ukuran partikel yang lebih besar dimana memiliki daya alir yang lebih kecil (aulton :201) particle
shape

Sudut Istirahat

 Bila sudut baring lebih kecil dari 300 atau sama dengan 300 biasanya menunjukkan bahwa bahan
dapat mengalir bebas, sedangkan jika sudut baring lebih besar atau sama dengan 40 0 maka
biasanya daya mengalirnya kurang baik (lachman 2:685)

Keseragaman Kandungan

 Suatu tablet yang akan diketahui kemanjurannya harus dipantau jumlah obat pada setiap
tabletnya atau batch, begitupun kemampuan tablet untuk melepaskan zat atau obat yang
dibutuhkan harus diperhatikan/diketahui (lachman 2:655)
 Keseragaman kandungan dilakukan untuk menjaga konsistensi serta memberi kesan dengan
mutu yang berkualitas sehingga tentu akan meningatkan kepercayaan konsumen terhadap
produk (FI V: 1526)
 Menurut USP, keseragaman kandungan berada pada rentang 85%-115% sesuai dengan yang
tertera pada etiket (Ansel:271)

Disolusi

 Tablet aminofilin dalam waktu 45 menit harus larut tidak kurang dari 75% (Q) C 7H8N4O2 darijumlah
yang tertera pada etiket (USP 32:203)
 Uji hancur hanya menyatakan waktu yang diperlukan tablet untuk hancur dibawah kondisi yang
ditetapkan, dan lewatnya seluruh partikel melalui saringan berukuran mesh-10. Uji disolusi tablet
tidak memberi jaminan bahwa partikel-partikel itu akan melepas bahan obat dalam larutan
dengan kecepatan seharusnya. Itulah sebabnya uji disolusi dan ketentuan uji dikembaangkan bagi
hampir seluruh produk tablet (lachman II:659)
 Uji disolusi penting dilakukan untuk mengetahui rate-limiting step pada proses absorpsi (Aulton:
122)

Kerapatan sejati

 Partikel yang padat umunya lebih kohesif dari partikel yang kurang padat dengan memiliki ukuran
dan bentuk yang sama (aulton:201) particle density
 Kerapatan sejati merupakan kerapatan yang diukur dengan membandingkan ukuran partikel
dengan volume ujinya, kisaran kerapatan sejati yaitu 4,5 g/ mL – 5,0g / mL (Ansel:200)

Friabilitas

 Tablet yang telah dimasukkan ke dalam alat friabilitor akan dibersihkan dan ditimbang ulang.
Kehilangan berat lebih kecl dari 0,5% sampai 1% masih dapat dibenarkan. Beberapa tablet kunyah
dan tablet busa mengalami kehilangan berat friabilitas tinggi. Tablet seperti ini memerlukan
penumpukan pada pengemasan. Apabila terlihat adanya capping pada uji kerenyahan, tablet itu
tidak boleh dijual, tidak perduli berapapun persentase kehilangannya (lachman 2:654)
 Kemampuan suatu tablet terhadap penurunan berat dilakukan untuk menangani abrasi pada
proses pengiriman, penanganan dan pengemasan. Kehilangan bobot maksimal tidak boleh lebih
dari 1 % (Ansel:272)
 Uji kerapuhan dilakukan karena tablet tidak boleh terlihat cacat ketika ditekan oleh metode
gesekan. Penuruna berat pada uji kerapuhan yang dibutuhkan <1% (Aulton:422)

Halaman12dari32
ASMOFILIN® Tablet, 500 mg/tablet, 19DRP.TU.A1-XXXXX

Kerapatan ruah

 Kerapatan ruah merupakan kerapatan dari massa sampel serbuk. Kerapatan ruah pada serbuk
adalah 0,1 – 0,7 g/ mL (Developing Solid Oral Dosage Forms:168)
 Kerapatan ruah adalah ukuran yang digunakan untuk menyatakan segumpalan partikel atau
granul. Partikel yang berbentuk bulat memiliki kerapatan ruah yang meningkat, bila ukuran
granul bertambah besar kerapatan bulk menurun, granul kecil dapat membentuk massa yang
lebih kompak daripada granul besar (lachman 2:682)

Kerapatan mampat

 Kerapatan mampat merupakan massa serbuk setelah dimampatkan, kerapatan mampat sangat
berpengaruh dengan bentuk partikel. Kerapatan dari serbuk adalah <0,4g / Ml (encyclopedia 3 rd
Edition:1430)

Rasio haussner

 Rasio hausner besar kaitannya dengan indeks kompresibillitas dimana rasio dibawah 1,25
menunjukkan aliran yang baik yang setara dengan 20% indeks kompresibilitas (aulton:134)
 Granul yang memiliki rasio hausner dengan kisaran 1.00-1.11 merupakan aliran yang sangat baik
(developing solid oral dosage forms:170)
 Secara umum rasio haussner sekitar 1.2 dapat diterima, sedangkan ketika rasio haussner melebihi
1.6 serbuk akan bermasalah untuk di isi ke dalam kapsul karena adanya interaksi kohesif tinggi
yang tidak perlu antar partikel sehingga dianggap tidak menentu (Parikh: 2005)

Indeks kompresibilitas

 Indeks kompresibilitas yang menunjukkan angka 11-15% menunjukkan sifat alir yang sangat baik
(developing solid oral dosage forms:170)

ALT/AKK

 Pengujian cemaran mikroba pada angka lempeng total dan angka kapang khamir digunakan
untuk menguji batas cemaran mikroba sesuai dengan yang dipersyaratkan yaitu angka lempeng
total : ≤105 koloni/g dan angka kapang khamir : ≤ 103 koloni /g (BPOM)
 Pada sediaan tablet yang akan diformulasikan terhadap mikroba patogen terdapatnya cemaran
oleh mikroba patogen yang dipersyaratkan oleh BPOM, yang dimana tertera pada BPOM tablet
memiliki cemaran mikroba terhadap Escherichia coli ≤10 koloni /g, angka Enterobacteriaceae ≤10 3
koloni /g, Clostridia negatif /g, Salmonella shigella negatif /g (BPOM)
 Uji batas mikroba dilakukan untuk mengetahui jumlah mikroba perbekalan farmasi, mulai dari
bahan baku hingga sediaan jadi dan untuk menyatakan bahwa perbekalan farmasi bebas dari
spesies mikroba tertentu (FI IV:847)

Bagian 6 Informasi Bahan Aktif(FORDEV 1)

A. Uraian Farmakologi (3)

No. Item Uraian

1 Nama Aminofilin
2 Kelas farmakologi Antispasmodikum diuretikum
3 Indikasi Untuk mengobati beberapa penyakit pernapasan, seperti asma,
bronkitis, emfisema, dan penyakit paru-paru kronis. Selain itu, obat ini
juga dapat meredakan gejala-gejala penyakit, seperti sesak napas,

Halaman13dari32
ASMOFILIN® Tablet, 500 mg/tablet, 19DRP.TU.A1-XXXXX

No. Item Uraian

mengi, dan batuk-batuk.


Aminofilin yang merupakan golongan bronkodilator ini bekerja dengan
cara membuka saluran pernapasan di dalam paru-paru, sehingga udara
4 Mekanisme kerja
dapat mengalir dengan lancar dan penggunanya dapat bernapas dengan
lega.
tukak lambung, hipertiroidisme, gangguan hati, gangguan jantung,
5 Kontraindikasi
epilepsi, porfiria, dan hipertensi
Detakjantungmeningkat, gelisah, gemetar, gangguantidur, mual,
6 Efek samping
sakitkepaladansakitperut
 Mempercepatpembuanganaminofilindanmenurunkanefektivitasnyaj
ikadigunakanbersamadengan carmabazepine, phenytoin, rifampicin,
danbarbiturat.
 Memperlambatpembuanganaminofilindanberisikomeningkatkanefe
ksampingjikadigunakanbersamadengan allopurinol, carbimazole,
cimetidine, ciprofloxacin, clarithromycin, diltiazem, erythromycin,
7 Interaksi Obat
fluconazole, interferon, isoniazid, methotrexate,
norfloxacin, propranolol, ofloxacin, thiabendazole, dan verapamil.
 Meningkatkankadar phenytoin dalamdarah.
 Meningkatkanrisikokeracunanjikadigunakanbersamadenganobatgol
ongan xanthine lainnya, sepertiteofilin.

Umum : Mual dan muntah pada pasien asma dapat


menyebabkan asam lambung naik, terutama pada pasien dengan GERD
(Gastro Esophageal Reflux Disease).
8 Toksisitas Karsinogenesis : -
Tratogenesis : Penggunaan pada wanita hamil harus dengan resep
dokter
Mutagenesis :-
Dosis sesak nafas akut:
Dewasa: Dosis awal adalah 5 mg/kgBB atau 250-500 mg, selama lebih
dari 20-30 menit, dengan suntik lambat atau infus.
Anak: Usia 6 bulan-9 tahun: 1 mg/kgBB per jam.
Usia 10-16 tahun: 0,8 mg/kgBB per jam.
9 Dosis dan pemberian
Dosisisesaknafaskronik:
Dewasa: 225-450mg, 2kali seharidapatditingkatkanjikaperlu.
Anak: dosisawal 225mg, 2kali sehari.
Setelahsatuminggudosisdapatdtingkatkanjika di perlukanhingga 450mg
2kali sehari.
Allopurinol, azithromycin, carbamazepine, cimetidine, ciprofloxacin,
10 Interaksi obat clarithromycin, diuretik, erythromycin, lithium, phenytoin, prednisone,
propranolol, rifampin, dan tetracycline
Aminofilin terutama dieliminas melalui metabolisme hati (>90%).
11 Farmakokinetika Metabolisme hati terutaama via sistem enzi CYP1A2 dengan jumlah
yang lebih kecil dimetabolisme oleh CYP2E1 dan CYP3A.

B. Data Fisikokimia Bahan Aktif (1)(FORDEV 1)

No. Item Uraian

1 Nama Aminofilin

2 Nama IUPAC 1,3-dimethyl-7H-purine-2,6-dione;ethane-1,2-diamine

Halaman14dari32
ASMOFILIN® Tablet, 500 mg/tablet, 19DRP.TU.A1-XXXXX

No. Item Uraian

3 Rumus Molekul C16H24N10O4

4 Berat Molekul 420,43

Bentuk Butir atau serbuk

Warna Putih atau agak kekuningan


5 Pemerian
Bau Bau lemah mirip amoniak

Rasa Pahit

Titik Lebur
Profil Termal (Dalam
6 Titik Didih
Keadaan Padat)
Suhu Dekomposisi 15-25

Dalam Air Larut dalam kurang lebih 5 bagian air


7 Kelarutan Praktis tidak larut dalam etanol (95%) P dan
Dalam Pelarut Lain
dalam eter P.
8 pKa 8.81

9 pH (Dalam Larutan) 8,6-9,0

10 Koefisien Partisi -3,03

11 Log P -0,02

12 Polimorfisme -

13 Bentuk Kristal

14 Higroskopisitas Tidak

15 Ukuran Partikel -

Nyata

16 Kerapatan Ruah

Mampat

Halaman15dari32
ASMOFILIN® Tablet, 500 mg/tablet, 19DRP.TU.A1-XXXXX

No. Item Uraian

17 Rumus Bangun

Halaman16dari32
ASMOFILIN® Tablet, 500 mg/tablet, 19DRP.TU.A1-XXXXX

B. Data Fisikokimia Bahan Aktif (Lanjutan) (1)(FORDEV 1)

Spektrum, Termogram dan Fotomikrograf


17 Spektrum Serapan UV-Visible

18 Spektrum Inframerah

19 Termogram (DSC) (…)

Halaman17dari32
ASMOFILIN® Tablet, 500 mg/tablet, 19DRP.TU.A1-XXXXX

Spektrum, Termogram dan Fotomikrograf


20 Termogram (TGA) (…)

21 Difraktogram Sinar-X (…)

22 Fotomikrograf (SEM) (…)

Halaman18dari32
ASMOFILIN® Tablet, 500 mg/tablet, 19DRP.TU.A1-XXXXX

C. Uraian Stabilitas(ANDEV)

No. Item Uraian

A Dalam Keadaan Padat (3)


1 Pengaruh Suhu Stabil pada suhu ruangan 20-25
2 Pengaruh Cahaya Dapat menurangi efek dari obat
3 Pengaruh Kelembaban Dapat merusak bentuk dari sediaan
B Dalam Larutan (1)
1 Pengaruh Pelarut -
Tidak stabil pada Ph kurang dari 8 dan stabil pada Ph rentang
2 Pengaruh Ph
3,5-8,6
Tidak stabil pada cahaya sehingga menyebabkan terjadinya
3 Pengaruh Cahaya
perubahan warna jika terkena cahaya
C Inkompatibilitas (1)
1 Gugus Fungsi -
2 Ion Logam Preduksi kuat/asam kuat/alkali, zat pengoksidasi
3 Senyawa Tertentu Zat pengoksidasi kuat
D Saran Penyimpanan (1) Dalam wadah tertutup rapat

Bagian 7 Informasi Bahan Tambahan

A. Bahan Tambahan 1(FORDEV 2)

No. Item Uraian

1 Nama Starch
5-[5-[3,4-dihydroxy-6-(hydroxymethyl)-5-methoxyoxan-2-yl]oxy-6-
2 Nama IUPAC [[3,4-dihydroxy-6-(hydroxymethyl)-5-methoxyoxan-2-yl]oxymethyl]-
3,4-dihydroxyoxan-2-yl]oxy-6-(hydroxymethyl)-2-methyloxane-3,4-diol
3 Rumus Molekul C27H48O20

4 Berat Molekul 692.661 g/mol

Bentuk Serbuk

Warna Putih kekuningan


5 Pemerian
Bau Tidak berbau

Rasa Tidak berasa

6 Titik Lebur 410˚C

Dalam Air Praktis tidak larut dalam air


7 Kelarutan
Dalam Pelarut Lain Praktis tidak larut dalam basa dan asam

Halaman19dari32
ASMOFILIN® Tablet, 500 mg/tablet, 19DRP.TU.A1-XXXXX

No. Item Uraian

8 pKa 4.0 - 7.0

9 pH (Dalam Larutan) 7.5

10 Higroskopisitas -

11 Stabilitas Stabil dalam pemanasan 160 ˚C

12 Inkompatibilitas Inkompabilitas dengan bahan amonium kuartener


Perhatikan tindakan pencegahan yang normal sesuai dengan keadaan
dan kuantitas bahan ditangani. Starch menyebabkan iritasi bila terhirup
13 Penanganan dan paparan berlebihan dapat menyebabkan dermatitis selama jangka
panjang debu terhirup 8 jam. Gunakan pelindung mata, sarung tangan,
dan respirator yang direkomendasikan
14 Toksisitas Dapat menyebabkan dermatitis dan kanker

15 Saran Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

16 Konsentrasi 3% - 25% b/b

B. Bahan Tambahan 2(FORDEV 2)

No. Item Uraian

1 Nama PVP

2 Nama IUPAC Polyvyniyl pyrrolidone (PVP)

3 Rumus Molekul (C6H9NO)n

4 Berat Molekul 2500-3.000.000

Bentuk Higroskopik

Warna Putih
5 Pemerian
Bau Tidak berbau

Rasa -

6 Titik Lebur 150˚C

Dalam Air Sangat larut dalam air


Sangat larut dalam asam, kloroform, etanol
7 Kelarutan (95%), keton, metanol. Praktis tidak larut
Dalam Pelarut Lain
dalam eter, hidrokarbon dan minyak
mineral
8 PKa 3.0 – 7.0

9 pH (Dalam Larutan) 7.0

10 Higroskopisitas Higroskopis
Povidon menghitam pada pemanasan 150˚C dengan mereduksi dalam
11 Stabilitas kelarutan air. Stabil pada pemanasan sekitar 110-130˚C dalam jangka
waktu yang pendek

Halaman20dari32
ASMOFILIN® Tablet, 500 mg/tablet, 19DRP.TU.A1-XXXXX

No. Item Uraian

Inkompatibel dengan berbagai macam garam anorganik, resin alami


12 Inkompatibilitas dan sintesis. Membentuk larutan molekuler dalam larutan
sulfathiazole, natrium salisilat, asam salisilat, phenobarbital dan tanin
Perhatikan tindakan pencegahan yang normal sesuai dengan keadaan
13 Penanganan dan kuantitas bahan ditangani. Pelindung mata, sarung tangan dan
masker debu yang direkomendasikan
14 Toksisitas -
Povidone dapat disimpan dalam kondisi biasa tanpa mengalami
dekomposisi atau degradasi. Namun, karena serbuknya bersifat
15 Saran Penyimpanan
higroskopis, harus disimpan dalam kontainer kedap udara di tempat
sejuk dan tempat kering
16 Konsentrasi 0.5% - 5% b/b

C. Bahan Tambahan 3(FORDEV 2)

No. Item Uraian

1 Nama Magnesium Stearat

2 Nama IUPAC Magnesium oktadekanoat

3 Rumus Molekul C36H70Mg04

4 Berat Molekul 591.2 g/mol

Bentuk Serbuk dengan kerapatan ruah yang kecil

Warna Putih mengkilap


5 Pemerian
Bau Khas

Rasa Pahit

6 Titik Lebur 117-150°C

Dalam Air Praktis tidak larut dalam air


7 Kelarutan Praktis tidak larut dalam etanol, etanol 95%
Dalam Pelarut Lain P, eter, dan larut dalam benzen hangat, dan
etanol 95% hangat
8 PKa 3.0 – 7.0 (5% b/v larutan berair)

9 pH (Dalam Larutan) 3.0 – 7.0 (5% b/v larutan berair)

10 Higroskopisitas -
Magnesium stearat stabil dan harus disimpan dalam wadah tertutup
11 Stabilitas
dan kering
Tidak sesuai dengan asam kuat, alkali, dan garam besi. Hindari
pencampuran dengan bahan pengoksidasi kuat. Magnesium stearat
12 Inkompatibilitas
tidak bisa digunakan dalam produk yang mengandung aspirin,
beberapa vitamin, dan kebanyakan alkaloid garam
Gunakan pelindung mata dan sarung tangan, ketika menghirup
13 Penanganan magnesium stearat dapat menyebabkan pada masalah pernapasan,
sesunggukan, dan batuk-batuk

Halaman21dari32
ASMOFILIN® Tablet, 500 mg/tablet, 19DRP.TU.A1-XXXXX

No. Item Uraian

14 Toksisitas Tidak toksik pada pemakaian oral

15 Saran Penyimpanan Disimpan dalam wadah yang terlindungi cahaya

16 Konsentrasi 0.25% - 0.50% b/b

D. Bahan Tambahan 4(FORDEV 2)

No. Item Uraian

1 Nama Magnesium Stearat

2 Nama IUPAC Magnesium oktadekanoat

3 Rumus Molekul C36H70Mg04

4 Berat Molekul 591.2 g/mol

Bentuk Serbuk dengan kerapatan ruah yang kecil

Warna Putih mengkilap


5 Pemerian
Bau Khas

Rasa Pahit

6 Titik Lebur 117-150°C

Dalam Air Praktis tidak larut dalam air


7 Kelarutan Praktis tidak larut dalam etanol, etanol 95%
Dalam Pelarut Lain P, eter, dan larut dalam benzen hangat, dan
etanol 95% hangat
8 PKa 3.0 – 7.0 (5% b/v larutan berair)

9 pH (Dalam Larutan) 3.0 – 7.0 (5% b/v larutan berair)

10 Higroskopisitas -
Magnesium stearat stabil dan harus disimpan dalam wadah tertutup
11 Stabilitas
dan kering
Tidak sesuai dengan asam kuat, alkali, dan garam besi. Hindari
pencampuran dengan bahan pengoksidasi kuat. Magnesium stearat
12 Inkompatibilitas
tidak bisa digunakan dalam produk yang mengandung aspirin,
beberapa vitamin, dan kebanyakan alkaloid garam
Gunakan pelindung mata dan sarung tangan, ketika menghirup
13 Penanganan magnesium stearat dapat menyebabkan pada masalah pernapasan,
sesunggukan, dan batuk-batuk
14 Toksisitas Tidak toksik pada pemakaian oral

15 Saran Penyimpanan Disimpan dalam wadah yang terlindungi cahaya

16 Konsentrasi 0.25% - 0.50% b/b

E. Bahan Tambahan 5(FORDEV 2)

Halaman22dari32
ASMOFILIN® Tablet, 500 mg/tablet, 19DRP.TU.A1-XXXXX

No. Item Uraian

1 Nama Hydroxyethylmethylcellulose

2 Nama IUPAC Cellulose, 2-hydroxyethyl methyl este

3 Rumus Molekul [C6H7O2(OH)2COOR]n

4 Berat Molekul Sekitar 10.000-1.500.000

Bentuk Hablur

Warna Kream putih


5 Pemerian
Bau Tidak berbau

Rasa Tidak berasa

6 Titik Lebur -

Dalam Air Larut dalam air


7 Kelarutan
Dalam Pelarut Lain Larut dalam aseton, etanol, ether

8 pKa 4.75

9 pH (Dalam Larutan) 5.5 – 8.0

10 Higroskopisitas Higroskopis setelah pengeringan

11 Stabilitas Stabil pada pH 3 - 11

12 Inkompatibilitas Inkom dengan beberapa agen peroksidasi

13 Penanganan Menggunakan alat standar yang baik

14 Toksisitas Bukan material yang toksik dan tidak mengiritasi

15 Saran Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat di tempat yang sejuk dan kering

16 Konsentrasi 2% - 20% b/b

F. Bahan Tambahan 6 ( FORDEV 2)

No. Item Uraian

1 Nama Aquadest

2 Nama IUPAC Dihidrogen Oksida

3 Rumus Molekul H2O

4 Berat Molekul 18.02

Bentuk Cairan

Warna Jernih dan tidak berwarna


5 Pemerian
Bau Tidak berbau

Rasa Tidak berasa

Halaman23dari32
ASMOFILIN® Tablet, 500 mg/tablet, 19DRP.TU.A1-XXXXX

No. Item Uraian

6 Titik Lebur 0°C

Dalam Air Larut


7 Kelarutan
Dalam Pelarut Lain Larut

8 pKa -

9 pH (Dalam Larutan) 7

10 Higroskopisitas -

11 Stabilitas Stabil terhadap udara

12 Inkompatibilitas -

13 Penanganan -

14 Toksisitas Tidak bersifat toksik dan tidak menimbukan iritasi

15 Saran Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

16 Konsentrasi -

Bagian 8 Peralatan dan CPPs


A. Peralatan(PROSDEV)
No. ID Alat Nama Alat/Tipe Merek Jumlah No.SOP
AG-PT-00-00 Pipet tetes - 1 SOB-LABFAR-A1-017
SE-SE-00-00 Sendok tanduk plastik - 2 SOB-LABFAR-A1-024
MT-DE-VF- SOP-
Ayakan No. Mesh 20 dan 10 - 2
01 LABFARSET.A1.031
SS-HB-EM- SOP-
Shive shacker - 1
01 LABFARSET.A1.031
- Kertas perkamen - 1 pack -
Cawan porselen 3
TB-SA-TE-01 Sartorius
TB-SA-TE-02 Timbangan analitik Tipe 1 SOP-LABFARSET-A2-011
TB-SA-TE-03 TE2101
AG-BE-00-00 Gelas beaker - 1 SOB-LABFAR-A1-002
AG-UK-00-00 Gelas ukur - 1 SOB-LABFAR-A1-004
AG-ER-00-00 Labu erlenmeyer - 1 SOB-LABFAR-A1-001
Sprayer - 1
AP-LU-00-00 Lumpang - 1 SOB-LABFAR-A1-009
AP-AL-00-00 Alu - 1 SOB-LABFAR-A1-009
SE-SU-00-00 Sudip - 1 SOB-LABFAR-A1-024
OV-MM-UN-
Oven - 1 SOB-LABFAR-A2-007
01
Tissue
MT-DE-VF-01 Mesin cetak tablet - 1 SOB-LABFAR-A3-003

Halaman24dari32
ASMOFILIN® Tablet, 500 mg/tablet, 19DRP.TU.A1-XXXXX

B. Critical Process Parameters (CPPs)(PROSDEV)


Parameter QA* yang
Tahap Bahan Alat Syarat
Kritis Berhubungan
Warna dan Ukuran dan
Aminofilin dan Lumpang dan alu,
Mill lama bentuk Homogen
Starch sudip
penggerusan partikel
Erlenmeyer, gelas
Lama Ukuran
Bind PVP dan aquadest ukur, pipet tetes, Larut
pencampuran partikel
spray
Energi yang
digunakan,
kadar
Ayakan dan sheve Ukuran kelembaban, Seragam dan
Gran Massa kompak
shaker partikel ukuran granul, padat
dan
keseragaman
campuran
Ukuran,
Waktu dan keseragaman Harus seragam
Dry Granul basah Oven
suhu (±50°C) dan kekuatan dan padat
granul
Magnesium Stearat Keseragaman
Blend Mixer Waktu Homogen
dan Starch campuran
Berat target,
keseragaman
ukuran dan isi,
porositas
Keseragaman
tablet,
Comp Granul kering Mesin cetak tablet bobot dan Harus Seragam
kehancuran,
bentuk
pencemar,
kekerasan dan
batasan
mikroba
Aluminium foil
Pack Alat kompresi Tertutup rapat - Rapi
(strip)
Catatan:
*QA: Quality Attribute
Mill: Penggilingan Serbuk; Bind: Penyiapan Larutan Pengikat; Gran: Granulasi; Dry: Pengeringan; Blend: Pencampuran Fase Luar; Comp:
Pencetakan Tablet; Pack: Pengemasan Primer

Bagian 9 Rancangan Spesifikasi Sediaan dan Rujukan Metode Pemeriksaan

A. Produk Antara(ANDEV)
No. Kriteria Ref Spesifikasi Ref Rujukan Metode
FISIKA
1 FI IV Granul, berwarna FI IV Sesuai monografi
putih, bau
Organoleptis
amonia lemah,
rasa pahit
Ukuran Partikel 1-2 mm FI V FI V <835>
Kerapatan mampat <0,4 g/mL FI V FI V <891>
Kerapatan ruah 0,1 – 0,7 g/mL FI V FI V <891>
KIMIA
Kadar FI IV Tidak kurang dari FI IV Sesuai monografi

Halaman25dari32
ASMOFILIN® Tablet, 500 mg/tablet, 19DRP.TU.A1-XXXXX

84,0% dan tidak


lebih dari 87,4%
-
-
MIKROBIOLOGI
BPO ≤105 koloni/g FI V FI V <51>
ALT
M
BPO ≤103 koloni/g FI V FI V <51>
AKK
M
BPO Escherichia coli : FI V FI V <51>
M ≤ 10 koloni/g ,
Angka
Enterobacteriace
ae : ≤ 103
Mikroba Patogen
koloni/g ,
Clostridia :
negatif/g ,
Salmonella :
negatif/g
*Disusun Sesuai dengan QA

B. Produk Ruah dan Akhir(ANDEV)


No. Kriteria Ref Spesifikasi Ref Rujukan Metode
FISIKA
FI IV Granul, FI IV Sesuai monografi
berwarna putih,
Organoleptis bau amonia
lemah, rasa
pahit
Waktu Hancur FI IV ≤30 Menit FI V FI V<1251>
USP >75% aminofilin FI V FI V<961>, FI V<1231>
Disolusi
32 harus larut
KIMIA
FI IV Tidak kurang FI IV Sesuai Monografi
dari 93,0% dan
Kadar
tidak lebih dari
107,0%
USP Dengan FI V FI V<281>
Identifikasi 32 maserasi dan
reksristalisasi
MIKROBIOLOGI
BPO ≤105 koloni/g FI V FI V<51>
ALT
M
BPO ≤103 koloni/g FI V FI V<51>
AKK
M
Mikroba Patogen BPO Escherichia FI V FI V<51>
M coli : ≤ 10
koloni/g ,
Angka
Enterobacteriac
eae : ≤ 103

Halaman26dari32
ASMOFILIN® Tablet, 500 mg/tablet, 19DRP.TU.A1-XXXXX

koloni/g ,
Clostridia :
negatif/g ,
Salmonella :
negatif/g
*Disusun Sesuai dengan QA

Bagian 10 Rancangan Pengemasan(PACKDEV)

No. Rincian

Kemasan Primer (No. Rancangan: 17BKP.TU.A1-XXXXX)


Jenis : Strip
1 Bahan : Alumunium Foil
Ketebalan :
Dimensi : 2D
Bobot : per pcs/per 25 cm2

Kemasan Sekunder (No. Rancangan: 17BKS.TU.A1-XXXXX)


Jenis : Kertas Karton
2 Bahan : Kertas Formika
Dimensi : 3D
Volume : 13,3 cm x 5,4 cm x 2 cm
Bobot : per 25 cm2
Leaflet (No. Rancangan: 17LFT.TU.A1-XXXXX)
Jenis : Brosur
3 Bahan : HvS
Ketebalan :
Dimensi : 2D
Bobot : per 25 cm2
Label (No. Rancangan: 17LBL.TU.A1-XXXXX)
Jenis : Label
4 Bahan : Kertas Label
Dimensi : 2D
Bobot : per 25 cm2

Bagian 11 Perhitungan dan BoM(PROSDEV)

A. Rincian Perhitungan Dosis


B. Peban

Halaman27dari32
ASMOFILIN® Tablet, 500 mg/tablet, 19DRP.TU.A1-XXXXX

Tiap 600 mg TABLET mengandung:


Aminofilin 500 mg
Starch 3%
HPMC 1%
PVP 2%
Magnesium Stearat 0.25%
Aquadest qs
Avicel ad 100%

- Perhitungan Dosis
Dosis Aminofilin
1 x sehari = 500 mg
3 x sehari = 3 x 500 mg = 1500 mg ; berefek
- P erhitungan Tiap Tablet
Aminofilin = 500 mg
3
Starch = x 600 mg = 18 mg
100
1
HPMC = x 600 mg = 6 mg
100
2
PVP = x 600 mg = 12 mg
100
0.25
Magnesium Stearat = x 600 mg = 1.5 mg
100
Avicel = 600 mg - 537.5 mg = 62.5 mg
- Perhitungan Batch
Aminofilin = 500 mg x 100 = 50.000 mg
Starch = 18 mg x 100 = 1.800 mg
HPMC = 6 mg x 100 = 600 mg
PVP = 12 mg x 100 = 1.200 mg
Magnesium Stearat = 1.5 mg x 100 = 150 mg
Avicel = 62.5 mg x 100 = 6.250 mg

B. Bill of Material (PROSDEV)


Besar Bets = 60 Gram

Per Butir Per Bets


Item
Nama Bahan Fungsi
No
Jumlah UoM Jumlah UoM

1 Aminofilin Zat aktif 500 Mg 50000 Mg

2 Starch Penghancur 18 Mg 1800 Mg

3 PVP Pengikat 12 Mg 1200 Mg

4 HPMC Penyalut 6 Mg 600 Mg

5 Magnesium Stearat Lubrikan 1.5 Mg 150 Mg

6 Avicel Pengisi 62.5 Mg 6250 Mg

7 Aquadest Pembasah - - q.s Ml

Halaman28dari32
ASMOFILIN® Tablet, 500 mg/tablet, 19DRP.TU.A1-XXXXX

8 Strip BKP - - 10 Pcs

9 Label BKS - - 10 Sht

10 Brosur BKS - - 1 Sht

11 Folding Box BKS - - 1 Bx

Halaman29dari32
ASMOFILIN® Tablet, 500 mg/tablet, 19DRP.TU.A1-XXXXX

Bagian 12 Rancangan Proses Produksi(PACKDEV)

Tahap A Penyiapan Bahan Baku dan Bahan Kemas

- Siapkan semua alat yang akan digunakan


- Timbang aminofilin sebanyak 50 g
- Timbang starch sebanyak 1,8 g
- Timbang avicel sebanyak 6,25 g
- Timbang PVP sebanyak 1,2g
- Timbang HPMC sebanyak 0,6 g
- Timbang Avicel 0,15 sebanyak
- Ambil air sebanyak 40 ml menggunakan gelas ukur
- Siapkan bahan kemas sekunder berupa dos
- Simpan bahan yang telah ditimbang untuk digunakan di tahap selanjutnya

Tahap B Penyiapan Bahan Kemas Primer

- Siapkan 10 bahan kemas berupa strip

Tahap C Penggilingan Serbuk

- Masukkan avicel ke dalam lumpang sedikit demi sedikit sambil di gerus selam 1 manit
- Masukkan aminofilin ke dalam lumpang, dan gerus kedua bahan hingga homogen selama 1,5 menit

Tahap D Penyiapan Larutan Pengikat

- Masukkan PVP kedalam erlenmeyer kemudian ditambahkan air sebanyak 30 mL, kemudian dilarutkan
- Masukkan larutan pengikat kedalam wadah semprot

Tahap E Granulasi

- semprotkan sedikit demi sedikit larutan pengikat pada campuran hingga diperoleh massa yang kompak
- Massa kompak yang telah diperoleh diayak dengan menggukan ayakan no. mesh 20 pada shave shaker
selama 10 menit
- Hasil ayakan dikumpulkan dalam satu wadah

Tahap F Pengeringan Granul

- Masukkan wadah berisi hasil ayakan kedalam lemari pengering granul (oven) pada suhu ±50ºC selama
1 - 6 jam
- Ayak kembali granul yang telah kering menggunakan ayakan no. mesh 10 dengan shive shacker selama
10 menit
- Hasil ayakan ditambang dengan menggunakan timbangan halus

Tahap G Pencampuran Fase Luar

- Tambahkan magnesium stearat (pelicin) dan starch (penghancur) pada granul yang telah dipilih
- Lakukan evaluasi granul

Tahap H Pencetakan Tablet

- Masukkan granul kedalam mesin tablet untuk dikempa


- Lakukan evaluasi tablet
- Siapkan larutan penyalut denga melarutkan HPMC pada 6 mL air
- Masukkan larutan HPMC pada sprayer

Halaman30dari32
ASMOFILIN® Tablet, 500 mg/tablet, 19DRP.TU.A1-XXXXX

- Lakukan penyalutan pada tablet

Tahap I Pengemasan Primer

- Masukkan granul kedalam mesin tablet untuk dikempa


- Lakukan evaluasi tablet
- Siapkan larutan penyalut denga melarutkan HPMC pada 6 mL air
- Masukkan larutan HPMC pada sprayer
- Lakukan penyalutan pada tablet

Tahap J Pemberian Label

- Berikan label pada setiap strip

Tahap K Pengemasan Sekunder

- Masukkan strip dan brosur kedalam dos yang telah disiapkan


Susuhan Proses Produksi Sesuai dengan IKM

Halaman31dari32
ASMOFILIN® Tablet, 500 mg/tablet, 19DRP.TU.A1-XXXXX

Bagian 13 Referensi

1. Ansel, Howard C., Jr, Loyd V. Allen., & Popovich, Nicholas G. 2005. Ansel”s Pharmaceutical Dosage
From and Drug Delivery System Ninth Edition
2. Lieberman, Hherbert A., Leon Lachman, dan Joseph B. Schwartz. 1987. The Theory and Practice of
Industrial Pharmacy Third Edition.
3. Murtini, Gloria. Yesti Elisa. Teknologi sediaan padat. Kementrian kesehatan RI.2018
4. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia vol.5. 2016
5. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia vol.5. 2018
6. Indonesian Journal of Chest Critical and Emergency Medicine vol.5.2008
7. 1. 1. Jones D. Fast Track: Pharmaceutics-Dosage Form and Design. London-Chicago: Pharmaceutical
Press. 2008
8. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta: Permenkes RI.
2014.
9. Ansel, Howard C., Jr, Loyd V. Allen., & Popovich, Nicholas G. 2005. Ansel”s Pharmaceutical Dosage
From and Drug Delivery System 9th Edition. China: The Point.
10. Gibson M. Pharmaceutical Preformulation and formulation second edition. New York: Informa
Healthcare USA. 2009.
11. Lieberman, Hherbert A., Leon Lachman, dan Joseph B. Schwartz. 1989. “Pharmaceutical Dosage
Forms: Tablet”. Volume 1 Second Edition, Hal. 139. New York : Marcel Dekker
12. Laurence Brunton, Keith Parker, Donald Blumenthal, dan Lain Buxton. 2008. Goodman and Gilman’s
Manual Of Pharmacology and Therapeutics. USA: The McGraw-Hill Companies, Inc.
13. Departemen kesehatan republik indoesia. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen
kesehatan republik indonesia.
14. Departemen kesehatan republik indoesia. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen
kesehatan republik indonesia.
15. Sweetman, sean C. 2009. Martindale Thirty Sixth Edition The Complete Drug Reference. UK: The
Pharmaceutical Press.
16. U.S. Pharmacopeia. The United States Pharmacopeia , USP 32/ The National Formulary, NF 27. 2008.
Rockville, MD: U.S. Pharmacopeial Convention, Inc.
17. Badan POM RI. 2019. Peraturan Kepala Badan POM RI Nomor 32 Tahun 2019 tentang Persyaratan
Keamanan dan Mutu Obat Tradisional.
18. Swarbrick, James dan Boylan, James C. 2001. Encyclopedia Of Pharmaceutical Technology. New
York: Marcel Dekker Inc.
19. Aulton, M.E (1988). Pharmaceutics: The Science Of Dossage Form Design. Churchill Livingstone.
Edinburgh London Melbourne and New York.
20. Allen Loyd, Popovich Nicholas, dan Ansel Howard. 2011. Ansel’s Pharmaceutical Dosage Forms and
Drug Delivery System Ed 6. China: Lipippincott Williams and Wilkins.
21. Yihong Qiu, Yisheng Chen, dan Geoll G. Z. Zang. 2009. Developing Solid Oral Dosage Forms. USA;
Academic Press.
22. Pharmaceutical Practica 5th
23. Handbook of Modern Packaging Industries 2nd : 252-253
24. Lachma Teori dan Praktek Farmasi Industri 3th : 1451
25. Annex 9 Guidelines on Packaging for Pharmaceutical Products :133
26. Packaging of Pharmaceuticals and Healthcare Product : 32-33

Halaman32dari32

Anda mungkin juga menyukai