PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelanggaran HAM (Hak asasi Manusia) di Indonesia & dunia, contohnya di Indonesia
banyak kasus-kasus pelanggaram HAM yang kini pelum diusut sampai tuntas, hal ini tentu saja
menjadi perhatian kita semua untuk belajar dari sejarah mengenai contoh-contoh kasus
pelanggaran HAM baik itu di Indonesia atau yang terdapat di berbagai negara agar tidak
terulang di hari kemudian.
Hak asasi manusia merupakan hak-hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia untuk
memperoleh perlindungan dari negara. Perlindungan dari hak-hak asasi manusia ini tidak akan
terjamin dengan hanya menyatakan bahwa hak-hak asasi manusia ini diakui. Yang diperlukan
ialah suatu persediaan yang lebih konkrit. Persediaan konkrit dimaksud adalah adanya
pembagian/pemisahaan kekuasaan (trias politica), yang mana ada kekuasaan legislatif,
eksekutif dan yudikatif dalam bentuk negara hukum
Coba kita bayangkan betapa kejamnya negara kita dahulu disaat HAM ibarat tulisan dan
nama saja yang tak berfungsi apa-apa. Tentu kita semua tidak ingin berada di masa tersebut
yang terdapat banyak pelanggaran-pelanggaran HAM baik yang ringan maupun yang berat.
Apalagi jika saat ini HAM sama seperti dulu, tentu banyak macam-macam kasus pelanggaran
HAM di sekitar kita, jadi beruntunglah kita sekarang ini HAM (Hak Asasi Manusia) kini telah
hadir, telah kuat, dan dapat menjaga kita semua.
Indonesia sebagai negara hukum menjunjung tinggi hak asasi manusia serta menjamin
segala hak warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan, dan
wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Penjabaran
hak asasi manusia ini selain dalam UUD juga dalam berbagai peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Konsep negara hukum yang berkembang di negara-negara barat, selalu
mensyaratkan adanya perlindungan hak asasi manusia sebagai hak dasar manusia.
Pengaturan dan penegakan hak asasi manusia di dalam negara hukum mutlak
diperlukan, khususnya di Indonesia. Selain itu menurut Soerjono Soekanto perlu ditingkatkan
kesadaran hukum masyarakat, sehingga masing-masing anggotanya menghayati hak dan
kewajibannya, serta secara tidak langsung meningkatkan pembinaan sikap para pelaksana
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berdasarkan makalah ini yaitu :
1. Apa saja bentuk-bentuk pelanggaran HAM ?
2. Apa saja contoh kasus pelanggaran HAM di Indonesia ?
3. Bagaimana Upaya pemerintah dalam penegakkan HAM di Indonesia ?
4. Bagaimana peran masyarakat dalam penegakkan HAM di Indonesia ?
5. Bagaimana upaya perlindungan HAM di Indonesia ?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :
1. mengetahui bentuk-bentuk pelanggaran HAM
2. mengetahui dan memahami kasus pelanggaran HAM di Indonesia
3. mengetahui upaya pemerintah dalam penegakkan HAM di Indonesia
4. mengetahui peran masyarakat dalam penegakkan HAM di Indonesia
5. mengetahui perlindungan HAM di Indonesia
Apabila dilihat dari perkembangan sejarah bangsa Indonesia, ada beberapa peristiiwa
besar pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi dan mendapat perhatian yang tinggi dari
pemerintah dan masyarakat Indonesia, seperti :
1. Kasus Tanjung Priok (1984)
Kasus tanjung Priok terjadi tahun 1984 antara aparat dengan warga sekitar yang berawal
dari masalah SARA dan unsur politis. Dalam peristiwa ini diduga terjadi pelanggaran
HAM dimana terdapat rarusan korban meninggal dunia akibat kekerasan dan
penembakan.
2. Kasus terbunuhnya Marsinah, seorang pekerja wanita PT Catur Putera Surya Porong,
Jatim (1994)
Selain kasus-kasus besar diatas, terjadi juga pelanggaran Hak Asasi Manusia seperti
dilingkungan keluarga, dilingkungan sekolah atau pun dilingkungan masyarakat.
Contoh kasus pelanggaran HAM dilingkungan keluarga antara lain:
1. Orang tua yang memaksakan keinginannya kepada anaknya (tentang masuk sekolah,
memilih pekerjaan, dipaksa untuk bekerja, memilih jodoh).
2. Guru memberikan sanksi atau hukuman kepada siswanya secara fisik (dijewer, dicubit,
ditendang, disetrap di depan kelas atau dijemur di tengah lapangan).
5. Siswa melakukan tawuran pelajar dengan teman sekolahnya ataupun dengan siswa dari
sekolah yang lain.
2. Perbuatan main hakim sendiri terhadap seorang pencuri atau anggota masyarakat yang
tertangkap basah melakukan perbuatan asusila.
3. Merusak sarana/fasilitas umum karena kecewa atau tidak puas dengan kebijakan yang
ada.
Setiap korban pelaggaran HAM yang berat dan atau ahli warisnya dapat memperoleh
kompensasi, restitusi dan rehabilitasi.
o Kompensasi adalah imbala yang dierikan oleh Negara karena tidak mampu
memberikan ganti rugi yang sepenuhnya menjadi tanggungjawabnya.
o Restitusi adalah ganti rugi yang diberikan pada korban atau keluarganya oleh pelaku
atau pihak ketiga. Restitusi dapat berupa :
a. Pengembalian harta milik
b. Pembayaran ganti kerugian untuk kehilangan atau penderitaan
c. Pengganti biaya untuk tindakan tertentu
o Rehabilitasi adalah pemulihan pada kedudukan semula, misal nama baik, jabatan,
kehormatan dan hak-hak lainnya