Anda di halaman 1dari 4

Intervensi

1. Nyeri yang berhubungan dengan proses patologik dan pembedahan


Tujuan : Klien mengalami pengurangan nyeri
Kriteria Hasil :
a. Mengikuti aturan farmakologi yang ditentukan.
b. Mendemontrasikan penggunaan keterampilan relaksasi dan aktifitas
hiburan sesuai indikasi situasi individu.
Intervensi :
1. Kaji status nyeri ( lokasi, frekuensi, durasi, dan intensitas nyeri )
2. Memberikan data dasar untuk menentukan dan mengevaluasi intervensi yang
diberikan.
3. Berikan lingkungan yang nyaman, dan aktivitas hiburan ( misalnya : musik,
televisi.
4. Meningkatkan relaksasi klien
5. Ajarkan teknik manajemen nyeri seperti teknik relaksasi napas dalam,
visualisasi, dan bimbingan imajinasi.
6. Meningkatkan relaksasi yang dapat menurunkan rasa nyeri klien
7. Kolaborasi : Berikan analgesik sesuai kebutuhan untuk nyeri.
8. Mengurangi nyeri dan spasme otot ( Doenges. 1999: 1005 ).

2. Koping tidak efektif berhubungan dengan rasa takut tentang ketidak tahuan,
persepsi tentang proses penyakit, dan sistem pendukung tidak adekuat.
Tujuan :
Mendemonstrasikan penggunaan mekanisme koping efektif dan partisipasi aktif
dalam aturan pengobatan.
Kriteria Hasil :
a. Pasien tampak rileks.
b. Melaporkan berkurangnya ansietas.
c. Mengungkapkan perasaan mengenai perubahan yang terjadi pada diri klien
Intervensi :
1. Motivasi pasien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan.
2. Memberikan kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan rasa takut serta
kesalahan konsep tentang diagnosis.
3. Berikan lingkungan yang nyaman dimana pasien dan keluarga merasa aman
untuk mendiskusikan perasaan atau menolak untuk berbicara.
4. Membina hubungan saling percaya dan membantu pasien untuk merasa
diterima dengan kondisi apa adanya.
5. Pertahankan kontak sering dengan pasien dan bicara dengan menyentuh
pasien.
6. Memberikan keyakinan bahwa pasien tidak sendiri atau ditolak.
7. Berikan informasi akurat, konsisten mengenai prognosis
8. Dapat menurunkan ansietas dan memungkinkan pasien membuat keputusan
atau pilihan sesuai realita. ( Doenges. 1999: 1000 )

3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status hipermetabolik


berkenaan dengan kanker.
Tujuan : Mengalami peningkatan asupan nutrisi yang adekuat.
Kriteria Hasil :
a. Penambahan berat badan.
b. Bebas tanda malnutrisi.
c. Nilai albumin dalam batas normal ( 3,5 – 5,5 g% )
Intervensi :
1. Catat asupan makanan setiap hari.
2. Mengidentifikasi kekuatan atau defisiensi nutrisi.
3. Ukur tinggi, berat badan, ketebalan kulit trisep setiap hari.
4. Mengidentifikasi keadaan malnutrisi protein kalori khususnya bila berat badan
dan pengukuran antropometrik kurang dari normal.
5. Berikan diet TKTP dan asupan cairan adekuat.
6. Memenuhi kebutuhan metabolik jaringan. Asupan cairan adekuat untuk
menghilangkan produk sisa.
7. Kolaborasi : Pantau hasil pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi.
8. Membantu mengidentifikasi derajat malnutrisi ( Doenges. 1999: 1006 )

4. Gangguan harga diri karena hilangnya bagian tubuh atau perubahan kinerja peran
( Doenges. 1999: 1000 )
Tujuan : Mengungkapan perubahan pemahaman dalam gaya hidup tentang
tubuh, perasaan tidak berdaya, putus asa dan tidak mampu.
Kriteria Hasil : Mulai mengembangkan mekanisme koping untuk menghadapi
masalah secara efektif.
Intervensi :
1. Diskusikan dengan orang terdekat pengaruh diagnosis dan pengobatan
terhadap kehidupan pribadi pasien dan keluarga.
2. Membantu dalam memastikan masalah untuk memulai proses pemecahan
masalah.
3. Motivasi pasien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan tentang efek
kanker atau pengobatan.
4. Membantu dalam pemecahan masalah.
5. Pertahankan kontak mata selama interaksi dengan pasien dan keluarga dan
bicara dengan menyentuh pasien.
6. Menunjukkan rasa empati dan menjaga hubungan saling percaya dengan
pasien dan keluarga. ( Doenges. 1999: 1004 )

5. Berduka berhubungan dengan kemungkinan kehilangan alat gerak. ( Wong. 2003:


617 )
Tujuan : Keluarga dan klien siap menghadapi kemungkinan kehilangan anggota
gerak.
Kriteria Hasil :
a. Pasien menyesuaikan diri terhadap kehilangan anggota gerak.
b. Mengalami peninggkatan mobilitas
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan langsung dengan klien.
2. Meningkatkan rasa percaya dengan klien.
3. Diskusikan kurangnya alternatif pengobatan.
4. Memberikan dukungan moril kepada klien untuk menerima pembedahan.
5. Ajarkan penggunaan alat bantu seperti kursi roda atau kruk sesegera mungkin
sesuai dengan kemampuan pasien.
6. Membantu dalam melakukan mobilitas dan meningkatkan kemandirian pasien.
7. Motivasi dan libatkan pasien dalam aktifitas bermain.
8. Secara tidak langgsung memberikan latihan mobilisasi ( Wong. 2003: 617)

Anda mungkin juga menyukai