Anda di halaman 1dari 14

Makalah

Pendidikan Kewarganegaraan

Nama Anggota Kelompok :


1. Alma Riesty (02)
2. Billalva Krisna (06)
3. Calvin Novaldo (07)
4. Devi Arianti (10)
5. Fairus Zain (14)
6. M. Ridho Alam (24)
7. M. Haidar Arrizal (25)
8. M. Hasan N. (26)
9. Rossy Shalwa (32)
10. Syafrin Kultsum (38)

Kelas : 17-7 MIPA

UPT SMA NEGERI 1 KEDWUNGWARU


TAHUN AJARAN 2018/2019
I. LATAR BELAKANG MASALAH

Kata damai sudah tidak asing lagi untuk setiap orang. Damai bisa diartikan
ketenangan jiwa maupun raga. Memiliki sikap damai merupakan hal yang sangat bijak
di dunia ini. Perdamaian menimbulkan hubungan yang harmonis dan eratnya tali
persaudaraan dari satu orang dengan orang lain. Perdamaian bisa dikatakan keadaan
tanpa perang. Tanpa perdamaian di dunia ini, dunia akan hancur. Tindak kejahatan
akan ada dimana – mana dan akan membabi buta disepanjang hari. Ini akan
menciptakan para terorisme – terorisme jahat yang ingin merusak perdamaian.
Apalagi yang sudah melakukan tindak kejahatan dengan memusnahkan bangsa atau
disebut genosida. Makna perdamaian ini sangat penting kita tanamkan sejak sedini
mungkin. Sudah sepanjang sejarah sikap damai itu ada namun berganti zaman sifat
orang semakin hari semakin negatif. Maka dari itu timbulah peperangan yang sangat
merugikan seluruh dunia atau yang paling dikenal dengan Perang Dunia.
Awal perang dinyatakan dengan Perang Dunia I berlangsung antara tahun 1914 – 1918
yang disebabkan oleh perebutan daerah jajahan diantara kolonialis – kolonialis dan
imperialis Barat. Perang Dunia ini menyebabkan kerugian besar dan banyaknya sanak
saudara yang tewas yang berakhir dengan ditandai Jerman menyerah kepada sekutu.
Karena tak ingin perang terjadi kembali maka didirikannya lembaga Liga Bangsa –
Bangsa (LBB) dengan tujuan mendamaikan kedua pihak, namun LBB gagal dalam
melaksanakan tugasnya. Perang Dunia II kembali berkecamuk yang disebabkan oleh
negara – negara maju saling berlomba memperkuat militer dan persenjataannya.
Menyerahnya Jepang kepada sekutu karena sekutu membom atom dua kota di Jepang
Hiroshima dan Nagasaki maka ditandai dengan berakhirnya Perang Dunia II. Setelah
Perang Dunia II berakhir, presiden Amerika Serikat mengadakan pertemuan yang
menghasilkan United Nations Charter pada 24 Oktober 1945 dinyatakan hari lahirnya
Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) dan Kesetaraan Global.
Indonesia tentu saja ikut dalam pertemuan tersebut. Indonesia juga bergabung dalam
organisasi yang bertujuan untuk perdamaian dunia seperti PBB, ASEAN, GNB,
APEC, KAA, OKI dan masih banyak lagi. Walaupun Perang Dunia sudah berakhir
namun usaha – usaha untuk mempertahankan suatu perdamaian harus selalu
dilaksanakan. Maka dari itu banyak lembaga – lembaga yang berdiri dengan tujuan
untuk menjaga perdamaian di dunia ini. Dalam suatu negara tidak dapat berdiri
sendiri, seperti halnya individu sebagai makhluk sosial. Negara tentunya akan
memerlukan negara atau komponen yang lain. Bahkan ada pula negara yang memiliki
keterkaitan serta ketergantungan dalam aspek ekonomi, sosial, dan politik. Jika adanya
keterkaitan antar negara dengan negara lain tersebut tentunya ada sebuah hubungan
yang baik. Salah satunya merupakan negara kita sendiri yaitu negara Indonesia dengan
negara-negara lain. Dinamakan masyarakat global, ditandai adanya saling
ketergantungan antar bangsa, adanya persaingan yang ketat dalam suatu kompetisi dan
dunia cenderung berkembang kearah perebutan pengaruh antar bangsa, baik lingkup
regional, ataupun lingkup global. Namun pada kenyataanya masih banyak hubungan
yang bertentangan antara negara satu dengan yang lain. Yang mengakibatkan
terjadinya konflik dan terusiknya perdamaian dunia. Konflik biasanya dipicu dengan
adanya masalah dalam hal sosial, ekonomi, politik, agama maupun kebudayaan.
Terjadinya konflik akibat adanya keserakahan, kurang saling menghargai dan
mengerti antara satu dengan yang lain. Dari masalah di atas dalam makalah ini akan
membahas mengenai apa yang dimaksud dengan perdamaian dunia itu sendiri serta
peran Indonesia dalam perdamaian dunia.

II. RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah relevan pemberian hak veto kepada anggota tetap dewan keamanan
PBB ?
2. Apa saja peran indonesia dalam PBB?
3. Apa peran PBB dalam mewujudkan perdamaian dunia?
4. Apa pengaruh hubungan internasinonal terhadap pembangunan indonesia?

III. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang apakah relevan


pemberian hak veto kepada anggota tetap dewan keamanan PBB, peran indonesia
dalam PBB, peran PBB dalam mewujudkan perdamaian dunia, pengaruh hubungan
internasinonal terhadap pembangunan indonesia
IV. PEMBAHASAN

Pemberian Hak Veto Kepada Anggota Tetap Dewan


Keamanan PBB

Seperti kita ketahui semua Persatuan Bangsa-Bangsa atau PBB merupakan


Lembaga Internasional yang mewadahi berbagai organisasi-organisasi di dunia.
Seperti UNICEF, WHO, FAO,DLL. Dari organisasi tersebut bisa kita lihat bahwa
tujuan dari Persatuan Bangsa-Bangsa jelas adalah untuk kesejahteraan hidup dari
seluruh dunia terutama yang menjadi anggota PBB itu sendiri. Persatuan Bangsa-
Bangsa itu sendiri lahir pada 24 Oktober 1945 yang menggantikan lembaga
internasional sebelumnya yaitu Liga Bangsa-Bangsa.

Konferensi di San Fransisco merupakan penanda berdirinya Lembaga


Internasional ini. Setidaknya ada 50 negara sebagai saksi. PBB didirikan dengan
dimotori oleh Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Uni Soviet.Persamaan derajat
dan kedaulatan semua negara anggota. Persamaan hak dan kewajiban semua negara
anggota. Penyelesaian sengketa dengan cara damai. Setiap anggota akan memberikan
bantuan kepada PBB sesuai ketentuan Piagam PBB. dan PBB tidak boleh mencampuri
urusan dalam negeri negara anggota.Itulah 5 azas dari PBB.

Namun ada sedikit hal yang mengganjal dari keberadaan PBB. Hal itu adalah
adanya hak veto dalam diri 5 anggota tetap dewan keamanan PBB. Dimana 5 negara
tersebut yaitu Amerika Serikat, Inggris, Perancis, China, dan Uni Soviet (sekarang
Rusia). Hak Veto merupakan hak mutlak dari 5 negara ini untuk menolak atau
menerima apa yang di agendakan oleh forum PBB. Kasarnya apabila dalam sidang
PBB semua negara anggota PBB setuju akan salah satu agenda namun ada satu dari
kelima negara tersebut yang menggunakan hak vetonya, maka batalah semua agenda
itu.

Dengan keistimewaan tersebut maka pemegang hak veto bisa menguasai


PBB. Contoh yang paling jelas adalah Amerika Serikat. Negara yang satu ini menjadi
negara kedua yang paling banyak melnggunakan hak vetonya setelah Uni Soviet.
Tercatat sudah lebih dari 80 kali dalam rentan tahun 1946 sampai dengan 2002.
Namun sungguh disayangkan, negara yang satu ini menggunakan hak vetonya kurang
sesua dengan 5 azas PBB yang tertulis di atas. Amerika Serikat menggunakan hak
vetonya hanya untuk kepentingan negaranya sendiri tanpa memandang kepentingan
negara lain.

Contoh yang paling nyata adalah saat terjadinya agresi Israel terhadap
Palestina.Saat itu sebagian besar negara mengecam tindakan Israel tersebut.Namun
PBB disini tidak bisa berbuat apa-apa karena memang sudah dari awal PBB didirikan
itu “disetir” oleh 5 negara itu tadi. Maka sekarang kelihatan kalau hak veto yang
dimiliki oleh Amerika Serikat hanya dijadikan alat untuk melegalkan agresi Israel
terhadap Gaza yang masih jadi bagian dari Palestina.Dan juga satistiknya dari 82 hak
veto yang telah digunakan oleh Amerika Serikat, 41 diantaranya mereka gunakan
untuk menghalangi warga masyarakat dunia dalam menghentikan kebrutalan Israel
terhadap Palestina.

Sungguh ironis Lembaga Internasional semacam PBB yang ber azaskan


Persamaan derajat dan kedaulatan semua negara anggota. Persamaan hak dan
kewajiban semuanegara anggota. Penyelesaian sengketa dengan cara damai. Setiap
anggota akan memberikan bantuan kepada PBB sesuai ketentuan Piagam PBB. dan
PBB tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri negara anggota, seperti ini harus
tidak berdaya dalam mewujudkan perdamaian hanya karena beberapa negara adidaya
saja.

Maka dari itu sungguh di sayangkan sekali, dan mungkin hak veto perlu
dikaji ulang. Hal ini menjadi tidak sportif terhadap anggota-anggota PBB yang lainnya
yang secara tulus untuk mewujudkan apa yang ingin dituju oleh PBB.
Peran Indonesia Dalam PBB

Dalam rangka menjaga perdamaian dunia :

 Sebagai anggota PBB, Indonesia berhasil menyelenggarakan Konferensi Asia


Afrika yang menghasilkan Dasasila Bandung
 Sebagai anggota PBB, Indonesia menjadi pelopor pencetusan ZOFTAN dan
SEANWFZ
 Sebagai anggota PBB, Indonesia menjadi salah satu pemprakarsa berdirinya
ASEAN dan Gerakan Non Blok

Indonesia telah mengirimkan beberapa kontingen dalam rangka visi


perdamaian dunia seperti pengiriman kontingen Indonesia ke Lebanon Selatan,
menyumbang lebih dari 1.000 personel pasukan yang tersebar di berbagai negara di
dunia, serta pengiriman beberapa kontingen pasukan Garuda di beberapa wilayan
negara-negara di dunia, misalnya :

 Mengirimkan Pasukan Garuda I (1957) sebagai pasukan pemelihara


perdamaian PBB untuk menyelesaikan Perang Arab-Israel
 Mengirimkan Pasukan Garuda II dan III (1960) sebagai pasukan pemelihara
perdamaian PBB untuk menyelesaikan perang saudara di Kongo
 Mengirimkan Pasukan Garuda XIV (1993) sebagai pasukan pemelihara
perdamaian PBB di Bosnia
 Mengirim Pasukan Garuda XXVI-C2 (2010) sebagai pasukan pemelihara
perdamaian PBB di Lebanon Selatan

Sebagai pemimpin serta anggota tetap dibeberapa organisasi PBB:

 Pada tahun 1971, Indonesia yang diwakili oleh Adam Malik pernah ditunjuk
untuk menjadi presiden di Majelis Umum PBB.
 Indonesia tiga kali terpilih menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yaitu
periode tahun 1974 – 1975, periode tahun 1995-1996, dan periode tahun 2007-
2008.
 Indonesia pernah terpilih 11 kali sebagai anggota Dewan ekonomi dan sosial
PBB, 2 kali ditunjuk sebagai presiden dari Dewan Ekonomi dan Sosial PBB,
serta 3 kali sebagai wakil presiden dari Dewan tersebut.

 Indonesia juga terpilih sebanyak 3 kali menjadi anggota Dewan Hak Asasi
manusia PBB dan satu kali ditunjuk sebagai wakil presiden dari Dewan
tersebut, yaitu periode tahun 2009-2010.
Memberikan Bantuan kemanusiaan di berbagai negara

 Pada Tahun 1984, Indonesia mengirimkan Bantuan berupa beras melalui FAO
yang ditujukan untuk Ethiopia yang waktu itu dilanda bencana kelaparan.
 Pada Tahun 1995, Sebagai anggota PBB Indonesia membantu dalam
menampung para pengungsi yang berasal dari Vietnam di pulau Galang

Membantu penyelesaian konflik diberbagai negara

 Pada Tahun 1989, Sebagai anggota PBB Indonesia berhasil membantu


menyelesaikan konflik yang terjadi di kamboja
 Sebagai anggota PBB, Indonesia berperan menjadi mediator atas penyelesaian
konflik yang terjadi antara Filiphina dan Moro National Front Liberation
(MNFL) yang menguasai Mindanau Selatan
Peran PBB Dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
Perang Dunia I dan Perang Dunia II telah banyak memakan korban,. Kita tentu
tidak berharap adanya Perang Dunia III terjadi. Apabila terjadi dapat kita pastikan
akan lebih dahsyat dari pada perang – perang sebelumnya. Alam dan seisinya,
termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan akan rusak dan musnah akibat kekejaman
perang. Atas dasar itulah muncul pemikiran untuk membuat badan / lembaga
internasional yang dapat melindungi kehidupan umat manusia. Selanjutnya, dengan
diprakarsai oleh tokoh – tokoh Negara yang peduli kemanusiaan melalui serangkaian
pertemuan, akhirnya pada tanggal 24 Oktober 1945 terbentuklah sebuah organisasi
internasional yang dikenal dengan nama Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB).

Tujuan PBB Sebagaimana organisasi internasional, PBB merupakan organisasi


yang sangat besar. Organisasi masyarakat bangsa – bangsa ini tentu mempunyai tujuan
yang dapat kita lihat di dalam Pasal 1 Piagam PBB yaitu sebagai berikut :

1. Menciptakan perdamaian dan keamanan internasional.


2. Memajukan hubungan persahabatan antar bangsa berdasarkan asas – asas
persamaan hak, hak menentukan nasib sendiri, dan tidak mencampuri urusan
dalam Negara lain.
3. Mewujudkan kerjasama internasional dalam memecahkan persoalan
internasioanal di bidang ekonomi, social, kebudayaan, dan kemanusiaan.
4. Menjadikan PBB sebagai pusat usaha dalam merealisasikan tujuannya.

Untuk mencapai tujuannya tersebut, asas – asas yang digunakan sebagaimana yang
terumus di dalam Pasal 2 Piagam PBB, yaitu sebagai berikut :

1. PBB didirikan atas dasar persamaan kedaulatan dari semua anggota


2. Semua anggota dengan etiket baik harus melaksanakan kewajiban yang
telahdisetujui sesuai dengan ketentuan Piagam PBB ini.
3. Semua anggota PBB dalam menyelesaikan sengketa internasional
dilakukandengan cara damai.
4. Dalam melaksanakan hubungan internasional, semua anggota menjauhkan
diridari segala macam bentuk kekerasan yang bertentangan dengan tujuan PBB.
5. Semua anggota harus membantu PBB sesuai dengan ketentuan – ketentuan
didalam Piagam PBB serta tidak memberikan bantuan kepada Negara manapun
jika PBB sedang menjalankan tindakan terhadap Negara itu.
6. PBB akan menjaga agar Negara – Negara yang bukan anggota bertindak
sesuaidengan asas – asas PBB guna mempertahankan perdamaian dan
keamananinternasional.
7. PBB tidak akan mencampuri urusan – urusan dalam negeri Negara mana pun.
Berdasarkan tujuan dan asas – asas tersebut di atas, tidak semua Negara dapat
diterima menjadi anggota PBB. Untuk menjadi anggota PBB, Negara – Negara
tersebut harus memenuhi beberapa persyaratan di antaranya sebagai berikut:

1. Negara yang akan menjadi anggota PBB adalah Negara yang merdeka,
2. Negara itu harus benar – benar mencintai perdamaian dunia,
3. Bersedia memenuhi kewajiban – kewajiban sebagaimana yang telah ditetapkan
dalam Piagam PBB dan keputusan – keputusan PBB,
4. Mendapat persetujuan dari Dewan Keamanan PBB dan disetujui oleh Majelis
Umum PBB. Negara anggota PBB yang telah berulang kali melanggar asas –
asas dan Piagam PBB dapat dikeluarkan dari keanggotaan PBB oleh Majelis
Umum atas anjuran Dewan Keamanan.

Fungsi PBB

Fungsi PBB sebagai sebuah lembaga internasional dapat dilihat dari seberapa besar
guna atau manfaat yang telah diberikan kepada masyarakat internasional.
Sebagaimanasejarah kelahirannya, PBB diharapkan dapat menjalankan fungsinya,
yaitu sebagai berikut.

1. Fungsi proteksi, yaitu PBB berusaha memberikan perlindungan kepada


seluruhanggota.
2. Fungsi integrasi, yaitu PBB sebagai wadah atau forum untuk membina
persahabatan dan persaudaraan bangsa – bangsa.3.
3. Fungsi sosialisasi, yaitru PBB sebagai sarana untuk menyampaikan nilai –
nilaidan norma kepada semua anggota.4.
4. Fungsi pengendali konflik , yaitu PBB sebagai lembaga internasional
diharapkandapat mengendalikan konflik – konflik yang muncul dari sesame
anggotasehingga tidak sampai menimbulkan ketegangan dan peperangan
sesame anggotaPBB.
5. Fungsi kooperatif , yaitu PBB sebagai lembaga internasional diharapkan
mampumembina / mendorong kerja sama di segala bidang antar bangsa di
dunia.6.
6. Fungsi negoisasi, yaitu PBB diharapkan dapat memfasilitasi perundingan –
prundingan antarnegara untuk membentuk hokum, baik yang bersifat
umummaupun khusus.7.
7. Fungsi arbitrase, yaitu PBB hendaknya dapat menyelesaikan masalah –
masalahsecara hokum yang timbul dari sesame anggota sehingga tidak menjadi
masalahyang berkepanjangan yang dapat mengganggu perdamaian dunia.Peran
yang dimainkan oleh PBB, sejak berdirinya sampai sekarang, dapat kitalihat
pada bidang – bidang yang telah dilakukan sesuai dengan tugas danfungsinya,
sebagai berikut.

Peran PBB dalam Bidang Keamanan, Perdamaian, dan Kemerdekaan


1. Telah berhasil menyelesaikan sengketa antara Indonesia dan Belanda (masalah
Irian Barat).
2. Menyelesaikan masalah penjajahan di beberapa daerah Afrika sehingga muncul
negara – negara di Afrika menjadi Negara merdeka.
3. Penyelesaian konfrontasi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet tentang
penempatan peluru kendali / nuklir di Kuba.
4. Penyelesaian konflik di Timur Tengah mengenai Trusan Suez.
5. Membantu meredakan krisis di Libanon.
6. Misi paninjauan PBB untuk membantu memisahkan pasukan setelah timbul
peperangan antara India dan Pakistan.
7. Telah berhasil mencegah timbulnya perang nuklir antara Negara adi kuasa
(Amerika Serikat dan Uni Soviet).
8. Membantu proses kemerdekaan Timor – Timur.
9. Ikut menyelesaikan konflik politik antara Negara – Negara yang tergabung
dalam Uni Soviet.

Peran PBB dalam Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya

1. Memberikan bantuan – bantuan kesejahteraan dan pembangunan di Negara –


Negara yang sedang berkembang melalui badan – badan khusus PBB, seperti
ILO, WHO, FAO, UNESCO, UNICEF, dan IMF.
2. Penghapusan dalam segala bentuk dominasi rasial.
3. Penghapusan diskriminasi terhadap wanita yang mencakupi hak, politik,
ekonomi, social – budaya, dan kewarganegaraan.
4. Memberikan bantuan bahan makanan untuk kesejahteraan anak – anak melalui
UNICEF.
5. Penanggulangan berjangkitnya penyakit cacar melalui program WHO.
6. Memajukan kerja sama internasional tentang ilmu pengetahuan seperti
penggunaan tenaga atom / nuklir untuk maksu – maksud damai,
menyelamatkan bangunan – bangunan kuno Mesir yang terancam genangan air
oleh bendungan Aswan dan pemugaran Candi Borobudur di Yogyakarta.
Pengaruh Hubungan Internasinonal Terhadap
Pembangunan Indonesia

1. Meningkatkan perekonomian negara.

Dengan cara ekspor dan impor, kreativitas penduduk dapat menghasilkan uang
dengan cara eskpor dan impor.

2. Menambah wawasan sehingga membuat pembangunan semakin berkembang.

Berkembangnya pembangunan di indonesia tergantung bagaimana masyarakat


yang mengelolanya. Dengan hubungan internasional, kita dapat belajar mebgetahui
bagaimana cara berbisnis negara luar.

3. Berdampak pada pembangunan moral, etika, dan karakter dalam masyarakat


indonesia.

Karena pembangunan indonesia tak hanya sebatas ekonomi, pembangunan


karakter juga termasuk perkembangan untuk pembangunan bangsa yang lebih baik.
Sikap dari orang luar tak semuanya buruk. Kita dapat memilahnya agar menjadi lebih
baik.
V. PENUTUP

Kesimpulan
1. Makna perdamaian dari berbagai sumber adalah keadaan dimana suatu suasana tenang
tanpa keributan seperti contohnya tanpa perang, makna genosida dari berbagai sumber
adalah pembantaian atau pembunuhan suatu kelompok dengan maksud memusnahkan
kelompok tersebut dan makna terorisme dari berbagai sumber adalah tindakan
kejahatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan rencana yang sudah
disusun dengan cara diam – diam yang akan terjadinya pembunuhan.
2. Proses terjadinya Kesetaraan Global berawal dari Perang Dunia I berlangsung antara
tahun 1914 – 1918 yang disebabkan oleh perebutan daerah jajahan diantara kolonialis
– kolonialis dan imperialis Barat, berakhir dengan ditandai Jerman menyerah kepada
sekutu yang memelopori berdirinya Liga Bangsa – Bangsa (LBB) dengan tujuan
mendamaikan kedua pihak, navmun LBB gagal dalam melaksanakan tugasnya dan
Perang Dunia II dinyatakan kembali disebabkan oleh negara – negara maju saling
berlomba memperkuat militer dan persenjataannya, yang diakhiri dengan
menyerahnya Jepang kepada sekutu, dan saat itu juga presiden Amerika Serikat
mengadakan pertemuan yang menghasilkan United Nations Charter pada 24 Oktober
1945 dinyatakan hari lahirnya Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) dan Kesetaraan
Global.
3. Peran Indonesia untuk perdamaian dunia melalui lembaga – lembaga Internasional
sangat besar dan berpengaruh yakni tergantung pada bidang lembaga tersebut seperti
bidang ekonomi, sosial budaya, politik, berperan menyukseskan tujuan dari lembaga
Internasional tersebut.
Saran
Dengan selesainya makalah ini, saran yang ditujukan kepada para pembaca
yakni selalu mengamalkan perdamaian dalam kehidupan sehari – hari dikarenakan sikap
damai merupakan salah satu sikap yang tidak bisa runtuh dalam segala bentuk
permasalahan maupun kejahatan dan mampu mengikat tali persaudaraan terutama untuk
dunia Internasional agar perang tidak kembali terjadi.

DAFTAR PUSTAKA
Adinda Khoesekan. 2008. Partisipasi aktif Indonesia. Tersedia pada http://pkn-
ips.blogspot.co.id/2014/11/contoh-partisipasi-aktif-indonesia.html.
Diakses tanggal 7 Januari 2017

Aji Surya Pranata. 2007. Makalah Kejahatan Genosida. Tersedia pada


https://www.academia.edu/24140504/MAKALAH_KEJAHATAN_GE
NOSIDA_HUKUM_and_HAM_. Diakses tanggal 6 Januari 2017

Alfaris Lating. 2015. Peranan Indonesia dalam Perdamaian Dunia. Tersedia pada
https://www.academia.edu/13864399/PERANAN_INDONESIA_DAL
AM_PERDAMAIAN_DUNIA. Diakses tanggal 6 Januari 2017

Candra Raharja. 2015. Pemberantasan Teroisme dan Kriminalisasi Terorisme . Tersedia pada
https://www.academia.edu/9923271/Hak_Asasi_Manusia_Pemberantas
an_Terorisme_dan_Kriminalisasi_Terorisme. Diakses tanggal 6 Januari
2017

Eling Pramuatmaja. 2012. Liga Bangsa – Bangsa. Tersedia pada


https://www.academia.edu/7804755/Liga_Bangsa-Bangsa. Diakses
tanggal 6 Januari 2017

Muhaemin Tahir Gazali. 2016. Lahirnya LBB. Tersedia pada


https://www.academia.edu/20366276/Lahirnya_LBB. Diakses tanggal
6 Januari 2017

Regina Retha. 2012. Peran Indonesia dalam Kerjasama Internasional. Tersedia pada
http://reginaretha.blogspot.co.id/2015/04/peran-indonesia-dalam-
kerjasama.html. Diakses tanggal 8 Januari 2017

Soehirman Pradja. 2004. Makalah Indonesia dan Perdamaian Dunia. Tersedia pada
http://www.slideshare.net/yudhairawan3705/makalah-indonesia-dan-
perdamaian-dunia. Diakses tanggal 8 Januari 2017

Anda mungkin juga menyukai