Anda di halaman 1dari 27

Case Report Session

MEIGS SYNDROME

Oleh :

Farah Ardinda 1740312422

Cindy Arionata 1840312414

Pembimbing :

dr. Andi Afriadi, Sp.OG (K)

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Sindrom Meigs merupakan gejala yang terdiri dari tumor ovarium benigna
dengan ascites dan efusi pleura yang menghilang setelah reaksi tumor. Tumor
ovarium pada Sindrom Meigs adalah jenis fibroma. 1,2,3
Pada tahun 1934, Salmon menjelaskan hubungan antara efusi pleura dengan
tumor jinak pelvis. Pada tahun 1937, Meigs dan Cass menjelaskan 7 kasus dari
fibroma ovarium yang berhubungan dengan ascites dan efusi pleura. Pada tahun
1954, Meigs mengajukan batasan-batasan dari Sindrom Meigs tentang tumor ovarium
yang jinak dan solid yang diikuti dengan ascites dan efusi pleura, di mana setelah
pengangkatan tumor, pasien tidak mengalami kekambuhan.1,3
Sindrom Pseudo-Meigs terdiri dari efusi pleura, ascites dan tumor jinak
ovarium selain jenis fibroma. Tumor jinak ini termasuk tumor tuba fallopi atau uterus
dan matur teratoma, struma ovari dan ovarium leiomyomas. Juga untuk metastase
dari keganasan gastrointestinal. Pseudo-pseudo Meigs Sindrom juga terdapat pada
pasien Sistemik Lupus Eritematous.4,8
Jumlah fibroma adalah 4% dari neoplasma ovarium. 10-15% dari semua
fibroma berhubungan dengan asites, sedangkan hanya 1% memiliki efusi pleura dan
asites.4 Tumor memiliki potensi ganas sangat rendah. Tumor panggul lainnya seperti
tumor Brenner dan tumor granulosa sel dapat dikaitkan dengan ascites dan efusi
pleura dan digambarkan sebagai sindrom pseudo-meigs.
Insiden tumor ovarium mulai meningkat pada dekade ketiga dan semakin
meningkat ke puncak pada dekade ketujuh. Meigs sindrom sering ditemukan pada
anak perempuan prepubertal dengan teratoma jinak dan cystadenomas.1
Di AS tumor ovarium banyak pada masyarakat sosio ekonomi rendah.
Fibroma ovarium didapatkan pada 2-5 % tumor ovarium dan Meigs Sindrom
ditemukan jumlah 1 %. Ascites ditemukan pada 10-15 % dan fibroma ovarium dan

2
hidrotoraks pada 1 % pasien terutama dengan lesi yang besar. 40 % dari kasus-kasus
5
fibroma ovarium ditemukan ascites dan hidrotoraks. Insiden dari tumor ovarium
meningkat pada decade ketiga dan meningkat secara progresif hingga puncaknya
pada dekade ketujuh.5

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis ingin mengetahui definisi,
etiologi, patofisiologi, gambaram klinis, diagnosis, penatalaksanaan, dan prognosis
dari Meigs Syndrome.

1.3. Tujuan Penulisan


1. Memahami definisi, etiologi, gambaram klinis, diagnosis, penatalaksanaan, dan
prognosis Meigs Syndrome.
2. Memenuhi salah satu persyaratan kelulusan Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu
Penyakit Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

3
BAB II
ILUSTRASI KASUS

IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 46 tahun
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Suku/bangsa : Indonesia
Alamat : pasar sebelah kepulauan silaut lunang silaut, Pesisir
Selatan
Tgl. Masuk RS : 24 Maret 2019

ANAMNESIS
Keluhan Utama
• Seorang perempuan berusia 46 tahun, datang ke KB IGD M. Djamil padang
pada tanggal 24 Maret 2019 pukul 19.00 rujukan dari Yos Sudarso Padang
dengan diagnosis meigs syndrome
Riwayat Penyakit Sekarang
• Perut terasa membengkak sejak lebih kurang 2 bulan ini yang semakin lama
semakin membesar
• Sesak nafas (-)
• Keluar darah yang banyak dari kemaluan (-)
• Pasien telah menikah dan memiliki 3 orang anak
• HPHT : 20 Februari 2019
• Sebelumnya pasien sudah di CT scan di Yos Sudarso dengan kesan meigs
syndrome, dan rontgen thoraks dengan kesan efusi pleura kanan

4
Riwayat kehamilan dan persalinan/nifas/KB/ginekologi
• Riwayat kontrasepsi (-)

Riwayat penyakit dahulu


Riwayat penyakit jantung, darah tinggi, kencing manis disangkal. Riwayat
asthma maupun alergi obat-obatan disangkal. Pasien belum pernah dirawat di rumah
sakit sebelumnya. Belum pernah mendapat tindakan operasi sebelumnya.

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat penyakit jantung, darah tinggi, kencing manis di keluarga disangkal.
Riwayat alergi makanan dan obat-obatan di keluarga disangkal, riwayat asthma di
keluarga disangkal. Riwayat kehamilan kembar dalam keluarga disangkal.

Riwayat pekerjaan, sosial ekonomi, kejiwaan & Kebiasaan


• Pasien seorang ibu rumah tangga
• Pasien tidak merokok. Kebiasaan minum alkohol dan penggunaan obat-obatan
tertentu disangkal.

PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital :
- Tekanan darah: 110/70 mmHg
- Frekuensi nadi: 90x/menit
- Pernapasan : 20 x/menit
- Suhu : 36,70C
-Berat badan : 70 Kg
-Tinggi badan : 158 cm

5
Status Generalis
Kepala
Bentuk kepala : Normosefal, tidak ada deformitas
Rambut : Warna hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
Wajah : Simetris, deformitas (-)
Mata : Kelopak oedem (-), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-
/-), pupil isokor, refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya
tak langsung +/+
Telinga : Normotia, deformitas (-), nyeri tekan tragus (-), nyeri tekan
mastoid (-), sekret (-)
Hidung : Pernapasan cuping hidung (-), sekret (-), septum deviasi (-),
mukosa hiperemis (-)
Bibir : Simetris (-), sianotik (-), mukosa lembab
Mulut : Tonsil tenang T1-T1, faring tidak hiperemis, uvula ditengah,
oral higiene baik

Leher
Bentuk : Simetris, normal
KGB : Tidak teraba membesar
Trakhea : Lurus di tengah
Kelenjar tiroid : Tidak teraba membesar

Thoraks
Dinding dada : Simetris dalam keadaan statis dan dinamis
• Paru – paru
Inspeksi : Gerakan kedua hemithoraks simetris saat inspirasi dan
ekspirasi.
Palpasi : Gerakan dada simetris, tidak ada hemitoraks tertinggal, vokal
fremitus kedua hemithoraks sama, krepitasi (-), nyeri tekan (-)

6
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
• Jantung
Inspeksi : Tidak tampak pulsasi ictus cordis, tidak ada tanda radang
Palpasi : Ictus cordis teraba di sela iga V, 2 cm sebelah medial garis
midklavikularis kiri
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : Bunyi jantung I-II regular, murmur (-), gallop (-)

Ekstermitas : akral hangat pada ujung- ujung jari tangan dan kaki, oedem
tungkai -/-

PEMERIKSAAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


Abdomen :
Inspeksi :
• Tampak buncit, sikatrik (-)
Palpasi :
• Nyeri tekan (-), Nyeri lepas (-), defansmuskular (-)
Auskultasi :
• BU (+) menurun
Genital :
• Inspeksi : V/U tenang, PPV (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan lab
Hb : 10,7 gr/dl
Leukosit : 14.370 /UL
Trombosit : 788.000 /UL
Hematokrit : 36 %

7
PT : 13,6 detik
APTT : 41,0
GDS : 116 mg/dl
Total protein : 7,3 g’dl
Albumin : 3,4 g/dl
Kesan : Anemia ringan, leukositosis, trombositosis, PT & APTT melebihi nilai
rujukan, albumin menurun, globulin meningkat

Pemeriksaan pleura
Volume : ± 100 ml
Kekeruhan : positif
Warna : kuning
Jumlah sel : 250/mm3
Hitung sel PMN : 5 %
Hitung sel MN : 95 %
Protein : 6,0 g/dl
Glukosa : 102 mg/dl
Albumin : 2,8 g’dl
Rivalta : (+)
Kesan : berdasarkan kriteria LIGHT, cairan pleura saat ini adalah eksudat

Pemeriksaan imunologi-serologi
AFP : 1,66 IU/mL
CEA : 4,51 ng/mL
Ca 125 : 2591,8 U/mL
Kesan : - AFP dalam batas normal
- CEA dalam batas normal
- Ca 125 meningkat

8
Pemeriksaan Radiologi

Kesan:
Lesi isodens inhomogen besar pada kavum pelvis, cenderung berasal dari organ
ginekologi
Cholelitiasis
Ascites disertai efusi pleura kanan
> Suspek Meigs Syndrome

DIAGNOSIS
NOP suspect malignancy + meigs syndrome + efusi pleura dextra ec pulmonary
metastase

9
PENATALAKSANAAN
a. Perawatan konserfatif

D. FOLLOW UP
25 Maret 2019 (pukul 07.00 wib)
S: - perut tampak membuncit
- Demam (-)
- PPV (-)
- Sesak (-)
0: - KU : sedang
- Kesadaran : CMC
- TD : 110/70
- ND : 90x/menit
- NF : 21x/menit
- T : 36,70
Abdomen : perut tampak membuncit seperti kehamilan aterm
- NT (-), NL (-), DM (-)
- Bising usus (+) menurun
Genitalia : V/U tenang, PPV (-)
A : NOP suspect malignancy + meigs syindrome + efusi pleura dextra post tapping ec
pulmonary metastase
P : - perawatan konservatif
- Observasi KU, VS
- IVFD RL 20 tpm
- Cek Ca 125, Ca 19-6, LDH, CEA, AFP

26 Maret 2019 (pukul 07.00 wib)


S: - perut tampak membuncit
- Sesak (+) menurun
0: - KU : sedang

10
- Kesadaran : CMC
- TD : 110/70
- ND : 80x/menit
- NF : 18x/menit
- T : 36,70
Abdomen : perut tampak membuncit seperti kehamilan aterm
- NT (-), NL (-), DM (-)
- Bising usus (+) menurun
Genitalia : V/U tenang, PPV (-)
A : NOP suspect malignancy + meigs syindrome + efusi pleura dextra post tapping ec
pulmonary metastase
P : - perawatan konservatif
- Observasi KU, VS
- IVFD RL 20 tpm
- Paracetamol 3x1
- Pro Laparotomi 28 maret 2019

27 Maret 2019 (pukul 07.00 wib)


S: - perut tampak membuncit
- Sesak (+) menurun
0: - KU : sedang
- Kesadaran : CMC
- TD : 120/80
- ND : 85x/menit
- NF : 20x/menit
- T : 36,90
Abdomen : perut tampak membuncit seperti kehamilan aterm
- NT (-), NL (-), DM (-)
- Bising usus (+) menurun
Genitalia : V/U tenang, PPV (-)

11
A : NOP suspect malignancy + meigs syindrome + efusi pleura dextra post tapping ec
pulmonary metastase
P : - perawatan konservatif
- Observasi KU, VS
- IVFD RL 20 tpm
- Paracetamol 3x1
- Pro Laparotomi 28 maret 2019

28 Maret 2019 (pukul 07.00 wib)


S: - perut tampak membuncit
- Sesak (+) menurun
0: - KU : sedang
- Kesadaran : CMC
- TD : 110/70
- ND : 80x/menit
- NF : 20x/menit
- T : 36,90
Abdomen : perut tampak membuncit seperti kehamilan aterm
- NT (-), NL (-), DM (-)
- Bising usus (+) menurun
Genitalia : V/U tenang, PPV (-)
A : NOP suspect malignancy + meigs syindrome + efusi pleura dextra post tapping ec
pulmonary metastase
P : - perawatan konservatif
- Observasi KU, VS
- IVFD RL 20 tpm
- Paracetamol 3x1
- Pro Laparotomi 28 maret 2019

12
13
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi
Sindrom Meigs merupakan gejala yang terdiri dari tumor ovarium benigna
dengan ascites dan efusi pleura yang menghilang setelah reaksi tumor. Tumor
ovarium pada Sindrom Meigs adalah jenis fibroma. Tumor ovarium pada meigs
syndrome bisa berupa suatu fibroma, thecoma, kistadenoma atau sel tumor granulose.
1,2,3

2.2. Etiologi
2.2.1. Etiologi dari cairan ascites
Patofisiologi ascites pada Meigs Sindrom masih merupakan spekulasi. Meigs
menduga bahwa iritasi dari peritoneum dari tumor ovarium yang keras dan solid
menstimulasi produksi cairan peritoneum. Samanth dan Black menemukan bahwa
ascites hanya terdapat pada tumor dengan diameter lebih dari 10 cm dengan
komponen myxoid sampai struma. Mekanisme lain yang diajukan adalah tekanan
langsung pada aliran limfe atau vena, stimulasi hormonal, dan torsi tumor. Terjadinya
ascites dapat juga disebabklan oleh pelepasan mediator-mediator (seperti activated
complements histamine fibrin degradation products) dari tumor, menyebabkan
peningkatan permeabilitas kapiler.1,2,3
2.2.2. Etiologi dari efusi pleura
Etiologi dari efusi pleura tidak jelas. Teori dari Efskind dan Terade dkk
mengatakan bahwa cairan ascites berpindah melalui transdiaphragmatic lympathic
channels. Besarnya efusi pleura sebanding dengan jumlahnya ascites. Cairan ascites
dan efusi pleura pada Meigs Sindrom dapat berupa transudat atau eksudat. Meigs
melakukan elektroforesis pada beberapa kasus dan menemukan bahwa pada dasarnya
cairan pleura dan cairan ascites mempunyai sifat yang sama.1,6,7

14
Rontgen thoraks menunjukkan efusi pleura sisi kiri.1

2.2.3. Fibroma Ovarium


Semua tumor ovarium yang padat adalah neoplasma tetapi tidak semua ganas
meskipun semuanya mempunyai potensi maligna. Potensi menjadi ganas sangat
berbeda pada berbagai jenis, umpamanya sangat rendah pada fibroma ovarium dan
sangat tinggi pada teratoma embrional yang padat. Frekwensi fibroma ovarium 5 %
dari semua neoplasma ovarium dan paling sering ditemukan pada penderita dalam
masa menopause dan sesudahnya. Gambaran klinik tumor dapat mencapai diameter
2-30 cm, dan beratnya dapat mencapai 20 kg dengan 90 % unilateral. Permukaan
tidak rata, konsistensi keras, warna merah jambu keabu-abuan.1,2,8

2.3. Epidemiologi
Jumlah fibroma adalah 4% dari neoplasma ovarium. 10-15% dari semua
fibroma berhubungan dengan asites, sedangkan hanya 1% memiliki efusi pleura dan
asites.4 Tumor memiliki potensi ganas sangat rendah. Tumor panggul lainnya seperti
tumor Brenner dan tumor granulosa sel dapat dikaitkan dengan ascites dan efusi
pleura dan digambarkan sebagai sindrom pseudo-meigs.4

15
Insiden tumor ovarium mulai meningkat pada dekade ketiga dan semakin
meningkat ke puncak pada dekade ketujuh. Meigs sindrom sering ditemukan pada
anak perempuan prepubertal dengan teratoma jinak dan cystadenomas.1
Di AS tumor ovarium banyak pada masyarakat sosio ekonomi rendah.
Fibroma ovarium didapatkan pada 2-5 % tumor ovarium dan Meigs Sindrom
ditemukan jumlah 1 %. Ascites ditemukan pada 10-15 % dan fibroma ovarium dan
hidrotoraks pada 1 % pasien terutama dengan lesi yang besar. 40 % dari kasus-kasus
fibroma ovarium ditemukan ascites dan hidrotoraks.5

2.4. Patofisiologi
Patofisiologi asites pada Sindrom Meigs masih merupakan spekulasi. Meigs
menduga bahwa iritasi permukaan peritonium oleh tumor ovarium yang keras dan
solid dapat menstimulasi produksi cairan peritoneum. Samanth dan Black
menemukan bahwa asites hanya terdapat pada tumor dengan diameter lebih dari 10
cm dengan komponen myxoid sampai struma berhubungan dengan asites. Mekanisme
lain yang ditunjukkan adalah tekanan langsung pada aliran limfe atau vena, stimulasi
hormonal, dan torsi tumor. Terjadinya ascites dapat juga disebabklan oleh pelepasan
mediator-mediator (seperti produk degradasi komplemen histamin dan fibrin yang
teraktivasi) dari tumor tersebut, yang menyebabkan peningkatan permeabilitas
kapiler.
Cairan asites dan efusi pleura pada sindrom Meigs dapat berupa transudat atau
eksudat. Meigs melakukan elektroforesis pada beberapa kasus dan menemukan
bahwa pada dasarnya cairan pleura dan cairan ascites mempunyai sifat yang sama.
Ukuran tumor, daripada tipe histologis tertentu, dianggap menjadi faktor penting
dalam pembentukan asites dan efusi pleura yang menyertainya.
Ketika suatu massa pada ovarium berhubungan dengan sindrom Meigs dan
peningkatan kadar serum CA-125, dapat diduga adanya proses keganasan. Hasil
negatif pada pemeriksaan sitologi dari efusi asites, tidak adanya implantasi peritoneal,
dan hasil histologi jinak akan dapat membatasi prosedur bedah. Keputusan ini harus

16
dibuat oleh seorang ahli bedah ginekologi yang berpengalaman atau ahli onkologi
ginekologi. 5,7
Terdapat laporan kasus sindrom pseudo-Meigs yang berhubungan dengan
struma ovarii ganas dan peningkatan kadar CA-125. Pilihan untuk tidak melakukan
terapi tambahan layak diterapkan setelah pelaksanaan operasi yang optimal dan
diberikan prosedur staging yang memadai untuk keadaan yang biasanya jinak secara
klinis dan insiden metastasis pada ovarii struma ganas yang masih rendah. Diperlukan
konseling pasien secara hati-hati.5,7
Struma ovarii merupakan suatu penyebab yang jarang dari ascites,
hidrotoraks, peningkatan kadar CA-125, dan hipertiroidisme. Kondisi yang langka ini
harus dipertimbangkan sebagai diagnosis banding pada pasien yang mengalami asites
dan efusi pleura tetapi dengan hasil tes sitologi yang negatif. 5,7
Kombinasi dari ascites, efusi pleura, peningkatan kadar CA-125, dan tidak
adanya tumor pada pasien penderita lupus eritematosus sistemik adalah salah satu
sindrom Tjalma atau karena migrasi Filshie menjadi sindrom pseudo-Meigs.7

2.5. Gejala Klinik


Pasien dengan Meigs Sindrom mempunyai keluarga dengan riwayat kanker
ovarium. Keluhan utama tidak jelas dan terjadi sepanjang waktu, yaitu kelelahan,
napas yang pendek, peningkatan lingkar perut, penurunan berat badan, batuk yang
tidak produktif, bengkak, amenorea pada wanita premenopause, menstruasi yang
tidak teratur.1,3

2.6. Pemeriksaan Fisik


Ditemukannya tanda positif seperti : 1
• Tanda vital:
Takipneu, takikardi
• Paru-paru :
pada perkusi terdengar hampir hilang (tumpul), menurunnya taktil fremitus,
penurunan vocal resonance, penurunan bunyi pernapasan, menunjukkan dugaan

17
efusi pleura. Efusi pleura sebagian besar didapatkan pada paru kanan, tetapi dapat
juga ditemukan pada paru kiri.
• Abdomen :
Pada pemeriksaan didapatkan massa yang kecil ataupun besar pada pelvis,
atau massa tidak dapat dirasakan. Ditemukan ascites, dengan shifting dullness
dan atau fluid thrill.
• Pelvis :
Ditemukan adanya massa (besarnya, lokalisasi, permukaan, konsistensi, mobil
atau immobil)

2.7. Pemeriksaan Penunjang


1. Laboratorium 1
• Anemia pada pasien dengan Meigs Sindrom merupakan anemia defisiensi
besi. Anemia dapat dikoreksi dengan transfusi darah emergensi selama
pasien menjalani operasi untuk Meigs Sindrom. Anemia post operasi dapat
diatasi dengan suplemen zat besi.
• Protrombin Time diperiksa sebelum operasi. Jika meningkat, menjadi tanda
adanya koagulopati.
• Tumor marker CA-125 dapat meningkat pada pasien Meigs Sindrom, tetapi
derajat peningkatannya tidak sebanding dengan keganasannya.
2. Radiologi 1
• Gambaran foto toraks menunjukkan adanya efusi pleura
• USG abdomen dan pelvis menunjukkan adanya massa pada ovarium disertai
ascites
• CT scan abdomen dan pelvis :
- CT scan mengkonfirmasikan adanya ascites dan ovarian, uterus, tuba
fallopi, atau broad ligament mass
- Tidak ditemukan adanya tanda-tanda metastase jauh.
3. Tes lain (1)
Tes Papanicolau normal

18
2.8. Penegakkan Diagnosis
2.8.1. Anamnesis
Pasien dengan Meigs Sindrom mempunyai keluarga dengan riwayat kanker
ovarium. Keluhan utama tidak jelas dan terjadi sepanjang waktu, yaitu kelelahan,
napas yang pendek, peningkatan lingkar perut, penurunan berat badan, batuk yang
tidak produktif, bengkak, amenorea pada wanita premenopause, menstruasi yang
tidak teratur.
2.8.2. Pemeriksaan Fisik
Tanda positif seperti :
• Tanda vital : Takipneu, takikardi
• Paru-paru : Pada perkusi terdengar hampir hilang (tumpul), menurunnya taktil
fremitus, penurunan vocal resonance, penurunan bunyi pernapasan,menunjukkan
dugaan efusipleura. Efusi pleura sebagian besar didapatkanpada paru kanan, tetapi
dapat jugaditemukan pada paru kiri.
• Abdomen : Pada pemeriksaan didapatkan massa yang kecil ataupun besar pada
pelvis atau massa tidak dapat dirasakan. Ditemukan ascites, dengan shifting
dullness dan ataufluid thrill.
• Pelvis : Ditemukan adanya massa (besarnya, lokalisasi, permukaan,
konsistensi mobile atau immobile).

19
2.8.3. Pemeriksaan Penunjang
1. Gambaran MRI Meigs Syndrome

20
2. Gambaran CT Scan Meigs Syndrome

3. Hitung Darah Lengkap


Pemeriksaan ini akan memberikan informasi tentang hemoglobin,
hematokrit, dan kadar trombosit. Jumlah hemoglobin yang rendah akan
memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, termasuk jumlah retikulosit, kapasitas
iron-bindingtotal, kadar besi dan kadar feritin. Anemia pada pasien dengan
sindrom Meigs kemungkinan besar karena kekurangan zat besi.Anemia dapat
dikoreksi secara cepat dengan transfusi darah pada pasien yang menjalani
operasi untuk sindrom Meigs.Anemia dapat diobati dengan suplemen zat besi
pasca operasi.
4. Profil Metabolik Dasar
Dilakukan pemeriksaan kadar natrium, kalium, klorida, bikarbonat,
nitrogen urea darah, kreatinin, dan kadar glukosa. Pemeriksaan elektrolit ini
diperiksa sebelum pasien menjalani operasi.Jika perlu, dilakuakn koreksi
elektrolit.
5. Waktu protrombin

21
Waktu protrombin diperiksa sebelum operasi.Jika meningkat, adalah
merupakan penanda koagulopati. Peningkatan waktu protrombin dikoreksi
sebelum operasi, baik dengan pemberian vitamin K kepada pasien atau dengan
transfusi plasma beku segar.
6. Pemeriksaan Serum Antigen Kanker 125
Selain elektrolit serum dan hitung darah lengkap, penelitian yang
menarik adalah tes serum antigen kanker 125 (CA-125).Kadar serum penanda
tumor CA-125 dapat meningkat pada sindrom Meigs, tetapi tingkat elevasinya
tidak berkorelasi dengan keganasan. Bahkan, kadar CA-125 yang normal tidak
mengesampingkan kemungkinan adanya keganasan. Kadar CA-125 tidak
digunakan sebagai tes skrining.Kadar CA-125 tertinggi yang dilaporkan setelah
laparotomi adalah sebesar 1808 U/mL. Hal ini akan menjadi hasil positif palsu.
Sumber fisiologis dari CA-125 dari epitel selom janin dan turunannya,
termasuk berikut ini:
• Epitel Müllerian
• Pleura
• Perikardium
• Peritoneum
Kondisi patologis yang berhubungan dengan peningkatan kadar CA-125
meliputi:
• Penyakit radang panggul (PID)
• Kerusakan atau regenerasi peritoneum (misalnya, pembedahan perut)
• Keganasan ovarium
• Endometriosis
7. Pemeriksaan histologis
Tumor ovarium dibagi ke dalam subkelompok histologis berikut, dan
Meigs sindrom dapat diamati dengan salah satu tumor jinak.

22
• Coelomic epithelial tumors: Tumor ini, yang berasal dari epitel selom,
merupakan 80-85% dari semua tumor ovarium.

- Cystadenoma serosa dan Cystadenoma mucinous: 15-20% yang ganas.


- Endometrioid jenis dan jelas sel: 95-98% yang ganas.
- Tumor Brenner: 2% yang ganas.

• Germ cell tumors: Tumor ini berasal dari sel kuman dan merupakan 10-15%
dari semua tumor ovarium.Semua kecuali teratoma ganas matang dan
gonadoblastomas, yang selalu jinak.

- Mature teratoma
- Immature teratoma
- Dysgerminoma
- Gonadoblastoma
- Endodermal sinus
- Embryonal carcinoma
- Nongestational choriocarcinoma

• Gonadal-stromal cell tumors merupakan 3-5% dari semua tumor.


o Sel granulosa
o Fibroma: Kurang dari 5% yang ganas.
o Thecoma: Kurang dari 5% yang ganas.

23
o Sertoli-Leydig sel: Kurang dari 5% yang ganas.
o Lipid sel ketik: 30% adalah ganas.
o Gynandroblastoma: 100% yang ganas.

2.9. Penatalaksanaan
2.9.1. Perawatan Medis
Perawatan medis pada pasien dengan sindrom Meigs dimaksudkan untuk
menangani gejala asites dan efusi pleura dengan cara terapi parasentesis dan
thorakosentesis.1
2.9.2. Prosedur Bedah
Laparotomi eksplorasi dengan staging bedah adalah prosedur pilihan pada
penyakit ini. Lakukan bedah beku pada massa ovarium selama laparotomi eksplorasi.
Jika bedah beku konsisten dengan tumor jinak, tepat dilakukan pembedahan
konservatif (salpingo-ooforektomi atau ooforektomi). Temuan dari biopsi kelenjar
getah bening dan omentum serta pembilasan pelvis akan negatif untuk keganasan jika
prosedur ini dilakukan selama operasi. Namun pada sindroma Meigs ada beberapa hal
yang seharusnya diperhatikan sebagai berikut :
• Pada wanita usia reproduktif, dilakukan unilateral salpingo-ooforektomi.
• Pada wanita menopause, prosedur pilihannya adalah salpingo ooforektomi
bilateral dengan-histerektomi total dan unilateral atau kadang-kadang dilakukan
salpingo-ooforektomi bilateral.
• Pada perempuan prapubertas, prosedur pilihannya adalah reseksi ovarium dan
salpingo-ooforektomi unilateral.
• Tingkat kesembuhan setelah kedua jenis operasi adalah tinggi dan pasien jarang
mengalami kekambuhan.1

2.10. Prognosis
Meskipun sindrom Meigs tampak seperti keganasan,sebenarnya penyakit ini
jinak dan memiliki prognosis yang sangat baik jika dikelola dengan baik. Harapan
hidup pasien dengan sindrom Meigs setelah dilakukan operasi akan membaik.1

24
BAB IV
DISKUSI

Telah dilaporkan seorang pasien wanita berusia 46 tahun datang ke IGD


RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan diagnosis rujukan Meigs Syndrome. Setelah
dilakukan anamenesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, pasien
didiagnosis dengan NOP suspect malignancy + meigs syndrome + efusi pleura dextra
ec pulmonary metastase.
Syndroma Meigs ini sangat terkenal dengan trias dari tumor ovarium jinak,
asites, dan efusi pleura. Jenis yang paling sering dari tumor ini adalah fibroma.
Berdasarkan data di Amerika Serikat, tumor ovarium banyak dialami oleh
pasien dengan ekonomi sosial rendah. Pada pasien, saat terkena tumor ovarium status
ekonomi pasien adalah rendah. Namun saat ini, status ekonomi pasien adalah cukup,
sehingga baru saat ini pasien memeriksakan diri ke dokter.
Gejala klinis meigs syndrome adalah kelelahan, napas yang pendek,
peningkatan lingkar perut, penurunan berat badan, batuk yang tidak produktif,
bengkak, amenorea pada wanita premenopause, menstruasi yang tidak teratur.
Dari anamnesis didapatkan pasien mengalami keluhan perut terasa
membengak sejak lebih kurang 2 bulan ini dan semakin lama semakin membesar.
Pasien sudah dikenal menderita Meigs Syndrome dan akan ditatalaksana lebih lanjut.
Pada pemeriksaan fisik, tanda vital ditemukan normal. Pemeriksaan toraks
yang didapatkan pada efusi pleura adalah: Inspeksi: pada waktu respirasi, masih
tampak simetris. Palpasi: pergerakan napas pada sisi yang sakit tertinggal, vocal
fremitus sama pada kedua sisi. Perkusi tidak dilakukan. Auskultasi: suara dasar
vesikuler pada kedua lapang paru. Pemeriksaan abdomen didapatkan massa besar,
dengan asites dan shifting dullness positif, serta bising usus menurun
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan anemia ringan, leukositosis,
trombositosis, PT dan APTT melebihi nilai rujukan, albumin menurun, dan globulin
meningkat. Pada pemeriksaan tumor marker CA-125 didapatkan meningkat, pada

25
foto CT Scan abdomen didapatkan kesan massa isodens inhomogen yang diduga
berasal dari organ ginekologi serta adanya ascites dan efusi pleura dextra.
Penatalaksanaan yang diberikan pada kasus ini adalah tapping cairan pada
efusi pleura dilakukan posisi ½ duduk dan didapatkan hasil keluar cairan sebesar
lebih kurang 100cc dengan warna cairan kuning kekeruhan. Pasien juga diberikan
oksigen nasal 3 liter/menit untuk mengurangi sesaknya, Pasien direncanakan untuk
dilakukan laparotomi untuk mengeluarkan massa abdomen serta organ-organ sekitar
untuk mengurangi risiko metastasis, seperti pengangkatan uterus. Hal ini dapat
dilakukan pada wanita yang sudah melewati usia reproduktifnya.

26
DAFTAR PUSTAKA
1. Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson LM, Hoffman BL, Bradshaw KD,
Cunningham FG. Williams Gynecology. In: Ovarian Germ Cell and Sex Cord–
Stromal Tumors. United States: The McGraw-Hill companies, Inc; 2008.p.371-
376.
2. Abramov Y, Anteby SO, Fasouliotis SJ, et al; The role of inflammatory cytokines
in Meigs' syndrome.; Obstetric Gynecology; 2002 May;99(5 Pt 2):917-9.
[abstract]
3. Meigs JV. Fibroma of the ovary with ascites and hydrothorax: Meigs syndrome.
Am J Obstet Gynecol; 1954;67:962–987.
4. Barakat RR, Markman M, Randal ME. Gynecologic Oncology. In: Ovarian Sex
Cord-Stromal Tumors. 5th ed. Lippincott Williams and Wilkins; 2009.p.270-279.
5. Rock JA, Jones II HW. Te Linde's Operative Gynecology. In: Ovarian Cancer:
Etiology, Screening, and Surgery. 10th ed. Lippincott Williams and Wilkins;
2008.p.495-502.
6. Wibisono MJ, Winariani, Hariadi S. Buku Ajar Penyakit Paru. In: Efusi Pleura.
Surabaya: Departemen Ilmu Penyakit Paru FK UNAIR – RSUD Dr. Soetomo;
2010.p.111-122.
7. Sudoyo, Aru W., dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi kelima. 2009.
Jakarta : Interna Publishing

27

Anda mungkin juga menyukai