Anda di halaman 1dari 51

No Kode: DAR2/IPA/003/4/2018

MATA PELAJARAN IPA

PENDALAMAN MATERI
Suhu dan Kalor pada Proses Biologis

Penulis:
Dr. Eka Cahya Prima, S.Pd., M.T.
Eliyawati, S.Pd, M.Pd.
Heli Siti Halimatul M, M.Si., Ph.D.
Ikmanda Nugraha, S.Pd., M.Pd.
Lilit Rusyati, S.Pd., M.Pd.

PPG DALAM JABATAN


Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
2018
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
Daftar Isi

Daftar Isi ................................................................................................................................................ 1


Daftar Istilah ......................................................................................................................................... 3
Pendahuluan .......................................................................................................................................... 5
Rasional dan deskripsi singkat ................................................................................................... 5
Relevansi.................................................................................................................................... 5
Petunjuk belajar ......................................................................................................................... 6
Kegiatan Belajar 4: Suhu dan Kalor pada Proses Biologis ............................................................... 8
Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan ....................................................................................... 8
Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan ................................................................................ 8
Pokok-Pokok Materi .................................................................................................................. 8
Uraian Materi ........................................................................................................................... 10
Suhu ......................................................................................................................................... 10
Aktivitas 4.1. Bagaimana cara menyelidiki suhu menggunakan alat indra ................ 10
Jenis-Jenis Termometer ........................................................................................................... 12
Termometer Zat Cair .................................................................................................. 12
Termometer Bimetal ................................................................................................... 14
Termometer Kristal Cair ............................................................................................. 14
Skala Suhu ............................................................................................................................... 15
Aktivitas 4.2. Bagaimana cara membuat skala pada termometer zat cair ................... 16
Aktivitas 4.3. Bagaimana cara mengonversi persamaan suhu .................................... 18
Aktivitas 4.4. Memahami konsep suhu ....................................................................... 19
Kalor ........................................................................................................................................ 20
Aktivitas 4.5. Bagaimana cara membandingkan energi panas benda ......................... 21
Aktivitas 4.6. Bagaimana cara menyelidiki pengaruh kalor terhadap kenaikan suhu. 23
Konduksi ..................................................................................................................... 24
Aktivitas 4.7. Bagaimana cara menyelidiki pengaruh kalor secara konduksi ............. 25
Konveksi ..................................................................................................................... 28
Aktivitas 4.8. Bagaimana cara mengamati arus konveksi .......................................... 29
Radiasi ........................................................................................................................ 30
Mekanisme Pengaturan Suhu Tubuh Manusia......................................................................... 35
Mekanisme Pengaturan Suhu Tubuh pada Hewan .................................................................. 40
Mekanisme perubahan panas tubuh hewan................................................................. 43
Mekanisme Pengaturan Suhu Tubuh pada Tumbuhan ............................................................ 44
Jenis-jenis Transpirasi................................................................................................. 46
Rangkuman .............................................................................................................................. 50

1
2
Daftar Istilah

Energi Panas Sebuah energi yang menghasilkan panas dan jika energi panas
diberikan pada sebuah benda maka akan membuat perubahan suhu
pada benda tersebut.
Energi potensial Energi yang mempengaruhi benda karena posisi (ketinggian) benda
tersebut.
Energi tidal Energi yang dihasilkan dari pasang surut air laut.
Fahrenheit Skala suhu termodinamika, dimana titik beku air adalah 32 derajat
Fahrenheit (°F) dan titik didih nya 212 °F (pada tekanan standar
atmosfer).
Kalor Salah satu bentuk energi yang dapat diterima / dilepaskan oleh suatu
benda melalui radiasi, konveksi, atau konduksi.
Kalor Jenis Jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu satu gram zat
sebesar satu derajat Celsius.
Karbohidrat Suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil energi yang
terdiri dari 3 unsur yaitu Karbon(C), Oksigen (O) dan Hidrogen (H).
Kelvin Skala suhu di mana nol absolut didefinisikan sebagai 0 K.
Konduksi Perpindahan kalor melalui zat penghantar tanpa disertai perpindahan
bagian-bagian zat itu.
Konveksi Perpindahan panas yang disertai pergerakan molekul-molekul pada
fluida (yaitu cairan atau gas).
Panas Energi yang berpindah akibat perbedaan suhu. Panas bergerak dari
daerah bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah.
Pencernaan Sebuah proses metabolisme di mana suatu makhluk hidup
memproses sebuah zat, dalam rangka untuk mengubah secara kimia
atau mekanik sesuatu zat menjadi nutrisi.
Radiasi Perpindahan panas yang dipancarkan oleh sebuah benda sebagai
akibat suhunya.
Reamur Skala temperatur yang dinamai menurut René Antoine Ferchault de
Réaumur, yang pertama mengusulkannya pada 1731 dimana Titik
beku air adalah 0 derajat Réaumur dan titik didih air 80 derajat.
Respirasi Proses mobilisasi energi yang dilakukan jasad hidup melalui
pemecahan senyawa berenergi tinggi (SET) untuk digunakan dalam
menjalankan fungsi hidup.
Suhu Derajat panas benda.
Termometer Alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun
perubahan suhu.
Termoregulasi Proses yang melibatkan mekanisme homeostatik yang
mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal, yang dicapai

3
dengan mempertahankan keseimbangan antara panas yang
dihasilkan dalam tubuh dan panas yang dikeluarkan.
Transformasi Proses perubahan energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
energi
Transpirasi proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup
tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata,
lubang kutikula, dan lentisel.
Xilem Jaringan tumbuhan vaskuler yang terutama terdiri atas sel-sel mati
berbentuk tabung yang mengantarkan sebagian besar air dan mineral
dari akar ke atas, ke seluruh tubuh tumbuhan

4
Pendahuluan
Rasional dan deskripsi singkat
Buku ini merupakan buku modul PPG dalam jabatan yang dipersiapkan Pemerintah
dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku ini dirancang untuk memperkuat
kompetensi guru dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh. Proses
pencapaiannya melalui pembelajaran yang dirangkai sebagai suatu kesatuan yang saling
mendukung pencapaian kompetensi tersebut. Sebagai transisi menuju ke pendidikan
menengah, pemisahan mata pelajaran masih belum dilakukan sepenuhnya bagi peserta didik
SMP/ MTs. Materi-materi dari bidang-bidang ilmu Fisika, Kimia, Biologi, serta Ilmu Bumi
dan Antariksa masih perlu disajikan sebagai suatu kesatuan dalam mata pelajaran IPA (Ilmu
Pengetahuan Alam). Hal ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan yang utuh bagi peserta
didik SMP/MTs tentang prinsip-prinsip dasar yang mengatur alam semesta beserta segenap
isinya.
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan peserta didik untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam
Kurikulum 2013, peserta didik diberanikan untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia
dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan
menyesuaikan daya serap peserta didik dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini. Guru dapat
memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan
yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.

Relevansi
Buku Modul IPA ini disusun dengan pemikiran di atas. Bidang ilmu Biologi dipakai
sebagai landasan (platform) pembahasan bidang ilmu yang lain. Makhluk hidup digunakan
sebagai objek untuk menjelaskan prinsip-prinsip dasar yang mengatur alam seperti objek alam
dan interaksinya, energi dan keseimbangannya, dan lain-lain. Melalui pembahasan
menggunakan bermacam bidang ilmu dalam rumpun ilmu pengetahuan alam, pemahaman utuh
tentang alam yang dihuninya beserta benda-benda alam yang dijumpai di sekitarnya dapat
dikuasai oleh guru IPA SMP/MTs untuk diajarkan kepada para siswanya.
Sebagai salah satu rumpun ilmu yang digunakan untuk mengukur kemajuan pendidikan
suatu negara, pemahaman peserta didik suatu negara terhadap IPA dibandingkan secara rutin
sebagaimana dilakukan melalui TIMSS (The Trends in International Mathematics and Science
Study) dan PISA (Program for International Student Assessment). Melalui penilaian
5
internasional seperti ini kita dapat mengetahui kualitas pembelajaran IPA dibandingkan dengan
negara lain. Materi IPA pada Kurikulum 2013 ini telah disesuaikan dengan tuntutan
penguasaan materi IPA relevan dengan TIMSS dan PISA.

Petunjuk belajar
Sebelum Anda menggunakan modul ini, Anda perlu membaca bagian petunjuk ini.
Mengapa diperlukan? Ibarat Anda sedang berlibur di tempat wisata, Anda tentunya ingin
memanfaatkan fasilitas yang ada di tempat wisata tersebut bukan? Tentunya, agar tujuan
tersebut tercapai Anda akan membaca peta di mana fasilitas itu berada. Begitu juga dengan
modul ini. Jika Anda ingin memperoleh manfaat yang maksimal dari modul ini tentu
merupakan tindakan yang bijak jika Anda benar-benar memerhatikan dan memahami bagian
petunjuk penggunaan modul ini. Selamat mempelajari!
Fitur mari kita cari tahu ini berisi tugas atau permasalahan yang perlu untuk dicari
jawabannya atau untuk mencari pengetahuan tambahan terkait materi yang dipelajari. Fitur
mari kita diskusikan ini berisi suatu masalah yang berkaitan dengan konsep yang perlu untuk
dipecahkan melalui kelompok. Fitur ini dapat melatih Anda dalam mengungkapkan pendapat
atau berkomunikasi dan memecahkan masalah. Fitur rangkuman ini berisi ringkasan materi
dari bab yang telah dipelajari. Anda dapat mereview keseluruhan materi yang telah dipelajari
melalui fitur ini. Fitur tes formatif ini berisi soal-soal untuk mengevaluasi pemahaman dan
penerapan konsep dalam satu bab yang telah dipelajari.

Selamat belajar, semoga berhasil!

6
Kegiatan Belajar 4: Suhu dan Kalor pada Proses Biologis
Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
1. Menerapkan konsep suhu dan perpindahan kalor pada proses biologis tersebut.

Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan


1. Memahami konsep suhu menggunakan termometer.
2. Menerapkan konsep panas secara radiasi, konveksi, konduksi, transpirasi,
termoregulasi.
3. Menganalisis mekanisme pengaturan suhu tubuh manusia, hewan, dan tumbuhan.

Pokok-Pokok Materi
• Suhu dan Konversinya
• Prinsip Kerja Termometer
• Perpindahan Panas melalui Radiasi, Konveksi, Konduksi, Transpirasi, Termoregulasi
• Mekanisme Pengaturan Suhu Tubuh Manusia, Hewan, dan Tumbuhan

Multimedia
Animasi Multimedia
Unduh file Program Java SE Development Kit 7u80 sesuai dengan versi windows Anda
(Windows x32 atau x64) dan Program SWF file player dengan mengklik gambar Java dan SWF
untuk menjalankan animasi multimedia. Kemudian pasangkan program tersebut pada
komputer Anda sebelum anda dapat menjalankan animasi multimedia yang diinginkan.

Klik gambar-gambar berikut untuk menjalankan animasi multimedia

8
Animasi 1: Bentuk dan Perubahan Energi

Animasi 2: Fase Zat

Animasi 3: Gelombang Mikro

9
Animasi 4: Sifat Gas

Video Pembelajaran
Klik gambar berikut untuk menjalankan video

1 Suhu dan Kalor

2 Suhu Tubuh Gajah

3 Ikan Berdarah Panas

Uraian Materi
Suhu
Pada suhu berapa air mendidih? Pada suhu berapa air membeku? Pada suhu berapa
dikatakan orang mengalami sakit demam? Suhu selalu dibicarakan dalam kehidupan sehari-
hari. Pada bab ini, Anda akan mempelajari suhu, cara pengukurannya, serta akibat
perubahannya.

Aktivitas 4.1. Bagaimana cara menyelidiki suhu menggunakan alat indra


Apakah Indra dapat digunakan sebagai Pengukur Suhu yang Handal?
Untuk memahami semua itu, yang siapkan 3 (tiga) buah ember atau bejana yang
masing–masing diisi air hangat, air biasa, dan air es.

10
Petunjuk Keselamatan Kerja
Hati-hati dengan air panas, karena berbahaya.

Gambar 4.1. Apa yang Anda rasakan jika kemudian kedua tanganmu masuk ke air biasa?
Sumber: Dok. Kemdikbud

Lakukan langkah-langkah berikut ini.


Letakkan ke tiga ember tersebut di lantai atau meja!
Celupkan tangan kananmu di ember berisi air hangat dan tangan kirimu di ember yang
berisi air es! Rasakan tingkat panas air itu pada tanganmu!
Setelah beberapa saat, segera celupkan kedua tanganmu ke ember yang berisi air biasa!
Rasakan tingkat panas air itu pada tanganmu!
Ulangi kegiatan langkah nomor 2 dan 3.

Menalar dan mengomunikasikan


1. Bagaimanakah hasil pengindraan terhadap air biasa oleh tangan kanan dan tangan kirimu?
2. Jika untuk benda yang sama, ternyata tingkat panas yang dirasakan berbeda antara tangan
kanan dan tangan kirimu. Apakah indra perasaanmu dapat diandalkan sebagai pengukur
tingkat panas benda?

Suhu sebuah benda adalah tingkat (derajat) panas suatu benda. Benda yang panas
mempunyai derajat panas lebih tinggi daripada benda yang dingin. Hasil kegiatan
penyelidikanmu menunjukkan bahwa indra perasa memang dapat merasakan tingkat panas
benda. Akan tetapi, indra perasa bukan pengukur tingkat panas yang andal. Benda yang
tingkat panasnya sama dirasakan berbeda oleh tangan kanan dan kirimu. Jadi, suhu benda yang

11
diukur dengan indra perasa menghasilkan ukuran suhu kualitatif yang tidak dapat dipakai
sebagai acuan. Suhu harus diukur secara kuantitatif dengan alat ukur suhu yang disebut
termometer.

Jenis-Jenis Termometer
Termometer Zat Cair
Secara umum, benda-benda di alam akan memuai (ukurannya bertambah besar)
jika suhunya naik. Kenyataan ini dimanfaatkan untuk membuat termometer dari zat cair.
Perhatikan Gambar 4.2. Cairan terletak pada tabung kapiler dari kaca yang memiliki bagian
penyimpan (reservoir/ labu).

Gambar 4.2. Termometer Zat Cair


Sumber: Dok. Kemdikbud

Zat cair yang digunakan umumnya raksa atau alkohol jenis tertentu. Raksa memiliki
keistimewaan, yaitu warnanya mengkilat dan cepat bereaksi terhadap perubahan suhu. Selain
itu, raksa membeku pada suhu rendah (-38oC) dan mendidih pada suhu yang tinggi (lebih dari
350oC) sehingga dapat mengukur suhu pada rentang suhu yang lebar. Namun, raksa sangat
beracun, sehingga berbahaya jika termometer pecah.
Alkohol untuk pengisi termometer biasanya diberi pewarna biru atau merah. Rentang
suhu yang dapat diukur bergantung jenis alkohol yang digunakan, contohnya:
Toluen, dengan rentang -90oC hingga 100oC
Ethyl alcohol, dengan rentang -110oC hingga 100oC
Alkohol tidak seberbahaya raksa dan mudah menguap, sehingga lebih aman digunakan

12
sebagai pengisi termometer.

Untuk alasan kepraktisan, seringkali kita menggunakan plastik untuk wadah makanan,
termasuk makanan bersuhu tinggi. Namun, hanya plastik tertentu yang aman digunakan
untuk wadah makanan panas. Plastik memiliki 7 jenis yang ditandai dengan adanya
kode pada plastik tersebut. Plastik yang paling aman untuk digunakan sebagai wadah
makanan adalah plastik dengan kode nomor 5 atau kode PP. Plastik ini tahan terhadap
suhu tinggi.

Zat cair apakah yang digunakan dalam termometer zat cair?


Apa kelebihan dan kekurangan zat cair tersebut!

Beberapa termometer yang menggunakan zat cair akan dibahas berikut ini.
1) Termometer laboratorium
Bentuknya panjang dengan skala dari -10°C sampai 110°C menggunakan raksa, atau
alkohol seperti ditunjukkan pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3. Termometer laboratorium


Sumber: unguvioolet.wordpress.com

2) Termometer suhu badan


Termometer ini digunakan untuk mengukur suhu badan manusia. Skala yang ditulis
antara 35oC dan 42oC. Pipa di bagian bawah dekat labu dibuat sempit sehingga pengukuran
lebih teliti akibat raksa tidak segera turun ke labu/reservoir (Gambar 4.4).

Gambar 4.4.Termometer badan

13
Sumber: nunuksuliyatun.wordpress.com

Perubahan suhu juga terjadi pada proses fermentasi, misalnya pada proses pembuatan
tape. Pada proses tersebut, bakteri mengubah glukosa menjadi alkohol dan karbon
dioksida. Proses fermentasi menyebabkan terjadinya perubahan suhu. Suhu terbaik
untuk melakukan proses fermentasi adalah 35°C–40°C (Lihat Gambar 4.5!).

Gambar 4.5. Karena Proses Fermentasi, Suhu Tape Ketan Meningkat.


Sumber: resepdanmasakan.com

Termometer Bimetal
Perhatikan dua logam yang jenisnya berbeda dan dilekatkan menjadi satu pada Gambar
4.6. Jika suhunya berubah, bimetal akan melengkung. Mengapa? Karena logam yang satu
memuai lebih panjang dibanding yang lain. Hal ini dimanfaatkan untuk membuat termometer.

Gambar 4.6. Bimetal yang melengkung ketika dipanaskan dimanfaatkan


sebagai termometer bimetal
Sumber: www.physics.upenn.edu, http://rofaeducationcentre.blogspot.co.id

Termometer Kristal Cair


Terdapat kristal cair yang warnanya dapat berubah jika suhu berubah. Kristal ini
dikemas dalam plastik tipis, untuk mengukur suhu tubuh, suhu akuarium, dan sebagainya
(Gambar 4.7).

14
Gambar 4.7. Termometer kristal cair untuk mengukur suhu tubuh.
Sumber: sciencephoto.com

Binatang yang hidup di daerah dingin pada umumnya berbulu tebal. Bulu yang
tebal tersebut menjaga tubuh tetap hangat.
Unta mempunyai punuk yang berfungsi untuk menyimpan air sehingga tahan untuk
tidak minum selama berhari-hari dan menjaga agar suhu tubuh tidak panas.
Jenis tanaman di pantai berbeda dengan jenis taman di gunung karena suhu di
pantai lebih tinggi daripada suhu di puncak gunung.

Gambar 4.8. Beruang kutub memiliki bulu yang tebal untuk menjaga suhu tubuh dari
kedinginan, dan Unta memiliki punuk untuk menjaganya dari kekurangan air.
Sumber: www.en.wikipedia.org

Dalam kurun waktu 100 tahun ini, suhu bumi sudah naik ± 2°C. Kenaikan ini
menyebabkan banyak masalah lingkungan, seperti iklim yang tidak menentu dan cuaca
ekstrim. Keadaan ini disebut pemanasan global. Pada bahasan berikutnya, Anda akan
mempelajari lebih lanjut tentang peristiwa pemanasan global.

Skala Suhu
Berapa suhu tubuh manusia sehat? Ya, Anda akan menjawab 37°C. Huruf oC
kependekan dari Celcius, salah satu contoh satuan suhu atau skala suhu. Saat ini, dikenal
beberapa skala suhu, misalnya Celcius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin. Tidakkah Anda

15
penasaran, bagaimana membuat skala suhu pada termometer? Lakukan kegiatan berikut.

Aktivitas 4.2. Bagaimana cara membuat skala pada termometer zat cair
Apa yang harus disiapkan?
Termometer raksa atau alkohol yang belum diberi skala suhu
Bejana A berisi es yang sedang melebur
Bejana B berisi air yang sedang mendidih
Pemanas spiritus
Spidol atau benang berwarna

Lakukan langkah-langkah berikut


1. Celupkan termometer dalam bejana A yang berisi es sedang melebur.
2. Tunggu beberapa saat. Setelah raksa dalam pipa termometer berhenti bergerak turun,
tandai letak permukaan raksa dalam pipa dengan spidol atau benang! Tempat ini
dinamakan titik tetap bawah. Beri angka sesuAnda pada titik itu, misalnya 10.
3. Panaskan air dalam bejana B dengan pemanas spiritus sampai air dalam bejana itu
mendidih.
4. Celupkan termometer ke dalam bejana berisi air yang sedang mendidih.
5. Tunggu beberapa saat. Setelah raksa dalam pipa berhenti bergerak, tandailah letak
permukaan raksa dalam pipa dengan spidol. Titik itu dinamakan titik tetap atas. Beri
angka sesuAnda pada titik itu (tetapi lebih besar dari angka sebelumnya), misalnya 50.
6. Ukur jarak titik terbawah dengan titik teratas ini. Bagi jarak tesebut dalam bagian-
bagian dengan jarak yang sama. Anggap jarak tiap bagian itu derajat suhu skala yang
kalian buat (misalnya, skala Edo).
7. Anda sudah membuat skala termometer sesuai skala buatan.

Ujilah Termometer Skala Buatanmu


1. Berapa suhu terbawah dan suhu teratas pada skala termometer buatanmu? Cobalah buat
perbandingan antara skala buatanmu dengan skala Celcius.
2. Coba gunakan termometer skala Anda dan skala Celcius untuk mengukur suhu air biasa
dan air hangat. Kemudian, ukur air panas dengan termometermu dan prediksikan
hasilnya jika diukur dengan skala Celcius. Uji prediksimu.

16
Kegiatan di atas merupakan metode yang dilakukan untuk menentukan skala pada
termometer. Dengan cara demikian juga, Celcius, Fahrenheit, dan Reamur membuat skala
termometer. Kelvin merupakan skala suhu dalam SI. Skala Kelvin menggunakan nol mutlak,
tidak menggunakan “derajat”. Pada suhu nol Kelvin, tidak ada energi panas yang dimiliki
benda. Perbedaan antara skala itu adalah angka pada titik tetap bawah dan titik tetap atas pada
skala termometer tersebut (Gambar 4.9).

100 212 80 373 Titik tetap atas

0 32 0 273 Titik tetap bawah

Gambar 4.9. Titik Tetap Bawah dan Titik Tetap Atas pada Beberapa skala. Rentang Skala
Celcius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin berturut- turut 100, (212-32), 80, (373-273).
Sumber: Dok. Kemdikbud

Penggunaan Matematika
Perbandingan Skala Suhu:
skala C: skala R: skala F: skala K = 100 : 80 : 180 : 100
skala C: skala R: skala F: skala K = 5 : 4 : 9 : 5

Dengan memperhatikan titik tetap bawah (dibandingkan mulai dari nol semua),
perbandingan angka suhunya:
TC: TR: (TF - 32) : (TK -273) = 5 : 4 : 9 : 5

Perbandingan di atas dapat digunakan untuk menentukan konversi skala suhu. Sebagai
contoh, konversi skala suhu dari Celcius ke Fahrenheit.
𝑇𝑐 5 9
= maka 𝑇𝐹 = 5 𝑇𝑐 + 32
𝑇𝐹 −32 9

Secara lengkap, Tabel 4.1 berikut memuat rumus konversi suhu.

17
Aktivitas 4.3. Bagaimana cara mengonversi persamaan suhu
Membuktikan persamaan
Dengan cara yang sama, rumuskan konversi skala suhu yang lain, misalnya dari Celcius
ke Reamur, dan dari Fahrenheit ke Kelvin untuk membuktikan hasil seperti ditunjukkan pada
Tabel 4.1.
Menerapkan konversi suhu
Ubahlah suhu-suhu berikut ini.
0° C ke Kelvin
0 K ke derajat Celsius
25oC ke derajat Reamur
45oC ke derajat Fahrenheit
273°C ke Kelvin
273 K ke derajat Celsius
Ubahlah suhu celsius berikut ini ke suhu Kelvin.
a. 27°C b. 560°C c. –184° C d. –300° C
Ubahlah suhu kelvin berikut ini ke suhu Celsius.
a. 110 K b. 22 K c. 402 K d. 323 K
Temukan suhu dalam celsius dan Kelvin untuk keterangan berikut ini.
a. suhu kamar
b. suhu lemari es
c. suhu siang hari pada musim kemarau
d. suhu malam hari pada musim penghujan

18
Derajat Celcius pertama kali diperkenalkan oleh Anders
Celcius, salah satu ahli astronomi Swedia, pada tahun 1742.
Awalnya 0°C merupakan suhu saat air mendidih dan 100°C
adalah suhu saat air membeku.

Gambar 4.10. Anders Celcius


Sumber: en.wikipedia.org

Aktivitas 4.4. Memahami konsep suhu


1. Apa yang dimaksud dengan suhu?
2. Mengapa indra perasa bukan pengukur suhu yang andal?
3. Jelaskan macam-macam termometer!
4. Bagaimanakah persamaan dan perbedaan cara menentukan titik terbawah dan titik
teratas pada skala Celcius dengan skala Fahrenheit?
5. Konversikan:
a. 45oC = ..... oR = ..... oF = ..... K
b. 36oR = ..... oC = ..... oF = ..... K
c. 14oF = ..... oC = ..... oR = ..... K
d. 225K = ..... oC = ..... oR = ..... oF
6. Terdapat 4 termometer skala Celcius dengan skala terkecil dan terbesarnya ditunjukkan
pada tabel di bawah ini:

Termometer Skala terkecil (oC) Skala terbesar (oC)

A 0 100

B 20 37

C 10 60

D 32 45

Termometer manakah yang paling sesuai untuk mengukur suhu tubuh manusia?
Jelaskan!

19
Suatu benda diukur suhunya dengan termometer berskala Celcius, Fahrenheit,
dan Reamur. Ternyata, hasil pengukuran suhunya berbeda- beda. Apakah hal ini berarti
tingkat panas benda itu berbeda-beda juga? Jelaskan!

Kalor
Tubuh Anda mengubah sebagian makanan menjadi energi panas. Perhatikan Gambar
4.11. Energi panas yang disediakan oleh makanan diukur dalam kilokalori, sering disingkat
kkal atau Kal (dengan K huruf kapital). Satu Kal makanan sama dengan 1.000 kalori. Kita
menggunakan kilokalori untuk makanan, karena kalori terlalu kecil untuk dipakai mengukur
energi pada makanan yang dimakan (agar bilangan yang dikomunikasikan tidak terlalu besar).

Gambar 4.11. Pada saat makan, Anda mendapatkan asupan energi kimia yang dapat diubah
menjadi energi panas.
Sumber: Kemdikbud

Zat gizi makanan mengandung energi kimia yang dapat diubah menjadi energi panas
atau energi bentuk lain. Sebagian energi ini digunakan untuk mempertahankan suhu tubuh.
Saat Anda sedang kedinginan, Anda akan menggigil untuk mempercepat metabolisme tubuh
sehingga suhu tubuh tetap terjaga. Setiap makanan kemasan harus tercantum kandungan
energinya.

20
Gambar 4.12. Produsen makanan kemasan diharuskan mencantumkan kandungan energi
yang terdapat pada makanan itu.
Sumber: http://www.innovamei.com

Pada saat memasak, Anda menggunakan energi panas api untuk menaikkan suhu air
atau minyak. Dalam bab ini, Anda akan belajar bagaimana perubahan pada benda akibat
perubahan energi panas pada benda itu. Untuk itu, coba kita membandingkan energi panas yang
dikandung benda melalui kegiatan berikut ini.

Aktivitas 4.5. Bagaimana cara membandingkan energi panas benda


Membandingkan Energi Panas Benda
Misalnya Anda memiliki segelas air dan seember air. Suhu keduanya sama, misalnya
50ºC. Apakah energi panas yang dikandung air di dalam gelas tersebut sama dengan energi
panas yang dikandung air di dalam ember?
Ambillah air 100 gram (100 mL), letakkan di dalam gelas beker, ukur suhunya.
Panaskan air itu dengan bantuan pembakar spiritus, ukur waktu yang diperlukan untuk
mencapai suhu 60ºC.
Ulangi langkah 1 dan 2, untuk air 200 gram (200 mL) dengan pembakar spiritus yang sama.

Petunjuk Keselamatan Kerja


Hati-hati dengan api dan air panas.

21
Gambar 4.13. Kayu yang terbakar menghasilkan energi panas.
Apa pengaruhnya terhadap air di panci itu?
Sumber: www. idsurvivol.com; www. idsurvival.com

Menalar dan Mengomunikasikan


Kenaikan suhu air berasal dari energi panas pembakar
spiritus yang menyala. Berdasarkan data pengamatanmu, buatlah
keterkaitan antara massa dan suhu benda dengan banyaknya energi
panas yang dikandung oleh suatu benda.

Suhu menyatakan tingkat panas benda. Benda memiliki tingkat panas tertentu karena
di dalam benda terkandung energi panas. Seperti telah Anda lakukan dalam kegiatan
penyelidikan tersebut bahwa segelas air dan seember air yang bersuhu sama memiliki energi
panas yang berbeda. Untuk menaikkan suhu 200 g air, memerlukan energi panas yang lebih
besar daripada 100 g air. Pada suhu yang sama, zat yang massanya lebih besar mempunyai
energi panas yang lebih besar pula.

Gambar 4.14. Perpindahan kalor pada proses pemanasan air.

Energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang
bersuhu lebih rendah disebut kalor. Apakah satuan kalor? Sebagai bentuk energi, dalam SI
kalor mempunyai satuan Joule (J). Satuan kalor yang populer (sering digunakan pada bidang
gizi) adalah kalori dan kilokalori.

22
Satu kalori sama dengan 4,184 J, sering dibulatkan menjadi 4,2 J.”

Aktivitas 4.6. Bagaimana cara menyelidiki pengaruh kalor terhadap kenaikan


suhu
Mengamati dan Menalar
Selain jumlah kalor, apa yang memengaruhi kenaikan suhu benda?
Siapkan 200 g minyak kelapa dan 200 g air.
Ukur suhu mula-mula minyak kelapa. Kemudian, panaskan dan ukur waktu yang
diperlukan untuk mencapai 60oC.
Ulangi langkah 2, untuk 200 g air dengan pembakar spiritus yang sama.
Berdasarkan data pengamatanmu, jawab permasalahan dalam penyelidikan ini.

Kegiatan Anda menunjukkan bahwa kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
benda hingga suhu tertentu dipengaruhi juga oleh jenis benda. Besaran yang digunakan untuk
menunjukkan hal ini adalah kalor jenis. Ingat kembali, bahwa perubahan suhu pada skala
Celcius sama dengan perubahan suhu pada skala Kelvin. Tabel 4.2. menunjukkan kalor jenis
beberapa bahan. Anda dapat mengamati bahwa bahan yang berbeda memiliki kalor jenis yang
berbeda pula.
Tabel 4.2 Kalor jenis beberapa bahan
Bahan Kalor Jenis (J/(kg.K))

Air 4.184
Alkohol 2.450
Aluminium 920
Karbon 710
Pasir (Grafit) 664
Besi 450
Tembaga 380
Perak 235

Dari kegiatan tersebut, Anda dapat menyimpulkan hasilnya sebagai berikut.

23
“Kalor untuk menaikkan suhu benda bergantung pada jenis benda itu.
Makin besar kenaikan suhu benda, kalor yang diperlukan makin besar pula.
Makin besar massa benda, kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu makin besar
pula.”

Jika simpulan ini jika dirumuskan secara matematis, dapat ditulis seperti berikut.

kalor yang diperlukan untuk kenaikan suhu = kalor jenis x massa benda x kenaikan
suhu

Kesimpulan di atas dapat dilambangkan sebagai berikut.


𝑸 = 𝒎. 𝒄. 𝜟𝑻
di mana
𝑸 adalah banyaknya kalor (jumlah panas) dalam joule
m adalah massa benda dalam kg
c adalah kalor jenis dalam joule/kg °C, dan
𝜟𝑻 adalah besarnya perubahan suhu dalam °C.

Berikut akan diuraikan cara perpindahan kalor. Coba pahami dengan saksama.

Konduksi
Saat Anda menyetrika, setrika yang panas bersentuhan dengan kain yang Anda setrika.
Kalor berpindah dari setrika ke kain (Gambar 4.15). Perpindahan kalor seperti ini disebut
konduksi. Perhatikan mekanisme perpindahan kalor secara konduksi pada Gambar 4.16.

Gambar 4.15. Mengapa panas setrika sampai pada baju yang disetrika?
Sumber: lifestyle.okezone.com

24
Gambar 4.16. Bagaimanakah perpindahan kalor secara konduksi dapat berlangsung?
Sumber: Dok. Kemdikbud

“Konduksi merupakan perpindahan panas melalui bahan tanpa disertai perpindahan


partikel-partikel bahan tersebut.”

Aktivitas 4.7. Bagaimana cara menyelidiki pengaruh kalor secara konduksi


Mengamati
Celupkan sendok kayu dan sendok logam pada air panas. Pegang ujung kedua sendok
itu. Catat apa yang Anda rasakan beberapa saat kemudian.

Menanya
Berdasarkan hasil pengamatanmu, tuliskan pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda
ketahui.

Menalar
Apakah jenis bahan berpengaruh terhadap konduktivitas bahan?
Coba Anda pikirkan jawaban sementaramu.

Mencoba
Siapkan sendok kayu, sendok logam, dan sendok plastik yang berukuran hampir sama.
Tempelkan paku payung pada pegangan sendok-sendok tersebut dengan menggunakan
mentega.
Berdirikan sendok-sendok tersebut pada gelas beker atau panci. Jika mentega meleleh,
paku payung akan jatuh. Coba urutkan jatuhnya paku payung tersebut jika air panas

25
dimasukkan ke dalam gelas beker.
Masukkan air panas ke dalam gelas beker tersebut. Amatilah urutan jatuhnya paku
payung. Apakah tiap-tiap kelompok dalam kelasmu memperoleh hasil yang sama?

Menalar dan Mengomunikasikan


Berdasarkan data pengamatanmu, jawab permasalahan dalam penyelidikan ini.
Presentasikan hasil penyelidikanmu.

Benda yang jenisnya berbeda memiliki kemampuan menghantarkan panas secara


konduksi (konduktivitas) yang berbeda pula. Bahan yang mampu menghantarkan panas
dengan baik disebut konduktor. Bahan yang menghantarkan panas dengan buruk disebut
isolator. Seperti hasil percobaanmu, logam termasuk konduktor. Kayu dan plastik termasuk
isolator.
Berbagai peralatan rumah tangga yang memanfaatkan sifat konduktivitas bahan,
terlihat pada Gambar 4.17.

Gambar 4.17. Bahan-bahan konduktor dan isolator panas


Sumber: Dok. Kemdikbud

Pada peralatan memasak, bagian yang bersentuhan dengan api menggunakan konduktor
yang baik, sedangkan bagian pegangannya menggunakan isolator yang baik (Gambar 4.18).

26
Gambar 4.18. Peralatan rumah tangga yang memanfaatkan sifat konduktivitas bahan
Sumber: www.perkakasaluminium.com

Panas kopi dapat bertahan cukup lama di gelas kaca karena gelas kaca merupakan
isolator yang baik (Gambar 4.19). Dapatkah Anda memberikan ide bagaimana agar panas kopi
tersebut bertahan lebih lama lagi?

Gambar 4.19. Mengapa kopi ditempatkan di gelas, tidak di logam?


Sumber: www.ajisena.blogspot.com

Saat udara dingin, Anda berselimut di dalamnya (Gambar 4.20). Selimut terbuat dari
serat wol atau kapas yang bersifat isolator. Mengapa udara yang terperangkap di dalam selimut
dengan Anda di dalamnya membuat badan hangat?

Gambar 4.20. Mengapa Anda di dalam selimut merasa hangat?


Sumber: Dok. Kemdikbud

27
Penguin memiliki lapisan lemak yang tipis di bawah kulit. Apakah fungsi
lapisan lemak tersebut?

Gambar 4.21. Penguin di Kutub Selatan mampu bertahan hidup pada suhu yang sangat
dingin.
Sumber: http://experimentexchange.com

Konveksi
Air merupakan konduktor yang buruk. Namun, ketika air bagian bawah dipanaskan
ternyata air bagian atas juga ikut panas. Berarti, ada cara perpindahan panas yang lain pada air
tersebut, yaitu konveksi. Saat air bagian bawah mendapatkan kalor dari pemanas, partikel air
memuai sehingga menjadi lebih ringan dan bergerak naik dan digantikan dengan partikel air
dingin dari bagian atas. Dengan cara ini, panas dari air bagian bawah berpindah bersama aliran
air menuju bagian atas. Proses ini disebut konveksi. Pola aliran air membentuk arus konveksi
(Gambar 4.22).

Gambar 4.22. Arus konveksi pada air yang dipanaskan.


Sumber: www.shutterstock.com

28
Konveksi adalah perpindahan kalor dari satu tempat ke tempat lain bersama
dengan gerak partikel-partikel bendanya.

Aktivitas 4.8. Bagaimana cara mengamati arus konveksi


Mengamati
Coba amatilah arus konveksi pada kegiatan berikut.

Mengamati arus konveksi


Siapkan es batu berwarna (saat pembuatannya diberi pewarna makanan).
Ambil gelas beker, isilah dengan air sampai hampir penuh.
Secara perlahan, masukkan es batu ke dalam air.
Amati dan gambar hasil pengamatanmu.

Menalar dan Mengomunikasikan


Mengapa pencairan es batu berwarna pada air membentuk pola seperti yang Anda
gambar?

Proses Terjadinya Angin Darat dan Angin Laut


Arus konveksi dapat juga Anda temui di pantai, berupa angin laut dan angin darat
(Gambar 4.23).

Gambar 4.23. Bagaimanakah konveksi dapat menimbulkan angin laut?


Sumber: maribelajar.club

29
Angin Darat
Pada malam hari daratan lebih dingin dibandingkan lautan, karena sifat daratan yang
cepat menerima panas dan cepat menerima dingin. Daratan menjadi daerah yang mempunyai
tekanan tinggi (maksimum), sedangkan laut menjadi daerah yang mempunyai tekanan rendah
(minimum). Angin darat biasanya digunakan oleh nelayan untuk berangkat mencari ikan ke
laut. Oleh karena itu, kita sering melihat nelayan pergi menangkap ikan malam hari dan
kembali dari menangkap ikan siang hari.

Angin Laut
Pada saat itu suhu di laut lebih dingin dibandingkan dengan suhu daratan. Hal ini
disebabkan sifat laut (perairan) yang lambat menerima panas dan lambat melepaskannya.
Sehingga laut menjadi daerah yang mempunyai tekanan tinggi (maksimum) dan daratan
menjadi daerah yang mempunyai tekanan rendah (minimum). Angin laut digunakan oleh para
nelayan untuk pulang dari laut.
Konveksi dimanfaatkan pada berbagai peralatan. Contohnya adalah sebagai berikut.

Gambar 4.24. Konveksi pada oven dan pengering rambut


Sumber: healthytop10s.com

Elemen pemanas oven, pemanggang roti, magic jar, dan lain-lain biasanya terletak di
bagian bawah (Gambar 4.24). Saat difungsikan, udara bagian bawah akan menjadi lebih panas
dan bergerak naik, sedangkan udara bagian atas yang lebih dingin akan bergerak turun. Pada
peralatan tertentu seperti pengering rambut (hair dryer), aliran konveksi dibantu (atau dipaksa)
dengan menggunakan kipas.

Radiasi
Bayangkan saat Anda berjalan di tengah hari yang cerah. Anda merasakan panasnya
matahari pada muka Anda. Bagaimana kalor dari matahari dapat sampai ke wajah Anda?

30
Bagaimana kalor dapat melalui jarak berjuta-juta kilometer dan melewati ruang hampa? Dalam
ruang hampa tidak ada materi yang memindahkan kalor secara konduksi dan konveksi. Jadi,
perpindahan kalor dari matahari sampai ke bumi dengan cara lain. Cara tersebut dinamakan
radiasi (Gambar 4.25).

Gambar 4.25. Kalor berpindah dari matahari hingga ke bumi melalui ruang hampa melalui
radiasi
Sumber: http://www.swaraguna.com

Radiasi adalah perpindahan panas yang dipancarkan oleh permukaan benda


semata-mata berdasarkan temperaturnya.

Anda juga merasakan akibat radiasi kalor saat menghadapkan telapak tangan Anda pada
bola lampu yang menyala atau saat Anda duduk di dekat api unggun (Gambar 4.26). Udara
merupakan konduktor buruk dan udara panas api unggun bergerak ke atas. Namun, Anda yang
berada di samping api unggun dapat merasakan panas. Dapatkah Anda memberi contoh lain
peristiwa radiasi?

31
Gambar 4.26. Perpindahan panas secara radiasi terjadi secara dominan pada api unggun
Sumber: alliancefr.com

Setiap benda dapat memancarkan dan menyerap radiasi kalor, yang besarnya
bergantung pada suhu benda dan warna benda (Gambar 4.27). Perhatikan benda-benda yang
diletakkan di ruangan bersuhu 30oC. Besar kalor yang dipancarkan atau diserap benda
ditunjukkan oleh banyaknya anak panah.

Gambar 4.27. Benda yang memiliki kalor memancarkan radiasi panas ke sekitarnya.
Sumber: Dok. Kemdikbud

Makin panas benda dibandingkan dengan panas lingkungan sekitar, makin


besar pula kalor yang diradiasikan ke lingkungannya.

Berdasarkan Gambar 4.27, Anda dapat menyimpulkan sebagai berikut.

32
Makin luas permukaan benda panas, makin besar pula kalor yang diradiasikan ke
lingkungannya.

Jika suhu benda lebih dingin daripada suhu lingkungan, maka benda itu akan menyerap
radiasi kalor dari lingkungan (Gambar 4.28). Perhatikan benda-benda di ruangan yang bersuhu
30oC berikut.

Gambar 4.28. Benda yang bersuhu rendah menyerap radiasi panas dari sekitarnya
Sumber: Dok. Kemdikbud

Berdasarkan Gambar 4.28., Anda dapat menyimpulkan sebagai berikut.

Makin rendah suhu benda, makin besar pula kalor yang diterima dari lingkungannya.
Makin luas permukaan benda dingin, makin besar pula kalor yang diterima dari
lingkungannya.

Saat Anda menjemur dua kaos basah yang warnanya berbeda, Anda akan mendapatkan
bahwa kaos yang berwarna lebih gelap ternyata lebih cepat kering (Gambar 4.29). Amati
gambar berikut untuk menyimpulkan pengaruh warna terhadap kalor yang dilepas atau diserap
dari lingkungannya.

Gambar 4.29. Warna benda menentukan daya pancar radiasi


Sumber: Dok. Kemdikbud

Berdasarkan Gambar 4.29., Anda dapat menyimpulkan sebagai berikut.

33
Makin gelap benda yang terasa panas, makin besar pula kalor yang diradiasikan ke
lingkungannya.
Makin gelap benda yang terasa dingin, makin besar pula kalor yang diterima dari
lingkungannya.

Gambar 4.30. Kompor surya. Tandai di mana masakan dimasak. Mengapa permukaan pemantul
panas matahari mengkilap? Mengapa melengkung?
Sumber: syamsiro.wordpress.com

Gambar 4.31. Permukaan pemanas air yang


memanfaatkan panas matahari (solar heating)
berwarna gelap atau hitam. Mengapa?
Sumber: http://www.charliet.net

Peristiwa radiasi juga dimanfaatkan oleh hewan seperti contoh berikut.

Gambar 4.32. Untuk menghangatkan tubuhnya,


hewan berdarah dingin seperti buaya ini
memanfaatkan radiasi panas matahari. Kalor dari
matahari diserap oleh buaya (dengan cara
membuka mulutnya), sehingga suhu tubuhnya
naik dan buaya dapat beraktivitas dengan mudah.
Sumber: www.zonaikan.com

Bagaimana termos dapat mencegah perpindahan kalor baik secara konduksi, konveksi,

34
maupun radiasi?

Gambar 4.33. Termos


Sumber: Dok. Kemdikbud

Mekanisme Pengaturan Suhu Tubuh Manusia


Manusia memiliki mekanisme pengaturan untuk bisa mempertahankan suhu tubuh
tetap optimal dalam berbagai macam kondisi lingkungan. Suhu tersebut, utamanya
dipertahankan pada suhu 37°C apabila diukur secara oral atau melalui mulut. Akan tetapi, suhu
tubuh masih dianggap normal apabila suhu tubuh dalam rentang 35,5⁰ C pada pagi hari hingga
37,7⁰ C pada malam hari. Rata-ratanya adalah 36,7⁰ C. Pengaturan suhu ini amat penting
supaya metabolisme sel tetap optimal. Istilah ini kita sebut sebagai termoregulasi.
Termoregulasi adalah suatu mekanisme makhluk hidup untuk mempertahankan suhu
internal agar berada di dalam kisaran yang dapat ditolelir. Proses yang terjadi pada hewan untuk
mengatur suhu tubuhnya agar tetap konstan dinamis. Mekanisme Termoregulasi terjadi dengan
mengatur keseimbangan antara perolehan panas dengan pelepasan panas. Termoregulasi
manusia berpusat pada hypothalamus anterior terdapat tiga komponen pengatur atau penyusun
sistem pengaturan panas, yaitu termoreseptor, hypothalamus, dan saraf eferen serta
termoregulasi dapat menjaga suhu tubuhnya, pada suhu-suhu tertentu yang konstan biasanya
lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitarnya.

35
Gambar 4.34. Termoregulasi pada manusia
Sumber: sekedarperawat.blogspot.co.id

Mengapa Anda dapat Berkeringat?


Sistem tubuh manusia bekerja optimal pada suhu 36,5oC hingga 37,5oC. Seringkali
aktivitas dan lingkungan sekitar memaksa tubuh manusia bereaksi untuk menjaga agar suhu
tubuhnya tetap optimal.

36
Gambar 4.35. Anda berkeringat saat berolah raga untuk mengeluarkan panas tubuh
Sumber: http://www.wordpress.com

Pada saat Anda beraktivitas, misalnya berolahraga akan terjadi peningkatan proses
perubahan energi kimia makanan menjadi energi gerak (Gambar 4.35). Proses ini
menghasilkan panas yang dapat meningkatkan suhu tubuh. Pada saat ini, mekanisme dalam
tubuh Anda memberi perintah agar tubuh berkeringat. Pada saat keringat itu menguap, proses
penguapan keringat memerlukan kalor. Kalor ini diambil dari kulit tubuhmu, sehingga tubuh
Anda yang memanas itu menjadi dingin, dan kembali ke suhu optimal. Pada saat itu, mengapa
Anda merasa nyaman jika dikipasi? Saat dikipasi, proses penguapan keringat itu terjadi lebih
cepat, sehingga tubuhmu segera kembali ke suhu optimumnya.
Pada konveksi, panas berpindah melalui aliran udara atau air. Misalnya dengan
hembusan dari kipas angin maupun seperti pada saat mengendarai sepeda atau kendaraan
dengan jendela terbuka. Itulah mengapa pada kondisi tersebut, kita cenderung merasa lebih
dingin. Sementara itu, evaporasi berkaitan dengan keluarnya panas melalui penguapan
keringat.
Pada tubuh, fungsi termostat diperankan oleh hipotalamus. Hipotalamus menerima
informasi dari berbagai bagian tubuh. Selanjutnya dilakukan koordinasi untuk penentuan
mekanisme mempertahankan atau melepaskan panas. Perubahan suhu hingga 0,01⁰ C dapat
terdeteksi oleh hipotalamus ini. Sensor pada tubuh yang berperan untuk memberikan informasi
mengenai suhu tubuh maupun suhu kulit disebut sebagai termoreseptor.

Mengapa saat kedinginan Anda cepat merasa lapar?


Pada saat Anda kedinginan, Anda akan menggigil (Gambar 4.36). Dengan menggigil,
maka tubuh Anda bergerak cepat. Gerak tubuh Anda ini memaksa tubuh melakukan
metabolisme, membakar energi kimia makanan menjadi energi gerak (dan tentu saja
menghasilkan energi panas). Dengan cara ini, suhu tubuh tidak turun. Tentu saja, ada “harga

37
yang harus dibayar”. Pada saat kedinginan, Anda cepat merasa lapar .

Gambar 4.36. Anda menggigil saat kedingingan untuk meningkatkan panas tubuh
Sumber: www.merdeka.com

Pada bayi, karena kemampuan untuk menggigilnya kurang, terdapat mekanisme non
menggigil untuk mempertahankan panas. Pada saat bayi baru lahir, terdapat deposit jaringan
adiposa berupa lemak coklat yang dapat mengkonversi energi kimia menjadi panas. Selain
sebagai jalur pengiriman nutrisi, aliran darah pada pembuluh darah juga berperan dalam
pengaturan suhu, terutama aliran darah yang menuju kulit. Sebagai pengatur suhu, aliran darah
kulit dapat bervariasi dari 400 ml/menit hingga 2500 ml/menit. Semakin banyak darah yang
mengalir ke kulit, panas yang terbawa dari tubuh bagian dalam melalui darah akan semakin
banyak yang dapat keluar melalui proses konduksi-konveksi serta radiasi.

Mengapa darah membeku pada bagian yang terluka?


Darah yang mengalir pada tubuh manusia dapat mengalami perubahan wujud (Gambar
4.37). Jika kita terluka, darah akan mengalir. Jika luka tersebut dibiarkan, lama-lama darah
akan mengering.

Sel
darah
merah

Fibrin

Gambar 4.37. Pembekuan darah ketika mengalami luka


Sumber: www.sindyfinata.blogspot.com

38
Pada saat itu, darah membeku, mengalami perubahan wujud cair menjadi padat.
Kemampuan darah untuk membeku sangat bermanfaat bagi manusia karena mencegah
terjadinya pengeluaran darah yang banyak dari dalam tubuh. Jika tubuh kekurangan darah
maka bisa menimbulkan efek yang fatal (kematian).

Tahukah Anda? perilaku kita mempengaruhi panas yang dibuang oleh tubuh?
Selain dengan bantuan pembuluh darah, permukaan tubuh yang berkontak dengan
lingkungan juga berperan dalam pengaturan suhu yang hendak dikonservasi atau hendak
dibuang. Misalnya, dengan perubahan posisi tubuh seperti meringkuk, bersedekap saat
kedinginan atau membuka baju serta melebarkan badan saat kepanasan. Mengenakan baju
hangat juga mekanisme perilaku yang dilakukan manusia untuk mempertahankan panas.
Contoh lain perilaku yang manusia lakukan adalah menggunakan kipas angin, atau mandi.
Namun, berbeda dengan kepercayaan umumnya, ternyata mengenakan pakaian yang longgar
dan berwarna cerah ternyata lebih dingin dibandingkan dengan telanjang (Gambar 4.38). Hal
ini karena pada saat telanjang, semua panas yang mengenai kulit akan diserap semuanya.
Sementara itu, pada pakaian yang berwarna cerah justru memantulkannya. Oleh karena itu, jika
pakaian berwarna terang tersebut cukup longgar dan tipis untuk konveksi serta evaporasi
terjadi, mengenakan pakaian tersebut akan lebih dingin dibandingkan telanjang.

Gambar 4.38. Baju seragam sekolah umumnya berwarna terang atau putih. Mengapa?
Sumber: kumparannews.blogspot.com

Bagaimana mekanisme pengaturan suhu tubuh kita pada kondisi dingin?


Pada kondisi dingin tubuh akan mengalami hal-hal berikut (Gambar 4.39).

39
Gambar 4.39. Tubuh menggigil, mengenakan jaket, dan makan saat kedinginan
Sumber: coach.nine.com.au

Saat kedinginan, kita akan beradaptasi dengan mengurangi jumlah keringat yang
dikeluarkan oleh kulit. Coba Anda perhatikan, otot di bawah kulit akan berkontraksi sehingga
kantong rambut tegak. Ini menyebabkan rambut berdiri untuk menangkap panas. Kontraksi
otot menimbulkan bintil-bintil kecil di tubuh, kondisi ini biasa kita sebut dengan istilah
merinding. Dengan demikian, arteri yang membawa darah ke bawah permukaan kulit akan
berkontraksi. Darah tidak mengalir menuju ke dekat permukaan kulit. Hal ini tentunya
mencegah darah membuang panas ke lingkungan sehingga suhu tubuh tidak turun. Di sisi yang
lain, kalau Anda menggigil, hal itu akan meningkatkan produksi panas. Dengan demikian, lebih
sedikit panas yang hilang ke lingkungan melalui konveksi.

Mekanisme Pengaturan Suhu Tubuh pada Hewan


Kapan biasanya anjing menjulurkan lidahnya? Mengapa anjing melakukan hal itu?
Coba jelaskan.

Gambar 4.40. Anjing menjulurkan lidahnya


Sumber: ilfracombecarlton.co.uk

Pengaturan suhu tubuh hewan, semua jenis hewan memperoleh panas dari lingkungan
dan melepaskannya kembali ke lingkungan, disamping mereka sendiri dapat menghasilkan
panas sendiri dari dalam tubuhnya sebagi akibat aktivitas metabolismenya. Panas dari kedua

40
asal dan peristiwa ini (dari luar dan dari dalam tubuh hewan tersebut) pada dasarnya merupakan
sumber kemampuan untuk mengatur suhu tubuhnya, yang selanjutnya akan berakibat kepada
perilaku metabolisme, perilaku gerak dan kelangsungan hewan tersebut.
Berdasarkan karakteristik temperatur tubuh yang dihasilkan hewan dan dipengaruhi
tidaknya suhu tubuh hewan oleh lingkungan, dikenal empat istilah mekanisme pengaturan suhu
tubuh pada hewan sebagai berikut:
Ecthothermic, hewan-hewan yang menyediakan suhu tubuhnya dari luar.
Enhothermic, hewan-hewan yang mnyediakan panas tubuh dari dalam tubuhnya sendiri.
Homeothermic, hewan-hewan yang suhu tubuhnya konstan (relatif tetap)
Poikilothermic, hewan-hewan yang suhu tubuhnya fluktuatif mengikuti suhu tubuhnya
dan fluktuatif mengikuti suhu lingkungannya.
Semua bangsa reptil termasuk ke dalam kelompok ecthothermic, sedangkan ikan dilaut
dalam termasuk kedalam hewan yang echtoterm-homoiterm; panas tubuhnya berasal dari luar
tubuhnya (dari lingkungannya) akan tetapi suhu tubuhnya konstan (tetap).
Reptil adalah hewan ektoterm-poikiloterm karena tubuh mereka sangat dipengaruhi
oleh temperatur lingkungan, akan tetapi suhu tubuh reptil juga dipengaruhi oleh tingkah
lakunya. Mereka akan berjemur di bawah sinar matahari untuk menghangatkan tubuhnya atau
mencari tempat yang teduh untuk menghindari overheating (panas yang berlebih) (Lihat
Gambar 4.41).

Gambar 4.41. Mekanisme pengaturan suhu tubuh hewan


Sumber: canacopegdl.com

Beberapa hewan endoterm, seperti rubah kutub adalah jenis hewan spesialis udara
dingin. Strategi mereka yang paling jelas nyata adalah melawan dingin dengan menggunakan

41
isolasi/penyekatan yang disediakan oleh suatu bulu tebal. Ikan hiu adalah binatang air yang
mengandalkan sebagian besar lemak untuk mengisolasi/menyekat tubuhnya dari pengaruh
suhu luar ketika berada di dalam air (Gambar 4.42.). Manusia bersama-sama dengan mamalia
lain dan burung termasuk kedalam kelompok endothermic. Kelompok ini dapat memelihara
suhu tubuh secara relatif konstan (tetap) terbebas dari pengaruh suhu/ temperatur lingkungan.

Gambar 4.42. Hiu menggunakan lemak untuk menjaga suhu tubuh dari dinginnya
lautan.
Sumber: http://semenanjung-senja.blogspot.co.id

1. Dalam termoregulasi dikenal adanya hewan berdarah dingin (cold-blood animals)


dan hewan berdarah panas (warm-blood animals) (Gambar 4.43). Namun, ahli-ahli
Biologi lebih suka menggunakan istilah ektoterm dan endoterm yang berhubungan
dengan sumber panas utama tubuh hewan.

Gambar 4.43. Hasil pencitraan infra merah menunjukkan bahwa Anjing adalah
hewan berdarah panas dan Bunglon adalah hewan berdarah dingin.
Sumber: http://semenanjung-senja.blogspot.co.id

42
2. Ektoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari lingkungan (menyerap
panas lingkungan). Suhu tubuh hewan ektoterm cenderung berfluktuasi, tergantung
pada suhu lingkungan. Hewan dalam kelompok ini adalah anggota invertebrata,
ikan, amfibi, dan reptilia.
3. Sedangkan endoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari hasil
metabolisme. Suhu tubuh hewan ini lebih konstan. Endoterm umum dijumpai pada
kelompok burung (Aves), dan mamalia.

Mekanisme perubahan panas tubuh hewan


Coba Anda lihat Gambar 4.44, dalam pengaturan suhu tubuh, hewan harus mengatur
panas yang diterima atau yang hilang ke lingkungan. Mekanisme perubahan panas tubuh hewan
dapat terjadi dengan 4 proses, yaitu konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi.
a. Konduksi adalah perubahan panas tubuh hewan karena kontak dengan suatu benda.
b. Konveksi adalah transfer panas akibat adanya gerakan udara atau cairan melalui
permukaan tubuh.
c. Radiasi adalah emisi dari energi elektromagnet. Radiasi dapat mentransfer panas antar
obyek yang tidak kontak langsung. Sebagai contoh, radiasi sinar matahari.
d. Evaporasi proses kehilangan panas dari permukaan cairan yang ditransformasikan
dalam bentuk gas.

Gambar 4.44. Termoregulasi pada Biawak


Sumber: Campbell, 2011

Terdapat beberapa adaptasi yang dilakukan hewan untuk menjaga tubuhnya.

43
1. Hewan mempunyai kemampuan adaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan. Apakah
yang dilakukan mamalia dan burung pada kondisi suhu sangat dingin dan sangat panas?
2. Pada ektoterm (misal pada lebah madu), adaptasi terhadap suhu dingin dengan cara
berkelompok dalam sarangnya. Mengapa demikian?

Gambar 4.45. Termoregulasi pada Lebah


Sumber: youtube.com

Mekanisme Pengaturan Suhu Tubuh pada Tumbuhan


Tahukah Anda, tumbuhan merupakan mahluk hidup yang tidak bergerak secara aktif
melainkan gerakannya bersifat pasif. Tumbuhan memang tidak memiliki alat gerak seperti kaki
dan tangan yang terdapat pada hewan dan manusia, tetapi organ-organ mereka sangatlah
kompleks untuk dipelajari. Di setiap tumbuhan tersebut pasti ada jaringan pengangkutan
terpenting yang terdiri dari xilem dan floem. Kedua jaringan tersebut berperan sangat penting
bagi proses kehidupan sebuah tanaman dan berperan untuk mengambil air dari dalam tanah
dan kemudian menyebarkannya ke seluruh bagian tanaman agar semua organ tanaman dapat
berkembang secara maksimal. Proses ini yang dinamakan dengan transportasi pada tumbuhan.

Gambar 4.45. Transpirasi pada tumbuhan


Sumber: http://hqwall.net

Tumbuhan melakukan transpirasi, yaitu pelepasan dalam bentuk uap melalui stomata
(Gambar 4.45). Transpirasi ini merupakan salah satu mekanisme pengaturan fisiologi pada

44
tumbuhan yang terkait dengan berbagai kondisi yang ada di tubuhnya dan lingkungan
sekitarnya. Adanya transpirasi ini menyebabkan terjadinya aliran air yang berlangsung secara
imbas dari akar, batang, dan daun. Aliran air tersebut akan ikut membantu proses penyerapan
dan transportasi air tanah di dalam tubuh tumbuhan. Mekanisme transpirasi dijelaskan pada
Gambar 4.46.

Gambar 4.46. Mekanisme transpirasi pada tumbuhan


Sumber: http://hqwall.net

Air diserap ke dalam akar secara osmosis melalui rambut akar, sebagian besar bergerak
menurut gradien potensial air melalui xilem. Air dalam pembuluh xilem mengalami tekanan
besar karena molekul air polar menyatu dalam kolom berlanjut akibat dari penguapan yang
berlangsung di bagian atas. Sebagian besar ion bergerak melalui simplas dari epidermis akar
ke xilem, dan kemudian ke atas melalui arus transportasi.

Bagaimana tumbuhan mengatur laju transpirasi?


Tumbuhan melakukan transpirasi untuk mengubah air menjadi bentuk uap air dari
jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang
kutikula, dan lentisel.

45
Kapan transpirasi terjadi?
Transpirasi terjadi pada siang hari saat panas, melaui stomata (mulut daun), lubang
kutikula, dan lentisel (celah batang).

Tahukah Anda, apakah fungsi transpirasi?


Semakin cepat laju transpirasi berarti semakin cepat pengangkutan air dan zat hara
terlarut, demikian pula sebaliknya. Alat untuk mengukur besarnya laju transpirasi melalui daun
disebut fotometer atau transpirometer.

Bagaimana jika transpirasi terjadi secara berlebihan?


Tidak semua tumbuhan mengalami proses transpirasi. Sedangkan pada tumbuhan yang
mengalami proses ini, transpirasi terkadang terjadi secara berlebihan sehingga mengakibatkan
tumbuhan kehilangan banyak air dan lama kelamaan layu sebelum akhirnya mati.

Gambar 4.47. Transpirasi berlebihan menyebabkan tumbuhan layu


Sumber: http://awalilmu.blogspot.co.id

Jenis-jenis Transpirasi
Ada tiga tipe transpirasi yaitu :
1. Transpirasi Kutikula
Adalah evaporasi(penguapan) air yang tejadi secara langsung melalui kutikula
epidermis. Kutikula daun secara relatif tidak tembus air, dan pada sebagian besar jenis
tumbuhan transpirasi kutikula hanya sebesar 10 persen atau kurang dari jumlah air yang
hilang melalui daun-daun. Oleh karena itu, sebagian besar air yang hilang terjadi
melalui stomata.
2. Transpirasi Stomata

46
Adalah Sel-sel mesofil daun tidak tersusun rapat, tetapi diantara sel-sel tersebut
terdapat ruang-ruang udara yang dikelilingi oleh dinding-dinding sel mesofil yang
jenuh air. Air menguap dari dinding-dinding basah ini ke ruang-ruang antar sel, dan uap
air kemudian berdifusi melalui stomata dari ruang-ruang antar sel ke atmosfer di luar.
Sehingga dalam kondisi normal evaporasi membuat ruang-ruang itu selalu jenuh uap
air. Asalkan stomata terbuka, difusi uap air ke atmosfer pasti terjadi kecuali bila
atmosfer itu sendiri sama-sama lembab.

Gambar 4.48. Transpirasi kutikula dan stomata. Laju transpirasi ibarat resistansi
dalam rangkaian listrik. Dimana Stomata (rs) dan kutikula (rk) dipasang secara parallel.
Jika transpirasi terjadi pada kedua bagian ini, tentunya laju transpirasi akan semakin
cepat.

3. Transpirasi Lentikuler
Lentisel adalah daerah pada kulit kayu yang berisi sel-sel yang tersusun lepas
yang dikenal sebagai alat komplementer, uap air yang hilang melalui jaringan ini
sebesar 0.1 % dari total transpirasi (Gambar 4.49).

Gambar 4.49. Transpirasi lentikuler terjadi pada lentisel.


Sumber: incessantoptimism.wordpress.com

47
Apakah faktor yang mempengaruhi transpirasi tumbuhan?
Kegiatan transpirasi dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor dalam ataupun faktor
luar, antara lain :
1. Faktor Dalam :
a. Stomata : jumlah per satuan luas, letak/ lokasi stomata (permukaan bawah atau atas
daun, timbul/ tenggelam), waktu bukaan stomata, banyak sedikitnya stomata, bentuk
stomata
b. Daun : warna daun (kandungan klorofil daun), posisinya menghadap matahari atau
tidak, besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun, berlapiskan lilin atau tidaknya
permukaan daun, banyak sedikitnya bulu di permukaan daun.
2. Faktor Luar :
a. Sinar matahari : sinar matahari menyebabkan membukanya stomata dan gelap
menyebabkan tertutupnya stomata, jadi semakin tinggi intensitas sinar matahari yang
diterima daun, maka kecepatan transpirasi akan semakin tinggi.
b. Temperatur : semakin tinggi temperatur, kecepatan transpirasi akan semakin tinggi
pula.
c. Kelembaban udara : udara yang basah akan menghambat transpirasi sedangkan udara
yang kering akan memperlancar transpirasi.
d. Angin : angin mempunyai pengaruh ganda yang cenderung saling bertentangan
terhadap laju transpirasi. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa angin cenderung
untuk meningkatkan laju transpirasi, baik di dalam naungan atau cahaya, melalui
penyapuan uap air. Akan tetapi, di bawah sinar matahari, pengaruh angin terhadap
penurunan suhu daun, dengan demikian terhadap penurunan laju transpirasi, cenderung
lebih penting daripada pengaruhnya terhadap penyingkiran uap air. Oleh karena itu
dalam udara yang bergerak, besarnya lubang stomata mempunyai pengaruh lebih besar
terhadap transpirasi daripada dalam udara tenang. Tetapi efek angin secara keseluruhan
adalah selalu meningkatkan transpirasi.
e. Keadaan air di dalam tanah : air di dalam tanah ialah satu-satunya sumber yang pokok,
dari mana akar-akar tanaman mendapatkan air yang dibutuhkannya. Laju transpirasi
dapat dipengaruhi oleh kandungan air tanah dan laju absorbsi air dari akar. Pada siang
hari, biasanya air ditranspirasikan dengan laju yang lebih cepat daripada penyerapannya
dari tanah. Hal tersebut menimbulkan defisit air dalam daun. Pada malam hari akan
terjadi kondisi yang sebaliknya, karena suhu udara dan suhu daun lebih rendah. Jika

48
kandungan air tanah menurun, sebagai akibat penyerapan oleh akar, gerakan air melalui
tanah ke dalam akar menjadi lebih lambat.

Gambar 4.49. Faktor-faktor yang mempengaruhi transpirasi


Sumber: missyruisiwebsite.blogspot.com

49
Rangkuman
Selamat, Anda telah menyelesaikan modul tentang Suhu dan Kalor pada Proses Biologis. Hal-
hal penting yang telah Anda pelajari dalam modul Suhu dan Kalor pada Proses Biologis ini
adalah sebagai berikut.
• Suhu menyatakan tingkat panas dinginnya suatu benda; diukur dengan termometer
• Berbagai macam termometer:
• Termometer zat cair
• Termometer kristal cair
• Termometer bimetal
• Berbagai skala termometer: Celcius, Kelvin, Fahrenheit, dan Reamur.
• Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih
tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah jika kedua benda saling bersentuhan.
• Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 g zat sebesar
1°C.
• Azas Black berbunyi banyaknya kalor yang dilepaskan benda bersuhu lebih tinggi sama
dengan banyaknya kalor yang diterima benda yang bersuhu lebih rendah.
o Kalor dapat berpindah dengan cara konduksi, konveksi, dan radiasi.
o Konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan
partikel zat.
o Konveksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat yang disertai perpindahan
partikel zat tersebut.
o Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara.
• Termoregulasi adalah suatu mekanisme makhluk hidup untuk mempertahankan suhu
internal agar berada di dalam kisaran yang dapat ditolelir. Mekanisme Termoregulasi
terjadi dengan mengatur keseimbangan antara perolehan panas dengan pelepasan panas.
• Sensor pada tubuh yang berperan untuk memberikan informasi mengenai suhu tubuh
maupun suhu kulit disebut sebagai termoreseptor.
• Terdapat empat istilah mekanisme pengaturan suhu tubuh pada hewan sebagai berikut:
o Ecthothermic, hewan-hewan yang menyediakan suhu tubuhnya dari luar.
o Enhothermic, hewan-hewan yang mnyediakan panas tubuh dari dalam tubuhnya
sendiri.
o Homeothermic, hewan-hewan yang suhu tubuhnya konstan (relatif tetap)
o Poikilothermic, hewan-hewan yang suhu tubuhnya fluktuatif mengikuti suhu

50
tubuhnya dan fluktuatif mengikuti suhu lingkungannya
• Transpirasi adalah mekanisme hilangnya air dari tumbuhan, bisa melalui stomata atau
melalui kutikula. Tetapi lebih banyak yang hilang dari stomata. Ada tiga tipe transpirasi
yaitu transpirasi kutikula dan transpirasi stomata dan transpirasi lentikuler
• Mekanisme Transpirasi pada tumbuhan, hal yang penting adalah difusi uap air dari udara
yang lembab di dalam daun ke udara kering di luar daun. Kehilangan air dari daun
umumnya melibatkan kekuatan untuk menarik air ke dalam daun dari berkas pembuluh
yaitu pergerakan air dari sistem pembuluh dari akar ke pucuk, dan bahkan dari tanah ke
akar
• Faktor yang mempengaruhi transpirasi terbagi atas dua faktor internal ialah : Stomata dan
daun, dan pada faktor luar atau eksternal ialah : Sinar matahari, Temperatur, Kelembaban
udara, Angin, Keadaan air di dalam tanah.
• Peristiwa berubahnya air menjadi uap dan bergerak dari permukaan tanah dan permukaan
air ke udara disebut evaporasi (penguapan). Peristiwa penguapan dari tanaman disebut
transpirasi. Kedua-duanya bersama-sama disebut Evapotranspirasi
• Kegunaan Transpirasi pada tumbuhan antara lain: Pengangkutan air ke daun dan difusi air
antar sel, penyerapan dan pengangkutan air, hara, pengangkutan asimilatif, membuang
kelebihan air, pengaturan bukaan stomata, mempertahankan suhu daun, kerugian
transpirasi tumbuhan ialah : pengaruh transpirasi yang merugikan akan kelihatan dengan
layunya daun, sebagai akibat hilangnya turgor.

51

Anda mungkin juga menyukai