Anda di halaman 1dari 11

EKSTREMITAS ATAS

a. Articulatio Glenohumeralis
 Tulang : Caput humeri dengan gleinoidalis serta labrum gleinoidale

 Jenis Sendi : Art. Sphreoidea , bersumbu tiga

 Gerak sendi : Fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, Rotasi Medialis,Rotasi Lateralis

b. Articulatio Cubiti (Articulatio humero ulnaris & art. Humero radialis)


 Tulang : Incissura throclearis ulna, trochlea humeri dan antara fovea caput articularis
radii dan capitulum humeri .

 Gerak Sendi : Fleksi dan ekstensi

-Otot- otot Shunt : Otot yang mempunyai origo dekat dengan sendi dan insertio jauh dari sendi (contoh :
M. Brachioradialis).
-Otot- otot Spurt : Otot yang mempunyai origo jauh dari sendi dan insertio dekat dengan sendi (contoh :
M. Biceps brachii)
Otot- otot shunt lebih berfungsi sebagai stabilitator daripada rotator, sedangkan otot- otot spurt lebih berfungsi
sebagai rotator daripada stabilisator.
c. Articulatio Radio ulnaris Proximalis

 Tulang : Incissura radialisulna dan caput radii

 Gerak sendi : throchoidea atau pivot


a. Articulatio Radio Ulnaris distalis

 Tulang : Incissura ulnaris radii dan capitulum ulnae

 Jenis sendi : trochoidea

 Gerak sendi : pronasi dan supinasi

b. Articulatio Radiocarpalis

 Tulang : Bagian distal Os. Radius dan ossa carpalesproximalis kecuali os piriforme

 Gerak sendi : Fleksi, ekstensi,Abduksi ulnaris

c. Articulatio carpometacarpales

Articulatio carpometacarpales I
 Tulang : Antara Metacarpales ! dan trapesium

 Gerak sendi : Fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, oposisi dan reposisi

Articulatio carpometacarpales II
 Tulang : Antara Metacarpale II – V dengan Os. Carpi deretan distalis

 Gerak sendi : Geser

d. Articulatio Metacarpophalangealis

Art. Metacarpophalangealis I
 Tulang : Antara Os metacarpal I dan phalanx I

 Gerak sendi : Fleksi, ekstensi, sedikit abduksi dan adduksi

Art. Metacarpophalangealis II sampai V


 Tulang : Antara OS metacarpal II dan V dengan Phalanx II dan V

 Gerak sendi : Fleksi, ekstesi, abduksi, adduksi dan sirkumdiksi.

e. Articulationes interphalangealis

 Tulang : Antar phalanges

 Gerak sendi : Fleksi dan ekstensi


\

EKSTREMITAS BAWAH
a. Articulatio inferioris liberi (articulatio coxae)

 Tulang : Acetabulum dan caput femuri

 Gerak sendi : Fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, endorotasi, eksorotasi


b. Articulatio genus

 Tulang : Condylus medialis femoris dan condylus medialis tibiae

 Gerak sendi : Fleksi, ekstensi , rotasi medialis, fleksi lateralis.

c. Articulatio tibio fibularis

 Tulang : Facies articularis fibularis dengan facies articularis capitis fibulae

 Gerak sendi : Gesekan ke atas dan ke bawah

d. Articulatio talocrulalis

 Tulang : Antara trochleatali dan lengkung yang dibentuk oleh maleoli ossa cruris

 Geraksendi : Plantar Flexi, Dorsi Flexi, Inversio and Eversio.

e. Articulatio Pedis

Articulatio talocalcanea
 Tulang : Os talus dan Os calcaneus

 Gerak sendi : gliding

Articulatio talocalcaneonavicularis
 Tulang : Os talus, Os calcaneus dan Os cuboideum

 Gerak sendi : Geser dan rotasi

Articulatio calcaneocuboidea
 Tulang : Os calcaneus dan Os cuboideum

 Gerak sendi : Geser dan sedikit rotasi

Articulatio tarsometatarsales
 Tulang : Os tarsi dan Os metatarsi

 Geraksendi : Plana

Articulatio Metatarsophalangeales
 Tulang : Os metatarsi dan Os phalangeales

 Gerak sendi : fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi

Articulationes Interphalangeales Pedis


 Tulang : Inter phalangeales

 Gerak sendi : fleksi dan ekstensi

Klasifikasi Persendian

1. Synarthrosis
Sendi yang tidak bergerak sama sekali. Sendi ini dipersatukan oeh jaringan ikat padat fibrosa. Salah satu
contohnya sutura, yang tidak bersifat permanen karena dapat digantikan nantinya oleh tulang dikemudian
hari, disebut sinostosis. Jika sendi pada tulang dipersatukan dengan dengan lebih banyak jaringan
fibrosa, disebut syndesmosis. Contohnya sydesmosis radio-ulnaris dan tibio-ulnaris.

Macam yang ketiga yaitu gamphosis, sendi yang terbatas hanya pada gigi dalam maksila dan mandibula.
Ada yang bernama synchondrosis, diantara tulang terdapat tulang rawan. Contoh: symphysis pubis dan
symphysis manubriosternalis.n Schindelysis, satu tulang yang masuk ke dalam celah tulang seperti pada
reostrum sphenoidale masuk ke dalam Os vomer.

2. Ampiarthosis
Sendi yang bergeraknya sedikit. Contohnya adalah sendi di antara badan-badan vertebra yang berdekatan,
seperti Art. Sacroiliaca. Contoh lain adalah tulang rusuk.

3. Diarthrosis
Sendi yang dapat bergerak bebas. Merupakan sendi yang terdapat rongga diantara kedua tulang. Pada
articulation synovialis terdapat: Cartilago articularis, Cavitas articularis, Discus articularis, Meniscus
articularis, Labrum articulare, Capsula articularis, Membrana fibrosa, Membaran synovialis, Plica
synovialis, Villi synovialis, Synovia, Ligamenta terdiri dari: Ligamentum extracapsularis, Ligamentum
capsularis, dan Ligamentum intracapsularis. Dapat dikelempokkan menjadi:
a. Sendi peluru: persendian yang memungkinkan pergerakan ke segala arah. Contoh: hubungan tulang
lengan atas dengan tulang belikat.
b. Sendi pelana: persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi, namun tidak ke segala arah.
Contoh: hubungan tulang telapak tangan dan jari tangan.
c. Sendi putar: persendian yang memungkinkan gerakan berputar (rotasi). Contoh: hubungan tulang
tengkorak dengan tulang belakang I (atlas).
d. Sendi luncur: persendian yang memungkinkan gerak rotasi pada satu bidang datar. Contoh: hubungan
tulang pergerlangan kaki.
e. Sendi engsel: persendian yang memungkinkan gerakan satu arah. Contoh: sendi siku antara tulang
lengan atas dan tulang hasta.

Articulatio diarthrosis dapat dibagi atas:

Berdasarkan jumlah tulang yang bersendi:


a. art. Simplex: terdiri dari satu sendi
b. art. Compsita: terdiri lebih dari satu sendi

Berdasarkan bentuk permukaan sendi:


a. Arthroidea (gliding) disebut juga sendi luncur: persendian yang memungkinkan gerak rotasi pada satu
bidang datar. Kepala sendi dan lekuk sendi rata. Contoh: art. Intercapales, art. Intertarsales, art.
Sternoclavicularis, hubungan tulang pergerlangan kaki.

b. Ginglymus (hing) disebut juga sendi engsel: persendian yang memungkinkan gerakan satu arah. Antara
permukaan konveks dan konkaf. Contoh: art. Cubiti, art. Talocrurales, art. Interphalanges, sendi siku
antara tulang lengan atas dan tulang hasta .

c. Pivot (trochoidea) permukaan sendi vertical. Contoh: art. Atlanto axialis, art. Trochoidea (radioulnaris
proksimalis)

d. Ellipsoidea (condyloidea) disebut juga sendi putar: persendian yang memungkinkan gerakan berputar
(rotasi). Permukaan sendi berbentuk elip. Contoh: art. Radiocarpal, hubungan tulang tengkorak dengan
tulang belakang I (atlas).

e. Spheroidea (a ball and socket) Disebut juga sendi peluru: persendian yang memungkinkan pergerakan
ke segala arah. Kepala sendi seperti bentuk bola masuk kedalam lekuk sendi yang dalam. Contoh: art.
Coxae, hubungan tulang lengan atas dengan tulang belikat.
f. Sellaris (saddle) disebut juga sendi pelana: persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi,
namun tidak ke segala arah. Kepala sendi dan lekuk sendi seperti orang duduk diatas plana kuda. Contoh:
antara trapezium dan metacarpal, hubungan tulang telapak tangan dan jari tangan.

Berdasarkan jumlah sumbu gerak:


a. Bersumbu satu: art. Interphalanx, art. Talocruralis.
b. Bersumbu dua: art. Radiocarpalis
c. Bersumbu tiga: art. Glenohumerale, art. Coxae.

Macam-macam Gerak Sendi


1. Ekstensi : gerak meluruskan
2. Fleksi : gerak menekuk, membengkok
3. Abduksi : gerak menjauhi badan
4. Adduksi : gerak mendekati badan
5. Depresi : gerak menurunkan
6. Elevasi : gerakmengangkat
7. Supinasi : gerak menengadahkan tangan
8. Pronasi : menelungkupkan tangan
9. Inversi : gerak memiringkan telapak kaki ke arah dalam tubuh
10. Eversi : gerak memiringkan telapak kaki ke arah luar

Gerak berputar dibidang transversal, dapat berupa :


1. Endorotasi : gerak berputar dari lateral ke medial
2. Eksorotasi : gerak berputar medial ke lateral.
3. Laterofleksi : gerak flexi ke arah samping
4. Sirkumdiksi : gabungan dari gerakan rotasi fleksi, laterofleksi, dan ekstensi

Dasar-dasar gerak sendi


a. Sistem pengungkit (lever system)  semakin pendek lengan bawah semakin kuat untuk mendorong,
berarti lengan bawah yang pendek baik untuk mendorong.
b. Sistem pengungkit II  kaki yang pendek akan lebih menguntungkan terutama tuber calcanei yang
panjang.
c. Sistem pengungkit III  ukuran lengan gaya tidak dapat dirubah, sebaliknya lengan beban dapat
dirubah.

1.2. Mikroskopik
Persendian adalah tempat bertemunya dua atau tiga unsur tulang, baik tulang atau tulang rawan, dikatakan
sebagai sendi atau artikulasi.
Sendi temporer terdapat selama masa penumbuhan : misalnya epifisis tulang panjang menyatu dengan bagian
batang tulang melalui tulang rawan hialin dari diskus epifisis. Sendi demikian menghilang bila penumbuhan
berhenti dan epifisis menyatu dengan bagian batang. Tetapi kebanyakan sendi bersifat permanen, dan dapat
digolongkan berdasarkan ciri susunannya menjadi 3 golongan utama : fibrosa, kartilaginosa, dan synovial.

Klasifikasi Persendian

a. Sendi Fibrosa
Sendi ini dipersatukan oleh jaringan ikat padat fibrosa. Bila penyatuan ini sangat kuat sendi ini disebut sutura.
Sutura hanya terdapat pada tengkorak dan tidak bersifat permanen karena jaringan fibrosa pengikat itu dapat
diganti oleh tulang dikemudian hari. Penyatuan tulang yang dihasilkan itu dikenal sebagai sinostosis. Sendi
pada tulang yang dipersatukan oleh jaringan ikat fibrosa yang jauh lebih banyak daripada yang terdapat pada
sutura disebut sindesmosis.

b. Sendi Tulang Rawan


Sendi ini sering dikatakan sebagai sendi kartilaginosa sekunder untuk membedakannya dari sendi primer,
paling jelas ditunjukan sebagai contoh oleh sendi diantara badan-badan vertebra yang berdekatan. Permukaan
tulang yang berhadapan dilapisi lembar-lembar tulang rawan hialin, yang secara erat dipersatukan oleh
lempeng fibrokartilago. Simifisis , seperti sendi pubis dan manubriosternal, merupakan contoh sendi
kartilaginosa sekunder.

c. Sendi Sinovial
Sebagian besar sendi kita adalah sendi sinovial. Permukaan tulang yang bersendi diselubungi oleh tulang
rawan yang lunak dan licin.
Pada sendi ini, tulang-tulang ditahan menjadi satu simpai sendi. Simpai sendi menyatukan tulang.
 lapisan luar simpai  jaringan ikat padat kolagen yang menyatu dengan periosteum
 lapisan dalam simpai membran sinovial (membatasi rongga sendi)

Membran sinovial: membran vaskular tipis mengandung kapiler-kepiler lebar.


1. Membran sinovial yang menjulur kedalam rongga sendi lipatan kasar
(vili sinovial)
2. Menonojol/evaginasi keluar menembus simpai luarbursa

Permukaan tulang yang berhadapan dilapisi tulang rawan, dipisahkan oleh celah sempit  cairan sinovial
(dihasilkan membran sinovial)
• Terbentuk sebagai dialisat plasma darah dan limf.
Unsur cairan sinovial terdiri dari : asam hialuronat yang terikat dengan protein
• Berfungsi untuk pelumas dan nutritif sel tulang rawan sendi

 Keseluruhan daerah sendi dikelilingi kantong, terbentuk dari jaringan berserat yang disebut kapsul.
 Jaringan ini dilapisi membran sinovial yang menghasilkan cairan sinovialuntuk “meminyaki” sendi.
 Bagian luar kapsul diperkuat oleh ligamen berserat yang melekat padatulang, menahannya kuat-kuat
di tempatnya dan membatasi gerakan yang dapat dilakukan
 Rawan sendi melapisi ujung-ujung tulang dengan fungsi:

1.Melindungi ujung tulang agar tidak aus.


2.Memungkinkan pergerakan sendi menjadi mulus/licin, serta sebagai penahan beban dan peredam
benturan.

 Matriks terdiri dari 2 tipe makromolekul, yaitu:

-Proteoglikan : yang meliputi 10% berat kering rawan sendi, mengandung70-80% air, hal inilah
yang menyebabkan tahan terhadap tekanan dan memungkinkan rawan sendi elastis
-Kolagen : komponen ini meliputi 50% berat kering rawan sendi, sangattahan terhadap tarikan.
Makin kearah ujung rawan sendi makin tebal,sehingga rawan sendi yang tebal kolagennya akan tahan
terhadap tarikan.Disamping itu matriks juga mengandung mineral, air, dan zat organik lain
sepertienzim
(Leeson, C. Roland. Anthony A. Paparo. 1996)

Memahami dan Menjelaskan macam Range of Movement(ROM)

Sistem gerak tubuh manusia dibagi berdasarkan bidang dan sumbu geraknya, dan sendi merupakan salah satu sumbu
gerak yang paling utama.

 Bidang dan sumbu gerak

Pada tubuh manusia terdapat bidang khayal, yakni :


f. Bidang Frontal, bidang yang membagi tubuh mausia menjadi bagian depa dan belakang, dan memiliki sumbu
gerak sagital.

g. Bidang Sagital, membagi tubuh manusia menjadi bagian sisi kiri dan sisi kanan serta memiliki sumbu gerak
frontal.

h. Bidang Transversal, membagi tubuh menjadi bagian atas dan bawah, serta memiliki sumbu gerak vertikal.
 Macam- macam gerak sendi :

a. Fleksi, gerakan yang mendekatkan bagian tulang yang membentuk sendi.

b. Ekstensi, gerak berlawanan arah dengan fleksi.

c. Abduksi, gerak arah sisi atau menjauhi bidang sagital.

d. Adduksi, gerak yang berlawanan arah dengan abduksi (mendekati bidang sagital).

e. Gerak berputar dalam bidang transversal pada ekstremitas dapat berupa :

Endorotasi , Gerak berputar dari lateral – anterior – medial.


Eksorotasi , Gerak berputar dari medial – anterior – lateral .
Laterofleksi, Gerak Fleksi ke arah samping (menuju lateral).
Sikumdiksi, Gabungan gerak rotasi yang terdiri dari fleksi – laterofleksi – dan ekstensi .
f. Elevasi , gerak menaikkan alat gerak sebagian atau keseluruhan.

g. Depresi, Gerak menurunkan alat gerak sebagian atau keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai