Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PAPER

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


KEPERAWATAN KELUARGA
Yang dibina oleh Ns. Sri Wahyuni Adriani, M.Kep., Sp.Kep.Kom.

Oleh:
Balqis Rahmania Surya 1611011009

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
April, 2019
SOAL KASUS :

Perawat A sedang melakukan kunjungan kepada keluarga Tn. X yang baru saja
mempunyai bayi yang baru berusia 5 hari. Saat ini Tn. X berusia 23 tahun dan istrinya
Ny. Y berusia 20 tahun. Mereka tinggal bersama Ibu Ny.Y (nenek bayi) dan Ayahnya
(kakek bayi). Setelah dilakukan pengkajian diketahui bahwa Ny. Y melahirkan normal
dengan BBL 3000 gram. Pada hari ke-5 ini tali pusat bayi belum lepas, bayi diberi ASI
namun kadang diberi susu formula karena Ny. Y mengatakan puting susunya sering
lecet sehingga sakit saat menyusui. Ny. Y juga mengatakan sering kelelahan jika harus
bangun tengah malam untuk menyusui. Karena ini anak pertama jadi Ny.Y merasa
kewalahan dalam merawat bayi. Saat bayi terus menerus menangis, Ny. Y bingung
harus bagaimana, sehingga kadang membuatnya merasa stress dan sedih. Ny. Y
mengatakan yang memandikan bayi adalah ibunya karena Ny. Y belum bisa
memandikan bayi dan takut bayinya tenggelam. Selain itu Ny. Y mengatakan bahwa
ibu melahirkan tidak boleh banyak bergerak karena takut jahitannya lepas. Yang
merawat bayi mayoritas adalah ibunya, sedangkan Tn. X karena harus bekerja hingga
sore hari sehingga jarang memberi dukungan maupun perawatan pada bayi dan
istrinya. Ny. Y merasa bahwa merawat bayi tidak mudah sehingga hubungannya
dengan suami juga menjadi kurang harmonis pasca melahirkan, sering terjadi
perdebatan karena kurangnya komunikasi, belum lagi kebutuhan ekonomi dengan
bertambahnya kebutuhan bayi. Ny. Y dan Tn. X sudah berusaha berembuk tapi kadang
disertai marah, emosi, sehingga bertengkar. Hasil pemeriksaan fisik Ny. Y ditemukan
puting lecet, payudara bengkak, terdapat sisa ASI yang menggumpal menjadi kotoran
sehingga menyumbat puting.

Pertanyaan:
1. Buatlah analisis data dari kasus di atas dan rumuskan minimal 3 diagnosis
keperawatan keluarga
2. Lakukan skoring terhadap 3 diagnosis keperawatan yang ditemukan dan
tentukan prioritas diagnosis keperawatan berdasarkan hasil skoring
3. Rumuskan rencana tindakan keperawatan dari ke-3 diagnosis keperawatan
yang telah ditentukan menggunakan NOC-NIC dengan pendekatan 5 tugas
kesehatan keluarga

A. ANALISA DATA
ANALISA DATA MASALAH PENYEBAB
DS : Ketegangan Tidak
1. Ny. Y juga peran pemberi berpengalaman
mengatakan sering asuhan dengan memberi
kelelahan jika harus asuhan
bangun tengah malam
untuk menyusui.
Karena ini anak
pertama jadi Ny.Y
merasa kewalahan
dalam merawat bayi
2. Ny. Y mengatakan
yang memandikan
bayi adalah ibunya
karena Ny. Y belum
bisa memandikan bayi
dan takut bayinya
tenggelam.
3. Ny. Y mengatakan
bahwa ibu melahirkan
tidak boleh banyak
bergerak karena takut
jahitannya lepas. Yang
merawat bayi
mayoritas adalah
ibunya.
DO : -
DS: Ketidakefektifan Kurang
1. Ny. Y mengatakan pemberi ASI pengetahuan orang
bayi nya diberi ASI tua tentang
namun kadang diberi pentingnya
susu formula karena pemberian ASI
puting susunya sering
lecet sehingga sakit
saat menyusui.

DO:

1. Hasil pemeriksaan
fisik Ny. Y ditemukan
puting lecet, payudara
bengkak, terdapat sisa
ASI yang
menggumpal menjadi
kotoran sehingga
menyumbat putting.
DS: Risiko hambatan -
1. Ny. Y mengatakan Tn. menjadi orangtua
X bekerja hingga sore
hari sehingga jarang
memberi dukungan
maupun perawatan
pada bayi dan istrinya.
2. Ny. Y merasa bahwa
merawat bayi tidak
mudah sehingga
hubungan nya dengan
suami juga menjadi
kurang harmonis
pasca melahirkan,
sering terjadi
perdebatan karena
kurangnya
komunikasi, belum
lagi kebutuhan
ekonomi dengan
bertambahnya
kebutuhan bayi.

DO : -

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketegangan peran pemberi asuhan b.d tidak berpengalaman dengan
memberi asuhan d.d Ny. Y juga mengatakan sering kelelahan jika harus
bangun tengah malam untuk menyusui. Karena ini anak pertama jadi Ny.Y
merasa kewalahan dalam merawat bayi Ny. Y mengatakan yang
memandikan bayi adalah ibunya karena Ny. Y belum bisa memandikan bayi
dan takut bayinya tenggelam, Ny. Y mengatakan bahwa ibu melahirkan
tidak boleh banyak bergerak karena takut jahitannya lepas. Yang merawat
bayi mayoritas adalah ibunya.
2. Ketidakefektifan pemberi ASI b.d kurang pengetahuan orang tua tentang
pentingnya pemberian ASI d.d Ny. Y mengatakan bayi nya diberi ASI
namun kadang diberi susu formula karena puting susunya sering lecet
sehingga sakit saat menyusui, Hasil pemeriksaan fisik Ny. Y ditemukan
puting lecet, payudara bengkak, terdapat sisa ASI yang menggumpal
menjadi kotoran sehingga menyumbat putting.
3. Risiko hambatan menjadi orangtua d.d Ny. Y mengatakan Tn. X bekerja
hingga sore hari sehingga jarang memberi dukungan maupun perawatan
pada bayi dan istrinya, Ny. Y merasa bahwa merawat bayi tidak mudah
sehingga hubungan nya dengan suami juga menjadi kurang harmonis pasca
melahirkan, sering terjadi perdebatan karena kurangnya komunikasi, belum
lagi kebutuhan ekonomi dengan bertambahnya kebutuhan bayi.
C. SKORING PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
KELUARGA
1. Ketegangan peran pemberi asuhan b.d tidak berpengalaman dengan
memberi asuhan d.d Ny. Y juga mengatakan sering kelelahan jika harus
bangun tengah malam untuk menyusui. Karena ini anak pertama jadi Ny.Y
merasa kewalahan dalam merawat bayi Ny. Y mengatakan yang
memandikan bayi adalah ibunya karena Ny. Y belum bisa memandikan bayi
dan takut bayinya tenggelam, Ny. Y mengatakan bahwa ibu melahirkan
tidak boleh banyak bergerak karena takut jahitannya lepas. Yang merawat
bayi mayoritas adalah ibunya.

NO KRITERIA SKOR BOBOT SKORING


1. Sifat masalah 3 1 1
- Aktual/
Sejahtera
2. Kemungkinan 2 2 2
masalah diubah
- Mudah
3. Potensi masalah 3 1 1
untuk dicegah
- Tinggi
4. Menonjolnya 2 1 1
masalah
- Masalah
dirasakan
dan harus
segera di
tangani
JUMLAH 5
2. Ketidakefektifan pemberi ASI b.d kurang pengetahuan orang tua tentang
pentingnya pemberian ASI d.d Ny. Y mengatakan bayi nya diberi ASI
namun kadang diberi susu formula karena puting susunya sering lecet
sehingga sakit saat menyusui, Hasil pemeriksaan fisik Ny. Y ditemukan
puting lecet, payudara bengkak, terdapat sisa ASI yang menggumpal
menjadi kotoran sehingga menyumbat putting.

NO KRITERIA SKOR BOBOT SKORING


1. Sifat masalah 3 1 1
- Aktual/
Sejahtera
2. Kemungkinan 2 2 2
masalah diubah
- Mudah
3. Potensi masalah 3 1 1
untuk dicegah
- Tinggi
4. Menonjolnya 2 1 1
masalah
- Masalah
dirasakan
dan harus
segera di
tangani
JUMLAH 5
3. Risiko hambatan menjadi orangtua d.d Ny. Y mengatakan Tn. X bekerja
hingga sore hari sehingga jarang memberi dukungan maupun perawatan
pada bayi dan istrinya, Ny. Y merasa bahwa merawat bayi tidak mudah
sehingga hubungan nya dengan suami juga menjadi kurang harmonis pasca
melahirkan, sering terjadi perdebatan karena kurangnya komunikasi, belum
lagi kebutuhan ekonomi dengan bertambahnya kebutuhan bayi,
NO KRITERIA SKOR BOBOT SKORING
1. Sifat masalah 2 1 2/3
- Risiko
Kemungkinan
2. masalah diubah 2 2 2
- Mudah
Potensi masalah
3. untuk dicegah 3 1 1
- Tinggi
Menonjolnya
4. masalah 2 1 1
- Masalah
dirasakan
dan harus
segera di
tangani
JUMLAH 4 2/3

Maka urutan diagnosa sesuai prioritas masalah yaitu :


1. Ketegangan peran pemberi asuhan b.d tidak berpengalaman dengan
memberi asuhan d.d Ny. Y juga mengatakan sering kelelahan jika harus
bangun tengah malam untuk menyusui. Karena ini anak pertama jadi
Ny.Y merasa kewalahan dalam merawat bayi Ny. Y mengatakan yang
memandikan bayi adalah ibunya karena Ny. Y belum bisa memandikan
bayi dan takut bayinya tenggelam, Ny. Y mengatakan bahwa ibu
melahirkan tidak boleh banyak bergerak karena takut jahitannya lepas.
Yang merawat bayi mayoritas adalah ibunya.
2. Ketidakefektifan pemberi ASI b.d kurang pengetahuan orang tua
tentang pentingnya pemberian ASI d.d Ny. Y mengatakan bayi nya
diberi ASI namun kadang diberi susu formula karena puting susunya
sering lecet sehingga sakit saat menyusui, Hasil pemeriksaan fisik Ny.
Y ditemukan puting lecet, payudara bengkak, terdapat sisa ASI yang
menggumpal menjadi kotoran sehingga menyumbat putting.
3. Risiko hambatan menjadi orangtua d.d Ny. Y mengatakan Tn. X bekerja
hingga sore hari sehingga jarang memberi dukungan maupun perawatan
pada bayi dan istrinya, Ny. Y merasa bahwa merawat bayi tidak mudah
sehingga hubungan nya dengan suami juga menjadi kurang harmonis
pasca melahirkan, sering terjadi perdebatan karena kurangnya
komunikasi, belum lagi kebutuhan ekonomi dengan bertambahnya
kebutuhan bayi.

Anda mungkin juga menyukai