Anda di halaman 1dari 17

GANGGUAN KELENJAR TIROID

MODUL 2.A
1. Kompetensi yang
diharapkan
2. Pengertian hipertiroid /
KONSEP PENYAKIT
hipotiroid ( HIPERTIROID / HIPOTIROID )
3. Etiologi Hipertiroid /
Hipertiroid
4. Klasifikasi hipertiroid
dan hipotiroid
5. Patofisologi hiper tiroid
dan hipotiroid
KOMPETENSI
6. Manifestasi hipertiroid
Mahasiswa mampu :
dan hipotiroid
7. Pemeriksaan Diagnostik
1. Mengidentifikasi pengertian hipertiroid dan hipotiroid
hipertiroid dan
2. Mengidentifikasi etiologi hipertiroid dan hipotiroid
hipertiroid
8. Pengobatan hipotiroid 3. Mengidentifikasi klasifikasi hipertiroid dan hipotiroid
dan hipertiroid 4. Mengidentifikasi manifestasi hipertiroid dan hipotiroid
9. Daftar Pustaka 5. Mengidentifikasi patoflow hipertiroid dan hipotiroid
6. Mengidentifikasi pemeriksaan diagnostik hipertiroid dan
hipotiroid
7. Mengidentifikasi pengobatan hipertiroid dan hipotiroid
Hipertiroid merupakan gangguan endokrin Kompetensi 1
terbanyak ke dua dan Penyakit Graves
merupakan tipe paling sering ditemukan. Ini
Identifikasi Pengertian
disebabkan berlebihnya hormon tiroid akibat
hasil stimulasi kelenjar tiroid yang abnormal
(jhonson , 2008 )
A. Hipertiroid
Hipertiroid atau Hipertiroidesme adalah suatu keadaan atau
gambaran klinis akibat produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh
kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Karena tiroid memproduksi
hormon tiroksin dari lodium, maka lodium radiaktif dalam dosis
kecil dapat digunakan untuk mengobatinya (mengurangi intensitas
fungsinya).
Hipertiroidisme adalah suatu ketidakseimbangan
metabolik yang merupakan akibat dari produksi hormon tiroid yang
berlebihan, yaitu akibat kelebihan sekresi tiroksin (T4) atau triiodo-
tironin (T3).

B. Hipotiroid
Hipotiroid adalah suatu kondisi yang dikarakteristikan oleh
produksi hormon tiroid yang rendah. Ada banyak kekacauan-
Tipe gangguan Kelenjar Tiroid terdiri dari : kekacauan yang berakibat pada hipotiroid. Kekacauan-kekacauan ini
mungkin langsung atau tidak langsung melibatkan kelenjar tiroid.
a. Pembesaran Tiroid ( Goiter dan
Struma ) Karena hormon tiroid mempengaruhi pertumbuhan,
b. Hiperfungsi ( Hypertiroidisme) perkembangan, dan banyak proses-proses sel, hormon tiroid yang
c. Hipofungsi (Hypotiroidisme) tidak memadai mempunyai konsekuensi-konsekuensi yang meluas
untuk tubuh.
Etiologi Penyakit diidentifikasi dari berbagai
faktor risiko. Hipotiroidisme merupakan kelainan yang disebabkan
berkurangnya fungsi kelenjar tiroid. Hipotiroidisme lebih dominan
pada wanita. Hipotiroidisme dibedakan menjadi hipotiroidisme
klinis dan hipotiroidisme subklinis. Hipotiroidisme kilinis ditandai
dengan kadar TSH tinggi dan kadar rendah , sedangkan pada
hipotiroidisme subklinis ditandai dengan kadar TSH tinggi dan kadar
normal, tanpa gejala atau dengan gejala sangat minimal.
Hipotiroidisme merupakan kumpulan tanda dan gejala yang
manifestasinya tergantung dari : a). usia pasien, b). cepat tidaknya
hipotiroidisme terjadi, c). ada tidaknya kelainan lain.
Hipotiroid adalah suatu kondisi yang dikarakteristikan oleh
produksi hormon tiroid yang rendah. Ada banyak kekacauan-
kekacauan yang berakibat pada hipotiroid. Kekacauan-kekacauan ini
mungkin langsung atau tidak langsung melibatkan kelenjar tiroid.
Karena hormon tiroid mempengaruhi pertumbuhan,
perkembangan, dan banyak proses-proses sel, hormon tiroid yang
tidak memadai mempunyai konsekuensi-konsekuensi yang meluas
untuk tubuh.
Kompetensi 2
Identifikasi etiologi

Hipertiroid Hipotiroid

Hipertiroidisme dapat terjadi akibat Hipotiroid adalah suatu kondisi yang


disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau sangat umum. Diperkirakan bahwa 3% sampai
hipotalamus. Peningkatan TSH akibat 5% dari populasi mempunyai beberapa bentuk
malfungsi kelenjar tiroid akan disertai hipotiroid. Kondisi yang lebih umum terjadi
penurunan TSH dan TRF karena umpan pada wanita dari pada pria dan kejadian-
balik negatif TH terhadap pelepasan kejadiannya meningkat sesuai dengan umur.
keduanya. Hipertiroidisme akibat rnalfungsi Dibawah adalah suatu daftar dari beberapa
hipofisis memberikan gambaran kadar TH penyebab-penyebab umum hipotiroid pada
dan TSH yang finggi. TRF akan Tendah orang-orang dewasa diikuti oleh suatu diskusi
karena uinpan balik negatif dari HT dan dari kondisi-kondisi ini.
TSH. Hipertiroidisme akibat malfungsi 1. Hashimoto's thyroiditis
hipotalamus akan memperlihatkan HT yang 2. Lymphocytic thyroiditis (yang
finggi disertai TSH dan TRH yang mungkin terjadi setelah hipertiroid)
berlebihan. 3. Penghancuran tiroid (dari yodium ber-

Beberapa penyakit yang menyebabkan radioaktif atau operasi)

Hipertiroid yaitu : 4. Penyakit pituitari atau hipotalamus

1. Penyakit Graves 5. Obat-obatan

2. Toxic Nodular Goiter 6. Kekurangan yodium yang berat

3. Minum obat Hormon Tiroid


berlebihan
4. Produksi TSH yang Abnormal
5. Tiroiditis (Radang kelenjar Tiroid)
6. Konsumsi Yoidum Berlebihan
Kompetensi 3
Tipe gangguan Kelenjar Tiroid terdiri dari :
Identifikasi Klasifikasi gangguan Kelenjar Tiroid ( uraikan
secara lengkap tipe gangguan kelenjar tiroid)
a. Pembesaran Tiroid ( Goiter dan STRUMA/ GOITER
Struma )
Kelainan glamdula tyroid dapat berupa gangguan fungsi seperti
b. Hiperfungsi ( Hypertiroidisme)
c. Hipofungsi (Hypotiroidisme) tiritosikosis atau perubahan susunan kelenjar dan morfologi
nya, seperti penyakit tyroid noduler. Berdasarkan patologinya,
pembesaran tyroid umumnya disebut struma (De Jong &
Syamsuhidayat, 1998).

Klasifikasi Struma
Pembesaran kelenjar tiroid (kecuali keganasan)
Menurut American society for Study of Goiter membagi :
1.Struma Non Toxic Diffusa
2.Struma Non Toxic Nodusa
3.Stuma Toxic Diffusa
4.Struma Toxic Nodusa
Istilah Toksik dan Non Toksik dipakai karena adanya
perubahan dari segi fungsi fisiologis kelenjar tiroid seperti
hipertiroid dan hipotyroid, sedangkan istilah nodusa dan
diffusa lebih kepada perubahan bentuk anatomi.

HIPERTIROID
Manifestasi Klinis dituliskan secara lengkap
dan berikan penjelasan.
Hipertiroid dikenal juga sebagai tirotoksikosis hipertiroidisme
dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana suatu kelenjar
tiroid yang terlalu aktif menghasilkan suatu jumlah yang
berlebihan dari hormon-hormon tiroid yang beredar dalam
darah.
Klasifikasi
Dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya terbagi menjadi 2,
yaitu :
 Hipertiroid Primer : Terjadinya hipertiroid karena berasal
dari kelenjar tiroid itusendiri, contohnya :
 Penyakit grave
 Functioning adenoma
 Toxic multinodular goiter
 Tiroiditis
 Hipertiroid Sekunder : Jika penyebab hipertiroid berasal dari
luar kelenjar tiroid,
contohnya :
 Tumor hipofisis
 Pemberian hormone tiroid dalam jumlah besar
 Pemasukan iodium berlebihan
HIPOTIROID
Hipotiroid dibagi menjadi 3 tipe:
 Hipotiroid primer : kerusakan pada kelenjar tiroid. Misalnya: perkembangan
(disgenesis tiroid, mutasi reseptor TSH), sindrom resistensi hormone tiroid, pasca
ablasi (pembedahan, terapi iodium radioaktif, radiasi external), hipotiroiditis
autoimun (tiroiditis hashimoto obat, iodide, litium), defek biosintesis ketogenital.
 Hipotiroid sekunder: akibat defisiensi sekresi TSH oleh hipofisis
 Hipotiroid Tersier : Akibat defiensi sekresi TRH oleh hipotalamus

Kompetensi 4
Identifikasi manifestasi klinis penyakit Hipertiroid dan
Hipotiroid

1. Hipertiroid
a. Gelisah (peka rangsang berlebihan dengan emosional), mudah marah, ketakutan, tidak
dapat duduk dengan tenang, menderita karena palpitasi, nadi cepat dalam istirahat dan
latihan.
b. Toleransi terhadap panas buruk dan banyak berkeringat, kulit kemerahan dan mudah
menjadi lunak,hangat dan lembab.
c. Pasien lansia mungkin mengeluhkan kulit kering gatal-gatal menyebar
d. Mungkin teramati tremor halus tangan
e. Mungkin menunjukkan eksoftalmus
f. Gejala lain mencangkup peningkatan nafsu makan dan masukan diet, penurunan berat
badan progresif,otot secara abnormal mudah letih, kelemahan,amenore, dan perubahan
fungsi usus (diare)
g. Kisaran nadi antara 90 dan 100 kali permenit, tekanan darah sistolik (bukan diastolic)
meningkat.
h. Mungkin terjadi fibrilasi atrium dan dekompensasi jantung dalam bentuk gagal jantung
kongestif, terutama pada pasien lansia.
i. Osteoporosis dan fraktur
j. Penyekit dapat ringan dengan eksaserbasi dan remisi, berakhir dengan pemulihan
spontan dalam beberapa bulan atau tahun
k. Mungkin berkembang perilaku tidak mempunyai belas kasihan kelompok menyebabkan
tubuh kurus, sangat gelisah, delirium,disorientasi, akhirnya gagal jantung
l. Gelisah dapat disebabkan oleh pemberian hormone tiroid yang berlebihan untuk
mengobati hipertiroidisme.

2. Hipotiroid
a. Kulit dan rambut
 Kulit kering, pecah-pecah, bersisik dan menebal
 Pembengkakan, tangan, mata dan wajah
 Rambut rontok, alopeksia, kering dan pertumbuhannya buruk
 Tidak tahan dingin
 Pertumbuhan kuku buruk, kuku menebal
b. Muskuloskeletal
 Volume otot bertambah, glossomegali
 Kejang otot, kaku, paramitoni
 Artralgia dan efusi synovial
 Osteoporosis
 Pertumbuhan tulang terhambat pada usia muda
 Umur tulang tertinggal disbanding usia kronologis
 Kadar fosfatase alkali menurun
c. Neurologik
 Letargi dan mental menjadi lambat
 Aliran darah otak menurun
 Kejang, koma, dementia, psikosis (gangguan memori, perhatian kurang, penurunan
reflek tendon)
 Ataksia (serebelum terkena)
 Gangguan saraf ( carfal tunnel)
 Tuli perseptif, rasa kecap, penciuman terganggu
d. Kardiorespiratorik
 Bradikardi, disritmia, hipotensi
 Curah jantung menurun, gagal jantung
 Efusi pericardial (sedikit, temponade sangat jarang)
 Kardiomiopati di pembuluh. EKG menunjukkan gelombang T mendatar/inverse
 Penyakit jantung iskemic
 Hipotensilasi
 Efusi pleural
 Dispnea
e. Gastrointestinal
 Konstipasi, anoreksia, peningkatan BB, distensi abdomen
 Obstruksi usus oleh efusi peritoneal
 Aklorhidria, antibody sel parietal gaster, anemia pernisiosa
f. Renalis
 Aliran darah ginjal berkurang, GFR menurun
 Retensi air (volume plasma berkurang)
 Hipokalsemia
g. Hematologi
 Anemia normokrom normositik
 Anemia mikrositik/makrositik
 Gangguan koagulasi ringan
h. Sistem endokrin
 Pada perempuan terjadi perubahan menstruasi seperti amenore / masa menstruasi
yang memanjang, menoragi dan galaktore dengan hiperprolaktemi
 Gangguan fertilitas
 Gangguan hormone pertumbuhan dan respon ACTH, hipofisis terhadap insulin
akibat hipoglikemi
 Gangguan sintesis kortison, kliren kortison menurun
 Insufisiensi kelenjar adrenal autoimun
 Psikologis / emosi : apatis, agitasi, depresi, paranoid, menarik diri, perilaku maniak
i. Manifestasi klinis lain berupa : edema periorbita, wajah seperti bula (moon face), wajah
kasar, suara serak, pembesaran leher, lidah tebal, sensitifitas terhadap opioid, haluaran
urin menurun, lemah, ekspresi wajah kosong dan lemah.
5. Mengidentifikasi patoflow hipertiroid dan hipotiroid
Patofisiologi penyakit digambarkan dalam
bentuk skema dari etiologi sampai dengan
didapatkannya masalah keperawatan.

Pemeriksaan diagnostik dituliskan seluruh


pemeriksaan dan hasil normal / abnormal
dari pemeriksaan yang dilakukan.

1. Darah
2. Gambaran Rontgen/ USG
3. Pemeriksaan lain

Penatalaksanaan dideskripsikan
penatalaksanaan di Rumah Sakit dan selama
di Rumah.
7. Mengidentifikasi pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan Diagnostik Hipotiroid
 Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH, dan TRH akan dapat
mendiagnosis kondisi dan lokalisasi masalah di tingkat susunan saraf pusat atau
kelenjar tiroid.
 Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui fungsi tiroid biasanya menunjukkan kadar
T4 yang rendah dan kadar TSH yang tinggi.
 Pemeriksaan fisik menunjukkan tertundanya pengenduran otot selama pemeriksaan
refleks. Penderita tampak pucat, kulitnya kuning, pinggiran alis matanya rontok,
rambut tipis dan rapuh, ekspresi wajahnya kasar, kuku rapuh, lengan dan tungkainya
membengkak serta fungsi mentalnya berkurang.
 Tanda-tanda vital menunjukkan perlambatan denyut jantung, tekanan darah rendah dan
suhu tubuh rendah.
 Pemeriksaan USG dan scan tiroid untuk memberikan informasi yang tepat tentang
ukuran serta bentuk kelenjar tiroid dan nodul.
 Pemeriksaan rontgen dada bisa menunjukkan adanya pembesaran jantung.

Pemeriksaan Diagnostik Hipertiroid


Pemeriksaan yang dilakukan adalah :
 TSH serum (biasanya menurun)
 T3, T4 (biasanya meningkat)
 Test darah hormon tiroid
 X-ray scan, CAT scan, MRI scan (untuk mendeteksi adanya tumor)

8. Mengidentifikasi Penatalaksanaan Hipertiroid dan Hipotiroid


Penatalaksanaan Hipotiroid
Hipotiroidisme diobati dengan menggantikan kekurangan hormon tiroid, yaitu dengan
memberikan sediaan per-oral (lewat mulut). Yang banyak disukai adalah hormon tiroid
buatan T4. Bentuk yang lain adalah tiroid yang dikeringkan (diperoleh dari kelenjar tiroid
hewan). Dalam keadaan darurat (misalnya koma miksedem), hormon tiroid bisa diberikan
secara intravena.
Pengobatan pada penderita usia lanjut dimulai dengan hormon tiroid dosis
rendah, karena dosis yang terlalu tinggi bisa menyebabkan efek samping yang serius.
Dosisnya diturunkan secara bertahap sampai kadar TSH kembali normal. Obat ini
biasanya terus diminum sepanjang hidup penderita. Pengobatan selalu mencakup
pemberian tiroksin sintetik sebagai pengganti hormon tiroid. Apabila penyebab
hipotiroidism berkaitan dengan tumor susunan saraf pusat, maka dapat diberikan
kemoterapi, radiasi, atau pembedahan.

Penatalaksanaan Hipertiroid
Tujuan pengobatan hipertiroid adalah produksi hormon (obat anti tiroid) atau merusak
jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi sub total)
1. Obat antitiroid. Digunakan dengan indikasi :
a. Terapi untuk memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi yang menetap pada
pasien muda dengan struma ringan sampai sedang dan tirrotoksikosis.
b. Obat untuk mengontrol tirotoksikosis pada fase sebelum pengobatan, atau sesudah
pengobatan pada pasien yang mendapat yodium radioaktif.
c. Persiapan tiroidektomi
d. Pengobatan pasien hamil dan orang lanjut usia
e. Pasien dengan krisis tiroid

Obat antitiroid yang sering digunakan :


Obat Dosis awal (mg/hari) Pemeriksaan (mg/hari)
- Karbimatol 30 – 60 5 – 20
Metimazol 30 – 60 5 – 20
Propiltiourasil 300 – 600 50 – 200

Obat-obatan ini umumnya diberikan sekitar 18 – 24 bulan. Pada pasien hamil


biasanya diberikan propil tiourasil dengan dosis serendah mungkin yaitu 200 mg/hari
atau lebih lagi. Pada masa laktasi juga diberikan propiltiourasil karena hanya sedikit
sekali yang keluar dari air susu ibu, oasis yang dipakai 100-500 mg tiap 8 jam.

2. Pengobatan dengan yodium radioaktif. Indikasi pengobatan dengan yodium radiaktif


diberikan pada :
a. Pasien umur 35 tahun atau lebih
b. Hipertiroid yang kambuh sesudah di operasi
c. Gagal mencapai remisi sesudah pemberian obat antitiroid
d. Tidak mampu atau tidak mau pengobatan dengan obat antitiroid
e. Adenoma toksik, goiter multinodular toksik

3. Operasi. Tiroidektomi subtotal efektif untuk mengatasi hipertiroid. Indikasi operasi


adalah :
a. Pasien umur muda dengan struma besar serta tidak berespons terhadap obat
antitiroid
b. Pada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan obat antitiroid dosis besar
c. Alergi terhadap obat antitiroid, pasien tidak dapat menerima yodium radioaktif.
d. Adenoma toksik atau strauma multinodular toksik
e. Pada penyakit graves yang berhubungan dengan satu atau lebih nodul
Sebelum operasi biasanya pasien diberi obat antitiroid sampai eutitiroid sampai
eutiroid kemudian diberi cairan kalium yodida 100-200 mg/hari atau cairan lugol 10-14
tetes/ hari selama 10 hari sebelum dioperasi untuk mengurangi vaskularisasi pada
kelenjar tiroid.
KONSEP ASKEP HIPERTIROID
DIABETES MELITUS
DAN HIPOTIROID

5. Kompetensi yang MODUL 2.B


diharapkan
1.
6. Pengkajian
Pengertian Diabetes
2. Analisa
melitus Data KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
3.
7. Diagnosa Keperawatan
Etiologi Diabetes Melitus
4.
8. Intervensi keperawatan
Klasifikasi Diabetes
Melitus
9. Patofisologi
10. Manifestasi
KOMPETENSI
11. Pemeriksaan Diagnostik Mahasiswa mampu :
12. Pengobatan Diabetes
Melitus
1. Mengidentifikasi Pengkajian Asuhan keperawatan
13. Daftar Pustaka 2. Menganalisa Data untuk merumuskan masalah
3. Mengidentifikasi Diagnosa Keperawatan
4. Menyusun Rencana Keperawatan
5. Melakukan Evaluasi
Kompetensi 1
Pengkajian fokus secara teoritis, diambil dari
Pengkajian Asuhan Keperawatan pada pasien berbagai sumber.
Uraikan data fokus pada pasien hipertiroid dan Hipertiroid?

Sumber :

1.
2.
3.
4.
5.
Kompetensi 2
Pada Pasien dengan Hipertiroid dapat
Diagnosa Keperawatan / Masalah Keperawatan, Faktor
dirumuskan Diagnosa Keperawatan Risiko Risiko, NOC dan NIC
Ketidakseimbangan Suhu Tubuh ( Jhonson,
2008, Text book of Medical Surgical Nursing
)

MK : Risiko Ketidakseimbangan Suhu Tubuh

Definisi : beresiko terhadap kegagalan untuk


memelihara suhu tubuh dalam batas normal

Faktor Risiko :

Objektif :

a. Perubahan laju metabolisme


b. Dehidrasi
c. Terpajan suhu lingkungan dingin,
sejuk, hangat atau panas
d. Usia yang ekstrem
e. Berat badan yang ekstrem
f. Kesakitan / trauma yang
memenuhi pusat pengatur suhu
(Imaturitas sistem regulasi suhu
bayi )
g. Ketidakmampuan untuk
berkeringat
h. Inaktivitas
i. Pakaian yang tidak sesuai dengan
suhu lingkungan
j. Pengobatan yang menyebabkan
vasokontriksi / vasodilatasi
k. Sedasi
l. Aktivitas berlebihan

NOC :

NIC :

Manifestasi Klinis dituliskan secara lengkap


dan berikan penjelasan.
PENGELOLAAN KASUS

MODUL C

1. Pengkajian ANALISIS KASUS PASIEN DENGAN


2. Analisa Data
3. Diagnosa Keperawatan GANGGUAN ENDOKRIN
4. Intervensi keperawatan

KOMPETENSI
Mahasiswa mampu :

1. Mengidentifikasi Pengkajian Asuhan keperawatan


2. Menganalisa Data untuk merumuskan masalah
3. Mengidentifikasi Diagnosa Keperawatan
4. Menyusun Rencana Keperawatan
5. Melakukan Evaluasi
KASUS
Buatlah Analisa Data dari kasus tersebut dan
Seorang laki laki usia 40 tahun dengan penampilan fisik eksoftalmus,
tentukanlah Diagnosa Keperawatan dan
badan kurus, terdapat benjolan pada leher. Hasil pemeriksaan fisik
Nursing Outcome Classification (NOC) dan
HR : 90 x/menit, kelenjar tiroid membesar . CRT 5 detik, dianosis,
Nursing Intervention Classification ( NIC)
nafsu makan meningkat, tremor.
Dari kasus tersebut tentukanlah :

a. Data apakah yang diperlukan ?


b. Masalah Keperawatan yang muncul ?
c. Tentukan NIC dan Noc dari masalah Keperawaan tersebut ?

Pengkajian :
Kompetensi 2
Diagnosa Keperawatan / Masalah Keperawatan, Faktor
Risiko, NOC dan NIC

Anda mungkin juga menyukai