Anda di halaman 1dari 32

STRATEGI 7M DALAM MENINGKATKAN PROFESIONAL

PENDIDIK DI PAUD MELATI TERPADU DALAM UPAYA


MEMBANGUN KARAKTER PESERTA DIDIK

KARYA NYATA
Untuk mengikuti Lomba Karya Nyata
dalam rangka Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas Berprestasi
Tahun 2018

Oleh :
Rizki Sapriani
Pengelola KB Melati Terpadu
Desa Parit, Kecamatan Indralaya Utara,
Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN ILIR


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2018
PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :


1. Karya terbaik yang saya tulis ini adalah asli, bukan jiplakan dan belum
pernah diikutkan/dipublikasikan dalam forum/kegiatan apapun
2. Karya terbaik ini adlaah murni hasil pengalaman saya sebagai Pengelola
KB/TPA/SPS
3. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidak-benaran dalam pernyataan ini,
maka saya bersedia menerima sanksi apapun dari penyelenggara dalam
rangka pemberian Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas Berprestasi Tahun
2018.

Indralaya, 22 Mei 2018


Yang membuat pernyataan,

Rizki Sapriani
KATA PENGANTAR

Syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
karunia kesehatan, bimbingan dan petunjuk-Nya sehingga penulisan karya nyata
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Karya nyata ini ditulis dengan tujuan
mengikuti Lomba Karya Nyata Pengelola Kelompok Bermain dalam Lomba
Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas Berprestasi Tahun 2018. Motivasi penulis
untuk mengikuti lomba adalah untuk memperoleh pengalaman, dan bertukar
informasi tentang cara pengelolaan Kelompok Bermain.
Karya Nyata ini ditulis berdasarkan pengalaman penulis selama 12 tahun
mengelola Kelompok Bermain Melati, mengalami permasalahan yang hampir
sama dengan Kelompok Bermain lainnya di seluruh Indonesia yaitu bagaimana
meninkatkan professional pendidik di lembaga sebagai upaya membangun
karakter peserta didik.
Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada semua pihak yang telah
membantu selama proses pembuatan karya nyata ini. Kepada Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Ogan Ilir, Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Dikmas,
Kasi PAUD, Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan
Indralaya Utara yang berkenan memberi masukan yang sangat berharga atas
pengelolaan Kelompok Bermain Melati serta penulisan karya nyata ini.
Meskipun seluruh kemampuan telah penulis curahkan untuk kesempurnaan
karya ini, akan tetapi bak kata pepatah tak ada gading yang tak retak, tak ada
manusia yang sempurna. Olehnya itu, sangat dibutuhkan saran dan masukan dari
semua pihak untuk menyempurnakan karya ini dan sebagai bahan pertimbangan
dalam penyusunan karya-karya tulis selanjutnya.
Penulis berharap semoga karya nyata ini dapat bermanfaat bagi pengelola
kelompok bermain lainnya di Sumatera Selatan dan bahkan di seluruh Indonesia.
Amin.
Indralaya, Mei 2018
Penulis,
Rizki Sapriani
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA NYATA
KATA PENGANTAR ……………………………………………………. i
DAFTAR ISI …………………………………………………....................ii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………....... 1
B. Permasalahan ……………………………………………………. 3
C. Tujuan …………………………………………………………... 3
D. Strategi Pemecahan Masalah …………………………….…....... 4

BAB II. PEMBAHASAN


A. Strategi 7M untuk Meningkatkan Profesional Pendidik
KB Melati Terpadu……………………………………………… 5
B. Dampak Implementasi Strategi 7M yang Diterapkan…………... 12
C. Pengembangan Model Strategi 7M di PAUD Melati
Terpadu…………………………………………………………. 14
D. Kemandirian dalam Pelaksanaan Strategi 7M di PAUD Melati
Terpadu………………………………………………………….. 15

BAB III. PENUTUP


A. Kesimpulan …………………………………………………..... 17
B. Rekomendasi ………………………………………………….. 17
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia pada dasarnya memiliki potensi untuk berkarakter sesuai


fitrah manusia saat dilahirkan, namun dalam kehidupannya memerlukan proses
panjang dalam menumbuhkan karakter melalui pengasuhan dan pendidikan sejak
usia dini. Oleh karena itu pendidikan karakter sebagai usaha aktif untuk
membentuk kebiasaan baik perlu ditanamkan terus –menerus sebagai sifat
kebaikan anak sejak kecil
Thomas Lickona menjelaskan bahwa karakter terdiri atas 3 bagiann yang
saling terkait yaitu pengetahuan tentang moral (moral knowing), perasaan tentang
moral (moral feeling) dan perilaku bermoral (moral behavior). Artinya, manusia
yang berkarakter adalah individu yang mengetahui tentang kebaikan (knowing the
good), menginginkan dan mencintai kebaikan (loving the good) dan melakukan
kebaikan (acting the good).
Pendidikan karakter tidak hanya dapat membuat seorang anak berperilaku
baik dan mempunyai akhlak mulia, tetapi juga dapat meningkatkan keberhasilan
akademiknya. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kaitan erat
antara keberhasilan akademik serta perilaku pro-sosial anak, sehingga diperlukan
suasana lembaga PAUD yang menyenangkan dan kondusif untuk proses belajar-
mengajar yang efektif.
Dalam mempersiapkan suasana lembaga PAUD yang menyenangkan dan
kondusif, tentu diperlukan pengelolaan yang baik. Peranan pengelola sebagai
pemimpin di lingkungan satuan PAUD sangat besar, karena harus mampu
mewujudkan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Kepemimpinan dalam
lingkungan PAUD melibatkan upaya seorang pengelola untuk mempengaruhi
perilaku semua unsur di lembaga PAUD, khususnya para pendidik di lembaganya.
Agar pengelola dapat melaksanakan fungsinya sebagai pemimpin, bukan saja
harus memiliki wibawa namun harus memiliki strategi dalam mewujudkan tujuan
lembaga. Strategi tersebut diimplementasikan oleh pengelola sebagai pimpinan
agar dapat meningkatkan keberhasilan proses belajar mengajar, terutama pada
pengembangan profesional pendidik, karena pendidik sebagai ujung tombak
pendidikan di lembaga PAUD.
Pada hakikatnya, di tangan pendidiklah, komponen-komponen lain pun akan
menjadi sesuatu yang berarti bagi kehidupan peserta didik. Pendidik harus
memiliki kompetensi yang dapat menunjang tugasnya, yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi personal, kompetensi professional dan kompetensi sosial.
Kompetensi guru merupakan suatu factor yang mempengaruhi tercapainya tujuan
pembelajaraan dan pendidikan di sekolah. Pendidik yang profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mngarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik. Dengan kompetensi professional, dapat juga
berpengaruh pada proses pengelolaan pendidikan yang mempu menciptakan
keluaran yang bermutu dan berkarakter. Unsur pembentuk kompetensi
professional pendidik adalah tingkat komitmennya terhadap profesi sebagai
pendidik dengan didukung kemampuannya menggunakan daya pikir atau nalar.
PAUD Melati Terpadu, yang berdiri sejak tahun 2006, merupakan salah satu
kelompok bermain rujukan yang berada di Kabupaten Ogan Ilir. Walaupun
lokasinya yang berada di pedesaan, tidak menyurutkan keinginan masyarakat
untuk mempercayakan pendidikan anaknya di PAUD Melati Terpadu ini, yang
memiliki beberapa layanan yaitu taman kanak-kanak dan kelompok bermain,
karena dinilai mampu mengembangkan semaksimal mungkin perkembangan anak
sesuai dengan tahap perkembangannya.
Ujung tombak pendidikan di lembaga Kelompok Bermain Melati adalah
pendidik PAUD Melati yang professional. Oleh karena itu pengelola Kelompok
Bermain Melati memegang peranan penting dan harus mempunyai strategi dalam
mengembangkan kompetensi profesional pendidik di PAUD Melati terpadu,
khususnya Kelompok Bermain Melati.
B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan


pada tulisan ini adalah :
1. Bagaimana strategi pengelolaan dalam meningkatkan profesionalisme
pendidik di PAUD Melati Terpadu dalam upaya meningkatkan
pendidikan karakter di Kelompok Bermain Melati Desa Parit Kecamatan
Indralaya Utara\
2. Bagaimana dampak implementasi strategi pengelolaan yang diterapkan.
3. Bagaimana keuletan dan pengorbanan dalam mengembangkan model
strategi pengelolaan
4. Bagaimana kemandirian dalam mengembangkan dan melaksanakan
strategi pengelolaan.

C. Tujuan

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan, maka tujuan penulisan adalah :


1. Bagaimana strategi pengelolaan dalam meningkatkan profesionalisme
pendidik di PAUD Melati Terpadu dalam upaya meningkatkan
pendidikan karakter di Kelompok Bermain Melati Desa Parit Kecamatan
Indralaya Utara\
2. Bagaimana dampak implementasi strategi pengelolaan yang diterapkan.
3. Bagaimana keuletan dan pengorbanan dalam mengembangkan model
strategi pengelolaan
4. Bagaimana kemandirian dalam mengembangkan dan melaksanakan
strategi pengelolaan.
D. Strategi Pemecahan Masalah

Untuk memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut di atas, maka


perlunya pemikiran dari pengelola PAUD Melati Terpadu, untuk melaksanakan
perannya sebagai pencipta iklim kerja di lembaganya, dengan membuat beberapa
strategi yang dapat meningkatkan profesionalisme pendidik di PAUD Melati
Terpadu, yaitu dengan strategi 7M, yaitu memotivasi, mencontohkan,
musyawarah, mempergilirkan, membiasakan, meningkatkan kompetensi,
mengkomunikasikan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Strategi 7M untuk Meningkatkan Profesional Pendidik PAUD Melati


Terpadu dalam Membangun Karakter Peserta Didik

1. Konsep Strategi 7 M

Usia dini merupakan usia yang efektif untuk mengembangkan berbagai


potensi dan kepribadian anak. Upaya pengembangan ini dapat dilakukan dengan
berbagai cara termasuk melalui pendidikan karakter dalam pembelajaran.
Nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat ditanmkan pada anak usia dini (0-6
tahun), mencakup empat aspek, yaitu : (1) Aspek Spiritual, (2) Aspek
Personal/kepribadian, (3) Aspek Sosial, dan (4) Aspek Lingkungan.
Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang melibatkan penanaman
pengetahuan, kecintaan dan penanaman perilaku kebaikan yang menjadi sebuah
pola kebiasaan. Pendidikan karakter tidak lepas dari nilai-nilai yang dipandang
sangat penting dikenalkan dan diinternalisasikan ke dalam perilaku mereka
mencakup :
1. Kecintaan terhadap Tuhan YME
2. Kejujuran
3. Disiplin
4. Toleransi dan Cinta Damai
5. Percaya Diri
6. Mandiri Tolong, menolong, kerja sama dan gotong-royong
7. Hormat dan Sopan Santun
8. Tanggung Jawab
9. Kerja keras
10. Kepemimpinan dan Keadilan
11. Kreatif
12. Rendah Hati
13. Peduli Lingkungan
14. Cinta bangsa dan tanah air

Dalam upaya membangun dan menanamkan karakter pada anak tersebut,


tentu diperlukan pendidik yang professional yang diharapkan dapat
mengembangkan semua nilai karakter. Untuk itu, pengelola PAUD Melati
Terpadu menggunakan strategi 7M, dalam meningkatkan professional pendidik di
PAUD Melati Terpadu, dalam upaya membangun karakter anak.
Strategi 7 M merupakan singkatan dari Memotivasi, Mencontohkan,
Musyawarah, Mempergilirkan, Membiasakan, Meningkatkan kompetensi,
Mengkomunikasikan.

a. Memotivasi
Seorang pemimpin dalam sebuah lembaga, dalam hal ini pengelola PAUD
perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap semua unsur di lembaganya,
terutama untuk para pendidik. Pengelola harus dapat memberi semangat,
membesarkan hati, mempengaruhi pendidik agar tulus melaksanakan tugas
sebagai pendidik dan menunjukkan prestasi yang baik.
Dalam memotivasi pendidik, pengelola tidak menyediakan reward berupa
hadiah ataupun sejenisnya, tetapi pengelola memberikan motivasi berupa
pencerahan-pencerahan mengenai tugas mulia sebagai seorang pendidik di setiap
pertemuan rapat dan pertemuan lainnya. Pengelola berusaha membuka pola pikir
para pendidik tentang tugas mulia dari seorang pendidik anak usia dini sebagai
pendidik di masa golden age, yang merupakan tahap awal seorang manusia.
Selain itu, pengelola berusaha memotivasi per individu pendidik,
menanyakan di berbagai kesempatan, apa saja yang menjadi kendala dalam
pelaksanaan tugas sebagai pendidik di lembaga. Selanjutnya memotivasi bahwa
kendala yang dihadapi mampu dihadapi pendidik, dengan harapan kegiatan
pembelajaran dapat berjalan lebih baik.
Memotivasi selalnjutnya adalah dengan membangkitkan semangat kerja
dalam bentuk memberikan dukungan, bisa dilakukan melalui kata-kata, baik
langsung maupun tidak langsung, dalam kalimat-kalimat yang sugestif. Dukungan
juga dapat diberikan dalam bentuk peningkatan atau penambahan sarana kerja
perbaikan lingkungan kerja, dan semacamnya.
Dengan termotivasinya pendidik dalam melaksanakan tugasnya, pendidik
akan menularkan kemampuannya untuk memotivasi para peserta didik sehingga
karakter peserta terus tumbuh dengan baik.

b. Mencontohkah
Mencontohkan atau keteladanan yaitu kegiatan yang dapat ditiru dan
dijadikan panutan. Pengelola sebagai pemimpin di lembaga PAUD harus dapat
dicontoh atau dijadikan teladan. Beberapa hal yang telah dilakukan pengelola :
1) Pengelola di PAUD Melati Terpadu di awal tahun pelajaran, telah membagi
masing-masing tugas setiap pendidik dan tenaga kependidikan PAUD Melati
Terpadu. Pengelola konsisten melaksanakan setiap tugasnya, agar dapat
menjadi contoh bagi semua unsur. Pengelola menyediakan check list tugas
pendidik dan semua karyawan, yang diisi sendiri oleh pendidik ketika sudah
dikerjakan.
2) Pengelola berusaha menjadi contoh dengan aktif mengikuti berbagai lomba
baik di tingkat kabupaten maupun provinsi. Hal ini menjadi contoh bagi para
pendidik, pendidik di PAUD Melati Terpadu termotivasi untuk mengikuti
berbagai lomba dan berprestasi di tingkat kabupaten Ogan Ilir dan provinsi
Sumatera Selatan. Dokumentasi terlampir.
3) Pengelola berusaha menjadi contoh dengan aktif dan tidak jemu mengikuti
berbagai seminar, pelatihan, guna meningkatkan kompetensi diri. Hal ini juga
diikuti oleh semua pendidik, yang aktif mengikuti berbagai seminar dan
pelatihan, terutama pelatihan pendidikan karakter. Fotokopi sertifikat
terlampir.
4) Pengelola berusaha menjadi contoh dengan aktif mengikuti organisasi profesi
PAUD, dan menjalankan tugas serta amanah sebaiknya. Hal ini juga diikuti
pendidik dengan menjadi pengurus organisasi kecamatan dan kabupaten.
5) Pengelola berusaha menjadi contoh dengan berperilaku dan berkomunikasi
baik terhadap para orangtua peserta didik dan masyarakat sekitar.

6) Pengelola berusaha menjadi contoh dengan melaksanakan pendidikan


karakter secara spontan. Misalnya ketika berjalan menuju kantor, melihat ada
sampah, pengelola langsung mengambil dan membuang pada tempatnya.
Ataupun memberikan salam kepada semua peserta didik dan orangtua yang
dijumpai. Hal ini diikuti pendidik dengan berbuat serupa, dan tentu saja sikap
pendidik ini yang dilakukan secara konsisten dalam mewujudkan nilai
karakter yang dapat diamati oleh anak dalam kegiatan sehari-hari baik berada
di dalam atau di luar lembaga PAUD.

c. Musyawarah
Musyawarah adalah syarat utama bagi lahirnya sebuah keputusan terbaik
dalam suatu urusan tertentu. Sebagai mana kita tahu, banyak masalah yang
muncul disebabkan keputusan atau kebijakan –baik yang berhubungan dengan
individu maupun permasalahan lembaga. Walau secerdas apapun seorang
pimpinan PAUD, pasti semua pendapatnya akan menjadi lebih rentan dari
kesalahan dibandingkan pendapat seorang pemimpin yang mungkin tidak terlalu
cerdas tapi selalu mau mendengar pendapat semua unsur di lembaga melalui
musyawarah. Jadi dapat dikatakan bahwa orang yang paling cerdas sebenarnya
adalah orang yang paling mau bermusyawarah serta bersikap terbuka terhadap
pendapat orang lain.
Musyawarah adalah syarat utama untuk membangun pribadi yang lebih baik
dalam tindakan apapun yang dilakukannya. Selain itu, musyawarah adalah sebuah
alat yang sangat penting untuk melipatgandakan potensi dan kemampuan yang
dimiliki sebuah kelembagaan, dalam hal ini lembaga Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD).
Pengelola PAUD Melati Terpadu mengutamakan musyawarah untuk setiap
keputusan, misalnya ketika di awal tahun pembelajaran, diadakan rapat untuk
bermusyawarah mengenai kegiatan belajar mengajar (KBM) dan program-
program yang akan dilaksanakan serta semua hal yang berhubungan kepentingan
lembaga dan peserta didik. Hal ini dapat menambah kepercayaan diri para
pendidik, mereka merasa dihargai, dapat mengemukakan semua pendapat dan ide-
ide, sehingga menggali semua potensi pendidik, dan tentu saja meningkatkan
profesional pendidik. Musyawarah juga dilakukan untuk menentukan karakter apa
saja yang akan dibangun, waktu pelaksanaan, cara membangun karakter tersebut,
dan lain-lain.
Musyawarah juga diterapkan para pendidik dalam kegiatan belajar
mengajar. Pendidik melakukan penggalian tentang kegiatan apa yang akan
dilakuka pada hari itu dengan musyawarah. Semua peserta didik menyampaikan
keinginannya, kemudian dapat diambil sebuah kesepakatan kegiatan apa yang
akan dilakukan.

d. Mempergilirkan
Pengelola PAUD Melati Terpadu memberikan kesempatan kepada semua
pendidik untuk menjadi ketua secara bergiliran dalam beberapa program maupun
acara yang diadakan. Hal ini dapat melatih pendidik untuk bertanggung jawab,
mengerjakan tugas dengan sebaik mungkin, belajar memimpin, sehingga potensi
pendidik tergali dan pendidik dapat melaksanakan tugasnya secara professional.
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, pendidik juga menerapkan
sistem “mempergilirkan” ini ke peserta didik, contohnya untuk memimpin
kegiatan baris-berbaris sebelum masuk kelas, memimpin membaca doa, petugas
membagikan peralatan tulis kepada teman, diberikan kesempatan secara bergiliran
kepada semua peserta didik. Hal ini dapat membangun karakter peserta didik
seperti percaya diri, bertanggung jawab, amanah, dan kerja sama.

e. Membiasakan
Pengelola PAUD Melati Terpadu melakukan pembiasaan kepada semua
unsur di lembaga terutama para pendidik untuk melaksanakan dan menciptakan
lingkungan sekolah yang mendukung pendidikan karakter. Sebagai contoh,
pengelola menyiapkan daftar hadir yaitu daftar waktu kedatangan dan kepulangan
pendidik, dan para pendidik melakukan pengisian dengan menuliskan sendiri
waktu kedatangan dan kepulangan. Hal ini membiasakan para pendidik untuk
berperilaku jujur.
Para pendidik juga melakukan “membiasakan” kepada peserta didik, dengan
melakukan pembiasaan seperti kegiatan rutin di PAUD, yang dilaksanakan secara
terus-menerus sehingga dapat menjadi karakter baik anak, seperti merapikan dan
meletakkan kembali mainan pada tempatnya, menyusun sepatu dengan baik dan
tepat kiri-kanannya.

f. Meningkatkan kompetensi
Pengelola dan Pendidik PAUD Melati Terpadu berupaya untuk selalu
meningkatkan kompetensi dengan mengikuti seminar-seminar, pelatihan, study
banding dan lain-lain. Hal ini dapat menambah wawasan, ilmu pengetahuan,
membuka pola pikir, dan mere-charge pendidik sehingga lebih semangat dalam
menjalankan tugasnya sebagai pendidik dengan penuh tanggung jawab.

g. Mengkomunikasikan
Komunikasi merupakan salah satu faktor yang penting dalam menjalankan
proses administrasi dan interaksi antar unsur lembaga PAUD, baik internal
maupun eksternal. Tanpa adanya jalinan komunikasi yang baik dan benar besar
kemungkinan semua proses di dalam lembaga tersebut tidak akan dapat berjalan
dengan maksimal dan sesuai dengan yang telah direncanakan. Kemampuan
komunikasi yang baik akan sangat membantu semua proses yang ada dalam
suatu lembaga PAUD.

Terkait dengan kepemimpinan maka komunikasi yang baik


sangatlah penting dimiliki oleh seorang pemimpin di lembaga PAUD karena
berkaitan dengan tugasnya untuk mempengaruhi, membimbing, mengarahkan,
mendorong anggota untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai tujuan
yang telah ditetapkan serta mencapai efektifitas dalam kepemimpinan,
perencanaan, pengendalian, koordinasi, latihan, manejemen konflik serta proses-
proses kelembagaan lainnya.
Pengelola sebagai pemimpin harus dapat menjalankan komunikasi dengan
baik jika seorang pemimpin tidak memberikan kenyamanan, malahan yang ada
adalah ketakutan bagi bawahannya dalam menyampaikan informasi kepadanya
Pengelola PAUD sebagai pemimpin harus memiliki kemampuan
komunikasi yang efektif, sehingga sedikit banyak akan mampu merangsang
partisipasi orang-orang yang dipimpinnya. Pemimpin harus piawai dalam
melakukan komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal. Komunikasi
verbal yang baik dapat dilakukan dengan menggunakan tutur kata yang ramah,
sopan,dan lembut. Komunikasi non verbal dapat dilakukan dengan
mengkomunikasikan konsep-konsep yang abstrak misalnya kebenaran, keadilan,
etika, dan agama secara non verbal misal menggunakan bahasa tubuh.
Di PAUD Melati terpadu, pengelola berusaha “mengkomunikasikan” semua
hal dengan baik sehingga kemampuan “mengkomunikasikan” ini dapat ditularkan
pendidik kepada peserta didik, menciptakan lingkungan yang berkarakter.

2. Peningkatan Kompetensi Pendidik dalam Membangun Karakter


Siswa

Pengelola PAUD Melati Terpadu berusaha meningkatkan kompetensi


pendidik dengan mengikuti kegiatan-kegiatan berupa :
1) Seminar-seminar dan pelatihan-pelatihan terutama pelatihan pendidikan
karakter (sertifikat terlampir)
2) Pelatihan Calon Pelatih/ Training of Trainer baik tingkat provinsi maupun
nasional. Sehingga empat dari lima pendidik PAUD Melati Terpadu
merupakan narasumber/pelatih tingkat kabupaten Ogan Ilir bahkan lintas
kabupaten di provinsi Sumatera Selatan.
3) Study Banding ke Lembaga PAUD Percontohan tingkat nasional, antara
lain Bukit Aksara Semarang-Jawa Tengah, Pelangi Jimbaran-Bali, TK
Ahlaqul Karimah, Tanggerang-DKI Jakarta.
4) Magang ke Lembaga PAUD Pusat Kurikulum 2013 di Bukit Aksara
Semarang, Jawa Tengah.
3. Pengembangan Strategi 7 M

Strategi 7 M yaitu Memotivasi, Mencontohkan, Musyawarah,


Mempergilirkan, Membiasakan, Meningkatkan kompetensi, Mengkomunikasikan
merupakan strategi pengelola dalam meningkatkan profesional pendidik di PAUD
Melati Terpadu sebagai upaya untuk membangun karakter peserta didik.
Strategi ini dikembangkan berdasarkan pengamatan dan pengalaman
pengelola dalam pengelolaan PAUD Melati Terpadu sejak tahun 2006, dengan
mencari tahu terlebih dahulu referensi kepemimpinan di lembaga baik melalui
media massa, internet, makalah-makalah dan jurnal kepemimpinan.

B. Dampak Implementasi Strategi 7M yang Diterapkan

PAUD Melati Terpadu yang berlokasi di Desa Parit Kecamatan Indralaya


Utara Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan berdiri sejak tahun 2006.
Dalam pengelolaannya, pengelola senantiasa mencari informasi untuk
meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan PAUD Melati Terpadu.
Peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di PAUD Melati Terpadu
khususnya pendidikan karakter tidak terlepas dari pengelolaan lembaga yang
menyangkut penciptaan lingkungan yang menunjang, baik dari pengelola,
pendidik, karyawan, dan suasana lembaga.
Pelaksanaan strategi 7M yaitu Memotivasi, Mencontohkan, Musyawarah,
Mempergilirkan, Membiasakan, Meningkatkan kompetensi, Mengkomunikasikan
di lembaga PAUD Melati Terpadu dinilai mampu meningkatkan profesional
pendidik, dilihat dari semakin tingginya kepercayaan pemerintah dan masyarakat
untuk meminta narasumber dari pendidik PAUD Melati Terpadu, semakin
meningkatnya prestasi-prestasi baik yang diraih oleh lembaga, pendidik maupun
peserta didik, dan meningkatnya kepercayaan masyarakat dengan meningkatnya
jumlah peserta didik di PAUD Melati Terpadu. (sertifikat dan dokumentasi
prestasi terlampir).
Daftar prestasi yang diraih lembaga PAUD Melati Terpadu dan Pendidik
dapat kita lihat pada tabel berikut :
Tahun Penghargaan Tingkat Keterangan
2011 Juara 1 Dongeng Kabupaten Ogan Ilir Rizki Sapriani
2012 Juara 1 Lembaga Provinsi Sumatera Lembaga
Kelompok Bermain Selatan Kelompok
Berprestasi Bermain
2014 Juara 1 Gugus PAUD Provinsi Sumatera PAUD Inti
Berprestasi Selatan
2014 Juara 1 Dongeng Provinsi Sumatera Restu Hidayati
Selatan
2014 Juara Harapan 1 Provinsi Sumatera Ratnasari
Finger Painting Selatan
2015 Juara 2 Tari Provinsi Sumatera Restu Hidayati
Selatan
2015 Juara 1 Finger Provinsi Sumatera Ratnasari
Painting Selatan
2016 Kelompok Bermain Kabupaten Ogan Ilir Lembaga PAUD
Rujukan Melati Terpadu
2018 Juara Harapan 1 APE Kabupaten Ogan Ilir Novita Riani
dari bahan alam

Dafar Jumlah Pesherta Didik Paud Melai Terpadu tahun 2006-220172 shebadai
berikut :
Tahun Jumlah Peserta Didik
2006/2007 10
2007/2008 20
2008/2009 11
2009/2010 15
2010/2011 30
2011/2012 34
2012/2013 60
2013/2014 45
2014/2015 47
2015/2016 61
2016/2017 61
2017/2018 62

PAUD Melati Terpadu pernah mendapatkan program sebagai tempat


magang dengan pola magang 5 hari untuk para pendidik PAUD dari Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan RI pada tahun 2013. Selanjutnya PAUD Melati
Terpadu biasa menerima magang dan study banding dari pendidik-pendidik
PAUD khususnya di kabupaten Ogan Ilir. Sertifikat terlampir.
Peran lembaga PAUD Melati Terpadu di Gugus PAUD adalah sebagai
PAUD Inti untuk Gugus PAUD 1 Indralaya. Gugus PAUD 1 Indralaya Utara
pernah dinobatkan sebagai Gugus PAUD Terbaik di Provinsi Sumatera Selatan
pada tahun 2014 dan menjadi nominator di tingkat nasional pada tahun yang
sama.

C. Pengembangan Model Strategi 7M di PAUD Melati Terpadu

Strategi 7 M ini sudah dikembangkan sejak tahun 2011 lalu, tentunya setiap
tahun ada perbaikan, penambahan, dan penyempurnaan dalam strategi ini, setelah
diadakan evaluasi di setiap akhir tahun pelajaran, sehingga menjadi strategi 7M
di tahun 2016. Strategi ini dikembangkan dengan motivasi agar dapat
menciptakan lembaga PAUD yang berkualitas dengan tidak harus mahal, dan
bertujuan untuk menjadikan pendidik PAUD professional, lingkungan PAUD
yang menunjang, dan peserta didik yang berkualitas dan berkarakter.
Kendala yang dihadapi antara lain motivasi mengenai kesejahteraan dan
masa depan pendidik PAUD. Kesejahteraan merupakan factor yang berpengaruh
terhadap keprofesionalan pendidik. Sampai saat ini insentif pengelola di PAUD
Melati mengandalkan iuran peserta didik, dan tentunya belum memenuhi standar
penghasilan seorang guru. Untuk mengatasi hal ini, pengelola memberikan
pencerahan mengenai mulianya profesi guru PAUD sehingga pendidik-pendidik
PAUD Melati merupakan “militan” PAUD, yang siap bekerja professional dalam
keadaan apapun. Selain itu para pendidik mempunyai usaha bersama di luar
sekolah sebagai penunjang kesejahteraan para pendidik.
Kendala selanjutnya adalah perbedaan pola asuh anak di rumah dengan tujuan
pendidikan karakter yang dilakukan di sekolah. Untuk mengatasi hal ini, ketika
tahun ajaran baru dimulai, pengelola mengundang orangtua dan menyampaikan
program-program yang akan dilaksanakan dalam satu tahun pelajaran termasuk
pendidikan karakter dan upaya yang dilakukan. Pendidikan karakter ini harus
sejalan antara di lembaga dan di rumah, oleh karena itu perlu kerja sama yang
baik antara lembaga dan orangtua untuk menyamakan visi dan semua kegiatan
agar karakter anak dapat terbangun.

D. Kemandirian dalam Pelaksanaan Strategi 7M di PAUD Melati Terpadu

Pelaksanaan strategi 7 M, yakni Memotivasi, Mencontohkan, Musyawarah,


Mempergilirkan, Membiasakan, Meningkatkan kompetensi, dan
Mengkomunikasikan, terutama strategi “Meningkatkan Kompetensi”
dilaksanakan dengan sumber dana dari operasional PAUD yang berasal dari
pemerintah, secara mandiri (dana pribadi), dan mencari sponsor/donatur.
Begitu pula dalam kemandirian PAUD, pengelola PAUD Melati Terpadu
mencari donatur dan perusahaan-perusahaan melui dana CSR untuk program-
program PAUD Melati Terpadu dan fasilitas sarana-pra sarana. Pengelola juga
selalu membina hubungan baik dan memberikan laporan dengan semua donatur
sehingga bantuan dapat terus-menerus berlangsung. Selain itu, PAUD Melati
mempunyai beberapa usaha agar dapat menunjang keberlangsungan program-
program di PAUD Melati Terpadu, seperti menyewakan kostum pakaian adat,
pakaian profesi, dan kostum wisuda.
Pengelola PAUD Melati Terpadu juga berusaha menularkan strategi ke
lembaga-lembaga sekitar khususnya di PKG Indralaya Utara. Pengelola
menyampaikan konsep strategi ini dan memotivasi semua lembaga untuk
melakukan yang sama sehingga semua pendidik dapat professional dalam upaya
membangun karakter peserta didik.
Pengelola PAUD Melati Terpadu juga menerima dana BOP yang diberikan
pemerintah ke semua lembaga. Bantuan ini sangat menunjang aktivitas PAUD
sehingga KBM dapat berjalan dengan lebih baik. Namun dalam pelaksanaan dan
operasional lembaga, PAUD Melati Terpadu berusaha untuk tetap berjalan tanpa
tergantung dana bantuan dari pemerintah, karena bantuan dari pemerintah tidak
dapat dipastikan akan berlangsung terus-menerus serta waktu pencairan. Sumber
pendanaan operasional utama di PAUD Melati Terpadu berasal dari sumbangan
orangtua peserta didik, hasil usaha PAUD Melati Terpadu (penyewaan kostum
dan sanggar tari) dan sumbangan donatur tetap.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1). Pelaksanaan Strategi 7 M yaitu Memotivasi, Mencontohkan, Musyawarah,


Mempergilirkan, Membiasakan, Meningkatkan kompetensi, dan
Mengkomunikasikan, di PAUD Melati Terpadu Desa Parit dapat
meningkatkan profesional pendidik.
2). Pendidik yang professional dapat membangun karakter peserta didik di
PAUD Melati Terpadu Desa Parit Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten
Ogan Ilir.
3). Selain pendidik yang professional, dalam upaya membangun karater
peserta didik, perlu didukung dengan lingkungan yang mendukung
pendidikan karakter, dan kerja sama serta pola pikir yang sama antara
sekolah dan orangtua peserta didik.

B. Saran

Dalam upaya membangun karakter peserta didik di lembaga diperlukan


factor-faktor penunjang, antara lain lingkungan kondusif yang mendukung
pendidikan karakter, program lembaga PAUD, dan pendidik PAUD yang
professional. Pendidik merupakan ujung tombak dalam proses KBM. Oleh karena
itu disarankan untuk melaksanakan strategi dalam meningkatkan professional
pendidik di lembaga PAUD, salah satunya strategi 7 M yang telah dilaksanakan
PAUD Melati Terpadu.

LAMPIRAN

1. PROFIL LEMBAGA PAUD MELATI TERPADU, DESA PARIT KEC.


INDRALAYA UTARA KAB. OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA
SELATAN;
2. BIODATA PENGELOLA PAUD MELATI TERPADU, DESA PARIT
KEC. INDRALAYA UTARA KAB. OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA
SELATAN
3. DOKUMENTASI KEGIATAN PAUD MELATI TERPADU
4. DOKUMENTASI PRESTASI LEMBAGA DAN PENDIDIK PAUD
MELATI TERPADU

PROFIL LEMBAGA
PAUD MELATI TERPADU
DESA PARIT KEC. INDRALAYA UTARA KAB. OGAN ILIR
PROV. SUMATERA SELATAN
TAHUN PELAJARAN 20172/2018
1. Identitas PAUD
a. Nama Satuan : PAUD Melati Terpadu
Alamat : Desa Parit Kecamatan Indralaya Utara
Kabupaten Ogan Ilir
Status Akreditasi :B
Tanggal berdiri : 16 Juli 2006
Kurikulum yang digunakan : Kurikulum 2013 PAUD
Nama Pengelola : Rizki Sapriani, S.T., S. Pd.
i. Status : non PNS
ii. Pendidikan terakhir : S1

2. Data Tanah dan Bangunan


a. Tanah
i. Luas Tanah : ± 400 m2
ii. Status tanah : milik sendiri (hibah)
b. Bangunan
i. Bangunan : Gedung dengan 2 (dua) ruang
kelas, 1 (satu) ruang
kantor, dan 4 (empat) WC/kamar
mandi.
ii. Status tempat : milik sendiri

3. Keadaan Umum
a. Kantor : ada
b. Gudang : ada
c. Dapur : ada
d. Tempat di alam : ada
e. Air : ada
f. Kamar mandi : ada
g. Ruang perpustakaan : ada
h. Loker : ada
4. Peralatan Sekolah
a. Meja/Kursi Anak : Ada
b. Meja/Kursi Guru : Ada
c. Lemari Besar/Kecil : Ada
d. Rak : Ada
e. Papan tulis : Ada
f. Ayunan : Ada
g. Jungkitan : Ada
h. Panjatan : Ada
i. Peluncuran : Ada
5. Sentra Kegiatan
 Sentra Imtaq : Ada
 Sentra Persiapan : Ada
 Sentra Balok : Ada
 Sentra Seni : Ada
 Sentra main peran : Ada
 Sentra Bahan Alam : Ada

6. Data Murid
BYK MURID
BANYAK MURID BERDASARKAN USIA
BERDASARKAN AGAMA
KEADAAN USIA USIA USIA UISA ISLAM KATOLIK LAIN
2-4 4-5 5-6 A+B+C JUMLAH
L P L P L P L P L P L P L P
Awal bulan 8 7 5 8 19 15 32 30 62 32 30
Keluar 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Masuk 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Akhir bulan 8 7 5 8 19 15 32 30 62 32 30

7. Jumlah Rombongan Belajar


Usia 2-4 tahun : 1 (satu) rombongan belajar
Usia 4-5 tahun : 1 (satu) rombongan belajar
Usia 5-6 : 2 (dua) rombongan belajar

8. PENDIDIK
a. Statush Ketenadaan Pendidik
No Nama Pendidik Status Ketenagan Keterangan
1 Rizki Sapriani, S.T, S. Pd. Non PNS Pengelola/Pendidik
2 Erti Nopiati, A. Ma. Pust Non PNS Bendahara/admin
3 Ratnasari, S. Pd. Non PNS Sekretaris/Pendidik
4 Novita Riani, S. Pd. Non PNS Pendidik
5 Restu Hidayati Non PNS Pendidik
6 Warni Oktarina, S. Hum. I. Non PNS Pendidik

b. Latar Belakand Pendidikan Pendidik


No Nama Pendidik L/P Tempat/Tgl lahir Pendidikan
1 Rizki Sapriani, ST P Parit,18-11-1982 S1 PAUD
2 Erti Nopiati, A. Ma. Pust P Lahat,15-11-1977 D-II
3 Novita Riani, S. Pd. P Parit, 21-11-1982 S1 PAUD
4 Ratnasari, S. Pd P Parit,17-7-1985 S1 PAUD
5 Restu Hidayati P Plaju, 19-12-1992 SMT VIII PGPAUD
6 Warni Oktarina, S.Hum P Parit, 16-10- 1993 S1

c. Masa Kerja Sebagai pendidik


Masa Kerja
N Tempat tugas
Nama Pendidik Sebagai Pendidik
o.
Sekarang Sebelumnya Sekarang Sebelumnya
1 Rizki Sapriani 11 Th. 5 Th (Guru) Paud Melati SMPN 1 Indr.
Ut
2 Erti Nopiati 11 Th 8 Th (Staf) Paud Melati SMPN 1
8 Th - SMAN 1 Ind.Ut
(Staf) Ind.Ut -
3 Nopitariani 9 Th - Paud Melati -
4 Ratnasari 9 Th - Paud Melati -
SMPN 5 -
Ind.Ut
5 Restu Hidayati 6 th - Paud Melati
6 Warni Oktarina 1 th - PaudMelati

9. Preshtashi yand pernah diraih Lembada PAUD Melai Terpadu


Tahun Penghargaan Tingkat Keterangan
2012 Juara 1 Lembaga Kelompok Provinsi Lembaga
Bermain Berprestasi Sumatera Kelompok
Selatan Bermain
2013 Kelompok Bermain sebagai Tingkat Bantuan
pusat magang dengan Pola 5 Kabupaten Kemendikbud
hari RI
2014 Juara 1 Gugus PAUD Provinsi PAUD Inti
Berprestasi Sum-Sel
2016 Kelompok Bermain Rujukan Kabupaten Lembaga PAUD
Ogan Ilir Melati Terpadu

Parit, Desember 2017


Pengelola,

Rizki Sapriani, S.T., S, Pd.

DOKUMENTASI PRESTASI LEMBAGA DAN PENDIDIK PAUD MELATI


TERPADU
Meraih Prshtashi shebadai Kelompok Bermain Berpeshtashi Tindkat Provinshi Sumatera Selatan
tahun 2012

Juara 1 Lomba Dondend dan Juara Finder Painind Tindkat Provinshi Sumatera Selatan
tahun 2014

DOKUMENTASI KEGIATAN MAGANG DI PAUD MELATI TERPADU


DOKUMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KARAKTER DI PAUD MELATI
TERPADU
Menyapa dan bershalaman dendan orandtua dan duru Menjada kebershihan diri
(pemerikshaan kuku)

Cinta terhadap Tuhan YME

Berbarish dendan rapi Belajar antri menunddu diliran

Bekerja Sama
Membantu teman yand keshulitan Membershihkan diri

MANDIRI

KERJA SAMA DENGAN ORANG TUA PESERTA DIDIK


Orangtua siswa turut menjaga kebersihan lingkungan
sekolah PAUD Melat Terraau

Membuat bahan rembelajaran bersama-sama Hasil karya KPO PAUD Melat Terraau

Kegiatan Senam Bersama Kegiatan Penyamraian materi Parenting

Anda mungkin juga menyukai