Anda di halaman 1dari 2

MODUL 2

UKURAN TENDENSI PUSAT DAN UKURAN LETAK

A. UKURAN TENDENSI PUSAT (CENTRAL TENDENCY)


Salah satu aspek yang paling penting untuk menggambarkan distribusi data
adalah nilai pusat data pengamatan (Central Tendency). Setiap pengukuran aritmatika
yang ditujukan untuk menggambarkan suatu nilai yang mewakili nilai pusat atau nilai
sentral dari suatu gugus data (himpunan pengamatan) dikenal sebagai ukuran pemusatan
data (tendensi sentral). Terdapat tiga ukuran pemusatan data yang sering digunakan, yaitu
: Mean, Median dan Modus.

1. Mean (Arithmetic Mean)


Istilah mean merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk menggambarkan
ukuran tendensi sentral. Mean dihitung dengan menjumlahkan semua nilai data pengamatan
kemudian dibagi dengan banyaknya data.

2. Median
Median dari n pengukuran atau pengamatan x1, x2 ,..., xn adalah nilai pengamatan yang
terletak di tengah gugus data setelah data tersebut diurutkan. Apabila banyaknya pengamatan
(n) ganjil, median terletak tepat ditengah gugus data, sedangkan bila n genap, median diperoleh
dengan cara interpolasi yaitu ratarata dari dua data yang berada di tengah gugus data. Prosedur
untuk menentukan nilai median adalah denga mengurutkan data terlebih dahulu.
3. ModuS
Modus adalah data yang paling sering muncul/terjadi. Untuk menentukan modus,
pertama susun data dalam urutan meningkat atau sebaliknya, kemudian hitung frekuensinya.
Nilai yang frekuensinya paling besar (sering muncul) adalah modus. Modus digunakan baik
untuk tipe data numerik atau pun data kategoris. Modus tidak dipengaruhi oleh nilai ekstrem.
Beberapa kemungkinan tentang modus suatugugus data:

1) Apabila pada sekumpulan data terdapat dua mode, maka gugus data tersebut dikatakan
bimodal.
2) Apabila pada sekumpulan data terdapat lebih dari dua mode, maka gugus data tersebut
dikatakan multimodal.
3) Apabila pada sekumpulan data tidak terdapat mode, maka gugus data tersebut dikatakan
tidak mempunyai modus.

B. UKURAN LETAK
Dengan menggunakan dasar-dasar median, kita dapat meneruskan kepada perhitungan-
perhitungan statistik yang dimaksudkan untuk membuat suatu ukuran atau norma yang digunakan
sebagai pedoman untuk membuat kategori-kategori kualitas sekelompok individu. Berdasarkan
suatu norma tertentu, seorang peneliti dapat memisahkan individu menjadi bermacam-macam
kategori sesuai dengan keperluannya. Misalnya dengan membagi distribusi menjadi 2 kategori yaitu
individu yang diterima dan ditolak dalam seleksi suatu pekerjaan. Dengan 4 kategori didapatkan
kategori-kategori seperti baik sekali, baik, sedang dan tidak baik. Peneliti bisa mengembangkan
sampai menjadi 10 bahkan 100 kategori. Pembuatan kategori ini penting terutama apabila peneliti
akan membuat suatu kualifikasi, mengenai subyek penelitian. Misalnya subyek penelitian akan
dibagi menjadi 4 bagian yang setiap bagiannya memiliki jumlah individu yang sama, dimana dasar
pembagiannya adalah nilai yang dapat menjadi batas dari kelompok yang terdapat dalam distribusi.

Tatacara yang digunakan untuk membuat norma dengan kategori disebut median (Me)
dengan 4 kategori disebut Kuartil (K) dengan 10 kategori disebut desil (D) dan dengan 100 kategori
disebut persentil (P). Apabila menghendaki pembagian jumlah kategori diluar macam-macam
jumlah kategori tersebut, misalnya menginginkan pembagian kategori menjadi 3, 5, 9, 20 atau yang
lainnya, maka dapat menggunakan rumus persentil. Cara perhitungan median tidak akan dibahas
lagi dalam pembagian ini karena sudah dikaji panjang lebar pada bagian sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai