Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BAHASA INDONESIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Semester 2

PEMBIMBING :
DRS. MUJIANTO, MPD

Penyusun :
JTD 1A
Kelompok3
1. BIMA GERRY PRATAMA 1741160048
2. EGGY ASMA SUBRATA 1741160077
3. RISYA BAGUS SETYAWAN 1741160112
4. WURI AYU PRAMESWARI 1741160036

JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL


TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan sesama manusia, bahasa itu
berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembaca atau penulis. Bahasa
yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang di
pikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat
yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut dengan “KALIMAT EFEKTIF”.

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara
tepat dan dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca secara tepat.Apabila gagasan yang
disampaikan sudah tepat, pendengar atau pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan
mudah, jelas, dan lengkap.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku,
seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat);
memperhatikan ejaan yang disempurnakan; serta cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam
kalimat. Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut jelas akan mudah dipahami oleh
pembaca atau pendengar.
Kalimat efektif dapat diartikan sebagai susunan kata yang mengikuti kaidah
kebahasaan secara baik dan benar. Tentu saja karena kita berbicara tentang bahasa Indonesia,
kaidah yang menjadi patokan kalimat efektif dalam bahasan ini adalah kaidah bahasa
Indonesia menurut ejaan yang disempurnakan (EYD).
2.2. Ciri-ciri Kalimat Efektif
2.2.1. Kesepadanan
Kesapadanan merupakan keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang
digunakan. Kesepadanan kalimat bisa terlihat dari kesatuan pokok pikiran suatu kalimat yang
kompak dan kesepadananpikiran yang baik.

Ciri-ciri kesapadanan struktur suatu kalimat adalah sebagai berikut :

a. Kalimat tersebut harus mempunyai subjek dan predikat yang jelas.


b. Tidak terdapat subjek yang ganda.
c. Kalimat penghubung intra kalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.
d. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata penghubung yang.

Contoh :

 Dalam musyawarah itu menghasilkan lima keputusan (salah)


 Musyawarah menghasilkan lima keputusan (benar)
 Di Sekolah kami mengadakan lomba baca puisi (salah)
 Sekolah kami mengadakan lomba baca puisi (benar)
2.2.2. Kesajajaran
Kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam
kalimat tersebut. Jika bentuk pertama memakai verba, yang kedua juga harus memakai verba.
Dan apabila kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat
selanjutnya juga harus menggunkan kata kerja berimbuhan me-.

Contoh :

 Bapak menolong anak itu dengan dipapahnya kepinggir jalan (salah)


 Bapak menolong anak itu dengan memapahnya kepinggir jalan (benar)
2.2.3. Ketegasan
Ketegasan merupakan suatu perlakuan, penekanan, atau penonjolan terhadap suatu ide
pokok dari suatu kalimat. Untuk membuat penekanan dalam suatu kalimat, ada beberapa cara
yang harus dilakukan, yaitu :

a. Meletakkan ide pokok itu di depan kalimat


Contoh :

 Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan pada kesempatan lain (salah)
 Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini (benar)
b. Membuat rangkaian kata yang bertahap
Contoh :

 Tidak seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah telah disumbangkan
kepada anak yatim (salah)
 Tidak seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah telah disumbangkan
kepada anak yatim (benar)
c. Melakukan pengulangan kata (repetisi)
contoh :cerita itu benar-benar menari, cerita itu sangat mengharukan

d. Melakukan pertentangan terhadap ide pokok


contoh :Anak itu nakal, tetapi baik

e. Menggunakan partikel penegasan, seperti partikel –lah, -pun, dan –kah.


Contoh : Dapatkah mereka mengerti maksud perkataanku?

2.2.4. Kecermatan
Kecermatan adalah tidak menggunakan kata yang mempunyai banyak makna atau
tafsiran ganda, dan tepat dalam pilihan kata.

Contoh :

 Siswa kelas 6 yang terkenal itu menerima hadiah (salah)


 Siswa yang terkenal di kelas 6 itu menerima hadiah (benar)
2.2.5. Kehematan
Kehematan adalah menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain dengan yang wajar dan
perlu saja. Namun, perlu diingat bahwa tidak menyalahi dengan kaidah tata bahasa.
Penggunaan kata yang berlebihan akan merusak maksud kalimat.

Yang harus diperhatikan dalam penghematan kata, yaitu :

 Menghilangkan pengulangan subjek.


 Menghindari penggunaan kata yang menunjukkan nama taksonomi dan anggotanya.
 Menghindari sinonim dalam satu kalimat
 Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.
Contoh :

 Dia memakai topi warna putih (salah)


 Dia memakai topi putih (benar)
2.2.6. Kepaduan
Kepaduan adalah menggunakan gabungan kata supaya informasi yang disampaikan
tidak terpecah-pecah dan bisa dipahami.

Yang harus diperhatikan dalam kepaduan kalimat, yaitu :

 Kalimat tidak berkepanjangan dan kagak mencerminkan cara berpikir yang bukan
simetris.
 Kalimat menggunakan bentuk aspek, agen, verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat
yang berpredikat pasif pesona.
 Kalimat tidak harus menyelipkan kata seperti daripada atau tentang antara predikat
kata kerja dan objek penderita.
Contoh :

 Makalah ini membahas tentang desain interior pada rumah adat (salah).
 Makalah ini membahas desain interior pada rumah adat (benar).
2.2.7. Kelogisan
Kelogisan bisa disebut juga dengan masuk akal atau bisa diterima oleh akal sehat.
Maksud kelogisan dalam kalimat efektif adalah kalimat itu dapat dengan mudah dipahami,
dan penulisannya sesuai dengan EYD.

Contoh :

 Saya mengajar mata kuliah Jurnalistik di kampus (salah).


 Saya mengajarkan mata kuliah Jurnalistik di kampus (benar).
2.3. Syarat-syarat Kalimat Efektif
2.3.1. Sesuai dengan kaidah bahasa dan ejaan (EYD)
Sebuah kalimat efektif harus menggunakan ejaan atau tanda baca yang tepat dengan
kaidah bahasa. Kata baku seharusnya menjadi perhatian tersendiri, agar tidak sampai kata
yang Anda tulis ternyata tidak tepat dengan EYD.

2.3.2. Logis
Kalimat efektif merupakan kalimat yang bisa diterima dengan akal sehat dan bisa
dipahami dengan baik. Sebaliknya, jika kalimat tersebut tidak dapat diterima atau tidak jelas,
maka kalimat tersebut adalah kalimat tidak efektif.

Perhatikan kalimat berikut ini!

“Waktu dan tempat kami persilakan”

Kalimat tersebut tidak efektif dan tidak bisa diterima oleh akal sehat. Bagaimana bisa
waktu dan tempat di persilakan, bukan pembicara. Yang dimaksud kalimat tersebut bukanlah
waktu dan tempat di persilakan, tetapi bapak asep yang di persilakan.
Seharusnya kalimat tersebut adalah sebagai berikut :

“Kepada Bapak Asep, kami persilakan”

2.3.3. Tidak ambigu


Kalimat yang mempunyai makna lebih dari satu disebut dengan kalimat yang tidak
efektif. Hal ini dikarenakan kalimat tersebut tidak bisa menyampaikan maksud atau ide yang
sebenarnya kepada para pembaca dan pendengar.

Perhatikan kalimat berikut!

“Para siswa baru mengikuti kegiatan pesantren kilat disekolah”

Kalimat tersebut ambigu karena mempunyai dua makna yang dihasilkan, yaitu apakah
murid baru yang mengikuti kegiatan pesantren kilat di sekolah. ataukah para murid baru saja
mengikuti kegiatan tersebut.

Seharusnya kalimat tersebut adalah sebagai berikut :

“Para siswa baru saja mengikuti kegiatan pesantren kilat di sekolah”

2.3.4. Hemat kata


Suatu kalimat dapat dikatakan efektif, apabila tidak ada pemborosan atau penambahan
kata yang tidak perlu ditambah. Tanpa kita sadari, kita sering kali menggunakan kata-kata
tersebut. Supaya jumlah kata-katanya menjadi banyak, tapi hal ini terkadang menjadi sulit
dipahami kalimatnya.

2.3.5. Ketegasan topik


Kalimat akan menjadi efektif apabila kalimat tersebut memiliki kejelasan pada
kalimat utamanya. Dengan kata lain, ide pokok utama yang harus disampaikan harus jelas
dan lugas.

Perhatikan kalimat berikut ini !

“Dia yang bertanggung jawab dengan semua ini!”


Kalimat diatas seharusnya menggunakan kata imbuhan –lah. Sehingga ide utamanya
bisa lebih tepat tersampaikan. Jadi lebih tepatnya kalimat itu, ditulis sebagai berikut :

“Dialah yang harus bertanggung jawab dengan semua ini”

2.4. Struktur Kalimat Efektif


1. Struktur Kalimat Umum
Unsur-unsur kalimat yang membangun sebuah kalimat dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu: unsur wajib dan unsur tak wajib (unsur manasuka). Unsur wajib adalah subjek dan
predikat, sedangkan unsur tak wajib adalah unsur yang boleh ada dan boleh juga takada
(yaitu kata kerja bantu, harus, boleh; keterangan aspek sudah, akan; keterangan tempat,
waktu, cara dsb)
2. Struktur Kalimat Paralel
Maksudnya adalah penggunaan bentuk bahasa yang sama yang dipakai dalam susunan
serial.
Contoh:
Penyakit alzheimer alis pikun adalah satu segi usia yang paling mengerikan dan berbahaya
sebab pencegahan dan cara pengobatannya takada yang tahu.
Seharusnya:
Penyakit alzheimer alis pikun adalah satu segi usia yang paling mengerikan dan
membahayakan sebab pencegahannya dan cara pengobatannya tak ada yang tahu.
(a) Kesejajaran Bentuk
Contoh:
Kegiatannya meliputi pembelian buku, membuat katalog, dan mengatur peminjaman buku.
Seharusnya: dijadikan nomina atau verba
Kegiatannya meliputi pembelian buku, pembuatan katalog, dan pengaturan peminjaman
buku.
Kegiatannya meliputi membelian buku, membuat katalog, dan mengatur peminjaman buku.
(b) Kesejajaran makna
Contoh:
Ia memetiki setangkai bunga.

Seharusnya:
Kata memetiki tidak dapat didunakan pada kata setangkai bungau karena kata ini bermakan
berulang. Perbaikan dapat dilakukan dengan mengubah predikat menjadi memetik atau
menghilangkan satuan setangkai pada objek.
(c) Kesejajaran dalam perincian pilihan
Contoh:
Pemasangan telepon akan menyebabkan ...
a. Melancarkan tugas
b. Menanbah Wibawa
c. Meningkatkan pengeluaran
Jawabannya adalah a, tetapi kalimat pemasangan telepon akan menyebabkan melancarkan
tugas bukanlah kalimat yang baik. Pilihan b meskipun memang bukan jawaban yang tepat,
tidak mempunyai peluang untuk diplih karena kalimat pemasangan telepon akan
menyebabkan untuk menambah wibawa bukanlah kalimat baik. Kalimat yang memuat
pilihan c justru paling baik, tetapi pilihan itu bukanlah jawaban yang diharapkan. Soal itu
dapat diubah menjadi
Pemasangan telepon akan meningkatkan..
a. Kelancaran
b. Wibawa
c. pengeluaran
3. Struktur Kalimat Periodik
Struktur ini lebih mengemukakan unsur-unsur tambahan baru kemuadian unsur intinya. Hal
ini dilakukan untuk menarik perhatian pembaca.
Contoh:
Oleh mahasiswa kemarin jenazah yang busuk itu dikuburkan (O-K-S-P)
Tanggal 22 Desember 2011 Hari Ibu dirayakan oleh Dharma Wanita Undiksha. (K-S-P-O)
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
a. Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku,
seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat);
memperhatikan ejaan yang disempurnakan; serta cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam
kalimat.
b. Ciri-ciri kalimat efektif:
o Kesepadanan
o Kesejajaran
o Ketegasan
o Kecermatan
o Kehematan
o Kepaduan
o Kelogisan
d. Syarat-syarat kalimat efektif:
 Logis
 Tidak ambigu
 Hemat kata
 Ketegasan topik
e. Struktur kalimat efektif mencakup:
(a) kalimat umum
(b) kalimat paralel
(c) kalimat periodik.
Daftar Pustaka

https://tnursetianti.wordpress.com/2015/12/04/makalah-bahasa-indonesia-kalimat-
efektif/
https://qudsfata.com/kalimat-efektif/
http://www.yuksinau.id/kalimat-efektif/
https://www.studiobelajar.com/kalimat-efektif/
http://anisa-jannahunesa.blogspot.co.id/2008/03/struktur-kalimat-efektif.html
http://zemiresti.blogspot.co.id/2014/12/struktur-kalimat-efektif.html

Anda mungkin juga menyukai