TAHUN
2016
Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana.
KATA PENGANTAR
RINGKASAN EKSEKUTIF
Dalam upaya mewujudkan Misi yang diinginkan maka telah ditetapkan tujuan yang ingin
dicapai yaitu :
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat melalui peningkatan sumber daya
kesehatan (Sumber Daya Manusia, sarana prasarana, dan pembiayaan kesehatan).
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka telah ditetapkan sasaran yang ingin
dicapai, yaitu :
h. Cakupan Puskesmas.
Kebijakan
1) Meningkatan kualitas SDM melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat.
Pembangunan Daerah;
20. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1676 );
21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1475 );
23. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis
Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1502 );
24. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Bali (Lembaran Daerah
Provinsi Bali Tahun 2009 Nomor 6);
25. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi BaliTahun 2013-2018
(Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2014 Nomor 1);
26. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13 Tahun 2006 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jembrana Tahun
2006 - 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2006 Nomor 13),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13 Tahun 2006
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Jembrana Tahun 2006-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2012
Nomor 30, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 30);
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………. i
SURAT KEPUTUSAN ………………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………. vi
RINGKASAN EKSEKUTIF .……………………………………….…………. vii
DAFTAR ISI ………………………….…………………………….………….. x
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang ………………………………..…………… 1
1.2 Landasan Hukum Penyusunan RENSTRA…..……....... 6
1.3 Maksud dan Tujuan ......................................................... 10
1.4 Sistematika Penulisan ..................................................... 12
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD ..................................... 14
2.1 Tugas,Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD…………… 14
2.2 Sumber Daya SKPD ……………………….………………. 21
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD ................................................ 27
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
SKPD................................................................................. 54
BAB III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN
FUNGSI.................................................................................. 58
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan SKPD ................................................. 58
3.2 Telaahan Visi,Misi dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih........................................... 60
3.3 Telaahan Renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra
Kabupaten ....................................................................... 61
3.4 Penentuan Isu-isu Strategis…………………………..…… 65
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN,DAN SASARAN STRATEGI DAN
KEBIJAKAN ......................................................................... 73
KATA PENGANTAR
dr.Putu Suasta,M.Kes
Pembina Utama Muda
NIP. 19600429 1987031 010
KABUPATEN JEMBRANA
TENTANG
2. Undang-Undang..................
2
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KEDUA :...................................
4
Ditetapkan di Negara.
pada tanggal 20 September 2016
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Jembrana,
KABUPATEN JEMBRANA
TENTANG
2. Undang-Undang..................
2
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KEDUA :...................................
4
Ditetapkan di Negara.
pada tanggal 5 Januari 2016
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Jembrana,
LAMPIRAN
KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA
NOMOR 01.c /DISKES/2016
TENTANG
TIM PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS
DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA
TAHUN 2016 - 2021.
BAB I
PENDAHULUAN
berpedoman pada RPJMD yang disertai dengan target indikator kinerja yang akan
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana dan menjadi acuan dalam
penyusunan perencanaan tahunan sebagai Rencana Pembangunan Tahunan
Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya ditetapkan sebagai Rencana
Kinerja Tahunan(RKT) Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.
Disamping itu Sesuai dengan UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, maka RPJMD Kabupaten Jembrana Tahun 2016 – 2021
(Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 6 Tahun 2016 tanggal 16 Agustus
2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Jembrana Tahun 2016 – 2021) merupakan satu bagian yang utuh dari manajemen
kinerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana khususnya dalam
menjalankan agenda pembangunan yang telah tertuang dalam Rencana Tata Ruang
dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Jembrana. RPJMD tersebut akan dijadikan
pedoman penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana disamping itu
RPJMD telah memuat Visi dan Misi Bupati Jembrana sebagai dasar bagi setiap SKPD
untuk menyusun RENSTRA SKPD. Dokumen RENSTRA ini bersifat jangka pendek
dan menengah namun tetap diletakkan pada jangkauan jangka panjang dan mengacu
kepada visi dan misi Bupati Jembrana sehingga rumusan visi, misi dan arah kebijakan
pembangunan bidang kesehatan untuk lima tahun mendatang dapat bersinergi dengan
arah pembangunan Bupati sebagai Kepala Daerah terpilih. Setiap tahunnya, RPJMD
Gambar 1.1
Hubungan RENSTRA dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Acuan
Memperhatikan Acuan
RPJP-Daerah Provinsi
(20 Tahun)
RPJM- Daerah Provinsi /
Acuan
Renstrada-Provinsi dan
Standar Pelayanan Minimal RPJP-Daerah Kab.
(20 Tahun)
Memperhatikan
Pedoman
Input
RPJM-Daerah Rancangan
Kab. (5 Tahun) Renstra-SKPD
Penjabaran Pedoman
Pedoman
RKPD Kab. Renstra-SKPD
(1 Tahun) (5 Tahun)
Acuan
Acuan
Input RKP
Acuan
Dengan
Pedoman Renja-SKPD
(1 Tahun)
Pedoman
RAPBD Kab.
(1 Tahun)
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
15. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015–2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 3);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
2006 - 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2006 Nomor 13),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13 Tahun 2006
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Jembrana Tahun 2006-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2012
Nomor 30, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 30);
28. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Semesta Berencana Kabupaten Jembrana
Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2016 Nomor 60,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 60);
Visi dan Misi Bupati diterjemahkan dalam RENSTRA Dinas secara sistematis,
sinergi dan terpadu dengan lebih teknis, meliputi Tujuan, Strategi, Program Prioritas,
Kegiatan serta Tolok Ukur pencapaiannya.
2. Keluaran ( Output ) yaitu bagaimana bentuk produk yang dihasilkan langsung oleh
kebijakan atau program berdasarkan masukan ( input ) yang digunakan.
Dengan demikian RENSTRA ini dapat dijadikan acuan dan pegangan Dinas
Kesehatan Kabupaten Jembrana serta seluruh penyelenggara pemerintahan daerah
dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan.
BAB I. PENDAHULUAN.
Bab ini berisi tentang Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan tujuan
Penyusunan Renstra dan Sistematika Penulisan.
BAB II
f. memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas
berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;
g. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan
mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;
h. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan
fungsinya; dan
i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan.
mendukung;
h. memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas
berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;
i. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan
mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;
j. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan
fungsinya; dan
k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan.
Bagan 1
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Jembrana
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL SEKRETARIS
SUB.BAGIAN SUB.BAGIAN
UMUM DAN PENYUSUNAN PROGRAM
KEPEGAWAIAN DAN KEUANGAN
BIDANG BIDANG
BIDANG PENCEGAHAN DAN PELAYANAN DAN SUMBER
KESEHATAN MASYARAKAT PENGENDALAIAN DAYA KESEHATAN
PENYAKIT
SEKSI SEKSI
KESEHATAN KELUARGA SUVAILANS DAN SEKSI
DAN GIZI IMUNISASI PELAYANAN KESEHATAN
SEKSI SEKSI
KESEHATAN PENCEGAHAN DAN SEKSI
LINGKUNGAN,KESEHATA PENGENDALIAN SUMBER DAYA
Renstra Dinkes Kab. Jembrana
N KERJA DAN OLAH 2016-2021
RAGA PENYAKIT TIDAK KESEHATANII-19
MENULAR DAN
KESEHATAN JIWA
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
UPTD
2.2.1.SDM Kesehatan
Jumlah tenaga yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana berjumlah sebanyak
68 orang tersebar pada masing-masing Sekretariat dan Bidang, penyebaran
sesuai dengan tabel berikut :
Tabel 2.1
Jumlah Tenaga Di Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Masing-
Masing Sekretariat/Bidang Tahun 2016
NO SEKRETARIAT / BIDANG JUMLAH
PEGAWAI
1 Kepala Dinas + Sekretaris + Ke pala Bidang 6
2 Sekretariat 22
3 Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat 10
4 Bidang Pelayanan Kesehatan 13
5 Bidang Pengkajian dan Pengembangan 5
6 Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 12
JUMLAH 68
2 Gol.III 39 57,4
3 Gol.II 11 16,2
4 Gol.I 0 0
Kontrak 23 34
JUMLAH 68 100
Sumber daya tenaga Kesehatan Strategis ( Dokter Spesialis, Dokter Umum, Perawat,
Bidan, Tenaga Gizi dan Tenaga Sanitarian) yang tersebar di Kabupaten Jembrana
tergambar pada tabel berikut ini :
Tabel 2.4
Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan di Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
No. Jenis Tenaga 2015 No. Target Renstra
Jml Rasio Kemenkes
1 2 3 4 5
1. Dokter Spesialis 19 7,00 12
2. Dokter Umum 80 29,46 48
3. Dokter Gigi 20 7,36 11
4. Perawat 221 61,12 158
5. Perawat Gigi 27 9,94 16
6. Bidan 253 184,94 75
7. Farmasi 19 7,00 12
8. Apoteker 12 4,42 24
9. Gizi 23 8,47 24
10. Sanitarian 20 7,36 15
11. Terapi Fisik 3 1,10 6
12. Teknis Medik 41 15,1 9
13. Kesehatan Masyarakat 31 11,41 12
5). Laboratorium.
Jumlah Laboratorium Pemerintah : 11 buah.
Tabel 2.5
Asset yang Dimiliki Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
- - - -
Sub Total 2,459,982,749.00
9 633 2,747,732,824 287,750,075.00
04 JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN
13 a. Jalan dan Ruas km² -
Jembatan - - - -
14 b. Bangunan Unit m² -
Air/Irigasi - - - -
15 c. Instalasi Unit m² -
- - - -
16 d. Jaringan Unit m² -
- - - -
Sub Total -
- - - -
05 ASET TETAP LAINNYA
17 a. Buku Perpustakaan buah -
- - -
18 b. Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan buah -
- - -
19 c. Hewan Ternak dan Tumbuhan -
- bh/ekor - -
Sub Total -
- - -
06 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
20 Konstruksi Dalam Pengerjaan - 48,800,000.00
1 48,800,000 -
TOTAL ASET TETAP 4,461,475,990.00
12 2,389 7,759,220,394 3,297,744,404.00
B ASET TAK BERWUJUD
07 21 Aset Tidak Berwujud unit 10,228,687.00
6 219,463,623 209,234,936.00
C ASET LAIN LAIN
07 22 Aset yang Dihentikan Penggunaannya (RB) unit -
- - -
07 23 Aset Yang Akan Diserahkan unit 57,940,800.00
1 60,355,000 2,414,200.00
Sub Total 57,940,800.00
- 1 60,355,000 2,414,200.00
D ASET EKSTRAKOMPTABLE
08 24 Aset Unit 363,788,367.00
Ekstrakomptable 1,170 363,788,367 -
Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana sesuai dengan Tugas Pokok
dan Fungsi adalah membantu Kepala Daerah khususnya dalam pelayanan pada masyarakat
di bidang Kesehatan . Penyelenggaraan Pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Jembrana kepada masyarakat pada dasarnya untuk memberikan
pelayanan yang disesuaikan dengan berbagai aspek pelayanan dan capaian terhadap Standar
Pelayanan Minimal ( SPM ).
Hasil capaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Jembarana dapat diukur dari
pencapaian kinerja kegiatan Standar Pelayanan Minimal sebagai berikut :
Tabel 2.6
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Urusan Kesehatan
Tahun 2010 – 2015
Target Perbandingan Capaian Kinerja Tahunan Perb.
No. Jenis Kegiatan (%) Target
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. 95,00 89,64 93,23 90,68 92.20 98,3 98,08 tercapai
Kunjungan Bumil K4
2. Komplikasi tercapai
Kebidanan yang 80,00 100,00 100 100,00 80.30 80,4 100,00
ditangani
3. Persalinan Ditolong tercapai
Nakes yg memiliki
90,00 100,00 103,14 99,40 94.90 103,0 102,91
Kompetensi
Kebidanan
4. Pelayanan Nifas. 90,00 98,66 103,27 96,54 98.00 99,2 101,90 tercapai
5. Neonatus dengan tercapai
Komplikasi yg 80,00 100,00 47,8 100,00 80.20 80,0 80,53
ditangani
6. tercapai
90,00 99,07 109,21 94.85 100.30 99,3 100,11
Kunjungan Bayi
7. Desa / Kelurahan tercapai
Universal Child 100,00 100,00 100 78,43 100.00 100,00 100,00
Immunization ( UCI )
8. Pelayanan Anak Tdk
90,00 97,69 67,83 86,69 92.20 90,0 89,43
Balita tercapai
9. Pemberian Makanan tercapai
Pendamping ASI pada
Anak usia 6 – 24 100,00 100,00 0,40 0,00 100.00 100,00 100,00
bulan Keluarga
Miskin
10. Balita Gizi Buruk 100,00 tercapai
mendapat Perawatan 100,00 100 100 100.00 100,00 100,00
indikator-indikator status gizi. Indikator mortalitas terdiri dari Angka Kematian Bayi
(AKB), Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI) dan Umur Harapan Hidup.
Tabel 2.7
Umur Harapan Hidup Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
Umur Harapan Tahun
Hidup 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6
Jembrana 71,75 71.75 71.80 71.80 71.80
71.76 71.75
71.74 71.75
71.72
2011 2012 2013 2014 2015
Tahun UHH
B. Angka Kematian.
Angka Kematian secara umum berkaitan erat dengan tingkat Angka Kesakitan dan
Status Gizi. Indikator untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan dapat
dilihat dari perkembangan Angka Kematian. Besarnya tingkat Angka Kematian dapat dilihat
dari beberapa indikator, antara lain :
1. Angka Kematian Bayi ( AKB )
Angka Kematian Bayi atau Infant Mortality Rate adalah kematian bayi di bawah usia 1
tahun tiap 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi ( AKB ) merupakan salah satu
indikator yang sensitif terhadap kesediaan, pemanfaatan dan kualitas pelayanan prenatal.
Disamping itu AKB juga mempunyai asosiasi dengan angka GNP per-kapita, pendapatan
keluarga, jumlah anggota keluarga, pendidikan ibu dan keadaan gizi keluarga. Angka
Kematian Bayi di Jembrana tahun 2015 sebesar 7,1 per 1.000 Kelahiran Hidup.
Target AKB tahun 2015 di Propinsi Bali diharapkan AKB tidak melampaui 30 per 1.000
Kelahiran Hidup. Bila dibandingkan dengan tahun 2014 terjadi penurunan Angka
Kematian dari 7,5 per 1.000 KH menjadi 7,1 per 1.000 KH. Namun bila dibandingkan
dengan target nasional diharapkan Angka Kematian Bayi maksimal 35 per 1.000 KH,
hal ini menandakan bahwa Angka Kematian Bayi di Kabupaten Jembrana tahun 2015
sudah lebih rendah dari 30 per 1.000 KH, itu berarti target Nasional dan target
propinsi sudah tercapai namun demikian untuk tahun-tahun mendatang minimal tetap
dipertahankan dan bila mungkin ada penurunan Angka Kematian Bayi.
Tabel 2.8
Angka Kematian Bayi Kabupaten Jembrana Tahun 2011 – 2015
Tahun
Indikator
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6
AKB 14,08 10,63 6,93 7,5 7,1
10 6,93 7,1
8
AKB
6
AKB
4
2
0
2011 2012 2013 2014 2015
Berdasarkan tabel dan grafik diatas menunjukkan bahwa capaian kinerja Angka Kematian
Bayi (AKB) di Kabupaten Jembrana selama tahun 2011-2015 berfluktuatif atau jika
dirata-ratakan mencapai 9,24 per 1.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan target
MDGs Tahun 2015 sebesar 19 per 1.000 maka AKB Kabupaten Jembrana sudah
mencapai target MDGs.
15 11,47
per 1.000 KH
14,52 8,8
AKABA
10 7,62 7,5
0
2011 2012 2013 2014 2015
Tahun
3. Angka Kematian Ibu ( AKI ).
Angka Kematian Ibu atau Maternal Mortility Rate ( MMR ) menunjukkan
jumlah kematian ibu pada setiap 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu ini
dipergunakan untuk menggambarkan status gizi dan kesehatan ibu, keadaan sosial
ekonomi, kondisi kesehatan lingkungan serta fasilitas dan tingkat pelayanan prenatal.
Angka Kematian Ibu Kabupaten Jembrana tahun 2011 sebesar 110,01/100.000 KH,
pada tahun 2012 yaitu 125,10/ 100.000 kelahiran hidup dan tahun 2013 menjadi 69,09
/ 100.000 KH, tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 42,8/100.000 KH dan tahun
2015 mengalami peningkatan menjadi 145,7 / 100.000 kelahiran hidup, ini disebabkan
oleh penyebab kematian dengan diagnose Obstetrik tiga orang, Non Obstetrik empat
orang ( kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung, kanker dan LSE ).
Tabel 2.10
Diagnose Kematian Ibu Hamil di Kabupaten Jembrana Tahun 2011-2015
Tahun
No Diagnosa
2011 2012 2013 2014 2015
1 Obstetric 3 2 1 0 3
2 Non Obstetrict 2 4 2 2 4
Jumlah 5 6 3 2 7
Tabel 2.11
Angka Kematian Ibu Kabupaten Jembrana Tahun 2011 – 2015
Indikator Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6
AKI 110,01 125,10 69,09 42,8 145,7
50 42,8
0
2011 2012 2013 2014 2015
Tahun AKI
mengalami fluktuasi, terjadi penurunan pada tahun sebesar 3,04% menurun menjadi
2,79 % pada tahun 2012 dan dalam tiga tahun terakhir (2013-2015) kasus KEP tidak
ditemukan di Kabupaten Jembrana, selengkapnya dapat dilihat pada tabel dan grafik
dibawah ini.
Tabel 2.12
Prevalensi KEP dan Status Gizi Buruk pada Balita
Di Kabupaten Jembrana Tahun 2011 – 2015
Indikator Cakupan Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 5 6 7
% Status Gizi Buruk 0,01 0,44 0,02 0,04 0,02
3
2,5
2
1,5
1 0,44
0,5 0,02 0,01 0 0,02 0 0,04
0
D. Angka Kesakitan
Sedangkan angka kesakitan di Kabupaten Jembrana dari tahun 2011 sampai tahun
2015 terus mengalami fluktuasi ini karena penggunaan jumlah penduduk yang berbeda
pada tahun 2011 dipakai penduduk yang bersumber dari Dinas Kependudukan dan
Catan Sipil selanjutnya disepakati menggunakan penduduk dari BPS sehingga terjadi
perbedaan jumlah penduduk dimana jumlah penduduk proyek BPS lebih kecil dari
jumlah penduduk dari Dinas Kependudukan dan Catatn Sipil sebagai pembaginya akan
mendapakan prosentase yang lebih besar disamping jumlah kunjungan ke sarana
Puskesmas meningkat karena program JKBM/JKN semakin dimanfaatkan oleh
Tabel 2.13
Angka Kesakitan Kabupaten Jembrana Tahun 2011 – 2015
Tahun
Indikator
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6
1. Penyakit Menular
Penyakit Menular
tahun 2011 tetap 0,04 Sedangkan untuk tahun 2012 dan 2013 kasus malaria di
Kabupaten Jembrana mengalami penurunan yang sangat drastis menjadi nol dan
tahun 2014 API / 1.000 penduduk yaitu 0,02. Sesuai indikator daerah
pembebasan malaria bahwa kasus indegenus tidak boleh melebihi 1 / 1.000
pada tiga tahun berturut-turut. Selama tiga tahun terakhir angka API yaitu
gabungan kasus indegenus dan kasus import masih berada di bawah 1 / 1.000
sehingga masih tergolong Low Case Insidence. Selengkapnya dapat dilihat pada
tabel dan grafik berikut:
Tabel 2.14
Penderita Malaria dan API / 1.000 penduduk
Tahun 2011 – 2015.
Penderita Malaria Meninggal API per 1.000
Tahun Positif Positif PCD Jumlah penduduk
ACD
1 2 3 4 5 6
2011 12 3 15 0 0,04
2012 12 3 15 0 0,04
2013 0 0 0 0 0
2014 5 0 5 0 0,02
2015 2 0 2 0 0,007
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
0,04
0,03 0,02
0,04
API
0,02 0,007
0,01 0
0
2011 2012 2013 2014 2015
Tahun API
mengalami peningkatan menjadi 366 kasus ini disebakan dampak dari musim
hujan yang perkepanjangan dan peran masyarakat dalam hal pemberantasan
sarang nyamuk perlu ditingkatkan serta penyemprotan Fogging dengan rutin
dimana terjadi kasus . Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.15
Prevalensi Rate / 100.000 penduduk dan CFR / 100 Penderita
Penyakit DBD Tahun 2011 – 2015
Jumlah Prevalensi CFR
Tahun Penderita Meninggal Per 100.000 penduduk (%)
1 2 3 4 5
2011 59 0 18,92 0
2012 26 0 9,46 0
2013 175 0 63,49 0
2014 157 0 58,2 0
2015 366 0 134,76 0
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana
di Kabupaten Jembrana
PR DBD
400 366
300
200 175 157
100 59 26
0
2011 2012 2013 2014 2015
Tahun
a) Tuberculosis (TB)
Pada tahun 2011 jumlah suspek TBC 180 orang yang diperiksa 108 orang
dinyatakan positif dan tahun 2012 jumlah kasus baru TBC 125 orang dan tahun
2013 jumlah kasus baru TB BTA (+) yaitu 110 kasus dengan case detection rate
(CDR) 62,5 /100.000 penduduk sedangkan pada tahun 2014 jumlah suspek TB
sebanyak 976 kasus dan yang positif TB sebanayak 116
orang (11,89%). CDR pada tahun 2014 yaitu 67 /100.000 penduduk dan tahun
2015 jumlah suspek TB Paru 1.040 kasus dan yang dinyatakan positif 118 kasus (
11,36 % ) dari suspek TB Paru ini mengalami peningkatan tidak begitu drastis .
Pengobatan Penderita Tuberculosis
Dalam tahun 2011 jumlah kasus baru BTA(+) sebanyak 108 kasus yg diobati dari
target 180 orang, tahun 2012 jumlah perkiraan TB Paru ( + ) diobati 106 orang
yang sembuh 69 orang ( 100 % ). Pada tahun 2013 jumlah kasus baru TB
BTA(+) yang diobati sebanyak 84 kasus dan tahun 2014 jumlah BTA ( + ) diobati
148 orang dan angka kesembuhan ( Cure Rate ) 60,81 % serta angka pengobatan
lengkap ( complete Rate ) 18,24 % dan angka keberhasilan Pengobatan Succes
Rate /SR 79,05 % serta jumlah kematian selama dalam pengobatan 11 orang ( 4,1
% ) di tahun 2015 pengobatan tehadap TB Paru Positif sebanyak 116 kasus dan
angka kesembuhan ( cure rate ) 49,14 % dan angka pengobatan lengkap
(complete rate ) 35,34 % serta keberhasilan dalam hal pengobatan ( succes rate )
84,48 % dan jumlah kematian dalam pengobatan sebanyak 7 orang .
Tabel 2.16
Penemuan dan Pengobatan Penderita TB. Paru Tahun 2011 – 2015
Pengobatan Penderita TB
Penemuan Penderita Penderita Angka
Tahun Tersangka BTA (+) BTA (+) BTA (-) TBC yang Kesuksesan (
Ro (+) sembuh Success Rate)
2011 180 108 108 34 83 84,69
2012 194 83 83 39 69 91,00
2013 197 110 84 0 51 80,95
2014 976 116 148 0 90 79,05
2015 1.040 118 116 0 57 49,14
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
Gambar IV.C.7.
Angka Kesembuhan TB Paru
Angka Kesembuhan (%)
100 Kabupaten Jembrana Tahun 2011 s/d 2015
84,69 91
80,95 79,05 49,14
50
0
2011 2012 2013 2014 2015
Tahun
b). P2 Kusta.
Dari tahun 2011 penderita Kusta yang ditemukan pada kasus baru sebanyak 3
orang, sedangkan untuk tahun 2012 ditemukan 14 kasus kusta dan tahun 2013 ada 12
kasus tahun 2014 ada 3 kasus dan tahun 2015 ada 5 kasus dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 2.17
Penemuan Penderita Kusta Tahun 2011 – 2015
Tahun Kasus Baru Pengobatan Penderita
MB PB MB PB
2011 3 1 11 3
2012 12 2 8 6
2013 12 2 12 2
2014 3 0 3 0
2015 5 0 5 0
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembana
3 5
5 3
0
2011 2012 2013 2014 2015
Tahun Penderita Kusta
c). P2 Diare.
Perkiraan kasus diare pada 2011 jumlah perkiraan /target penemuan sebanyak
13.180 kasus dan yang ditangani 2.059 ( 15,62 % ) dan tahun 2012 13.179 yang
ditangani 4.138 kasus ( 31,40 % ) tahun 2013 di Kabupaten Jembrana sekitar 5.898
kasus dan yang ditangani sebanyak 5.293 kasus (89,74%). diare dan ditahun
2014 jumlah penderita Diare dengan target penemuan 5.774 dan yang ditangani
5.467 atau ( 94,7 % ) tahun 2015 kasus diare sabanyak 5.812 kasus dan yang
ditangani 5.259 ( 90,5 % ) .
Tabel 2.18
Penemuan dan Penangan Kasus Diare Tahun 2011 – 2015
Jumlah Target ditangani
Tahun penemuan
Jumlah Jumlah %
2011 13.180 2.059 15,62
2012 13.179 4.138 31,40
2013 5.898 5.293 89,74
2014 5.774 5.467 94,68
2015 5.812 5.259 90,5
Gambar IV.C.10.
Jumlah Penanganan Kasus Diare
150 Kabupaten Jembrana Tahun 2011 s/d 2015
Angka Kesembuhan (%)
100 90,5
89,74 94,68
50
31,4
0 15,62
2011 2012 2013 2014 2015
Tahun
Pada tahun 2013 penemuan kasus HIV pada donor darah yang dilakukan skrining
di RSU Negara sebanyak 1.902 darah ditemukan 4 kasus HIV +. Sedangkan
penemuan kasus IV dan AIDS yang ditemukan di Puskesmas dan RSU di
Kabupaten Jembrana sebanya 29 kasus HIV dan 45 kasus AIDS. Sedangkan untuk
penyakit infeksi menular seksual ditemukan sebanyak 137
kasus. Selama lima tahun terakhir kasus HIV-AIDS di Kabupaten Jembrana terus
mengalami peningkatan yang signifikan demikian pula halnya dengan penyakit
kelamin/siphilis seperti dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut.
Tabel 2.19
Penderita Penyakit Kelamin dan HIV / AIDS
Tahun 2011 – 2015
Tahun HIV / AIDS (+) Siphilis/IMS lainya
1 2 3
2011 73 0
2012 92 0
2013 74 137
2014 82 0
2015 99 4
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
40
20 0 0 0 4
0
2011 2012 2013 2014 2015
Tabel 2.20
Cakupan Imunisasi BCG, DPT1, Hb 3, Polio 3 dan Campak
pada Bayi Tahun 2011 – 2015
Sasaran Pencapaian ( % )
Tahun Bayi BCG DPT1+Hb1 DPT3+ Polio 4 Campak
Hb. 3
1 2 3 4 5 6 7
2011 4.101 108,50 107,60 106,90 107,70 111,00
2012 4.602 98,85 94,31 96,83 97,52 96,00
2013 4.390 101,32 94,81 94,31 101.32 102,03
2014 4.310 105,5 105.5 108,65 101,66 102,80
2015 4.545 108,85 108,7 100,7 110,73 110,78
100,00
95,00 DPT.3+HB.3
90,00 Polio.4
85,00 Campak
2011 2012 2013 2014 2015
Tahun
Secara umum pencapaian kinerja imunisasi pada bayi tahun 2013 sudah
mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena
adanya perbedaan dalam hal penentuan sasaran imunisasi pada bayi bila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun-tahun sebelumnya penentuan
sasaran imunisasi menggunakan rata-rata cakupan DPT1 tiga tahun terakhir
sedangkan mulai tahun 2012 menggunakan angka kelahiran kasar (Crude Birth
Rate) sehingga terjadi perbedaan jumlah sasaran yang cukup bermakna, tahun
2014 secara umum pencapain program imunisasi sudah baik dimana dari jumlah
sasaran bayi 4.310 sepnuhnya telah dapat imunisasi lengkap dan begitu juga
ditahun 2015 dari sasaran bayi 4.545 dimana pencapaian imunisasi rata-rata telah
mencapai diatas 100 %.
Tabel 2.21
Cakupan Imunisasi TT 1, TT 2 dan Boster pada Ibu Hamil
Tahun 2011 – 2015
Tahun Sasaran Ibu Pencapaian ( %)
Hamil TT 1 TT 2 Boster TT5
1 2 3 4 5 6
2011 4.610 0,00 0,00 0,00 100,00
2012 5.063 0,00 0,00 0,00 85,32
2013 4.830 0,00 0,00 0,00 86,63
2014 4.774 0,00 0,00 0,00 89,5
2015 4.899 0,00 0,00 0,00 101,4
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
120
100
80
Cakupan
60
40
20
0
2011 2012 2013 2014 2015
Tahun
TT.1 TT.2 Boster TT.5
Tabel 2.22
Pola Penyakit ( 10 besar Penyakit ) Rawat Jalan di Puskesmas
untuk Semua Golongan Umur Kab. Jembrana Tahun 2015
No. Jenis Penyakit Jumlah Kasus %
penderita. GDR RSU Negara pada tahun 2011 menjadi 52,03 % dan tahun 2012
menurun menjadi 50,20 º/oo sedangkan tahun 2013 mengalami kenaikan menjadi
53,15 º/oo dan pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 37,6 º/oo. Tahun
2015 sebesar 52,13 º/oo
2. Tingkat Efisiensi Pengelolaan, melalui indikator :
1) Angka Penggunaan Tempat Tidur ( Bed Occupation Rate )
Indikator ini menunjukkan tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan fasilitas
perawatan Rumah Sakit oleh masyarakat dalam kurun waktu tertentu. Angka
penggunaan fasilitas perawatan khususnya tempat tidur di RSU Negara pada
tahun 2014 62,7 % tahun 2013 sebesar 64,59% mengalami penurunan jika
dibandingkan tahun 2012 sebesar 66,01 %, tahun 2015 mengalami peningkata
menjadi 66,37 %. Untuk RSK Bunda pencapaian BOR pada tahun 2014 sebesar
34,75% mengalami peningkatan jika dibandingkan pada tahun 2013 dengan
capaian BOR 17,33% dan tahun 2015 mencapai 24,5 % Sedangkan untuk RS
Umum Kertayasa pencapaian BOR tahun 2013 sebesar 20,09 % meningkat
menjadi 21,51% pada tahun 2014 dan tahun 2015 BOR mengalami penurunan
drastis menjadi 7,5 %.
Dari data tersebut menunjukkan bahwa RSU Negara masih berada dalam batas
rata-rata BOR Ideal ( 60 % – 80 % ) sedangkan yang lain masih berada di bawah
rata-rata BOR ideal.
Tabel 2.23
Cakupan Hasil Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Kabupaten Jembrana Tahun 2015
Indikator Efisiensi Pengelolaan
RSU
NDR GDR BOR BTO LOS TOI
1 2 3 4 5 6 7
Tabel 2.24
Survey Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Tahun 2011 - 2015
Tahun
No. Indikator PHBS
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 4 5 6 7 7
1. RT Sehat 76,86 70,83 80,76 86,99 95,15
2. Persalinan oleh Nakes 103,14 99,40 100 103,0 102,9
3. ASI Eksklusif 59,10 66,21 95,45 83,5 84,7
4. Balita ditimbang 98,08 70,10 99,52 84,2 86,0
5. Tidak merokok 96,40 - 94,00 - -
6. Aktivitas fisik 99,72 - 99,31 - -
7. Diet Sayur Buah 98,16 - 98,17 - -
8. Cuci tangan ( Air + 99,64 - 99,94 99,62 -
sabun )
9. JPK - - - -
10. Pemberantasan Jentik 92,00 97,79 99,33 98,10 -
11. Jamban 75,73 86,93 98,10 92,9 94,31
12. Air bersih 90,03 88,69 99,62 95,62 97,19
13. Luas lantai - - - - -
14. Lantai bukan tanah - - - - -
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana
Tabel 2.25
Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
di Kabupaten Jembrana Tahun 2015
Jenis UKBM
No. Kecamatan Posyandu Polindes Desa Siaga Poskesdes TOGA
1 2 3 4 5 5 6
1. Melaya 72 0 10 10 10
2. Negara 72 0 12 12 12
3. Jembrana 61 0 10 10 10
4. Mendoyo 82 0 11 11 11
5. Pekutatan 44 0 8 8 8
Jumlah 331 0 51 51 51
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Bila ditinjau dari tingkat perkembangannya maka kondisi UKBM seperti tertera dalam
tabel berikut :
Tabel 2.26
Tingkat perkembangan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
di Kabupaten Jembrana Tahun 2015
No. Tingkat UKBM Jenis UKBM
Posyandu Polindes TOGA
1. Pratama 0 0 38
2. Madya 7 0 10
3. Purnama 289 0 3
4. Mandiri 35 0 0
Jumlah 331 0 51
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana
dengan program jaminan kesehatan daerah Provinsi Bali yaitu Jaminan Kesehatan Bali
Mandara (JKBM). Pembiayaan dari jaminan kesehatan ini menerapkan sharing antara
Pemerintah Kabupaten Jembrana dan Pemerintah Provinsi Bali. Adapun kepesertaannya
adalah seluruh masyarakat Kabupaten Jembrana yang mempunyai KTP Jembrana. Jumlah
kepesertaan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.27
Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
Kabupaten Jembrana Tahun 2015
JPKM
No. Kecamatan Jumlah Penduduk
Jumlah Peserta Prosentase
1 2 3 4 5
1. Melaya 50.693 50.693 100,00
2. Negara 81.141 81.141 100,00
3. Jembrana 55.659 55.659 100,00
4. Mendoyo 62.835 62.835 100,00
5. Pekutatan 27.035 27.035 100,00
Jumlah 277.309 277.309 100,00
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana
Total sharing JKBM tahun 2015 yaitu 277.309
H. KEADAAN LINGKUNGAN.
Salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat
adalah kondisi lingkungan yang tercermin antara lain dari akses masyarakat terhadap air
bersih dan sanitasi dasar. Perilaku masyarakat yang mendukung pola hidup bersih dan
sehat merupakan salah satu faktor untuk mendukung peningkatan status kesehatan.
Untuk meningkatkan kualitas lingkungan sehingga menjadi kondusif bagi terciptanya
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya ditunjukkan melalui pemanfaatan
Sarana Air Bersih, Jamban, Sarana Pembuangan Air Limbah dan Rumah Sehat. Dan
terciptanya keberdayaan individu, keluarga dan masyarakat yang ditandai oleh
peningkatan perilaku hidup sehat dan peran aktif dalam memelihara, meningkatkan dan
melindungi kesehatan diri dan lingkungan sesuai dengan sosial budaya setempat.
Beberapa perilaku masyarakat yang kurang sehat dapat dilihat antara lain melalui
kebiasaan merokok dan rendahnya pemberian air susu ibu eksklusif dan gizi lebih pada
wanita.
Adapun kegiatan yang telah dilakukan selama tahun 2015 meliputi :
Tabel 2.28
Pemanfaatan SAB, Jamban, Desa STBM dan Rumah Sehat
Kabupaten Jembrana Tahun 2015
Puskesmas SAB Jamban STBM Rumah Sehat
1 2 3 4 5
a. Kependudukan.
Jumlah penduduk Kabupaten Jembrana yang besar dengan struktur umur produktif
merupakan pangsa pasar dan sumber daya yang potensial untuk pengembangan upaya
kesehatan. Transisi demografi, dengan terus bertambahnya jumlah penduduk telah
dapat diprediksi sebagai dampak dari pembangunan baik dalam bidang ekonomi,
keluarga berencana dan kesehatan, serta gizi. Dalam piramida kependudukan, terlihat
adanya kecenderungan mengecilnya jumlah penduduk usia muda/balita dan
meningkatnya jumlah segmen angkatan kerja dan usia lanjut secara bermakna di tahun-
tahun mendatang.
Perubahan yang terjadi pada karakteristik demografi sebagai pengaruh keberhasilan
pembangunan seperti pendidikan dan social ekonomi di Kabupaten Jembrana akan
membuka peluang bagi terselenggarany pelayanan kesehatan yang lebih efektif, efisien
dan bermutu.
2.4.2. Tantangan
a.. Derajat Kesehatan.
Mortalitas (Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu) merupakan indikator
sensitif yang mengukur keberhasilan Pembangunan Kesehatan. Angka Kematian
Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita sudah mengalami penurunan di Kabupaten
Jembrana bahkan angka tersebut dibawah target MDG’S tahun 2015,Angka Kematian
Ibu mengalami peningkatan angkanya di atas target , sehingga menjadi tantangan
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-55
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
bencana alam dan sebagainya akan membawa dampak negatif yang makin serius pada
kesehatan masyarakat dimasa mendatang. Pencemaran udara, air dan tanah serta
perubahan lingkungan biologis, penggunaan pestisida. insektisida, dan fungisida yang
berlebihan menyebabkan masalah kesehatan yang serius.Perubahan lingkungan
biologis juga menyebabkan rangsangan patogenesis terhadap beberapa jenis
bakteri, virus dan jasad renik lainnya yang akan mengancam kesehatan masyarakat
dimasa mendatang.
Pencemaran udara di dalam ruangan makin perlu diwaspadai karena masih tingginya
kebiasaan merokok di masyarakat. Penanganan limbah rumah tangga perkotaan,
baik limbah padat maupun cair dapat berpengaruh pada kesehatan masyarakat.
Pencemaran lingkungan yang mengancam kesehatan dapat pula terjadi akibat
bencana, baik bencana oleh kegiatan alam maupun akibat ulah manusia.
Terbatasnya ketersediaan air bersih merupakan ancaman bagi kesehatan penduduk.
BAB III
c. Adanya gap/kesenjangan antara balita gizi buruk yang ada di masyarakat dengan
balita gizi buruk yang berhasil dijumpai oleh kader atau petugas kesehatan. Hal ini
kemungkinan karena anak yang mengalami gizi buruk pada umumnya adalah dari
rumah tangga miskin dan kebanyakan dari mereka bertempat tinggal jauh dari
lokasi posyandu atau puskesmas dan tidak datang ketika ada kegiatan penimbangan
sehingga mereka terlepas dari pengamatan petugas posyandu atau petugas
kesehatan. Selain itu dalam tahun-tahun belakangan ini banyak anak gizi buruk
adalah anak-anak yang mengidap AIDS yang tertular HIV dari ibunya saat mereka
dalam kandungan. Karena masih tingginya stigma pada kasus AIDS, sering kali
odha anak juga terlepas dari pengamatan petugas kesehatan.
2. Permasalahan Bidang Pelayanan Kesehatan.
a. Jumlah dan jenis tenaga kesehatan terus meningkat, namun kebutuhan dan
pemerataan distribusinya belum terpenuhi. Kualitas tenaga kesehatan juga masih
rendah. Masalah kurangnya tenaga kesehatan baik jumlah, jenis, kualitas dan
distribusinya menimbulkan dampak terhadap rendahmya akses masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, disamping itu juga menimbulkan
permasalahan pada rujukan dan penanganan pasien untuk kasus tertentu.
b. Kualitas dan kuantitas Sumber daya, Sarana, prasarana dan peralatan terutama
peralatan medis di unit pelayanan kesehatan dasar belum sesuai dengan Norma,
Prosedur, Standard dan Kreteria (NPSK), serta masih mengalami kendala dalam
hal pemeliharaan dan kalibrasi.
c. Belum optimalnya penggunaan obat secara rasional dan penyelenggaraan
pelayanan kefarmasian yang berkualitas
3. Permasalahan Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
a. Disatu sisi beberapa penyakit infeksi cenderung meningkat kembali
(re-emerging deseases) seperti TB, DBD, Malaria dan Rabies serta penyakit-
penyakit infeksi baru (new emerging deseases) seperti HIV/AIDS, SARS, Flu
Burung (avian influnenza) juga mulai muncul. Di sisi lain adanya beban ganda
masalah kesehatan masyarakat yaitu disatu pihak masih banyaknya penyakit
infeksi menular yang harus ditangani namun dilain pihak penyakit tidak
menular juga semakin meningkat.
b. Pengaruh dari lingkungan strategis termasuk terjadinya pemanasan global dan
transformasi demografi berakibat pada semakin menurunnya kualitas
kesehatan lingkungan serta semakin meningkatnya ancaman bencana.
c. Belum adanya Peraturan Daerah yang mengatur perijinan dan pengawasan
tempat umum dan pengelolaan makanan.
d. Pemecahan permasalahan lingkungan sangat memerlukan peran serta masyarakat
dan lintas sektor sementara dukungan yang selama ini didapatkan belum seperti
yang diharapkan.
e. Masih rendahnya kualitas air minum dan sarana sanitasi lingkungan.
4. Permasalahan Bidang Pengkajian dan Pengembangan.
a. Belum seluruh masyarakat terlindungi secara optimal oleh beban pembiayaan
kesehatan. Kesadaran masyarakat untuk mengikuti Jaminan Kesehatan Nasional
secara mandiri belum optimal.
3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL
KEPALA DAERAH TERPILIH.
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana sangat
dipengaruhi dan merupakan penjabaran yang lebih detail dari perencanaan pembangunan
daerah Jembrana sehingga semua langkah-langkah yang disusun dalam Renstra Dinas
Kesehatan sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Jembrana Tahun 2016 - 2021.
VISI Kabupaten Jembrana Tahun 2016-2021 adalah: “Terwujudnya
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Berdaya saing Dalam
Berdasarkan mandat dari Peraturan dan Undang-Undang terhadap tugas dan fungsi
Kementerian Kesehatan maka VISI Kementerian Kesehatan adalah : Masyarakat Sehat
yang Mandiri dan Berkeadilan.
Untuk mencapai Visi tersebut maka ditempuh melalui MISI sebagai berikut :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat,
termasuk swasta dan masyarakat madani.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang
paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan.
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan.
4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.
Pernyataan visi dan misi Kementerian Kesehatan memberikan arahan bagi seluruh daerah
(provinsi/kabupaten/kota) di dalam menjalankan tugas dan fungsinya di bidang
Kesehatan. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan Renstra Dinas
Kesehatan, yaitu:
a. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat termasuk
swasta dan masyarakat.
b. Penyediaan, pemeliharaan dan pengembangan sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan sesuai dengan SPM sehingga mampu menjamin akses dan kualitas pelayanan
kesehatan pada masyarakat
c. Penyediaan sumberdaya kesehatan
3.3.3. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
ditinjau dari Renstra Kementerian Kesehatan dan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Adapun yang menjadi faktor pendorong pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
ditinjau dari Renstra Kementerian Kesehatan dan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Bali
adalah :
a. Adanya komitmen dari pimpinan nasional, provinsi maupun kabupaten baik eksekutif
maupun legislatif menempatkan kesehatan sebagai fokus pembangunan nasional
merupakan investasi yang cukup memadai dalam menunjang kegiatan program.
b. Anggaran yang cukup memadai dalam menunjang kegiatan program.
c. Adanya Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan yang menjadi indikator
capaian program kesehatan.
d. Adanya Standar Operasional Prosedur (SOP), Juklak, Juknis dan modul sebagai
pedoman dalam pelayanan kesehatan.
Adapun faktor penghambat pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana adalah :
a. Belum sinkronnya regulasi dalam bidang pembangunan kesehatan baik ditingkat
pusat, provinsi maupun kabupaten.
b. Jumlah, jenis, distribusi dan kompetensi tenaga kesehatan belum memenuhi standar
pelayanan kesehatan.
c. Pelayanan kesehatan yang diberikan belum seluruhnya sesuai dengan SOP, juklak,
juknis maupun modul yang ada.
d. Pengaruh dari lingkungan strategis termasuk terjadinya pemanasan global dan
transformasi demografi berakibat pada semakin menurunnya kualitas
kesehatan lingkungan serta semakin meningkatnya ancaman bencana.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
RTRW Kabupaten Jembrana merupakan wadah spasial dari pembangunan di bidang
ekonomi dan pembangunan bidang sosial budaya. Oleh karena itu, penataan ruang di
Kabupaten Jembrana merupakan implementasi dari keterpaduan pembangunan di bidang
ekonomi dan sosial budaya. Sebagai wadah bagi kegiatan pembangunan ekonomi dan sosial
budaya itu, maka pemanfaatan ruang harus dilakukan secara serasi, selaras, dan
seimbang serta berkelanjutan. Pemanfaatan ruang secara serasi, selaras, dan seimbang
adalah kegiatan dalam penataan ruang yang harus dapat menjamin terwujudnya keserasian,
keselarasan, dan keseimbangan struktur dan pola pemanfaatan ruang yang berwawasan
kesehatan.
1. Fasilitas Kesehatan.
Struktur perwilayahan dilakukan dengan dengan asumsi sebagai berikut:
a. Mengarahkan pengembangan fasilitas kesehatan berupa Puskesmas Rawat Inap
dan Polindes.
b. Mempertahankan dan meningkatkan prasarana dan sarana pendukung fasilitas
kesehatan antara lain prasarana pengolahan limbah yang perlu mendapat
perhatian khusus, karena sifat limbahnya yang sangat berbahaya bagi penduduk.
c. Mewujudkan keseimbangan penyebaran prasarana dan sarana
pendukung fasilitas kesehatan.
Posyandu : Posyandu merupakan sarana kesehatan yang berfungsi memberikan
pelayanan kesehatan untuk anak-anak usia balita. Jumlah penduduk pendukung yang
dapat dilayani dari satu posyandu adalah 1.250 penduduk. Luas lantai pelayanan minimal
36 m 2 dengan luas lahan minimal 60 m 2. Lokasi posyandu sebaiknya berada ditengah
kelompok permukiman dan tidak menyeberang jalan raya. Fasilitas dapat digabung dengan
balai warga atau sarana hunian degan radius pencapaian 500m.
Puskesmas: Fungsi utama penyediaan puskesmas ini adalah memberikan pelayanan
kesehatan pada penduduk (pengobatan, pencegahan, penyuluhan dan pendidikan). Wilayah
pelayanan fasilitas ini meliputi seluruh wilayah kecamatan dengan penduduk pendukung
minimal 30.000 jiwa. Luas lahannya sekitar 700 m 2 dan dilengkapi dengan tempat parkir
serta lokasinya dekat dengan kompleks pemerintahan dan pelayanan umum lainnya.
Puskesmas yang ada di Kabupaten Jembrana dibangun dimasing masing kecamatan
ada 2 Puskesmas. Peningkatan puskesmas dengan fasilitas rawat inap (jumlah penduduk
pendukung masing-masing 30.000 dan 10.000 jiwa), yang letaknya diusahakan
berdekatan dengan lahan Puskesmas yang ada saat ini sehingga perlu diperluas hingga
mencapai ± 2.000 m 2 (termasuk lahan parkir kendaraan).
2. Sanitasi
Masalah sanitasi yang ada saat ini di Kabupaten Jembarna terutama dalam hal
pengelolaan limbah padat dan pengelolaan limbah cair domestik. Pada pengelolaan
limbah padat (sampah) ketersediaan Tempat Penampungan Sementara (TPS) masih
kurang. Sementara itu produksi sampah oleh masyarakat makin bertambah seiring
dengan bertambahnya jumlah penduduk. Pada pengelolaan limbah cair, buruknya
kondisi sanitasi terjadi sebagai akibat belum adanya saluran pengumpul dan pengolah
air limbah tersebut sehingga air limbah yang dihasilkan rumah tangga langsung dibuang
ke saluran. Akibatnya hampir sebagian besar parit/saluran drainase yang ada terpolusi
oleh limbah-limbah rumah tangga seperti bahan kimia sisa sabun cuci, sabun mandi,
bahkan beberapa tercemar oleh limbah kotoran manusia.
2. Kelemahan (Weakness).
a. Mutu Pelayanan Kesehatan.
Sekalipun jumlah dan sarana kesehatan dinilai telah memadai, namun jika ditinjau dari
aspek mutu layanan masih perlu ditingkatkan. Mutu pelayanan kesehatan yang baik
dan sesuai dengan standar merupakan tantangan bagi pelayanan kesehatan di
Kabupaten Jembrana, terutama penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang
sepenuhnya dilaksanakan secara profesional.
Iklim yang kondusif bagi peningkatan peran serta swasta dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan dari segi perijinan dan
peraturan yang mendukung partisipasi sektor swasta dalam pembangunan kesehatan.
b. Tenaga Kesehatan.
Kelemahan pembangunan kesehatan di Kabupaten Jembrana dari sudut
pandang tenaga kesehatan adalah jumlah tenaga kesehatan, mutu pendidikan yang
memadai, komposisi tenaga kesehatan secara proporsional (antara tenaga medis dan
non medis/pendukung) dan kompetensi. Salah satu isu pengembangan tenaga
kesehatan adalah pendayagunaan tenaga kesehatan dan pengembangan karir tenaga
kesehatan baik sektor publik maupun sektor swasta. Untuk itu diperlukan dukungan
sistem informasi tenaga yang menyeluruh, terpadu dan berdaya guna.
c. Perbekalan Kesehatan.
Aksessibilitas kepada semua lapisan masyarakat yang membutuhkan diupayakan
dengan pola penyediaan obat dari pelayanan sektor publik/ pemerintah. Pada sektor
publik yaitu pemerintah Kabupaten Jembrana, perlu dilakukan pengelolaan obat yang
efisien termasuk pengadaan, perencanaan dan distribusi obat untuk menjamin/menjaga
mutu pelayanan kefarmasian. Sehingga prinsip cara pengadaan obat yang baik
( Good Procurement Practices) dan cara distribusi obat yang baik ( Good
Distribution Practices) dapat berjalan seperti seharusnya. Dalam hal ini
kemampuan analisa kebutuhan obat esensial yang menggunakan pendekatan
bottom up planning sesuai dengan pola penyakit merupakan masalah utama.
Disamping itu pula tantangan kompleksitas koordinasi dan akuntabilitas.
Kelemahan lain adalah menyangkut pemeliharaan perbekalan kesehatan, di samping
standarisasi dan kalibrasi.
d. Manajemen Kesehatan.
Manajemen kesehatan yang meliputi administrasi kesehatan, system informasi,
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan belum
sepenuhnya dapat menunjang pembangunan kesehatan. Sistem informasi dipengaruhi
banyak faktor, antara lain ketersediaan jaringan, input dari entry point di Sarana
Pelayanan Kesehatan serta pemanfaatan informasi kesehatan.
3. Peluang (Opportunities).
a. Kependudukan.
Jumlah penduduk Kabupaten Jembrana yang besar dengan struktur umur produktif
merupakan pangsa pasar dan sumber daya yang potensial untuk pengembangan upaya
sektor lain terhadap kesehatan. Kemitraan yang setara, terbuka dan saling
menguntungkan ini merupakan peluang yang baik khususnya dalam pengembangan
usaha swasta baik dalam skala daerah dan nasional dalam membangun pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan, pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.
4. Ancaman (Threats)
a. Derajat Kesehatan.
Mortalitas (Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu) merupakan indikator
sensitif yang mengukur keberhasilan Pembangunan Kesehatan. Angka Kematian
Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita sudah mengalami penurunan di Kabupaten
Jembrana bahkan angka tersebut dibawah target MDG’S tahun 2015,Angka Kematian
Ibu mengalami peningkatan angkanya di atas target , sehingga menjadi tantangan
terhadap Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Jembrana. Morbiditas. beberapa penyakit
menular diamati secara umum terjadi penurunan. Namun penularan infeksi penyakit
menular utama yaitu AIDS/HIV dan TBC, Tifoid, Demam Berdarah dan Hepatitis
masih merupakan masalah kesehatan yang menonjol. Selain itu penyakit
degeneratif, penyakit tidak menular yang berkontribusi besar terhadap kesakitan dan
kematian.
Target cakupan imunisasi telah tercapai namun tetap berpotensi timbulnya kasus-
kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yang dapat
menimbulkan wabah.
Melihat kecepatan transisi epidemiologi yang berbeda, jenis penyakit, dan bobot
beban di Kabupaten Jembrana akan berdampak pada beban ganda (double
burden) atau bahkan beban multipel (multiple burden) terhadap upaya pelayanan
kesehatan. Diperkirakan penyakit infeksi dan non-infeksi masih menjadi
penyebab utama kematian untuk masa yang cukup lama, karena adanya determinan
penyakit yang beragam di tingkat individu, keluarga, masyarakat.
b. Rendahnya Perilaku Kesehatan.
Perilaku hidup sehat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan penduduk. Tingkat
pendidikan yang masih rendah merupakan salah satu penyebab rendahnya pemahaman
masyarakat terhadap informasi kesehatan dan perilaku sehat. Penyalahgunaan
narkotika, obat psikotropika dan zat adiktif cenderung meningkat, bahkan menyentuh
masyarakat yang tidak mampu dan anak sekolah dasar dengan eskalasi permasalahan
yang semakin luas dan kompleks. Demikian juga produksi dan penggunaan minuman
beralkohol dan zat adiktif lainnya termasuk rokok cenderung terus meningkat dengan
dampak negatif yang luas terhadap masyarakat. Disamping itu, konsumsi makanan
yang berlebihan dan tak seimbang dapat menjadi ancaman bagi peningkatan derajat
kesehatan masyarakat. Penggunaan bahan-bahan kimia terlarang untuk bahan
tambahan makanan dan masalah sanitasi serta hygiene pengolahan terutama pada
industri rumah tangga juga merupakan ancaman terhadap kesehatan masyarakat
konsumen.
c. Pencemaran Lingkungan dan Iklim Global.
Perubahan keseimbangan ekologi, eksploitasi alam yang berlebihan, meningkatnya
bencana alam dan sebagainya akan membawa dampak negatif yang makin serius pada
kesehatan masyarakat dimasa mendatang. Pencemaran udara, air dan tanah serta
perubahan lingkungan biologis, penggunaan pestisida. insektisida, dan fungisida yang
berlebihan menyebabkan masalah kesehatan yang serius.Perubahan lingkungan
biologis juga menyebabkan rangsangan patogenesis terhadap beberapa jenis
bakteri, virus dan jasad renik lainnya yang akan mengancam kesehatan masyarakat
dimasa mendatang.
Pencemaran udara di dalam ruangan makin perlu diwaspadai karena masih tingginya
kebiasaan merokok di masyarakat. Penanganan limbah rumah tangga perkotaan,
baik limbah padat maupun cair dapat berpengaruh pada kesehatan masyarakat.
Pencemaran lingkungan yang mengancam kesehatan dapat pula terjadi akibat
bencana, baik bencana oleh kegiatan alam maupun akibat ulah manusia.
Terbatasnya ketersediaan air bersih merupakan ancaman bagi kesehatan penduduk.
a. Pelayanan kesehatan Ibu dan anak yang sesuai standar belum optimal.
c. Adanya gap/kesenjangan antara balita gizi buruk yang ada di masyarakat dengan
balita gizi buruk yang berhasil dijumpai oleh kader atau petugas kesehatan.
d. Jumlah dan jenis tenaga kesehatan terus meningkat, namun kebutuhan dan
pemerataan distribusinya belum terpenuhi. Kualitas tenaga kesehatan juga masih
rendah.
e. Kualitas dan kuantitas Sarana, prasarana dan peralatan terutama peralatan medis di
unit pelayanan kesehatan dasar belum sesuai dengan Norma, Prosedur, Standard dan
Kreteria (NPSK), serta masih mengalami kendala dalam hal pemeliharaan dan
kalibrasi.
BAB IV
Misi yang akan diemban oleh seluruh jajaran petugas kesehatan di masing-
masing jenjang administrasi pemerintahan, yaitu:
DASAR HUKUM
VISI
MISI
TUJUAN
SASARAN
RENJA / RKT
LAKIP/LKjIP
4.2.1. Tujuan
Dengan mempertimbangkan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan , tujuan
yang ingin diwujudkan, adalah :
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat melalui peningkatan sumber daya
kesehatan (Sumber Daya Manusia, sarana prasarana, dan pembiayaan kesehatan).
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat.
4.2.2. Sasaran
h. Cakupan Puskesmas.
Tabel 4.2.
Keterkaitan Tujuan dan Sasaran Kabupaten Jembrana Tahun 2016-2021
1.3.2.KEBIJAKAN
5) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar dengan standar dan
kualitas yang sama: Pembangunan POSKESDES dan POLINDES/PUSTU di
masing-masing Desa seluruh Kabupaten/Kota se-Bali.
6) Membangun Puskesmas Rawat Inap yang berkualitas sesuai standar ISO dengan
model bangunan dan standar yang sama di semua Kecamatan se-Provinsi Bali.
7) Pengangkatan tenaga medis dan paramedis untuk ditugaskan di Puskesmas
Pembantu, Puskesmas Rawat Inap, Rumah Sakit Tanpa Kelas, dan RSUD yang
tetap disesuaikan dengan kebutuhan.
8) kuota dan melakukan MOUdengan Universitas Udayana (Fakultas Kedokteran);
dan membuat regulasi tentang penambahan Dokter Spesialis di seluruh
Kabupaten/Kota di Provinsi Bali.
9) Peningkatan sarana, prasarana, dan alat kesehatan Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Rawat Inap, Rumah Sakit Tanpa Kelas, dan RSUD.
10) Pengadaan mobil keliling pelayanan kesehatan ke Desa-Desa (pelayanan
kegawat daruratan).
11) Mendirikan RS Narkoba.
Tabel 4.3
Visi,Misi,Tujuan,Sasaran, Indikator Sasaran dan Target Sasaran (RPJMD)
Visi:“Terwujudnya Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Berdaya saing Dalam Rangka Optimalisasi
Pemanfaatan sumber Daya menuju Masyarakat Jembrana yang Sejahtera”,
No Misi Tujuan Sasaran Urusan Pemerintahan Target Capaian Setiap Tahun Penanggung
Indikator KinerjaSasaran jawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Meningkatkan 1. Meningkatkan 1) Meningkatnya - Angka Harapan Dinas Kesehatan
71,80 71,80 71,82 71,82 71,83 71,83
kualitas kualitas Cakupan Hidup (Th)
sumber daya sumberdaya Layanan - Angka kematian ibu Dinas Kesehatan
manusia yang manusia yang kesehatan
profesional cerdas, sehat, dan
berdaya saing berdaya saing 145,7 145,7 124,8 124,8 104,0 104,0
yang unggul unggul
- Angka kematian bayi 7,1 7,1 6,6 6,6 6,2 6,2 Dinas Kesehatan
- Angka kematian Balita 7,5 7,5 7,0 7,0 6,2 6,2 Dinas Kesehatan
- Angka kematian ibu 145,7 145,7 124,8 124,8 104,0 104,0 Dinas Kesehatan
No Misi Tujuan Sasaran Urusan Pemerintahan Target Capaian Setiap Tahun Penanggung
Indikator KinerjaSasaran jawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
- Persentase Rumah Dinas Kesehatan
52,28 0 0 60 75 95
Sehat
- Persentase Sarana dan RSU Negara
Prasarana Rumah sakit - - - - - -
yang diadakan
- Persentase pelayanan RSU Negara
90- 91 92 93 94 94
kesehatan BLUD(%)
- Persentase Cakupan Dinas Kesehatan
Pelayanan Kesehatan 50 65 65 70 75 75
Lansia(%)
- Cakupan Pengawasan Dinas Kesehatan
dan Pengendalian
10 20 20 30 40 40
Kesehatan
Makanan(kali)
Tabel 4.4
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
masing-masing Desa
seluruh Kabupaten/Kota se-
Bali.
6) Membangun Puskesmas
Rawat Inap yang berkualitas
sesuai standar ISO dengan
model bangunan dan
standar yang sama di semua
Kecamatan se-Provinsi Bali.
7) Pengangkatan tenaga medis
dan paramedis untuk
ditugaskan di Puskesmas
Pembantu, Puskesmas
Rawat Inap, Rumah Sakit
Tanpa Kelas, dan RSUD
yang tetap disesuaikan
dengan kebutuhan.
8) melakukan MOU dengan
Universitas Udayana
(Fakultas Kedokteran); dan
membuat regulasi tentang
penambahan Dokter
Spesialis di seluruh
Kabupaten/Kota di Provinsi
Bali.
9) Peningkatan sarana,
prasarana, dan alat
kesehatan Puskesmas
Pembantu, Puskesmas
Rawat Inap, Rumah Sakit
Tanpa Kelas, dan RSUD.
10) Pengadaan mobil keliling
pelayanan kesehatan ke
Desa-Desa (pelayanan
kegawat daruratan).
11) Mendirikan RS Narkoba.
Tabel 4.5.
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kabupaten Jembrana 2016 – 2021
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Target Capaian Program Perangkat daerah
Pembangunan Daerah
Kinerja Kinerja
Utama Kondisi
Kondisi awal
Akhir
2016
2021
1 2 3 4 5 6 7 8
Meningkatnya - Mendorong upaya - Peningkatan kemampuan Desa Dinas Kesehatan
kesehatan mengelola POSKESDES,
Cakupan promotif, preventif, POLINDES, dan POSTU.
kuratif dan Angka Harapan Program Obat dan Perbekalan
71,80 71,83
Layanan reahabilitatif Hidup (Th) Kesehatan
secara holistik
kesehatan
BAB V
Tabel 5.1
Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai
Kebutuhan Pendanaan RPJMD Kabupaten Jembrana
Capaian kinerja Renstra setiap tahun diukur dari demensi akuntabilitas dengan
menggunakan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP). Sistem
Renstra dengan LKjIP-nya dikelola dalam bentuk Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (Sistem AKIP). Sistem AKIP terdiri atas: subsistem perecanaan,
subsistem pengukuran kinerja dan subsistem pelaporan kinerja. Pengukuran kinerja
merupakan subsistem kedua dari Sistem AKIP. Pengukuran kinerja merupakan
proses membandingkan kinerja dengan ukuran berupa indikator kinerja. Pengukuran
kinerja dilakukan dengan membandingkan realissai dengan target yang
direncanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Dalam Sistem AKIP, seluruh program, sub program, kegiatan sub kegiatan
dilakukan pengukuran capaian keuangan dan capaian fisik. Khusus bagi pemerintah
daerah, kewajiban melakukan pengukuran kinerja juga diamanatkan oleh Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah menjadi
Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah.
6.1.2 Indikator Kinerja Utama
Terdapat banyak definisi mengenai indikator kinerja. Indikator kinerja ada yang
didefinisikan sebagai nilai atau karakteristik tertentu yang digunakan untuk mengukur
output atau outcome. Indikator kinerja juga didefinisikan sebagai alat ukur yang
digunakan untuk derajat keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Definisi
lain menjelaskan bahwa indikator kinerja adalah suatu informasi operasional yang
berupa indikasi mengenai kinerja atau kondisi suatu fasilitas atau kelompok fasilitas,
dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Indikator kinerja merupakan ukuran
yang menjelaskan mengenai kinerja, hal-hal yang direncanakan akan menjadi kinerja
suatu organisasi akan diukur keberhasilan pencapaiannya dengan menggunakan
indikator kinerja. Indikator kinerja dapat terdiri dari angka dan satuannya. Angka
menjelaskan mengenai nilai (berapa) dan satuannya memberikan arti dari nilai
tersebut (apa).
Dalam mengukur keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan pemerintahan,
perlu memperhatikan Indikator Kinerja Utama (IKU). Indikator Kinerja Utama (IKU)
yang sering pula disebut Key Performance Indicator. Dalam ketentuan umum
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan
Indikator Kinerja Utama disebutkan Kinerja Instansi Pemerintah adalah gambaran
mengenai tingkat pencapaian sasaran atau tujuan instansi pemerintah yang
mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Sesuai dengan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 setiap unit
kerja mandiri wajib menyusun Indikator kinerja utama.
IKU ditetapkan, dan merupakan acuan ukuran kinerja yang dipergunakan oleh
Pemerintah Kabupaten dan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
di lingkungan Pemerintah Daerah. IKU digunakan dasar untuk menetapkan Rencana
Kinerja Tahunan, menyusun Rencana Kerja dan Anggaran, menyusun dokumen
Penetapan Kinerja, menyusunan Laporan Akuntabilitas
2. Terwujudnya Sarana dan a. Jumlah bangunan gedung 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt
Prasarana Puskesmas dan Puskesmas
Jaringannya.
b. Jumlah alat-alat 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt
kedokteran
e. Jumlah rehabilitasi
0 3 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt
berat/ringan puskesmas,
puskesmas pembantu
4. Terlaksananya pelayanan a. Jumlah obat P3K 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt
kefarmasian dan alkes
b. Jumlah obat emergency 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt
e. Jumlah perencanaan
kebutuhan obat dan
1 kali 1 kali 1 kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali
perbekalan kesehatan
b. Jumlah pengadaan
bahan praktek
1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt
kedokteran
c. Jumlah pengadaan
praktek lab 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt
d. Jumlah Pengawasan ke
sarana
Kesehatan dan praktik 5 Kec 5 kec 5 kec 5 kec 5 kec 5 kec
swasta
h. Jumlah pengadaan
1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1
jaringan sistem SIKDA 0 0
paket
a.
Pengembangan obatt asli 1.Sosialisasi dan pembinaan 10 ds 10 Ds 10 Ds 10 ds 10 Ds 10 Ds
indonesia program toga
Terselenggaranya
1. Jumlah promosi
Pengembangan Media Promosi
kesehatan melalui 36 36 36 36 36 36
dan Informasi sadar Hidup
media elektronik pkt pkt pkt pkt pkt pkt
Sehat
2. Jumlah pengadaan 10 Bh 10 Bh 10 bh 10 Bh 10 Bh 10 Bh
baliho
3. Jumlah penguatan 51 ds 51 ds 51 ds 51 ds 51 ds 51 ds
desa siaga aktif
6. Jumlah pembinaan 15 15 15 15 15 15
UKS Sklh Sklh Sklh Sklh Sklh Sklh
7. Jumlah lomba- 6 6 6 6 6 6
lomba Jenis Jenis Jenis Jenis Jenis Jenis
Menurunnya Prevalensi Gizi b. Jumlah balita kurang gizi 90 90 90 90 90 90
Buruk yang diberi PMT balita balita balita balita balita balita
d. Jumlah Puskesmas 10 10 10 10 10 10
yang dibina Pusk Pusk Pusk Pusk Pusk Pusk
e. Pemantauan 51 51 51 51 51 51
penggunaan garam desa desa desa desa desa desa
beryodium
Terselenggaranya
Pengembangan Lingkungan 1 1 1 1 1
1
Sehat 1.Jumlah kajian Lingkungan dokum dokum dokum dokum
dokumen
dokum
en en en en en
Terselenggaranya Penyusunan 1.Penyusunan Standarisasi 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali
standarisasi analisis belanja analisis belanja Kesehatan
pelayanan kesehatan
Pelayanan dan pemeliharaan pencetakan KMS Lansia 2000 2000 2000 2000 2000 Lbr 2000
kesehatan lansia Lbr Lbr Lbr Lbr Lbr
Tabel 6.2
Target Pencapaian Indikator Kesehatan di Kabupaten Jembrana
Tahun 2016-2021
NO. INDIKATOR SATUAN TARGET
KINERJA
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1. Kunjungan Bumil % 95 95 95 95 95 95
K4
2. Komplikasi % 80 80 80 80 80 80
Kebidanan yang
ditangani
3. Persalinan % 90 90 90 90 90 90
Ditolong Nakes yg
memiliki
Kompetensi
Kebidanan
4. Pelayanan Nifas. % 90 90 90 90 90 90
5. Neonatus dengan % 80 80 80 80 80 80
Komplikasi yg
ditangani
6. Kunjungan Bayi % 90 90 90 90 90 90
2. Kesehatan
Angka Kelangsungan Hidup Bayi 92.50 % 92,50 % 93,00 % 93,50 % 93,75 % 94,00 % 94,00 %
Angka Usia Harapan Hidup 71.80 Th 71,80 Th 71,80 Th 71.82 Th 71.82 Th 71.83 Th 71,83 Th
Persentase Balita Gizi Buruk 0,03 % 0,03 % 0,5 % 0,4 % 0,4 % 0,4 % 0,4 %
2. Kesehatan
Rasio posyandu per satuan balita 28,00 28,00 28,00 28,00 28,00 28,00 28,00
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk 4,55 4,55 4,55 4,55 4,55 4,55 4,55
Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk 1,11 1,11 1,11 1,11 1,11 1,11 1,11
Rasio dokter per satuan penduduk 60,01 60,01 60,01 61,05 61,05 61,50 61,50
Rasio tenaga medis per satuan penduduk 184,46 184,46 184,46 185,01 185,05 185,08 185,08
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 72,55 72,55 73,50 73,50 80,50 85,50 85,50
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
90,02 % 91,92 % 92,85 % 93,72 % 94,65 % 95,15 % 95,15
memiliki kompetensi kebidanan
Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Kondisi
Kondisi Kinerja
Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA pada akhir periode
No. periode RPJMD
PEMBANGUNAN DAERAH RPJMD
2016 2016 2017 2018 2019 2020 (2021)
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC
55,00 55,79 58,94 60,42 64,54 66,95 66,95
BTA
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
miskin
Cakupan kunjungan bayi 90.50 91.50 95.00 98.00 98.75 100,00 100,00
Cakupan pembantu puskesmas 44.00 440.00 44.00 44.00 44.00 44.00 44.00
Tabel 6.5
Penetapan Indikator Kinerja Daerah
Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan PemerintahanKabupaten Jembrana
Tabel 6.6
Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Kondisi
Target Kinerja setiap Tahun
Kinerja Kondisi
INDIKATOR pada awal Kinerja
periode
RPJMD
2016 2017 2018 2019 2021 pada akhir
2020 periode
RPJMD
6 8 9 11 13 15 17 21
Pelayanan
Administrasi 87% 81% 84% 86% 87% 89% 91% 91%
Perkantoran
Penyediaan jasa surat
100% 80% 85% 85% 85% 87% 90% 90%
menyurat
Penyediaan Jasa
Komunikasi, Sumber 100% 75% 80% 85% 85% 90% 90% 90%
daya Air dan Listrik
Penyediaan jasa
Peralatan dan 80% 80% 80% 82% 82% 85% 85% 85%
perlengkapan Kantor
Penyediaan Jasa
80% 80% 82% 85% 87% 87% 90% 90%
Kebersihan Kantor
Penyediaan jasa
perbaikan peralatan 87% 85% 85% 87% 90% 90% 90% 90%
kerja
Penyediaan alat Tulis
94% 80% 85% 85% 85% 85% 90% 90%
kantor
Penyediaan Barang
Cetakan dan 90% 80% 80% 82% 85% 85% 85% 85%
Penggandaan
Penyediaan peralatan
dan perlengkapan 100% 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
kantor
Penyediaan Makanan
77% 85% 85% 85% 90% 90% 95% 95%
dan Minuman
Rapat-Rapat
Koordinasi dan
66% 80% 80% 85% 85% 90% 90% 90%
Konsultasi Ke Luar
Daerah
Penyediaan
Upacara/Upakara 90% 80% 80% 80% 85% 85% 90% 90%
keagamaan
Peningkatan Sarana
dan Prasarana 90% 90% 95% 95% 95% 97% 97% 100%
Aparatur
Pengadaan
Kendaraan Dinas/ 0 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Oprasional
Pemeliharaan
rutin/berkala 100% 60% 60% 70% 75% 80% 85% 85%
gedung/kantor
Pemeliharaan
Rutin/Berkala
90% 90% 90% 92% 95% 95% 100% 100%
Kendaraan Dinas
Operasional
Peningkatan Disiplin
81% 95% 95% 95% 97% 97% 98% 100%
Aparatur
Pengadaan pakaian
khusus hari-hari 95% 95% 95% 95% 97% 97% 98% 100%
tertentu
Program
peningkatan
80% 80% 80% 80% 90% 90% 95% 100%
kapasitas Sumber
Daya Aparatur
Bimbingan teknis
implementasi
80% 80% 80% 80% 90% 90% 95% 100%
peraturan perundang-
undangan
Bimbingan teknis
70% 70% 70 80 80 90 100 100
Akreditasi (DAK)
Program
Peningkatan
Pengembangan
80 80 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja
Keuangan
Penyusunan laporan
capaian kinerja dan
80 80 0% 0% 0% 0% 0% 0%
ikhtisar realisasi
kinerja SKPD
Program Obat dan
Perbekalan 80 80 85 90 95 95 95 95
Kesehatan
Pengadaan Obat dan
80 80 85 90 95 95 95 95
perbekalan kesehatan
Program Upaya
Kesehatan 70 70 75 80 85 90 90 90
Masyarakat
Pengadaan,
Peningkatan dan
perbaikan Sarana dan
70 70 75 80 85 90 90 90
prasarana Puskesmas
dan jaringannya
(DAK)
Penyelenggaraan
pencegahan
pemberantasan
penyakit menular,
70 70 75 80 85 90 90 90
wabah dan
penyelenggaraan
Kesehatan
Lingkungan
Pelayanan
Kefarmasian dan Alat 70 70 75 80 85 90 90 90
Kesehatan
Peningkatan
Kesehatan 70 70 75 80 85 90 90 90
Masyarakat
Peningkatan
Pelayanan dan
70 70 75 80 85 90 90 90
Penanggulangan
Masalah Kesehatan
Penyelenggaraan
penyehatan 60 60 65 70 75 80 85 85
lingkungan
Program
Pengembangan Obat 40 40 50 60 65 70 80 80
Asli
Peningkatan Promosi
Obat Bahan Alam 40 40 50 60 65 70 80 80
Indonesia
Program Promosi
Kesehatan dan
70 70 75 85 90 95 95 95
Pemberdayaan
Masyarakat
Pengembangan
Media Promosi dan
70 70 75 85 90 95 95 95
Informasi Sadar Hidup
Sehat
Program Perbaikan
0,01 0,5 0,5 0,45 0,40 0,35 0,30 0,30
Gizi Masyarakat
Pemberian Tambahan
0,01 0,5 0,5 0,45 0,40 0,35 0,30 0,30
Makanan dan Vitamin
Program
Pengembangan 60 60 65 70 75 80 85 85
Lingkungan Sehat
Pengkajian
Pengembangan 60 60 65 70 75 80 85 85
Lingkungan Sehat
Program
Pencegahan dan
70 70 70 80 82 85 88 88
Penanggulangan
Penyakit Menular
Pelayanan
Pencegahan
80 80 80 90 90 95 95 95
,Pembrantasan
Penyakit Menular
Peningkatan
Surveilance
Epidemologi dan 70 70 70 75 80 80 85 85
Penanggulangan
Wabah
Pelayanan
,Pencegahan dan
Pengendalian 60 60 60 75 75 80 85 85
Penyakit Tidak
Menular
Program
1 1 1 1 1 1 1
Standarisasi
Evaluasi dan
Pengembangan
Standarisasi 1 1 1 1 1 1 1
Pelayanan kesehatan
(ISO 9001-2008)
Penyusunan
Standarisasi Analisis
80 80 80 90 90 90
Belanja Pelayanan
Kesehatan
Program Pengadaan
Peningkatan dan
Perbaikan Sarana
dan Prasarana 80 80 80 85 85 90 90 90
Puskesmas/Puskes
mas Pembantu dan
Jaringannya
Pembangunan
80 80 80 85 85 90 90 90
Puskesmas
Pembangunan
80 80 80 85 85 90 90 90
Puskesmas Pembantu
Rehabilitasi Berat/
Sedang Puskesmas 80 80 80 85 85 90 90 90
Pembantu
Rehabilitasi sedang/
80 80 80 85 85 90 90 90
Berat Puskesmas
Program Kemitraan
Pelayanan 0 0 60 65 70 75 80 80
Kesehatan
Kemitraan asurasi
Kesehatan 0 0 60 65 70 75 80 80
Masyarakat
Program
Peningkatan
50 50 65 65 70 75 80 80
Pelayanan
Kesehatan Lansia
Kegiatan Pelayanan
Pemeliharaan 50 50 65 65 70 75 80 80
Kesehatan Lansia
Program
Pengawasan dan
60 60 65 67 70 80 90 90
Pengendalian
Kesehatan Makanan
Kegiatan Pengawasan
dan Pengendalian
Keamanan dan
60 60 65 67 70 80 90 90
kesehatan Makanan
Hasil Produksi Rumah
Tangga
Program
Peningkatan
70 70 75 80 85 90 95 95
Keselamatan Ibu
Melahirkan dan anak
Kegiatan Peningjkatan
Kesehatan Ibu dan 70 70 75 80 85 90 95 95
anak
Program
Peningkatan
80 80 80 80 80 80 90 90
Pelayanan BLUD
Puskesmas
Pelayanan Kesehatan
pada BLUD UPT 80 80 80 80 80 80 90 90
Puskesmas II Melaya
Pelayanan Kesehatan
pada BLUD UPT 80 80 80 80 80 80 90 90
Puskesmas I Melaya
Pelayanan Kesehatan
pada BLUD UPT 80 80 80 80 80 80 90 90
Puskesmas I Negara
Pelayanan Kesehatan
pada BLUD UPT
80 80 80 80 80 80 90 90
Puskesmas I
Jembrana
Pelayanan Kesehatan
pada BLUD UPT
80 80 80 80 80 80 90 90
Puskesmas I
Mendoyo
Pelayanan Kesehatan
pada BLUD UPT
80 80 80 80 80 80 90 90
Puskesmas I
Pekutatan
Pelayanan Kesehatan
pada BLUD UPT
80 80 80 80 80 80 90 90
Puskesmas II
Pekutatan
Pelayanan Kesehatan
pada BLUD UPT 80 80 80 80 80 80 90 90
Puskesmas II Negara
Pelayanan Kesehatan
pada BLUD UPT
80 80 80 80 80 80 90 90
Puskesmas II
Mendoyo
Pelayanan Kesehatan
pada BLUD UPT
80 80 80 80 80 80 90 90
Puskesmas II
Jembrana
BAB VII
PENUTUP
Lampiran 1
Visi,Msi,Tujuan,Sasaran, Indikator Sasaran dan Target Sasaran
Visi:“Terwujudnya Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Berdaya saing Dalam Rangka Optimalisasi
Pemanfaatan sumber Daya menuju Masyarakat Jembrana yang Sejahtera”,
No Misi Tujuan Sasaran Urusan Pemerintahan Target Capaian Setiap Tahun Penanggung
Indikator KinerjaSasaran jawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Meningkatkan 1. Meningkatk 1)Meningkatnya - Angka Harapan Hidup (Th) 71,80 71,80 71,82 71,82 71,83 71,83 Dinas Kesehatan
kualitas sumber Cakupan - Angka kematian ibu Dinas Kesehatan
an kualitas 145,7 145,7 124,8 124,8 104,0 104,0
daya manusia Layanan -
yang sumberdaya kesehatan - Angka kematian bayi 7,1 7,1 6,6 6,6 6,2 6,2 Dinas Kesehatan
profesional manusia 2) Angka kematian Balita 7,5 7,5 7,0 7,0 6,2 6,2 Dinas Kesehatan
berdaya saing yang cerdas,
yang unggul - Angka kematian ibu 145,7 145,7 124,8 124,8 104,0 104,0 Dinas Kesehatan
sehat, dan - Persentase Desa Kelurahan UCI(%) 100 100 100 100 100 100 DinasKesehatan
berdaya - Persentase masyarakat yang terlayani(%) 100 100 100 100 100 100 RSU Negara
saing - Cakupan Pengembangan Obat Bahan Dinas Kesehatan
unggul 1 2 2 4 6 6
Asli Indonesia(kali)
- Persentase Jumlah Desa/ Kelurahan Dinas Kesehatan
70 75 85 90 95 95
Siaga Aktif(%)
- Persentase Penurunan Gizi Buruk ( %) 0,029 0,024 0,024 0,019 0.014 0,014 Dinas Kesehatan
- Persentase Rumah Sehat 52,28 0 0 60 75 95 Dinas Kesehatan
- Persentase Sarana dan Prasarana Rumah RSU Negara
- - - - - -
sakit yang diadakan
- Persentase pelayanan kesehatan RSU Negara
90- 91 92 93 94 94
BLUD(%)
- Cakupan Pengawasan dan Pengendalian Dinas Kesehatan
10 20 20 30 40 40
Kesehatan Makanan(kali)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 21 22 23 24
Menyelenggarakan Terselenggaranya Pelayanan Cakupan
Terselenggaranya
Pelayanan Administrasi Administrasi Perkantoran Pelayanan Administrasi pelayanan
Administrasi Pelayanan 1.02.1.02.01.01 #REF! #REF! 867.062.999 #REF! 1.916.532.069 #REF! 2.653.318.000 #REF! 2.682.500.000 #REF! 2.782.345.000 #REF! 2.832.690.000 #REF! 12.509.508.068
Perkantoran Perkantoran administrasi
Perkantoran
perkantoran
Prosentase
Penyediaan jasa surat
1.01.1.02.01.01.01 ketersediaan 100% 80% 8.625.000 85% 11.700.000 85% 11.700.000 85% 11.800.000 87% 11.850.000 90% 11.900.000 90% 67.575.000,0 SEKRETARIAT Kab.Jembrana
menyurat
surat menyurat
Prosentase
Penyediaan Jasa Komunikasi,
1.01.1.02.01.01.02 Terlaksananya 100% 75% 88.000.000 80% 88.000.000 85% 88.000.000 85% 88.000.000 90% 90.000.000 90% 90.000.000 90% 532.000.000,0
Sumber daya Air dan Listrik
Jasa Kantor
Penyediaan Jasa Pemeliharaan Prosentase
1.01.1.02.01.01.06 dan Perizinan kendaraan dinas peningkatan 0% 0% - 80% 383.400.000 85% 450.000.000 85% 450.000.000 90% 500.000.000 95% 500.000.000 100% 2.283.400.000,0 Sekretariat
Operasional kinerja pegawai
Prosentase
Penyediaan Jasa Kebersihan
1.01.1.02.01.01.08 Penyediaan 80% 80% 277.047.500 82% 306.720.000 85% 320.000.000 87% 325.000.000 87% 325.000.000 90% 330.000.000 90% 1.883.767.500,0
Kantor
Bahan Pembersih
Prosentase jasa
Penyediaan jasa perbaikan
1.01.1.02.01.01.09 perbaikan alat 87% 85% 26.600.000 85% 26.600.000 87% 27.500.000 90% 28.000.000 90% 28.000.000 90% 28.000.000 90% 164.700.000 SEKRETARIAT
peralatan kerja
kerja
Prosentase
1.01.1.02.01.01.10 Penyediaan alat Tulis kantor penyediaan alat 94% 80% 73.756.479 85% 48.847.069 85% 65.000.000 85% 65.500.000 85% 70.000.000 90% 75.000.000 90% 398.103.548 SEKRETARIAT
tulis kantor
Prosentase
Penyediaan Barang Cetakan Penyediaan
1.01.1.02.01.01.11 90% 80% 63.390.000 80% 31.498.000 82% 65.000.000 85% 66.300.000 85% 66.300.000 85% 66.300.000 85% 358.788.000 SEKRETARIAT
dan Penggandaan barang cetakan
dan penggandaan
Prosentase
penyediaan
Penyediaan peralatan dan
1.01.1.02.01.01.13 peralatan dan 100% 80% 8.130.020 100% 33.655.000 100% 545.000.000 100% 555.900.000 100% 583.695.000 100% 611.490.000 100% 2.337.870.020 SEKRETARIAT
perlengkapan kantor
perlengkapan
kantor
Prosentase
Penyediaan Makanan dan penyediaan
1.01.1.02.01.01.17 77% 85% 55.318.000 85% 56.000.000 85% 55.318.000 90% 56.000.000 90% 56.000.000 95% 59.000.000 95% 337.636.000,0 SEKRETARIAT
Minuman makanan dan
minuman
Prosentase rapat-
Rapat-Rapat Koordinasi dan rapat koordinasi
1.01.1.02.01.01.18 66% 80% 221.896.000 80% 149.572.000 85% 225.000.000 85% 225.000.000 90% 230.000.000 90% 230.000.000 90% 1.281.468.000 sekretariat
Konsultasi Ke Luar Daerah dan konsultasi ke
luar daerah
Prosentase
Penyediaan Upacara/Upakara terselenggaranya
1.01.1.02.01.01.20 90% 80% 44.300.000 80% 39.300.000 80% 44.300.000 85% 36.000.000 85% 36.000.000 90% 36.000.000 90% 235.900.000 SEKRETARIAT
keagamaan upacara/upakara
keagamaan
Penyediaan Jasa Pengamanan Prosentase Kinerja
1.01.1.02.01.01.21 0% 0% 80% 293.940.000 85% 300.500.000 87% 315.000.000 90% 320.500.000 95% 325.000.000 95% 330.000.000 Sekretariat
Kantor pegawai
Cakupan
peningkatan
Menyiapkan Sarana dan Tersedianya Sarana dan Penyiapan Sarana dan Peningkatan Sarana dan
1.02.1.02.01.02 sarana dan 90% 90% 4.198.280.000 95% 2.717.730.000 95% 3.240.000.000 95% 4.240.500.000 97% 3.901.000.000 97% 4.201.500.000 100% 18.598.010.000
Prasarana Aparatur Prasarana Aparatur Prasarana Aparatur Prasarana Aparatur
prasarana
aparatur
Pengadaan Kendaraan Dinas/
1.02.1.02.01.02.05 Prosen 0 100% 810.000.000,00 100% 1.280.000.000 100% 1.280.000.000 100% 1.280.000.000 100% 640.000.000 100% 640.000.000 100% 5.290.000.000 SEKRETARIAT
Oprasional
Prosentase
Pemeliharaan rutin/berkala pemeliharaan
1.02.1.02.01.02.22 100% 60% 1.694.140.000 60% 270.051.000 70% 350.000.000 75% 1.300.000.000 80% 1.400.000.000 85% 1.500.000.000 85% 5.114.191.000 SEKRETARIAT
gedung/kantor rutin/berkala
gedung/kantor
Prosentase
pemeliharaan
Pemeliharaan Rutin/Berkala
1.02.1.02.01.02.24 rutin/berkala 90% 90% 1.694.140.000 90% 1.158.179.000 92% 1.600.000.000 95% 1.650.000.000 95% 1.850.000.000 100% 2.050.000.000 100% 8.152.319.000 SEKRETARIAT
Kendaraan Dinas Operasional
kendaraan
dinas/opearsional
Prosentase
Pemeliharaan rutin berkala terpeliharanya
1.02.1.02.01.02.26 0% 0% 80% 9.500.000 90% 10.000.000 90% 10.500.000 95% 11.000.000 95% 11.500.000 100% 41.500.000 Sekretriat
perlengkapan gedung kantor perlengkapan
gedung kantor
Cakupan
Meningkatkan Disiplin Meningkatnya Disiplin Peningkatan Disiplin
Meningkatnya Disiplin Aparatur 1.02.1.02.01.03 Peningkatan #REF! 95% 16.000.000,00 95% 16.000.000,00 95% 16.000.000,00 97% 40.000.000,00 97% 40.000.000,00 98% 40.000.000,00 100% 128.000.000,00
Aparatur Aparatur Aparatur
Disiplin aparatur
Prosentase
Pengadaan pakaian khusus hari- pengadaan
1.02.1.02.01.03.05 95% 95% 16.000.000 95% 16.000.000 95% 16.000.000 97% 40.000.000 97% 40.000.000 98% 40.000.000 100% 128.000.000 SEKRETARIAT
hari tertentu pakaian khusus
hari-hari tertentu
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKATOR
CAPAIAN
KINERJA UNIT KERJA
PADA TAHUN - 1 TAHUN - 2 TAHUN - 3 TAHUN - 4 TAHUN - 5 TAHUN - 6
PROGRAM KONDISI KINERJA PADA AKHIR SKPD
Tujuan SASARAN INDIKATOR SASARAN KODE PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN LOKASI
(OUTCOME) DAN PERIODE RENSTRA SKPD PENANGGUNG
AWAL 2016 2017 2018 2019 2020 2021
KEGIATAN JAWAB
PERENCA
(OUTPUT)
NAAN TGT Rp TGT Rp TGT Rp TGT Rp TGT Rp TGT Rp
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 21 22 23 24
Cakupan
Meningkatkan Program peningkatan peningkatan
Meningkatnya Kapasitas Meningkatnya Kapasitas
Kapasitas Sumber Daya 1.02.1.02.01.05 kapasitas Sumber Daya kapasitas 80% 80% 135.000.000,00 80% 466.346.000 80% 225.000.000 90% 225.000.000 90% 100.000.000,00 95% 100.000.000,00 100% 1.151.346.000,00
Sumber Daya Aparatur Sumber Daya Aparatur
Aparatur Aparatur sumberdaya
aparatur
Prosentase
Bimbingan teknis Pelaksanaan
1.02.1.02.01.05.03 Puskesmas yang 80% 80% 135.000.000 80% 466.346.000 80% 225.000.000 90% 225.000.000 90% 100.000.000 95% 100.000.000 100% 1.151.346.000 yankes
Akreditasi Puskesmas
terakreditasi
Program Peningkatan Cakupan
Meningkatnya Pengembangan Sistem Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Pengembangan
1.02.1.02.01.06 Keuangan Sistem Pelaporan 80 80 433.275.000,00 0% 18.987.300,00 0% 20.000.000,00 0% 20.500.000,00 0% 21.500.000,00 0% 22.000.000,00 0% 514.762.300,00 Skretariat
Pelaporan capaian Kinerja
Keuangan Capaian Kinerja
Keuangan
Prosentase
Penyusunan
Penyusunan laporan capaian
laporan capaian
1.02.1.02.01.06.01 kinerja dan ikhtisar realisasi 80 80 433.275.000,00 0% 6.307.800 0% 6.500.000 0% 7.000.000 0% 7.500.000 0% 7.500.000 0% 460.582.800 Sekretariat
kinerja dan ikhtisar
kinerja SKPD
realisasi kinerja
SKPD
Prosentase Capaian
1.02.1.02.01.06.07 Penyusunan Laporan Keuangan 0 0 0,00 80% 12.679.500 85% 13.500.000 85% 13.500.000 90% 14.000.000 95% 14.500.000 95% 54.179.500 Sekretariat
realisasi Keuangan
1.02.1.02.01.16. DAK Non Fisik BOK Pusk. 70% 70% 2.560.000.000 80% 4.606.964.000 80% 4.650.000.000 80% 4.700.000.000 90% 4.750.000.000 90% 4.775.000.000 95% 21.291.964.000 BINKESMAS
Cakupan
Tersedianya Obat dan Program Pengembangan Pembinaan
1.02.1.02.01.18 70% 70% 19.315.000 75% 16.115.000 75% 27.500.000 80% 30.500.000 80% 32.000.000 85% 37.000.000 85% 20.000.000 Yankes
Perbekalan kesehatan Obat Asli Pengembangan
Obat Asli
Prosentase
Peningkatan Promosi Obat
1.02.1.02.01.18.03 Promosi Obat 70% 70% 19.315.000 75% 16.115.000 75% 27.500.000 80% 30.500.000 80% 32.000.000 85% 37.000.000 85% 20.000.000 Yankes
Bahan Alam Indonesia
Bahan alam
Cakupan Promosi
Terlaksananya Promosi Program Promosi Kesehatan
Kesehatan dan
Kesehatan dan 1.02.1.02.01.19 dan Pemberdayaan 80% 80% 2.373.883.000 90% 120.777.500 93% 267.000.000 93% 275.000.000 95% 280.000.000 97% 300.000.000 100% 310.000.000 Binkesmas
Pemberdayaan
Pemberdayaan Masyarakat Masyarakat
Masyarakat
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 21 22 23 24
Prosentase
Pemberian
Pemberian Tambahan Makanan
1.02.1.02.01.20.02 Tambahan 0,01 0,5 196.314.250 0,5 236.396.000 0,45 250.000.000 0,40 250.000.000 0,35 255.000.000 0,35 275.000.000 0,35 1.207.710.250 BINKESMAS
dan Vitamin
Makanan dan
Vitamin
80% 80%
Menyelenggarakan Terselenggaranya Terselenggaranya Cakupan
Pengembangan Program Pengembangan
Pengembangan Lingkungan Pengembangan 1.02.1.02.01.21 Pengembangan 80% 80% 377.735.000 0 262.935.000 80% 375.500.000 80% 400.000.000 80% 425.000.000 90% 450.000.000 90% 1.866.170.000 P2PL
Lingkungan Sehat Lingkungan Sehat
sehat Lingkungan sehat Lingkungan Sehat
Prosentase
Pengkajian Pengembangan Pengkajian
1.02.1.02.01.21.01 80% 80% 377.735.000 0 262.935.000 80% 375.500.000 80% 400.000.000 80% 425.000.000 90% 450.000.000 90% 1.866.170.000 P2PL
Lingkungan Sehat Pengembangan
Lingkungan Sehat
Prosentase
1.02.1.02.01.25.01 Pembangunan Puskesmas Puskesmas Yang 0% 0% - 80% - 80% 2.500.000.000 80% 2.750.000.000 80% 2.800.000.000 80% 2.850.000.000 80% 10.900.000.000 Yankes
dibangun
Prosentase
Pembangunan Puskesmas Puskesmas
1.02.1.02.01.25.02 0% 0% 80% 182.238.000 90% 450.000.000 90% 450.000.000 90% 475.000.000 95% 475.000.000 100% 2.032.238.000 Yankes
Pembantu Pembantu yang
dibangun
Prosentase
Rehabilitasi Berat/ Sedang Puskesmas
1.02.1.02.01.25.21 80% 0% 80% 531.038.500 80% 5.017.850 90% 5.017.850 90% 9.017.850 95% 9.017.850 95% 559.109.900 Yankes
Puskesmas Pembantu Pembantu Yang
direhabilitasi
Prosentase
Rehabilitasi sedang/ Berat
1.02.1.02.01.25.24 Puskesams yang 80% 80% - 90% - 80% 2.600.000.000 80% 1.200.000.000 80% 1.200.000.000 80% 1.250.000.000 80% 6.250.000.000 Yankes
Puskesmas
direhabilitasi
10.000.000.000 80% 10.200.000.000 85% 10.300.000.000 85% 10.300.000.000 90% 10.400.000.000 95% 51.200.000.000 Yankes
Cakupan
Terselenggaranya Kemitraan Program Kemitraan Kemitraan
1.02.1.02.01.28. 0% 0% - 60% 10.000.000.000 65% 10.200.000.000 70% 10.300.000.000 75% 10.300.000.000 80% 10.400.000.000 80% 51.200.000.000 Yankes
Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan Pelayanan
kesehatan
Prosentase
Kemitraan asurasi Kesehatan Kemitraan
1.02.1.02.01.28.01 0% 0% - 60% 10.000.000.000 65% 10.200.000.000 70% 10.300.000.000 75% 10.300.000.000 80% 10.400.000.000 80% 51.200.000.000 Yankes
Masyarakat Pelayanan
kesehatan
Cakupan
Terselenggaranya Pelayanan Program Peningkatan
1.02.1.02.01.30. Pelayanan 50% 50% 59.853.500 65% 90.110.000 65% 190.200.000 70 190.250.000 75% 190.250.000 80% 720.663.500 80% 255.000.000 binkesmas
Kesehatan Lansia Pelayanan Kesehatan Lansia
kesehatan Lansia
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKATOR
CAPAIAN
KINERJA UNIT KERJA
PADA TAHUN - 1 TAHUN - 2 TAHUN - 3 TAHUN - 4 TAHUN - 5 TAHUN - 6
PROGRAM KONDISI KINERJA PADA AKHIR SKPD
Tujuan SASARAN INDIKATOR SASARAN KODE PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN LOKASI
(OUTCOME) DAN PERIODE RENSTRA SKPD PENANGGUNG
AWAL 2016 2017 2018 2019 2020 2021
KEGIATAN JAWAB
PERENCA
(OUTPUT)
NAAN TGT Rp TGT Rp TGT Rp TGT Rp TGT Rp TGT Rp
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 21 22 23 24
Prosentase
Kegiatan Pelayanan
Pelayanan
1.02.1.02.01.30.01 Pemeliharaan Kesehatan 50% 50% 59.853.500 65% 90.110.000 65% 190.200.000 70 190.250.000 75% 190.250.000 80% 720.663.500 80% 255.000.000 binkesmas
Pemeliharaan
Lansia
kesehatan lansia
Cakupan
Terselenggaranya Pengawasan Program Pengawasan dan Pengawasan dan
dan Pengendalian Kesehatan 1.02.1.02.01.31. Pengendalian Kesehatan Pengendalian 60% 60% 41.620.000 65% 9.920.000 67% 42.600.000 70% 43.600.000 80% 43.600.000 90% 44.000.000 90% 44.000.000 Yankesmas
Makanan Makanan Kesehtan
makanan
Prosentase
Kegiatan Pengawasan dan
Pengawasan dan
Pengendalian Keamanan dan
1.02.1.02.01.31.02 Pengendalian 60% 60% 41.620.000 65% 9.920.000 67% 42.600.000 70% 43.600.000 80% 43.600.000 90% 44.000.000 90% 44.000.000 Yankesmas
kesehatan Makanan Hasil
Kesehtan
Produksi Rumah Tangga
makanan
80% 80%
Cakupan
Program Peningkatan
Meningkatnya Keselamatan Ibu Keselamatan Ibu
1.02.1.02.01.32. Keselamatan Ibu Melahirkan 70% 70% 2.087.987.750 75% 2.327.303.000 80% 2.535.000.000 85% 2.625.000.000 85% 2.650.000.000 90% 2.700.000.000 95% 2.700.000.000 Binkeswmas
Melahirkan dan anak Melahirkan dan
dan anak
anak
Prosentase
Kegiatan Peningjkatan Keselamatan Ibu
1.02.1.02.01.32.04 70% 70% 2.087.987.750 75% 2.327.303.000 80% 2.535.000.000 85% 2.625.000.000 85% 2.650.000.000 90% 2.700.000.000 95% 2.700.000.000 Binkeswmas
Kesehatan Ibu dan anak Melahirkan dan
anak
Menyelenggarakan
Terselenggaranya Cakupan
Pelayanan dan Terselenggaranya Pelayanan
Pelayanan dan Program Peningkatan Peningkatan
Pendukung Pelayanan dan Pendukung Pelayanan 1.02.1.02.01.34 11.875.729.854,64 24% 9.546.094.746,00 36% 9.228.200.000,00 40% 15.245.500.000,00 41% 15.273.000.000,00 45% 15.317.000.000,00 45% 60.161.049.027,55 BLUD Pusk
Pendukung Pelayanan Pelayanan BLUD Puskesmas Pelayanan BLUD
BLUD Puskesmas BLUD Puskesmas
BLUD Puskesmas Puskesmas
Prosentase
Pelayanan
Pelayanan Kesehatan pada
Kesehatan pada
1.02.1.02.01.34.01 BLUD UPT Puskesmas II 846519677,8 80% 696.109.676 80% 698.000.000 80% 698.000.000 80% 700.000.000 90% 700.000.000 90% 3.638.629.354 SEKRETARIAT
BLUD UPT
Melaya
Puskesmas II
Melaya
Prosentase
Pelayanan
Pelayanan Kesehatan pada
Kesehatan pada
1.02.1.02.01.34.03 BLUD UPT Puskesmas I 2.147.469.478 80% 1.719.607.990 80% 1.719.700.000 80% 1.720.000.000 80% 1.720.000.000 90% 1.725.000.000 90% 8.604.307.990 SEKRETARIAT
BLUD UPT
Melaya
Puskesmas I
Melaya
Prosentase
Pelayanan
Pelayanan Kesehatan pada
Kesehatan pada
1.02.1.02.01.34.05 BLUD UPT Puskesmas I 1.842.107.273 80% 1.380.615.332 80% 1.389.000.000 80% 1.389.000.000 80% 1.390.000.000 90% 1.400.000.000 90% 7.400.722.605 SEKRETARIAT
BLUD UPT
Negara
Puskesmas I
Negara
Prosentase
Pelayanan
Pelayanan Kesehatan pada
Kesehatan pada
1.02.1.02.01.34.07 BLUD UPT Puskesmas I 2.084.006.095 80% 1.446.733.333 80% 1.450.000.000 80% 1.450.000.000 80% 1.460.000.000 90% 1.460.000.000 90% 7.266.733.333 SEKRETARIAT
BLUD UPT
Jembrana
Puskesmas I
Jembrana
Prosentase
Pelayanan
Pelayanan Kesehatan pada
Kesehatan pada
1.02.1.02.01.34.09 BLUD UPT Puskesmas I 1.185.907.287 80% 1.016.688.889 80% 660.000.000 80% 6.670.000.000 90% 6.670.000.000 90% 6.672.000.000 90% 16.204.596.176 SEKRETARIAT
BLUD UPT
Mendoyo
Puskesmas I
Mendoyo
Prosentase
Pelayanan
Pelayanan Kesehatan pada
Kesehatan pada
1.02.1.02.01.34.11 BLUD UPT Puskesmas I 821.262.222 80% 765.637.781 80% 766.000.000 80% 768.000.000 80% 768.000.000 90% 770.000.000 90% 3.890.900.003 SEKRETARIAT
BLUD UPT
Pekutatan
Puskesmas I
Pekutatan
Prosentase
Pelayanan
Pelayanan Kesehatan pada
Kesehatan pada
1.02.1.02.01.34.13 BLUD UPT Puskesmas II 306.709.271 281.951.670 80% 285.000.000 80% 285.000.000 80% 290.000.000 90% 290.000.000 90% 1.448.660.941 SEKRETARIAT
BLUD UPT
Pekutatan
Puskesmas II
Pekutatan
Prosentase
Pelayanan
Pelayanan Kesehatan pada
Kesehatan pada
1.02.1.02.01.34.15 BLUD UPT Puskesmas II 1.685.178.127 1.401.554.927 80% 1.420.000.000 80% 1.420.000.000 80% 1.425.000.000 90% 1.435.000.000 90% 7.361.733.054 SEKRETARIAT
BLUD UPT
Negara
Puskesmas II
Negara
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKATOR
CAPAIAN
KINERJA UNIT KERJA
PADA TAHUN - 1 TAHUN - 2 TAHUN - 3 TAHUN - 4 TAHUN - 5 TAHUN - 6
PROGRAM KONDISI KINERJA PADA AKHIR SKPD
Tujuan SASARAN INDIKATOR SASARAN KODE PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN LOKASI
(OUTCOME) DAN PERIODE RENSTRA SKPD PENANGGUNG
AWAL 2016 2017 2018 2019 2020 2021
KEGIATAN JAWAB
PERENCA
(OUTPUT)
NAAN TGT Rp TGT Rp TGT Rp TGT Rp TGT Rp TGT Rp
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 21 22 23 24
Pelayanan
Pelayanan Kesehatan pada Kesehatan pada
1.02.1.02.01.34.17 BLUD UPT Puskesmas II BLUD UPT 808.489.458 656.975.064 80% 1.016.000.000 80% 1.200.000.000 80% 1.200.000.000 90% 1.205.000.000 90% 4.886.464.522 SEKRETARIAT
Mendoyo Puskesmas II
Mendoyo
Prosentase
Pelayanan
Pelayanan Kesehatan pada
Kesehatan pada
1.02.1.02.01.34.19 BLUD UPT Puskesmas II 956.570.424 837.195.148 840.500.000 80% 845.500.000 80% 850.000.000 90% 865.000.000 90% 4.344.765.572 SEKRETARIAT
BLUD UPT
Jembrana
Puskesmas II
Jembrana