Anda di halaman 1dari 145

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA )

DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA


TAHUN : 2016 - 2021

TAHUN
2016
Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana.

KATA PENGANTAR

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional, maka sebagai salah satu pelaku pembangunan
kesehatan, Dinas Kesehatan kabupaten Jembrana telah menyusun Rencana Strategis (Renstra)
Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun 2016-2021.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun 2016-2021
merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif dan memuat berbagai program
pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Jembrana untuk kurun waktu 2016-2021. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
Tahun 2016 – 2021 bertumpu pada Visi dan Misi Bupati/Wakil Bupati terpilih, Visi dan Misi
Kementerian terkait serta tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana ,
dengan penekanan pada pencapaian sasaran prioritas nasional, Standar Pelayanan Minimal
(SPM) dan Millenium Development Goals (MDGs).
Tantangan pembangunan kesehatan dan permasalahan pembangunan kesehatan
semakin berat, kompleks dan bahkan kadang tidak tertuga. Oleh karena itu pembangunan
kesehatan dilaksanakan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi
penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan kemitraan, kerjasama lintas sektor
serta mendorong peran serta aktif masyarakat.
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan
ucapan terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Renstra Dinas
Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun 2016 – 2021.
Kami senantiasa mengharap saran dan masukan guna perbaikan Renstra ini, sehingga
bermanfaat tidak saja bagi Dinas Kesehatan Kabupateb Jembrana dan Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Puskesmas se-Kabupaten Jembrana..

Negara, 5 Januari 2016.


Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Jembrana,

Dr. Putu Suasta, M.Kes.


Pembina Utama Muda

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-i


Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana.

NIP: 19600429 198703 1 010

RINGKASAN EKSEKUTIF

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana adalah merupakan


dokumen perencanaan yang memuat kegiatan strategis dalam pembangunan Kesehatan di
Kabupaten Jembrana. Untuk mewujudkan hal tersebut telah ditetapkan Visi yaitu
“JEMBRANA SEHAT YANG MANDIRI “ dan untuk mewujudkan visi tersebut
ditetapkan 4 (empat) Misi yaitu :
1. MENINGKATKAN DERAJAD KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT.
2. MEWUJUDKAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT YANG
PARIPURNA ,ADIL, MERATA,BERMUTU DAN TERJANGKAU.
3. MENINGKATKAN KETERSEDIAAN SUMBERDAYA KESEHATAN YANG
BERKUALITAS DAN PROFESIONAL.
4. MEWUJUDKAN KETERSEDIAAN PEMBIAYAAN KESEHATAN YANG
MEMADAI

Dalam upaya mewujudkan Misi yang diinginkan maka telah ditetapkan tujuan yang ingin
dicapai yaitu :
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat melalui peningkatan sumber daya
kesehatan (Sumber Daya Manusia, sarana prasarana, dan pembiayaan kesehatan).
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka telah ditetapkan sasaran yang ingin
dicapai, yaitu :

1. Meningkatnya pelayanan kesehatan , indikatornya adalah :

a. Menurunnya angka kematian ibu.

b. Menurunnya angka kematian bayi.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-ii


Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana.

c. Menurunnya angka kematian balita.

d. Prosentase penurunan gizi buruk.

e. Prosentase penjaringan kesehatan siswa.

f. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan masyarakat miskin.

g. Cakupan kunjungan bayi.

h. Cakupan Puskesmas.

i. Prosentase lansia yang mendapatkan pelayanan kesehatan.

j. Prosentase pengawasan dan pengendalian Rumah tangga yang memproduksi


makanan.

2. Meningkatnya upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, dengan idikator :

a. Prosentase peningkatan partisipasi masyarakat ke POSYANDU.

b. Prosentase peningkatan desa siaga aktif.

c. Prosentase Desa/Kelurahan UCI.

d. Prosentase Rumah tangga sehat.

3. Meningkatnya sumber daya kesehatan, sarana dan prasarana kesehatan.

a. Prosentase penduduk yang mempunyai jaminan kesehatan.

b. Rasio dokter persatuan penduduk.

c. Rasio tenaga medis per satuan penduduk.


STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Strategi
mendorong upaya kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabillitatif
secara holistic

Kebijakan
1) Meningkatan kualitas SDM melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-iii


Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana.

2) Meningkatkan intensitas upaya-upaya pencegahan untuk menurunkan angka


kematian bayi, angka kematian balita dan angka kematian ibu.
3) Meningkatkan upaya pencarian (case finding) anak balita dengan gizi buruk dan
gizi kurang.
4) Meningkatkan akses dan mutu layanan kesehatan.
5) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar dengan standar dan
kualitas yang sama: Pembangunan POSKESDES dan POLINDES/PUSTU di
masing-masing Desa seluruh Kabupaten/Kota se-Bali.
6) Membangun Puskesmas Rawat Inap yang berkualitas sesuai standar ISO dengan
model bangunan dan standar yang sama di semua Kecamatan se-Provinsi Bali.
7) Pengangkatan tenaga medis dan paramedis untuk ditugaskan di Puskesmas
Pembantu, Puskesmas Rawat Inap, Rumah Sakit Tanpa Kelas, dan RSUD yang
tetap disesuaikan dengan kebutuhan.
8) kuota dan melakukan MOUdengan Universitas Udayana (Fakultas Kedokteran);
dan membuat regulasi tentang penambahan Dokter Spesialis di seluruh
Kabupaten/Kota di Provinsi Bali.
9) Peningkatan sarana, prasarana, dan alat kesehatan Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Rawat Inap, Rumah Sakit Tanpa Kelas, dan RSUD.
10) Pengadaan mobil keliling pelayanan kesehatan ke Desa-Desa (pelayanan
kegawat daruratan).
11) Mendirikan RS Narkoba.

Disamping itu Kebijakan yang ditempuh mengacu pada ketentuan perundang –


undangan serta peraturan lainnya seperti :
1 Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tantang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tantang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-iv


Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana.

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,


Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5607);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578 );
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-v


Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana.

dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
15. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015–2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 3);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 310);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akutansi
dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan,
Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-vi


Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana.

Pembangunan Daerah;
20. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1676 );
21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1475 );
23. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis
Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1502 );
24. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Bali (Lembaran Daerah
Provinsi Bali Tahun 2009 Nomor 6);
25. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi BaliTahun 2013-2018
(Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2014 Nomor 1);
26. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13 Tahun 2006 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jembrana Tahun
2006 - 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2006 Nomor 13),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13 Tahun 2006
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Jembrana Tahun 2006-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2012
Nomor 30, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 30);

Untuk mewujudkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Kebijakan tersebut


dilakukan melalui berbagai Program, antara lain :
1. Sinkronisasi Program Kabupaten Jembrana dengan Program Provinsi Bali
a. Program Obat dan perbekalan Kesehatan.
b. Program Upaya Kesehatan Masyarakat.
c. Program Promosi Kesehatan dan pemberdayaan Masyarakat.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-vii


Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana.

2. Sinkronisasi Program Kabupaten Jembrana dengan Program Nasional ( Tri Sakti


dan Nawa Cita)`:
A. Program Urusan Kesehatan di Kabupaten Jembrana
1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan.
1.1. Kegiatan Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
2. Program Upaya Kesehatan
2.1. Pelayanan Kefarmasian dan alat Kesehatan
2.2. Peningkatan Kesehatan Masyarakat
2.3. Kegiatan Peningkatan pelayanan dan Penanggulangan masalah
Kesehatan.
2.4. Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan

3. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia


3.1. Kegiatan Peningkatan Promosi Obat Bahan alam Indonesia.

4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.


4.1. Kegiatan Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup
Sehat.
5. Program Penyelenggaraan Perbaikan Gizi Masyarakat.
5.1. Kegiatan Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin.
6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat ( Ehra)
6.1. Kegiatan Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat
7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit menular
7.1. Pelayanan pencegahan , Pembrantasan Penyakit Menular
7.2. Peningkatan Surveilance Epidemologi dan penanggulangan wabah
7.3. Pelayanan ,Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan
kesehatan Jiwa.
8. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan.
8.1. Kegaiatan Penyusunan Standarisasi Analisis Belanja Pelayanan
Kesehatan.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-viii


Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana.

8.2. Kegiatan Evaluasi dan Pengembangan Standarisasi pelayanan


Kesehatan ( ISO 9001-2008)
9. Program Pengadaan peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas /Puskesmas pembantu dan jaringannya
9.1. Pembangunan Puskesmas
9.2. Pembangunan Puskesmas Pembantu
9.3. Rehabilitasi berat/ Sedang Puskesmas
9.4. Rehabilitasi Berat/sedang Puskesmas Pembantu
10. Program Kemitraan Pelayanan Kesehatan
10.1. Kemitraan asuransi kesehatan Masyarakat
11. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia.
11.1. Kegiatan Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan Lansia.
12. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
12.1. Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Keamanan dan Kesehatan
Makanan Hasil Produksi Rumah Tangga.
13. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan anak
13.1. Kegiatan Peningkatan Kesehatan Ibu dan anak
14. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan BLUD Puskesmas
14.1. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Pada BLUD. Puskesmas.
PROGRAM LINTAS SKPD / LINTAS SEKTOR.

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa :

1. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan.


a. Kegiatan Pos Pemberdayaan Pelayanan Terpadu.
b. Kegiatan Kebun Percontohan Posyandu.
c. Kegiatan Lomba Desa / Kelurahan Terpadu.

Dinas Pendidikan, Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan :

1. Program Wajib Belajar 9 Tahun.


a. Melaksanakan Usaha Kesehatan Sekolah.

Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana :


Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-ix
Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana.

1. Program Keluarga Berencana


a. Kegiatan Pembinaan Keluarga Berencana.
b. Kegiatan Gerakan Sayang Ibu dan Bayi baru lahir.
Satuan Polisi Pamong Praja.
1. Program Penanggulangan Bencana Alam.
a. Kegiatan Penanggulangan Bencana Alam.
PKK.
1. Program Pemberdayaan Perempuan.
a. Kegiatan P2WKSS.
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi.
1. Program Pengawasan Peredaran Bahan Makanan, Obat dan barang berbahaya
lainnya.
Balai Pengawasan Obat dan Makanan.
1. Program Pengawasan Peredaran Bahan Makanan, Obat dan barang berbahaya
lainnya.
Kantor Perijinan.
Untuk aspek regulasi.
Yayasan Kanker Indonesia.
1. Program Pencegahan dan Pengendalian kanker.
Komisi Penanggulangan Aids.
1. Program Pencegahan dan Penangulangan HIV Aids.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-x


Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana.

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………. i
SURAT KEPUTUSAN ………………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………. vi
RINGKASAN EKSEKUTIF .……………………………………….…………. vii
DAFTAR ISI ………………………….…………………………….………….. x
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang ………………………………..…………… 1
1.2 Landasan Hukum Penyusunan RENSTRA…..……....... 6
1.3 Maksud dan Tujuan ......................................................... 10
1.4 Sistematika Penulisan ..................................................... 12
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD ..................................... 14
2.1 Tugas,Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD…………… 14
2.2 Sumber Daya SKPD ……………………….………………. 21
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD ................................................ 27
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
SKPD................................................................................. 54
BAB III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN
FUNGSI.................................................................................. 58
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan SKPD ................................................. 58
3.2 Telaahan Visi,Misi dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih........................................... 60
3.3 Telaahan Renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra
Kabupaten ....................................................................... 61
3.4 Penentuan Isu-isu Strategis…………………………..…… 65
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN,DAN SASARAN STRATEGI DAN
KEBIJAKAN ......................................................................... 73

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-xi


Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana.

4.1 Visi dan Misi SKPD .......................................................... 73


4.2.Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD................ 75
4.3 Strategi dan Kebijakan SKPD ……..……………………… 76
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA,KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN
INDIKATIF ............................................................................. 87
5.1 Program SKPD ................................................................ 87
5.2 Program Lintas SKPD / Lintas Sektor ........................... 89
5.3 Pagu Indikatif dan Indikasi Sumber Pendanaan .............. 91
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MEGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ....................................... 94
6.1 Pengukuran Indikator Kinerja ……………...……………. 94
BAB VII PENUTUP ……………………………………………………… 110
LAMPIRAN – LAMPIRAN

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-xii


Dinas Kesehatan Kab.Jembrana

KATA PENGANTAR

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional, maka sebagai salah satu pelaku pembangunan
kesehatan, Dinas Kesehatan kabupaten Jembrana telah menyusun Rencana Strategis
(Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun 2016-2021.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun 2016-2021
merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif dan memuat berbagai program
pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Jembrana untuk kurun waktu 2016-2021. Renstra Dinas Kesehatan
Kabupaten Jembrana Tahun 2016 – 2021 bertumpu pada Visi dan Misi Bupati/Wakil
Bupati terpilih, Visi dan Misi Kementerian terkait serta tugas pokok dan fungsi Dinas
Kesehatan Kabupaten Jembrana , dengan penekanan pada pencapaian sasaran prioritas
nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Millenium Development Goals
(MDGs).
Tantangan pembangunan kesehatan dan permasalahan pembangunan kesehatan
semakin berat, kompleks dan bahkan kadang tidak tertuga. Oleh karena itu pembangunan
kesehatan dilaksanakan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi
penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan kemitraan, kerjasama lintas
sektor serta mendorong peran serta aktif masyarakat.
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya
dan ucapan terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun 2016 – 2021.
Kami senantiasa mengharap saran dan masukan guna perbaikan Renstra ini,
sehingga bermanfaat tidak saja bagi Dinas Kesehatan Kabupateb Jembrana dan Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas se-Kabupaten Jembrana..
Negara,
Kepala Dinas Kesehatan Kab. Jembrana

dr.Putu Suasta,M.Kes
Pembina Utama Muda
NIP. 19600429 1987031 010

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 ii


Dinas Kesehatan Kab.Jembrana

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 iii


1

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA


DINAS KESEHATAN
Jalan Surapati No 1 Telp. (0365) 41210 ext. 3304
NEGARA

KABUPATEN JEMBRANA

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA


NOMOR 11/DISKES/2016

TENTANG

PENETAPAN RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA )


DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA
TAHUN 2016 - 2021

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA,


Menimbang : a. bahwa dalam rangka lebih meningkatkan
akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan
pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil
guna, bersih dan bertanggung jawab dipandang
perlu adanya Rencana Strategis Dinas Kesehatan
Kabupaten Jembrana 2016-2021 untuk
menjabarkan Visi, Misi dan Tujuan serta Sasaran
Organisasi;
b. bahwa perencanaan pembangunan dapat
memberikan arah bagi peningkatan pengembangan
sosial ekonomi dan kemampuan masyarakat dengan
menciptakan Integritas, sinkronisasi, dan
mensinergikan perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Jembrana tentang Penetapan Rencana Strategis
(Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
Tahun 2016 -2021;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam
wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 1655);

2. Undang-Undang..................
2

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang


Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang


Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4438 );

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang


Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700 );

5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006


tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4663);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang


Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4614);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri.................


3

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun


2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

10. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2009


tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Provinsi Bali (Lembaran Daerah
Provinsi Bali Tahun 2009 Nomor 6);

11. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13


Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Jembrana Tahun 2006 - 2025 (Lembaran Daerah
Kabupaten Jembrana Tahun 2006 Nomor 13),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Nomor 14 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13
Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jembrana
Tahun 2006-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten
Jembrana Tahun 2012 Nomor 30, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 30);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15


Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan
Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana
(Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun
2011 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Jembrana Nomor 15);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 6


Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Semesta Berencana Kabupaten
Jembrana Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah
Kabupaten Jembrana Tahun 2016 Nomor 60,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana
Nomor 60);

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :

KESATU : Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Kesehatan Kabupaten


Jembrana Tahun 2016 -2021

KEDUA :...................................
4

KEDUA : Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana


2016-2021 dimaksud dalam diktum PERTAMA disusun
berdasarkan pada Visi, Misi, tujuan dan Sasaran Dinas
Kesehatan Kabupaten Jembrana yang selanjutnya
digunakan sebagai dasar penyusunan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah ( LKjIP ) kepada Bupati Jembrana
sebagai laporan capaian kinerja sebagaimana yang telah
ditetapkan.
KETIGA : Naskah Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Kesehatan
Kabupaten Jembrana Tahun 2016-2021 dimaksud dalam
diktum PERTAMA, sebagaimana terlampir, merupakan
lampiran yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Negara.
pada tanggal 20 September 2016
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Jembrana,

Dr PUTU SUASTA, M.Kes


NIP. 19600429 198703 1 010

Tembusan disampaikan kepada Yth:


1. Menteri Kesehatan Republik Indonesia di Jakarta.
2. Gubernur Bali di Denpasar.
3. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali di Denpasar.
4. Bupati Jembrana di Negara.
5. Wakil Bupati Jembrana di Negara.
6. Ketua DPRD Kabupaten Jembrana di Negara.
7. Kepala Bappeda dan PM Kabupaten Jembrana di Negara.
8. Inspektur Kabupaten Jembrana di Negara.
9. Kepala UPT Puskesmas se-Kabupaten Jembrana.
10. Yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan.
5
1

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA


DINAS KESEHATAN
Jalan Surapati No 1 Telp. (0365) 41210 ext. 3304
NEGARA

KABUPATEN JEMBRANA

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA


NOMOR 01.c /DISKES/2016

TENTANG

TIM PENYUSUN RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA )


DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA
TAHUN 2016 - 2021

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA,


Menimbang : a. bahwa dalam rangka lebih meningkatkan
akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan
pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil
guna, bersih dan bertanggung jawab dipandang
perlu adanya penyusunan Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Kabupaten Jembrana 2016-2021 untuk
menjabarkan Visi, Misi dan Tujuan serta Sasaran
Organisasi;
b. bahwa untuk mengefektifkan dan mengoptimalkan
proses penyusunan dokumen Rencana Strategis
(Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
Tahun 2016-2021 perlu membentuk Tim
Penyusunan Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas
Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun 2016 -2021;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Jembrana tentang Tim Penyusun Rencana Strategis
( Renstra ) Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
Tahun 2016 -2021;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang


Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam
wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 1655);

2. Undang-Undang..................
2

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang


Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang


Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4438 );

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang


Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700 );

5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006


tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4663);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang


Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4614);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri.................


3

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun


2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

10. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2009


tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Provinsi Bali (Lembaran Daerah
Provinsi Bali Tahun 2009 Nomor 6);

11. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13


Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Jembrana Tahun 2006 - 2025 (Lembaran Daerah
Kabupaten Jembrana Tahun 2006 Nomor 13),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Nomor 14 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13
Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jembrana
Tahun 2006-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten
Jembrana Tahun 2012 Nomor 30, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 30);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15


Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan
Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana
(Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun
2011 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Jembrana Nomor 15);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 6


Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Semesta Berencana Kabupaten
Jembrana Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah
Kabupaten Jembrana Tahun 2016 Nomor 60,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana
Nomor 60);

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :

KESATU : Tim Penyusun Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas


Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun 2016 -2021,
sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini.

KEDUA :...................................
4

KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Negara.
pada tanggal 5 Januari 2016
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Jembrana,

Dr PUTU SUASTA, M.Kes


NIP. 19600429 198703 1 010

Tembusan disampaikan kepada Yth:


1. Menteri Kesehatan Republik Indonesia di Jakarta.
2. Gubernur Bali di Denpasar.
3. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali di Denpasar.
4. Bupati Jembrana di Negara.
5. Wakil Bupati Jembrana di Negara.
6. Ketua DPRD Kabupaten Jembrana di Negara.
7. Kepala Bappeda dan PM Kabupaten Jembrana di Negara.
8. Inspektur Kabupaten Jembrana di Negara.
9. Kepala UPT Puskesmas se-Kabupaten Jembrana.
10. Yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan.
5

LAMPIRAN
KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA
NOMOR 01.c /DISKES/2016
TENTANG
TIM PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS
DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA
TAHUN 2016 - 2021.

SUSUNAN DAN KEANGGOTAAN TIM PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS


DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA TAHUN 2016 - 2021.

Penanggung Jawab : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana

Ketua : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana

Sekretaris : Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana

Anggota : 1. Ka. Bidang Binkesmas.


2. Ka. Bidang P2PL
3. Ka. Bidang Yankes
4. Ka.Bidang Jibang
5. Ka. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
6. Ka.Sub.Bagian Umum dan Kepegawaian.
7. Ka.Sub.Bagian Keuangan.
8. Ka.Sie Kesehatan Keluarga
9. Ka.Sie Gizi Masyarakat.
10. Ka.Sie Promosi Kesehatan.
11. Ka.Sie Pengendalian dan Pengawasan Laporan.
12. Ka.Sie Pengkajian dan Pengembangan.
13. Ka.Sie Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat.
14. Ka.Sie Pelayanan Kesehatan Rujukan.
15. Ka.Sie Pelayanan Dasar.
16. Ka.Sie Farmasi dan Penunjang Pelayanan Kesehatan.
17. Ka.Sie Pencegahan Penyakit.
18. Ka.Sie Penyehatan Lingkungan.
19. Ka.Sie Pengendalian Penyakit.
6

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN JEMBRANA,

dr. PUTU SUASTA, M.Kes


NIP. 19600429 198703 1 010
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,


dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan
diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan
kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian
khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia), dan
keluarga miskin.
Pemerintah daerah, memegang peranan penting dalam pembangunan di
wilayahnya termasuk bidang kesehatan dengan berbagai tantangan dan peluang yang
ada. Untuk mensinergikan pembangunan kesehatan di Kabupaten Jembrana dengan
pembangunan kesehatan Nasional, maka perlu adanya penyelarasan. Arah, Kebijakan
dan Strategi Pembangunan Kesehatan tahun 2015-2019 akan dituangkan dalam
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten .
Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang
selanjutnya disingkat dengan RENSTRA SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD
untuk periode lima (5) tahun, yang memuat visi, misi, tujuan, strategi,
kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas
dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJM Daerah
dan bersifat indikatif.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, adalah
dokumen perencanaan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana yang pendanaannya
bersifat indikatif memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan,
Program dan Kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya dengan

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-1


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

berpedoman pada RPJMD yang disertai dengan target indikator kinerja yang akan
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana dan menjadi acuan dalam
penyusunan perencanaan tahunan sebagai Rencana Pembangunan Tahunan
Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya ditetapkan sebagai Rencana
Kinerja Tahunan(RKT) Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.

Proses penyusunan Renstra SKPD didasarkan kepada amanat Undang-Undang


Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang
secara kontekstual dan substantive dalam mekanisme perencanaan. Renstra SKPD
Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun 2016-2021 mengintegrasikan program-
program pemerintah pusat dan Kabupaten dengan penekanan pada pencapaian sasaran
Prioritas Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota dan Milenium Developmnet Goals (MDGs) serta mempertimbangkan
keberlanjutan pelaksanaan kegiatan dan program yang sudah ada sebelumnya.
Selain itu, ketentuan mengenai tatacara penyusunan Rencana Strategis SKPD
telah diatur dalam Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, yang
merupakan pedoman pelaksanaan yang wajib diacu oleh seluruh SKPD dalam
menyusun Renstra SKPD dimana disebutkan bahwa perencanaan strategis
merupakan langkah awal yang harus dilakukan agar mampu menjawab tuntutan
lingkungan strategis lokal, nasional,dan global, dan tetap berada dalam tatanan
Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan dokumen Rencana
strategis setidaknya memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi (cara
mencapai tujuan dan sasaran), yang memuat kebijakan, program dan kegiatan.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
menyusun dan menetapkan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Tahun
2016 – 2021 yang merupakan dokumen perencanaan yang berorientasi pada hasil
yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun yang
akan datang dan dirumuskan secara sistematis dan berkesinambungan dengan
memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-2


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Keterkaitan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2016 – 2021 dengan


Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015 – 2019 adalah pembangunan
kesehatan di kabupaten Jembrana harus selaras dengan pembangunan kesehatan
nasional berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012, Surat Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana Strategis
Kementerian kesehatan 2015 – 2019, Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Bidang Kesehatan (RPJPK) Tahun 2005 - 2025.
Keterkaitan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana dengan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005-2025 (Perda
Provinsi Bali No. 6 Tahun 2009); Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Tahun 2008-2013 (Perda Provinsi Bali No. 9 Tahun 2009) adalah program
unggulan integrasi kabupaten/kota se-Bali mernjadi acuan dalam menyusun program
prioritas pembangunan kesehatan di Kabupaten Jembrana.

Disamping itu Sesuai dengan UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, maka RPJMD Kabupaten Jembrana Tahun 2016 – 2021
(Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 6 Tahun 2016 tanggal 16 Agustus
2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Jembrana Tahun 2016 – 2021) merupakan satu bagian yang utuh dari manajemen
kinerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana khususnya dalam
menjalankan agenda pembangunan yang telah tertuang dalam Rencana Tata Ruang
dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Jembrana. RPJMD tersebut akan dijadikan
pedoman penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana disamping itu
RPJMD telah memuat Visi dan Misi Bupati Jembrana sebagai dasar bagi setiap SKPD
untuk menyusun RENSTRA SKPD. Dokumen RENSTRA ini bersifat jangka pendek
dan menengah namun tetap diletakkan pada jangkauan jangka panjang dan mengacu
kepada visi dan misi Bupati Jembrana sehingga rumusan visi, misi dan arah kebijakan
pembangunan bidang kesehatan untuk lima tahun mendatang dapat bersinergi dengan
arah pembangunan Bupati sebagai Kepala Daerah terpilih. Setiap tahunnya, RPJMD

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-3


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

akan dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Pemerintah


Kabupaten Jembrana, dan RKPD ini akan dijadikan acuan bagi Dinas Kesehatan
untuk menyusun Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.
Dalam kaitan dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara, penjabaran RPJMD kedalam RKPD Kabupaten Jembrana
akan dijadikan pedoman bagi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Jembrana. Sedangkan bagi Dinas
Kesehatan, berdasarkan Renja Dinas Kesehatan disusun Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA). Setelah RAPBD disahkan menjadi APBD, maka disusun
rincian APBD dalam bentuk DPA Dinas Kesehatan. Gambaran tentang hubungan
antara Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana tahun 2016 - 2021 dengan
dokumen perencanaan lainnya baik dalam kaitan dengan system perencanaan
pembangunan maupun sistem keuangan ditunjukkan pada gambar berikut :

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-4


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Gambar 1.1
Hubungan RENSTRA dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

RPJM-Nasional Pedoman RPJP-Nasional


(5 Tahun) (20 Tahun)

Acuan
Memperhatikan Acuan
RPJP-Daerah Provinsi
(20 Tahun)
RPJM- Daerah Provinsi /
Acuan
Renstrada-Provinsi dan
Standar Pelayanan Minimal RPJP-Daerah Kab.
(20 Tahun)
Memperhatikan
Pedoman
Input
RPJM-Daerah Rancangan
Kab. (5 Tahun) Renstra-SKPD
Penjabaran Pedoman
Pedoman
RKPD Kab. Renstra-SKPD
(1 Tahun) (5 Tahun)
Acuan
Acuan
Input RKP
Acuan
Dengan
Pedoman Renja-SKPD
(1 Tahun)

Pedoman

RAPBD Kab.
(1 Tahun)

Dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana ini


menjadi penting karena dalam masa lima tahun tersebut, SKPD berkewajiban untuk

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-5


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

mempertanggungjawabkan kinerjanya sesuai perencanaan ini. Selain itu urgensi


penyusunan RENSTRA SKPD ini adalah :
1. Sebagai acuan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana dalam menyusun
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahunan sehingga perencanaannya lebih
terarah.
2. Sebagai media akuntabilitas dalam rangka menciptakan Tata Pemerintahan yang
baik (Good Governance).
3. Agar terjaminnya sinergisitas, sinkronisasi dan integritas Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Kabupaten Jembrana dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Jembrana tahun 2016 – 2021.
Disamping itu RENSTRA SKPD dapat juga dijadikan sebagai bahan evaluasi yang
penting agar pembangunan dapat berjalan secara lebih sistematis, komprehensif dan
tetap fokus pada pemecahan masalah-masalah mendasar yang dihadapi Kabupaten
Jembrana khususnya di bidang kesehatan .

1.2 LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN RENSTRA.

RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana tahun 2011 – 2016 ini


merupakan dokumen perencanaan strategis yang disusun sesuai kebutuhan dengan
mengacu pada :

1. Landasan Idiil yaitu Pancasila,

2. Landasan Konstitusional yaitu UUD 1945,

3. Landasan Operasional yaitu :

1 Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tantang Keuangan Negara (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tantang Perbendaharaan Negara (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-6


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan


Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka


Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5607);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan


Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578 );

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-7


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan


Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);

15. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015–2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 3);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-8


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun


2011 Nomor 310);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akutansi
dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata
cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
20. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1676 );
21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1475 );
23. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis
Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1502 );
24. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019.
25. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Bali (Lembaran Daerah
Provinsi Bali Tahun 2009 Nomor 6);
26. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi BaliTahun 2013-2018
(Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2014 Nomor 1);
27. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13 Tahun 2006 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jembrana Tahun

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-9


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

2006 - 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2006 Nomor 13),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13 Tahun 2006
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Jembrana Tahun 2006-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2012
Nomor 30, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 30);
28. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Semesta Berencana Kabupaten Jembrana
Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2016 Nomor 60,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 60);

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN RENSTRA

Maksud penyusunan RENSTRA ini untuk mengoptimalkan peran Dinas


Kesehatan Kabupaten Jembrana dalam melaksanakan fungsi pelayanan masyarakat
dalam pembangunan kesehatan , meningkatkan dan mengembangkan kepercayaan
masyarakat kepada pemerintah dalam rangka perwujudan Good Governance and Clean
Governance. Disamping itu sebagai digunakan sebagai acuan/dasar bagi perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan periode 2016-2021 dan didalamnya tertuang kebijakan-
kebijakan yang perlu ditempuh sebagai bagian dari pelaksanaan visi, misi, dan strategi
utama Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana 2016-2021, serta sebagai tolok ukur
pertanggungjawaban Kepala Dinas Kesehatan pada akhir tahun anggaran.

Sedangkan tujuan penyusunan RENSTRA ini antara lain adalah untuk :

1. Tersusunnya instrumen Rencana Strategis yang merupakan dokumen untuk


meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.
2. Tersusunnya instrumen pengukuran kinerja pembangunan kesehatan di Kabupaten
Jembrana.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-10


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

3. Tersusunnya kebijakan yang diperlukan sesuai skala prioritas dalam melaksanakan


pembangunan kesehatan daerah.
4. Tersusunnya program-program pembangunan kesehatan daerah.
5. Tersusunnya rencana kegiatan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis
sesuai bidang kewenangan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.
6. Tersusunnya kegiatan-kegiatan dan alokasi pembiayaaan dalam kurun waktu lima
tahun ke depan.

RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana merupakan penjabaran dari


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) yang menjadi dasar
penyusunan Rencana Kerja Tahunan ( RENJA ) Dinas setiap tahunnya sejak tahun 2016
sampai dengan tahun 2021.

Visi dan Misi Bupati diterjemahkan dalam RENSTRA Dinas secara sistematis,
sinergi dan terpadu dengan lebih teknis, meliputi Tujuan, Strategi, Program Prioritas,
Kegiatan serta Tolok Ukur pencapaiannya.

Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3
Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada
Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah Kepada Masyarakat maka diakhir tahun anggaran dilakukan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dalam bentuk perhitungan APBD berikut
penilaian kinerja atas pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan
berdasarkan tolok ukur RENSTRA, termasuk di dalamnya pembangunan di sektor
kesehatan.

Penyusunan RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana didasarkan


pada indikator :

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-11


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

1. Masukan ( Input ) yaitu bagaimana tingkat atau besaran sumber-sumber yang


digunakan, seperti sumber daya manusia, dana, material, waktu, teknologi dan
sebagainya yang digunakan.

2. Keluaran ( Output ) yaitu bagaimana bentuk produk yang dihasilkan langsung oleh
kebijakan atau program berdasarkan masukan ( input ) yang digunakan.

3. Hasil ( Outcome ) yaitu bagaimana tingkat pencapaian kinerja yang diharapkan


terwujud berdasarkan keluaran ( output ) kebijakan atau program yang sudah
dilaksanakan.

Dari uraian tersebut di atas, maka RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten


Jembrana berfungsi sebagai :
1. Pedoman Penyusunan Rencana Kerja ( RENJA ) Dinas Kesehatan Kabupaten
Jembrana.
2. Pedoman Penyusunan Anggaran Tahun sejak tahun 2016 sampai dengan 2021.
3. Pedoman Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Dinas Kesehatan Kabupaten
Jembrana.

4. Alat ukur keberhasilan pembangunan kesehatan di Kabupaten Jembrana.

Dengan demikian RENSTRA ini dapat dijadikan acuan dan pegangan Dinas
Kesehatan Kabupaten Jembrana serta seluruh penyelenggara pemerintahan daerah
dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Dokumen RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun 2016 –


2021 ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN.
Bab ini berisi tentang Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan tujuan
Penyusunan Renstra dan Sistematika Penulisan.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-12


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD.


Bab ini menguraikan tentang Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD,
Sumber Daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD dan Tantangan dan Peluang
Pengembangan Pelayanan SKPD.

BAB III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI.


Bab ini menjelaskan tentang Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas
dan Fungsi Pelayanan SKPD, Telaahan Visi,Misi dan Program Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Renstra
Kementrian/Lembaga dan Renstra Kabupaten, Telaahan Rencana Tata
Ruang wilayah dan kajian Lingkungan Hidup Strategis dan Penentuan Isu-
isu Strategis.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN EBIJAKAN .


Bab ini menguraikan tentang Visi dan Misi SKPD, Tujuan dan Sasaran
Jangka Menengah SKPD dan Strategi dan Kebijakan SKPD.
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA,KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF.
Bab ini berisi tentang Program SKPD, Program Lintas SKPD / Lintas Sektor
dan Pagu Indikatif dan Indikasi Sumber Pendanaan.

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MEGACU PADA TUJUAN DAN


SASARAN RPJMD.
Dalam bab ini diuraikan Pengertian Penetapan Kinerja dan Penetapan
Indikator Kinerja.

BAB VII PENUTUP.


Bab ini merupakan bagian penutup dari keseluruhan dari penyusunan
RENSTRA SKPD.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-13


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

BAB II

GAMBARAN LAYANAN DINAS KESEHATAN


KABUPATEN JEMBRANA

2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN


KABUPATEN JEMBRANA

Mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 10 Tahun 2016,


tanggal 1 Desember 2016 tentang “Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten
Jembrana”.dan Peraturan Bupati Jembrana Nomor 40 Tahun 2016, tentang “Rincian
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana” maka Tugas Pokok Dinas
Kesehatan Kabupaten Jembrana adalah ”melaksanakan urusan pemerintahan dalam bidang
Kesehatan dan tugas pembantuan yang diberikan kepada kabupaten. Untuk melaksanakan
tugas pokok tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana mempunyai fungsi :
a) Perumus kebijakan dibidang kesehatan masyarakat , pencegahan, dan pengendalian
Penyakit, Pelayanan Kesehatan, kefarmasian,alat kesehatan dan perbekalan kesehatan
rumah tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan ;
b) Pelaksanaan kebijakan – kebijakan dibidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian Penyakit, Pelayanan Kesehatan, kefarmasian,alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan ;
c) Pelaksana Evaluasi dan pelaporan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pengendalian Penyakit, Pelayanan Kesehatan, kefarmasian,alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya
kesehatan ;
d) Pelaksana administrasi dinas dibidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian Penyakit, Pelayanan Kesehatan, kefarmasian,alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan ;
e) Pelaksana fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait bidang usahanya;
Selanjutnya berdasarkan pada Peraturan Bupati Jembrana Nomor 40 Tahun 2016,
tentang tentang “Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten
Jembrana”maka masing-masing pejabat memiliki uraian tugas sebagai berikut :

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-14


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

1. Kepala Dinas mempunyai tugas :

a. mengkoordinasikan penyusunan program Dinas Kesehatan dengan memberikan


arahan kepada Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala Sub.Bagian, dan
Kepala UPTD mengacu pada RPJPD, RPJMD, RKPD, Rencana Strategis
Kabupaten, Kebijaksanaan Bupati dan kondisi obyektif serta ketentuan yang
berlaku;
b. merumuskan kebijakan teknis inovasi bidang Kesehatan berdasarkan
kewenangan yang ada dan kondisi obyektif di lapangan sebagai pedoman dalam
melaksanakan tugas;
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai bidangnya berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d. membina bawahan dalam pencapaian program dinas dengan memberi petunjuk
pemecahan masalah agar bawahan mampu melaksanakan tugas jabatan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
e. menerbitkan Laik Hygiene dan Sanitasi Usaha Makanan dan Minuman;
f. mengusulkan kepada Bupati penetapan status KLB ( Kejadian Luar Biasa) suatu
penyakit;
g. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada tahun yang sudah dan sedang berjalan
berdasarkan rencana dan realisasi sebagai bahan dalam penyusunan sasaran tahun
berikutnya;
h. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan rencana kerja, hasil yang dicapai
sesuai ketentuan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan
karier;
i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya;
j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah sebagai pertanggung-jawaban pelaksanaan tugas.
2. Sekretariat mempunyai tugas :
a. merencanakan operasionalisasi pengelolaan administrasi umum, kepegawaian,
program evaluasi dan pelaporan serta keuangan;

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-15


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

b. memberi tugas kepada bawahan dalam pengelolaan urusan administrasi umum ,


kepegawaian, program, evaluasi dan pelaporan serta keuangan;
c. mempelajari daan menelaah peraturan perundang-undangan dan naskah dinas di
bidang tugasnya;
d. melaksanakan koordinasi dengan Kepala Bidang dan Sub Bagian dalam
melaksanakan tugasnya;
e. melaksanakan dan mengawasi urusan umum, kepegawaian, program, evaluasi dan
pelaporan serta keuangan;
f. menyelenggarakan urusan perawatan dan perlengkapan peralatan dinas;
g. menerima naskah / surat-surat dinas yang masuk, mencatat, mendistribusikan
kepada Kepala Bidang, Sub Bagian dan Seksi;
h. mengawasi penyimpanan data / arsip naskah dinas keluar / masuk;
i. merencanakan, melayani dan memelihara kebutuhan peralatan / perlengkapan
dinas;
j. melaksanakan penyusunan bahan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) dinas;
k. mempersiapkan bahan dan menyusun laporan sesuai bidang tugas, sebagai bahan
laporan kepada atasan;
l. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan
karier;
m. memberi saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;
n. mengevaluasi tugas yang diberikan kepada Sub Bagian;
o. menyusun laporan hasil kegiatan;
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya ; dan
q. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan ;

3. Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat, mempunyai tugas :


a. menyusun rencana kerja Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat (Binkesmas)
berdasarkan kebijakan dinas;
b. menyelenggarakan pengumpulan bahan rencana dan pelaksanaan kegiatan di

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-16


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Bidang Binkesmas melalui Unit Pelayanan Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas


Pembantu dan Posyandu serta Unit Pelayanan Kesehatan lainnya;
c. mengolah bahan rencana pembinaan Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas
Pembantu dan Posyandu serta Unit Pelayanan Kesehatan lainnya dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan di Bidang Binkesmas;
d. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada
Bidang Binkesmas serta mencari alternatif pemecahannya;
e. mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling
mendukung;
f. memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanan tugas
berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;
g. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan
mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;
h. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan
fungsinya;dan
i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan.

4. Bidang Pelayanan Kesehatan, mempunyai tugas :


a. menyusun rencana kerja Bidang Pelayanan Kesehatan berdasarkan kebijakan
dinas;
b. menyelenggarakan pembinaan pengembangan program Pelayanan Kesehatan
Dasar, Kesehatan Rujukan, kefarmasian dan penunjang kesehatan lainnya serta
pembinaan pengembangan program Obat / Kefarmasian, Obat Tradisional,
Makanan dan Bahan Makanan Tambahan, Kosmetika dan Perbekalan Kesehatan;
c. mengelola perbekalan farmasi dan peralatan kesehatan yang diperlukan dalam
rangka pelayanan kesehatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit dan
pembinaan kesehatan masyarakat;
d. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada
Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat serta mencari alternatif pemecahannya;
e. mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling
mendukung;

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-17


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

f. memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas
berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;
g. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan
mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;
h. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan
fungsinya; dan
i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan.

5. Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan,


mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kerja Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan (P2PL) berdasarkan kebijakan Dinas;
b. merencanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan kegiatan surveilans (pengamatan
penyakit), imunisasi, penyakit yang bersumber dari binatang, penyakit menular
langsung, penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, penyehatan lingkungan,
pengawasan kesehatan tempat-tempat umum, pelayanan makanan dan minuman,
pengawasan kualitas air serta pencegahan pengendalian penyakit tidak menular
(Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, Penyakit DM, dan Metabolik, Penyakit
Kanker, Penyakit Kronik dan Degeneratif lainnya, serta Gangguan Akibat
Kecelakaan dan Cedera);
c. merencanakan dan melaksanakan pengawasan penyakit menular yang berpotensi
terjadinya wabah penyaki atau Kejadian Luar Biasa (KLB);
d. memberikan masukan kepada Kepala Dinas tentang status wabah atau Kejadian
Luar Biasa (KLB);
e. melaksanakan pembinaan, pengawasan terhadap perusahaan makanan/minuman,
hotel/penginapan, rumah makan dan restoran serta membuat draf sertifikat laik
sehat dan laik hygiene sanitasi ;
f. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada
Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)
serta mencari alternatif pemecahannya;
g. mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerjasama yang baik dan saling

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-18


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

mendukung;
h. memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas
berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;
i. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan
mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;
j. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan
fungsinya; dan
k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan.

Berdasarkan Perda Nomor 15 Tahun 2011, tentang “Pembentukan


Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana”, Struktur
Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana adalah sebagai berikut :

Bagan 1
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Jembrana

KEPALA DINAS KESEHATAN

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL SEKRETARIS

SUB.BAGIAN SUB.BAGIAN
UMUM DAN PENYUSUNAN PROGRAM
KEPEGAWAIAN DAN KEUANGAN

BIDANG BIDANG
BIDANG PENCEGAHAN DAN PELAYANAN DAN SUMBER
KESEHATAN MASYARAKAT PENGENDALAIAN DAYA KESEHATAN
PENYAKIT

SEKSI SEKSI
KESEHATAN KELUARGA SUVAILANS DAN SEKSI
DAN GIZI IMUNISASI PELAYANAN KESEHATAN

SEKSI SEKSI SEKSI


PROMOSI DAN PENCEGAHAN DAN KEFARMASIAN,ALKES
PEMBERDAYAAN PENGENDALIAN DAN PKRT
MASYARAKAT PENYAKIT MENULAR

SEKSI SEKSI
KESEHATAN PENCEGAHAN DAN SEKSI
LINGKUNGAN,KESEHATA PENGENDALIAN SUMBER DAYA
Renstra Dinkes Kab. Jembrana
N KERJA DAN OLAH 2016-2021
RAGA PENYAKIT TIDAK KESEHATANII-19
MENULAR DAN
KESEHATAN JIWA
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

UPTD

2.2 SUMBER DAYA SKPD.

2.2.1.SDM Kesehatan

Jumlah tenaga yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana berjumlah sebanyak
68 orang tersebar pada masing-masing Sekretariat dan Bidang, penyebaran
sesuai dengan tabel berikut :

Tabel 2.1
Jumlah Tenaga Di Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Masing-
Masing Sekretariat/Bidang Tahun 2016
NO SEKRETARIAT / BIDANG JUMLAH
PEGAWAI
1 Kepala Dinas + Sekretaris + Ke pala Bidang 6
2 Sekretariat 22
3 Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat 10
4 Bidang Pelayanan Kesehatan 13
5 Bidang Pengkajian dan Pengembangan 5
6 Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 12

JUMLAH 68

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana


Tabel 2.2
Data Pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
Menurut Golongan
NO GOLONGAN JUMLAH %
PEGAWAI
1 Gol.IV 5 7,4

2 Gol.III 39 57,4

3 Gol.II 11 16,2

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-20


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

4 Gol.I 0 0

Kontrak 23 34

JUMLAH 68 100

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana


Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 68 pegawai di Dinas Kesehatan
terdapat 57,4 % pegawai yang berstatus golongan III sedangkan pegawai yang berstatus
golongan II sebanyak 16,2 % , golongan IV sebanyak 7,4 % dan sisanya pegawai kontrak.
Apabila dilihat dari tingkat Pendidikan pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten
Jembrana yang ada, maka status pendidikan dengan Sarjana/S1 lebih mendominasi yaitu
sebesar 36,7%, sedangkan status pendidikan diploma dan SLTA prosentasenya sama
yaitu 26,5% , yang paling sedikit yaitu tingkat Pasca Sarjana 10,3 %, Selengkapnya dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.3
Data Pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Menurut
Tingkat Pendidikan
NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH PEGAWAI %
1 S2 7 10,3
2 S1 25 36,7
3 D III/DIV 18 26,5
4 SLTA 18 26,5
JUMLAH 68 100

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana

Sumber daya tenaga Kesehatan Strategis ( Dokter Spesialis, Dokter Umum, Perawat,
Bidan, Tenaga Gizi dan Tenaga Sanitarian) yang tersebar di Kabupaten Jembrana
tergambar pada tabel berikut ini :
Tabel 2.4
Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan di Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
No. Jenis Tenaga 2015 No. Target Renstra
Jml Rasio Kemenkes
1 2 3 4 5
1. Dokter Spesialis 19 7,00 12
2. Dokter Umum 80 29,46 48
3. Dokter Gigi 20 7,36 11
4. Perawat 221 61,12 158
5. Perawat Gigi 27 9,94 16
6. Bidan 253 184,94 75

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-21


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

7. Farmasi 19 7,00 12
8. Apoteker 12 4,42 24
9. Gizi 23 8,47 24
10. Sanitarian 20 7,36 15
11. Terapi Fisik 3 1,10 6
12. Teknis Medik 41 15,1 9
13. Kesehatan Masyarakat 31 11,41 12

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.


Berdasar tabel di atas dapat diketahui bahwa rasio tenaga kesehatan di kabupaten
Jembrana sebagian besar belum mencapai target hanya rasio bidan saja yang sudah
mencapai target.

2.2.2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana Kesehatan

a. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan :


1). Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, Posyandu dan
Poskesdes.

Jumlah Puskesmas Perawatan : 5 buah.

Jumlah Pusk. Non Perawatan : 5 buah.

Jumlah Pusk. Pembantu : 44 buah

Jumlah Pusk. Keliling : 6 buah.

2). Posyandu dan Poskesdes.

Jumlah Posyandu : 331 buah.

Jumlah Poskesdes : 51 buah.

3). Rumah Sakit.

Jumlah Rumah Sakit Pemerintah : 1 buah.

Jumlah Rumah Sakit Swasta : 2 buah.

4). Apotik / Toko Obat

Jumlah Apotik : 19 buah.

Jumlah Toko Obat : 12 buah.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-22


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

5). Laboratorium.
Jumlah Laboratorium Pemerintah : 11 buah.

Jumlah Laboratorium swasta : 4 buah

b. Jumlah Prasarana/Asset yang dimiliki :

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-23


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Tabel 2.5
Asset yang Dimiliki Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana

A ASET TETAP Jml Sat/Vol Perolehan Akum Susut Nilai Buku


01 TANAH
01 Bid m² 626,390,000.00
a.Tanah 3 1,370 626,390,000 -

02 PERALATAN DAN MESIN


02 a. Alat-alat Besar unit -
- - -
03 b. Alat-alat Angkutan unit 821,827,143.00
56 1,697,961,000 876,133,857.00
04 c. Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur unit -
- - -
05 d. Alat-alat Pertanian/Peternakan unit -
- - -
06 e. Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga unit 295,935,282.00
210 926,596,368 630,661,086.00
07 f. Alat-alat Studio dan Komunikasi unit 14,610,000.00
15 61,400,000 46,790,000.00
08 g. Alat-alat Kedokteran unit 148,280,441.00
100 1,285,137,202 1,136,856,761.00
09 h. Alat-alat Laboratorium unit 45,650,375.00
4 365,203,000 319,552,625.00
10 i. Alat-alat Keamanan unit -
- - -
Sub Total 1,326,303,241
385 4,336,297,570 3,009,994,329
03 GEDUNG DAN BANGUNAN
11 a. Bangunan Gedung Unit m² 2,459,982,749.00
9 633 2,747,732,824 287,750,075.00
12 b. Bangunan Monumen Unit m² -

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-24


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

- - - -
Sub Total 2,459,982,749.00
9 633 2,747,732,824 287,750,075.00
04 JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN
13 a. Jalan dan Ruas km² -
Jembatan - - - -
14 b. Bangunan Unit m² -
Air/Irigasi - - - -
15 c. Instalasi Unit m² -
- - - -
16 d. Jaringan Unit m² -
- - - -
Sub Total -
- - - -
05 ASET TETAP LAINNYA
17 a. Buku Perpustakaan buah -
- - -
18 b. Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan buah -
- - -
19 c. Hewan Ternak dan Tumbuhan -
- bh/ekor - -
Sub Total -
- - -
06 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
20 Konstruksi Dalam Pengerjaan - 48,800,000.00
1 48,800,000 -
TOTAL ASET TETAP 4,461,475,990.00
12 2,389 7,759,220,394 3,297,744,404.00
B ASET TAK BERWUJUD
07 21 Aset Tidak Berwujud unit 10,228,687.00
6 219,463,623 209,234,936.00
C ASET LAIN LAIN
07 22 Aset yang Dihentikan Penggunaannya (RB) unit -

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-25


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

- - -
07 23 Aset Yang Akan Diserahkan unit 57,940,800.00
1 60,355,000 2,414,200.00
Sub Total 57,940,800.00
- 1 60,355,000 2,414,200.00

D ASET EKSTRAKOMPTABLE
08 24 Aset Unit 363,788,367.00
Ekstrakomptable 1,170 363,788,367 -

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-26


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

2.3 KINERJA PELAYANAN SKPD .

Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana sesuai dengan Tugas Pokok
dan Fungsi adalah membantu Kepala Daerah khususnya dalam pelayanan pada masyarakat
di bidang Kesehatan . Penyelenggaraan Pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Jembrana kepada masyarakat pada dasarnya untuk memberikan
pelayanan yang disesuaikan dengan berbagai aspek pelayanan dan capaian terhadap Standar
Pelayanan Minimal ( SPM ).

Hasil capaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Jembarana dapat diukur dari
pencapaian kinerja kegiatan Standar Pelayanan Minimal sebagai berikut :
Tabel 2.6
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Urusan Kesehatan
Tahun 2010 – 2015
Target Perbandingan Capaian Kinerja Tahunan Perb.
No. Jenis Kegiatan (%) Target
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. 95,00 89,64 93,23 90,68 92.20 98,3 98,08 tercapai
Kunjungan Bumil K4
2. Komplikasi tercapai
Kebidanan yang 80,00 100,00 100 100,00 80.30 80,4 100,00
ditangani
3. Persalinan Ditolong tercapai
Nakes yg memiliki
90,00 100,00 103,14 99,40 94.90 103,0 102,91
Kompetensi
Kebidanan
4. Pelayanan Nifas. 90,00 98,66 103,27 96,54 98.00 99,2 101,90 tercapai
5. Neonatus dengan tercapai
Komplikasi yg 80,00 100,00 47,8 100,00 80.20 80,0 80,53
ditangani
6. tercapai
90,00 99,07 109,21 94.85 100.30 99,3 100,11
Kunjungan Bayi
7. Desa / Kelurahan tercapai
Universal Child 100,00 100,00 100 78,43 100.00 100,00 100,00
Immunization ( UCI )
8. Pelayanan Anak Tdk
90,00 97,69 67,83 86,69 92.20 90,0 89,43
Balita tercapai
9. Pemberian Makanan tercapai
Pendamping ASI pada
Anak usia 6 – 24 100,00 100,00 0,40 0,00 100.00 100,00 100,00
bulan Keluarga
Miskin
10. Balita Gizi Buruk 100,00 tercapai
mendapat Perawatan 100,00 100 100 100.00 100,00 100,00

11. Penjaringan tercapai


Kesehatan Siswa SD 100,00 94,87 94.27 100.00 100,00 100,00
dan setingkat
12. Peserta KB Aktif 70,00 88,59 88,74 88,81 87.90 85,5 79,19 tercapai

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-27


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

13. Penemuan dan 100,00 tercapai


Penanganan Penderita
13,20
Penyakit - Acute >2/100.000 0,00 0,00 0.36 100,00
Flacid Paralysis ( AFP
)
14. Penemuan dan tercapai
Penanganan Penderita
Penyakit - Penemuan 100 7,25 6,32 100 100.00 100,00 100
Penderita Pneumonia
Balita
15. Penemuan dan Tidak
Penanganan Penderita tercapai
Penyakit - Penemuan 100 50,26 56,25 64,77 60.00 90,00 96,69
Pasien baru TB BTA
Positif.
16. Penemuan dan tercapai
Penanganan Penderita
100,00 100,00 100 100 100.00 100,00 100,00
Penyakit - Penderita
DBD yang ditangani
17. Penemuan dan Tidak
Penanganan Penderita tercapai
Penyakit - Penemuan
100 12,53 15,62 100 79.30 100,00 68,21
Penderita Diare
18. Pelayanan Kesehatan Tdk
Dasar Pasien Masyarakat 100 99,11 100 34,49 46.15 100,00 48,32 tercapai
Miskin
19. Pelayanan Kesehatan Tdk
Rujukan Pasien 100,00 100,00 3,65 0,18 100.00 100,00 12,75 tercapai
Masyarakat Miskin
20. Pelayanan Gawat Tidak
Darurat level 1 yang tercapai
harus diberikan Sarana 100 73,68 86,67 100 100.00 82 ,35 61,54
Kesehatan (RS) di Kab /
Kota
21. Desa / Kelurahan tercapai
mengalami KLB yang
dilakukan penyelidikan
100,00 100,00 100 100 100.00 100 100,00
Epidemiologi < 24 jam.
22. Desa Siaga Aktif 100,00 100,00 100 100 100.00 100 100,00 tercapai
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana tahun 2015
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa masih ada beberapa kegiatan yang pencapaian
kinerjanya belum tercapai yaitu :
a. Pelayanan anak balita capaiannya 89,33%, target 90 %`
b. Penemuan dan penanganan penderita diare capaian 91,36 % target 100 %.
c. Penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA (+) target 100 % capaian 68,21%.
d. Pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin capaian 48,32% target 100 %.
e. Pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin capaian 12,75% target 100 %
f. Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di
kabupaten/kota target 100 % capaian 61,54 %

Indikator hasil akhir pembangunan kesehatan adalah indikator mortalitas


(kematian), yang dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas ( kesakitan) dan

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-28


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

indikator-indikator status gizi. Indikator mortalitas terdiri dari Angka Kematian Bayi
(AKB), Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI) dan Umur Harapan Hidup.

A. Umur Harapan Hidup.

Derajat kesehatan masyarakat selain ditentukan oleh menurunnya Angka Kesakitan


dan Angka Kematian juga ditentukan oleh meningkatnya Umur Harapan Hidup. Tinggi
rendahnya Angka Umur Harapan Hidup menggambarkan tinggi rendahnya taraf hidup suatu
daerah. Dengan melihat Angka Kematian Bayi dan Angka Umur Harapan Hidup dapat
ditentukan indeks mutu hidup atau Indeks Pembangunan Manusia suatu daerah secara
lengkap. Estimasi hasil penelitian BPS menunjukkan bahwa Umur Harapan Hidup Kabupaten
Jembrana mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011 masih 71,75 tahun,
tahun 2012, tahun 2013 kisaran 71,80 tahun dan tahun 2014 masih 71,80 tahun dan pada
tahun 2015 masih 71,80 tahun . Hal ini terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 2.7
Umur Harapan Hidup Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
Umur Harapan Tahun
Hidup 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6
Jembrana 71,75 71.75 71.80 71.80 71.80

Sumber : Kantor BPS Kabupaten Jembrana.

Gambar 2.1. Umur Harapan Hidup


Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 s/d 2015
71.82
71.80 71.80 71.80
71.8
71.78
UHH

71.76 71.75

71.74 71.75

71.72
2011 2012 2013 2014 2015
Tahun UHH

Sumber : Kantor BPS Kabupaten Jembrana

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-29


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

B. Angka Kematian.
Angka Kematian secara umum berkaitan erat dengan tingkat Angka Kesakitan dan
Status Gizi. Indikator untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan dapat
dilihat dari perkembangan Angka Kematian. Besarnya tingkat Angka Kematian dapat dilihat
dari beberapa indikator, antara lain :
1. Angka Kematian Bayi ( AKB )
Angka Kematian Bayi atau Infant Mortality Rate adalah kematian bayi di bawah usia 1
tahun tiap 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi ( AKB ) merupakan salah satu
indikator yang sensitif terhadap kesediaan, pemanfaatan dan kualitas pelayanan prenatal.
Disamping itu AKB juga mempunyai asosiasi dengan angka GNP per-kapita, pendapatan
keluarga, jumlah anggota keluarga, pendidikan ibu dan keadaan gizi keluarga. Angka
Kematian Bayi di Jembrana tahun 2015 sebesar 7,1 per 1.000 Kelahiran Hidup.
Target AKB tahun 2015 di Propinsi Bali diharapkan AKB tidak melampaui 30 per 1.000
Kelahiran Hidup. Bila dibandingkan dengan tahun 2014 terjadi penurunan Angka
Kematian dari 7,5 per 1.000 KH menjadi 7,1 per 1.000 KH. Namun bila dibandingkan
dengan target nasional diharapkan Angka Kematian Bayi maksimal 35 per 1.000 KH,
hal ini menandakan bahwa Angka Kematian Bayi di Kabupaten Jembrana tahun 2015
sudah lebih rendah dari 30 per 1.000 KH, itu berarti target Nasional dan target
propinsi sudah tercapai namun demikian untuk tahun-tahun mendatang minimal tetap
dipertahankan dan bila mungkin ada penurunan Angka Kematian Bayi.
Tabel 2.8
Angka Kematian Bayi Kabupaten Jembrana Tahun 2011 – 2015
Tahun
Indikator
2011 2012 2013 2014 2015

1 2 3 4 5 6
AKB 14,08 10,63 6,93 7,5 7,1

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-30


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Gambar 2.2. Angka Kematian Bayi


di Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 s/d 2015
16
14 14,08 10,63
12
7,5
per 1.000 KH

10 6,93 7,1
8
AKB

6
AKB
4
2
0
2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun

Berdasarkan tabel dan grafik diatas menunjukkan bahwa capaian kinerja Angka Kematian
Bayi (AKB) di Kabupaten Jembrana selama tahun 2011-2015 berfluktuatif atau jika
dirata-ratakan mencapai 9,24 per 1.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan target
MDGs Tahun 2015 sebesar 19 per 1.000 maka AKB Kabupaten Jembrana sudah
mencapai target MDGs.

2. Angka Kematian Balita ( AKABA )


Angka Kematian Balita adalah jumlah anak (termasuk bayi) yang meninggal
sebelum mencapai umur 5 tahun / 1.000 Kelahiran Hidup. Angka Kematian Balita
Kabupaten Jembrana 2011 sebesar 14,52 /1.000 KH, tahun 2012 sebesar 11,47 / 1.000
kelahiran hidup dan tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 7,62/ 1.000 KH dan
tahun 2014 8,8 / 1.000 KH, dan tahun 2015 mengalami penurunan 7.5 / 1.000 KH,
dalam hal ini dapat menunjukan pelayanan kesehatan terhadap balita semakin baik,
Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut.
Tabel 2.9
Angka Kematian Balita Kabupaten Jembrana Tahun 2011 – 2015
Tahun
Indikator
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6

AKABA 14,52 11,47 7,62 8,8 7,5

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-31


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Gambar 2.3. Angka Kematian Balita


di Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 s/d 2015
20

15 11,47
per 1.000 KH

14,52 8,8
AKABA

10 7,62 7,5

0
2011 2012 2013 2014 2015

Tahun
3. Angka Kematian Ibu ( AKI ).
Angka Kematian Ibu atau Maternal Mortility Rate ( MMR ) menunjukkan
jumlah kematian ibu pada setiap 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu ini
dipergunakan untuk menggambarkan status gizi dan kesehatan ibu, keadaan sosial
ekonomi, kondisi kesehatan lingkungan serta fasilitas dan tingkat pelayanan prenatal.
Angka Kematian Ibu Kabupaten Jembrana tahun 2011 sebesar 110,01/100.000 KH,
pada tahun 2012 yaitu 125,10/ 100.000 kelahiran hidup dan tahun 2013 menjadi 69,09
/ 100.000 KH, tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 42,8/100.000 KH dan tahun
2015 mengalami peningkatan menjadi 145,7 / 100.000 kelahiran hidup, ini disebabkan
oleh penyebab kematian dengan diagnose Obstetrik tiga orang, Non Obstetrik empat
orang ( kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung, kanker dan LSE ).
Tabel 2.10
Diagnose Kematian Ibu Hamil di Kabupaten Jembrana Tahun 2011-2015
Tahun
No Diagnosa
2011 2012 2013 2014 2015

1 Obstetric 3 2 1 0 3

2 Non Obstetrict 2 4 2 2 4

Jumlah 5 6 3 2 7

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-32


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Gambar 2.4 Diagnose Kematian Ibu hamil di Kabupaten Jembrana


Tahun 2011-2015

Tabel 2.11
Angka Kematian Ibu Kabupaten Jembrana Tahun 2011 – 2015
Indikator Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6
AKI 110,01 125,10 69,09 42,8 145,7

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.

Gambar 2.4. Angka Kematian Ibu


di Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 s/d 2015
200
150 125,1 145,7
per 100.000 KH

100 110,01 69,09


AKI

50 42,8

0
2011 2012 2013 2014 2015

Tahun AKI

C. Prevalensi Gizi Buruk


Kegiatan yang dilakukan antara lain pelacakan kasus gizi buruk, pemantauan
status gizi balita, pemantauan pertumbuhan balita dan pemberian makan tambahan
pada balita gizi buruk. Dari hasil pelacakan kasus gizi buruk pada tahun 2011
ditemukan 2 balita ( 0.01 % ), tahun 2012 jumlah 9 kasus ( 0.44 % ) tahun 2013
jumlah kaus 3 kasus ( 0.02 % ) tahun 2014 ada 9 kasus ( 0,04 % ) dan tahun 2015
ditemukan 6 kasus gizi buruk ( 0,02 % ) dimana terjadi penurunan kasus sebesar 33,33
% dari tahun 2014.
Prevalensi Kekurangan Energi Protein (KEP) Balita selama lima tahun terakhir
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-33
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

mengalami fluktuasi, terjadi penurunan pada tahun sebesar 3,04% menurun menjadi
2,79 % pada tahun 2012 dan dalam tiga tahun terakhir (2013-2015) kasus KEP tidak
ditemukan di Kabupaten Jembrana, selengkapnya dapat dilihat pada tabel dan grafik
dibawah ini.
Tabel 2.12
Prevalensi KEP dan Status Gizi Buruk pada Balita
Di Kabupaten Jembrana Tahun 2011 – 2015
Indikator Cakupan Tahun
2011 2012 2013 2014 2015

1 3 4 5 6 7
% Status Gizi Buruk 0,01 0,44 0,02 0,04 0,02

% KEP 3,04 2,79 0 0 0

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana

Gambar 2.5. Prevalensi KEP dan Status Gizi Buruk


di Kabupaten Jembrana
Tahun 2010 s/d 2014
5
4,36
4,5
4
3,5 3,04
2,79
Cakupan

3
2,5
2
1,5
1 0,44
0,5 0,02 0,01 0 0,02 0 0,04
0

2010 2011 2012 2013 2014


Tahun
KEP Status Gizi Buruk

D. Angka Kesakitan
Sedangkan angka kesakitan di Kabupaten Jembrana dari tahun 2011 sampai tahun
2015 terus mengalami fluktuasi ini karena penggunaan jumlah penduduk yang berbeda
pada tahun 2011 dipakai penduduk yang bersumber dari Dinas Kependudukan dan
Catan Sipil selanjutnya disepakati menggunakan penduduk dari BPS sehingga terjadi
perbedaan jumlah penduduk dimana jumlah penduduk proyek BPS lebih kecil dari
jumlah penduduk dari Dinas Kependudukan dan Catatn Sipil sebagai pembaginya akan
mendapakan prosentase yang lebih besar disamping jumlah kunjungan ke sarana
Puskesmas meningkat karena program JKBM/JKN semakin dimanfaatkan oleh

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-34


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

masyarakat. Ini seperti tertera di dalam tabel berikut.

Tabel 2.13
Angka Kesakitan Kabupaten Jembrana Tahun 2011 – 2015
Tahun
Indikator
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6

Angka Kesakitan 25,92 % 28,51 % 29,49 % 53,60 % 56,78 %

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.

1. Penyakit Menular

Penyakit Menular

1). Penyakit Menular Bersumber Binatang.

a) Penyakit Filariasis dan Malaria.


Kasus Penyakit Malaria di Kabupaten Jembrana, menunjukkan penurunan yang
cukup signifikan yaitu pada tahun 2011 positif ACD 12 orang dan positif PCD 3
orang jumlah 15 orang dan tahun 2013 sama yaitu positif ACD 12 dan positif
PCD 3 jumlah 15 orang, dan 3 kasus penderita malaria sedangkan pada tahun
2014 sediaan darah diperksa 2.644 yang Positif 5 orang ( 0,19 % ) dengan
pemeriksaan sediaan darah dan tahun 2015 terdapat kasus baru TB BTA ( + )
sebanyak 118 kasus sehingga jumlah seluruh kasus TB BTA 180 kasus dan kasus
TB BTA pada anak umur 0-14 tahun sebanyak 9 kasus. Namun bila dilihat dari
angka Annual Parasite Incidence (API) yaitu

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-35


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

tahun 2011 tetap 0,04 Sedangkan untuk tahun 2012 dan 2013 kasus malaria di
Kabupaten Jembrana mengalami penurunan yang sangat drastis menjadi nol dan
tahun 2014 API / 1.000 penduduk yaitu 0,02. Sesuai indikator daerah
pembebasan malaria bahwa kasus indegenus tidak boleh melebihi 1 / 1.000
pada tiga tahun berturut-turut. Selama tiga tahun terakhir angka API yaitu
gabungan kasus indegenus dan kasus import masih berada di bawah 1 / 1.000
sehingga masih tergolong Low Case Insidence. Selengkapnya dapat dilihat pada
tabel dan grafik berikut:
Tabel 2.14
Penderita Malaria dan API / 1.000 penduduk
Tahun 2011 – 2015.
Penderita Malaria Meninggal API per 1.000
Tahun Positif Positif PCD Jumlah penduduk
ACD
1 2 3 4 5 6
2011 12 3 15 0 0,04
2012 12 3 15 0 0,04
2013 0 0 0 0 0
2014 5 0 5 0 0,02
2015 2 0 2 0 0,007
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Gambar IV.C.5. Tren API Malaria


di Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 s/d 2015
0,05 0,04
per 1000 ppdk

0,04
0,03 0,02
0,04
API

0,02 0,007
0,01 0
0
2011 2012 2013 2014 2015
Tahun API

b). Penyakit Deman Berdarah Dengue ( DBD ).


Jumlah kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Jembrana
dari tahun ke tahun menunjukkan trend yang berfluktuasi. Pada tahun 2011
sebesar 59 kasus, sedangkan tahun 2012 menjadi 26 kasus dan tahun 2013 ada
175 kasus dan tahun 2014 jumlah kasus 157 0rang mengalami tahun 2015

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-36


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

mengalami peningkatan menjadi 366 kasus ini disebakan dampak dari musim
hujan yang perkepanjangan dan peran masyarakat dalam hal pemberantasan
sarang nyamuk perlu ditingkatkan serta penyemprotan Fogging dengan rutin
dimana terjadi kasus . Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.15
Prevalensi Rate / 100.000 penduduk dan CFR / 100 Penderita
Penyakit DBD Tahun 2011 – 2015
Jumlah Prevalensi CFR
Tahun Penderita Meninggal Per 100.000 penduduk (%)
1 2 3 4 5
2011 59 0 18,92 0
2012 26 0 9,46 0
2013 175 0 63,49 0
2014 157 0 58,2 0
2015 366 0 134,76 0
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana

Gambar IV.C.6a. Tren Prevalensi Rate (PR) DBD


per 100.000 pddk

di Kabupaten Jembrana
PR DBD

Tahun 2011 s/d 2015


150
100 63,49
134,76
18,92
50
58,2
0 9,46
2011 2012 2013 2014 2015
Tahun Prev. Rate

Gambar IV.C.6b. Jumlah Penderita DBD


di Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 s/d 2015
JUmlah Kasus

400 366

300
200 175 157
100 59 26
0
2011 2012 2013 2014 2015

Tahun

2). Penyakit Menular Langsung.

a) Tuberculosis (TB)

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-37


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

 Angka Deteksi Dini ( Case Detection Rate )

Pada tahun 2011 jumlah suspek TBC 180 orang yang diperiksa 108 orang
dinyatakan positif dan tahun 2012 jumlah kasus baru TBC 125 orang dan tahun
2013 jumlah kasus baru TB BTA (+) yaitu 110 kasus dengan case detection rate
(CDR) 62,5 /100.000 penduduk sedangkan pada tahun 2014 jumlah suspek TB
sebanyak 976 kasus dan yang positif TB sebanayak 116

orang (11,89%). CDR pada tahun 2014 yaitu 67 /100.000 penduduk dan tahun
2015 jumlah suspek TB Paru 1.040 kasus dan yang dinyatakan positif 118 kasus (
11,36 % ) dari suspek TB Paru ini mengalami peningkatan tidak begitu drastis .
 Pengobatan Penderita Tuberculosis
Dalam tahun 2011 jumlah kasus baru BTA(+) sebanyak 108 kasus yg diobati dari
target 180 orang, tahun 2012 jumlah perkiraan TB Paru ( + ) diobati 106 orang
yang sembuh 69 orang ( 100 % ). Pada tahun 2013 jumlah kasus baru TB
BTA(+) yang diobati sebanyak 84 kasus dan tahun 2014 jumlah BTA ( + ) diobati
148 orang dan angka kesembuhan ( Cure Rate ) 60,81 % serta angka pengobatan
lengkap ( complete Rate ) 18,24 % dan angka keberhasilan Pengobatan Succes
Rate /SR 79,05 % serta jumlah kematian selama dalam pengobatan 11 orang ( 4,1
% ) di tahun 2015 pengobatan tehadap TB Paru Positif sebanyak 116 kasus dan
angka kesembuhan ( cure rate ) 49,14 % dan angka pengobatan lengkap
(complete rate ) 35,34 % serta keberhasilan dalam hal pengobatan ( succes rate )
84,48 % dan jumlah kematian dalam pengobatan sebanyak 7 orang .
Tabel 2.16
Penemuan dan Pengobatan Penderita TB. Paru Tahun 2011 – 2015
Pengobatan Penderita TB
Penemuan Penderita Penderita Angka
Tahun Tersangka BTA (+) BTA (+) BTA (-) TBC yang Kesuksesan (
Ro (+) sembuh Success Rate)
2011 180 108 108 34 83 84,69
2012 194 83 83 39 69 91,00
2013 197 110 84 0 51 80,95
2014 976 116 148 0 90 79,05
2015 1.040 118 116 0 57 49,14
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-38


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Gambar IV.C.7.
Angka Kesembuhan TB Paru
Angka Kesembuhan (%)
100 Kabupaten Jembrana Tahun 2011 s/d 2015
84,69 91
80,95 79,05 49,14
50

0
2011 2012 2013 2014 2015
Tahun

b). P2 Kusta.
Dari tahun 2011 penderita Kusta yang ditemukan pada kasus baru sebanyak 3
orang, sedangkan untuk tahun 2012 ditemukan 14 kasus kusta dan tahun 2013 ada 12
kasus tahun 2014 ada 3 kasus dan tahun 2015 ada 5 kasus dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 2.17
Penemuan Penderita Kusta Tahun 2011 – 2015
Tahun Kasus Baru Pengobatan Penderita
MB PB MB PB
2011 3 1 11 3
2012 12 2 8 6
2013 12 2 12 2
2014 3 0 3 0
2015 5 0 5 0
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembana

Gambar IV.C.8. Jumlah Penemuan Penderita Kusta


di Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 s/d 2015
14
15 14
10
Jumlah Kasus

3 5
5 3
0
2011 2012 2013 2014 2015
Tahun Penderita Kusta

c). P2 Diare.
Perkiraan kasus diare pada 2011 jumlah perkiraan /target penemuan sebanyak
13.180 kasus dan yang ditangani 2.059 ( 15,62 % ) dan tahun 2012 13.179 yang
ditangani 4.138 kasus ( 31,40 % ) tahun 2013 di Kabupaten Jembrana sekitar 5.898

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-39


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

kasus dan yang ditangani sebanyak 5.293 kasus (89,74%). diare dan ditahun
2014 jumlah penderita Diare dengan target penemuan 5.774 dan yang ditangani
5.467 atau ( 94,7 % ) tahun 2015 kasus diare sabanyak 5.812 kasus dan yang
ditangani 5.259 ( 90,5 % ) .
Tabel 2.18
Penemuan dan Penangan Kasus Diare Tahun 2011 – 2015
Jumlah Target ditangani
Tahun penemuan
Jumlah Jumlah %
2011 13.180 2.059 15,62
2012 13.179 4.138 31,40
2013 5.898 5.293 89,74
2014 5.774 5.467 94,68
2015 5.812 5.259 90,5

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembana

Gambar IV.C.10.
Jumlah Penanganan Kasus Diare
150 Kabupaten Jembrana Tahun 2011 s/d 2015
Angka Kesembuhan (%)

100 90,5
89,74 94,68
50
31,4
0 15,62
2011 2012 2013 2014 2015
Tahun

d) P2 IMS - HIV / AIDS.

Pada tahun 2013 penemuan kasus HIV pada donor darah yang dilakukan skrining
di RSU Negara sebanyak 1.902 darah ditemukan 4 kasus HIV +. Sedangkan
penemuan kasus IV dan AIDS yang ditemukan di Puskesmas dan RSU di
Kabupaten Jembrana sebanya 29 kasus HIV dan 45 kasus AIDS. Sedangkan untuk
penyakit infeksi menular seksual ditemukan sebanyak 137

kasus. Selama lima tahun terakhir kasus HIV-AIDS di Kabupaten Jembrana terus
mengalami peningkatan yang signifikan demikian pula halnya dengan penyakit
kelamin/siphilis seperti dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-40


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Tabel 2.19
Penderita Penyakit Kelamin dan HIV / AIDS
Tahun 2011 – 2015
Tahun HIV / AIDS (+) Siphilis/IMS lainya

1 2 3
2011 73 0
2012 92 0
2013 74 137
2014 82 0
2015 99 4
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Gambar IV.C.10 Jumlah Kasus HIV/AIDS dan Siphilis


Kabupaten Jembrana
160
Tahun 2011 s/d 2015
137
140
120
92 99
100
73 74 82
80
60
(orang)
Kasus

40
20 0 0 0 4
0
2011 2012 2013 2014 2015

Tahun HIV / AIDS


Penyakit Kelamin

e). Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit.


Upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit telah dilakukan melalui
kegiatan imunisasi. Sasaran dan pencapaian imunisasi pada bayi yang
dilaksanakan tahun 2011 sampai 2015 dapat dilihat pada tabel berikut.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-41


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Tabel 2.20
Cakupan Imunisasi BCG, DPT1, Hb 3, Polio 3 dan Campak
pada Bayi Tahun 2011 – 2015
Sasaran Pencapaian ( % )
Tahun Bayi BCG DPT1+Hb1 DPT3+ Polio 4 Campak
Hb. 3
1 2 3 4 5 6 7
2011 4.101 108,50 107,60 106,90 107,70 111,00
2012 4.602 98,85 94,31 96,83 97,52 96,00
2013 4.390 101,32 94,81 94,31 101.32 102,03
2014 4.310 105,5 105.5 108,65 101,66 102,80
2015 4.545 108,85 108,7 100,7 110,73 110,78

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana

Gambar IV.C.11. Cakupan BCG, DPT.1, Hb.3, Polio.4, Campak


pada Bayi di Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 s/d 2015
115,00
110,00
105,00 BCG
DPT.1+HB1
Cakupan

100,00
95,00 DPT.3+HB.3

90,00 Polio.4

85,00 Campak
2011 2012 2013 2014 2015
Tahun

Secara umum pencapaian kinerja imunisasi pada bayi tahun 2013 sudah
mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena
adanya perbedaan dalam hal penentuan sasaran imunisasi pada bayi bila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun-tahun sebelumnya penentuan
sasaran imunisasi menggunakan rata-rata cakupan DPT1 tiga tahun terakhir
sedangkan mulai tahun 2012 menggunakan angka kelahiran kasar (Crude Birth
Rate) sehingga terjadi perbedaan jumlah sasaran yang cukup bermakna, tahun
2014 secara umum pencapain program imunisasi sudah baik dimana dari jumlah
sasaran bayi 4.310 sepnuhnya telah dapat imunisasi lengkap dan begitu juga
ditahun 2015 dari sasaran bayi 4.545 dimana pencapaian imunisasi rata-rata telah
mencapai diatas 100 %.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-42


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Sedangkan cakupan imunisasi TT 1, TT 2 dan Boster pada Ibu Hamil


tahun 2011 – 2015 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.21
Cakupan Imunisasi TT 1, TT 2 dan Boster pada Ibu Hamil
Tahun 2011 – 2015
Tahun Sasaran Ibu Pencapaian ( %)
Hamil TT 1 TT 2 Boster TT5
1 2 3 4 5 6
2011 4.610 0,00 0,00 0,00 100,00
2012 5.063 0,00 0,00 0,00 85,32
2013 4.830 0,00 0,00 0,00 86,63
2014 4.774 0,00 0,00 0,00 89,5
2015 4.899 0,00 0,00 0,00 101,4
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Gambar IV.C.12. Cakupan Imunisasi TT.1, TT.2


dan Boster pada Ibu Hamil di Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 s/d 2015

120
100
80
Cakupan

60
40
20
0
2011 2012 2013 2014 2015
Tahun
TT.1 TT.2 Boster TT.5

Tabel 2.22
Pola Penyakit ( 10 besar Penyakit ) Rawat Jalan di Puskesmas
untuk Semua Golongan Umur Kab. Jembrana Tahun 2015
No. Jenis Penyakit Jumlah Kasus %

1. Nasofingitis akut ( Commond Cold ) 24.675 16,00


2. Kecelakaan dan Ruda Paksa 23.404 15,18
3. Penyakit lain dari saluran pernafasan bagian atas 13.652 8,85
4. Hyoertensi Primer 13.430 8,71
5. Artritis lainnya 12.433 8,06
6. Gastristis ( tidak diketahui ) 11.606 7,53
7. Faringiis akut 11.444 7,42
8. Penyakit dan kelainan susunan saraf lainnya 9.103 5,90
9. Dermatitis kontak alergi 8.718 5.65
10. Dyspepsia 8.448 5,48
Jumlah 136.913 88,78
Jumlah kasus lainnya 154.216 100,00
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana Tahun 2015

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-43


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

E. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


Pada tahun 2015 di Kabupaten Jembrana terdapat tiga buah rumah sakit yang
terdiri dari satu rumah sakit pemerintah yaitu RSU Negara dan dua rumah sakit swasta
yaitu RS Umum Kertayasa dan Rumah Sakit Umum ”Bunda”. Jumlah tempat tidur
yang tersedia di RSU Negara sebanyak 125 tempat tidur, RS Umum Kertayasa 26
tempat tidur dan RS Umum Bunda 58 tempat tidur. Untuk menilai Rumah Sakit dilihat
dari beberapa indikator seperti :

1. Cakupan dan Mutu pelayanan, dilihat melalui indikator :


a. Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap.
Jumlah kunjungan rawat jalan pada tahun 2015 di Puskesmas se Kabupaten
Jembrana yang terdiri dari 10 Puskesmas sebanyak 308.673 orang, kunjungan
rawat inap sebanyak 11.418 orang, dan RSU Negara kunjungan rawat jalan
sebanyak 39.501 dan rawat inap 9.170 orang, umum Kertayasa kunjungan rawat
jalan 4.489 orang dan kunjungan rawat inap 534 orang, sedangkan RS Umum
Bunda kunjungan rawat jalan 10.529 orang kunjungan rawat inap 5.869 orang.
Sedangkan pada tahun 2014 kunjungan rawat jalan di Kabupaten Jembrana baik
di Sarana Pelayanan Kesehatan Pemerintah maupun swasta sebanyak 363.192
orang, rawat inap 27.018 orang

b. Angka Kematian Netto ( Nett Death Rate )


Untuk menilai mutu Rumah Sakit dipergunakan indikator Angka Kematian Netto (
NDR ), yaitu angka kematian 48 jam pasien rawat inap per 1.000 pasien keluar
hidup dan mati. NDR pada RSU Negara pada tahun 2011 sebesar 31,29 º/oo,
tahun 2012 sebesar 19,12 º/oo dan mengalami penurunan pada tahun 2013
dengan capaian 19,02 ‰ serta tahun 2014 NDR pada RSU Negara mengalami
penurunan menjadi 15,8 ‰ dan tahun 2015 pada RSU Negara NDR mengalami
peningkatan menjadi 52,13 ‰.
c. Angka Kematian Umum ( Gross Death Rate )
Indikator ini untuk menggambarkan mutu pelayanan Rumah Sakit secara umum,
yaitu angka kematian total rawat inap yang keluar dari Rumah Sakit per 1.000

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-44


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

penderita. GDR RSU Negara pada tahun 2011 menjadi 52,03 % dan tahun 2012
menurun menjadi 50,20 º/oo sedangkan tahun 2013 mengalami kenaikan menjadi
53,15 º/oo dan pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 37,6 º/oo. Tahun
2015 sebesar 52,13 º/oo
2. Tingkat Efisiensi Pengelolaan, melalui indikator :
1) Angka Penggunaan Tempat Tidur ( Bed Occupation Rate )
Indikator ini menunjukkan tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan fasilitas
perawatan Rumah Sakit oleh masyarakat dalam kurun waktu tertentu. Angka
penggunaan fasilitas perawatan khususnya tempat tidur di RSU Negara pada
tahun 2014 62,7 % tahun 2013 sebesar 64,59% mengalami penurunan jika
dibandingkan tahun 2012 sebesar 66,01 %, tahun 2015 mengalami peningkata
menjadi 66,37 %. Untuk RSK Bunda pencapaian BOR pada tahun 2014 sebesar
34,75% mengalami peningkatan jika dibandingkan pada tahun 2013 dengan
capaian BOR 17,33% dan tahun 2015 mencapai 24,5 % Sedangkan untuk RS
Umum Kertayasa pencapaian BOR tahun 2013 sebesar 20,09 % meningkat
menjadi 21,51% pada tahun 2014 dan tahun 2015 BOR mengalami penurunan
drastis menjadi 7,5 %.
Dari data tersebut menunjukkan bahwa RSU Negara masih berada dalam batas
rata-rata BOR Ideal ( 60 % – 80 % ) sedangkan yang lain masih berada di bawah
rata-rata BOR ideal.

2) Frekwensi Pemakaian Tempat Tidur ( Bed Turn Over )


Angka ini memberi gambaran tentang indikasi pemakaian tempat tidur yang
merupakan frekwensi rata-rata tempat tidur yang dipakai dalam waktu satu tahun.
Frekwensi Pemakian Tempat Tidur dihitung berdasarkan jumlah penderita rawat
inap yang keluar ( hidup + mati ) di RS dalam kurun waktu 1 tahun dibagi jumlah
tempat tidur yang ada pada tahun yang sama. Angka BTO RSU Negara pada
tahun 2015 sebesar 73,36 % sedangkan pada tahun 2014 sebesar 69,67 mengalami
penurunan dari tahun sebelumnya tahun 2015 BTO menjadi 3,4 % . . Sedangkan
tahun 2015 RS Umum Kertayasa sebesar 20,54 kali dan RSU Bunda sebesar 3,44
kali BTO. Secara keseluruhan angka BTO di Kabupaten Jembrana sebesar 74,65.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-45


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Dengan Angka BTO ideal berkisar 40 - 50 kali, maka frekwensi rata-rata


pemakaian tempat tidur di RSU Negara ada diatas batas BTO dan RS Bunda dan
RS Umum Kertayasa berada dibawah batas angka BTO.

3) Rata-rata lamanya dirawat ( Length of Stay )


Length of Stay (LOS) menunjukkan rata-rata lama perawatan seorang pasien
di rumah sakit dibagi jumlah pasien rawat inap yang keluar di Rumah Sakit.
Indikator LOS memberikan gambaran tentang hasil pengukuran tingkat efisiensi dan
mutu pelayanan Rumah Sakit. Rata-rata lama hari perawatan RSU Negara tahun
2013 selama 3,33 hari mengalami peningkatan bila dibanding tahun 2012 selama
3,13 hari dan tahun 2015 rata-rata hari perawatan selama 3,27 hari. Hal ini
menunjukkan bahwa rata-rata lama hari perawatan (LOS) pada RSU yang ada masih
berada di bawah Angka LOS Ideal yang berkisar 6 – 9 hari. Pada 2014 RSU Negara
(LOS) 3,3 , RS Bunda 2,6 dan RS Umum Kerta Yasa 0,0 sedangkan tahun 2015
RSU Negra ( LOS ) 3.27 hari RSU Bunda 2,3 hari dan RSU Kertayasa 0,0.

4) Silang Waktu antara Pemakaian Tempat Tidur ( Turn Over Interval ).


TOI menunjukkan rata-rata jumlah hari tempat tidur Rumah Sakit tidak
dipakai dari saat kosong ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan
penilaian tingkat efisiensi pelayanan Rumah Sakit. Idealnya tempat tidur kosong
hanya dalam waktu 1 – 3 hari. RSU Negara dengan TOI 1,84 hari pada tahun
2013 menunjukkan peningkatan menjadi 1,95 pada tahun 2014 dan tahun 2015
mengalami penurunan menjadi 1,67 . Sedangkan RSU Bunda pada tahun 2013
sebesar 13,50 dan mengalami penurunan pada tahun 2014 menjadi 9,4. Dan tahun
2015 mengalami penigkatan menjadi 11,51. TOI di RSU Kertayasa pada tahun
2013 sebesar 21,67 mengalami penurunan menjadi 19,23 pada tahun 2014 dan tahun
2015 lagi mengalami penurunan menjadi 16.14. Standard ideal TOI antara 1 – 3
hari, menunjukkan bahwa RSU Negara tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur
masih tergolong baik sedangkan RSU bunda dan RSU Kertayasa dengan TOI yang
semakin kecil maka tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur sudah semakin baik.

Untuk mengukur penggunaan tempat tidur Rumah Sakit maka ke tiga


komponen yaitu BTO, TOI dan LOS harus dilakukan secara bersama-sama, guna

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-46


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

mengetahui tingkat efisiensinya.

Tabel 2.23
Cakupan Hasil Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Kabupaten Jembrana Tahun 2015
Indikator Efisiensi Pengelolaan
RSU
NDR GDR BOR BTO LOS TOI
1 2 3 4 5 6 7

RSU Negara 52,13 52,13 66,37 73,36 3,27 1,67


RSK Kertayasa 0 0 7,5 20,54 0,0 16,45
RSK Bunda 0 0 2,5 3,44 2,3 11,51
Sumber : Dinas Kesehatan . Jembrana.

F. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT.


Kesehatan adalah hak azasi manusia, dan sekaligus merupakan investasi sumber
daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indek
Pembangunan Manusia (IPM). Oleh karena itu, menjadi suatu keharusan bagi semua
pihak untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan demi kesejahteraan
seluruh masyarakat Indonesia. Untuk mewujudkan masyarakat sehat, Promosi
Kesehatan memegang peran yang sangat penting. Upaya ini dilakukan melalui
penyuluhan dan keberhasilannya tergantung dari adanya perubahan perilaku
masyarakat yang juga dipengaruhi oleh adat dan kebiasaan setempat.
Upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari,
oleh, untuk dan bersama masyarakat agar dapat menolong dirnya sendiri serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat sesuai sosial budaya
setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Kegiatan
Promosi Kesehatan dilaksanakan di 5 Kecamatan / 10 Puskesmas yang merupakan
perpanjangan tangan di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.

G. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ).

Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) di rumah tangga


merupakan salah satu strategi untuk menggerakkan dan memperdalam anggota rumah
tangga untuk hidup bersih dan sehat. Melalui upaya ini setiap rumah tangga
diberdayakan agar tahu, mau dan mampu menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-47


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

dengan mengupayakan lingkungan sehat, mencegah dan menanggulangi masalah-


masalah kesehatan yang dihadapi serta memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
Setiap rumah tangga juga digerakkan untuk berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakatnya dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber
masyarakat. Presentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat dan
yang dipantau 3.899 RT (4, 38 %) jadi yang BER- PHBS sebesar 3.083 RT 79,07%.

Berdasarkan hasil survey PHBS yang dilaksanakan pada 51 Desa/Kelurahan di


Kabupaten Jembrana tahun 2015 prosentase rumah tangga sehat sudah cukup baik dan
telah memenuhi target Indonesia Sehat 2010 yaitu 92,74 %.
Adapun hasil survey sesuai indikator PHBS yang dilakukan di Kabupaten
Jembrana tahun 2015 didapati skor rumah tangga sebagai berikut :
a. Rumah tangga sehat : 95,15 %
b. Persalinan oleh Nakes : 102,9 %
c. ASI Eksklusif : 84,7 %
d. Balita ditimbang : 86,0 %
e. Tidak merokok : Tidak di survey
f. Aktivitas fisik : Tidak di survey
g. Diet Sayur Buah : Tidak di survey
h. JPK : Tidak di survey
i. Jamban : 94,31 %
j. Air Bersih : 97,19 %
k .Luas lantai : Tidak di survey
l. Lantai bukan tanah : Tidak di survey
m. Pembersihan Jentik : 98,10 %
n. Mencuci tangan dgn air bersih + sabun : 99,62%
Berikut adalah tabel hasil survei PHBS di Kabupaten Jembrana mulai tahun 2011
sampai dengan tahun 2015.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-48


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Tabel 2.24
Survey Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Tahun 2011 - 2015
Tahun
No. Indikator PHBS
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 4 5 6 7 7
1. RT Sehat 76,86 70,83 80,76 86,99 95,15
2. Persalinan oleh Nakes 103,14 99,40 100 103,0 102,9
3. ASI Eksklusif 59,10 66,21 95,45 83,5 84,7
4. Balita ditimbang 98,08 70,10 99,52 84,2 86,0
5. Tidak merokok 96,40 - 94,00 - -
6. Aktivitas fisik 99,72 - 99,31 - -
7. Diet Sayur Buah 98,16 - 98,17 - -
8. Cuci tangan ( Air + 99,64 - 99,94 99,62 -
sabun )
9. JPK - - - -
10. Pemberantasan Jentik 92,00 97,79 99,33 98,10 -
11. Jamban 75,73 86,93 98,10 92,9 94,31
12. Air bersih 90,03 88,69 99,62 95,62 97,19
13. Luas lantai - - - - -
14. Lantai bukan tanah - - - - -
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana

1. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat.


Masyarakat sebagai pelaku upaya kesehatan sangat besar perannya. Bentuk peran
tersebut terlihat dari partisipasi masyarakat dalam kegiatan Posyandu, Polindes, Desa
Siaga, Poskesdes dan TOGA. Posyandu sebagai wahana kesehatan bersumber masyarakat
yang memberikan pelayanan KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan P2 Diare.
Polindes sebagai wahana kesehatan bersumber masyarakat yang dikelola oleh
Bidan Desa bersama masyarakat guna memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Desa Siaga adalah salah satu pendukung bagi masyarakat untuk dapat hidup sehat
secara mandiri. Poskesdes adalah Pos Kesehatan Desa yang berfungsi sebagai sarana
pelayanan kesehatan di Desa. Tanaman Obat Keluarga ( TOGA ) berfungsi
sebagai wahana kesehatan bersumber masyarakat yang berupaya menghasilkan tanaman
yang dapat dipergunakan oleh keluarga untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan
keluarga.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-49


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Tabel 2.25
Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
di Kabupaten Jembrana Tahun 2015
Jenis UKBM
No. Kecamatan Posyandu Polindes Desa Siaga Poskesdes TOGA
1 2 3 4 5 5 6
1. Melaya 72 0 10 10 10
2. Negara 72 0 12 12 12
3. Jembrana 61 0 10 10 10
4. Mendoyo 82 0 11 11 11
5. Pekutatan 44 0 8 8 8
Jumlah 331 0 51 51 51
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Bila ditinjau dari tingkat perkembangannya maka kondisi UKBM seperti tertera dalam
tabel berikut :
Tabel 2.26
Tingkat perkembangan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
di Kabupaten Jembrana Tahun 2015
No. Tingkat UKBM Jenis UKBM
Posyandu Polindes TOGA
1. Pratama 0 0 38
2. Madya 7 0 10
3. Purnama 289 0 3
4. Mandiri 35 0 0
Jumlah 331 0 51
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana

2. Pemberdayaan Dana Masyarakat.


Perilaku masyarakat lain perlu ditumbuhkan terutama dalam upaya
menanggulangi biaya perawatan yang semakin mahal. Oleh sebab itu masyarakat
dianjurkan membentuk dana Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM )
untuk mengantisipasi kemungkinan jatuh sakit yang memerlukan biaya perawatan. Hal ini
dimaksudkan untuk mewujudkan kemandirian masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dengan menggalang peran serta masyarakat dalam pembiayaan kesehatan.
Adapun tujuannya agar masyarakat dapat mempercepat pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan, sehingga diharapkan akan timbul kemandirian masyarakat melalui
kesadaran berasuransi. Di Kabupaten Jembrana, sejak tahun 2011 telah bergabung

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-50


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

dengan program jaminan kesehatan daerah Provinsi Bali yaitu Jaminan Kesehatan Bali
Mandara (JKBM). Pembiayaan dari jaminan kesehatan ini menerapkan sharing antara
Pemerintah Kabupaten Jembrana dan Pemerintah Provinsi Bali. Adapun kepesertaannya
adalah seluruh masyarakat Kabupaten Jembrana yang mempunyai KTP Jembrana. Jumlah
kepesertaan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.27
Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
Kabupaten Jembrana Tahun 2015
JPKM
No. Kecamatan Jumlah Penduduk
Jumlah Peserta Prosentase
1 2 3 4 5
1. Melaya 50.693 50.693 100,00
2. Negara 81.141 81.141 100,00
3. Jembrana 55.659 55.659 100,00
4. Mendoyo 62.835 62.835 100,00
5. Pekutatan 27.035 27.035 100,00
Jumlah 277.309 277.309 100,00
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana
Total sharing JKBM tahun 2015 yaitu 277.309

H. KEADAAN LINGKUNGAN.
Salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat
adalah kondisi lingkungan yang tercermin antara lain dari akses masyarakat terhadap air
bersih dan sanitasi dasar. Perilaku masyarakat yang mendukung pola hidup bersih dan
sehat merupakan salah satu faktor untuk mendukung peningkatan status kesehatan.
Untuk meningkatkan kualitas lingkungan sehingga menjadi kondusif bagi terciptanya
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya ditunjukkan melalui pemanfaatan
Sarana Air Bersih, Jamban, Sarana Pembuangan Air Limbah dan Rumah Sehat. Dan
terciptanya keberdayaan individu, keluarga dan masyarakat yang ditandai oleh
peningkatan perilaku hidup sehat dan peran aktif dalam memelihara, meningkatkan dan
melindungi kesehatan diri dan lingkungan sesuai dengan sosial budaya setempat.
Beberapa perilaku masyarakat yang kurang sehat dapat dilihat antara lain melalui
kebiasaan merokok dan rendahnya pemberian air susu ibu eksklusif dan gizi lebih pada
wanita.
Adapun kegiatan yang telah dilakukan selama tahun 2015 meliputi :

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-51


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

1) Penyehatan Makanan dan Minuman.


Kegiatan ini bertujuan untuk menurunkan Angka Kesakitan yang disebabkan oleh
makanan dan minuman. Sasaran yang dituju adalah tempat pengelolaan makanan,
seperti rumah makan / restoran, warung nasi, jasa boga, kantin, pengrajin makanan
dan pedagang keliling.
Kegiatan yang dilakukan antara lain :
a) Menginventarisasi dan pengawasan tempat pengelolaan makanan dan minuman
secara berkala.
b) Melaksanakan penilaian tingkat mutu hygiene / grading terhadap rumah makan /
restoran secara berkala.
c) Pengawasan kualitas dengan melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap
makanan dan minuman, air minum dan usapan dubur pada penjamah makanan.
Hasil yang dicapai dalam kegiatan Penyehatan Tempat Pengelolaan Makanan dan
Minuman berupa inventarisasi, pengawasan dan grade, antara lain :
a) Jumlah TPM dibina : 153 buah
Jumlah yang tidak memenuhi syarat : 153 buah
b) Jumlah TPM di Uji Petik : 101 buah
Yang memenuhi syarat hygine sanitasi : 1.408
2) Penyehatan Lingkungan Permukiman.
Kegiatan yang dilakukan melalui :
a) Pengawasan dan Pembinaan terhadap penggunaan dan kepemilikan sarana kesehatan
berupa jamban.
b) Monitoring Sarana Pembuangan Air Limbah, Pengelolaan sampah dan rumah-rumah
yang belum memenuhi syarat kesehatan.
c) Pemberian bantuan stimulan kepada masyarakat / kepala keluarga yang belum
memiliki sarana kesehatan lingkungan.
Hasil kegiatan yang dilakukan antara lain terhadap :
a) Jamban.
- Komunal/memenuhi syarat
Jumlah Sarana : 20 buah
Penduduk pengguna : 75 orang
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-52
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

- Leher Angsa/memenuhi syarat


Jumlah sarana : 72.961 buah
Penduduk Pengguna : 259.699 orang
- Plengsenagan/memenuhi sayarat
Jumlah Sarana : 429 buah
Penduduk pengguna : 2.150 orang
- Cemplung
- Jumlah Sarana : 61 buah
- Jumlah Pengguna : 287 orang
b) Desa yang melaksanakan Sanitasi Total berbasis Masyarakat ( STBM ).
- Jumlah Desa : 51 Desa
- Desa yang melaksanakan STBM : 37
- Desa stop BABS :0
- Desa STBM : 0
c) Sarana Tempat-Tempat Umum ( TTU )
- Jumlah TTU : 364 buah
- Yang memenuhi syarat : 357 buah
d) Rumah.
- Jumlah Rumah : 74.962 buah.
- Rumah yang dibina/diperiksa : 7.484 buah.
- Rumah yang memenuhi syarat kesehatan : 3.913 buah

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-53


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Tabel 2.28
Pemanfaatan SAB, Jamban, Desa STBM dan Rumah Sehat
Kabupaten Jembrana Tahun 2015
Puskesmas SAB Jamban STBM Rumah Sehat
1 2 3 4 5

II Melaya 8.334 8.228 1 1.411


I Melaya 43.906 43.550 6 11.745
I Negara 42.852 40.969 4 9.777
II Negara 33.743 32.810 6 7.797
I Jembrana 35.577 34.063 5 10.972
II Jembrana 18.297 17.733 3 5.465
I Mendoyo 27.157 33.125 5 10.298
II Mendoyo 20.482 20.232 0 6.758
I Pekutatan 14.830 15.738 3 4.801
II Pekutatan 9.985 9.700 4 2.304
Jumlah 263.965 256.148 37 71.328
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD


2.4.1 Peluang

a. Kependudukan.
Jumlah penduduk Kabupaten Jembrana yang besar dengan struktur umur produktif
merupakan pangsa pasar dan sumber daya yang potensial untuk pengembangan upaya
kesehatan. Transisi demografi, dengan terus bertambahnya jumlah penduduk telah
dapat diprediksi sebagai dampak dari pembangunan baik dalam bidang ekonomi,
keluarga berencana dan kesehatan, serta gizi. Dalam piramida kependudukan, terlihat
adanya kecenderungan mengecilnya jumlah penduduk usia muda/balita dan
meningkatnya jumlah segmen angkatan kerja dan usia lanjut secara bermakna di tahun-
tahun mendatang.
Perubahan yang terjadi pada karakteristik demografi sebagai pengaruh keberhasilan
pembangunan seperti pendidikan dan social ekonomi di Kabupaten Jembrana akan
membuka peluang bagi terselenggarany pelayanan kesehatan yang lebih efektif, efisien
dan bermutu.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-54


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

b. Hukum dan Politik.


Reformasi Birokrasi semua bidang yang merupakan tuntutan rakyat membuka peluang
yang besar bagi perbaikan sistem dan tata nilai di bidang kesehatan. Peluang ini dapat
dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk menghasilkan sistem pemerintahan yang
bersih (Good Governance) yang berwawasan kesehatan untuk kepentingan masyarakat.
Hal ini juga memberikan peluang pelaksanaan pembangunan kesehatan dalam
mempercepat pemerataan dan keadilan pelayanan kesehatan dengan melibatkan
peran serta masyarakat.
c. Kemajuan Teknolologi dan Transportasi.
Kemajuan Teknologi dalam bidang komunikasi, informasi dan transportasi yang
semakin baik memberi peluang untuk mempercepat pencapaian pelayanan kesehatan.
Sedangkan kemajuan teknologi dalam bidang kesehatan dan kedokteran memberi
peluang bagi peningkatan mutu upaya pelayanan kesehatan.
a. Kerjasama dan Kemitraan.
Masalah kesehatan adalah masalah nasional yang tidak dapat terlepas dari kebijakan
sektor lain sehingga upaya pemecahannya harus melibatkan sektor terkait. Isu
utamannya adalah bagaimana upaya untuk meningkatkan kerjasama lintas sektor agar
lebih efektif. Meningkatnya secara bermakna kerja sama lintas sektor dalam
pembangunan kesehatan merupakan peluang dalam memberikan kontribusi positif
sektor lain terhadap kesehatan. Kemitraan yang setara, terbuka dan saling
menguntungkan ini merupakan peluang yang baik khususnya dalam pengembangan
usaha swasta baik dalam skala daerah dan nasional dalam membangun pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan, pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.

2.4.2. Tantangan
a.. Derajat Kesehatan.
Mortalitas (Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu) merupakan indikator
sensitif yang mengukur keberhasilan Pembangunan Kesehatan. Angka Kematian
Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita sudah mengalami penurunan di Kabupaten
Jembrana bahkan angka tersebut dibawah target MDG’S tahun 2015,Angka Kematian
Ibu mengalami peningkatan angkanya di atas target , sehingga menjadi tantangan
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-55
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

terhadap Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Jembrana. Morbiditas. beberapa penyakit


menular diamati secara umum terjadi penurunan. Namun penularan infeksi penyakit
menular utama yaitu AIDS/HIV dan TBC, Tifoid, Demam Berdarah dan Hepatitis
masih merupakan masalah kesehatan yang menonjol. Selain itu penyakit
degeneratif, penyakit tidak menular yang berkontribusi besar terhadap kesakitan dan
kematian.
Target cakupan imunisasi telah tercapai namun tetap berpotensi timbulnya kasus-
kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yang dapat
menimbulkan wabah.
Melihat kecepatan transisi epidemiologi yang berbeda, jenis penyakit, dan bobot
beban di Kabupaten Jembrana akan berdampak pada beban ganda (double
burden) atau bahkan beban multipel (multiple burden) terhadap upaya pelayanan
kesehatan. Diperkirakan penyakit infeksi dan non-infeksi masih menjadi penyebab
utama kematian untuk masa yang cukup lama, karena adanya determinan penyakit
yang beragam di tingkat individu, keluarga, masyarakat.
b. Rendahnya Perilaku Kesehatan.
Perilaku hidup sehat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan penduduk. Tingkat
pendidikan yang masih rendah merupakan salah satu penyebab rendahnya pemahaman
masyarakat terhadap informasi kesehatan dan perilaku sehat. Penyalahgunaan
narkotika, obat psikotropika dan zat adiktif cenderung meningkat, bahkan menyentuh
masyarakat yang tidak mampu dan anak sekolah dasar dengan permasalahan yang
semakin luas dan kompleks. Demikian juga produksi dan penggunaan minuman
beralkohol dan zat adiktif lainnya termasuk rokok cenderung terus meningkat dengan
dampak negatif yang luas terhadap masyarakat. Disamping itu, konsumsi makanan
yang berlebihan dan tak seimbang dapat menjadi ancaman bagi peningkatan derajat
kesehatan masyarakat. Penggunaan bahan-bahan kimia terlarang untuk bahan
tambahan makanan dan masalah sanitasi serta hygiene pengolahan terutama pada
industri rumah tangga juga merupakan ancaman terhadap kesehatan masyarakat
konsumen.
c. Pencemaran Lingkungan dan Iklim Global.
Perubahan keseimbangan ekologi, eksploitasi alam yang berlebihan, meningkatnya
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-56
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

bencana alam dan sebagainya akan membawa dampak negatif yang makin serius pada
kesehatan masyarakat dimasa mendatang. Pencemaran udara, air dan tanah serta
perubahan lingkungan biologis, penggunaan pestisida. insektisida, dan fungisida yang
berlebihan menyebabkan masalah kesehatan yang serius.Perubahan lingkungan
biologis juga menyebabkan rangsangan patogenesis terhadap beberapa jenis
bakteri, virus dan jasad renik lainnya yang akan mengancam kesehatan masyarakat
dimasa mendatang.
Pencemaran udara di dalam ruangan makin perlu diwaspadai karena masih tingginya
kebiasaan merokok di masyarakat. Penanganan limbah rumah tangga perkotaan,
baik limbah padat maupun cair dapat berpengaruh pada kesehatan masyarakat.
Pencemaran lingkungan yang mengancam kesehatan dapat pula terjadi akibat
bencana, baik bencana oleh kegiatan alam maupun akibat ulah manusia.
Terbatasnya ketersediaan air bersih merupakan ancaman bagi kesehatan penduduk.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-57


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI


PELAYANAN SKPD.
Permasalahan pembangunan daerah merupakan “gap expectation” antara kinerja
pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin
dicapai dimasa datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat. Potensi permasalahan
pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan
secara optimal, kelemahan yang tidak bisa diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan dan
ancaman yang tidak diantisipasi.
Tujuan dari perumusan permasalahan pembangunan daerah adalah untuk
mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan/kegagalan kinerja
pembangunan daerah dimasa lalu.
Permasalahan-permasalahan pembangunan daerah yang dihadapi pada saat ini dan yang
diperkirakan akan dihadapi pada masa yang akan datang oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Jembrana adalah sebagai berikut :
1. Permasalahan Bidang Bina Kesehatan Masyarakat adalah :
a. Pelayanan kesehatan Ibu dan anak yang sesuai standar belum optimal.
Angka Kematian Ibu karena komplikasi kehamilan dan persalinan berdasarkan data
Profil Kesehatan Kabupaten Jembrana adalah 145,7 per 100,000 kelahiran hidup,
sedangkan target MDGs pada tahun 2015 adalah 102 per 100.000 kelahiran
hidup.Cakupan pelayanan kesehatan anak balita belum mencapai target. Cakupan
pemberian ASI eksklusif masih rendah.
b. Belum optimalnya upaya pemberdayaan masyarakat dan perubahan perilaku
masyarakat. Masyarakat masih di tempatkan sebagai obyek dalam pembangunan
kesehatan, promosi kesehatan belum banyak merubah perilaku masyarakat menjadi
Perilaku Bersih dan sehat (PHBS). Pemanfaatan dan kualitas Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), seperti Posyandu dan Poskesdes masih

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 III-58


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

rendah. Upaya kesehatan juga belum sepenuhnya mendorong peningkatan atau


perubahan perilaku hidup bersih dan sehat, yang dapat mengakibatkan tingginya
angka kesakitan yang diderita oleh masyarakat.

c. Adanya gap/kesenjangan antara balita gizi buruk yang ada di masyarakat dengan
balita gizi buruk yang berhasil dijumpai oleh kader atau petugas kesehatan. Hal ini
kemungkinan karena anak yang mengalami gizi buruk pada umumnya adalah dari
rumah tangga miskin dan kebanyakan dari mereka bertempat tinggal jauh dari
lokasi posyandu atau puskesmas dan tidak datang ketika ada kegiatan penimbangan
sehingga mereka terlepas dari pengamatan petugas posyandu atau petugas
kesehatan. Selain itu dalam tahun-tahun belakangan ini banyak anak gizi buruk
adalah anak-anak yang mengidap AIDS yang tertular HIV dari ibunya saat mereka
dalam kandungan. Karena masih tingginya stigma pada kasus AIDS, sering kali
odha anak juga terlepas dari pengamatan petugas kesehatan.
2. Permasalahan Bidang Pelayanan Kesehatan.
a. Jumlah dan jenis tenaga kesehatan terus meningkat, namun kebutuhan dan
pemerataan distribusinya belum terpenuhi. Kualitas tenaga kesehatan juga masih
rendah. Masalah kurangnya tenaga kesehatan baik jumlah, jenis, kualitas dan
distribusinya menimbulkan dampak terhadap rendahmya akses masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, disamping itu juga menimbulkan
permasalahan pada rujukan dan penanganan pasien untuk kasus tertentu.
b. Kualitas dan kuantitas Sumber daya, Sarana, prasarana dan peralatan terutama
peralatan medis di unit pelayanan kesehatan dasar belum sesuai dengan Norma,
Prosedur, Standard dan Kreteria (NPSK), serta masih mengalami kendala dalam
hal pemeliharaan dan kalibrasi.
c. Belum optimalnya penggunaan obat secara rasional dan penyelenggaraan
pelayanan kefarmasian yang berkualitas
3. Permasalahan Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
a. Disatu sisi beberapa penyakit infeksi cenderung meningkat kembali
(re-emerging deseases) seperti TB, DBD, Malaria dan Rabies serta penyakit-

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 III-59


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

penyakit infeksi baru (new emerging deseases) seperti HIV/AIDS, SARS, Flu
Burung (avian influnenza) juga mulai muncul. Di sisi lain adanya beban ganda
masalah kesehatan masyarakat yaitu disatu pihak masih banyaknya penyakit
infeksi menular yang harus ditangani namun dilain pihak penyakit tidak
menular juga semakin meningkat.
b. Pengaruh dari lingkungan strategis termasuk terjadinya pemanasan global dan
transformasi demografi berakibat pada semakin menurunnya kualitas
kesehatan lingkungan serta semakin meningkatnya ancaman bencana.
c. Belum adanya Peraturan Daerah yang mengatur perijinan dan pengawasan
tempat umum dan pengelolaan makanan.
d. Pemecahan permasalahan lingkungan sangat memerlukan peran serta masyarakat
dan lintas sektor sementara dukungan yang selama ini didapatkan belum seperti
yang diharapkan.
e. Masih rendahnya kualitas air minum dan sarana sanitasi lingkungan.
4. Permasalahan Bidang Pengkajian dan Pengembangan.
a. Belum seluruh masyarakat terlindungi secara optimal oleh beban pembiayaan
kesehatan. Kesadaran masyarakat untuk mengikuti Jaminan Kesehatan Nasional
secara mandiri belum optimal.

3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL
KEPALA DAERAH TERPILIH.
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana sangat
dipengaruhi dan merupakan penjabaran yang lebih detail dari perencanaan pembangunan
daerah Jembrana sehingga semua langkah-langkah yang disusun dalam Renstra Dinas
Kesehatan sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Jembrana Tahun 2016 - 2021.
VISI Kabupaten Jembrana Tahun 2016-2021 adalah: “Terwujudnya
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Berdaya saing Dalam

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 III-60


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Rangka Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya menuju Masyarakat Jembrana


yang Sejahtera”.
Sedangkan Misi Kabupaten Jembrana Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut :
1) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang profesional berdaya saing
yang unggul
2) Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya ekonomi dan sumber daya alam
3) Melakukan berbagai inovasi, dan jiwa entrepreneur masyarakat berbasisi Research
dengan pemanfaatan kemajuan IPTEK.
Telaahan terhadap visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
memberikan gambaran peran serta dan keterlibatan langsung Dinas Kesehatan. Hal ini
ditunjukkan melalui: Pernyataan MISI pertama yaitu Meningkatkan kualitas sumber
daya manusia yang profesional berdaya saing yang unggul.
Pernyataan misi ke 1 : “Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang
Profesional berdaya saing yang unggul “ merupakan perhatian Pemerintah Kabupaten
Jembrana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dan kualitas pendidikan. Pemerintah berupaya meningkatkan
kualitas pelayanan dengan memanfaatkan kemajuan Ilmu Pengetahua dan Teknologi
(IPTEK), serta meningkatkan aksesibilitas dalam bidang kesehatan, pendidikan dalam
menyiapkan generasi penerus yang cerdas, terampil, mandiri dan berwawasan, sehingga
mampu menghadapi perubahan serta perkembangan kemajuan zaman. Hal ini merupakan
penjabaran dari agenda ke-5 dari Nawa Cita, yaitu “Meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia”.
Pada misi ini terlihat jelas peran serta Dinas Kesehatan dalam pembangunan kesehatan
yang diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-tinggi nya dapat terwujud.

3.3. TELAAHAN RENSTRA KEMENTRIAN/LEMBAGA DAN RENSTRA PROVINSI.


3.3.1. Telaahan Renstra Kementerian Kesehatan

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 III-61


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Berdasarkan mandat dari Peraturan dan Undang-Undang terhadap tugas dan fungsi
Kementerian Kesehatan maka VISI Kementerian Kesehatan adalah : Masyarakat Sehat
yang Mandiri dan Berkeadilan.
Untuk mencapai Visi tersebut maka ditempuh melalui MISI sebagai berikut :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat,
termasuk swasta dan masyarakat madani.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang
paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan.
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan.
4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.
Pernyataan visi dan misi Kementerian Kesehatan memberikan arahan bagi seluruh daerah
(provinsi/kabupaten/kota) di dalam menjalankan tugas dan fungsinya di bidang
Kesehatan. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan Renstra Dinas
Kesehatan, yaitu:
a. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat termasuk
swasta dan masyarakat.
b. Penyediaan, pemeliharaan dan pengembangan sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan sesuai dengan SPM sehingga mampu menjamin akses dan kualitas pelayanan
kesehatan pada masyarakat
c. Penyediaan sumberdaya kesehatan

3.3.2. Telaahan Renstra Provinsi Bali


VISI Provinsi Bali adalah : Bali Mandara
Untuk mencapai Visi tersebut maka ditempuh melalui MISI sebagai berikut :
1. Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern.
2. Mewujudkan Bali yang Aman, Damai, Tertib, Harmonis, serta Bebas dari Berbagai
Ancaman.
3. Mewujudkan Bali yang Sejahtera dan Sukerta Lahir Bhatin.
Pernyataan visi dan misi Renstra Provinsi Balli ini memberikan arahan bagi seluruh

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 III-62


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Kabupaten/kota di Bali di dalam menjalankan tugas dan fungsinya di bidang Kesehatan.


Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan Renstra Dinas Kesehatan, yaitu:
a. Pembinaan keluarga sehat, mandiri, dan sadar gizi yang ditunjang dengan perilaku hidup
bersih dan sehat.
b. Upaya pencegahan penyakit serta pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.
c. Peningkatan upaya pelayanan kesehatan, penyediaa obat dan perbekalan kesehatan
yang optimal, bermutu dan terjangkau.
d. Pemantapan sumber daya dan informasi kesehatan serta profesionalisme aparatur
pemerintah.

3.3.3. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
ditinjau dari Renstra Kementerian Kesehatan dan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Adapun yang menjadi faktor pendorong pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
ditinjau dari Renstra Kementerian Kesehatan dan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Bali
adalah :
a. Adanya komitmen dari pimpinan nasional, provinsi maupun kabupaten baik eksekutif
maupun legislatif menempatkan kesehatan sebagai fokus pembangunan nasional
merupakan investasi yang cukup memadai dalam menunjang kegiatan program.
b. Anggaran yang cukup memadai dalam menunjang kegiatan program.
c. Adanya Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan yang menjadi indikator
capaian program kesehatan.
d. Adanya Standar Operasional Prosedur (SOP), Juklak, Juknis dan modul sebagai
pedoman dalam pelayanan kesehatan.
Adapun faktor penghambat pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana adalah :
a. Belum sinkronnya regulasi dalam bidang pembangunan kesehatan baik ditingkat
pusat, provinsi maupun kabupaten.
b. Jumlah, jenis, distribusi dan kompetensi tenaga kesehatan belum memenuhi standar
pelayanan kesehatan.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 III-63


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

c. Pelayanan kesehatan yang diberikan belum seluruhnya sesuai dengan SOP, juklak,
juknis maupun modul yang ada.
d. Pengaruh dari lingkungan strategis termasuk terjadinya pemanasan global dan
transformasi demografi berakibat pada semakin menurunnya kualitas
kesehatan lingkungan serta semakin meningkatnya ancaman bencana.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
RTRW Kabupaten Jembrana merupakan wadah spasial dari pembangunan di bidang
ekonomi dan pembangunan bidang sosial budaya. Oleh karena itu, penataan ruang di
Kabupaten Jembrana merupakan implementasi dari keterpaduan pembangunan di bidang
ekonomi dan sosial budaya. Sebagai wadah bagi kegiatan pembangunan ekonomi dan sosial
budaya itu, maka pemanfaatan ruang harus dilakukan secara serasi, selaras, dan
seimbang serta berkelanjutan. Pemanfaatan ruang secara serasi, selaras, dan seimbang
adalah kegiatan dalam penataan ruang yang harus dapat menjamin terwujudnya keserasian,
keselarasan, dan keseimbangan struktur dan pola pemanfaatan ruang yang berwawasan
kesehatan.
1. Fasilitas Kesehatan.
Struktur perwilayahan dilakukan dengan dengan asumsi sebagai berikut:
a. Mengarahkan pengembangan fasilitas kesehatan berupa Puskesmas Rawat Inap
dan Polindes.
b. Mempertahankan dan meningkatkan prasarana dan sarana pendukung fasilitas
kesehatan antara lain prasarana pengolahan limbah yang perlu mendapat
perhatian khusus, karena sifat limbahnya yang sangat berbahaya bagi penduduk.
c. Mewujudkan keseimbangan penyebaran prasarana dan sarana
pendukung fasilitas kesehatan.
Posyandu : Posyandu merupakan sarana kesehatan yang berfungsi memberikan
pelayanan kesehatan untuk anak-anak usia balita. Jumlah penduduk pendukung yang
dapat dilayani dari satu posyandu adalah 1.250 penduduk. Luas lantai pelayanan minimal
36 m 2 dengan luas lahan minimal 60 m 2. Lokasi posyandu sebaiknya berada ditengah

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 III-64


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

kelompok permukiman dan tidak menyeberang jalan raya. Fasilitas dapat digabung dengan
balai warga atau sarana hunian degan radius pencapaian 500m.
Puskesmas: Fungsi utama penyediaan puskesmas ini adalah memberikan pelayanan
kesehatan pada penduduk (pengobatan, pencegahan, penyuluhan dan pendidikan). Wilayah
pelayanan fasilitas ini meliputi seluruh wilayah kecamatan dengan penduduk pendukung
minimal 30.000 jiwa. Luas lahannya sekitar 700 m 2 dan dilengkapi dengan tempat parkir
serta lokasinya dekat dengan kompleks pemerintahan dan pelayanan umum lainnya.
Puskesmas yang ada di Kabupaten Jembrana dibangun dimasing masing kecamatan
ada 2 Puskesmas. Peningkatan puskesmas dengan fasilitas rawat inap (jumlah penduduk
pendukung masing-masing 30.000 dan 10.000 jiwa), yang letaknya diusahakan
berdekatan dengan lahan Puskesmas yang ada saat ini sehingga perlu diperluas hingga
mencapai ± 2.000 m 2 (termasuk lahan parkir kendaraan).
2. Sanitasi
Masalah sanitasi yang ada saat ini di Kabupaten Jembarna terutama dalam hal
pengelolaan limbah padat dan pengelolaan limbah cair domestik. Pada pengelolaan
limbah padat (sampah) ketersediaan Tempat Penampungan Sementara (TPS) masih
kurang. Sementara itu produksi sampah oleh masyarakat makin bertambah seiring
dengan bertambahnya jumlah penduduk. Pada pengelolaan limbah cair, buruknya
kondisi sanitasi terjadi sebagai akibat belum adanya saluran pengumpul dan pengolah
air limbah tersebut sehingga air limbah yang dihasilkan rumah tangga langsung dibuang
ke saluran. Akibatnya hampir sebagian besar parit/saluran drainase yang ada terpolusi
oleh limbah-limbah rumah tangga seperti bahan kimia sisa sabun cuci, sabun mandi,
bahkan beberapa tercemar oleh limbah kotoran manusia.

3.5. PENENTUAN ISU- ISU STRATEGIS


1. Kekuatan (strenght).
a. Kebijakan Pemerintah Daerah di Bidang Kesehatan.
Penyelenggaraan proses kebijakan kesehatan di Kabupaten Jembrana dilakukan
secara optimal dengan mengacu pada kebijakan pembangunan nasional, penetapan

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 III-65


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

skala prioritas dan berorientasi pada kepentingan masyarakat. Kebijakan pembangunan


kesehatan terus mengalami perubahan yang fundamental, tidak hanya kebijakan
mengenai pemerataan pembangunan kesehatan, namun lebih pada peningkatan mutu
pelayanan kesehatan. Hal tersebut tercermin dengan peningkatan fungsi puskesmas
menjadi puskesmas perawatan dan puskesmas mampu bersalin. Pelayanan Kesehatan
lebih banyak dicurahkan pada perbaikan mutu, pemenuhan standar dan
pengembangan pelayanan publik pada masyarakat.
b. Dukungan Pembiayaan.
Pembiayaan Kesehatan di Kabupaten Jembrana terus meningkat dari tahun ke tahun.
Dukungan pembiayaan merupakan dukungan pengalokasian dan pembelanjaan dana
kesehatan untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna mencapai
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Telah dilakukan pemantapan pembiayaan
kesehatan kearah kesiapan konsep, kelembagaan dan dukungan terhadap penerapan
jaminan kesehatan sosial menuju universal coverage dan sinkronisasi kebijakan dan
alokasi anggaran.

2. Kelemahan (Weakness).
a. Mutu Pelayanan Kesehatan.
Sekalipun jumlah dan sarana kesehatan dinilai telah memadai, namun jika ditinjau dari
aspek mutu layanan masih perlu ditingkatkan. Mutu pelayanan kesehatan yang baik
dan sesuai dengan standar merupakan tantangan bagi pelayanan kesehatan di
Kabupaten Jembrana, terutama penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang
sepenuhnya dilaksanakan secara profesional.
Iklim yang kondusif bagi peningkatan peran serta swasta dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan dari segi perijinan dan
peraturan yang mendukung partisipasi sektor swasta dalam pembangunan kesehatan.
b. Tenaga Kesehatan.
Kelemahan pembangunan kesehatan di Kabupaten Jembrana dari sudut
pandang tenaga kesehatan adalah jumlah tenaga kesehatan, mutu pendidikan yang

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 III-66


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

memadai, komposisi tenaga kesehatan secara proporsional (antara tenaga medis dan
non medis/pendukung) dan kompetensi. Salah satu isu pengembangan tenaga
kesehatan adalah pendayagunaan tenaga kesehatan dan pengembangan karir tenaga
kesehatan baik sektor publik maupun sektor swasta. Untuk itu diperlukan dukungan
sistem informasi tenaga yang menyeluruh, terpadu dan berdaya guna.
c. Perbekalan Kesehatan.
Aksessibilitas kepada semua lapisan masyarakat yang membutuhkan diupayakan
dengan pola penyediaan obat dari pelayanan sektor publik/ pemerintah. Pada sektor
publik yaitu pemerintah Kabupaten Jembrana, perlu dilakukan pengelolaan obat yang
efisien termasuk pengadaan, perencanaan dan distribusi obat untuk menjamin/menjaga
mutu pelayanan kefarmasian. Sehingga prinsip cara pengadaan obat yang baik
( Good Procurement Practices) dan cara distribusi obat yang baik ( Good
Distribution Practices) dapat berjalan seperti seharusnya. Dalam hal ini
kemampuan analisa kebutuhan obat esensial yang menggunakan pendekatan
bottom up planning sesuai dengan pola penyakit merupakan masalah utama.
Disamping itu pula tantangan kompleksitas koordinasi dan akuntabilitas.
Kelemahan lain adalah menyangkut pemeliharaan perbekalan kesehatan, di samping
standarisasi dan kalibrasi.
d. Manajemen Kesehatan.
Manajemen kesehatan yang meliputi administrasi kesehatan, system informasi,
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan belum
sepenuhnya dapat menunjang pembangunan kesehatan. Sistem informasi dipengaruhi
banyak faktor, antara lain ketersediaan jaringan, input dari entry point di Sarana
Pelayanan Kesehatan serta pemanfaatan informasi kesehatan.

3. Peluang (Opportunities).
a. Kependudukan.
Jumlah penduduk Kabupaten Jembrana yang besar dengan struktur umur produktif
merupakan pangsa pasar dan sumber daya yang potensial untuk pengembangan upaya

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 III-67


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

kesehatan. Transisi demografi, dengan terus bertambahnya jumlah penduduk telah


dapat diprediksi sebagai dampak dari pembangunan baik dalam bidang ekonomi,
keluarga berencana dan kesehatan, serta gizi. Dalam piramida kependudukan, terlihat
adanya kecenderungan mengecilnya jumlah penduduk usia muda/balita dan
meningkatnya jumlah segmen angkatan kerja dan usia lanjut secara bermakna di tahun-
tahun mendatang.
Perubahan yang terjadi pada karakteristik demografi sebagai pengaruh keberhasilan
pembangunan seperti pendidikan dan social ekonomi di Kabupaten Jembrana akan
membuka peluang bagi terselenggarany pelayanan kesehatan yang lebih efektif, efisien
dan bermutu.
b. Hukum dan Politik.
Reformasi Birokrasi semua bidang yang merupakan tuntutan rakyat membuka peluang
yang besar bagi perbaikan sistem dan tata nilai di bidang kesehatan. Peluang ini dapat
dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk menghasilkan sistem pemerintahan yang
bersih (Good Governance) yang berwawasan kesehatan untuk kepentingan
masyarakat. Hal ini juga memberikan peluang pelaksanaan pembangunan kesehatan
dalam mempercepat pemerataan dan keadilan pelayanan kesehatan dengan
melibatkan peran serta masyarakat.
c. Kemajuan Teknolologi dan Transportasi.
Kemajuan Teknologi dalam bidang komunikasi, informasi dan transportasi yang
semakin baik member peluang untuk mempercepat pencapaian pelayanan kesehatan.
Sedangkan kemajuan teknologi dalam bidang kesehatan dan kedokteran memberi
peluang bagi peningkatan mutu upaya pelayanan kesehatan.
d. Kerjasama dan Kemitraan.
Masalah kesehatan adalah masalah nasional yang tidak dapat terlepas dari kebijakan
sektor lain sehingga upaya pemecahannya harus melibatkan sektor terkait. Isu
utamannya adalah bagaimana upaya untuk meningkatkan kerjasama lintas sektor agar
lebih efektif. Meningkatnya secara bermakna kerja sama lintas sektor dalam
pembangunan kesehatan merupakan peluang dalam memberikan kontribusi positif

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 III-68


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

sektor lain terhadap kesehatan. Kemitraan yang setara, terbuka dan saling
menguntungkan ini merupakan peluang yang baik khususnya dalam pengembangan
usaha swasta baik dalam skala daerah dan nasional dalam membangun pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan, pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.

4. Ancaman (Threats)
a. Derajat Kesehatan.
Mortalitas (Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu) merupakan indikator
sensitif yang mengukur keberhasilan Pembangunan Kesehatan. Angka Kematian
Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita sudah mengalami penurunan di Kabupaten
Jembrana bahkan angka tersebut dibawah target MDG’S tahun 2015,Angka Kematian
Ibu mengalami peningkatan angkanya di atas target , sehingga menjadi tantangan
terhadap Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Jembrana. Morbiditas. beberapa penyakit
menular diamati secara umum terjadi penurunan. Namun penularan infeksi penyakit
menular utama yaitu AIDS/HIV dan TBC, Tifoid, Demam Berdarah dan Hepatitis
masih merupakan masalah kesehatan yang menonjol. Selain itu penyakit
degeneratif, penyakit tidak menular yang berkontribusi besar terhadap kesakitan dan
kematian.
Target cakupan imunisasi telah tercapai namun tetap berpotensi timbulnya kasus-
kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yang dapat
menimbulkan wabah.
Melihat kecepatan transisi epidemiologi yang berbeda, jenis penyakit, dan bobot
beban di Kabupaten Jembrana akan berdampak pada beban ganda (double
burden) atau bahkan beban multipel (multiple burden) terhadap upaya pelayanan
kesehatan. Diperkirakan penyakit infeksi dan non-infeksi masih menjadi
penyebab utama kematian untuk masa yang cukup lama, karena adanya determinan
penyakit yang beragam di tingkat individu, keluarga, masyarakat.
b. Rendahnya Perilaku Kesehatan.
Perilaku hidup sehat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan penduduk. Tingkat

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 III-69


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

pendidikan yang masih rendah merupakan salah satu penyebab rendahnya pemahaman
masyarakat terhadap informasi kesehatan dan perilaku sehat. Penyalahgunaan
narkotika, obat psikotropika dan zat adiktif cenderung meningkat, bahkan menyentuh
masyarakat yang tidak mampu dan anak sekolah dasar dengan eskalasi permasalahan
yang semakin luas dan kompleks. Demikian juga produksi dan penggunaan minuman
beralkohol dan zat adiktif lainnya termasuk rokok cenderung terus meningkat dengan
dampak negatif yang luas terhadap masyarakat. Disamping itu, konsumsi makanan
yang berlebihan dan tak seimbang dapat menjadi ancaman bagi peningkatan derajat
kesehatan masyarakat. Penggunaan bahan-bahan kimia terlarang untuk bahan
tambahan makanan dan masalah sanitasi serta hygiene pengolahan terutama pada
industri rumah tangga juga merupakan ancaman terhadap kesehatan masyarakat
konsumen.
c. Pencemaran Lingkungan dan Iklim Global.
Perubahan keseimbangan ekologi, eksploitasi alam yang berlebihan, meningkatnya
bencana alam dan sebagainya akan membawa dampak negatif yang makin serius pada
kesehatan masyarakat dimasa mendatang. Pencemaran udara, air dan tanah serta
perubahan lingkungan biologis, penggunaan pestisida. insektisida, dan fungisida yang
berlebihan menyebabkan masalah kesehatan yang serius.Perubahan lingkungan
biologis juga menyebabkan rangsangan patogenesis terhadap beberapa jenis
bakteri, virus dan jasad renik lainnya yang akan mengancam kesehatan masyarakat
dimasa mendatang.
Pencemaran udara di dalam ruangan makin perlu diwaspadai karena masih tingginya
kebiasaan merokok di masyarakat. Penanganan limbah rumah tangga perkotaan,
baik limbah padat maupun cair dapat berpengaruh pada kesehatan masyarakat.
Pencemaran lingkungan yang mengancam kesehatan dapat pula terjadi akibat
bencana, baik bencana oleh kegiatan alam maupun akibat ulah manusia.
Terbatasnya ketersediaan air bersih merupakan ancaman bagi kesehatan penduduk.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 III-70


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

ISU - ISU STRATEGIS


Dari hasil analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal diperoleh isu-isu strategis
sebagai berikut :

a. Pelayanan kesehatan Ibu dan anak yang sesuai standar belum optimal.

b. Belum optimalnya upaya pemberdayaan masyarakat dan perubahan perilaku


masyarakat.

c. Adanya gap/kesenjangan antara balita gizi buruk yang ada di masyarakat dengan
balita gizi buruk yang berhasil dijumpai oleh kader atau petugas kesehatan.

d. Jumlah dan jenis tenaga kesehatan terus meningkat, namun kebutuhan dan
pemerataan distribusinya belum terpenuhi. Kualitas tenaga kesehatan juga masih
rendah.

e. Kualitas dan kuantitas Sarana, prasarana dan peralatan terutama peralatan medis di
unit pelayanan kesehatan dasar belum sesuai dengan Norma, Prosedur, Standard dan
Kreteria (NPSK), serta masih mengalami kendala dalam hal pemeliharaan dan
kalibrasi.

f. Belum optimalnya penggunaan obat secara rasional dan penyelenggaraan pelayanan


kefarmasian yang berkualitas.
g. Disatu sisi beberapa penyakit infeksi cenderung meningkat kembali
(re-emerging deseases) seperti TB, DBD, Malaria dan Rabies serta penyakit-
penyakit infeksi baru (new emerging deseases) seperti HIV/AIDS, SARS, Flu
Burung (avian influnenza) juga mulai muncul. Di sisi lain adanya beban ganda
masalah kesehatan masyarakat yaitu disatu pihak masih banyaknya penyakit
infeksi menular yang harus ditangani namun dilain pihak penyakit tidak
menular juga semakin meningkat.
h. Pengaruh dari lingkungan strategis termasuk terjadinya pemanasan global dan
transformasi demografi berakibat pada semakin menurunnya kualitas
kesehatan lingkungan serta semakin meningkatnya ancaman bencana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 III-71
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

i. Belum adanya Peraturan Daerah yang mengatur perijinan dan pengawasan


tempat umum dan pengelolaan makanan.
j. Pemecahan permasalahan lingkungan sangat memerlukan peran serta masyarakat dan
lintas sektor sementara dukungan yang selama ini didapatkan belum seperti yang
diharapkan.
k. Masih rendahnya kualitas air minum dan sarana sanitasi lingkungan.
l. Belum seluruh masyarakat terlindungi secara optimal oleh beban pembiayaan
kesehatan. Kesadaran masyarakat untuk mengikuti Jaminan Kesehatan Nasional
secara mandiri belum optimal.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 III-72


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 VISI DAN MISI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA

4.1.1 VISI Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana

Dengan berpedoman pada Visi Bupati Jembrana, maka dirumuskan Visi


Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana yaitu : “JEMBRANA SEHAT YANG
MANDIRI “ .
Jembrana Sehat yang Mandiri maksudnya adalah suatu sikap kemandirian dari
masyarakat Jembrana terhadap kesehatan secara pribadi maupun lingkungannya dalam
peringatan dini, penanggulangan dampak kesehatan akibat bencana serta terjadinya
wabah/KLB.

4.1.2 MISI Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana

Misi yang akan diemban oleh seluruh jajaran petugas kesehatan di masing-
masing jenjang administrasi pemerintahan, yaitu:

1. Mewujudkan pelayanan kesehatan masyarakat paripurna, adil, bermutu dan


terjangkau
Salah satu tanggung jawab seluruh jajaran kesehatan adalah menjamin tersedianya
pelayanan kesehatan yang berkualitas, merata, terjangkau oleh setiap individu,
keluarga dan masyarakat luas. Pelayanan kesehatan yang berkualitas, merata dan
terjangkau dimaksud diselenggarakan bersama oleh pemerintah dan masyarakat,
termasuk swasta.
2. Mewujudkan kesehatan masyarakat yang mandiri.
Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu, keluarga,
masyarakat, pemerintah dan swasta. Apapun yang akan dilakukan pemerintah
dalam pembangunan kesehatan, tidak akan ada artinya bila tidak disertai kesadaran
setiap individu, keluarga dan masyarakat untuk meningkatkan dan menjaga

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 IV-73


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

kesehatannya masing-masing secara mandiri. Upaya pemerintah untuk terus


memperluas cakupan pembangunan kesehatan dan meningkatkan kualitasnya
harus disertai upaya mewujudkan ketersediaan pembiayaan kesehatan yang
memadai. Adapun alur pikir penyusunan RENSTRA SKPD Dinas Kesehatan
Kabupaten Jembrana, adalah sebagai berikut :

DASAR HUKUM

Tugas Pokok SKPD


Keputusan Bupati Jembrana No. 45 Tahun 2008

VISI

MISI

Faktor Kunci Penentu Analisis SWOT


Keberhasilan

TUJUAN

SASARAN

CARA MENCAPAI TUJUAN / SASARAN


a. Kebijaksanaan b. Program

RENJA / RKT

LAKIP/LKjIP

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 IV-74


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

4.2 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH DINAS KESEHATAN


KABUPATEN JEMBRANA

4.2.1. Tujuan
Dengan mempertimbangkan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan , tujuan
yang ingin diwujudkan, adalah :
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat melalui peningkatan sumber daya
kesehatan (Sumber Daya Manusia, sarana prasarana, dan pembiayaan kesehatan).
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat.

4.2.2. Sasaran

Sasaran menggambarkan hasil yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan


yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Sasaran akan memberikan fokus pada
penyusunan kegiatan bersifat spesifik, terinci dapat diukur dan dapat dicapai.

1. Meningkatnya pelayanan kesehatan , indikatornya adalah :

a. Menurunnya angka kematian ibu.

b. Menurunnya angka kematian bayi.

c. Menurunnya angka kematian balita.

d. Prosentase penurunan gizi buruk.

e. Prosentase penjaringan kesehatan siswa.

f. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan masyarakat miskin.

g. Cakupan kunjungan bayi.

h. Cakupan Puskesmas.

i. Prosentase lansia yang mendapatkan pelayanan kesehatan.

j. Prosentase pengawasan dan pengendalian Rumah tangga yang memproduksi


makanan.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 IV-75


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

2. Meningkatnya upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, dengan indikator :

a. Prosentase peningkatan partisipasi masyarakat ke POSYANDU.

b. Prosentase peningkatan desa siaga aktif.

c. Prosentase Desa/Kelurahan UCI.

d. Prosentase Rumah tangga sehat.

3. Meningkatnya sumber daya kesehatan, sarana dan prasarana kesehatan.

a. Prosentase penduduk yang mempunyai jaminan kesehatan.

b. Rasio dokter persatuan penduduk.

c. Rasio tenaga medis per satuan penduduk.


4.3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN SKPD
4.3.1. STRATEGI
Strategi adalah cara untuk mewujudkan tujuan, yang dirancang secara
konseptual, analitis, realistis, rasional dan komprehensip. Adapun strategi yang dimilki
adalah “mendorong upaya kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabillitatif
secara holistik.
Tabel 4.1.
Keterkaitan Misi dan Tujuan Kabupaten Jembrana
Tahun 2016-2021
No Misi Tujuan Prioritas
1 2 3
1 Mewujudkan pelayanan kesehatan Meningkatkan pelayanan kesehatan
masyarakat paripurna, adil, bermutu masyarakat melalui peningkatan
dan terjangkau sumber daya kesehatan (Sumber
Daya Manusia, sarana prasarana, dan
pembiayaan kesehatan).

2 Mewujudkan kesehatan masyarakat Meningkatkan derajat kesehatan


yang mandiri. masyarakat melalui upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat.

Tujuan selanjutnya dijabarkan dalam sasaran. Berikut diuraikan keterkaitan antara


Tujuan Prioritas dan sasaran strategis sebagai berikut.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 IV-76


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Tabel 4.2.
Keterkaitan Tujuan dan Sasaran Kabupaten Jembrana Tahun 2016-2021

No Tujuan Prioritas No Sasaran Strategis


1 2 3 4
Meningkatkan pelayanan Meningkatnya pelayanan kesehatan
kesehatan masyarakat melalui
peningkatan sumber daya
kesehatan (Sumber Daya
Manusia, sarana prasarana, Meningkatnya sumber daya
dan pembiayaan kesehatan). kesehatan, sarana dan prasarana
kesehatan
Meningkatkan derajat Meningkatnya upaya kesehatan
kesehatan masyarakat melalui bersumber daya masyarakat
upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat.

1.3.2.KEBIJAKAN

Kebijakan merupakan arah / tindakan berupa ketentuan-ketentuan, peraturan –


peraturan yang dijadikan pedoman dan petunjuk pelaksanaan bagi setiap kegiatan sesuai
dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Arah Kebijakan Umum dan Program
Pembangunan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2016 – 2021 seperti yang tertuang
dalam RPJMD Kabupaten Jembrana Tahun 2016 – 2021 adalah : Kebijakan Umum
Urusan Kesehatan Kabupaten Jembrana 2016-2021 dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Meningkatan kualitas SDM melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat.
2) Meningkatkan intensitas upaya-upaya pencegahan untuk menurunkan angka
kematian bayi, angka kematian balita dan angka kematian ibu.
3) Meningkatkan upaya pencarian (case finding) anak balita dengan gizi buruk dan
gizi kurang.
4) Meningkatkan akses dan mutu layanan kesehatan.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 IV-77


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

5) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar dengan standar dan
kualitas yang sama: Pembangunan POSKESDES dan POLINDES/PUSTU di
masing-masing Desa seluruh Kabupaten/Kota se-Bali.
6) Membangun Puskesmas Rawat Inap yang berkualitas sesuai standar ISO dengan
model bangunan dan standar yang sama di semua Kecamatan se-Provinsi Bali.
7) Pengangkatan tenaga medis dan paramedis untuk ditugaskan di Puskesmas
Pembantu, Puskesmas Rawat Inap, Rumah Sakit Tanpa Kelas, dan RSUD yang
tetap disesuaikan dengan kebutuhan.
8) kuota dan melakukan MOUdengan Universitas Udayana (Fakultas Kedokteran);
dan membuat regulasi tentang penambahan Dokter Spesialis di seluruh
Kabupaten/Kota di Provinsi Bali.
9) Peningkatan sarana, prasarana, dan alat kesehatan Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Rawat Inap, Rumah Sakit Tanpa Kelas, dan RSUD.
10) Pengadaan mobil keliling pelayanan kesehatan ke Desa-Desa (pelayanan
kegawat daruratan).
11) Mendirikan RS Narkoba.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 IV-78


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Tabel 4.3
Visi,Misi,Tujuan,Sasaran, Indikator Sasaran dan Target Sasaran (RPJMD)
Visi:“Terwujudnya Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Berdaya saing Dalam Rangka Optimalisasi
Pemanfaatan sumber Daya menuju Masyarakat Jembrana yang Sejahtera”,
No Misi Tujuan Sasaran Urusan Pemerintahan Target Capaian Setiap Tahun Penanggung
Indikator KinerjaSasaran jawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Meningkatkan 1. Meningkatkan 1) Meningkatnya - Angka Harapan Dinas Kesehatan
71,80 71,80 71,82 71,82 71,83 71,83
kualitas kualitas Cakupan Hidup (Th)
sumber daya sumberdaya Layanan - Angka kematian ibu Dinas Kesehatan
manusia yang manusia yang kesehatan
profesional cerdas, sehat, dan
berdaya saing berdaya saing 145,7 145,7 124,8 124,8 104,0 104,0
yang unggul unggul

- Angka kematian bayi 7,1 7,1 6,6 6,6 6,2 6,2 Dinas Kesehatan
- Angka kematian Balita 7,5 7,5 7,0 7,0 6,2 6,2 Dinas Kesehatan
- Angka kematian ibu 145,7 145,7 124,8 124,8 104,0 104,0 Dinas Kesehatan

- Persentase Desa DinasKesehatan


100 100 100 100 100 100
Kelurahan UCI(%)
- Persentase masyarakat RSU Negara
100 100 100 100 100 100
yang terlayani(%)
- Cakupan Dinas Kesehatan
Pengembangan Obat
1 2 2 4 6 6
Bahan Asli
Indonesia(kali)
- Persentase Jumlah Dinas Kesehatan
Desa/ Kelurahan Siaga 70 75 85 90 95 95
Aktif(%)
- Persentase Penurunan Dinas Kesehatan
0,029 0,024 0,024 0,019 0.014 0,014
Gizi Buruk ( %)

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 IV-79


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

No Misi Tujuan Sasaran Urusan Pemerintahan Target Capaian Setiap Tahun Penanggung
Indikator KinerjaSasaran jawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
- Persentase Rumah Dinas Kesehatan
52,28 0 0 60 75 95
Sehat
- Persentase Sarana dan RSU Negara
Prasarana Rumah sakit - - - - - -
yang diadakan
- Persentase pelayanan RSU Negara
90- 91 92 93 94 94
kesehatan BLUD(%)
- Persentase Cakupan Dinas Kesehatan
Pelayanan Kesehatan 50 65 65 70 75 75
Lansia(%)
- Cakupan Pengawasan Dinas Kesehatan
dan Pengendalian
10 20 20 30 40 40
Kesehatan
Makanan(kali)

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 IV-80


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Tabel 4.4
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

VISI : Jembrana sehat yang mandiri

MISI : I Mewujudkan pelayanan kesehatan masyarakat paripurna, adil, bermutu dan


terjangkau
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
1. Meningkatkan pelayanan 1. Meningkatnya pelayanan mendorong upaya 1) Meningkatan kualitas SDM
kesehatan masyarakat kesehatan kesehatan promotif, melalui peningkatan
melalui peningkatan preventif, kuratif kualitas pelayanan
sumber daya kesehatan 2. Meningkatnya sumber dan rehabillitatif kesehatan masyarakat.
(Sumber Daya Manusia, daya kesehatan, sarana secara holistik 2) Meningkatkan intensitas
sarana prasarana, dan dan prasarana kesehatan upaya-upaya pencegahan
pembiayaan kesehatan). untuk menurunkan angka
kematian bayi, angka
kematian balita dan angka
kematian ibu.
3) Meningkatkan upaya
pencarian (case finding)
anak balita dengan gizi
buruk dan gizi kurang.
4) Meningkatkan akses dan
mutu layanan kesehatan.
5) Peningkatan akses dan
kualitas pelayanan
kesehatan dasar dengan
standar dan kualitas yang
sama: Pembangunan
POSKESDES dan
POLINDES/PUSTU di

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 IV-81


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

masing-masing Desa
seluruh Kabupaten/Kota se-
Bali.
6) Membangun Puskesmas
Rawat Inap yang berkualitas
sesuai standar ISO dengan
model bangunan dan
standar yang sama di semua
Kecamatan se-Provinsi Bali.
7) Pengangkatan tenaga medis
dan paramedis untuk
ditugaskan di Puskesmas
Pembantu, Puskesmas
Rawat Inap, Rumah Sakit
Tanpa Kelas, dan RSUD
yang tetap disesuaikan
dengan kebutuhan.
8) melakukan MOU dengan
Universitas Udayana
(Fakultas Kedokteran); dan
membuat regulasi tentang
penambahan Dokter
Spesialis di seluruh
Kabupaten/Kota di Provinsi
Bali.
9) Peningkatan sarana,
prasarana, dan alat
kesehatan Puskesmas
Pembantu, Puskesmas
Rawat Inap, Rumah Sakit
Tanpa Kelas, dan RSUD.
10) Pengadaan mobil keliling

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 IV-82


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

pelayanan kesehatan ke
Desa-Desa (pelayanan
kegawat daruratan).
11) Mendirikan RS Narkoba.

MISI II : Mewujudkan kesehatan masyarakat yang mandiri.

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN


1. Meningkatkan derajat 1. Meningkatnya upaya 1. Menggerakkan dan 1. Peningkatan Sosialisasi
kesehatan masyarakat kesehatan bersumber daya memberdayakan masyarakat Kesehatan Lingkunan dan
hidup sehat Pola Hidup Sehat.
melalui upaya kesehatan masyarakat
bersumber daya 2. Peningkatan Pendidikan
masyarakat. Kesehatan pada masyarakat
sejak usia dini

3. Pemerataan dan Peninkatan


kualitas Kesehatan Dasar
pada Masyarakat

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 IV-83


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Tabel 4.5.
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kabupaten Jembrana 2016 – 2021

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Target Capaian Program Perangkat daerah
Pembangunan Daerah
Kinerja Kinerja
Utama Kondisi
Kondisi awal
Akhir
2016
2021
1 2 3 4 5 6 7 8
Meningkatnya - Mendorong upaya - Peningkatan kemampuan Desa Dinas Kesehatan
kesehatan mengelola POSKESDES,
Cakupan promotif, preventif, POLINDES, dan POSTU.
kuratif dan Angka Harapan Program Obat dan Perbekalan
71,80 71,83
Layanan reahabilitatif Hidup (Th) Kesehatan
secara holistik
kesehatan

- Meningkatkan sumber daya


manusia kader Posyandu dan
Menurunnya angka
pemberian dukungan sarana
kematian ibu 145,7 104,0
danprasarana yang layak kepada
Posyandu diDesa/Kelurahan
khususnya didaerah terpencil
- Meningkatkan status Puskesmas
Angka kematian
di setiap kecamatan menjadi 7,1 6,2
bayi
Puskesmas Rawat Inap
- Meningkatkan kualitas
Angka kematian Program Upaya Kesehatan
pelayanan kesehatan terutama 7,5 6,2
Balita Masyarakat
ibu dan anak.
- Meningkatkan fasilitas
kesehatan di puskesmas, Angka kematian ibu Program Upaya Kesehatan
145,7 104,0
poliklinik, pustu, dan rumah Masyarakat
sakit.
- Mengentaskan pecandu narkoba
Angka kematian
dengan membentuk rumah sakit 7,1 6,2
bayi
narkoba
- Perlunya melakkan perekrutan
Angka kematian
tenaga dokter umum, gigi dan 7,5 6,2
Balita
spesialis.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 IV-84


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

- Perlu dibuat regulasi/aturan


agar perekrutan tenaga
Persentase Desa
kesehatan disesuaikan dengan 100 100
Kelurahan UCI(%)
kebutuhan di unit pelayanan
kesehatan.
- Mengatur penempatan Dokter Persentase
Program Upaya Kesehatan
Spesialis di RSUD Negara masyarakat yang 100 100
Masyarakat
terlayani(%)
- Menambah Dokter Spesialis Cakupan
melalui MOU Universitas Pengembangan
1 6
Program Pengembangan Obat
Udayana Obat Bahan Asli Asli Indonesia
Indonesia(kali)
- Meningkatkan jumlah tenaga Persentase Jumlah
Program Promosi Kesehatan
medis sehingga dapat melayani Desa/ Kelurahan 70 95
dan Pemberdayaan Masyarakat
penduduk dengan baik; Siaga Aktif(%)
- Melakukan pemerataan tenaga
Angka kematian ibu
kesehatan sampai ke daerah- 145,7 104,0
daerah yang tidak terjangkau;
- Peningkatan IPTEK Angka kematian
7,1 6,2
- Memberikan pelatihan bayi
- Revitalisasi outreach (daerah
sulit dijangkau) melalui
Angka kematian
pelayanan posyandu, pustu yang 7,5 6,2
Balita
terjadwal antara petugas dan
masyarakat
- Memperkuat sistem pendataan Persentase
Program Perbaikan Gizi
balita gizi buruk Penurunan Gizi 0,029 0,014
Masyarakat
Buruk ( %)
- Meningkatkan aksesibilitas
Persentase Rumah Program Pengembangan
masyarakat miskin terhadap 52,28 95
Sehat Lingkungan Sehat
pelayanan kesehatan.
- Peningkatan ketersediaan obat Persentase Sarana Program Pengadaan,
di Rumah Sakit/Balai Kesehatan dan Prasarana
- -
peningkatan, sarana, dan
Masyarakat Rumah sakit yang Prasarana RS/RS jiwa/RS Paru-
diadakan Paru/RS Mata
- Meningkatkan fasilias sarana Persentase
Program Peningkatan
dan prasarana kesehatan. pelayanan
90 94 Pelayanan Kesehatan BLUD
kesehatan
RS
BLUD(%)

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 IV-85


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

- Meningkatkan aksesibiltas Persentase Cakupan


masyarakat miskin tehadap Pelayanan
50 75
Program Peningkatan
pelayanan kesehatan. Kesehatan Pelayanan Kesehatan Lansia
Lansia(%)
- Pengadaan sarana cold chain Cakupan
- Penyuluhan tentang imunisasi Pengawasan dan Program Pengawasan
bayi Pengendalian 10 40 Pengendalian Kesehatan
Kesehatan Makanan
Makanan(kali)
menurunnya angka Program Peningkatan
kematian ibu 145,7 Keselamatan Ibu Melahirkan
Anak
Angka kematian
7,1 6,2
bayi
Angka kematian
7,5 6,2
Balita

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 IV-86


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,KELOMPOK


SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Berdasarkan uraian visi dan misi, Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana


mengagendakan Program Pembangunan Pelayanan berupa rencana program/kegiatan indikatif
untuk periode 2016– 2021 antara lain :

5.1. Rencana Program dan Kegiatan.


1. Sinkronisasi Program Kabupaten Jembrana dengan Program Provinsi Bali
a. Program Obat dan perbekalan Kesehatan.
b. Program Upaya Kesehatan Masyarakat.
c. Program Promosi Kesehatan dan pemberdayaan Masyarakat.
2. Sinkronisasi Program Kabupaten Jembrana dengan Program Nasional ( Tri Sakti dan
Nawa Cita)`:
A. Program Urusan Kesehatan di Kabupaten Jembrana

1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan.


1.1. Kegiatan Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
2. Program Upaya Kesehatan

2.1. Pengadaan Peniongkatan dan Perbaikan sarana dan Prasarana


Puskesmas dan Jaringannya
2.2. Pelayanan Kefarmasian dan alat Kesehatan
2.3. Peningkatan Kesehatan Masyarakat
2.4. Kegiatan Peningkatan pelayanan dan Penanggulangan masalah
Kesehatan.
2.5. Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan

3. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia


3.1. Kegiatan Peningkatan Promosi Obat Bahan alam Indonesia.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 V-87


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.


4.1. Kegiatan Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup
Sehat.
5. Program Penyelenggaraan Perbaikan Gizi Masyarakat.
5.1. Kegiatan Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin.
6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat ( Ehra)
6.1. Kegiatan Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat
7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit menular
7.1. Pelayanan pencegahan , Pembrantasan Penyakit Menular
7.2. Peningkatan Surveilance Epidemologi dan penanggulangan wabah
7.3. Pelayanan ,Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan
kesehatan Jiwa.
8. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan.
8.1. Kegiatan Penyusunan Standarisasi Analisis Belanja Pelayanan
Kesehatan.
8.2. Kegiatan Evaluasi dan Pengembangan Standarisasi pelayanan
Kesehatan ( ISO 9001-2008)
9. Program Pengadaan peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas /Puskesmas pembantu dan jaringannya
9.1. Pembangunan Puskesmas
9.2. Pembangunan Puskesmas Pembantu
9.3. Rehabilitasi Berat/sedang Puskesmas Pembantu
10. Program Kemitraan Pelayanan Kesehatan
10.1. Kemitraan Pencegahan dan Pembrantasan Penyakit menular
10.2. Kemitraan Pengolahan Limbah Rumah sakit dan Puskesmas
11. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia.
11.1. Kegiatan Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan Lansia.
12. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
12.1. Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Keamanan dan Kesehatan
Makanan Hasil Produksi Rumah Tangga.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 V-88


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

13. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan anak


13.1. Kegiatan Peningkatan Kesehatan Ibu dan anak
14. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan BLUD Puskesmas
14.1. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Pada BLUD. Puskesmas.

PROGRAM LINTAS SKPD / LINTAS SEKTOR.

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa :

1. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan.


a. Kegiatan Posyandu.
b. Kegiatan Kebun Percontohan Posyandu.
c. Kegiatan Lomba Desa / Kelurahan Terpadu.

Dinas Pendidikan, Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan :

1. Program Wajib Belajar 9 Tahun.


a. Melaksanakan Usaha Kesehatan Sekolah.

Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana :

1. Program Keluarga Berencana


a. Kegiatan Pembinaan Keluarga Berencana.
b. Kegiatan Gerakan Sayang Ibu dan Bayi baru lahir.
Satuan Polisi Pamong Praja.
1. Program Penanggulangan Bencana Alam.
a. Kegiatan Penanggulangan Bencana Alam.
PKK.
1. Program Pemberdayaan Perempuan.
a. Kegiatan P2WKSS.
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi.
1. Program Pengawasan Peredaran Bahan Makanan, Obat dan barang berbahaya
lainnya.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 V-89


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Balai Pengawasan Obat dan Makanan.


1. Program Pengawasan Peredaran Bahan Makanan, Obat dan barang berbahaya
lainnya.
Kantor Perijinan.
Untuk aspek regulasi.
Yayasan Kanker Indonesia.
1. Program Pencegahan dan Pengendalian kanker.
Komisi Penanggulangan Aids.
1. Program Pencegahan dan Penangulangan HIV Aids.
PPTI
1. Program Peningkatan dan Penanggulangan Tuberculosis

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 V-90


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Tabel 5.1
Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai
Kebutuhan Pendanaan RPJMD Kabupaten Jembrana

Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Bidang Urusan
Indikator pada SKPD
Kode Pemerintahan
Kinerja Program Awal Penanggung
dan Program Prioritas
(outcome) RPJMD Target Rp target Rp Target Rp target Rp target Rp target Rp Jawab
Pembangunan
(Tahun
2016)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 02 KESEHATAN

Cakupan Obat dan


Program Obat dan Perbekalan 3,951,000,0 5,166,660, 5,166,660,0 5,166,660,0 51,666,6 Dinas
1 02 01.15 20% 50% 5,166,660,000 60% 90% 90% 95% 95%
Perbekalan Kesehatan Kesehatan yg 00 000 00 00 02,000 Kesehatan
diadakan
Meningkatnya
Pelayanan Kesehatan
Program Upaya 9.200.000 Dinas
1 2 01.16 yang ditunjang sarana 70 % 70% 19.276.264.750 75 % 8.500.00. 80 % 8.600..000 85 % 8.750.000 90 % 9.00.000 90%
Kesehatan Masyarakat . Kesehatan
dan Prasarana
Puskesmas
Program Upaya Persentase masyarakat
1 02 3 ’- ’- ‘- ’- ‘- ‘- ‘- ‘- ‘- ‘- ‘- ‘- RSU Negara
Kesehatan Masyarakat yang terlayani
Meningkatnya Prom osi
Program Pengembangan . 4 Dinas
1 02 01.18 Obat Berbahan Asli 1 Kali 1 kali 2 Kali 25.000 2 kali 27.500 1 Kali 30.500 3 Kali 32.000 37.000.
Obat Asli Indonesia 19.315.000 KALI Kesehatan
Indonesia
Prosentase
Program Promosi Meningkatnya Rumah
Dinas
1 02 01.19 Kesehatan dan Pember- tangga PHBS, Sekolah 70 % 70 % 251.695,5 75 % 260.500 85 % 267.000 90 % 275.000 95 % 280.000 95 % 300.000.
Kesehatan
dayaan Masyarakat sehat serta Desa Siaga
Aktif
Prosentase Penurunan
Gizi Buruk, Prosentase
Program Perbaikan Gizi Dinas
1 02 01.20 Peningkatan Partisipasi 0,01 0,5 77.178. 0,5 250.000 0,45 250.000 0,40 250.000 0.35 255.000 0,30 275.000
Masyarakat Kesehatan
masyarakat ke
Posyandu
Program Pengembangan Prosentase Rumah Dinas
1 02 01.21 60 % 60% 343.850. 65 350.000 70 375.5000 75 % 400.000 80 % 425.000 85 % 450.000.
Lingkungan Sehat Tangga Sehat Kesehatan
Prosentase
Program Pencegahan dan Desa/Kelurahan UCI,
1 02 01.22. Penanggulangan Penyakit Prosentase Penanganan 80 % / 80 % 2.772.807,5 80% / 2.880.000 85 % 2.995.000 85 % 3.150.000 90% 3.250.000 90 % 3.500.000 Dinas Kesehatan
Menular Kasus Penyakit
menular

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 V-91


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Bidang Urusan
Indikator pada SKPD
Kode Pemerintahan
Kinerja Program Awal Penanggung
dan Program Prioritas
(outcome) RPJMD Target Rp target Rp Target Rp target Rp target Rp target Rp Jawab
Pembangunan
(Tahun
2016)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
Program Standar Prosentase Peningkatan Dinas
1 02 01.23 80 % 80 % 39.024,5 80 % 47.500 80 % 50.000 85 % 70.000 90 % 74.000 90 % 80.000.
Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan Kesehatan
Persentase Kebersihan
Program Pengembangan dan Kesehatan
1 02 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 RSU Negara
Lingkungan Sehat Lingkungan Rumah
Sakit yang diadakan
Persentase Standar
Program Standar
1 02 8 Pelayanan Rumah Sakit
Pelayanan Kesehatan
yang diadakan
Program Pengadaan, Persentase Sarana dan
Peningkatan, Sarana, dan Prasarana Rumah Sakit
1 02 9 Prasarana RS/RS yang diadakan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 RSU Negara
Jiwa/RS Paru-Paru/RS
Mata
Program Pemeliharaan Persentase
Sarana dan Prasarana Pemeliharaan Sarana
1 02 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 RSU Negara
RS/RS Jiwa/RS Paru- dan Prasarana Rumah
Paru/RS Mata Sakit yang diadakan
Persentase Kerjasama
Program Kemitraan
Pelayanan Kesehatan
1 02 11 Peningkatan Pelayanan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 RSU Negara
Pada Masyarakat yang
Kesehatan
diadakan
Program Pengadaan Cakupan Puskesmas ,
peningkatan dan
Perbaikan sarana dan
9.017.850
1 02 01.25 Prasarana 80 % 80 % 10.471.797,25 80 % 9.017.802 85 % 5.017.850 85 % 5.017.850 90 % 9.017.850. 90 % Dinas kesehatan
.
Puskesmas/Puskesmas
pembantu dan
Jaringannya
Persentase masyarakat
Program Kemitraan 10.400.00
1 02 01.28 yang memiliki Jaminan 0 0 0 60 % 10.000.000 65 % 10.200.000 70 % 10.300.000 75% 10.300.000 80 % Dinas Kesehatan
Pelayanan Kesehatan 0
kesehatan,
Program Peningkatan Prosentase lansia Yang
Dinas
1 02 01.30 Pelayanan Kesehatan mendapat Pelayanan 50 % 50 % 66.120 65 % 80.000 65 % 85.000 70 % 90.000 75 % 92.500 80 % 95.000
Kesehatan
Lansia Kesehatan
Prosentase Pengawasan
Program Pengawasan
dan Pengendalian 42 Dinas
1 02 01.31 Pengendalian Kesehatan 10 kali 10 kali 41.620 15 kali 55.000 25 kali 57.500 30 Kali 60.000 40 kali 65.000 67.500
Rumah tangga Yang kALI Kesehatan
Makanan
memproduksi Makanan

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 V-92


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Bidang Urusan
Indikator pada SKPD
Kode Pemerintahan
Kinerja Program Awal Penanggung
dan Program Prioritas
(outcome) RPJMD Target Rp target Rp Target Rp target Rp target Rp target Rp Jawab
Pembangunan
(Tahun
2016)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
Program Peningkatan Menurunnya angka
100/100.0 100/100 88/100. Dinas
1 02 01.32 Keselamatan Ibu Kematian Ibu, anak dan 2.077.503.000 95/100.000 2.300.000 93/100.000 2.500.000 91./100.000 2.700.000 90/100.000 2.900.000 3.100.000
00 .000 000 Kesehatan
Melahirkan Anak Balita
Meningkatnya
Program Pelayanan
Pelayanan Kesehatan 7.500.000.000. 7.750.000.00 8.000.000.00 8.250.000.00 8.500.000
1 ‘02 34 Kesehatan pada BLUD 80 % 80% 7.183.957.974.00 82 % 84% 85 % 85% 87% Dinas Kesehatan
Masyarakat di 10 00 0.00 0.00 0.00 .000.00
Puskesmas
Puskesmas

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 V-93


BAB VI

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

6.1. PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA

Capaian kinerja Renstra setiap tahun diukur dari demensi akuntabilitas dengan
menggunakan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP). Sistem
Renstra dengan LKjIP-nya dikelola dalam bentuk Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (Sistem AKIP). Sistem AKIP terdiri atas: subsistem perecanaan,
subsistem pengukuran kinerja dan subsistem pelaporan kinerja. Pengukuran kinerja
merupakan subsistem kedua dari Sistem AKIP. Pengukuran kinerja merupakan
proses membandingkan kinerja dengan ukuran berupa indikator kinerja. Pengukuran
kinerja dilakukan dengan membandingkan realissai dengan target yang
direncanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pengukuran kinerja dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan sesuai dengan


penetapan kinerja dalam dokumen perencanaan. Hasil pengukuran kinerja yang
dilengkapi dengan analisis dan evaluasi atas capaian kinerja disajikan dalam
pelaporan kinerja. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006
tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
mewajibkan setiap penyelenggara negara baik di pusat maupun di daerah untuk
melakukan pengukuran mengenai realisasi fisik maupun keuangan setiap triwulan.

Dalam Sistem AKIP, seluruh program, sub program, kegiatan sub kegiatan
dilakukan pengukuran capaian keuangan dan capaian fisik. Khusus bagi pemerintah
daerah, kewajiban melakukan pengukuran kinerja juga diamanatkan oleh Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah menjadi
Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah.
6.1.2 Indikator Kinerja Utama

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan


Kinerja Instansi Pemerintah mewajibkan setiap organisasi pemrintahan, baik di pusat
maupun di daerah menyusun laporan keuangan berbasis kinerja. Dalam menyusun
laporan keuangan berbasis kinerja diperlukan satuan dan ukuran yang disebut
dengan Indikator Kinerja. Perkembangan Indikator kinerja diawali sejak terbitnya
Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
hingga terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

Berbagai difinisi indikator sering menyulitkan Pemerintah Daerah dalam


menyusun laporan keuangan daerah. Secara umum ada dua kelompok indikator
kinerja. Kelompok pertama dikenal dengan sebutan Indikator Kinerja Kunci (IKK),
kelompok kedua dikenal dengan sebutan Indikator Kinerja Utama (IKU). IKK lahir
sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, sedangkan Indikator Kinerja Utama
(IKU) merupakan amanat Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman
Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama.

Terdapat banyak definisi mengenai indikator kinerja. Indikator kinerja ada yang
didefinisikan sebagai nilai atau karakteristik tertentu yang digunakan untuk mengukur
output atau outcome. Indikator kinerja juga didefinisikan sebagai alat ukur yang
digunakan untuk derajat keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Definisi
lain menjelaskan bahwa indikator kinerja adalah suatu informasi operasional yang
berupa indikasi mengenai kinerja atau kondisi suatu fasilitas atau kelompok fasilitas,
dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Indikator kinerja merupakan ukuran
yang menjelaskan mengenai kinerja, hal-hal yang direncanakan akan menjadi kinerja
suatu organisasi akan diukur keberhasilan pencapaiannya dengan menggunakan
indikator kinerja. Indikator kinerja dapat terdiri dari angka dan satuannya. Angka
menjelaskan mengenai nilai (berapa) dan satuannya memberikan arti dari nilai
tersebut (apa).
Dalam mengukur keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan pemerintahan,
perlu memperhatikan Indikator Kinerja Utama (IKU). Indikator Kinerja Utama (IKU)
yang sering pula disebut Key Performance Indicator. Dalam ketentuan umum
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan
Indikator Kinerja Utama disebutkan Kinerja Instansi Pemerintah adalah gambaran
mengenai tingkat pencapaian sasaran atau tujuan instansi pemerintah yang
mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Sesuai dengan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 setiap unit
kerja mandiri wajib menyusun Indikator kinerja utama.

IKU ditetapkan, dan merupakan acuan ukuran kinerja yang dipergunakan oleh
Pemerintah Kabupaten dan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
di lingkungan Pemerintah Daerah. IKU digunakan dasar untuk menetapkan Rencana
Kinerja Tahunan, menyusun Rencana Kerja dan Anggaran, menyusun dokumen
Penetapan Kinerja, menyusunan Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) serta melakukan evaluasi penyampaian


kinerja sesuai dengan dokumen Rencana Pembangunan.
Pemilihan Indikator kinerja pada pemerintah kabupaten/kota menggunakan
indikator kinerja pada tinggkat outcome dan menggambarkan keberhasilan instansi
pemerintah secara keseluruhan organisasi. Keberhasilan instansi pemerintah
merupakan keberhasilan bersama dari beberapa unit kerja yang ada di lingkungan
instansi pemerintah tersebut, dengan kata lain, pemilihan indikator kinerja pada
pemerintah daerah bukan sekedar gabungan dari berbagai indikator kinerja pada unit
kerja pendukungnya.
Tabel 6.1
Target Sasaran Kegiatan Wajib Dinas Kesehatan
Kabupaten Jembrana Tahun 2016-2021
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Rencana
Kegiatan Target
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1. Tersedianya Obat dan a. Jumlah obat- 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt
Perbekalan Kesehatan obatan generik dan
perbekalan
kesehatan

1000 0 10000 10000 10000 10000 10000


b. Jumlah Vaksin Vial Vial Vial Vial Vial Vial
Rabies

2. Terwujudnya Sarana dan a. Jumlah bangunan gedung 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt
Prasarana Puskesmas dan Puskesmas
Jaringannya.
b. Jumlah alat-alat 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt
kedokteran

c. Jumlah mebelair 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt


Puskesmas

d. Jumlah rumah dinas 0 0 1 Pkt 0 0 0


dibangun

e. Jumlah rehabilitasi
0 3 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt
berat/ringan puskesmas,
puskesmas pembantu

3. Terlaksananya Pencegahan, a. Jumlah Pemberantasan 96 96 96 96 96 96


Pemberantasan Penyakit, Vektor Malaria kali kali kali kali kali kali

1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt


b. Jumlah Bahan Penunjang
Laborat

c. Jumlah sarana SKPD 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt


Penyakit menular

c. Jumlah Desa Diimunisasi 51 Ds 51 Ds 51 Ds 51 Ds 51 Ds 51 Ds

e. Jumlah Pengendalian DBD 300 300 300 300 300 300


kali kali kali kali kali kali
Terselenggaranya Peningkatan .1. Jumlah desa yang dilakukan
51 51 51 51 51 51
Surveilance Epidemologi dan Penyelidikan Epidemologis Desa Desa Desa Desa Desa Desa
Penanggulangan Wabah

Terselenggaranya Pelayanan a.Penyelenggaraan POSBINDU


Pencegahan dan Pengendalian PTM 5 Kec. 5 Kec 5 Kec 5 Kec 5 Kec 5 Kec
penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa b. Pendegahan dan 51 DS 51 DS 51 DS 51 DS 51 DS 51 Ds
penanggulangan gangguan
jiwa masyarakat
Terselenggaranya
Penyelenggaraan Kesehatan a.. Jumlah Pemeriksaan 270 270 270 270 270 270
Lingkungan Sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel

b.Jumlah Pembinaan Menuju 5 Kec 5 Kec 5 Kec 5 Kec 5 Kec 5 Kec


Rumah sehat
c.Jumlah Penilaian Kota sehat 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali

4. Terlaksananya pelayanan a. Jumlah obat P3K 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt
kefarmasian dan alkes
b. Jumlah obat emergency 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt

c. Jumlah distribusi obat dan


120 120 120 120 120
perbekalan kesehatan 120 kali
kali kali kali kali kali
d. Jumlah pembinaan dan
peningkatan mutu 40 40 40 40 40
40 kali
pelayanan kesehatan kali kali kali kali kali

e. Jumlah perencanaan
kebutuhan obat dan
1 kali 1 kali 1 kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali
perbekalan kesehatan

6. Meningkatnya Pelayanan dan a. Jumlah tenaga kontrak:


Penanggulangan Masalah - Dokter 35 40 40 40 40 40
Kesehatan. orang orang orang orang orang orang
- Dokter gigi 15 15ora 15 15ora 15 15ora
orang ng orang ng orang ng
- Apoteker 11 20 20 20 20 20
orang orang orang orang orang orang
- Teknis kefarmasian
AA/D3 Farmasi 4 20 20 20 20 20
- orang orang orang orang orang orang
- Perawat gigi (D3) 4 10 10 10 10 10
orang orang orang orang orang orang
- Gizi (D3) 10 20 20 20 20 20
orang orang orang orang orang orang
-
- Perawat (D3) 29 35 35 35 35 35
Orang Orang Orang orang Orang Orang

‘- Bidan 115 125 130 135 140 145

b. Jumlah pengadaan
bahan praktek
1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt
kedokteran

c. Jumlah pengadaan
praktek lab 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt

d. Jumlah Pengawasan ke
sarana
Kesehatan dan praktik 5 Kec 5 kec 5 kec 5 kec 5 kec 5 kec
swasta

e. Jumlah lomba nakes 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali


teladan

f. Jumlah Penyuluhan 5 kec 5 kec 5 kec 5 kec 5 kec 5 kec


Napza ke sekolah
(P2P)
g. Jumlah pengadaan
10 10 10 10 10
almari obat Pusk Pusk Pusk Pusk
10 Pusk
Pusk

h. Jumlah pengadaan
1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1
jaringan sistem SIKDA 0 0
paket

a.
Pengembangan obatt asli 1.Sosialisasi dan pembinaan 10 ds 10 Ds 10 Ds 10 ds 10 Ds 10 Ds
indonesia program toga

2.Lomba TOGA 1 Kali 1 kali 1 Kali 1 Kali 1 kali 1 kali

Terselenggaranya
1. Jumlah promosi
Pengembangan Media Promosi
kesehatan melalui 36 36 36 36 36 36
dan Informasi sadar Hidup
media elektronik pkt pkt pkt pkt pkt pkt
Sehat
2. Jumlah pengadaan 10 Bh 10 Bh 10 bh 10 Bh 10 Bh 10 Bh
baliho

3. Jumlah penguatan 51 ds 51 ds 51 ds 51 ds 51 ds 51 ds
desa siaga aktif

4. Pembinaan kader 1 Kec 1 Kec 1 Kec 1 Kec 1 Kec 1 Kec


posyandu

5. Jumlah pembinaan 5 Kec 5 Kec 5 Kec 5 Kec 5 Kec 5 Kec


saka bakti usada

6. Jumlah pembinaan 15 15 15 15 15 15
UKS Sklh Sklh Sklh Sklh Sklh Sklh

7. Jumlah lomba- 6 6 6 6 6 6
lomba Jenis Jenis Jenis Jenis Jenis Jenis
Menurunnya Prevalensi Gizi b. Jumlah balita kurang gizi 90 90 90 90 90 90
Buruk yang diberi PMT balita balita balita balita balita balita

c. Jumlah desa yang 51 51 51 51 51 51


dilacak kasus kurang Desa Desa Desa Desa desa Desa
gizi

d. Jumlah Puskesmas 10 10 10 10 10 10
yang dibina Pusk Pusk Pusk Pusk Pusk Pusk

e. Pemantauan 51 51 51 51 51 51
penggunaan garam desa desa desa desa desa desa
beryodium

Terselenggaranya
Pengembangan Lingkungan 1 1 1 1 1
1
Sehat 1.Jumlah kajian Lingkungan dokum dokum dokum dokum
dokumen
dokum
en en en en en

Terpeliharanya Sertifikasi ISO a. Jumlah Sertifikasi ISO/SNI


9001 – 2008 9001 – 2008 yang
terpelihara 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali

Terselenggaranya Penyusunan 1.Penyusunan Standarisasi 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali
standarisasi analisis belanja analisis belanja Kesehatan
pelayanan kesehatan

Terselenggaranya Akreditasi Jumlah Puskesmas 8 10 10 10 10 10


puskesmas yang diakreditasi Pusk Pusk Pusk Pusk Pusk Pusk

a. Kemitraan, pencegahan dan 5 Kec. 5 Kec. 5 Kec. 5 Kec. 5 Kec. 5 Kec.


Kemitraan dan pelayanan
pemberantasan penyakit
kesehatan
menular

.b. Kemitraan pengeloaan 11 11 11 11 11 11


limbah berbahaya RS dan Jenis Jenis Jenis Jenis Jenis Jenis
Puskesmas

Pelayanan dan pemeliharaan pencetakan KMS Lansia 2000 2000 2000 2000 2000 Lbr 2000
kesehatan lansia Lbr Lbr Lbr Lbr Lbr

cetak buku pembinaan usila 75 75 0 0 11 11


dan kohort usila Buku Buku Buku Buku
pemantapan pelaksanaan 10 10 10 10 10 Pusk 10
pelayanan kesehatan lansia Pusk Pusk Pusk Pusk Pusk

jumlah lansia KIT


11 11 11 11 11
6
Kit Kit Kit Kit Kit
Kit
jumlah barang yang diserahkan 35 Stel 35 35 35 35 Stel 35
pada lansia Stel Stel Stel Stel

Pengawasan dan pengendalian


keamanan dan kesehatan Jumlah Pengawasan dan
makanan hasil produksi rumah Pembinaan Kesehatan 10 10 10 10 10
tangga makanan hasil Produksi 10 Pusk
Pusk Pusk Pusk Pusk Pusk
Rumah Tangga

Pembuatan kohort ibu dan 75 150 150 150 150 150


kohort bayi Buku Buku Buku Buku Buku Buku

Peningkatan keselamatan ibu


melahirkan dan anak
Pembuatan kartu ibu 6000 6000 6000 6000 6000 6000
Lbr Lbr Lbr Lbr Lbr Lbr

Buku KIA 75 75 75 75 75 Buku 75


Buku Buku Buku Buku Buku
Terselenggaranya pelayanan a. Jumlah Pelaynan
kesehatan pada BLUD Kesehatan pada BLUD
10 10 10 10 10 10
Puskesmas se Kabupaten Puskesmas Se Kabupaten
Pusk Pusk Pusk Pusk Pusk Pusk
Jembrana Jembrana

Tabel 6.2
Target Pencapaian Indikator Kesehatan di Kabupaten Jembrana
Tahun 2016-2021
NO. INDIKATOR SATUAN TARGET
KINERJA
2016 2017 2018 2019 2020 2021

1. Umur Harapan Tahun


71,80 71,80 71,80 71,81 71,82 71,83
Hidup
2. Angka Per 1.000 KH
15 15 14 13 12 11
Kematian Bayi
3. Angka Per 1.000 KH
15 15 13 12 11 10
Kematian Balita
4. Angka Per 100.000 KH
100 100 99 98 97 96
Kematian Ibu
5. Prevalensi Gizi %
0,5 0,5 0,45 0,40 0,35 0,30
Buruk
Tabel 6.3
Target Pencapaian Stándar Pelayanan Minimal Kesehatan
Kabupaten Jembrana Tahun 2015
NO. INDIKATOR SATUAN TARGET
KINERJA
2016 2017 2018 2019 2020 2021

1. Kunjungan Bumil % 95 95 95 95 95 95
K4
2. Komplikasi % 80 80 80 80 80 80
Kebidanan yang
ditangani
3. Persalinan % 90 90 90 90 90 90
Ditolong Nakes yg
memiliki
Kompetensi
Kebidanan
4. Pelayanan Nifas. % 90 90 90 90 90 90
5. Neonatus dengan % 80 80 80 80 80 80
Komplikasi yg
ditangani
6. Kunjungan Bayi % 90 90 90 90 90 90

7. Desa / Kelurahan % 100 100 100 100 100 100


Universal Child
Immunization
(UCI)
8. Pelayanan Anak % 90 90 90 90 90 90
Balita
9. Pemberian % 100 100 100 100 100 100
Makanan
Pendamping ASI
pada Anak usia 6
– 24 bulan
Keluarga Miskin
10. Balita Gizi Buruk % 100 100 100 100 100 100
mendapat
Perawatan
11. Penjaringan % 100 100 100 100 100 100
Kesehatan Siswa
SD dan setingkat

12. Peserta KB Aktif % 70 70 70 70 70 70


13. Penemuan dan ≥ ≥ ≥ ≥ ≥ ≥ ≥
Penanganan 2/100.00 2/100.0 2/100.00 2/100.00 2/100.00 2/100.00 2/100.00
Penderita 0 pdkk 00 pdkk 0 pdkk 0 pdkk 0 pdkk 0 pdkk 0 pdkk
Penyakit - Acute dibawah dibawa dibawah dibawah dibawah dibawah dibawah
Flacid Paralysis 15 thn h 15 thn 15 thn 15 thn 15 thn 15 thn 15 thn
(AFP)
14. Penemuan dan % 100 100 100 100 100 100
Penanganan
Penderita
Penyakit -
Penemuan
Penderita
Pneumonia Balita
15. Penemuan dan % 100 100 100 100 100 100
Penanganan
Penderita
Penyakit -
Penemuan Pasien
baru TB BTA
Positif.
16. Penemuan dan % 100 100 100 100 100 100
Penanganan
Penderita
Penyakit -
Penderita DBD
yang ditangani
17. Penemuan dan % 100 100 100 100 100 100
Penanganan
Penderita
Penyakit -
Penemuan
Penderita Diare
18. Pelayanan % 100 100 100 100 100 100
Kesehatan Dasar
Pasien
Masyarakat
Miskin
19. Pelayanan % 100 100 100 100 100 100
Kesehatan
Rujukan Pasien
Masyarakat
Miskin
20. Pelayanan Gawat % 100 100 100 100 100 100
Darurat level 1
yang harus
diberikan Sarana
Kesehatan (RS) di
Kab / Kota
21. Desa / Kelurahan % 100 100 100 100 100 100
mengalami KLB
yang dilakukan
penyelidikan
Epidemiologi < 24
jam.
22 Desa Siaga Aktif % 80 80 80 80 80 80
Tabel 6.4
Penetapan Indikator Kinerja Daerah
Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
Kabupaten Jembrana
Kondisi
Kondisi Kinerja
Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA pada akhir periode
No. periode RPJMD
PEMBANGUNAN DAERAH RPJMD
2016 2016 2017 2018 2019 2020 (2021)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Aspek Kesejahteraan Masyarakat

B Fokus Kesejahteraan Masyarakat

2. Kesehatan

Angka Kelangsungan Hidup Bayi 92.50 % 92,50 % 93,00 % 93,50 % 93,75 % 94,00 % 94,00 %

Angka Usia Harapan Hidup 71.80 Th 71,80 Th 71,80 Th 71.82 Th 71.82 Th 71.83 Th 71,83 Th

Persentase Balita Gizi Buruk 0,03 % 0,03 % 0,5 % 0,4 % 0,4 % 0,4 % 0,4 %

ASPEK PELAYANAN UMUM

Fokus Layanan Urusan Wajib

2. Kesehatan

Rasio posyandu per satuan balita 28,00 28,00 28,00 28,00 28,00 28,00 28,00

Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk 4,55 4,55 4,55 4,55 4,55 4,55 4,55

Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk 1,11 1,11 1,11 1,11 1,11 1,11 1,11

Rasio dokter per satuan penduduk 60,01 60,01 60,01 61,05 61,05 61,50 61,50

Rasio tenaga medis per satuan penduduk 184,46 184,46 184,46 185,01 185,05 185,08 185,08

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 72,55 72,55 73,50 73,50 80,50 85,50 85,50
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
90,02 % 91,92 % 92,85 % 93,72 % 94,65 % 95,15 % 95,15
memiliki kompetensi kebidanan
Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Kondisi
Kondisi Kinerja
Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA pada akhir periode
No. periode RPJMD
PEMBANGUNAN DAERAH RPJMD
2016 2016 2017 2018 2019 2020 (2021)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC
55,00 55,79 58,94 60,42 64,54 66,95 66,95
BTA
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
miskin
Cakupan kunjungan bayi 90.50 91.50 95.00 98.00 98.75 100,00 100,00

Cakupan puskesmas 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00

Cakupan pembantu puskesmas 44.00 440.00 44.00 44.00 44.00 44.00 44.00
Tabel 6.5
Penetapan Indikator Kinerja Daerah
Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan PemerintahanKabupaten Jembrana

Bidang Urusan Target Capaian Kinerja


Pemerintahan
Bidang Urusan Pemerintahan SKPD
No Indikator
IndikatorKinerja Program(outcome) 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Penanggung Jawab
Kinerja Program
(outcome)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
2 KESEHATAN
Persentase cakupan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan
80 80 85 90 95 95 95 DinasKesehatan

Presentase cakupan pelayanan kesehatan


70 70 75 80 85 90 90 DinasKesehatan

Cakupan Pengembangan Obat Bahan Asli Indonesia 40 40 50 60 65 70 80i DinasKesehatan


Persentase Jumlah Desa/ Kelurahan Siaga Aktif(%) 70 70 75 85 90 95 95 DinasKesehatan
Persentase Penurunan Gizi Buruk ( %) 0,01 0,5 0.5 0,45 0,40 0.35 0,30 DinasKesehatan
Vakupan pengembangan lingkungan sehat 60 60 65 70 75 80 85 DinasKesehatan
Persentase cakupan pelayanan kasus penyakit menular dan tidak
80 80 80 85 85 90 90 DinasKesehatan
menular
Cakupan standar pelayanan kesehatan 1 1 1 1 1 1 1 DinasKesehatan
Persentase Desa Kelurahan UCI(%) 100 100 100 100 100 100 100
Persentase masyarakat yang terlayani(%) 100 100 100 100 100 100 100 RSU Negara
Persentase pelayanan kesehatan BLUD(%) 75 75 77 80 85 87 90 RSU Negara
Cakupan peningkatan sarana dan prasarana puskesmas dan
80 80 80 85 85 90 90 DinasKesehatan
puskesmas pembantu
Cakupan jaminan kesehatan masyarakat 0 0 60 65 70 75 80 DinasKesehatan
Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Lansia(%) 50 50 65 65 70 75 80 DinasKesehatan
Cakupan Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan(kali) 60 60 65 67 70 80 90 DinasKesehatan
Cakupan Pelayanan Kesehatan ibu dan anak
70 70 75 80 85 90 95 DinasKesehatan
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Tabel 6.6
Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Kondisi
Target Kinerja setiap Tahun
Kinerja Kondisi
INDIKATOR pada awal Kinerja
periode
RPJMD
2016 2017 2018 2019 2021 pada akhir
2020 periode
RPJMD
6 8 9 11 13 15 17 21
Pelayanan
Administrasi 87% 81% 84% 86% 87% 89% 91% 91%
Perkantoran
Penyediaan jasa surat
100% 80% 85% 85% 85% 87% 90% 90%
menyurat
Penyediaan Jasa
Komunikasi, Sumber 100% 75% 80% 85% 85% 90% 90% 90%
daya Air dan Listrik
Penyediaan jasa
Peralatan dan 80% 80% 80% 82% 82% 85% 85% 85%
perlengkapan Kantor

Penyediaan Jasa
80% 80% 82% 85% 87% 87% 90% 90%
Kebersihan Kantor

Penyediaan jasa
perbaikan peralatan 87% 85% 85% 87% 90% 90% 90% 90%
kerja
Penyediaan alat Tulis
94% 80% 85% 85% 85% 85% 90% 90%
kantor
Penyediaan Barang
Cetakan dan 90% 80% 80% 82% 85% 85% 85% 85%
Penggandaan
Penyediaan peralatan
dan perlengkapan 100% 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
kantor
Penyediaan Makanan
77% 85% 85% 85% 90% 90% 95% 95%
dan Minuman
Rapat-Rapat
Koordinasi dan
66% 80% 80% 85% 85% 90% 90% 90%
Konsultasi Ke Luar
Daerah
Penyediaan
Upacara/Upakara 90% 80% 80% 80% 85% 85% 90% 90%
keagamaan
Peningkatan Sarana
dan Prasarana 90% 90% 95% 95% 95% 97% 97% 100%
Aparatur

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 VI-94


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Pengadaan
Kendaraan Dinas/ 0 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Oprasional
Pemeliharaan
rutin/berkala 100% 60% 60% 70% 75% 80% 85% 85%
gedung/kantor
Pemeliharaan
Rutin/Berkala
90% 90% 90% 92% 95% 95% 100% 100%
Kendaraan Dinas
Operasional
Peningkatan Disiplin
81% 95% 95% 95% 97% 97% 98% 100%
Aparatur
Pengadaan pakaian
khusus hari-hari 95% 95% 95% 95% 97% 97% 98% 100%
tertentu
Program
peningkatan
80% 80% 80% 80% 90% 90% 95% 100%
kapasitas Sumber
Daya Aparatur
Bimbingan teknis
implementasi
80% 80% 80% 80% 90% 90% 95% 100%
peraturan perundang-
undangan
Bimbingan teknis
70% 70% 70 80 80 90 100 100
Akreditasi (DAK)
Program
Peningkatan
Pengembangan
80 80 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja
Keuangan
Penyusunan laporan
capaian kinerja dan
80 80 0% 0% 0% 0% 0% 0%
ikhtisar realisasi
kinerja SKPD
Program Obat dan
Perbekalan 80 80 85 90 95 95 95 95
Kesehatan
Pengadaan Obat dan
80 80 85 90 95 95 95 95
perbekalan kesehatan
Program Upaya
Kesehatan 70 70 75 80 85 90 90 90
Masyarakat
Pengadaan,
Peningkatan dan
perbaikan Sarana dan
70 70 75 80 85 90 90 90
prasarana Puskesmas
dan jaringannya
(DAK)

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 VI-95


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Penyelenggaraan
pencegahan
pemberantasan
penyakit menular,
70 70 75 80 85 90 90 90
wabah dan
penyelenggaraan
Kesehatan
Lingkungan
Pelayanan
Kefarmasian dan Alat 70 70 75 80 85 90 90 90
Kesehatan
Peningkatan
Kesehatan 70 70 75 80 85 90 90 90
Masyarakat
Peningkatan
Pelayanan dan
70 70 75 80 85 90 90 90
Penanggulangan
Masalah Kesehatan

Penyelenggaraan
penyehatan 60 60 65 70 75 80 85 85
lingkungan

Program
Pengembangan Obat 40 40 50 60 65 70 80 80
Asli
Peningkatan Promosi
Obat Bahan Alam 40 40 50 60 65 70 80 80
Indonesia
Program Promosi
Kesehatan dan
70 70 75 85 90 95 95 95
Pemberdayaan
Masyarakat
Pengembangan
Media Promosi dan
70 70 75 85 90 95 95 95
Informasi Sadar Hidup
Sehat
Program Perbaikan
0,01 0,5 0,5 0,45 0,40 0,35 0,30 0,30
Gizi Masyarakat

Pemberian Tambahan
0,01 0,5 0,5 0,45 0,40 0,35 0,30 0,30
Makanan dan Vitamin

Program
Pengembangan 60 60 65 70 75 80 85 85
Lingkungan Sehat
Pengkajian
Pengembangan 60 60 65 70 75 80 85 85
Lingkungan Sehat

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 VI-96


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Program
Pencegahan dan
70 70 70 80 82 85 88 88
Penanggulangan
Penyakit Menular
Pelayanan
Pencegahan
80 80 80 90 90 95 95 95
,Pembrantasan
Penyakit Menular
Peningkatan
Surveilance
Epidemologi dan 70 70 70 75 80 80 85 85
Penanggulangan
Wabah
Pelayanan
,Pencegahan dan
Pengendalian 60 60 60 75 75 80 85 85
Penyakit Tidak
Menular
Program
1 1 1 1 1 1 1
Standarisasi
Evaluasi dan
Pengembangan
Standarisasi 1 1 1 1 1 1 1
Pelayanan kesehatan
(ISO 9001-2008)
Penyusunan
Standarisasi Analisis
80 80 80 90 90 90
Belanja Pelayanan
Kesehatan
Program Pengadaan
Peningkatan dan
Perbaikan Sarana
dan Prasarana 80 80 80 85 85 90 90 90
Puskesmas/Puskes
mas Pembantu dan
Jaringannya
Pembangunan
80 80 80 85 85 90 90 90
Puskesmas
Pembangunan
80 80 80 85 85 90 90 90
Puskesmas Pembantu
Rehabilitasi Berat/
Sedang Puskesmas 80 80 80 85 85 90 90 90
Pembantu
Rehabilitasi sedang/
80 80 80 85 85 90 90 90
Berat Puskesmas
Program Kemitraan
Pelayanan 0 0 60 65 70 75 80 80
Kesehatan
Kemitraan asurasi
Kesehatan 0 0 60 65 70 75 80 80
Masyarakat

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 VI-97


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Program
Peningkatan
50 50 65 65 70 75 80 80
Pelayanan
Kesehatan Lansia
Kegiatan Pelayanan
Pemeliharaan 50 50 65 65 70 75 80 80
Kesehatan Lansia

Program
Pengawasan dan
60 60 65 67 70 80 90 90
Pengendalian
Kesehatan Makanan
Kegiatan Pengawasan
dan Pengendalian
Keamanan dan
60 60 65 67 70 80 90 90
kesehatan Makanan
Hasil Produksi Rumah
Tangga

Program
Peningkatan
70 70 75 80 85 90 95 95
Keselamatan Ibu
Melahirkan dan anak
Kegiatan Peningjkatan
Kesehatan Ibu dan 70 70 75 80 85 90 95 95
anak
Program
Peningkatan
80 80 80 80 80 80 90 90
Pelayanan BLUD
Puskesmas
Pelayanan Kesehatan
pada BLUD UPT 80 80 80 80 80 80 90 90
Puskesmas II Melaya
Pelayanan Kesehatan
pada BLUD UPT 80 80 80 80 80 80 90 90
Puskesmas I Melaya
Pelayanan Kesehatan
pada BLUD UPT 80 80 80 80 80 80 90 90
Puskesmas I Negara
Pelayanan Kesehatan
pada BLUD UPT
80 80 80 80 80 80 90 90
Puskesmas I
Jembrana
Pelayanan Kesehatan
pada BLUD UPT
80 80 80 80 80 80 90 90
Puskesmas I
Mendoyo

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 VI-98


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Pelayanan Kesehatan
pada BLUD UPT
80 80 80 80 80 80 90 90
Puskesmas I
Pekutatan
Pelayanan Kesehatan
pada BLUD UPT
80 80 80 80 80 80 90 90
Puskesmas II
Pekutatan
Pelayanan Kesehatan
pada BLUD UPT 80 80 80 80 80 80 90 90
Puskesmas II Negara
Pelayanan Kesehatan
pada BLUD UPT
80 80 80 80 80 80 90 90
Puskesmas II
Mendoyo
Pelayanan Kesehatan
pada BLUD UPT
80 80 80 80 80 80 90 90
Puskesmas II
Jembrana

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 VI-99


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

BAB VII

PENUTUP

Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan tahun 2016 - 2021 ini


mengacu pada visi dan misi Bupati Jembrana. RENSTRA ini disusun dengan tujuan
agar dapat menjawab dan memfokuskan upaya Dinas Kesehatan Kabupaten
Jembrana menghadapi tantangan pembangunan kesehatan di Kabupaten Jembrana
ini yang semakin kompleks.

RENSTRA ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam perencanaan,


pelaksanaan dan penilaian kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana dalam
5 tahun ke depan. Melalui upaya penetapan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Jembrana yang lebih terarah dan terukur diharapkan hasil pembangunan kesehatan
lebih bermakna dan bermanfaat.

Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan RENSTRA ini


disampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi serta kerja keras
demi tercapainya visi dan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana dan
Pemerintah Daerah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di
kabupaten tercinta ini. Akhir kata semoga Rencana Strategis (RENSTRA) ini dapat
diimplementasikan dengan baik sesuai tahapan-tahapan yang telah ditetapkan
secara konsisten dalam rangka mendukung terwujudnya Good Governance.

Kepala Dinas Kesehatan


Kabupaten Jembrana,

Dr. Putu Suasta, M.Kes.


Pembina Utama Muda
NIP: 19600429 198703 1 010

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 VII-110


Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 VII-110


Pemerintah Kabupaten Jembrana

Lampiran 1
Visi,Msi,Tujuan,Sasaran, Indikator Sasaran dan Target Sasaran
Visi:“Terwujudnya Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Berdaya saing Dalam Rangka Optimalisasi
Pemanfaatan sumber Daya menuju Masyarakat Jembrana yang Sejahtera”,
No Misi Tujuan Sasaran Urusan Pemerintahan Target Capaian Setiap Tahun Penanggung
Indikator KinerjaSasaran jawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021

1 Meningkatkan 1. Meningkatk 1)Meningkatnya - Angka Harapan Hidup (Th) 71,80 71,80 71,82 71,82 71,83 71,83 Dinas Kesehatan
kualitas sumber Cakupan - Angka kematian ibu Dinas Kesehatan
an kualitas 145,7 145,7 124,8 124,8 104,0 104,0
daya manusia Layanan -
yang sumberdaya kesehatan - Angka kematian bayi 7,1 7,1 6,6 6,6 6,2 6,2 Dinas Kesehatan
profesional manusia 2) Angka kematian Balita 7,5 7,5 7,0 7,0 6,2 6,2 Dinas Kesehatan
berdaya saing yang cerdas,
yang unggul - Angka kematian ibu 145,7 145,7 124,8 124,8 104,0 104,0 Dinas Kesehatan
sehat, dan - Persentase Desa Kelurahan UCI(%) 100 100 100 100 100 100 DinasKesehatan
berdaya - Persentase masyarakat yang terlayani(%) 100 100 100 100 100 100 RSU Negara
saing - Cakupan Pengembangan Obat Bahan Dinas Kesehatan
unggul 1 2 2 4 6 6
Asli Indonesia(kali)
- Persentase Jumlah Desa/ Kelurahan Dinas Kesehatan
70 75 85 90 95 95
Siaga Aktif(%)
- Persentase Penurunan Gizi Buruk ( %) 0,029 0,024 0,024 0,019 0.014 0,014 Dinas Kesehatan
- Persentase Rumah Sehat 52,28 0 0 60 75 95 Dinas Kesehatan
- Persentase Sarana dan Prasarana Rumah RSU Negara
- - - - - -
sakit yang diadakan
- Persentase pelayanan kesehatan RSU Negara
90- 91 92 93 94 94
BLUD(%)
- Cakupan Pengawasan dan Pengendalian Dinas Kesehatan
10 20 20 30 40 40
Kesehatan Makanan(kali)

RENSTRA DINAS KESEHATAN KAB.JEMBRANA 2016-2021 V-15


TABEL 5.2
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA
TAHUN 2016 - 2021

DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN


INDIKATOR
CAPAIAN
KINERJA UNIT KERJA
PADA TAHUN - 1 TAHUN - 2 TAHUN - 3 TAHUN - 4 TAHUN - 5 TAHUN - 6
PROGRAM KONDISI KINERJA PADA AKHIR SKPD
Tujuan SASARAN INDIKATOR SASARAN KODE PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN LOKASI
(OUTCOME) DAN PERIODE RENSTRA SKPD PENANGGUNG
AWAL 2016 2017 2018 2019 2020 2021
KEGIATAN JAWAB
PERENCA
(OUTPUT)
NAAN TGT Rp TGT Rp TGT Rp TGT Rp TGT Rp TGT Rp

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 21 22 23 24
Menyelenggarakan Terselenggaranya Pelayanan Cakupan
Terselenggaranya
Pelayanan Administrasi Administrasi Perkantoran Pelayanan Administrasi pelayanan
Administrasi Pelayanan 1.02.1.02.01.01 #REF! #REF! 867.062.999 #REF! 1.916.532.069 #REF! 2.653.318.000 #REF! 2.682.500.000 #REF! 2.782.345.000 #REF! 2.832.690.000 #REF! 12.509.508.068
Perkantoran Perkantoran administrasi
Perkantoran
perkantoran
Prosentase
Penyediaan jasa surat
1.01.1.02.01.01.01 ketersediaan 100% 80% 8.625.000 85% 11.700.000 85% 11.700.000 85% 11.800.000 87% 11.850.000 90% 11.900.000 90% 67.575.000,0 SEKRETARIAT Kab.Jembrana
menyurat
surat menyurat
Prosentase
Penyediaan Jasa Komunikasi,
1.01.1.02.01.01.02 Terlaksananya 100% 75% 88.000.000 80% 88.000.000 85% 88.000.000 85% 88.000.000 90% 90.000.000 90% 90.000.000 90% 532.000.000,0
Sumber daya Air dan Listrik
Jasa Kantor
Penyediaan Jasa Pemeliharaan Prosentase
1.01.1.02.01.01.06 dan Perizinan kendaraan dinas peningkatan 0% 0% - 80% 383.400.000 85% 450.000.000 85% 450.000.000 90% 500.000.000 95% 500.000.000 100% 2.283.400.000,0 Sekretariat
Operasional kinerja pegawai

Prosentase
Penyediaan Jasa Kebersihan
1.01.1.02.01.01.08 Penyediaan 80% 80% 277.047.500 82% 306.720.000 85% 320.000.000 87% 325.000.000 87% 325.000.000 90% 330.000.000 90% 1.883.767.500,0
Kantor
Bahan Pembersih

Prosentase jasa
Penyediaan jasa perbaikan
1.01.1.02.01.01.09 perbaikan alat 87% 85% 26.600.000 85% 26.600.000 87% 27.500.000 90% 28.000.000 90% 28.000.000 90% 28.000.000 90% 164.700.000 SEKRETARIAT
peralatan kerja
kerja
Prosentase
1.01.1.02.01.01.10 Penyediaan alat Tulis kantor penyediaan alat 94% 80% 73.756.479 85% 48.847.069 85% 65.000.000 85% 65.500.000 85% 70.000.000 90% 75.000.000 90% 398.103.548 SEKRETARIAT
tulis kantor
Prosentase
Penyediaan Barang Cetakan Penyediaan
1.01.1.02.01.01.11 90% 80% 63.390.000 80% 31.498.000 82% 65.000.000 85% 66.300.000 85% 66.300.000 85% 66.300.000 85% 358.788.000 SEKRETARIAT
dan Penggandaan barang cetakan
dan penggandaan
Prosentase
penyediaan
Penyediaan peralatan dan
1.01.1.02.01.01.13 peralatan dan 100% 80% 8.130.020 100% 33.655.000 100% 545.000.000 100% 555.900.000 100% 583.695.000 100% 611.490.000 100% 2.337.870.020 SEKRETARIAT
perlengkapan kantor
perlengkapan
kantor
Prosentase
Penyediaan Makanan dan penyediaan
1.01.1.02.01.01.17 77% 85% 55.318.000 85% 56.000.000 85% 55.318.000 90% 56.000.000 90% 56.000.000 95% 59.000.000 95% 337.636.000,0 SEKRETARIAT
Minuman makanan dan
minuman
Prosentase rapat-
Rapat-Rapat Koordinasi dan rapat koordinasi
1.01.1.02.01.01.18 66% 80% 221.896.000 80% 149.572.000 85% 225.000.000 85% 225.000.000 90% 230.000.000 90% 230.000.000 90% 1.281.468.000 sekretariat
Konsultasi Ke Luar Daerah dan konsultasi ke
luar daerah

Penyediaan Jasa tenaga Prosentase


1.01.1.02.01.01.19 Pendukung Administrasi Teknis Penimngkatan 0% 0% 447.300.000 456.000.000 460.000.000 465.000.000 470.000.000 2.298.300.000 Seretariat
Perkantoran Kinerja pegawai

Prosentase
Penyediaan Upacara/Upakara terselenggaranya
1.01.1.02.01.01.20 90% 80% 44.300.000 80% 39.300.000 80% 44.300.000 85% 36.000.000 85% 36.000.000 90% 36.000.000 90% 235.900.000 SEKRETARIAT
keagamaan upacara/upakara
keagamaan
Penyediaan Jasa Pengamanan Prosentase Kinerja
1.01.1.02.01.01.21 0% 0% 80% 293.940.000 85% 300.500.000 87% 315.000.000 90% 320.500.000 95% 325.000.000 95% 330.000.000 Sekretariat
Kantor pegawai

Cakupan
peningkatan
Menyiapkan Sarana dan Tersedianya Sarana dan Penyiapan Sarana dan Peningkatan Sarana dan
1.02.1.02.01.02 sarana dan 90% 90% 4.198.280.000 95% 2.717.730.000 95% 3.240.000.000 95% 4.240.500.000 97% 3.901.000.000 97% 4.201.500.000 100% 18.598.010.000
Prasarana Aparatur Prasarana Aparatur Prasarana Aparatur Prasarana Aparatur
prasarana
aparatur
Pengadaan Kendaraan Dinas/
1.02.1.02.01.02.05 Prosen 0 100% 810.000.000,00 100% 1.280.000.000 100% 1.280.000.000 100% 1.280.000.000 100% 640.000.000 100% 640.000.000 100% 5.290.000.000 SEKRETARIAT
Oprasional
Prosentase
Pemeliharaan rutin/berkala pemeliharaan
1.02.1.02.01.02.22 100% 60% 1.694.140.000 60% 270.051.000 70% 350.000.000 75% 1.300.000.000 80% 1.400.000.000 85% 1.500.000.000 85% 5.114.191.000 SEKRETARIAT
gedung/kantor rutin/berkala
gedung/kantor
Prosentase
pemeliharaan
Pemeliharaan Rutin/Berkala
1.02.1.02.01.02.24 rutin/berkala 90% 90% 1.694.140.000 90% 1.158.179.000 92% 1.600.000.000 95% 1.650.000.000 95% 1.850.000.000 100% 2.050.000.000 100% 8.152.319.000 SEKRETARIAT
Kendaraan Dinas Operasional
kendaraan
dinas/opearsional
Prosentase
Pemeliharaan rutin berkala terpeliharanya
1.02.1.02.01.02.26 0% 0% 80% 9.500.000 90% 10.000.000 90% 10.500.000 95% 11.000.000 95% 11.500.000 100% 41.500.000 Sekretriat
perlengkapan gedung kantor perlengkapan
gedung kantor

Cakupan
Meningkatkan Disiplin Meningkatnya Disiplin Peningkatan Disiplin
Meningkatnya Disiplin Aparatur 1.02.1.02.01.03 Peningkatan #REF! 95% 16.000.000,00 95% 16.000.000,00 95% 16.000.000,00 97% 40.000.000,00 97% 40.000.000,00 98% 40.000.000,00 100% 128.000.000,00
Aparatur Aparatur Aparatur
Disiplin aparatur
Prosentase
Pengadaan pakaian khusus hari- pengadaan
1.02.1.02.01.03.05 95% 95% 16.000.000 95% 16.000.000 95% 16.000.000 97% 40.000.000 97% 40.000.000 98% 40.000.000 100% 128.000.000 SEKRETARIAT
hari tertentu pakaian khusus
hari-hari tertentu
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKATOR
CAPAIAN
KINERJA UNIT KERJA
PADA TAHUN - 1 TAHUN - 2 TAHUN - 3 TAHUN - 4 TAHUN - 5 TAHUN - 6
PROGRAM KONDISI KINERJA PADA AKHIR SKPD
Tujuan SASARAN INDIKATOR SASARAN KODE PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN LOKASI
(OUTCOME) DAN PERIODE RENSTRA SKPD PENANGGUNG
AWAL 2016 2017 2018 2019 2020 2021
KEGIATAN JAWAB
PERENCA
(OUTPUT)
NAAN TGT Rp TGT Rp TGT Rp TGT Rp TGT Rp TGT Rp

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 21 22 23 24
Cakupan
Meningkatkan Program peningkatan peningkatan
Meningkatnya Kapasitas Meningkatnya Kapasitas
Kapasitas Sumber Daya 1.02.1.02.01.05 kapasitas Sumber Daya kapasitas 80% 80% 135.000.000,00 80% 466.346.000 80% 225.000.000 90% 225.000.000 90% 100.000.000,00 95% 100.000.000,00 100% 1.151.346.000,00
Sumber Daya Aparatur Sumber Daya Aparatur
Aparatur Aparatur sumberdaya
aparatur
Prosentase
Bimbingan teknis Pelaksanaan
1.02.1.02.01.05.03 Puskesmas yang 80% 80% 135.000.000 80% 466.346.000 80% 225.000.000 90% 225.000.000 90% 100.000.000 95% 100.000.000 100% 1.151.346.000 yankes
Akreditasi Puskesmas
terakreditasi
Program Peningkatan Cakupan
Meningkatnya Pengembangan Sistem Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Pengembangan
1.02.1.02.01.06 Keuangan Sistem Pelaporan 80 80 433.275.000,00 0% 18.987.300,00 0% 20.000.000,00 0% 20.500.000,00 0% 21.500.000,00 0% 22.000.000,00 0% 514.762.300,00 Skretariat
Pelaporan capaian Kinerja
Keuangan Capaian Kinerja
Keuangan
Prosentase
Penyusunan
Penyusunan laporan capaian
laporan capaian
1.02.1.02.01.06.01 kinerja dan ikhtisar realisasi 80 80 433.275.000,00 0% 6.307.800 0% 6.500.000 0% 7.000.000 0% 7.500.000 0% 7.500.000 0% 460.582.800 Sekretariat
kinerja dan ikhtisar
kinerja SKPD
realisasi kinerja
SKPD
Prosentase Capaian
1.02.1.02.01.06.07 Penyusunan Laporan Keuangan 0 0 0,00 80% 12.679.500 85% 13.500.000 85% 13.500.000 90% 14.000.000 95% 14.500.000 95% 54.179.500 Sekretariat
realisasi Keuangan

Mengadakan Obat Tersedianya Obat dan Cakupan Obat dan


dan perbekalan perbekalan Kesehatan Tersedianya Obat dan
1.02.1.02.01.15
Program Obat dan Perbekalan
80% 80% 5.166.660.000 85% 2.738.000.000 90% 5.270.000.000 95% 5.285.000.000 95% 5.290.000.000 95% 5.300.000.000 95% 23.759.660.000
Kesehatan Perbekalan Kesehatan Perbekalan Kesehatan Kesehatan yg
diadakan
Prosentase
Pengadaan Obat dan Pengadaan Obat
1.02.1.01.01.15.01 80% 80% 5.166.660.000 60% 2.738.000.000 90% 5.270.000.000 95% 5.285.000.000 95% 5.290.000.000 95% 5.300.000.000 95% 23.759.660.000 YANKES
perbekalan kesehatan dan perbekalan
kesehatan

Menyelenggarakan Cakupan Upaya


Terselenggaranya Upaya Terselenggaranya Upaya Program Upaya Kesehatan
Upaya Kesehatan 1.02.1.02.01.16 Kesehatan 70% 70% 17.884.207.250 75% 23.413.322.428 80% 29.796.000.000 85% 28.360.000.000 90% 28.545.000.000 90% 28.878.000.000 90% 131.581.529.678
Kesehatan Masyarakat Kesehatan Masyarakat Masyarakat
Masyarakat Masyarakat
Prosentase
Pengadaan,
Pengadaan, Peningkatan dan
Peningkatan dan
perbaikan Sarana dan
1.02.1.02.01.16.03 perbaikan Sarana 50% 50% 9.068.293.250 80% 3.406.003.928 80% 9.200.000.000 85% 7.500.000.000 85% 7.500.000.000 90% 7.500.000.000 90% 36.674.297.178 YANKES
prasarana Puskesmas dan
dan prasarana
jaringannya (DAK)
Puskesmas dan
jaringannya
Prosentase
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan pencegahan pencegahan
pemberantasan penyakit pemberantasan
1.02.1.02.01.16.04 menular, wabah dan penyakit menular, 80% 80% 2.777.807.500 80% 2.527.292.000 100% 2.996.000.000 100% 3.150.000.000 100% 3.250.000.000 100% 3.500.000.000 100% 18.201.099.500 P2PL
penyelenggaraan Kesehatan wabah dan
Lingkungan penyelenggaraan
Kesehatan
Lingkungan
Prosentase
Pelayanan Kefarmasian dan Pelayanan
1.02.1.02.01.16.07 70% 70% 806.806.499,87 70% 822.035.500 80% 850.000.000 80% 860.000.000 85% 870.000.000 90% 903.000.000 100% 4.241.842.000 YANKES
Alat Kesehatan Kefarmasian dan
Alat Kesehatan
Prosentase
Peningkatan Kesehatan Peningkatan
1.02.1.02.01.16.09 0 70% - 80% - 80% - 85% - 90% - 100% - BINKESMAS
Masyarakat Kesehatan
Masyarakat
Prosentase
Peningkatan Pelayanan dan Peningkatan
1.02.1.02.01.16.12 Penanggulangan Masalah Pelayanan dan 70% 70% 2.671.300.000 70% 12.051.027.000 80% 12.100.000.000 80% 12.150.000.000 85% 12.175.000.000 90% 12.200.000.000 100% 51.172.327.000 P2PL
Kesehatan Penanggulangan
Masalah Kesehatan

1.02.1.02.01.16. DAK Non Fisik BOK Pusk. 70% 70% 2.560.000.000 80% 4.606.964.000 80% 4.650.000.000 80% 4.700.000.000 90% 4.750.000.000 90% 4.775.000.000 95% 21.291.964.000 BINKESMAS

Cakupan
Tersedianya Obat dan Program Pengembangan Pembinaan
1.02.1.02.01.18 70% 70% 19.315.000 75% 16.115.000 75% 27.500.000 80% 30.500.000 80% 32.000.000 85% 37.000.000 85% 20.000.000 Yankes
Perbekalan kesehatan Obat Asli Pengembangan
Obat Asli
Prosentase
Peningkatan Promosi Obat
1.02.1.02.01.18.03 Promosi Obat 70% 70% 19.315.000 75% 16.115.000 75% 27.500.000 80% 30.500.000 80% 32.000.000 85% 37.000.000 85% 20.000.000 Yankes
Bahan Alam Indonesia
Bahan alam

Cakupan Promosi
Terlaksananya Promosi Program Promosi Kesehatan
Kesehatan dan
Kesehatan dan 1.02.1.02.01.19 dan Pemberdayaan 80% 80% 2.373.883.000 90% 120.777.500 93% 267.000.000 93% 275.000.000 95% 280.000.000 97% 300.000.000 100% 310.000.000 Binkesmas
Pemberdayaan
Pemberdayaan Masyarakat Masyarakat
Masyarakat

Pengembangan Media Promosi


Prosentase Desa
1.02.1.02.01.19.01 dan Informasi Sadar Hidup 80% 80% 2.373.883.000 90% 120.777.500 93% 267.000.000 93% 275.000.000 95% 280.000.000 97% 300.000.000 100% 310.000.000 Binkesmas
Siaga
Sehat
Menyelenggarakan Cakupan
Terselenggaranya Perbaikan Terselenggaranya Program Perbaikan Gizi
Perbaikan Gizi 1.02.1.02.01.20 Perbaikan Gizi 0,01 0,5 196.314.250 0,5 236.396.000 0,45 250.000.000 0,40 250.000.000 0,35 255.000.000 0,35 275.000.000 0,35 1.207.710.250 BINKESMAS
Gizi Masyarakat Perbaikan Gizi Masyarakat Masyarakat
Masyarakat Masyarakat
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKATOR
CAPAIAN
KINERJA UNIT KERJA
PADA TAHUN - 1 TAHUN - 2 TAHUN - 3 TAHUN - 4 TAHUN - 5 TAHUN - 6
PROGRAM KONDISI KINERJA PADA AKHIR SKPD
Tujuan SASARAN INDIKATOR SASARAN KODE PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN LOKASI
(OUTCOME) DAN PERIODE RENSTRA SKPD PENANGGUNG
AWAL 2016 2017 2018 2019 2020 2021
KEGIATAN JAWAB
PERENCA
(OUTPUT)
NAAN TGT Rp TGT Rp TGT Rp TGT Rp TGT Rp TGT Rp

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 21 22 23 24
Prosentase
Pemberian
Pemberian Tambahan Makanan
1.02.1.02.01.20.02 Tambahan 0,01 0,5 196.314.250 0,5 236.396.000 0,45 250.000.000 0,40 250.000.000 0,35 255.000.000 0,35 275.000.000 0,35 1.207.710.250 BINKESMAS
dan Vitamin
Makanan dan
Vitamin
80% 80%
Menyelenggarakan Terselenggaranya Terselenggaranya Cakupan
Pengembangan Program Pengembangan
Pengembangan Lingkungan Pengembangan 1.02.1.02.01.21 Pengembangan 80% 80% 377.735.000 0 262.935.000 80% 375.500.000 80% 400.000.000 80% 425.000.000 90% 450.000.000 90% 1.866.170.000 P2PL
Lingkungan Sehat Lingkungan Sehat
sehat Lingkungan sehat Lingkungan Sehat
Prosentase
Pengkajian Pengembangan Pengkajian
1.02.1.02.01.21.01 80% 80% 377.735.000 0 262.935.000 80% 375.500.000 80% 400.000.000 80% 425.000.000 90% 450.000.000 90% 1.866.170.000 P2PL
Lingkungan Sehat Pengembangan
Lingkungan Sehat

Terlaksananya Pencegahan Cakupan


Program Pencegahan dan
Pecegahan dan
dan Penanggulangan Penyakit 1.02.1.02.01.22 Penanggulangan Penyakit 80% 80% - 80% 2.608.413.000 80% 2.750.000.000 85% 2.775.000.000 85% 2.825.000.000 90% 2.880.000.000 90% 2.920.000.000 P2PL
Penanggulangan
Menular Menular
Penyakit Menular
Prosentase
Pelayanan Pencegahan Pelayanan
1.02.1.02.01.22.05 ,Pembrantasan Penyakit Pencegahan 80% - 80% 2.608.413.000 2.150.000.000 2.150.000.000 2.175.000.000 2.175.000.000 2.200.000.000 P2PL
Menular Pembrantasan
Penyakit Menular
Prosentase
Peningkatan
Peningkatan Surveilance
Surveilance
1.02.1.02.01.22.09 Epidemologi dan 70% - 70% - 75% 250.000.000 80% 275.000.000 80% 275.000.000 85% 300.000.000 90% 300.000.000 P2PL
Epidemologi dan
Penanggulangan Wabah
Penanggulangan
Wabah
Prosentase
Pelayanan,Pencega
Pelayanan ,Pencegahan dan
han dan
1.02.1.02.01.22.12 Pengendalian Penyakit Tidak 60% - 60% - 75% 350.000.000 75% 350.000.000 80% 375.000.000 85% 405.000.000 90% 420.000.000 P2PL
Pengendalian
Menular
Penyakit Tidak
Menular

Menyelenggarakan Terselenggaranya Cakupan


Terselenggaranya Standarisasi
Standarisasi Pelayanan Standarisasi Pelayanan 1.02.1.02.01.23 Program Standarisasi Standarisasi yang 40% 16.524.500 80% 55.131.000 80% 64.000.000 80% 84.000.000 90% 88.420.000 90% 105.862.000 90% 325.517.500
Pelayanan kesehatan
Kesehatan kesehatan diadakan
Prosentase
Evaluasi dan
Evaluasi dan Pengembangan Pengembangan
1.02.1.02.01.23.02 Standarisasi Pelayanan Standarisasi 80% 16.524.500 80% 37.355.500 80% 50.000.000 80% 70.000.000 90% 74.000.000 90% 90.000.000 90% 263.880.000 JIBANG
kesehatan (ISO 9001-2008) Pelayanan
kesehatan (ISO
9001-2008)
Prosentase
Penyusunan
Penyusunan Standarisasi
Standarisasi
1.02.1.02.01.23.05 Analisis Belanja Pelayanan - 80% 17.775.500 80% 14.000.000 80% 14.000.000 90% 14.420.000 90% 15.862.000 90% 61.637.500 BINKESMAS
Analisis Belanja
Kesehatan
Pelayanan
Kesehatan
-

Terselenggaranya Pengadaan Program Pengadaan Cakupan


Peningkatan dan Perbaikan Peningkatan dan Perbaikan
Puskesmas dan
Sarana dan Prasarana 1.02.1.02.01.25. Sarana dan Prasarana 80% 80% - 80% 713.276.500 85% 5.555.017.850 85% 4.405.017.850 90% 4.484.017.850 90% 4.584.017.850 90% 19.741.347.900 Yankes
Puskesmas
Puskesmas/Puskesmas Puskesmas/Puskesmas
Pembantu
Pembantu dan Jaringannya Pembantu dan Jaringannya

Prosentase
1.02.1.02.01.25.01 Pembangunan Puskesmas Puskesmas Yang 0% 0% - 80% - 80% 2.500.000.000 80% 2.750.000.000 80% 2.800.000.000 80% 2.850.000.000 80% 10.900.000.000 Yankes
dibangun
Prosentase
Pembangunan Puskesmas Puskesmas
1.02.1.02.01.25.02 0% 0% 80% 182.238.000 90% 450.000.000 90% 450.000.000 90% 475.000.000 95% 475.000.000 100% 2.032.238.000 Yankes
Pembantu Pembantu yang
dibangun
Prosentase
Rehabilitasi Berat/ Sedang Puskesmas
1.02.1.02.01.25.21 80% 0% 80% 531.038.500 80% 5.017.850 90% 5.017.850 90% 9.017.850 95% 9.017.850 95% 559.109.900 Yankes
Puskesmas Pembantu Pembantu Yang
direhabilitasi
Prosentase
Rehabilitasi sedang/ Berat
1.02.1.02.01.25.24 Puskesams yang 80% 80% - 90% - 80% 2.600.000.000 80% 1.200.000.000 80% 1.200.000.000 80% 1.250.000.000 80% 6.250.000.000 Yankes
Puskesmas
direhabilitasi
10.000.000.000 80% 10.200.000.000 85% 10.300.000.000 85% 10.300.000.000 90% 10.400.000.000 95% 51.200.000.000 Yankes
Cakupan
Terselenggaranya Kemitraan Program Kemitraan Kemitraan
1.02.1.02.01.28. 0% 0% - 60% 10.000.000.000 65% 10.200.000.000 70% 10.300.000.000 75% 10.300.000.000 80% 10.400.000.000 80% 51.200.000.000 Yankes
Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan Pelayanan
kesehatan
Prosentase
Kemitraan asurasi Kesehatan Kemitraan
1.02.1.02.01.28.01 0% 0% - 60% 10.000.000.000 65% 10.200.000.000 70% 10.300.000.000 75% 10.300.000.000 80% 10.400.000.000 80% 51.200.000.000 Yankes
Masyarakat Pelayanan
kesehatan

Cakupan
Terselenggaranya Pelayanan Program Peningkatan
1.02.1.02.01.30. Pelayanan 50% 50% 59.853.500 65% 90.110.000 65% 190.200.000 70 190.250.000 75% 190.250.000 80% 720.663.500 80% 255.000.000 binkesmas
Kesehatan Lansia Pelayanan Kesehatan Lansia
kesehatan Lansia
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKATOR
CAPAIAN
KINERJA UNIT KERJA
PADA TAHUN - 1 TAHUN - 2 TAHUN - 3 TAHUN - 4 TAHUN - 5 TAHUN - 6
PROGRAM KONDISI KINERJA PADA AKHIR SKPD
Tujuan SASARAN INDIKATOR SASARAN KODE PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN LOKASI
(OUTCOME) DAN PERIODE RENSTRA SKPD PENANGGUNG
AWAL 2016 2017 2018 2019 2020 2021
KEGIATAN JAWAB
PERENCA
(OUTPUT)
NAAN TGT Rp TGT Rp TGT Rp TGT Rp TGT Rp TGT Rp

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 21 22 23 24
Prosentase
Kegiatan Pelayanan
Pelayanan
1.02.1.02.01.30.01 Pemeliharaan Kesehatan 50% 50% 59.853.500 65% 90.110.000 65% 190.200.000 70 190.250.000 75% 190.250.000 80% 720.663.500 80% 255.000.000 binkesmas
Pemeliharaan
Lansia
kesehatan lansia

Cakupan
Terselenggaranya Pengawasan Program Pengawasan dan Pengawasan dan
dan Pengendalian Kesehatan 1.02.1.02.01.31. Pengendalian Kesehatan Pengendalian 60% 60% 41.620.000 65% 9.920.000 67% 42.600.000 70% 43.600.000 80% 43.600.000 90% 44.000.000 90% 44.000.000 Yankesmas
Makanan Makanan Kesehtan
makanan
Prosentase
Kegiatan Pengawasan dan
Pengawasan dan
Pengendalian Keamanan dan
1.02.1.02.01.31.02 Pengendalian 60% 60% 41.620.000 65% 9.920.000 67% 42.600.000 70% 43.600.000 80% 43.600.000 90% 44.000.000 90% 44.000.000 Yankesmas
kesehatan Makanan Hasil
Kesehtan
Produksi Rumah Tangga
makanan

80% 80%
Cakupan
Program Peningkatan
Meningkatnya Keselamatan Ibu Keselamatan Ibu
1.02.1.02.01.32. Keselamatan Ibu Melahirkan 70% 70% 2.087.987.750 75% 2.327.303.000 80% 2.535.000.000 85% 2.625.000.000 85% 2.650.000.000 90% 2.700.000.000 95% 2.700.000.000 Binkeswmas
Melahirkan dan anak Melahirkan dan
dan anak
anak
Prosentase
Kegiatan Peningjkatan Keselamatan Ibu
1.02.1.02.01.32.04 70% 70% 2.087.987.750 75% 2.327.303.000 80% 2.535.000.000 85% 2.625.000.000 85% 2.650.000.000 90% 2.700.000.000 95% 2.700.000.000 Binkeswmas
Kesehatan Ibu dan anak Melahirkan dan
anak

Menyelenggarakan
Terselenggaranya Cakupan
Pelayanan dan Terselenggaranya Pelayanan
Pelayanan dan Program Peningkatan Peningkatan
Pendukung Pelayanan dan Pendukung Pelayanan 1.02.1.02.01.34 11.875.729.854,64 24% 9.546.094.746,00 36% 9.228.200.000,00 40% 15.245.500.000,00 41% 15.273.000.000,00 45% 15.317.000.000,00 45% 60.161.049.027,55 BLUD Pusk
Pendukung Pelayanan Pelayanan BLUD Puskesmas Pelayanan BLUD
BLUD Puskesmas BLUD Puskesmas
BLUD Puskesmas Puskesmas
Prosentase
Pelayanan
Pelayanan Kesehatan pada
Kesehatan pada
1.02.1.02.01.34.01 BLUD UPT Puskesmas II 846519677,8 80% 696.109.676 80% 698.000.000 80% 698.000.000 80% 700.000.000 90% 700.000.000 90% 3.638.629.354 SEKRETARIAT
BLUD UPT
Melaya
Puskesmas II
Melaya

Prosentase
Pelayanan
Pelayanan Kesehatan pada
Kesehatan pada
1.02.1.02.01.34.03 BLUD UPT Puskesmas I 2.147.469.478 80% 1.719.607.990 80% 1.719.700.000 80% 1.720.000.000 80% 1.720.000.000 90% 1.725.000.000 90% 8.604.307.990 SEKRETARIAT
BLUD UPT
Melaya
Puskesmas I
Melaya

Prosentase
Pelayanan
Pelayanan Kesehatan pada
Kesehatan pada
1.02.1.02.01.34.05 BLUD UPT Puskesmas I 1.842.107.273 80% 1.380.615.332 80% 1.389.000.000 80% 1.389.000.000 80% 1.390.000.000 90% 1.400.000.000 90% 7.400.722.605 SEKRETARIAT
BLUD UPT
Negara
Puskesmas I
Negara

Prosentase
Pelayanan
Pelayanan Kesehatan pada
Kesehatan pada
1.02.1.02.01.34.07 BLUD UPT Puskesmas I 2.084.006.095 80% 1.446.733.333 80% 1.450.000.000 80% 1.450.000.000 80% 1.460.000.000 90% 1.460.000.000 90% 7.266.733.333 SEKRETARIAT
BLUD UPT
Jembrana
Puskesmas I
Jembrana

Prosentase
Pelayanan
Pelayanan Kesehatan pada
Kesehatan pada
1.02.1.02.01.34.09 BLUD UPT Puskesmas I 1.185.907.287 80% 1.016.688.889 80% 660.000.000 80% 6.670.000.000 90% 6.670.000.000 90% 6.672.000.000 90% 16.204.596.176 SEKRETARIAT
BLUD UPT
Mendoyo
Puskesmas I
Mendoyo

Prosentase
Pelayanan
Pelayanan Kesehatan pada
Kesehatan pada
1.02.1.02.01.34.11 BLUD UPT Puskesmas I 821.262.222 80% 765.637.781 80% 766.000.000 80% 768.000.000 80% 768.000.000 90% 770.000.000 90% 3.890.900.003 SEKRETARIAT
BLUD UPT
Pekutatan
Puskesmas I
Pekutatan

Prosentase
Pelayanan
Pelayanan Kesehatan pada
Kesehatan pada
1.02.1.02.01.34.13 BLUD UPT Puskesmas II 306.709.271 281.951.670 80% 285.000.000 80% 285.000.000 80% 290.000.000 90% 290.000.000 90% 1.448.660.941 SEKRETARIAT
BLUD UPT
Pekutatan
Puskesmas II
Pekutatan

Prosentase
Pelayanan
Pelayanan Kesehatan pada
Kesehatan pada
1.02.1.02.01.34.15 BLUD UPT Puskesmas II 1.685.178.127 1.401.554.927 80% 1.420.000.000 80% 1.420.000.000 80% 1.425.000.000 90% 1.435.000.000 90% 7.361.733.054 SEKRETARIAT
BLUD UPT
Negara
Puskesmas II
Negara
DATA TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKATOR
CAPAIAN
KINERJA UNIT KERJA
PADA TAHUN - 1 TAHUN - 2 TAHUN - 3 TAHUN - 4 TAHUN - 5 TAHUN - 6
PROGRAM KONDISI KINERJA PADA AKHIR SKPD
Tujuan SASARAN INDIKATOR SASARAN KODE PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN LOKASI
(OUTCOME) DAN PERIODE RENSTRA SKPD PENANGGUNG
AWAL 2016 2017 2018 2019 2020 2021
KEGIATAN JAWAB
PERENCA
(OUTPUT)
NAAN TGT Rp TGT Rp TGT Rp TGT Rp TGT Rp TGT Rp

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 21 22 23 24
Pelayanan
Pelayanan Kesehatan pada Kesehatan pada
1.02.1.02.01.34.17 BLUD UPT Puskesmas II BLUD UPT 808.489.458 656.975.064 80% 1.016.000.000 80% 1.200.000.000 80% 1.200.000.000 90% 1.205.000.000 90% 4.886.464.522 SEKRETARIAT
Mendoyo Puskesmas II
Mendoyo

Prosentase
Pelayanan
Pelayanan Kesehatan pada
Kesehatan pada
1.02.1.02.01.34.19 BLUD UPT Puskesmas II 956.570.424 837.195.148 840.500.000 80% 845.500.000 80% 850.000.000 90% 865.000.000 90% 4.344.765.572 SEKRETARIAT
BLUD UPT
Jembrana
Puskesmas II
Jembrana

Total 40.789.053.854 41.124.539.543 50.762.518.000 56.433.000.000 56.296.265.000 57.072.052.000 249.937.092.824

Anda mungkin juga menyukai