Anda di halaman 1dari 6

RESUME JURNAL

1. Judul Jurnal
Edukasi keluarga dalam perawatan stoma pasien kolostomi di RSUP. H.
Adam Malik Medan.

2. Latar Belakang Masalah


Tindakan kolostomi paling sering dilakukan karena adanya karsinoma
kolon dan rektum (Mayers, 1996). Angka kejadian karsinoma kolon dan
rektum di Amerika Serikat bekisar 150.000 dalam setahun (Smeltzer & Bare,
2002). Sedangkan di Indonesia prevalensi karsinoma kolon dan rektum cukup
tinggi, dan kejadiannya meningkat pada usia diatas 40 tahun (Sjamsuhidajat,
1997).
Pasien dengan pemasangan kolostomi disertai dengan prosedur tindakan
laparotomi. Luka laparotomi sangat beresiko mengalami infeksi karena
letaknya yang bersebelahan dengan lubang stoma yang kemungkinan banyak
mengeluarkan feses yang dapat mengkontaminasi luka (Murwani, 2009).
Pasien kolostomi mempunyai gambaran diri negatif setelah tindakan
kolostominya, pasien menjadi pasif, tidak ada motivasi dalam perawatannya
sehingga pasien membutuhkan orang lain yang dapat membantunya dalam
melakukan perawatan. Keluarga dapat terlibat dalam perawatan stoma pasien,
sehingga keluarga diharapkan dapat memantau dan membantu pasien untuk
mencapai self care-nya.
Kata Kunci : Edukasi, perawatan stoma, keluarga

3. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengidentifikasi bagaimana kemampuan keluarga pasien kolostomi
merawat stoma sebelum diberi edukasi.
b. Bagaimana kemampuan keluarga merawat stoma pasien kolostomi sesudah
diberi edukasi.
c. Mengidentifikasi pengaruh edukasi terhadap kemampuan keluarga dalam
merawat stoma pada anggota keluarganya yang mengalami kolostomi.

4. Analisis PICO
No. Kriteria Jawab Pembenaran dan Critical thinking
1 P Dalam jurnal ini problem yang ditemukan yaitu
di Indonesia mempunyai prevalensi karsinoma
kolon dan rektum cukup tinggi, dan kejadiannya
meningkat pada usia diatas 40 tahun. Jumlah
pasien kolostomi mulai bulan januari 2009
sampai dengan September 2011 sebanyak 1.221
jiwa. Pasien dengan pemasangan kolostomi
disertai dengan prosedur tindakan laparotomi
dimana luka laparotomi sangat beresiko
mengalami infeksi karena letaknya yang
bersebelahan dengan lubang stoma yang
kemungkinan banyak mengeluarkan feses yang
dapat mengkontaminasi luka sehingga Pasien
membutuhkan orang lain ketika pasien
meninggalkan rumah sakit.
Penelitian ini dilakuakan pada pasien dengan
pemasangan kolostomi disertai dengan prosedur
tindakan laparotomi.
2 I Intervensi yang dilakukansebanyak 15
responden dengan kriteria inklusi:
a. Salah satu keluarga dari pasien pasca
kolostomi di RB2A RSUP. H. Adam Malik
Medan yang bersedia menjadi responden
dalam penelitian.
b. Salah satu keluarga yang dapat membaca dan
menulis dari keluarga pasien pasca kolostomi
di RB2A RSUP H. Adam Malik Medan.
c. Salah satu keluarga pasien pasca kolostomi
yang dapat diajak komunikasi dan berbahasa
Indonesia di RB2A RSUP. H. Adam Malik
Medan.
d. Salah satu keluarga yang mempunyai
hubungan darah, tinggal satu rumah dan yang
memungkinkan untuk merawat stoma pasien
pasca kolostomi di RB2A RSUP. H. Adam
Malik Medan.

3 C Hasil penelitian dengan metode quasi experimen


dengan menggunakan teknik purposive
sampling pada 15 sampel yaitu edukasi
berpengaruh dalam peningkatan kemampuan
keluarga dalam perawatan stoma pada anggota
keluarga yang mengalami kolostomi yang
ditinjau dari aspek pengetahuannya.

4 O a. Kemampuan keluarga sebelum diberi edukasi


menunjukkan kemampuan keluarga kurang
dalam merawat stoma
b. Kemampuan setelah diberi edukasi
menunjukkan keluarga sudah mampu
melakukan perawatan stoma pada
keluarganya yang mengalami kolostomi.

5. Metodologi Penelitian
Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah quasi experimen dengan
menggunakan teknik purposive sampling pada 15 sampel. Instrumen
penelitian yang digunakan berupa kuesioner pengetahuan dan lembar
observasi tentang perawatan stoma. Analisis yang digunakan adalah Wilcoxon,
nilai p = 0.001 (p<0.05).

6. Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh edukasi
terhadap kemampuan keluarga dalam perawatan stoma. Kemampuan keluarga
sebelum diberi edukasi rata-rata 18,93 (SD=3,105), hal ini menunjukkan
kemampuan keluarga kurang dalam merawat stoma. Sedangkan kemampuan
setelah diberi edukasi rata-rata 35,67 (SD=1,175) yang berarti keluarga sudah
mampu melakukan perawatan stoma pada keluarganya yang mengalami
kolostomi.

7. Kesimpulan dan Saran


Hasil pengukuran pada saat pre test, mayoritas responden 93,3% memiliki
kemampuan yang kurang dalam perawatan stoma. Sedangkan hasil
pengukuran post test, seluruh responden (100%) mampu melakukan perawatan
stoma pada anggota keluarganya yang mengalami kolostomi.
Hasil uji Wilcoxon menunjukkan median total untuk sebelum intervensi
adalah 19 dengan Minimum = 13 dan Maksimum = 25. Sedangkan median
total setelah intervensi adalah 35 dengan Minimum = 34 dan Maksimum = 38.
Adapun nilai signifikansi (p) = .000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
edukasi mempengaruhi kemampuan keluarga dalam perawatan stoma.
8. Kelebihan jurnal
a. Jenis penelitian ini adalah jenis eksperimen
b. Ada konsepteori yang mendukung penelitian
c. Eksperimen yang dilakukan untuk mempermudah keluarga dalam
melakukan perawatan kolostomi secara mandiri
9. Kekurangan jurnal
a. Judul jurnal perbandingan tidak dicantumkan.
b. Jumlah responden hanya sedikit yaitu 15 orang
c. Tempat penelitian hanya disatu tempat
d. Follow up yang dilakukan peneliti hanya satu kali saja dalam sehari

10. Implikasi Keperawatan


a. Bagi Institusi/Pendidikan
 Sebagai masukan yang membangun guna meningkatkan kualitas
lembaga pendidikan yang ada.
 Dapat menjadi pertimbangan untuk diterapkan dalam dunia
pendidikan sebagai bahan referensi.
b. Perawat
Bagi perawat selain sebagai care provider perawat juga sebagai educator,
sehingga penting sekali memberikan edukasi kepada klien tentang
perawatan kolostomi sehingga nantinya keluarga mampu merawat anggota
keluarganya yang mengalami kolostomi secara mandiri sepulangnya
kerumah.

Daftar Pustaka
Hidayat, A.A. (2007). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Edisi 2.
Jakarta: Salemba Medika.
Lyon CC, Smith AJ, Griffiths CE, and Beck MH, The Spectrum of Skin Disorders
in Abdominal Stoma Patients. The British Journal Of Dermatology [Br J
Dermatol], ISSN: 0007-0963, 2000 Dec; Vol. 143 (6), pp. 1248-60;
PMID:11122029 .
Muwarni (2009). Keterampilan Dasar Praktek Klinik Lapangan. Yogyakarta:
Fitramaya.
Myers, Celia. (1996). Stoma care nursing a patient-centred approach. London:
Arnold.
Panusur dan Nurhidayah. (2007). Kemampuan Self Care dan Gambaran Diri
Pasien kolostomi di RSUP. H. Adam Malik Medan. Dikutip dari:
Repository.usu.ac.id/bitstream. Dibuka tanggal 10 september 2011.
Piccinellil M, Brazzale R, and Saracco C (2009). Assessment of the prevalence
and perception of skin problems in patients with permanent stoma. Journal
Article Country of Publication: Nursing, 2009 Oct-Dec; Vol. 28 (4), pp.
183-9; PMID: 20222519.
Portney L.G. & Watkins, M.P. (2000). Fundations of Clinical Research:
Aplication to Practise, New Jersey: Prentice-Hall Inc. .
Sjamsuhidajat, Jong. (1997). Buku Ajar Ilmu Bedah. Ed. Revisi, Jakarta: EGC.
Smeltzer, Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Bedah Brunner dan Suddarth.
Volume 2, Jakarta: EGC.
Sugiyono. (2006). Metodologi Penelitian Administrasi. Bandung: CV.Alfabeta.
Suliha, U, dkk. (2001). Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan. Jakarta: EGC.
Suprajitno (2004). Asuhan keperawatan Keluarga: Aplikasi dalam Praktik
Jakarta: EGC.
Wahyuni, A.S . (2008). Statistika Kedokteran: disertai aplikasi dengan SPSS.
Jakarta: ISBN.
WHO (2005). Pedoman Perawatan Pasien. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai