Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat-Nya yang luar biasa, saya
dapat menyelesaiakan makalah dengan judul “PENERAPAN FUIDA DAN GAS PADA
MAHKLUK HIDUP” ini tepat waktu dan tanpa kendala. Terima kasih juga kepada dosen
pembimbing kami Ibu Aapriani Sijabat, M.Pd yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan makalah ini.

Kita semua tahu bahwa tidak ada satupun manusia yang sempurna di muka bumi ini,
termasuk saya. Jadi, saya minta maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan di
dalam makalah ini, mudah-mudahan dapat kita jadikan cerminan untuk berefleksi diri agar
kedepannya lebih baik lagi. Semoga hal yang baik di dalam makalah ini dapat kita ambil
sebagai pelajaran untuk menambah wawasan pengetahuan dan membuat kita selalu rendah
hati dihadapan siapapun terutama di hadapan Tuhan.

1
Table of Contents
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 1
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 2

BAB I : PENDAHULUAN ....................................................................................................... 3

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 3


B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................ 3

BAB II : PEMBAHASAN ........................................................................................................ 4


A. Penerapan Fluida Pada Mahkluk Hidup...................................................................... 4
B. Penerapan Gas Pada Mhkluk Hidup ............................................................................ 6

BAB III : PENUTUP ................................................................................................................ 8


A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 9

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konsep fisika yang kita pelajari selama ini bukan hanya berlaku untuk sistem yang
dibuat berdasarkan konsep tersebut atau sistem yang sudah ada di lingkungan sekitar kita
saja. Namun, banyak sekali konsep fisika yang juga bekerja di dalam diri kita terutama
pada konsep fluida dan gas. Organ-organ di dalam tubuh makhluk tentu ada yang bekerja
sesuai dengan konsep fisika yang akan kita bahas kali ini dan itu membantu kita dalam
kelangsungan hidup yang kita jalani. Kali ini kita akan membahas konsep fluida baik
statis dan dinamis serta konsep gas pada tubuh makhluk hidup.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja penerapan konsep fluida pada mahkluk hidup?
2. Apa saja penerapan konsep gas pada mahkluk hidup?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa saja penerapan konsep fluida pada makhluk hidup
2. Untuk mengetahui apa saja penerapan konsep gas pada mahkluk hidup

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penerapan Fluida Statis dan Dinamis Pada Mahkluk Hidup


Fluida ( zat alir ) adalah zat yang dapat mengalir, misalnya zat cair dan gas. Fluida
dapat digolongkan dalam dua macam, yaitu fluida statis dan dinamis. Fluida juga
merupakan sub-himpunan dari fase benda termasuk cairan, gas, plasma, dan padat plastik.
Menurut ensiklopedia Sains dan kehidupan, fluida adalah zat cair atau dengan kata lain zat
yang dapat mengalir. Contoh fluida adalah air, minyak goreng, udara, solar, getah, oli, lilin
cair, minyak tanah, bensin, darah, dll. Berikut penerapan fluida pada mahkluk hidup.
1. Besaran-Besaran Fluida Pada Peredaran Darah
Besaran-besaran fluida pada sistem peredaran darah manusia dewasa (Sternheim dan
Kane 1991) meliputi
Tekanan Rata-rata tekanan pada arteri besar 12,8 kPa
Tekanan Rata-rata tekanan pada vena 1,07 kPa
Waktu Waktu yang diperlukan untuk satu putaran 54 detik
lengkap peredaran darah
Debit Debit jantung 9,7 × 10−5 𝑚3 𝑠 −1
Viskositas Kekentalan darah 2,084 × 10−3 𝑃𝑎
Volume Volume darah/berat badan 70 kg 5,2 liter
Massa Jenis Rapat massa darah 1,0595 × 103 𝑘𝑔𝑚3

2. Penerapan Kontinuitas Pada Aliran Darah


Keseluruhan sistem peredaran darah (sistem
kardiovaskuler) yang terdiri dari arteri, arteriola,
kapiler, venula dan vena dapat diasumsikan seperti
model pipa pada kontinuitas. Dengan mengacu pada
persamaan dibawah:
𝐴1 𝑣1 = 𝐴2 𝑣2

Semakin kecil luas penampang pembuluh darah, maka


laju atau kecepatan aliran darahnya semakin besar, begitu pula sebaliknya.

3. Penerapan persamaan bernoulli pada model aliran darah.

4
Pada persamaan bernoulli, jika nilai tekanan
antara ujung 1 dan 2 di anggap sama, maka:

1 1
𝜌𝑔ℎ1 + 2 𝜌𝑣12 = 𝜌𝑔ℎ2+ 2 𝜌𝑣22

1 1
gℎ1 + 2 𝑣12 = gℎ2 + 2 𝑣22

persamaan di atas dapat kita gunakan untuk


menghitung laju aliran darah pada suatu
organ tubuh yang terletak pada ketinggian tertentu terhadap kelajuan aliran darah di
aorta jantung. Dengan persamaan:

1
𝑣1 = √2(𝑔(ℎ2 −ℎ1 ) + 𝑣2 2 )
2

Dimana 𝑣2 = laju aliran darah pada aorta

4. Tekanan Pada Paru-Paru Saat


Bernapas
Pada proses pernapasan, saat udara masuk
ke paru-paru maka volume paru-paru
membesar dan tekanan pada paru-paru
menurun (inspirasi). Sebaliknya, saat udara
masuk ke paru-paru maka volume paru-paru
mengecil dan tekanan pada paru-paru
meningkat (eksspirasi).

5. Tekanan Pada Proses Memompa Darah


Peristiwa tekanan yang terjadi pada saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh
adalah tekanan sistolik (yang terjadi saat ventrikel/bilik jantung berkontraksi) dan tekanan
ditolik (yang terjadi saat darah masuk dari atrium/serambi jantung ke ventrikel/bilik
jantung). Tekanan darah adalah pengukuran kekuakan gaya pada dinding jantung pada saat
jantung memompa darah ke seluruh tubuh.

6. Prinsip Bernoulli Pada Sayap Burung


5
Prinsip Bernoulli pada kasus fluida dinamis kita dapatkan prinsip-prinsip penting
mengenai hubungan antara tekanan fluida dengan kecepatan aliran fluida, yakni :
“Semakin tinggi kecepatan aliran fluida, tekanannya akan semakin rendah. Sebaliknya,
semakin rendah kecepaatan aliran fluida, tekanannya akan semakin tinggi. Bentuk sayap
burung yang aerodinamis memungkinkan aliran fluida (dalam hal ini udara atau angin) di
bagian atas lebih tinggi daripada aliran fluida di bagian bawah. Hasilnya, tekanan udara di
bagian bawah sayap akan lebih besar dibanding tekanan udara di bagian atas sayap.
Burung pun akan terangkat ke atas karenanya. Prinsip ini juga digunakan pada gaya angkat
pesawat.

B. Penerapan Gas Pada Mahkluk Hidup


1. Hukum Gas Ideal Pada Pernapasan Dada
Sebagai lanjutan dari tekanan pada proses pernapasan sebelumnya di no 4. Gas
yang masuk kedalam tubuh akibat perubahan volume paru-paru, sehingga sesuai dengan
persamaan gas ideal dimana
𝑃𝑉 = 𝑛𝑅𝑇
Dan didapat bahwa tekanan berbanding terbalik dengan volume, sehingga ketika
volume paru-paru membesar maka tekanan udara di dalam paru-paru akan turun dan
udara masuk, begitu juga sebaliknya ketika volume paru-paru mengecil maka tekanan
akan naik dan udara keluar.

2. Hukum Gas Ideal Pada Pernapasan Dada


Hukum gas ideal sebelumnya juga berlaku untuk pernapasan perut menggunakan
diafragma. Saat kita menarik nafas, diafragma akan bergerak ke atas, volume paru-paru
6
akan meningkat, dan tekanan udara di paru-paru akan menurun. Akibatnya, udara dari
luar tubuh kita akan masuk ke dalam paru-paru. Demikian pula sebaliknya, saat kita
menghembuskan nafas, diafragma akan bergerak turun, volume paru-paru akan
berkurang, dan tekanan udara di paru-paru akan meningkat. Akibatnya, udara di dalam
tubuh kita akan tertekan sehingga keluar dari paru-paru.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tanpa kita sadari, sebenarnya proses yang dilakukan oleh organ-organ
mahkluk hidup untuk menjalankan fungsinya dan terjadi pada diri makhluk hidup
sebenarnya penerapan dari hokum-hukum fisika. Misalnya pada kali ini fluida dan gas,
banyak aplikasi fluida dan gas pada system pernapasan dan peredaran darah manusia.

B. Saran
Untuk memahami lebih lanjut mengenai materi ini diperlukan wawasan
pendukung yaitu materi pada mata kuliah biologi itu sendiri sebagai bahan yang
dijadikan acuan dalam mempelajari topik ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

Bagus, Ida.2018. Fenomena Dalam Sistem Biofiska Diasumsikan Dalam Fisika Fluida.
Universitas Udayana: Denpasar
Fluida Dalam Fisiologi Tubuh Manusia. https://www.slideshare.net/zheker/fluida-dalam-
fisiologi-tubuh-manusia-2. diakses pada 20 Maret 2019

Anda mungkin juga menyukai