Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(TANDA BAHAYA KEHAMILAN)

Oleh Mahasiswa Profesi Ners

Universitas Brawijaya Malang


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Tanda Bahaya Kehamilan


Hari/Tanggal : Kamis, 13 Desember 2018
Waktu : 30 Menit
Tempat : Ruang 08 Rsud Dr. Saiful Anwar Malang
Sasaran : Pasien dan Keluarga pasien ruang 8
Penyuluh : Mahasiswa Profesi Ners Universitas Brawijaya Malang

A. LATAR BELAKANG
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda - tanda yang mengindikasikan adanya bahaya
yang dapat terjadi selama kehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak
terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes,2003). Tanda-tanda bahaya kehamilan
adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.( Uswhaaja, 2009).
Angka kematian yang tinggi setelah abad yang lalu umumnya mempunyai 3 sebab
pokok : masih kurangnya pengetahuan mengenai sebab musabab dan penanggulangan
komplikasi-komplikasi penting dalam kehamilan, persalinan, serta nifas, kurangnya pengertian
dan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi, dan kurang meratanya pelayanan kebidanan
yang baik bagi semua ibu hamil.(Winkjosastro, 2008).
Menurut Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun
kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu asuhan yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya
komplikasi/penyakit yang mungkin terjadi selama hamil muda.
Kematian ibu menjadi perhatian dunia internasional. Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) memperkirakan diseluruh dunia lebih dari 585.000 ibu meninggal tiap tahun saat hamil
atau bersalin. Artinya, setiap menit ada satu perempuan yang meninggal.

B. ANALISIS SITUASI
1. Audien
a. Jumlah ±15 orang.
b. Latar belakang pendidikan adalah tidak sekolah, SD, SMP, dan SMA.
2. Penyuluh
Mampu mengkomunikasikan kegiatan penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan dengan
metode dan media yang sesuai.
3. Ruangan
a. Cukup luas.
b. Penerangan dan ventilasi kondusif.

C. TUJUAN INTRUKSIONAL
1. Tujuan umum
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan audien memahami tentang Tanda
Bahaya Kehamilan.

2. Tujuan khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan audien dapat:
a. Menjelaskan definisi Tanda Bahaya Kehamilan.
b. Menyebutkan Tanda Bahaya Kehamilan.
c. Menyebutkan Penatalaksanaan Tanda Bahaya Kehamilan.

D. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Kegiatan Kegiatan Metode Waktu
Kegiatan Penyuluh Peserta
Pembukaan 1. Salam pembukaan Memperhatikan dan Ceramah 5 menit
2. Perkenalan diri menjawab salam
3. Menjelaskan tujuan
umum dan tujuan
khusus
4. Apersepsi tentang
Tanda Bahaya
Kehamilan
5. Kontrak waktu

Penyajian Penyampaian materi: Mendengarkan dan Ceramah dan 10 menit


1. Menjelaskan memperhatikan leaflet
definisi Tanda
Bahaya Kehamilan.
2. Menjelaskan tanda-
Tanda Bahaya
Kehamilan.
3. Menjelaskan
pencegahan Bahaya
Kehamilan.
4. Menjelaskan
penatalaksanaan
Penutup 1. Memberi Bertanya dan Ceramah dan 5 menit
kesempatan audien menjawab tanya jawab
untuk bertanya
2. Memberikan
pertanyaan
3. Menyimpulkan isi
materi penyuluhan
4. Salam penutup

E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum kegiatan.
 Pembuatan SAP
 Persiapan peralatan untuk penyuluhan (leaflet, ppt, dan SAP)

2. Evaluasi Proses
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang 8
 Peserta hadir tepat waktu ditempat penyuluhan
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan yang diberikan
 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.

3. Evaluasi Hasil
>80% peserta memahami materi penyuluhan terkait tanda bahaya kehamilan.
Materi

TANDA DAN BAHAYA KEHAMILAN

I. PENGERTIAN
Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya
atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya
penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran, 2007).

Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan
bayi dalam keadaan bahaya.

Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya


yang terjadi selama kehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak
terdeteksi akan menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes, 2003).

II. PENYEBAB
Adapun penyebab adanya tanda bahaya kehamilan, antara lain:

a. Istirahat yang kurang.


b. Aktivitas ibu yang terlalu berlebihan, keadaan psikologis atau kecelakaan.
c. Adanya infeksi baik yang menyebabkan pendarahan maupun menyebabkan nyeri
abdomen yang hebat.
d. Adanya perubahan hormone kehamilan yang menyebabkan sakit kepala dan
penglihatan kabur.
e. Adanya penyakit lain, seperti anemia, penyakit jantung atau pre eklamsia.

III. MACAM-MACAM TANDA BAHAYA KEHAMILAN


Macam tanda bahaya kehamilan menurut Tiran (2007) terdiri dari:

a. Perdarahan Pervaginam
Perdarahan pervaginam dalam kehamilan adalah cukup normal. Pada masa
awalkehamilan, ibu akan mengalami perdarahan yang sedikit (spotting) di sekitar
waktuterlambat haidnya. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi dan
normal,perdarahan kecil dalam kehamilan adalah pertanda dari ³Friabel cervik´.
Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya
infeksi.Jika terjadi perdarahan yang lebih (tidak normal) yang menimbulkan rasa
sakit padaibu. Perdarahan ini bisa berarti aborsi, kehamilan molar atau kehamilan
ektopik. Padaakhir kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak
dan kadang-kadang tetapi tidak selalu disertai dengan rasa nyeri.
b. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala selama kehamilan adalah umum dan seringkali
merupakanketidaknyaman yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang
menunjukkan suatumasalah yang serius adalah sakit kepala yang hebat yang
menetap dan tidak hilangdengan beristirahat.
Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin
menemukanbahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayangan. Sakit kepala
yang hebatdalam kehamilan adalah gejala dari pre eklamsia.
Sakit kepala sering dirasakan pada awal kehamilan dan umumnya disebabkan
olehperegangan pembuluh darah diotak akibat hormon kehamilan, khusunya
hormone progesteron. Jika ibu hamil merasa lelah, pusing atau tertekan atau
pandangan mata bermasalah, sakit kepala akan lebih sering terjadi atau makin parah,
jika sebelumnya menderita migrain kondisi ini dapat semakin bermasalah selama 3
sampai 4 bulan pertama kehamilan.
c. Masalah visual
Karena pengaruh hormonal, ketajaman visual ibu dapat berubah dalam
kehamilan. Perubahan yang kecil adalah normal. Masalah visual yang
mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual
mendadak, misalnya pandangan kabur atau berbayangan/berbintik-bintik.
Perubahan visual ini mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat. Perubahan
visual mendadak mungkin merupakan tanda preeklamsia.
d. Bengkak pada muka dan tangan
Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki
yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau
meletakkan lebih tinggi. Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika
muncul pada muka dan tangan tidak hilang setelah beristirahat dan diikuti dengan
keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau
pre eklamsia.
Sistem kerja ginjal yang tidak optimal pada wanita hamil mempengaruhi
system kerja tubuh sehingga menghasilkan kelebihan cairan. Ini dapat terlihat
setelah kelahiran,ketika pergelangan kaki yang bengkak secara temporer semakin
parah. Ini dikarenakan jaringan tambahan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin selama dalam kandungan tidak lagi dibutuhkan dan akan
dibuang setelah sebelumnya diproses oleh ginjal menjadi urin. Oleh karena ginjal
belum mampu bekerja secara optimal, kelebihan cairan yang menempuk dihasilkan
disekitar pembuluh darah hingga ginjal mampu memprosesnya lebih lanjut.
Terkadang bengkak membuat kulit di kaki di bagian bawah meregang, terlihat
mengkilat, tegang dan sangat tidak nyaman.
Kram kaki sering terjadi di malam hari ketika tidur. Kram dihubungankan
dengan kadar garam dalam tubuh dan perubahan sirkulasi. Perawatan diri untuk ibu
hamil yang mengalami kram kaki:
1. Selama akhir masa kehamilan, berbaringlah dengan kaki lebih tinggi dari badan
sesering mungkin, ini tidak hanya membuat libu hamil beristirahat lebih
nyaman,tetapi juga meningkatkan aliran energi pada saluran ginjal.
2. Hindari pemakaian jenis sepatu tertentu pada akhir kehamilan, terutama yang
terbuat dari kulit akan melar dan longgar saat libu hamil ingin memakainya saat
melahirkan.
3. Jika bengkak terjadi pada tangan dan jari, pastikan untuk melepaskan cincin
sebelum terlalu sempit. Jika ibu hamil lupa dan tetap memakainya cincin itu
perlu dipotong agar tidak terjadi penyumbatan.
4. Jika ibu hamil menderita kram jangan menambahkan garam pada makanan
karena dapat meningkatkan risiko terjadinya penumpukan cairan. Ketika kram
terjadi ulurkan sejauh mungkin untuk mencegah kontraksi otot.
5. Kompreskan daun kubis (lebih baik yang berwarna hijau tua) di sekeliling kaki
ibu hamil kemudian dibasuh, tetapi jangan cuci daun tersebut, lalu dinginkanj di
lemari es kemudian dibalutkan di kaki. Biarkan sampai lembab dan layu
kemudian ganti denganyang baru sampai bengkak membaik.

e. Nyeri abdomen yang hebat


Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah
tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam
keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat.
Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang
pelviks,persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi
plasenta,infeksi saluran kemih atau infeksi lain.
f. Bayi kurang bergerak seperti biasa
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6, beberapa
ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur, gerakannya akan
melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan
bayiakan lebih mudah terasa jika berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan
minum dengan baik. Apabila ibu tidak merasakan gerakan bayi seperti biasa, hal ini
merupakan suatu risiko tanda bahaya. Bayi kurang bergerak seperti biasa
dapatdikarenakan oleh aktivitas ibu yang terlalu berlebihan, keadaan psikologis ibu
maupun kecelakaan sehingga aktivitas bayi di dalam rahim tidak seperti biasanya.
g. Ibu mengalami muntah terus menerus dan tidak bisa makan sama sekali
Pada kehamilan ada perubahan hormon tubuh yang berguna untuk
mempertahankan pertumbuhan dan menjaga kehamilan. Namun pada beberapa ibu
hamil hal ini dapat mengakibatkan muntah berlebihan bahkan hingga kesadaaran
menurun akibat kekurangan cairan dan zat makanan. Keadaan ini sangat
membahayakan kondisi ibu dan janin dalamkandungan
h. Keluar air ketuban
Bagi ibu hamil dalam usia kehamilan berapapun bila mengalami ada cairan
keluar dari jalan lahir baik itu merembes maupun mengalir segera menuju ke tempat
pelayanan kesehatan untuk memastikan apakah ibu mengalami pecah ketuban.
Jangan lupa perhatikan warna air ketuban atau perembesan air ketuban, beritahukan
pada bidan saat memeriksa misalnya banyaknya air ketuban hingga membasahi sprei
atau berapa kali ganti pembalut, warna dan baunya.
i. Demam tinggi
Ibu hamil baik dalam usia kehamilan berapapun bila mengalami panas atau
demam tinggi perlu segera di bawa kepada tenaga kesehatan atau pelayanan
kesehatan untuk mendapatkan pertolongan. Keterlambatan penanganan dapat
menimbulkan bahaya bagi ibu akibat infeksi. Selain itu bayi berpotensi mengalami
keguguran dan terlahir prematur bahkan kematian bayi dalam kandungan.

IV. PENCEGAHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN


Adapun pencegahan yang dapat dilakukan, yaitu:
a. Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang mengalami
tanda bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga dapat dilakukan rujukan
ke tempat fasilitas yang lebih baik (rumah sakit).
b. Meningkatkan mutu perinatal care
c. Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA.
d. Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit yang dapat
diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.
e. Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang merupakan ujung
tombak tentang kesehatan ibu di desa yang ditempatinya.
f. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu,
Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
g. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.
h. Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif.
i. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna. (Rachmat, 2007)

V. AKIBAT ATAU KOMPLIKASI TANDA BAHAYA KEHAMILAN


Komplikasi tanda bahaya kehamilan, antara lain:

a. Perdarahan
Penyebab perdarahan paling sering pada trimester ketiga adalah:
1. Kelainan letak plasenta.
2. Pelepasan plasenta sebelum waktunya.
3. Penyakit pada vagina atau leher rahim (misalnya infeksi). Perdarahan pada
trimester ketiga memiliki risiko terjadinya kematian bayi, perdarahan hebat dan
kematian ibu pada saat persalinan. Untuk menentukan penyebab terjadinya
perdarahan bisa dilakukan pemeriksaan USG, pengamatan leher rahim dan Pap
smear.

b. Persalinan prematur lebih mungkin terjadi pada keadaan berikut:


1. Ibu memiliki kelainan struktur pada rahim atau leher rahim.
2. Perdarahan.
3. Stress fisik atau mental.
4. Kehamilan ganda.
5. Ibu pernah menjalani pembedahan rahim.
c. Bayi lahir belum cukup bulan.

d. Bayi lahir dengan berat kahir rendah (BBLR).

e. Keguguran (abortus).

f.Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.

g.Keracunan kehamilan/kejang-kejang. (Firdaus, 2006)

Anda mungkin juga menyukai