Anda di halaman 1dari 5

Publikasi, Volume I No.

2 Juni-September 2011

MEMBANGUN JIWA SOSIAL ANAK MELALUI PELATIHAN BERMAIN MUSIK


SECARA ANSAMBEL

Sayidiman
FIP UNM, adiman_sa @yahoo.com

Abstrak

Proses pembelajaran bermain gitar di sekolah-sekolah kursus musik termasuk pada sekolah musik
Purwacaraka cabang Makassar lebih banyak difokuskan pada sistem prifat, dimana proses belajar
terjadi dalam ruang kelas khusus dengan satu orang murid dan satu orang guru, sehingga tidak
memungkinkan siswa berinteraksi dengan siswa yang lainnya. Sistem pembelajaran seperti ini
memang efektif dari segi penyampaian dan penerimaan materi bahan ajar, akan tetapi mempunyai
kelemahan termasuk bagaimana mengajarkan siswa untuk dapat bekerja sama dengan siswa lain
dalam memainkan satu komposisi dalam bentuk kelompok atau ansambel. Tujuan dari pelatihan ini
adalah :1) memberi pemahaman tentang praktek bermain gitar secara ansambel pada siswa-siswa
Purwacaraka cabang Makassar. 2) meningkatkan kemampuan siswa-siswa Purwacaraka Musik
Studio Cabang Makassar dalam bermain gitar secara Ansambel. Setelah pelatihan ini dilaksanakan
maka dapat disimpulkan bahwa : 1) Permainan musik dalam bentuk ansambel banyak memberi
pengaruh terhadap kemampuan kerjasama dan disiplin dalam menjaga wilayah masing-masing
pemain yang diharapkan dapat memberi pengaruh positif terhadap perkembangan perilaku siswa. 2)
Permainan musik secara ansambel dapat meningkatkan kemampuan kepekaan siswa dalam menjaga
harmoni. 3) Tidak terdapat kesulitan yang berarti dalam melaksanakan pelatihan ini, karena siswa-
siswa purwacaraka musik studio telah mahir dalam membaca notasi musik.

Kata kunci. : ansambel musik, gitar, purwacaraka

PENDAHULUAN dalam menjaga ritme agar masing-masing


anggota kelompok dalam bermain tidak tumpang
Proses pembelajaran bermain gitar di tindih dan mengetahui batasan-batasan wilayah
sekolah-sekolah kursus musik termasuk pada permainan masing-masing dan tidak
sekolah musik lebih banyak difokuskan pada mengganggu wilayah permainan anggota
sistem prifat, dimana proses belajar terjadi dalam kelompok ansambel yang lain.
ruang kelas khusus dengan satu orang murid dan Proses pembelajaran bermain gitar di
satu orang guru, sehingga tidak memungkinkan sekolah-sekolah kursus musik termasuk pada
siswa berinteraksi dengan siswa yang lainnya. sekolah musik Purwacaraka cabang Makassar
Sistem pembelajaran seperti ini memang efektif lebih banyak difokuskan pada sistem prifat,
dari segi penyampaian dan penerimaan materi dimana proses belajar terjadi dalam ruang kelas
bahan ajar, akan tetapi mempunyai kelemahan khusus dengan satu orang murid dan satu orang
termasuk bagaimana mengajarkan siswa untuk guru, sehingga tidak memungkinkan siswa
dapat bekerja sama dengan siswa lain dalam berinteraksi dengan siswa yang lainnya. Sistem
memainkan satu komposisi dalam bentuk pembelajaran seperti ini memang efektif dari
kelompok atau ansambel. segi penyampaian dan penerimaan materi bahan
Kerjasama dalam bentuk bermain musik ajar, akan tetapi mempunyai kelemahan
secara kelompok dapat berpengaruh positif bagi termasuk bagaimana mengajarkan siswa untuk
perkembangan kepribadian siswa, dapat bekerja sama dengan siswa lain dalam
bagaimana menghargai peran dan fungsi masing- memainkan satu komposisi dalam bentuk
masing anggota kelompok ansambel, disiplin kelompok atau ansambel.

Jurnal Publikasi Pendidikan 159


Publikasi, Volume I No. 2 Juni-September 2011

Kerjasama dalam bentuk bermain musik Menurut L. Julius Juih dkk (2000 : 31) musik
secara kelompok dapat berpengaruh positif bagi Ansambel adalah jenis penyajian musik secara
perkembangan kepribadian siswa, bagaimana bersama-sama yang alat musiknya sejenis atau
menghargai peran dan fungsi masing-masing campuran. Alat musik tersebut dalam penyajian
anggota kelompok ansambel, disiplin dalam ada yang berfungsi sebagai pembawa melodi
menjaga ritme agar masing-masing anggota pokok dan ada yang berfungsi sebagai pengiring.
kelompok dalam bermain tidak tumpang tindih Penyajian musik Ansambel termasuk penyajian
dan mengetahui batasan-batasan wilayah musik yang sederhana. Penggolongan alat musik
permainan masing-masing dan tidak Ansambel menurut fungsinya menjadi 3
mengganggu wilayah permainan anggota kelompok yaitu: kelompok alat musik ritmis,
kelompok ansambel yang lain. kelompok alat musik melodis, kelompok alat
Merujuk pada kenyataan diatas maka musik harmonis. Agar penyajian musik
perlu kiranya diadakan pelatihan praktek Ansambel berhasil baik, diperhatikan hal-hal
bermain gitar klasik secara ansambel bagi siwa- sebagai berikut: pengaturan perbandingan
siswa pemula yang ada di purwacaraka Musik jumlah alat-alat musik yang dipakai, setiap jenis
Studio Cabang makassar sebagai tambahan alat musik memiliki partitur tersendiri, latihan-
pengetahuan tentang bentuk-bentuk bermain latihan dilakukan secara rutin, teratur, terarah.
musikk yang tentu sangat bermanfaat bagi Untuk meningkatkan keterampilan serta
siswa-siswa Purwacaraka Musik Studio terutama profesionalisme para pemain, diperlukan latihan
yang memilih Instrumen gitar klasik. memainkan alat-alat musik yang dipakai dalam
berbagai macam dasar nada atau tangga nada.
KAJIAN PUSTAKA Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan
kualitas permainan dalam penyajian musik
Ansambel berasal dari kata Ensemble Ansambel seoptimal mungkin (A. Yudana
(Perancis) yang berarti bersama-sama.Musik Basuki, 1994 : 2).
Ansambel dapat dimaknai sebagai sebuah sajian Ansambel Musik sebagai konsep musik
musik yang dilagukan secara bersama-sama serius. Keseriusan Ansambel Musik dilihat dari
dengan menggunakan satu jenis alat musik atau permainan alat yang digunakan, aransemen yang
berbagai jenis alat musik (Sugianto dkk, 2004 : digarap, penikmatannya, dan suasana
89). keheningan.
Menurut Adiarto (1996 : 7) pengertian Menurut Sugiyanto dkk (2003 : 16)
Ansambel dalam musik adalah permainan berdasarkan fungsinya, musik Ansambel dibagi
bersama dalam kelompok kecil dengan jumlah menjadi 2 macam yaitu:
pemain berkisar antara 2 sampai 15 orang. 1. Alat Musik Melodis
Menurut A. Yudana Basuki dkk (1994 : Alat musik melodis merupakan alat
2) musik Ansambel adalah bentuk penyajian musik yang digunakan untuk memainkan
musik yang dimainkan oleh beberapa orang rangkaian nada-nada atau melodi sebuah lagu.
dengan menggunakan alat-alat musik tertentu, Misalnya: rekorder, pianika, terompet, gitar,
serta memainkan lagu-lagu sederhana. Menurut rebab, angklung, mandolin, flute, glockenspiel.
peranan dan fungsinya alat-alat musik yang 2. Alat Musik Ritmis
digunakan dalam bermain musik Ansambel Alat musik ritmis merupakan alat musik
dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu yang dalam permainannya memberikan irama
alat musik melodis, alat musik ritmis, dan alat (ritme) tertentu. Hal ini juga berhubungan
musik harmonis. dengan ketukan (pulsa) dan birama. Yang
Dyah Purwani Setianingsih dkk (2000 : termasuk dalam alat musik ritmis adalah bass,
15) musik Ansambel dapat dimaknai sebagai gong, kendang, costanets, simbal, timpani,
sebuah sajian musik yang dilakukan secara tamburin, triangel, bongo, drum set. Suling atau
bersama-sama dengan menggunakan satu jenis rekorder untuk menghasilkan nada-nada tinggi
alat musik atau berbagai jenis alat musik. seperti mengucapkan kata ti, dan untuk nada

Jurnal Publikasi Pendidikan 160


Publikasi, Volume I No. 2 Juni-September 2011

rendah seperti mengucapkan kata tu. Untuk Adiarto dkk (1996:7) pada awalnya
menghasilkan suara suling yang jernih, sikap pengertian Ansambel hanya dipergunakan untuk
badan tegap dalam posisi duduk atau berdiri kelompok kecil dengan menggunakan alat musik
membentuk sudut 40-60 derajat. Posisi jari sejenis, maka timbul beberapa istilah dalam
tangan kiri ditempatkan di atas, berdekatan Ansambel tersebut, antara lain:
dengan mulut. Suling menghasilkan nada indah 1. Wood Wind Ensamble (Ansambel alat
dan menggugah. Butuh latihan dan kesabaran musik tiup kayu)
untuk mengasah kepekaan bersahabat dengan 2. Brass Ensamble (Ansambel alat musik
lubang-lubang nada di tubuh alat musik tiup logam)
rekorder. Nada-nada rendah dan tinggi atau 3. String Ensamble (Ansambel alat musik
pergantian nada secara cepat sulit dilakukan jika berdawai/senar)
tidak terbiasa bermain rekorder . 4. Percussion Ensamble (Ansambel
Terdapat dua jenis musik Ansambel, percusi/alat musik pukul)
yaitu musik Ansambel sejenis dan musik 5. Vocal Ensamble (Ansambel suara
Ansambel campuran. Musik Ansambel sejenis manusia).
terdapat satu jenis alat musik dalam jumlah Keseluruhan jenis-jenis ansambel yang
banyak. Biasanya nama musik Ansambel sejenis disebutkna diatas melibatkan anggota dalam satu
disebutkan menurut alat musiknya, misalnya kelompok musik terlibat secara menyeluruh
Ansambel musik gitar, Ansambel musik dengan kedudukan dan fungsi yang sam,
recorder, pianika, alat musik ritmis, atau biola. sehingga hal tersebut dapat meningkatkan rasa
Musik Ansambel campuran menggunakan alat percaya diri bagi siswa sebagai anggota
musik melodis, harmonis, dan ritmis yang kelompok juga dapat memberi latihan bagi siswa
dimainkan secara bersamaan. Kebersamaan ini bagaimana menghargai peran dan kedudukan
sangat penting untuk menghasilkan sajian musik masing-masing anggota dalam satu kelompok
yang terpadu dan enak didengar. Tempo yang ansambel.
digunakan harus stabil untuk memberikan
kedisiplinan dan ketenangan jiwa, terutama bagi PELAKSANAAN KEGIATAN
pemain musik (Dyah Purwani Setianingsih dkk,
2004 : 96). 1. Alat yang digunakan
Macam-macam Ansambel dibagi a. Gitar klasik sejumlah 20 buah yang
menjadi 3 macam yaitu: disediakan oleh masing-masing siswa,
1. Ansambel Instrumen footstol, dan stand partitur.
Ansambel instrumen merupakan b. Mick dan white board untuk menjelaskan
kelompok musik yang terdiri dari permainan materi.
alat-alat musik, baik alat musik sejenis maupun 2. Metode Kegiatan
alat musik campuran. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
2. Ansambel Vokal ini dilakukan dengan melaksanakan pelatihan
Ansambel vokal terdiri dari Ansambel bermain gitar secara ansambel. Dalam pelatihan
suara manusia yang terdiri dari jenis suara tersebut digunakan metode ceramah, tanya
sopran (suara tinggi wanita), alto (suara rendah jawab dan demonstrasi atau praktek langsung.
wanita), tenor (suara tinggi pria), dan bass (suara Langkah-langkah yang ditempuh dalam
rendah pria). pelatihan ini adalah :
3. Ansambel Campuran a. Penjelasan tentang materi ansambel
Ansambel campuran merupakan b. Pemberian contoh dengan demonstrasi
kelompok musik yang terdiri dari vokal dan alat- langsung oleh pemateri
alat musik. Kedua unsur dalam penggarapannya c. Diskusi dan Tanya jawab untuk
mempunyai kedudukan yang sama kuat susunan meningkatkan pemahaman
instrumen dan jumlah instrumen.

Jurnal Publikasi Pendidikan 161


Publikasi, Volume I No. 2 Juni-September 2011

d. Evaluasi dalam bentuk praktek bermain gitar siswa dalam bersosialisasi sehingga diharapkan
secara ansambel oleh siswa dibimbing oleh dapat meningkatkan jiwa sosial siswa didalam
pemateri pelatihan. bermasyarakat. Perkembangan jiwa peserta didik
Pelatihan yang dilaksanakan selama satu selainditinjang oleh lingkungan dapat juga
minggu ini di mulai tanggal 18 Juli 2010 sampai dibentuk dengan beberapa media termasuk
dengan tanggal 25 Juli 2010 berlangsung dengan dalam pembelajaran musik secara ensambel. Hal
lancar berkat kerja sama yang baik antara ini dapat terlihat dari bagaimana siswa saling
pelatih, siswa, dan pengelola Purwacaraka musik memahami bagian masing-masing dalam
studio, dan dapat memberi konstribusi yang permainan musik, menjaga wilayah nada yang
besar terhadap pengembangan dan regenerasi telah ditetapkan, dan lebih lagi ada keterkaitan
khasanah seni di tanah Air terutama dikalangan emosional antara peserta dengan peserta lainnya.
generasi muda berlangsung sesuai target yang
diharapkan, hal ini terlihat pada antusiasme dan PENUTUP
hasil akhir dari pementasan yang merupakan
assesment dari kegiatan ini. Berdasarkan data dari proses pelaksanaan
Diawal pelaksanaan kegiatan Nampak pengabdian kepada masyarakat ini maka dapat
beberapa siswa masih saling menahan diri untuk ditarik kesimpulan sebagai berikut :
lebih terbuka baik dalam hal obrolan biasa 1. Permainan musik dalam bentuk ansambel
maupun tentang kemampuan masing-masing banyak memberi pengaruh terhadap
peserta. Hal ini berpengaruh langsung terhadap kemampuan kerjasama dan disiplin dalam
penampilan mereka dalam bermain musik menjaga wilayah masing-masing pemain
ensambel. Ketidak terbukaan dan kekakuan yang diharapkan dapat memberi pengaruh
dalam komunikasi menjadikan permainan snagat positif terhadap perkembangan perilaku
kacau. Mereka saling berlomba untuk siswa.
mempercepat selesainya permainan sehingga 2. Permainan musik secara ansambel dapat
tidak lagi memperhatikan ritme dan wilayah meningkatkan kemampuan kepekaan siswa
nada masing-masing. dalam menjaga harmoni.
Pelaksanaan kegiatan secara berangsur-
angsur membaik dan lebih harmonis setelah
DAFTAR PUSTAKA
peserta pelatihan mulai saling berkomunikasi
tentang bagaimana seharusnya ritme dan tempo
yang cocok untuk kemampuan mereka, serta Adiarto, 1996, Kerajinan Tangan dan Kesenian,
saling memberi kesempatan dalam memainkan Semarang : Adiswara.
wilayah nada masing-masing. Tentu saja setelah Yudana Basuki, 1996, Kerajinan Tangan dan
mendapatkan pengarahan dari pemateri kegiatan Kesenian Seni Musik, Surakarta :Cahaya
tentang bagaimana seharusnya memainkan Ilmu.
musik secara ansambel. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2003,
Pengaruh yang besar juga terlihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta :
meningkatnya kemampuan siswa-siswa Balai Pustaka.
Purwacaraka Musik Studio dalam bermain Darsono dkk, 2000, Belajar dan Pembelajaran,
musik secara kelompok sebagai implikasi dari Semarang : CV IKIP Semarang Press.
kemampuan bekerja sama dan kedisiplinan Dimyati, Mujiono, 2002, Belajar dan
dalam bermain musik berdasarkan wilayah Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta.
permainan masing-masing siswa yang Dyah Purwani Setianingsih dkk, 2004,
ditetapkan dalam bentuk partitur yang telah Kerajinan Tangan dan Kesenian,
membagi masing masing bagian instrumen. Jakarta:Erlangga.
Kerjasama yang baik dan interaksi yang Ella Yulaelawati, 2004, Kurikulum dan
berkangsung secara kontinyu antara siswa Pembelajaran, Bandung : Pakar Raya.
memberi dampak positif terhadap kemampuan Koentjaraningrat, 1983, Manusia dan Mentalitas
Pembangunan, Jakarta : Aksara Baru.

Jurnal Publikasi Pendidikan 162


Publikasi, Volume I No. 2 Juni-September 2011

Lexy Moleong, 1990, Metodologi Penelitian


Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosda
Karya.
L. Julius Jui dkk, 2000, Kerajinan Tangan dan
Kesenian, Jakarta : Yudhistira.
Nana Sudjana, 2005, Pembinaan dan
Pengembangan Kurikulum di
Sekolah,Bandung: Sinar Baru
Sugiyanto dkk, 2004, Kerajinan Tangan dan
Kesenian, Jakarta : Erlangga.

Jurnal Publikasi Pendidikan 163

Anda mungkin juga menyukai