1. Dasar Teori
Pasta adalah salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat serbuk.
Karena merupakan salep yang tebal, keras dan tidak meleleh pada suhu badan
maka digunakan sebagai salep penutup atau pelindung (Anief, 2006).
Menurut Farmakope Indonesia edisi ke-3, pasta merupakan sediaan berupa
masa lembek yang dimaksudkan untuk pemakaian luar. Biasanya dibuat
dengan mencampurkan bahan obat yang berbentuk serbuk dalam jumlah besar
dengan vaselin atau paravin cair atau dengan bahan dasar tidak berlemak yang
dibuat dengan Gliserol, mucilago atau sabun. Biasanya digunakan sebagai
antiseptik (Depkes RI, 1979).
Pasta ialah campuran salep dan bedak sehing- ga komponen pasta terdiri
dari bahan untuk salep misalnya vaselin dan bahan bedak seperti talcum,
oxydum zincicum. Pasta merupakan salep padat, kaku yang tidak meleleh
pada suhu tubuh dan berfungsi sebagai lapisan pelindung pada bagian yang
diolesi. Efek pasta lebih melekat dibandingkan salep, mempunyai daya
penetrasi dan daya maserasi lebih rendah dari salep (Yanhendri, 2012).
Menurut farmakope Indonesia edisi ke-4, pasta adalah sediaan semi padat
yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang digunakan untuk
pemakaian topical (Depkes RI, 1995). Macam-macam pasta yakni sebagai
berikut:
a. Pasta berlemak adalah : suatu salep yang mengandung lebih dari 50 %
zat padat (serbuk)
b. Pasta kering adalah : suatu pasta bebas lemak mengandung 60 % zat
padat (serbuk).Dalam pembuatan akan terjadi kesukaran bila dalam resep
tertulis ichthanolum atau tumenol ammonim zat ini akan menjadikan
pasta menjadi encer.
c. Pasta pendingin : merupakan campuran minyak lemak dan cairan berair,
contohnya salep tiga dara.
b. Bentuk Kimia
c. Efek Farmakologi
Paracetamol digunakan sebagai analgetik antipiretik. Hakekatnya
obat ini mampu meringatkan atau menghilangkan rasa nyeri tanpa
mempengaruhi SSP atau menurunkan kesadaran, juga tidak
menimbulkan kegiatan, kebanyakan zat ini berdaya antipiretis dan anti
radang, oleh karena itu tidak hanya digunakan sebagai anti nyeri
melainkan juga pada demam (infeksi virus atau kuman, selesma, pilek )
dan peradangan seperti rematik dan encok, obat ini banyak di berikan
banyak nyeri ringan sampai sedang yang menyebabkan beranekaragam
seperti nyeri kepala, gigi, otot atau sendi (rema atau encok ), perut, nyeri
haid ( dysmenorre ), nyeri akibat benturan atau kecelakaan ( trauma,
untuk kedua nyeri terakhir, NSAID lebih layak pada nyeri yang lebih
berat sepeti pendarahan atau fraktor kerjanya kurang ampuh.
d. Data Klinis
Data klinis dari Paracetamol sebagai berikut:
➢ Indikasi : Mengurangi rasa nyeri ringan sampai sedang, seperti sakit
kepala, sakit gigi, nyeri otot, dan nyeri setelah pencabutan gigi serta
menurunkan demam. Selain itu, parasetamol juga mempunyai efek
anti-radang yang lemah.
➢ Kontra Indikasi : Jangan diberikan pada orang yang alergi terhadap
obat anti-inflamasi non-steroid (AINS), menderita hepatitis, gangguan
hati atau ginjal, dan alkoholisme. Pemberian parasetamol juga tidak
boleh diberikan berulang kali kepada penderita anemia dan gangguan
jantung, paru, dan ginjal.
➢ Efek Samping : Efek samping dapat berupa gejala ringan seperti
pusing sampai efek samping berat seperti gangguan ginjal, gangguan
hati, reaksi alergi dan gangguan darah. Reaksi alergi dapat berupa
bintik – bintik merah pada kulit, biduran, sampai reaksi alergi berat
yang mengancam nyawa. Gangguan darah dapat berupa perdarahan
saluran cerna, penurunan kadar trombosit dan leukosit, serta gangguan
sel darah putih. Penggunaan parasetamol jangka pendek aman pada
ibu hamil pada semua trimester dan ibu menyusui.
➢ Peringatan :
e. Toksisitas
Sebagaimana juga obat-obat lain, bila penggunaan parasetamol tidak
benar, makaberisiko menyebabkan efek yang tidak diinginkan.
Parasetamol dalam jumlah 10 – 15g (20-30 tablet) dapat menyebabkan
kerusakan serius pada hati dan ginjal. Kerusakanfungsi hati juga bisa
terjadi pada peminum alkohol kronik yang mengkonsumsiparasetamol
dengan dosis 2g/hari atau bahkan kurang dari itu. Keracunan parasetamol
disebabkan karena akumulasi dari salah satu metabolitnya yaitu N-acetyl-
p-benzoquinoneimine (NAPQI), yang dapat terjadi karena overdosis,
pada pasienmalnutrisi, atau pada peminum alkohol kronik.
Mudah terkontaminasi
Dibuat sediaan pasta ditambahkan nipagin
dengan basis gliserin sebagai pengawet
Aquadest sebagai
pelarut
b. Etiket
APOTEK FARMASYIFA
SIA : 16670003 SIP : 28/P/XI/2018
APA : Ainun Maghfiroh N., M.Farm,Apt.
Jl. Melati, Sidoarjo - 085746309289
No. 001 Tgl. 17-3-2019
Pro. Tn.Tarek
PARCEPAN
Komposisi:
Paracetamol 0,25 g
Bahan Tambahan qs
Diproduksi Oleh:
PT. Farmakin
Malang-Indonesia
d. Kemasan Skunder