Anda di halaman 1dari 2

KENALI SEJAK DINI.....

daydreamanatomy.com

Tonsilitis atau sering disebut radang amandel adalah pembengkakan dan peradangan pada
amandel, yang biasanya disebabkan oleh infeksi.

Kondisi ini umum terjadi pada jutaan individu setiap tahunnya. Walau menimbulkan rasa yang tidak
nyaman, tonsilitis jarang merupakan penyakit yang serius. Radang amandel dapat terjadi pada pasien
dengan usia berapa pun, namun paling banyak ditemui pada anak-anak kecil hingga remaja. Diskusikan
dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Menurut dr. Lia Natalia, Sp.THT-KL, Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan, dari RS
Ciputra Hospital, Tonsil merupakan kumpulan jaringan kelenjar getah bening yang terletak pada
kerongkongan di belakang kedua lengkungan belakang rongga mulut.

Umumnya penderita tonsilitis akut mengalami gejala seperti sakit tenggorokan, kesulitan atau nyeri saat
menelan, demam, sakit kepala, sakit perut, mual dan muntah, batuk, suara serak, kemerahan dan bengkak
pada amandel, nyeri di kelenjar leher, ruam, hingga sakit telinga.

Para penderita tonsilitis kronis mengeluhkan gejala seperti kerap mengalami sakit tenggorokan kronis,
halitosis atau bau mulut dan radang pada tonsil yang kambuh terus menerus.

Tonsilitis kronis adalah radang kronik pada tonsil yang biasanya merupakan kelanjutan dari infeksi akut
berulang atau infeksi subklinis (tidak terasa). Kelainan ini merupakan kelainan paling sering pada anak di
bidang THT. Pada Tonsilitis Kronis, ukuran tonsil dapat membesar sedemikian sehingga
disebut Tonsilitis Kronis Hipertrofi.

Faktor yang mendukung terjadinya penyakit ini adalah rangsangan kronis seperti rokok atau faktor cuaca,
pengobatan radang akut yang tidak tuntas, dan kebersihan mulut yang kurang terjaga.
Tonsilitis yang bersifat jangka panjang atau kronis terlihat dari pasien yang mengalami lebih dari tujuh
kali dalam satu tahun, lebih dari lima kali setahun dalam dua tahun terakhir, atau lebih dari tiga kali
setahun dalam tiga tahun terakhir.

Cara mengatasi tonsilitis kronis dibagi dua, yaitu Konservatif dan Operatif. Terapi Konservatif dilakukan
untuk mengobati infeksi pada keluhan yang ada. Tindakan Operatif perlu dilakukan pada penderita yang
tidak berhasil dengan pengobatan konvensional dan menyebabkan sumbatan jalan napas, sulit menelan,
gangguan saat tidur (tidur ngorok, sleep apnea/hambatan pada saluran udara yang mengganggu
pernapasan).

Setelah melakukan tindakan Operatif, biasanya penderita tonsilitis kronis dapat meninggalkan Rumah
Sakit 1 hari setelah operasi. Penderita akan mengalami rasa nyeri pada bagian tenggorokan yang biasa
berlangsung selama 1-2 minggu. Hal tersebut wajar pasca operasi dan tidak perlu dikhawatirkan karena
dokter akan memberikan obat penderita rasa sakit.

Meski sulit menelan setelah menjalani operasi tonsilektomi, namun usahakan untuk tetap mengonsumsi
makanan lunak - padat dan banyak minum cairan yang akan membantu penyembuhan lebih cepat.
Pastikan untuk tetap menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi atau
menggunakan mouthwash untuk mencegah timbulnya infeksi.

Anda mungkin juga menyukai