Anda di halaman 1dari 1

PATOFISIOLOGI DERMATITIS ATOPIK

Oleh dr. Athieqah Asy

Patofisiologi dan patogenesis dermatitis atopik (DA) merupakan gabungan dari serangkaian interaksi rumit
antara kerentanan genetik yang menyebabkan sawar epidermis yang cacat atau tidak sempurna, kelainan pada
sistem imun, dan respon imun yang meningkat terhadap alergen dan antigen mikrobial.

Disfungsi dari sawar epidermis (skin barrier) merupakan faktor patogen utama terjadinya DA. Pada pasien
DA dapat ditemukan mutasi atau defek dari gen FLG yang akan meyandi Protein (pro)-filaggrin yang
merupakan protein penting pada sawar epidermis.
Defek genetik dari FLG (Filaggrin gene) akan mengganggu epidermis dan menyebabkan kontak antara sel
imun di dermis dengan antigen dari lingkungan eksternal. Proses ini akan mengarah pada rasa gatal yang
kuat, garukan, dan inflamasi. Proses menggaruk dapat menyebabkan gangguan dan inflamasi pada pembatas
kulit epidermal, yang dideskripsikan sebagai itchscracth cycle. Kerusakan pembatas kulit menyebabkan
migrasi dari antigen-presenting cells yang teraktivasi ke dalam kelenjar getah bening dan migrasi dari sel T
naif menjadi sel T helper 2 (Th2). Peningkatan sitokin Th2 bersamaan dengan Tumor Necrosis Factor α
(TNF-α) dan IFN-γ menyebabkan kerusakan pembatas kulit lebih lanjut dengan cara menginduksi apoptosis
keratinosit, merusak fungsi tight junction dan meningkatkan respon Th2 dengan cara meningkatkan
ekspresi thymic stromal lymphopoetin (TSLP) dari sel epithelial.
Selain daripada faktor genetik yang menyebabkan proses di atas, pada DA dapat terjadi defek respon imun
bawaan (innate immunity) yang menyebabkan pasien DA lebih rentan terhadap infeksi virus dan bakteri.
Pada fase awal, respon sel T didominasi oleh Th2, namun selanjutnya terjadi pergeseran dominasi menjadi
respon Th1 yang akan mengakibatkan pelepasan sitokin dan kemokin pro inflamasi, yaitu interleukin (IL) 4,
IL 5, dan TNF yang merangsang produksi IgE dan respon inflamasi sistemik. Serangkaian kejadian tersebut
akan menimbulkan tanda dan gejala dari DA seperti pruritus.

Anda mungkin juga menyukai