PENDAHULUAN
selain penting olahraga juga sangat bermanfaat besar bagi manusia. Manusia
yang melakukan olahraga secara rutin akan mendapatkan tubuh yang sehat
baik secara jasmani maupun rohani. Oleh sebab itu olahraga berperan penting
dalam tubuh akan lebih efisien. Sebagai warga Negara Indonesia seluruh
warganya berak atas melakukan aktivitas olahraga seperti yang di atur dalam
BAB IV pasal 6 yang berbunyi “setiap warga Negara mempunyai hak yang
kegiatan olahraga; memilih dan mengikuti jenis atau cabang olahraga yang
1|Page
mencegah penyakit; untuk penyembuhan penyakit tertentu; olahraga juga
dapat memulihkan dari rasa sakit; serta juga dapat sebagai peningkatan
kesehatan.
adalah kemampuan jatung dan paru mensuplai oksigen keseluruh tubuh dalam
waktu yang lama. Daya tahan kardiovaskuler ini merupakan komponen utama
elemen pokok kebugaran jasmani. Daya tahan yang baik yang dimiliki
Misalnya, dengan daya tahan yang baik maka seorang atlet akan mampu
berlatih dalam waktu yang lebih lama dibandingkan atlet dengan kebugaran
jasmani yang rendah. Rusli Lutan (2002: 3) menyebutkan bahwa daya tahan
dengan daya pikir yang tinggi, pola pikir yang kreatif dan konsentrasi yang
yang dimiliki dapat berjalan dengan baik dan optimal. Daya tahan paru-
jantung mensuplai oksigen untuk kerja otot dalam jangka waktu yang lama.
2|Page
Oleh karena itu seorang atlet yang memiliki daya tahan kardiovaskuler yang
prestasi, terutama dari bidang olahraga. Hal ini dapat dilihat dengan berbagai
tropi yang diterima oleh sekolah dalam bidang olahraga secara rutin baik
tingkat menengah pertama yang memiliki Kelas Bakat Istimewa Olahraga atau
kelas olahraga di Kota Depok. Kelas olahraga di SMP Negeri 11 Depok sudah
resmi berdiri sejak tahun 2010. Kelas olahraga di SMP Negeri 11 Depok
diperoleh oleh atlet-atlet dari SMP Negeri 11 Depok tak lepas dari
bagi siswa kelas olahraga SMP Negeri 11 Depok sangat diperlukan. Oleh
karena itu pihak sekolah memberi jam tambahan untuk latihan berdasarkan
dilaksanakan setiap hari senin s.d jumat setelah jam pulang sekolah. Latihan
dimulai dari jam 15.00 WIB sampai 18.00 WIB. Latihan yang rutin di sekolah
dan daya tahan yang bagus sehingga tidak heran jika mereka sering mendapat
mengenai tingkat daya tahan kardiovaskuler untuk siswa kelas olahraga SMP
3|Page
Negeri 11 Depok. Karena di sekolah ini juga belum ada data mengenai tingkat
daya tahan para siswa atlet yang dimilikinya terutama siswa baru seperti kelas
VII. Mestinya sekolah atau pelatih tiap cabang olahraga memiliki data daya
tahan para siswa dari kelas olahraga sehingga pemberian materi latihan akan
kardiovaskuler untuk mengetahui dan memberi data untuk sekolah. Test ini
perlu dilakukan bagi siswa kelas olahraga pada kelas VII di SMP Negeri 11
Depok tahun ajaran 2018/2019 sebagai tolok ukur dan penyusunan program
latihan bagi pelatih tiap cabang olaharaga. Tes tersebut juga dapat digunakan
Daya Tahan Kardiovaskuler Siswa Kelas Olahraga Kelas VII di SMP Negeri
B. Identifikasi Masalah
Depok.
4|Page
2. Perlunya peningkatan daya tahan kardiovaskuler siswa kelas olahraga
C. Batasan Masalah
lain, maka peneliti hanya akan mengkaji dan mengetahui “Tingkat Daya
D. Rumusan Masalah
masalah di atas, rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah
“Bagaimana tingkat daya tahan kardivaskuler siswa kelas Olaharaga kelas VII
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
tingkat daya tahan kardiovaskular siswa kelas olaharaga pada kelas VII di
F. Manfaat Penelitian
pihak yaitu:
1. Manfaat Teoritis
wawasan sumber informasi serta sumber kajian tentang tingkat daya tahan
kardiovaskuler.
5|Page
2. Manfaat Praktis
penelitian ini:
a. Bagi peserta
sangat penting.
latian selanjutnya.
c. Bagi sekolah
6|Page
7|Page
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
dalam jangka waktu lama (Sukadiyanto, 2011: 60). Daya tahan selalu
terkait erat dengan lama kerja (durasi) dan intensitas kerja, semakin lama
durasi latihan dan semakin tinggi intensitas kerja yang dapat dilakukan
jangka waktu yang lama tanpa adanya kelelahan yang berati. Daya tahan
akan relatif lebih baik untuk mereka yang memiliki kebugaran jasmani
kelelahan yang berarti dan tubuh masih memiliki tenaga cadangan untuk
melakukan aktivitas yang bersifat cepat (Toho Cholik M dan Ali Maksum,
2007: 54).
kemampuan kerja otot atau sekelompok otot dalam jangka waktu tertentu,
60).
8|Page
Menurut Sukadiyanto (2011: 60) pengertian ketahanan ditinjau dari
kerja otot adalah kemampuan kerja otot atau sekelompok otot dalam
Istilah ketahanan atau daya tahan dalam dunia olahraga dikenal sebagai
dengan lama kerja (durasi) dan intensitas kerja, semakin lama durasi
latihan dan semakin tinggi intensitas kerja yang dapat dilakukan seorang
atlet, berarti dia memiliki ketahanan yang baik. Berdasarkan durasi dan
intensitasnya maka daya tahan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu daya tahan
9|Page
Hubungan antara daya tahan dan penampilan fisik atlet di antaranya
paru-paru yang baik akan efisien dari pada orang yang tidak terlatih.
10 | P a g e
merupakan salah satu tujuan dari latihan ketahanan. Oleh karena itu
yang tinggi dalam waktu yang lama. Sungguh penting sekali peranan
memiliki jantung dan paru-paru yang bekerja lebih efisien, maka akan
efisien, peredaran darah yang baik pula, yang dapat mensuplai otot-
sumber tenaga tanpa bantuan oksigen dari luar. Oleh karena itu daya
11 | P a g e
tahan anaerobik tidak seperti daya tahan aerobik, yaitu merupakan
Purwanto, 2004: 40). Daya tahan anaerobik dibagi menjadi dua, yaitu:
waktu 10 detik sampai 120 detik; dan (b) Daya tahan anaerobik alaktit
faktor berikut: (a) jenis serabut otot cepat; (b) koordinasi saraf; (c)
12 | P a g e
1) Sistem anaerobik alaktit : sumber emergi diperoleh dari
yang sangat besar, sehingga sistem aerobik bisa bekerja lebih cepat.
13 | P a g e
Dapat disimpulkan bahwa daya tahan anaerobik yaitu
27) Daya tahan jantung dan paru (daya tahan kardiovaskuler) adalah
otot yang besar untuk melakukan latian dalam waktu yang lama (Len
Kravitz, 1997: 5). Daya tahan kardiovaskuler juga sering disebut daya
14 | P a g e
kapasitas aerobik maksimal (VO2Max). Sedangkan menurut Sharkey
dan paru mensuplai oksigen keseluruh tubuh dalam waktu yang lama
kebugaran jasmani.
bentuk latihan yang berlangsung lebih dari tiga atau empat menit
oksigen ke otot yang sedang bekerja (Junusul Hairy, 1989: 186). Jadi
15 | P a g e
merupakan jumlah oksigen yang dikonsumsi untuk menghasilkan
durasi latian, efisiensi mekanis dan motivasi (Nagle, F.J dan Rowell
dalam Junusal Hairy, 1989: 191). Latihan menjadi salah satu faktor
16 | P a g e
c. Manfaat Latihan Daya Tahan Kardiovaskuler
kerja jantung, darah, dan paru untuk periode waktu yang cukup lama
paru, dan pembuluh darah harus berfungsi dengan baik. Kedua, proses
harus normal. Begitu juga pengujian darah secara berkala (rutin) dapat
17 | P a g e
menentukan apakah sifat-sifat darah itu masih normal atau tidak.
tahun. Dengan sendirinya hal ini berbeda dari satu orang dengan
orang lainnya.
darah merah yang lebih banyak, dan jantung yang lebih kuat.
18 | P a g e
Konsumsi oksigen maksimum untuk mereka yang kembar
identik sama.
akan lebih tinggi. Sebab itu, jika lemak dalam tubuh berkurang,
tambahan latihan.
bulan.
19 | P a g e
seperti: postur tubuh, massa otot yang dipergunakan dalam latihan,
orang coba.
tekanan darah dalam berbagai macam posisi dan tingkatan kerja. Orang
volume denyutan yang lebih besar daripada orang yang tidak terlatih,
yang mempunyai kondisi fisik yang kurang akan lebih cepat daripada
20 | P a g e
Tes Aerobik dilakukan untuk mengetahui kebugaran
digunakan adalah:
dan paru. Pelaksanaan tes cooper ada 2 macam, yaitu lari 2,4 km dan
setelah diberi aba-aba oleh petugas. Untuk lari 2,4 km peserta tes lari
Sedangkan untuk lari 12 menit yang dihitung ialah jarak yang dapat
ditemput peserta.
21 | P a g e
menggunakan start berdiri, setelah diberi aba – aba oleh petugas,
berikut:
Keterangan:
VO2 Max = Kapasitas aerobik (ml/kg berat badan/menit)
X = Jarak dalam meter yang ditempuh oleh atlet
lari selama 15 menit
Tujuan dari tes lari multi-stage arau bleep test adalah untuk
datar yang tidak licin, (2) meteran (3) kaset atau pita suara atau
beberapa petugas, yaitu: (1) pengukur jarak, (2) petugas start, (3)
22 | P a g e
Menurut Suharjana (2009: 3) prosedur pelaksaan bleep test
garis start. Dengan aba-aba “siap ya”, atlet lari sesuai dengan
batas.
Sebaliknya, bila telah ada tanda bunyi atlet belum sampai pada
23 | P a g e
garis batas, atlet harus mempercepat lari sampai melewati garis
a. Kelas Olahraga
24 | P a g e
rekonstruksi sosial. Dalam lembaga sekolah terjadi rekonsiliasi antara
25 | P a g e
5) Meningkatkan kemampuan berkompetisi secara sportif atau
fair play.
6) Meningkatkan mutu pendidikan sebagai bagian dari
pembangunan karakter.
tahun 2010. Tujuan kelas olahraga SMP Negeri 11 Depok adalah: (1)
untuk menjaga kualitas dan prestasi siswa baik tingkat daerah maupun
26 | P a g e
olahraga dengan tujuan mempertahankan dan mengembangkan prestasi
dan bakat siswa yang sejak dini sudah berprestasi dalam bidang
11 Depok pada tahun 2010 yang merupakan salah satu sekolah favorit
tekuni. Dalam kelas olahraga ini diampu oleh pelatih yang profesional
di Kota Depok yang tidak pernah absen dari prestasi baik Tingkat
27 | P a g e
SMP Negeri 11 Depok sangat tinggi sehingga hal inilah yang menjadi
maupun kelas reguler. Pada PPDB Kelas Olahraga, calon siswa Kelas
merupakan siswa berprestasi dan telah menjadi seorang atlit pada usia
mereka. Hal ini bertujuan agar para siswa yang memiliki bakat
dapat berprestasi dan mampu membawa nama baik dirinya sendiri dan
sekolah.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes multi stage yang diambil
dengan status baik sekali, 1,56% dalam status baik, 51,56% dalam status
cukup, 40,63% dalam status kurang dan 6,25% dalam kondisi sangat
28 | P a g e
kurang. Kesimpulan rata – rata keseluruan hasil perhitungan menunjukan
dalam kategori kurang 3 siswa (15%) siswa dan kategori jelek 7 siswa
(35%).
C. Kerangka Berfikir
seperti kelas reguler juga dituntut untuk berprestasi di bidang olaharaga. Salah
satu faktor yang mempengaruhi prestasi di bidang olahraga ialah daya tahan
dengan daya pikir yang tinggi, pola pikir yang kreatif dan konsentrasi yang
29 | P a g e
tinggi. Sehingga dalam mengeluarkan kemampuan teknik, taktik dan strategi
30 | P a g e
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
tingkat daya tahan kardiovaskuler siswa kelas olahraga pada kelas VII di SMP
Negeri 11 Depok.
ini adalah variabel tunggal yaitu daya tahan kardiovaskular siswa kelas
olahraga pada kelas VII di SMP Negeri 11 Depok. Daya tahan kardiovaskular
C. Populasi Penelitian
yang nyata dan mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
31 | P a g e
2009: 90). Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas olahraga kelas
D. Tempat Penelitian
1. Instrumen Penelitian
tes daya tahan kardiovakular yaitu tes lari Multistage Fitness Test (Bleep
Test). Bleep Test adalah tes yang menggunakan lari menempuh jarak 20
menggunakan tes lari Multistage Fitness Test (Bleep Test), Tujuan dari tes
lari multi-stage arau bleep test adalah untuk mengukur tingkat efisiensi fungsi
datar yang tidak licin, (2) meteran (3) kaset atau pita suara atau
32 | P a g e
stopwatch (7) alat tulis. Untuk pelaksanaan bleep test deperlukan
beberapa petugas, yaitu: (1) pengukur jarak, (2) petugas start, (3)
a. Tes lari Multistage Fitness Test (Bleep Test) dilakukan dengan lari
d. Pada level 2 dan 3 jarak 20 meter ditempuh dalam waktu 7,5 detik
e. Pada level 4 dan 5 jarak 20 meter ditempuh dalam watu 6,7 detik
f. Setiap jarak 20 meter telah ditempuh, dan pada setiap akhir level,
33 | P a g e
Sebaliknya, bila telah ada tanda bunyi pelari belum smpai pada
Dalam teknik analisis data, pertama-tama siswa di tes lari multi tahap
bleep test untuk mengetahui jumlah tingkat (level) dan jumlah bolak-balik,
kemudian dimasukan kedalam norma tes, maka didapat taksiran daya tahan
kardiovaskular siswa kelas olahraga kelas VII SMP Negeri 11 Depok tahun
sebagai berikut:
34 | P a g e
Sumber: Perkembangan Olahraga Terkini (2003)
35 | P a g e
36 | P a g e
Sumber: Perkembangan Olahraga Terkini (2003)
37 | P a g e
Setelah Setelah data dikelompokkan dalam kategori, kemudian mencari
F
𝑃= 𝑥 100
N
Keterangan:
F : Frekuensi
N : Jumlah responden
akhir penelitian.
38 | P a g e