Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Sumedang, Juni 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI
1. KATA PENGANTAR ................................................................................. i

2. DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

3. BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2

1.3 Manfaat Penulisan ......................................................................................... 2

4. BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 3

2.1 Pengertian Negara ......................................................................................... 3

2.2 Unsur-unsur Negara ...................................................................................... 3

2.3 Fungsi Negara ............................................................................................... 5

2.4 Tujuan Negara ............................................................................................... 6

2.5 Hal yang mempengaruhi terbentuknya negara. ............................................. 7

2.6 Sifat Negara ................................................................................................... 8

2.7 Pengertian Warga Negara ............................................................................. 8

2.8 Hak dan Kewajiban Warga Negara ............................................................... 8

2.9 Asas-Asas Kewarganegaraan ...................................................................... 10

2.10 Landasan Hukum Kewarganegaraan Indonesia ........................................ 11

2.11 Kewarganegaraan Indonesia ..................................................................... 11

2.12 Pengertian Pewarganegaraan .................................................................... 12

2.13 Syarat – Syarat Naturalisasi ...................................................................... 13

2.14 Proses – Proses Naturalisasi ...................................................................... 15

5. BAB III SIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 16

ii
5.2 Saran ............................................................................................................ 16

6. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 16

iii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Negara Indonesia merupakan negara kesatuan dan berkedaulatan rakyat.
Negara kesatuan adalah negara yang tidak tersusun dari pada beberapa negara,
melainkan negara itu sifatnya tunggal (satu), artinya hanya ada satu negara, dan
tidak ada negara dalam negara. Demikian di dalam negara kesatuan itu juga hanya
ada satu pemerintahan, yaitu pemerintahan pusat yang mempunyai kekuasaan atau
wewenang tertinggi dalam segala lapangan pemerintahan. Pemerintahan pusat
inilah yang pada tingkat terakhir dan tertinggi dapat memutuskan segala sesuatu
di dalam negara tersebut.

Latar belakang warga negara dan negara perlu dikaji lebih jauh, mengingat
demokrasi yang ingin ditegakkan adalah demokrasi berdasarkan Pancasila. Aspek
yang terkandung dalam demokrasi pancasila antara lain ialah adanya kaidah yang
mengikat negara dan warga negara dalam bertindak dan menyelenggarakan hak
dan kewajiban serta wewenangnya. Secara material ialah mengakui harkat dan
marabat manusia sebagai mahluk Tuhan, yang menghendaki pemerintahan untuk
membahagiakannya, dan memanusiakan warga negara dalam masyarakat negara
dan masyarakat bangsa-bangsa.

Pada waktu sebelum terbentuknya negara, setiap individu mempunyai


kebebasan penuh utnuk melaksanakan keinginannya. Dalam keadaan dimana
manusia di dunia masih sedikit hal ini isa berlangsung tetapi dengan makin
banyaknya manusia berarti akan semakin sering terjadi persinggungan dan
bentrokan antara individu satu dengan lainnya.

Sedangkan pewarganegaraan sekarang sedang gencar-gencar dilakukan di


indonesia, banyak warga negara campuran yang sudah mendapatkan
kewarganegaraannya sebagai warga negara.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat di buat rumusan masalah
yaitu :

1. Pengertian Negara

2. Unsur-unsur Negara

3. Fungsi Negara

4. Tujuan Negara

5. Hal yang mempengaruhi terbentuknya negara.

6. Sifat Negara

7. Pengertian Warga Negara

8. Hak dan Kewajiban Warga Negara

9. Asas-Asas Kewarganegaraan

10. Landasan Hukum Kewarganegaraan Indonesia

11. Kewarganegaraan Indonesia

12. Pengertian Pewarganegaraan

13. Syarat – Syarat Naturalisasi

14. Proses-Proses Naturalisasi

1.3 Manfaat Penulisan


Manfaat dari penulisan makalah ini adalah :

1. Pembaca dapat memahami lebih jelas tentang negara, warga negara, dan
pewarganegaraan.
2. Pembaca dapat mengetahui lebih luas tentang negara, warga negara, dan
pewarganegaraan.

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Negara


Pengertian negara menurut para ahli :

1. Aristoteles
Negara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi beberapa desa,
hingga akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan
kesenangan dan kehormatan bersama.
2. Plato
Negara adalah suatu organisasi kekuasaan manusia dan merupakan sarana
untuk tercapainya tujuan bersama.
3. Prof. Miriam Budiarjo
Negara adalah organisasi yang dalam suatu wilayah dapat memaksakan
kekuasaannya secara sah terhadap semua golongan kekuasaan lainnya dan
yang dapat menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan bersama itu.

2.2 Unsur-unsur Negara


Agar sebuah negara dapat berdiri dan diakui oleh negara yang lainnya,
negara tersebut harus memenuhi beberapa unsur yang telah ditetapkan.

Unsur dan penjelasan singkat mengenai unsur-unsur negara sebagai


berikut :

1. Penduduk

Unsur yang pertama adalah penduduk atau warga negara yang menempati
wilayah Negara tersebut. Secara umum penduduk diartikan sebagai sekumpulan
manusia yang menempati sebuah wilayah tertentu dalam jangka waktu yang lama.

Selain itu, mereka juga harus bersepakat untuk bersatu dan menjadi salah
satu komponen dalam Negara tersebut. Beda halnya apabila sekelompok yang
menempati sebuah wilayah akan tetapi tidak bersepakat untuk bersatu dengan
Negara tersebut.

3
Golongan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai penduduk sebuah negara
tersebut. Sama halnya dengan seorang yang telah lama berlibur atau bekerja di
Indonesia dalam waktu yang lama. Apabila mereka tidak ingin bersatu dengan
Negara Indonesia, mereka akan tetap menjadi warga asing.

2. Wilayah

Unsur yang kedua adalah sebuah wilayah atau daerah yang menjadi tempat
berkuasanya negara tersebut. Tanpa sebuah wilayah, negara tidak dapat dikatakan
sebuah negara yang sah, karena wilayah adalah salah satu bagian penting dalam
Negara.

Secara umum wilayah diartikan sebagai sebuah daerah yang dikuasai atau
telah menjadi teritorial dalam suatu kedaulatan. Dalam sebuah Negara wilayah
dibadi menjadi tiga macam yaitu daratan, laut dan udara. Dan setiap daerah
tersebut memiliki batas yang menjadi darah kekuasaan Negara masing-masing.

3. Pemerintah

Unsur yang harus dipenuhi sebuah negara yang selanjutnya adalah sebuah
pemerintahan. Karena pemerintahanlah yang memegang seluruh kekuasaan atas
segala penduduk dan wilayah Negara tersebut. Selain itu pemerintah juga menjadi
penggerak jalannya roda suatu Negara.

4. Kedaulatan

Unsur yang harus dipenuhi sebuah Negara yang selanjutnya sekaligus


yang terakhir adalah kedaulatan. Kedaulatan merupakan sebuah kekuasaan
tertinggi dalam sebuah negara dan kedaulatan inilah yang mengatur jalannya
negara. Dan salah satu kekuasaan kedaulatann adalah untuk membuat aturan
kepada para penduduknya.

Selain empat unsur yang saya sebutkan diatas tadi, masih ada satu unsur
lagi yang menentukan terbentuknya sebuah Negara. Pada umumnya unsur yang

4
kelima ini dapat disebut dengan unsur deklaratif atau pengakuan dari Negara lain.
Dan empat yang saya sebutkan diatas merupakan unsur pokok atau konstitutif.

Apabila semua unsur yang saya sebutjkan diatas telah dipenuhi oleh
sebuah negara, maka negara tersebut dapat dikatan sebuah negara yang sah.
Begitu pula sebaliknya, apabila salah satu unsur saja tidak dipenuhi sebuah
negara, maka dia belum dapat dikatakan sebuah negara yang sah.

2.3 Fungsi Negara


Setelah mengetauhi mengenai pengertian dan unsur-unsur Negara, kita
akan lanjutkan pembahasan kali ini dengan mengenal beberapa fungsi negara.
Karena fungsi Negara ini tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan kita sehari-
hari.

Oleh karena itu untuk memaksimalkan fungsi negara bagi kehidupan kita.
Kita harus mengetahui fungsi negara itu sendiri. Adapun fungsi Negara yang
harus kita ketahui dan kita fahami sebagai berikut:

1. Melaksanakan Ketertiban

Makna dari fungsi yang pertama ini ialah, negara berhak mengatur
penduduknya/warga Negara untuk menciptakan kondisi yang stabil, aman dan
terkendali. Selain itu juga untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak
diinginkan. Seperti perusakan, bentrokan, pemberontakan dan lain sebagainya.

Dengan tujuan untuk menciptakan suasana Negara yang tertib dalam


semua lini kehidupan. Apabila sudah begitu, hal itu akan berdampak besar dalam
kehidupan masyarakat. Yaitu masyarakat akan lebih leluasan untuk melaksanakan
segala aktivitasnya dengan perasaan aman.

2. Mengusahakan Kesejahteraan Rakyat

Artinya sebuah Negara memiliki kewajiban untuk mensejahterakan setiap


penduduk/warga nergaranya dengan sistem yang dibuatnya. Kesejahteraan ini

5
meliputi segala bidang, tetapi bidang yang menjadi sorotan utama adalah bidang
ekonomi dan social.

3. Fungsi Pertahanan

Fungsi pertahanan berfungsi untuk menjaga dan menjamin kelangsungan


hidup sebuah bangsa dari berbagai ancaman yang ada. Entah ancaman yang ada di
dalam negara tersebut atau ancaman yang datang dari luar negara.

Ancaman itu bisa berupa sebuah serangan (Invansi) yang berasal dari luar
negeri maupun dari oknum-oknum yang memecah belah Negara. Hal hal tersebut
bisa saja ditimbuilkan dari warga negara itu sendiri.

4. Menegakkan Keadilan

Menegakkan keadilan artinya sebuah negara membuat sebuah peraturan


dengan tujuan untuk menciptakan keadilan dinegara tersebut. Keadilan disini
memiputi segala bidang dalam kelangsungan hidup setiap warga Negara.

Bidang-bidang yang dimaksud berupa beberapa hal seperti, ideologi,


politik, ekonomi, sosial, budaya dan hankam. Salah satu upaya sebuah negara
untuk mewujudkan keadilan bagi kelangsungan hidupnya yaitu dengan badan-
badan pengadilan yang telah dibuat.

2.4 Tujuan Negara


Menurut Miriam Budiharjo nahwa sebuah negara dapat dipandang sebagai
asosiasi yang hidup dan bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan. Dapat
disimpulkan bahwa tujuan utama sebuah Negara yaitu untuk menciptakan sebuah
kedamaian bagi seluruh rakyatnya.

Untuk Negara Indonesia sendiri telah memiliki tujuan yang jelas


sebagaimana yang telah tercantum dalam pembukaan UUD 1945 pada alenia ke-4.
Adapun tujuan-tujuan Negara Indonesia yang telah tercamtum dalam pembukaan
UUD 1945 sebagai berikut :

1. Untuk memajukan kesejahteraan umum.

6
2. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
3. Ikut melaksanakan ketertiban dunia.
4. Asal mula terjadinya sebuah negara.

2.5 Hal yang mempengaruhi terbentuknya negara.


Berdasarkan beberapa hal negara terbentuk dari beberapa hal diantaranya :

1. Ocupatie yaitu warga negara sebuah wilayah yang ditempati oleh kegolngan
manusia.
2. Separatie yaitu pelepasan merupakan sebuah wilayah yang menjadi
kekuasaan sebuah negara kemudian wilayah tersebut melepaskan diri dari
negara tersebut.
3. Peleburan yaitu beberapa negara yang meleburkan diri dan bergabung
menjadi sebuah negara yang besar.
4. Pemecahan yaitu sebuah negara yang lenyap kemudian muncul atau
tercipta negara baru dari wilayah tersebut.

Berdasarkan teori yang ada negara terbentuk dari beberapa hal antara lain :

1. Teori ketuhanan yaitu sebuah keyakina bahwa sebuah negara terbentuk


karena adanya kehendak dari tuhan.
2. Teori perjanjian masyarakat yaitu terbentuknya sebuah negara karena
adanya perjanjian antara individu dengan individu yang lainnya (contrac
social).
3. Teori kekuasaaan yaitu terbentuknya negara karena adanya kekuatan dan
kekuasaan.
4. Teori hukum yaitu terbentuknya negara karena keinginana untuk
mencukupi kebutuhan manusia yang beraneka ragam dan untuk
menciptakan perasaan aman.

7
2.6 Sifat Negara
1. Sifat memaksa yaitu salah satru sifat untuk memaksa agar penduduk yang
tinggal dalam wilayah negara tersebut taat dan patu terhadap apa-apa yang
telah ditetapkan oleh sebuah negara. dengan tujuan untuk menciptakan
sebuah kondisi yang stabil dalam kelangsungan hidup warga negara.
2. Sifat monopoli yaitu sebuah fungsi yang berfungsi untuk menguasai atau
memonopoli sumber daya alam yang dimiliki negara tersebut. Dengan
tujuan agar negara tersebut memiliki pemasukan kemudian pemasukan
itulah yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.
3. Sifat totalitas yaitu semua hal tanpa pengecualian menjadi kekuasaan
sebuah negara.

2.7 Pengertian Warga Negara


Pengertian warga negara menurut para ahli

1. Koerniatmanto S
Menurutnya, warga negara adalah anggota negara yang mempunyai kedudukan
khusus terhadap negaranya, mempunyai hubungan hak & kewajiban yang
bersifat timbal-balik terhadap negaranya.
2. A.S. Hikam
Menurutnya, warga negara adalah terjemahan dari “citizenship” yaitu merupakan
anggota dari sebuah kelompok atau komunitas yang membentuk negara itu
sendiri. Menggunakan istilah tersebut menurutnya lebih pas & lebih berarti
daripada kawula negara yang artinya objek atau orang- orang yang dimiliki
negara & mengabdi kepada pemiliknya (Negara).
3. Undang-Undang No 12 tahun 2006
Menurut Undang-Undang No 12 tahun 2006, Kewarganegaraan adalah segala
hal ihwal yg berhubungan dengan warga negara.

2.8 Hak dan Kewajiban Warga Negara


Warga negara memiliki status yang diakui oleh perundang-undangan dan
hukum yang berlaku. Oleh sebab itu, setiap warga negara memiliki hak dan
kewajibannya masing-masing.

8
Hak Warga Negara

1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.


2. Setiap warga negara berhak mendapatkan kehidupan dan pekerjaan yang layak.
3. Setiap warga negara berhak mendapatkan kedudukan yang sama di mata hukum
dan di dalam pemerintahan.
4. Setiap warga negara berhak untuk memeluk dan menjalankan ibadah sesuai
agamanya masing-masing.
5. Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang
layak.
6. Setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk berkumpul, mengeluarkan
pendapat baik secara lisan maupun tulisan, sesuai dengan peraturan dan
undang-undang.
7. Selain hak, setiap warga negara juga memiliki kewajibannya masing-masing
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kewajiban Warga Negara

1. Warga negara wajib berperan serta dalam membela dan mempertahankan


kedaulatan bangsa dan negara dari serangan musuh.
2. Warga negara wajib membayar pajak dan retribusi sesuai undang-undang
dan peraturan daerah.
3. Warga negara wajib menaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum,
dan peraturan pemerintah.
4. Warga negara wajib menghormati dan menjunjung tinggi hak orang lain
tanpa memedulikan latar belakang sosial, ras, maupun agama.
5. Warga negara wajib tunduk pada setiap pembatasan yang telah ditetapkan
oleh undang-undang.
6. Warga negara wajib berpartisipasi dalam memajukan kesejahteraan bangsa.

Pengertian kewarganegaraan dibagi ke dalam dua kategori, yakni:

1. Kewarganegaraan dalam Arti Yuridis dan Sosiologis


Kewarganegaraan dalam arti yuridis berhubungan dengan adanya ikatan hukum
warga negara dengan negaranya. Sementara, kewarganegaraan dalam arti

9
sosiologis lebih merujuk pada ikatan emosional, perasaan, nasib, dan latar
belakang sejarah yang menyatukan seluruh warga negara.
2. Kewarganegaraan dalam Arti Formal dan Materil
Dalam konteks formal, kewarganegaraan menunjukkan latar belakang tempat
kewarganegaraan.Sementara, segala hal yang berkaitan dengan sistematika
hukum , masalah kewarganegaraan berada dalam ranah hukum
publik.Kewarganegaraan dalam arti materil memiliki konteks akibat hukum dari
status kewarganegaraan yang dimiliki seseorang, yakni munculnya hak dan
kewajiban pada setiap warga negara yang harus dijalankan dengan tanggung
jawab.

2.9 Asas-Asas Kewarganegaraan


Dalam UU No. 12 Tahun 2006 Pasal 1 Ayat 2, kewarganegaraan memiliki
asas-asas yang merupakan penentu status kewarganegaraan seseorang. Asas-asas
tersebut antara lain:

1. Asas Ius Sanguinis (Law of the Blood)


Sesuai dengan penjelasannya, asas Ius Sanguinis merujuk pada aturan yang
menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan atau
kewarganegaraan ayah dan ibunya, bukan tempat kelahirannya. Bangsa yang
menerapkan asas Ius Sanguinis pada umumnya adalah negara-negara yang
memiliki sejarah panjang seperti, negara di kawasan Asia Timur dan Eropa.
Contohnya, Belanda, Republik Rakyat Tiongkok, Inggris, Turki, dan Jerman.
2. Asas Ius Soli (Law of the Soil)
Asas Ius Soli merupakan kebalikan dari Ius Sanguinis. Negara yang menerapkan
asas ini menentukan status kewarganegaraan penduduknya berdasarkan negara
tempat lahir, yang diberlakukan secara terbatas pada anak-anak, sesuai dengan
aturan undang-undang. Asas Ius Soli memiliki pengecualian terhadap anak-anak
diplomat, yang dalam hal ini orang tuanya sedang ditugaskan oleh negara untuk
misi diplomatik di negara lain. Negara-negara yang menganut asas Ius Soli di
antaranya adalah Amerika Serikat, Kanada, Brasil, dan Argentina.
3. Asas Kewarganegaraan Tunggal

10
Merupakan asas yang mengharuskan setiap orang hanya dapat memiliki satu
kewarganegaraan.
4. Asas Kewarganegaraan Ganda Terbatas
Asas yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak yang
penerapan-nya diatur dalam undang-undang. Kebanyakan negara
mengharuskan anak-anak tersebut untuk memilih satu kewarganegaraan
setelah mereka berusia 18 tahun.

2.10 Landasan Hukum Kewarganegaraan Indonesia


Beberapa peraturan perundang-undangan yang mengatur kewarganegaraan
setelah Indonesia merdeka di antaranya adalah:

1. UUD 1945 Pasal 26


2. UU No.3 tahun 1946
3. Hasil Persetujuan Konferensi Meja Bundar
4. UU No. 62 Tahun 1958
5. UU No. 3 Tahun 1976
6. UU Republik Indonesia No. 12 Tahun 2006

2.11 Kewarganegaraan Indonesia


Menurut UU No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan, yang dimaksud
sebagai warga negara Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Setiap orang yang berdasarkan undang-undang atau perjanjian pemerintah RI


dengan negara lain sudah menjadi warga negara Indonesia sebelum UU ini
berlaku.
2. Anak yang dilahirkan dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu berstatus WNI.
3. Anak yang lahir dari perkawinan sah antara ayah WNA dan ibu WNI.
4. Anak yang lahir dari perkawinan sah antara seorang ibu WNI, dan ayah yang
tidak mempunyai kewarganegaraan atau negara asal ayahnya tidak memberikan
kewarganegaraan pada anaknya.
5. Anak yang lahir dari perkawinan sah dalam tenggat waktu 300 hari setelah
ayahnya meninggal dunia dan ayahnya adalah WNI.
6. Anak yang lahir di luar perkawinan sah dari seorang ibu WNI.

11
7. Anak yang lahir di luar perkawinan sah dari seorang ibu WNA dan pengakuan
kewarganegaraan dilakukan sebelum anak berusia 18 tahun atau belum
menikah.
8. Anak yang lahir di wilayah RI yang pada waktu dilahirkan, ayah dan ibunya tidak
memiliki status kewarganegaraan yang jelas.
9. Anak yang lahir di wilayah RI selama ayah dan ibunya tidak diketahui.
10. Anak yang lahir di wilayah RI apabila ayah dan ibunya tidak memiliki
kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya.
11. Anak yang dilahirkan di luar wilayah RI dari ayah dan ibu WNI, namun negara
tempat lahir tidak memberikan kewarganegaraan pada anak yang bersangkutan.
12. Anak dari seorang ayah dan ibu yang permohonan kewarganegaraan-nya telah
dikabulkan, namun kemudian ayah dan ibunya meninggal sebelum sempat
mengucapkan sumpah dan menyatakan janji setia.

2.12 Pengertian Pewarganegaraan


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian pewarganegaraan
adalah proses, cara dan perbuatan kewarganegaraan. Sedangkan menurut pasal 1
angka (3) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan
Republik Indonesia, pengertian pewarganegaraan adalah tata cara bagi orang
asing untuk memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia melalui
permohonan.

Namun secara umum Pewarganegaraan atau naturalisasi dapat diartikan


sebagai tata cara bagi orang asing (orang yang bukan Warga Negara Republik
Indonesia) untuk memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia melalui
permohonan.

Contoh pewarganegaraan/naturalisasi adalah : naturalisasi Cristian El


Loco Gonzales, ia merupakan mantan seorang striker Timnas Indonesia asal
Uruguay dan sudah menetap di Indonesia lebih dari 5 tahun (sejak 2003).

12
2.13 Syarat – Syarat Naturalisasi
Sebenarnya ada dua jenis naturalisasi yang diterapkan, yaitu naturalisasi
biasa dan naturalisasi khusus.

Syarat - syarat memperoleh naturalisasi menurut UU


No.12 Tahun 2006 adalah :
A. Naturalisasi Biasa.
Syarat-syaratnya:

1. Bertempat tinggal terakhir di Indonesia minimal 5 tahun


Seseorang pemain atau atlit bisa di naturalisasi secara biasa
jika dia sudah menetap di Indonesia minimal 5 tahun. Dan
dalam kurun waktu lima tahun tersebut dia tidak keluar
dalam waktu yang lama ke Negara lain.
2. Telah berusia 21 tahun atau lebih
Pada usia 21 tahun seseorang berhak untuk menentukan
status kewarganegaraannya.
3. Sudah menikah dan mendapatkan persetujuan dari
pasangannya seseorang yang sudah menikah jika ingin
berpindah kewarganegaraan harus terlebih dahulu
mendapatkan ijin dari pasangannya yang sah.
4. Sehat jasmani dan rohani
Harus dalam keadaan sehat baik jasmaninya maupun
rohaninya sebelum masuk menjadi warga Negara Indonesia,
hal tersebut ditunjukkan oleh surat keterangan dari pihak
dokter.
5. Mampu berbahasa Indonesia secara lancar Berbahasa
Indonesia menjadi syarat pendukung seseorang dalam
mendapatkan kewarganegaraan Indonesia.

13
6. Tidak mempunyai kewarganegaraan lain selain Indonesia
Jika ingin mendapatkan kewarganegaraan Indonesia, seorang
pemain atau atlit harus terlebih dahulu melepas
kewarganegaraannya yang lama. Karena tidak
memungkinkan seseorang mempunyai kewarganegaraan
ganda.

Syarat-syarat Naturalisasi secara umum :

1. Usia 18 tahun / sudah kawin.


2. Telah berdomisili 5 tahun berturut-turut.
3. Sehat jasmani & rohani.
4. tidak pernah dijatuhi pidana.
5. Mempunyai pekerjaan tetap.
6. Mambayar uang Naturalisasi.
7. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar Negara Pancasila dan UUD
1945.
8. Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Indonesia tidak menjadi
berkewarganegaraan ganda.
9. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap.

B. Naturalisasi Khusus
Sedangkan Naturalisasi khusus diberikan kepada pemain
atau individu yang telah menunjukkan jasanya kepada Indonesia.
Dia bisa mengajukan diri atau atas permintaan pemerintah untuk
menjadi WNI.
Untuk lebih jelasnya mengenai Ketentuan naturalisasi
pemain ataupun warga Negara asing kita bisa mengacu pada
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan RI sebagai pengganti Undang-undang Nomor
62 Tahun 1958.

14
2.14 Proses – Proses Naturalisasi
Naturalisasi biasa dan Naturalisasi istimewa (diberikankepada orang yang
sudah berjasa untuk kepentingan negara). Prosesnya panjang:

1. Permohonan diajukan di negara asal secara tertulis


kepada presiden melalui menteri.
2. Berkas permohonan disampaikan kepada pejabat.
3. Menteri meneruskan permohonan kepada presiden
maksimal 3 bulan sejak permohonan diterima.
4. Permohonan dikenai biaya sesuai peraturan pemerintah.
5. Presiden dapat menolak atau mengabulkan permohonan.
6. Jika mengabulkan, pejabat memanggil pemohon untuk
mengucapkan sumpah / janji.
7. Jika tidak hadir tanpa alasan maka kepres (keputusan
presiden) batal demi hukum.
8. Pengucapan sumpah dilakukan dihadapan pejabat.
9. Pejabat membuat berita acara pelaksanaan pengucapan
sumpah.
10. Pejabat menyampaikan berita acara kepada menteri
maksimal 14 hari sejak pelaksanaan.
11. Pemohon menyerahkan dokumen keimigrasian maksimal
14 hari sejak pengucapan sumpah.

15
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan

5.2 Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang
mungkin bermanfaat dan dapat membantu orang yang berkeinginan untuk
membuat bata ringan untuk masa yang akan datang, yaitu :

1. Perlunya melakukan teknik pencampuran komposisi pada bahan yang


sesuai dengan takaran untuk menghasilkan bata ringan dengan standar
SNI.
2. Untuk pembuatan cetakan diharapkan menggunakan bahan cetakan
yang tidak menyerap air dan memiliki permukaan yang rata.

DAFTAR PUSTAKA

Sentosa Limanto, Y., dkk (2010). “PRODUKTIVITAS MATERIAL BETON


RINGAN DALAM PEMAKAIAN SEBAGAI KONSTRUKSI
DINDING”. Konferensi Nasional Teknik Sipil. Vol. IV, (4), 193-199.

JHON HENDRI, (2009). “DATA SEKUNDER”. Rist Pemasaran. Vol I, (I), 1-3.

16

Anda mungkin juga menyukai