Persentase Besok
Persentase Besok
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan yang baik tergantung pada lingkungan yang aman.Praktisiatau teknisi yang
memantau untuk mencegah penularan infeksi membantu melindungi klien dan pekerja
keperawatan kesehatan dari penyakit.Klien dalam lingkungan keperawatan beresiko
terkena infeksi karena daya tahan yang menurun terhadap mikroorganisme
infeksius,meningkatnya pajanan terhadap jumlah dan jenis penyakit yang disebabkan
oleh mikroorganisme dan prosedur invasif dalam fasilitas perawatan akut atau
ambulatory,klien dapat terpajan pada mikroorganisme baru atau berbeda,yang beberapa
dari mikroorganisme tersebut daaapat saja resisten terhadap banyak antibiotik.Dengan
cara mempraktikan teknik pencegahan dan penembalian infeksi perawat dapat
menghindarkan penyebaran mikroorganisme terhadap klien.
Kondisi Indonesia yang secara geografis beriklim tropis dengan tingkat
kelembaban udara relatif tinggi dan secara sosio-demografis termasuk negara yang
sedang berkembang membuat berbagai jenis kuman mudah berkembang biak sehingga
penderita HIV/AIDS sering mengalami infeksi oportunistik yang bermacam-macam.
1
B. TUJUAN
1. Mahasiswa mengetahui bagaimana penyakit Infeksi oportunistik dapat menyerang tubuh
2. Mahasiswa mengerti bagaimana cara mengontrolan pertumbuhan mikroorganisme
3. Mahasiswa mengerti bagaimana cara menurunkan jumlah mikroorganisme kontaminan
dan mencegah transmisi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. INFEKSI OPORTUNISTIK
3
No Infeksi Opurtinistik Gambaran Klinis
1. Infeksi Bakterial
2. Infeksi jamur
Oral: bercak keputihan pada lidah atau mukosa bukal
Kandidiasis
Vaginal: rabas vagina
Toksoplasmosisi
Herpes simpleks
4
1. IO dan AIDS
Orang yang tidak terinfeksi HIV dapat mengalami IO jika sistem kekebalannya rusak.
Misalnya, banyak obat yang dipakai untuk mengobati kanker dapat menekan sistem kekebalan.
Beberapa orang yang menjalani pengobatan kanker dapat mengalami IO.
HIV memperlemah sistem kekebalan, sehingga IO dapat berkembang. Jika anda terinfeksi HIV
dan mengalami IO, anda mungkin AIDS.
Di Indonesia, Departemen Kesehatan bertanggung jawab untuk memutuskan siapa yang AIDS.
Depkes mengembangkan pedoman untuk menentukan IO yang apa mendefinisikan AIDS. Jika
anda HIV, dan mengalami satu atau lebih IO “resmi” ini, maka anda AIDS.
IO yang paling umum terlampir di sini, bersama penyakit yang biasa disebabkannya, dan jumlah
CD4 waktu penyakit menjadi aktif:
Kandidiasis (thrush) adalah infeksi jamur pada mulut, tenggorokan, atau vagina. Rentang
CD4: dapat terjadi bahkan dengan CD4 yang agak tinggi.
Virus sitomegalia (CMV) adalah infeksi virus yang menyebabkan penyakit mata yang dapat
mengakibatkan kebutaan. Rentang CD4: di bawah 50.
Berbagai macam virus herpes simpleks dapat menyebabkan herpes pada mulut atau alat
kelamin. Ini adalah infeksi yang agak umum, tetapi jika anda mengidap HIV,
perjangandannya dapat jauh lebih sering dan lebih parah. Penyakit ini dapat terjadi pada
jumlah CD4 berapa pun.
Malaria adalah umum di beberapa daerah di Indonesia. Penyakit ini lebih umum dan lebih
parah pada orang terinfeksi HIV.
Mycobacterium avium complex (MAC atau MAI) adalah infeksi bakteri yang dapat
menyebabkan demam kambuhan, rasa sakit umum, masalah pada pencernaan, dan kehilangan
berat badan yang parah. Rentang CD4: di bawah 75.
Pneumonia Pneumocystis (PCP) adalah infeksi jamur yang dapat menyebabkan pneumonia
(radang paru) yang berbahaya. Rentang CD4: di bawah 200. Sayangnya, IO ini masih umum
terjadi pada orang yang belum mengetahui dirinya terinfeksi HIV.
Toksoplasmosis (tokso) adalah infeksi protozoa otak. Rentang CD4: dibawah 100.
5
Tuberkulosis (TB) adalah infeksi bakteri yang menyerang paru-paru, dan dapat
menyebabkan meningitis (radang selaput otak). Rentang CD4: Setiap orang dengan HIV yang
dites positif terpajan TB sebaiknya diobati.
3. Pencegahan IO
Sebagian besar kuman yang menyebabkan IO sangat umum, dan mungkin anda telah
membawa beberapa dari infeksi ini. Anda dapat mengurangi risiko infeksi baru dengan tetap
menjaga kebersihan dan menghindari sumber kuman yang diketahui yang menyebabkan IO.
Meskipun anda terinfeksi beberapa IO, anda dapat memakai obat yang akan mencegah
pengembangan penyakit aktif. Pencegahan ini disebut profilaksis. Cara terbaik untuk mencegah
IO adalah untuk memakai ART.
6
menyebabkan sel hancur. Suhu efektifnya adalah 121oC pada tekanan 5 kg/cm2 dengan
waktu standar 15 menit. Alat yang digunakan : pressure cooker, autoklaf (autoclave) dan
retort.
2) Panas kering, biasanya digunakan untuk mensterilisasi alat-alat laboratorium. Suhu
efektifnya adalah 160oC selama 2 jam. Alat yang digunakan pada umumnya adalah oven.
7
- Sinar alfa : Memiliki sifat bakterisidal tetapi tidak memiliki daya penetrasi.
- Sinar beta : Daya penetrasinya sedikit lebih besar daripada sinar X.
- Sinar gamma : Kekuatan radiasinya besar dan efektif untuk sterilisasi bahan makanan.
4. Pengendalian Mikroba dengan Filtrasi
Ada dua filter, yaitu filter bakteriologis dan filter udara.
b) Filter bakteriologis biasanya digunakan untuk mensterilkan bahan-bahan yang
tidak tahan terhadap pemanasan, misalnya larutan gula, serum, antibiotika,
antitoksin, dll. Teknik filtrasi prinsipnya menggunakan penyaringan, dimana
yang tersaring hanyalah bakteri saja. Diantara jenis filter bakteri yang umum
digunakan adalah : Berkefeld (dari fosil diatomae), Chamberland (dari
porselen), Seitz (dari asbes) dan seluosa.
8
5. memastikan tangan telah dikeringkan. Hampir semua bakteri transien dapat dihilangkan
dengan sabun dan air, tetapi bakteri residen akan tetap tinggal. Pencuci tangan bakterisida,
misalnya Hibicrub Povidone-iodine.
Yang perlu perhatian khusus saat mencuci tangan adalah area tempat berkumpulnya
mikroorganisme, seperti di sela-sela jari. Walaupun mencuci tangan dengan menggunakan
bakterisida, namun tidak semua bakteri dapat dihilangkan. Tangan tidak pernah steril maka dari
itu kita memerlukan sarung tangan steril dalam melakukan tindakan-tindakan steril. Selain itu
pakaian pelindung yang digunakan ketika memasuki ruangan steril juga dapat mencegah
transmisi mikroorganisme. Dalam menurunkan jumlah organisme kontaminan hal yang perlu
diperhatikan adalah kebersihan, baik itu kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan.
9
BAB II
PENUTUP
A. KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
James, Joyce. dkk, (2008). Prinsip-Prinsip Sains Untuk Keperawatan. Jakarta: Buku Erlangga
Otto, Shirley E. (2003). Buku Saku Keperawatan Onkologi. Jakarta: Buku Kedokteran
Potter, P. A.,dan Perry, A. G. (2005) Fundamentals of Nursing.Ed.4 Volume 2 (Terj. Dr. Adrina
Ferderika). Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/18833/Chapter%20II.pdf?sequence=4
11