SYOK KARDIOGENIK
Jantung tidak mampu memusatkan secara sinkron atau penekanan dan aliran darah ke aorta
dihindarkan. LEVD (The Left Ventrikular End – Diastolik Pressure) dan Arterial Pressure
(LAP) meningkat dari sistolik outflow yang tidak efisien. Pada akhirnya, tekanan arteri
pulmonary selaput interstisial dan alveoli menurunkan daerah permukaan untuk pertukaran
gas.
DAFTAR PUSTAKA
Muttaqin, A. 2009. Buku Ajar Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular dan
Hematologi. Jakarta: Salemba Medika.
Muttaqin, A. 2010. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika.
Bakta, I M. dan Suastika, I K. 1999. Gawat Darurat di Bidang Penyakit Dalam. Jakarta: EGC.
Eliastam, M., Sternbach, L. S., dan Bresler, M. J. 1998. Penuntun Kedruratan Medis. Jakarta:
EGC.
National Heart, Lung, and Blood Institute. 2011. What is Cardiogenic Shock? (Online)
http://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/shock (Diakses 26 September
2015).
Smeltzer, S. C. dan Bare, B. G. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Mayoclinic. 2014. Diseases and Conditions: Cardiogenic Shock Treatments and Drugs (Online)
http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cardiogenic-
shock/basics/treatment/con-20034247 (Diakses 26 September 2015).
Panja, M., Panja, M., Madal, S., dan Kumar, D. 2010. Cardiogenic shock-management, Medicine
Update, 20 (3): 301-308.
No Diagnosa
Tujuan Kriteria Standart Intervensi TT
Dx Keperawatan
1. Penurunan Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Cardiac care.
1.1 Auskult
curah jantung selama 3x24 jam, terdapat perbaikan
asi suara jantung
b.d penurunan curah jantung
1.2 Pastikan
kontraktilitas NOC
level aktivitas yang tidak mempengaruhi kerja jantung yang
miokard 1. Cardiac pump effectiveness
berat
No Indikator 1 2 3 4 5 1.3 Tingkat
1 TD kan secara bertahap aktivitas ketika kondisi klien stabil, misal
aktivitas ringan yang disertai masa istirahat
2 Kelelahan 1.4 Monitor
TTV secara teratur
1.5 Monitor
3 Sianosis
kardiovaskuler status
1.6 Atur
Keterangan Penilaian :
periode aktifitas dengan istirahat untuk menghindari kelelahan.
1 : Severe deviation from normal range. 1.7 Instrusi
2 : Substantial deviation from normal kan pasien untuk melaporkan adanya ketidaknyamanan di
range. dada.
3 : Moderate deviation from normal 1.8 Lakuka
range. n penilaian sirkulasi perifer (edema, CRT, warna, temperature
4 : Mild deviation from normal range. dan nadi perifer)
1.9 Instrusi
5 : No deviation from normal range.
kan pasien dan keluarga tentang pembatasan dan progres
aktifitas klien.
1.10 Kolabor
asi pada pemeriksaan ulang EKG , foto dada, pemeriksaan data
laboratorium (enzim jantung,GDA,elektrolit).
1.11 Kolabor
asi dalam pemberian obat antidisritmia sesuai indikasi, dan bila
digunakan bantu pemasangan/mempertahankan pacu jantung.
No Diagnosa
Tujuan Kriteria Standart Intervensi TT
Dx Keperawatan
2 Gangguan Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama Ventilation Assistance
pertukaran gas b.d 3x24 jam, terdapat perbaikan oksigenasi jaringan. 1. Pertahankan kepatenan airway
2. posisikan klien untuk mengurangi
perubahan
dispnea
membrane kapiler NOC
3. posisikan untuk meringankan
1. Cardiopulmonary Status.
respirasi klien ( meninggikan bed)
2. Respiratory status
4. monitor efek dari posisi terhadap
No Indikator 1 2 3 4 5
saturasi Oksigen
1 RR 5. auskultasi suara nafas
6. monitor otot bantu nafas.
7. monitor status respirasi dan oksigen
2 Saturasi Oksigen 8. ajarkan teknik pursed lip-breathing
9. ajarkan pola nafas efektif.
3 Tekanandarah sistole
dan diastole
Keterangan Penilaian :
1 : Severe deviation from normal range.
2 : Substantial deviation from normal range.
3 : Moderate deviation from normal range.
4 : Mild deviation from normal range.
5 : No deviation from normal range.
No Diagnosa
Tujuan Kriteria Standart Intervensi TT
Dx Keperawatan
3 Intoleransi aktifitas Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama Activity Theraphy
1.1 Monitoring kemampuan pasien untuk
b.d 3x24 jam, kemampuan aktifitas klien membaik
melakukan aktivitas spesifik seperti
ketidakseimbangan NOC
duduk di tempat tidur, berjalan, buang
pemenuhan O2 1. activity tolerance
air kecil di kamar mandi.
terhadap No Indikator 1 2 3 4 5
1.2 Bantu pasien dan keluarga
kebutuhan tubuh. 1 TD
mengidentifikasi ketidakadekuatan
aktifitas.
2 RR 1.3 Bantu pasien untuk mengembangkan
motivasi dan berikan pujian.
3 Nadi dengan
2. Energy management
aktifitas 2.1
4. Monitor status fisiologis pasien seperti
Kemampuan TTV (nadi, TD, RR) yang
beraktifitas mengindikasikan kelelahan.
2.2
Keterangan Penilaian :
1 : Severe deviation from normal range. Monitor respon kardio respirasi terhadap
2 : Substantial deviation from normal range. aktivitas seperti adanya takikardi,
3 : Moderate deviation from normal range. disritmia, gelompang EKG, dispeneu,
4 : Mild deviation from normal range. sesak, RR
5 : No deviation from normal range.