Kelompok 2:
Putri Hisaanah (131511133015)
Galang Tegar Indrawan (131611133106)
Dwi Yanti Rachmasari Tartila (131611133112)
Emmalia Adhifitama (131611133113)
Novita Dwi Andriana (131611133116)
Eka Aprillia Diyah Santi K (131611133125)
Siti Nur Aisa (131611133138)
Nafiul Ikroma Wijayanti (131611133149)
Dosen Pembimbing :
Sylvia Dwi Wahyuni S.Kep., Ns., M.Kep.
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat,
karunia, serta taufik hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Asuhan Keluarga dengan Tahap Perkembangan Anak Prasekolah” dapat selesai dengan
lancar tanpa sedikitpun halangan dan sesuai harapan.
Terima kasih kepada ibu Sylvia Dwi Wahyuni S.Kep., Ns., M.Kep. selaku dosen mata
kuliah Keperawatan Keluarga. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Keperawatan Keluarga. Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Demikian yang dapat Penulis sampaikan, semoga makalah ini memberikan pengetahuan
baru bagi kita semua dan dapat memberikan manfaat bagi pembacanya. Terima kasih atas
perhatiannya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain juga harus terpenuhi,
mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di luar keluarga (keluarga lain
dan keluarga sekitar), pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak, pembagian
tanggung jawab anggota keluarga, merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi
tumbuh kembang anak (Friedman, 2010).
Keluarga dengan usia anak prasekolah mempunyai masalah kesehatan yang sering
terjadi. Masalah kesehatan yang sering terjadi pada tahap perkembangan keluarga ini antara
lain kesulitan belajar, gangguan tingkah laku, gangguan pola tidur, perawatan gigi yang tidak
adekuat, penganiayaan anak, penyalahgunaan zat hingga penyakit menular /infeksi (Edelman
& Mandle, 1986 dalam Setiadi 2008 ).
Anak merupakan individu yang yang berada dalan satu rentang perubahan
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak – anak merupakan masa
pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dar bayi ( 0-1 tahun ), usia bermain/ toddler (
1-2, 5 tahun ), prasekolah ( 2,5 – 5 tahun ) usia sekolah ( 5-11 tahun), hingga remaja (11- 18
tahun ). Anak merupakan bagian atau anggota keluarga, sering dikatakan sebagai potret atau
gambar dari orang tuanya saat masih kecil. Namun tidaklah demikian, karena anak merupakan
individu tersendiri yang bertumbuh dan berkembang secara unik dan tidak dapat diulang
setelah usianya bertambah.
Keluarga dengan tahap anak prasekolah atau TK memerlukan perhatian yang khusus
terhadap perkembangan fisik, social , emosional dan kognitif anak. disamping itu keluarga
mempunyai tugas yaitu memenuhi kebutuhan anak rumah rasa aman, membantu untuk
bersosialisasi mempertahankan hubungan yang sehat keluarga intern dan luar, pembagian
tanggung jawab, dan kegiatan untuk menstimulasi perkembangan anak. Anak usia prasekolah
merupakan masa keemasan (golden age) bagi anak. Masa keemasan (golden age) ini
mempunyai arti penting dan berharga karena masa ini merupakan pondasi bagi masa depan
anak. Masa ini anak memiliki kebebasan untuk berekspresi tanpa adanya suatu aturan yang
menghalangi dan membatasinya. Masa keemasan (golden age) ini perlu bagi orangtua untuk
memberikan penanaman kedisipilinan kepada anak agar anak dapat menerapkan disiplin sejak
dini yang akan mempengaruhi kedisiplinan anak pada masadewasanya nanti. ( Soetjiningsih,
2002).
2
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana konsep teori keluarga ?
1.2.2 Bagaimana konsep teori perkembangan prasekolah ?
1.2.3 Bagaimana asuhan keperawatan keluarga dengan perkembangan anak usia prasekolah?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui tentang konsep teori keluarga
1.3.2 Mengetahui tentang konsep teori perkembangan prasekolah
1.3.3 Mengetahui tentang asuhan keperawatan keluarga dengan perkembangan anak usia
prasekolah
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan
informasi dalam bidang keperawatan tentang asuhan keperawatan keluarga dengan
perkembangan anak usia prasekolah
1.4.2. Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis dari makalah tentang asuhan keperawatan keluarga dengan
perkembangan anak usia prasekolah ini sebagai berikut :
1.4.2.1 Bagi Instansi Akademik
Sebagai bahan masukan dalam kegiatan proses belajar mengajar tentang asuhan
keperawatan keluarga dengan perkembangan anak usia prasekolah yang dapat digunakan
acuan bagi praktek mahasiswa keperawatan.
1.4.2.2 Bagi penulis
Sebagai sarana dan alat dalam memperoleh pengetahuan dan pengalaman
khususnya dibidang keperawatan keluarga.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2. Matrineal
Matrineal adalah keluarga adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi , dimana hubungan itu dihubungkan melalui jalur garis ibu.
3. Patrilokal
Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama saudara suami
4. Keluarga kawinan
Suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga , dan beberapa sanak saudara yang
menjadi bagian keluarga kerena adanya hubungan dengan suami istri.
4
3. Fungsi reproduksi adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga
kelangsungan keluarganya .
4. Fungsi ekonomi adalah keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluaga
secara ekonomi dan tempat untuk memenuhi kebutuhan keluarga .
5. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan yaitu fungsi untuk mempertahankan
keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi.
2.4 Tugas Keluarga Di Bidang Kesehatan
Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai peran di bidang
kesehatan meliputi :
5
‘arsitek keluarga’, maka adalah penting bagi mereka untuk memperkokoh kemitraan
mereka, agar pernikahan mereka tetap hidup dan lestari.
Pada tahap ini anak-anak prasekolah harus banyak belajar, khususnya dalam hal
kemandirian. Mereka harus mencapai otonomi yang cukup dan mampu memenuhi
kebutuhan sendiri agar dapat menangani diri mereka sendiri tanpa campur tangan orang
tua dimana saja dan kapan saja. Pengalaman di kelompok bermain atau program yang
serupa lainnya merupakan cara yang baik untuk membantu perkembangan semacam ini.
Peningkatan yang tajam dalam IQ dan keterampilan sosial telah dilaporkan terjadi setelah
anak menyelesaikan sekolah taman kanak-kanak selama 2 tahun (Kraft et al,1968 dalam
Friedman, 1992).
2.6 Tahap – tahap perkembangan prasekolah
a) Pertumbuhan
Beberapa aspek pertumbuhan fisik terus menjadi stabil dalam tahun prasekolah. Waktu
rata-rata denyut jantung dan pernapasan menurun hanya sedikit mendekati 90x/menit
dan pernapasan 22-24x/menit. TD meningkat sedikit ke nilai rata-rata 95/58mmH.
Berat badan anak meningkat kira-kira 2,5 kg per tahun, berat rata-rata pada usia 5
tahun adalah kira-kira 21 kg, hampir 6 kali berat badan lahir. Prasekolah bertumbuh 2-
3 inci per tahun, panjang mereka menjadi dua kali lipat panjang lahir pada usia 4
tahun,dan berada pada tinggi rata-rata 43 inci pada ulang tahun kelima mereka.
Perpanjangan tungkai kaki menghasilkan penampilan yang lebih kurus. Kepala sudah
mencapai 90% dari ukuran orang dewasa pada ulang tahun ke enam. Perbedaan kecil
terjadi antara jenis kelamin, walaupun anak laki-laki sedikit lebih besar dengan lebih
banyak otot dan kurang jaringan lemak. Kekurangan nutrisi umunya terjadi pada anak-
anak berusia dibawah 6 tahun adalah kekurangan vitamin A dan C serta zat besi.
Konsumsi karbohidrat dan lemak dalam jumlah yang sangat besar dari makanan yang
berlemak bisa menimbulkan kegemukan dan menjadikan anak prasekolah dalm
kondisi sangat lapar. Orang tua dan penberi pelayanan perlu membuat asaha secara
sadar untuk membantu anak prasekolah mengembangkan kebiasaan makan yang sehat
dan mencegah defisiensi dan kelebihan.
6
b) Perkembangan
1. Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan semakin besar dan
dapat mengembangkan pola sosialisasinya.
2. Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri, seperti mandi, makan,
minum, menggosok gigi, BAK, dan BAB.
3. Mulai memahami waktu.
4. Penggunaan tangan primer terbentuk.
c) Perkembangan psikosial
Fase berkembangan psikoseksual untuk anak usia sekolah masuk pada fase
falik. Selama fase ini, genitalia menjadi area yang menarik dan area tubuh yang
sensitif. Anak mulai mengetahui perbedaan jenis kelamin dengan mengetahui adanya
perbedaan jenis kelamin.
Fase perkembangan psikososial pada anak usia prasekolah adalah inisiatf vs
rasa bersalah. Perkembangan ini diperoleh dengan cara mengkaji lingkungan melalui
kemampuan bereksplorasi terhadap lingkungannya. Anak belajar mengendalikan diri
dan memanipulasi lingkungan. Inisiatif berkembang dengan teman sekelilingnya.
Kemampuan anak berbahasa meningkat. Anak mulai menuntut untuk melakukan
tugas. Hasil akhir yang diperoleh adalah menghasilkan suatu prestasinya.Perasaan
bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu berpretasi. Rasa bersalah
dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi, lebih marah, mengalami regresi,
yaitu kembali ke perkembangan sebelumnya, misalnya mengompol dan menghisap
jempol.
d) Perkembangan kognitif
Fase berkembangan kognitif anak usia prasekolah adalah fase praoperasional.
Karakteristik utama perkembangan intelektual tahap ini didasari sifat egosentris.
Pemikiran di dominasi oleh apa yang dilihat, dirasakan dan dengan pengalaman
lainnya. Fase ini dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Prokonseptual ( 2- 4 tahun )
Anak mengembangkan kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan
bermasyarakat. Anak mulai mengembangkan sebab-akibat, trial dan error dan
7
menginterpretasikan benda/kejadian. Anak mulai menggunakan sinbulkata-
kata, mengingat masa lalu, sekarang dan yang akan datang.
2. Intuitive thuoght ( 4-7 tahun )
Anak mampu bermasyarakat namun masih belum mampu berpikir timbal balik.
Anak biasanya banyak meniru perilaku orangdewasa tetapi sudah bisa memberi
alasan pada tindakan yang dilakukan.
2.7 Masalah kesehatan mayoritas pada keluarga prasekolah
a) Masalah kesehatan fisik :
1. Pada tahap anak usia prasekolah, memiliki keinginan yang besar untuk
mengeksplorasi dunia sekitarnya, sehingga kecelakaan (jatuh, luka
bakar,keracunan & kecelakaan-kecelakaan) menjadi penyebab utama kematian dan
cacat.
2. Anak-anak usia prasekolah seringkali menderita penyakit infeksi menular karena
paparan spesifik virus dan bakteri meningkat.
b) Masalah kesehatan psikososial:
1. Masalah kesehatan psikososial keluarga yang utama adalah hubungan perkawinan.
Beberapa studi mencoba meneliti menurunnya kepuasan yang dialami oleh banyak
pasangan selama tahun-tahun ini dan perlunya penanganan untuk masalah ini untuk
memperkokoh dan memberikan semangat lagi pada unit yang vital ini.
2. Persaingan diantara kakak-adik
3. Masalah-masalah kesehatan lain yang penting adalah keluarga berencana,
kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan, masalah-masalah pengasuhan anak
seperti membatasi lingkungan (disipin), penganiayaan dan menelantarkan anak,
keamanan di rumah dan masalah-masalah komunikasi keluarga
2.8 Fungsi perawat dalam perkembangan keluarga prasekolah
Tujuan utama bagi perawat yang bekerja dengan keluarga dan anak usia pra sekolah
adalah membantu mereka membentuk gaya hidup sehat dan memfasilitasi pertumbuhan fisik,
intelektual, emosional dan sosial secara optimal (Wilson,1088,hal 177, dalam Friedman,1995).
Strategi – strategi promosi kesehatan umum berhubungan erat selama tahap ini, karena
tingkah laku gaya hidup yang dipelajari selama masa kanak-kanak dapat menyebabkan
konskuensi jangka pendek dan jangka panjang. Pendidikan kesehatan diarahkan pada
8
pencegahan masalah-masalah kesehatan utama seperti merokok, penyalahgunaan obat-obatan
terlarang dan alkohol, seksualitas manusia, keselamatan, diet dan nutrisi, olahraga, penanganan
stress/ dukungan sosial.
Hal lain yang dapat dilakukan oleh perawat dalam perkembangan anak pada tahap pra
sekolah adalah :
1. Monitor perkembangan awal masa kanak-kanak, merujuk anak apabila ada gangguan atau
indikasi pada anak yang mencurigakan.
2. Pendidikan dalam tindakan pertolongan pertama dan kedaruratan
3. Koordinator dg layanan pediatric
4. Penyelia imunisasi
5. Konselor pada nutrisi dan latihan
6. Pendidik dlm isu pemecahan masalah mengenai kebiasaan kesehatan
7. Pendidik tentang higiene perawatan gigi
8. Konselor pada keamanan lingkungan di rumah
9. Fasilitator dalam hubungan interpersonal
2.9 Peran orangtua dalam tahap perkembangan prasekolah
Tugas utama dari keluarga adalah mensosialisasikan anak. Anak-anak usia prasekolah
mengembangkan sikap diri sendiri (konsep diri) dan secara cepat belajar mengekspresikan diri
mereka, seperti tampak menangkap kemampuan bahasa secara cepat.
Tugas lain pada masa ini adalah menyangkut bagaimana mengintegrasikan anggota
keluarga yang baru (anak kedua dan ketiga) sementara masih memenuhi kebutuhan anak yang
lebih tua. Penggeseran seorang anak oleh bayi baru lahir secara psikologis merupakan kejadian
traumatik. Persiapan anak-anak menjelang kelahiran seorang bayi akan membantu
memperbaiki situasi, khususnya jika orang tua sensitif dengan perasaan dan tingkah laku anak
yang lebih tua. Persaingan di kalangan kakak-adik biasanya diungkapkan dengan memukul
atau berhubungan negatif dengan bayi, tingkah laku regresif atau melakukan kegiatan-kegiatan
yang menarik perhatian. Cara terbaik menangani persaingan kakak adik adalah dengan
meluangkan waktu setiap hari untuk berhubungan lebih erat dengan anak yang lebih tua, untuk
meyakinkan bahwa ia masih dicintai dan dikehendaki.
Ketika anak mencapai usia pra sekolah,orang tua mulai belajar berpisah dengan anak-
anaknya ketika mereka mulai masuk ke kelompok bermain, tempat penitipan anak, atau TK.
9
Tahap ini terus berlangsung selama usia prasekolah sampai memasuki usia sekolah. Berpisah
seringkali sulit bagi orang tua dan mereka perlu mendapatkan dukungan dan penjelasan tentang
bagaimana penguasaan tugas-tugas perkembangan anak usia prasekolah, memberikan
kontribusi untuk semakin meningkatnya otonomi mereka.Berpisah dari orang tua juga dirasa
sulit oleh anak-anak usia prasekolah. Pisah dapat terjadi karena orang tua pergi bekerja, ke
rumah sakit, malakukan perjalanan atau berlibur. Persiapan keluarga untuk berpisah dengan
anak sangat penting dalam membantu anak menyesuaikan diri dengan perubahan. Kedua orang
tua perlu memiliki kesenangan dan kontak di luar rumah untuk mengawetmudakan mereka,
sehingga mereka dapat melaksanakan berbagai tugas dan tanggungjawab di rumah.
Tahap Perkembangan Tugas Perkembangan
10
BAB 3
ANALISIS KASUS
3.1 Kasus
Tn. D dan Ny. A menikah pada tanggal 28 Maret 2015, saat ini mereka di karuniai anak
berumur 3 tahun. Keluarga Tn. D termasuk keluarga yang memiliki perekonomian menengah
ke bawah. Mereka bertempat tinggal di Desa Boteng, Kec. Menganti - Kab.Gresik. Tn. D
adalah salah satu pegawai di informa, dan istrinya Ny. A adalah seorang ibu rumah tangga.
Saat ini Ny. A sedikit khawatir karena pada tahun ini anaknya mulai bandel dan aktif-aktifnya
sehingga menimbulkan kekhawatiran. Pada saat ini An. D sudah memasuki bangku taman
bermain (PG). Saat kegiatan belajar mengajar selesai An. D sering meminta jajan-jajanan yang
sembarangan (berwarna menarik), sehingga Ny. A cemas apabila anaknya diare. Saat ini
mereka mengontrak rumah. Tn. D dalam seminggu libur hanya sekali pada hari selasa, saat
libur pun Tn. D tidak pernah keluar rumah hanya berdiam di rumah, sekalipun keluar rumah
saat berangkat kerja saja, saat ada kerja bakti rutinan bapak-bapak dan kebetulan Tn. D libur
jarang ikut dan memilih untuk diwakilkan dengan memberi konsumsi warga.
11
3.2 Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Tn. D Ny. A
Keterangan :
COWOK 12
CEWEK
An.D
Ecomap
- Bekerja - Berbelanja
35Thn 32Thn sayur.
wiraswasta.
- Kerja shift. - Mengantur
- Libur selasa. sekolah (senin,
- 9-6pm. rabu, jumat).
- Mengaji di pagi
hari.
3 Thn
13
Perawatan Kesehatan : √ Baik - Baik
Kurang
Catatan : tidak berfungsinya fungsi sosial dikarenakan Tn. D dan Ny. Ajarang berkomunikasi
dengan warga sekitar lingkungan rumah.
Tempat Sampah
Kepemilikan tempat sampah : ya
Jenis : tertutup
DAPUR KAMAR
Denah rumah
MANDI
KAMAR
2
RUANG TAMU
KAMAR
14
1
Pemeriksaan Fisik
15
S : 36o c S : : 36o c S : : 36o c
TB , BB TB : 85 cm TB : 157 cm TB : 161 cm
BB : 13 kg BB : 46 cm BB : 80 kg
Mata Mata tidak anemis, Mata tidak anemis, Mata tidak anemis,
secret tidak ada secret tidak ada secret tidak ada
Mulut Mukosa lembab, Mukosa lembab, Mukosa lembab,
tidak ada kesulitan tidak ada kesulitan tidak ada kesulitan
menelan. menelan. menelan.
Leher Tidak ada benjolan, Tidak ada benjolan, Tidak ada benjolan,
tidak ada tidak ada tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar limfe. kelenjar limfe. kelenjar limfe.
Dada Bunyi jantung dan Bunyi jantung dan Bunyi jantung dan
paru normal. paru normal. paru normal.
Abdomen Tidak ada kembung. Tidak ada kembung. Tidak ada kembung.
2. Analisa data
16
1. Terlihat Tn. D adalah
seorang yang sangat
pendiam
2 18 Maret 2019 Subjektif : Domain 1
1. Ny. A mengatakan Promosi Kesehatan
anaknya suka jajan Kelas 2
sembarangan dan meilih Manajemen Kesehatan
jajanan yang berwarna Kode 00188
mencolok Perilaku kesehatan
Objektif : cenderung beresiko
1. Terlihat dari riwayat anak An.D yang
pernah mengalami diare mengkonsumsi jajanan
sembarangan
3. Prioritas Masalah
17
Potensial untuk dicegah Menurut keluarga, ke
depan kondisi ini
Tinggi 3 dapat dicegah apabila
3. 1 3/3 x 1
Cukup 2 Tn. D patuh terhadap
penatalaksanaannya.
Rendah 1
Menonjolnya masalah Keluarga sepakat
masalah kesehatan
Segera 2 Tn. D ini adalah
4. 2/2 x 1
Tidak perlu 1 1 masalah yang perlu
segera diatasi.
Tidak dirasakan 0
TOTAL 4
Masalah 2 : Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada An D
18
Potensial untuk dicegah Menurut keluarga,
ke depan kondisi ini
1. Tinggi 3 dapat dengan mudah
dicegah apabila An.
3. 2. Cukup 2 1 3/3 x 1
D dan keluarga
patuh dan paham
3. Rendah 1 dengan edukasi yang
telah diberikan.
19
- 1603 perilaku - Dukung pasien untuk
pencarian kesehatan berpartisipasi dalam
- 1634 perilaku monitor dan pencatatan
skrining kesehatan perilaku .
pribadi 5250 dukungan
2. Membuat keputusan pengambilan keputusan
tindakan kesehatan - Jadilah sebagai
yang tepat penghubung antara pasien
- 1606 Partisipasi dan keluarga
dalam keputusan - Informasikan pada pasien
perawatan kesehatan mengenai pandangan-
- 1614 otonomi pribadi pandangan atau solusi
3. Memanfaatkan alternatif dengan cara
fasilitas kesehatan yang jelas dan
- 1613 mendapatkan mendukung.
bantuan dari 5520 Fasilitas pembelajaran
professional - Berikan informasi
kesehatan dengan cara yang tepat ,
- 1616 mencari seperti mulai dari hal
bantuan jika di yang sederhana kepada
perlukan informasi yang lebih
kompleks , dari informasi
yang diketahui terlebih
dahulu , dari informasi
yang konkrit ke informasi
yang abstrak .
- Jika memungkinkan ,
berikan contoh langsung
orang yang pernah
mengalami pengalaman
yang sama .
20
2 Domain 1 Tujuan : 5602 Pengajaran proses
Promosi Kesehatan Setelah dilakukan penyakit
Kelas 2 kunjungan rumah sebanyak - Kaji tingkat pengetahuan
Manajemen Kesehatan 3x30 menit diharapkan keluarga tentang
Kode 00188 keluarga mampu pentingnya kesehatan
Perilaku kesehatan mengetahui kesehatan keluarga
cenderung beresiko
keluarga yang baik terutama - Jelaskan beberapa
An.D yang
mengkonsumsi untuk An.D dengan indikasi penyakit yang bisa terjadi
jajanan sembarangan
: dalam kesehatan keluarga
1. Mengenali masalah apabila jajan
kesehatan sembarangan
- 1803 Pengetahuan - Review pengetahuan
proses penyakit keluarga tentang
2. Membuat keputusan kesehatan yang selama
tindakan kesehatan ini mereka ketahui
yang tepat - Kenali pengetahuan
- 1603 Perilaku keluarga tentang masalah
pencarian kesehatan pada anaknya
3. Merawat keluarga - Berikan informasi pada
1902 Kontrol resiko keluarga dalam
mengenali jajanan yang
baik untuk anaknya
- Diskusikan perubahan
gaya hidup yang tepat
untuk keluarga
- Rekomendasikan jajanan
dan makanan yang baik
untuk dikonsumsi anak
- Jelaskan alasan dibalik
manajemen penanganan
21
yang sudah
direkomendasikan
5510 Pendidikan
kesehatan
- Bantu keluarga untuk
memperjelas nilai dari
kesehatan keluarga
- Rumuskan tujuan dalam
program pendidikan
kesehatan
- Tekankan manfaat dari
kesehatan secara positif
- Ajarkan startegi dalam
menolak perilaku yang
tidak sehat dan beresiko
- Tekankan pola hidup
yang sehat dan bebrapa
makanan dan jajanan
yang sehat
6610 Identifikasi resiko
- Kaji riwayat kesehatan
masa lalu keluarga
- Identifikasi starkteri
koping yang digunakan
- Pertimbangkan status
pemenuhan kebutuhan
sehari-hari pada anak
- Pertimbangkan
pemenuhan terhadap
22
perawatan apabila
diperlukan
- Instruksikan faktor resiko
dan rencana untuk
mengurangi faktor resiko
- Gunakan rangcangan
tujuan mengurangi
jajanan yang tidak sehat
yang saling
menguntungkan dengan
tepat
5. Implementasi dan Evaluasi
Diagnosa
No Implementasi Waktu Evaluasi
Keperawatan
1 Domain Modifikasi perilaku S
Hubungan peran 17/03/19 - Tn D mengatakan
- Tanyakan kepada Pukul bahwa figur yang
Kelas 3 Tn D hal apa yang 09.30- dapat mempengaruhi
Penampilan peran membuat atau figur 11.00 persepsinya adalah
seperti apa yang WIB ibunya
Kode 00052 bisa - Tn D mengatakan
Hambatan mempengaruhi bahwa kegiatan
interaksi sosial mindset klien , berkumpul dengan
Tn.D dengan sehingga Tn D warga adalah
warga di lebih semangat kegiatan positif .
rumahnya dalam menjalani - Tn D mau ikut
perubahan pada berkumpul ketika
dirinya . ada waktu benar-
- Tanamkan kepada benar luang .
Tn . D bahwa apa O
yang klien pilih - Tn D mau
sebuah opsi yang menceritakan kepada
dapat menunjang perawat penyebab
peningkatan kenapa ia tidak mau
kualitas hidu pada ikut kegiatan kerja
dirinya . bakti .
- Mendukung Tn D - Tn D sudah mampu
dalam menentukan memilih apa yang
23
perilaku yang harusnya ia lakukan
positif dengan ketika libur bekerja ,
harapan dan tujuan yaitu bertegur sapa
yang baik . dengan tetangga
sekitar rumah .
Dukungan pengambilan - Tn D mulai mau
keputusan mengobrol dengan
- Ciptakan tetangga sebelah
hubungan saling rumah , untuk
percaya dengan berjanjian berangkat
Tn D , lakukan saat ada kegaiatan
pertemuan kumpul-kumpul
khusus dengan warga berlangsung ,
keluarga dan Tn bukan hanya kerja
D , sehingga Tn bakti.
D bersedia
menyampaikan A
apa saja - Tn D telah mampu
permasalahan memilih dan
yang dialami memutuskan
olehnya . tindakan atau
- Jelaskan kepada perilaku seperti apa
Tn D bahwa yang harus ia
dengan lakukan didalam
membina sebuah lingkup
hubungan baik tempat tinggalnya .
dengan orang - Tn D telah
lain akan menyadari bahwa
berdampak selama ini ketika
positif, seperti libur bekerja
ketika seharusnya ia
membutuhkan memanfaatkan waktu
bantuan ada luangnya untuk
yang membantu bersosialisasi sebagai
. bentuk menjalin
Fasilitas pembelajaran hubungan gotong
- Berikan informasi royong
mengenai bahwa
suatu P
permasalahan yang Masalah teratasi
dialami ada sebuah Intervensi dihentikan
solusi sederhana ,
tanamkan kepada
Tn D sebagai
masyarakat dalam
suatu perumahan
24
bahwa manusia
adalah makhluk
sosial – yang selalu
membutuhkan
bantuan orang lain
.
Berikan contoh
realita bahwa
makhluk sosial itu
selalu
membutuhkan
orang lain dalam
bermasyarakat ,
dengan adanya
kegiatan seperti
kerja bakti
diharapkan
meningkatkan
sosialisasi antar
tetangga sehingga
tercipta suatu
persaudaraan .
2 Domain 1 - Menggali seberapa S:
Promosi pengetahuan 19/03/19 - Orang tua
Kesehatan keluarga dalam pukul mengatakan sudah
Kelas 2 mengenali masalah 14:00 memahami masalah
Manajemen kesehatan keluarga WIB kesehatan dalam
Kesehatan terutama untuk keluarganya dengan
Kode 00188 An.D menyadari dan
Perilaku - Membantu mengatakan bahwa
kesehatan keluarga untuk jajanan yang selama
cenderung mengenali ini dikonsum anaknya
beresiko An.D beberapa jajanan sangat buruk untuk
yang yang kesehatan anaknya
mengkonsumsi membahayakan - Orang tua
jajanan untuk kesehtan mengatakan sudah
sembarangan keluarga terutama memahami cara untuk
untuk An.D memilah jajanan dan
- Membantu makanan yang sehat
keluarga untuk dengan memberikan
mengidentifikasi beberapa contoh
beberapa perilaku jajanan dan
yang tidak baik makanannya
untuk kesehatan - Orang tua
keluarga mengatakan bahwa
sudah memahami
25
- Menjelaskan untuk memonitor
kepada keluarga anaknya ketika
betapa pentingnya membeli jajanan
menjaga kesehatan diluar rumah
keluarga dan - Orang tua sudah
mengawasi An.D mengatakan dan
untuk tidak jajan menjelaskan hal-hal
sembarangan yang harus dilakukan
- Memberitahu apabila terjadi
keluarga beberapa masalah kesehatan
jenis makanan seperti diare dengan
yang sebaiknya cara membawa
tidak dikonsumsi anaknya secepat
keluarga terutama mungkin ke
An.D pelayanan kesehatan
- Menjelaskan akibat terdekat
dari kurangnya O:
menjaga kesehatan - Orang tua mampu
dan pemilihan menjelaskan masalah
jajanan untuk yang tengah dihadapi
An.D keluarga
- Menjelaskan - Orang tua mampu dan
kepada keluarga mengetahui cara
makanan atau memonitoring
jajanan yang baik anaknya
untuk dikonsumsi - Otang tua sudah
keluarga terutama mampu membedakan
jajanan untuk jajanan dan makanan
An.D yang baik untuk
- Menganjurkan keluarga terutama
keluarga untuk anaknya dengan
selalu memonitor menyebutkan
jajanan yang beberapa contohnya
dikonsumsi oleh - Orang tua sudah
keluarga terutama mampu memutuskan
jajanan yang tindakan yang tepat
dikonsumsi oleh apabila terjadi
An.D masalah kesehatan
Menganjurkan dan seperti diare dan
memberikan muntah pada anaknya.
dorongan kepada A:
keluarga untuk Keluarga telah
segera membawa mampu
anggota keluarga melakukan
ke pelayanan tugas kesehatan
kesehatan terutama keluarga dalam
26
An.D apabila menyelesaiakan
terjadi masalah masalah resiko
kesehatan pada
An.D
P:
Masalah
teratasi
Intervensi
dihentikan
27
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan (perkawinan/kesepakatan),
hubungan (darah/adopsi/kesepakatan), tinggal bersama dalam satu atap (serumah), ada
peran masing-masing anggota keluarga, dan ikatan emosional.
Anak usia prasekolah merupakan perkembangan individu yang terjadi sekitar 2,5 –
5 tahun, pada usia ini anak berusaha mengendalikan lingkungan dan mulai belajar
menyesuaikan diri secara rasional. Usia ini juga sering disebut dengan masa pancaroba,
karena pada umumnya anak pada masa ini dorongan keingintahuannya sangat kuat.
Keluarga dengan anak prasekolah memiliki tugas untuk melatih setiap tahap
perkembangannya yaitu pertumbuhan, perkembangan, perkembangan psikososial, dan
perkembangan kognitif.
4.2 Saran
Bagi mahasiswa diharapkan nantinya sebagai perawat bisa mengaplikasikan ilmu ini
atau menerapkannya dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan baik dan
benar.
28
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak,Wahid Iqbal,dkk. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep Dan Aplikasi. Jakarta:
Salemba Medika.
Sanusi Ahmad. 2015. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Balita dan Prasekolah. Jakarta:
Universitas muhammadiyah, fakultas ilmu keperawatan
Suryaningsih, Sofi. 2017. Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tahap Perkembangan Usia Anak
Prasekolah Dengan Masalah Ketidakmampuan Menjadi Orang Tua Di Wilayah Kerja
Puskesmas Gombong I. Gombong : Stikes Muhammadiyah.
Herdman, T.H, Sigemi,K, 2017, NANDA International Nursing Diagnosis : Definition and
Clasification 2018-2020 Edisi-8, Jakarta, EGC.
Moorhead,S, Marion J, Meridean L.M, Elisabeth S, 2017, Nursing Outcomes Clasification (NOC),
Edisi-5, Indonesia, CV.Mocomedia.
Bulechek, G.M, Howard K.B, Joanne M.D, Cheryl M.W, 2017, Nursing Intervention Clasification
(NIC), Edisi-6, Indonesia, CV.Mocomedia.
29