Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH ASUHAN KELUARGA DENGAN TAHAP

PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH

Kelompok 2:
Putri Hisaanah (131511133015)
Galang Tegar Indrawan (131611133106)
Dwi Yanti Rachmasari Tartila (131611133112)
Emmalia Adhifitama (131611133113)
Novita Dwi Andriana (131611133116)
Eka Aprillia Diyah Santi K (131611133125)
Siti Nur Aisa (131611133138)
Nafiul Ikroma Wijayanti (131611133149)

Dosen Pembimbing :
Sylvia Dwi Wahyuni S.Kep., Ns., M.Kep.

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat,
karunia, serta taufik hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Asuhan Keluarga dengan Tahap Perkembangan Anak Prasekolah” dapat selesai dengan
lancar tanpa sedikitpun halangan dan sesuai harapan.
Terima kasih kepada ibu Sylvia Dwi Wahyuni S.Kep., Ns., M.Kep. selaku dosen mata
kuliah Keperawatan Keluarga. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Keperawatan Keluarga. Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Demikian yang dapat Penulis sampaikan, semoga makalah ini memberikan pengetahuan
baru bagi kita semua dan dapat memberikan manfaat bagi pembacanya. Terima kasih atas
perhatiannya.

Surabaya, 10 Maret 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii


DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 3
1.3 Tujuan ........................................................................................................................ 3
1.4 Manfaat ....................................................................................................................... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep dasar keluarga ................................................................................................ 4
2.2 Struktur keluarga ......................................................................................................... 4
2.3 Fungsi keluarga ........................................................................................................... 4
2.4 Tugas keluarga dalam bidang kesehatan ..................................................................... 5
2.5 Definisi perkembangan prasekolah ............................................................................. 5
2.6 Tahap – tahap perkembangan prasekolah ................................................................... 6
2.7 Masalah kesehatan mayoritas pada keluarga prasekolah ............................................ 8
2.8 Fungsi perawat dalam perkembangan keluarga prasekolah ........................................ 8
2.9 Peran orangtua dalam tahap perkembangan prasekolah ............................................. 9
BAB 3 ANALISIS KASUS
3.1 Kasus ........................................................................................................................... 11
3.2 Asuhan Keperawatan .................................................................................................. 12
3.5 Asuhan keperawatan ...................................................................................................
BAB 4 PENUTUP
4.1 Simpulan ..................................................................................................................... 28
4.2 Saran ........................................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 29

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui
praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan untuk menyelesaikan
masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendidikan proses
keperawatan. Secara umum, tujuan keperawatan keluarga adalah ditingkatkannya kemampuan
keluarga dalam mengantasi masalah kesehatan keluarga secara mandiri. Asuhan keperawatan
keluarga pada anak prasekolah adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan kepada
keluarga dengan anak usia prasekolah. Dimana, pada anak usia inilah yang rentan dan memiliki
masalah tertentu dalam menghadapi proses tumbuh kembangnya. Peran keluarga sangat
dibutuhkan sehingga proses tumbuh dan kembang anak dapat mencapai hasil yang sesuai
dengan yang diharapkan, terutama dalam pola hidup sehat.
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat dimana terjadi interaksi Antara
anak dan orang tuanya (Padila,2012). Sedangkan menurut Friedman (2010) keluarga adalah
dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan
atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan
didalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan. Menurut
Duval (1985) dalam (Setiadi, 2008), menyebutkan bahwa keluarga memiliki tahap
perkembangan menjadi delapan adalah sebagai berikut: keluarga dengan pasangan baru
(Berganning Family), keluarga dengan anak pertama < 30 bulan (Child Bearing), keluarga
dengan anak prasekolah, keluarga dengan anak usia sekolah (6 – 13 tahun), keluarga dengan
anak remaja (13-20 tahun), keluarga dengan anak dewasa (anak 1 meninggalkan rumah),
keluarga usia pertengahan (Midle Age Family), dan keluarga dengan lansia.
Tahap perkembangan keluarga mempunyai tugas perkembangannya masing-masing,
salah satunya adalah tahap perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah. Tahap ini
mulai saat kelahiran anak pertama berusia 3 tahun dan berakhir saat anak berusia 6 tahun.
(Patmonodewo, 2008).Oleh karena itu keluarga dengan tahap perkembangan usia anak
prasekolah mempunyai tugas antara lain membantu anak untuk bersosialisasi, beradaptasi

1
dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain juga harus terpenuhi,
mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di luar keluarga (keluarga lain
dan keluarga sekitar), pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak, pembagian
tanggung jawab anggota keluarga, merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi
tumbuh kembang anak (Friedman, 2010).
Keluarga dengan usia anak prasekolah mempunyai masalah kesehatan yang sering
terjadi. Masalah kesehatan yang sering terjadi pada tahap perkembangan keluarga ini antara
lain kesulitan belajar, gangguan tingkah laku, gangguan pola tidur, perawatan gigi yang tidak
adekuat, penganiayaan anak, penyalahgunaan zat hingga penyakit menular /infeksi (Edelman
& Mandle, 1986 dalam Setiadi 2008 ).
Anak merupakan individu yang yang berada dalan satu rentang perubahan
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak – anak merupakan masa
pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dar bayi ( 0-1 tahun ), usia bermain/ toddler (
1-2, 5 tahun ), prasekolah ( 2,5 – 5 tahun ) usia sekolah ( 5-11 tahun), hingga remaja (11- 18
tahun ). Anak merupakan bagian atau anggota keluarga, sering dikatakan sebagai potret atau
gambar dari orang tuanya saat masih kecil. Namun tidaklah demikian, karena anak merupakan
individu tersendiri yang bertumbuh dan berkembang secara unik dan tidak dapat diulang
setelah usianya bertambah.
Keluarga dengan tahap anak prasekolah atau TK memerlukan perhatian yang khusus
terhadap perkembangan fisik, social , emosional dan kognitif anak. disamping itu keluarga
mempunyai tugas yaitu memenuhi kebutuhan anak rumah rasa aman, membantu untuk
bersosialisasi mempertahankan hubungan yang sehat keluarga intern dan luar, pembagian
tanggung jawab, dan kegiatan untuk menstimulasi perkembangan anak. Anak usia prasekolah
merupakan masa keemasan (golden age) bagi anak. Masa keemasan (golden age) ini
mempunyai arti penting dan berharga karena masa ini merupakan pondasi bagi masa depan
anak. Masa ini anak memiliki kebebasan untuk berekspresi tanpa adanya suatu aturan yang
menghalangi dan membatasinya. Masa keemasan (golden age) ini perlu bagi orangtua untuk
memberikan penanaman kedisipilinan kepada anak agar anak dapat menerapkan disiplin sejak
dini yang akan mempengaruhi kedisiplinan anak pada masadewasanya nanti. ( Soetjiningsih,
2002).

2
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana konsep teori keluarga ?
1.2.2 Bagaimana konsep teori perkembangan prasekolah ?
1.2.3 Bagaimana asuhan keperawatan keluarga dengan perkembangan anak usia prasekolah?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui tentang konsep teori keluarga
1.3.2 Mengetahui tentang konsep teori perkembangan prasekolah
1.3.3 Mengetahui tentang asuhan keperawatan keluarga dengan perkembangan anak usia
prasekolah
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan
informasi dalam bidang keperawatan tentang asuhan keperawatan keluarga dengan
perkembangan anak usia prasekolah
1.4.2. Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis dari makalah tentang asuhan keperawatan keluarga dengan
perkembangan anak usia prasekolah ini sebagai berikut :
1.4.2.1 Bagi Instansi Akademik
Sebagai bahan masukan dalam kegiatan proses belajar mengajar tentang asuhan
keperawatan keluarga dengan perkembangan anak usia prasekolah yang dapat digunakan
acuan bagi praktek mahasiswa keperawatan.
1.4.2.2 Bagi penulis
Sebagai sarana dan alat dalam memperoleh pengetahuan dan pengalaman
khususnya dibidang keperawatan keluarga.

3
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep dasar keluarga


Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterkaitan
aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian
dari keluarga (Suprajitno , 2004 )
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung kerena hubungan darah ,
perkawinan dan adopsi , dalam satu rumah tangga berinteraksi satu dengan lainnya dalam
peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Efendi dan Makhfudli)
2.2 Struktur keluarga
1. Patrineal
Patrineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam beberapa generasi
, dimana hubungan itu dihubung melalui jalur garis baru

2. Matrineal
Matrineal adalah keluarga adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi , dimana hubungan itu dihubungkan melalui jalur garis ibu.
3. Patrilokal
Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama saudara suami
4. Keluarga kawinan
Suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga , dan beberapa sanak saudara yang
menjadi bagian keluarga kerena adanya hubungan dengan suami istri.

2.3 Fungsi keluarga


Menurut Suprajitno (2004) , secara umum fungsi keluarga adalah :
1. Fungsi afektif ( the affective function ) adalah fungsi keluarga yang utama untuk
mengajarkan segala svsuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan
dengan orang lain .
2. Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi adalah fungsi mengembangkan dan
tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum meningglkan rumah untuk
berhubungan dengan orang lain di luar rumah .

4
3. Fungsi reproduksi adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga
kelangsungan keluarganya .
4. Fungsi ekonomi adalah keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluaga
secara ekonomi dan tempat untuk memenuhi kebutuhan keluarga .
5. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan yaitu fungsi untuk mempertahankan
keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi.
2.4 Tugas Keluarga Di Bidang Kesehatan
Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai peran di bidang
kesehatan meliputi :

1. Mengenal masalah kesehatan keluarga. Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga


yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti
dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga
habis.
2. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga. Tugas ini merupakan upaya
keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan
keluarga, dengan pertimbangan siapa di antara keluarga yang mempunyai kemampuan
memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga.
3. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan. Sering kali keluarga telah
mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi keluarga memiliki keterbatasan yang
telah diketahui oleh keluarga sendiri.
4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga (Friedman,
2010).

2.5 Definisi perkembangan prasekolah


Tahap perkembangan prasekolah ini dimulai saat anak pertama berusia 2,5 tahun dan
berakhir saat anak berusia 5 tahun (Duvall dan Miller,1985). Kehidupan keluarga selama
tahap ini sangat penting dan memberi tuntutan bagi orang tua. Kedua orang tua banyak
menggunakan waktu mereka, karena kemungkinan besar ibu bekerja, baik bekerja paruh
waktu maupun dengan waktu penuh. Namun dengan menyadari bahwa orang tua adalah

5
‘arsitek keluarga’, maka adalah penting bagi mereka untuk memperkokoh kemitraan
mereka, agar pernikahan mereka tetap hidup dan lestari.
Pada tahap ini anak-anak prasekolah harus banyak belajar, khususnya dalam hal
kemandirian. Mereka harus mencapai otonomi yang cukup dan mampu memenuhi
kebutuhan sendiri agar dapat menangani diri mereka sendiri tanpa campur tangan orang
tua dimana saja dan kapan saja. Pengalaman di kelompok bermain atau program yang
serupa lainnya merupakan cara yang baik untuk membantu perkembangan semacam ini.
Peningkatan yang tajam dalam IQ dan keterampilan sosial telah dilaporkan terjadi setelah
anak menyelesaikan sekolah taman kanak-kanak selama 2 tahun (Kraft et al,1968 dalam
Friedman, 1992).
2.6 Tahap – tahap perkembangan prasekolah
a) Pertumbuhan
Beberapa aspek pertumbuhan fisik terus menjadi stabil dalam tahun prasekolah. Waktu
rata-rata denyut jantung dan pernapasan menurun hanya sedikit mendekati 90x/menit
dan pernapasan 22-24x/menit. TD meningkat sedikit ke nilai rata-rata 95/58mmH.
Berat badan anak meningkat kira-kira 2,5 kg per tahun, berat rata-rata pada usia 5
tahun adalah kira-kira 21 kg, hampir 6 kali berat badan lahir. Prasekolah bertumbuh 2-
3 inci per tahun, panjang mereka menjadi dua kali lipat panjang lahir pada usia 4
tahun,dan berada pada tinggi rata-rata 43 inci pada ulang tahun kelima mereka.
Perpanjangan tungkai kaki menghasilkan penampilan yang lebih kurus. Kepala sudah
mencapai 90% dari ukuran orang dewasa pada ulang tahun ke enam. Perbedaan kecil
terjadi antara jenis kelamin, walaupun anak laki-laki sedikit lebih besar dengan lebih
banyak otot dan kurang jaringan lemak. Kekurangan nutrisi umunya terjadi pada anak-
anak berusia dibawah 6 tahun adalah kekurangan vitamin A dan C serta zat besi.
Konsumsi karbohidrat dan lemak dalam jumlah yang sangat besar dari makanan yang
berlemak bisa menimbulkan kegemukan dan menjadikan anak prasekolah dalm
kondisi sangat lapar. Orang tua dan penberi pelayanan perlu membuat asaha secara
sadar untuk membantu anak prasekolah mengembangkan kebiasaan makan yang sehat
dan mencegah defisiensi dan kelebihan.

6
b) Perkembangan
1. Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan semakin besar dan
dapat mengembangkan pola sosialisasinya.
2. Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri, seperti mandi, makan,
minum, menggosok gigi, BAK, dan BAB.
3. Mulai memahami waktu.
4. Penggunaan tangan primer terbentuk.

c) Perkembangan psikosial
Fase berkembangan psikoseksual untuk anak usia sekolah masuk pada fase
falik. Selama fase ini, genitalia menjadi area yang menarik dan area tubuh yang
sensitif. Anak mulai mengetahui perbedaan jenis kelamin dengan mengetahui adanya
perbedaan jenis kelamin.
Fase perkembangan psikososial pada anak usia prasekolah adalah inisiatf vs
rasa bersalah. Perkembangan ini diperoleh dengan cara mengkaji lingkungan melalui
kemampuan bereksplorasi terhadap lingkungannya. Anak belajar mengendalikan diri
dan memanipulasi lingkungan. Inisiatif berkembang dengan teman sekelilingnya.
Kemampuan anak berbahasa meningkat. Anak mulai menuntut untuk melakukan
tugas. Hasil akhir yang diperoleh adalah menghasilkan suatu prestasinya.Perasaan
bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu berpretasi. Rasa bersalah
dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi, lebih marah, mengalami regresi,
yaitu kembali ke perkembangan sebelumnya, misalnya mengompol dan menghisap
jempol.
d) Perkembangan kognitif
Fase berkembangan kognitif anak usia prasekolah adalah fase praoperasional.
Karakteristik utama perkembangan intelektual tahap ini didasari sifat egosentris.
Pemikiran di dominasi oleh apa yang dilihat, dirasakan dan dengan pengalaman
lainnya. Fase ini dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Prokonseptual ( 2- 4 tahun )
Anak mengembangkan kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan
bermasyarakat. Anak mulai mengembangkan sebab-akibat, trial dan error dan

7
menginterpretasikan benda/kejadian. Anak mulai menggunakan sinbulkata-
kata, mengingat masa lalu, sekarang dan yang akan datang.
2. Intuitive thuoght ( 4-7 tahun )
Anak mampu bermasyarakat namun masih belum mampu berpikir timbal balik.
Anak biasanya banyak meniru perilaku orangdewasa tetapi sudah bisa memberi
alasan pada tindakan yang dilakukan.
2.7 Masalah kesehatan mayoritas pada keluarga prasekolah
a) Masalah kesehatan fisik :
1. Pada tahap anak usia prasekolah, memiliki keinginan yang besar untuk
mengeksplorasi dunia sekitarnya, sehingga kecelakaan (jatuh, luka
bakar,keracunan & kecelakaan-kecelakaan) menjadi penyebab utama kematian dan
cacat.
2. Anak-anak usia prasekolah seringkali menderita penyakit infeksi menular karena
paparan spesifik virus dan bakteri meningkat.
b) Masalah kesehatan psikososial:
1. Masalah kesehatan psikososial keluarga yang utama adalah hubungan perkawinan.
Beberapa studi mencoba meneliti menurunnya kepuasan yang dialami oleh banyak
pasangan selama tahun-tahun ini dan perlunya penanganan untuk masalah ini untuk
memperkokoh dan memberikan semangat lagi pada unit yang vital ini.
2. Persaingan diantara kakak-adik
3. Masalah-masalah kesehatan lain yang penting adalah keluarga berencana,
kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan, masalah-masalah pengasuhan anak
seperti membatasi lingkungan (disipin), penganiayaan dan menelantarkan anak,
keamanan di rumah dan masalah-masalah komunikasi keluarga
2.8 Fungsi perawat dalam perkembangan keluarga prasekolah
Tujuan utama bagi perawat yang bekerja dengan keluarga dan anak usia pra sekolah
adalah membantu mereka membentuk gaya hidup sehat dan memfasilitasi pertumbuhan fisik,
intelektual, emosional dan sosial secara optimal (Wilson,1088,hal 177, dalam Friedman,1995).
Strategi – strategi promosi kesehatan umum berhubungan erat selama tahap ini, karena
tingkah laku gaya hidup yang dipelajari selama masa kanak-kanak dapat menyebabkan
konskuensi jangka pendek dan jangka panjang. Pendidikan kesehatan diarahkan pada

8
pencegahan masalah-masalah kesehatan utama seperti merokok, penyalahgunaan obat-obatan
terlarang dan alkohol, seksualitas manusia, keselamatan, diet dan nutrisi, olahraga, penanganan
stress/ dukungan sosial.
Hal lain yang dapat dilakukan oleh perawat dalam perkembangan anak pada tahap pra
sekolah adalah :
1. Monitor perkembangan awal masa kanak-kanak, merujuk anak apabila ada gangguan atau
indikasi pada anak yang mencurigakan.
2. Pendidikan dalam tindakan pertolongan pertama dan kedaruratan
3. Koordinator dg layanan pediatric
4. Penyelia imunisasi
5. Konselor pada nutrisi dan latihan
6. Pendidik dlm isu pemecahan masalah mengenai kebiasaan kesehatan
7. Pendidik tentang higiene perawatan gigi
8. Konselor pada keamanan lingkungan di rumah
9. Fasilitator dalam hubungan interpersonal
2.9 Peran orangtua dalam tahap perkembangan prasekolah
Tugas utama dari keluarga adalah mensosialisasikan anak. Anak-anak usia prasekolah
mengembangkan sikap diri sendiri (konsep diri) dan secara cepat belajar mengekspresikan diri
mereka, seperti tampak menangkap kemampuan bahasa secara cepat.
Tugas lain pada masa ini adalah menyangkut bagaimana mengintegrasikan anggota
keluarga yang baru (anak kedua dan ketiga) sementara masih memenuhi kebutuhan anak yang
lebih tua. Penggeseran seorang anak oleh bayi baru lahir secara psikologis merupakan kejadian
traumatik. Persiapan anak-anak menjelang kelahiran seorang bayi akan membantu
memperbaiki situasi, khususnya jika orang tua sensitif dengan perasaan dan tingkah laku anak
yang lebih tua. Persaingan di kalangan kakak-adik biasanya diungkapkan dengan memukul
atau berhubungan negatif dengan bayi, tingkah laku regresif atau melakukan kegiatan-kegiatan
yang menarik perhatian. Cara terbaik menangani persaingan kakak adik adalah dengan
meluangkan waktu setiap hari untuk berhubungan lebih erat dengan anak yang lebih tua, untuk
meyakinkan bahwa ia masih dicintai dan dikehendaki.
Ketika anak mencapai usia pra sekolah,orang tua mulai belajar berpisah dengan anak-
anaknya ketika mereka mulai masuk ke kelompok bermain, tempat penitipan anak, atau TK.

9
Tahap ini terus berlangsung selama usia prasekolah sampai memasuki usia sekolah. Berpisah
seringkali sulit bagi orang tua dan mereka perlu mendapatkan dukungan dan penjelasan tentang
bagaimana penguasaan tugas-tugas perkembangan anak usia prasekolah, memberikan
kontribusi untuk semakin meningkatnya otonomi mereka.Berpisah dari orang tua juga dirasa
sulit oleh anak-anak usia prasekolah. Pisah dapat terjadi karena orang tua pergi bekerja, ke
rumah sakit, malakukan perjalanan atau berlibur. Persiapan keluarga untuk berpisah dengan
anak sangat penting dalam membantu anak menyesuaikan diri dengan perubahan. Kedua orang
tua perlu memiliki kesenangan dan kontak di luar rumah untuk mengawetmudakan mereka,
sehingga mereka dapat melaksanakan berbagai tugas dan tanggungjawab di rumah.
Tahap Perkembangan Tugas Perkembangan

Keluarga dengan Anak Pra a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga


Sekolah seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi dan
rasa aman
b. Membantu anak untuk bersosialisasi
c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir,
sementara kebutuhan anak yang lain juga
harus terpenuhi
d. Mempertahankan hubungan yang sehat baik
di dalam maupun di luar keluarga (keluarga
lain dan lingkungan sekitar)
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan
dan anak (tahap paling repot)
f. Pembagian tanggungjawab anggota keluarga
g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh
kembang anak
Diadaptasi dari Carter dam McGoldrick (1988) ; Duvall dan Miller (1985)

10
BAB 3

ANALISIS KASUS

3.1 Kasus

Tn. D dan Ny. A menikah pada tanggal 28 Maret 2015, saat ini mereka di karuniai anak
berumur 3 tahun. Keluarga Tn. D termasuk keluarga yang memiliki perekonomian menengah
ke bawah. Mereka bertempat tinggal di Desa Boteng, Kec. Menganti - Kab.Gresik. Tn. D
adalah salah satu pegawai di informa, dan istrinya Ny. A adalah seorang ibu rumah tangga.
Saat ini Ny. A sedikit khawatir karena pada tahun ini anaknya mulai bandel dan aktif-aktifnya
sehingga menimbulkan kekhawatiran. Pada saat ini An. D sudah memasuki bangku taman
bermain (PG). Saat kegiatan belajar mengajar selesai An. D sering meminta jajan-jajanan yang
sembarangan (berwarna menarik), sehingga Ny. A cemas apabila anaknya diare. Saat ini
mereka mengontrak rumah. Tn. D dalam seminggu libur hanya sekali pada hari selasa, saat
libur pun Tn. D tidak pernah keluar rumah hanya berdiam di rumah, sekalipun keluar rumah
saat berangkat kerja saja, saat ada kerja bakti rutinan bapak-bapak dan kebetulan Tn. D libur
jarang ikut dan memilih untuk diwakilkan dengan memberi konsumsi warga.

11
3.2 Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian

Nama Kepala Keluaraga : Tn. D Bahasa sehari-hari Indonesia


:
Alamat Rumah & Telp : Pondok Menganti Yankes terdekat jarak - Dokter (3 km)
Indah blok Z-10 : - Puskesmas (20km)
- Bidan desa (4km)
Pekerjaan : Karyawan
sawasta
Agama & Suku : Islam & Jawa

DATA ANGGOTA KELUARGA

No Nama Hub Umur Suku Pendidikan Pekerjaan Status TTV Status


dgn Terakhir Saat ini Gizi (TD, N,S) Imunisas
KK (TB,BB) i Dasar
1 Tn. D Suami 35th Jawa SLTA Karyawan TB : TD : Lengkap
swasta 161cm, 120/80
BB : 80 mmHg
kg N :
95x/menit
S : 36o c
2 Ny. A Istri 32th Jawa SLTA Ibu TB : TD : Lengkap
Rumah 157cm, 110/90
tangga BB : 46 mmHg
kg N : 85
x/menit
S : 36o c
3 An. D Anak 3th Jawa - Anak TB : 85 TD : - Lengkap
cm, N:-
BB: 13 S : 36o c
kg
LANJUTAN
NO Nama Alat Bantu Prontesa Status Kesehatan Riwayat Penyakit Alergi
Saat ini
- - - -
- - - -
- - - -
genogram

Tn. D Ny. A
Keterangan :
COWOK 12
CEWEK
An.D
Ecomap

- Bekerja - Berbelanja
35Thn 32Thn sayur.
wiraswasta.
- Kerja shift. - Mengantur
- Libur selasa. sekolah (senin,
- 9-6pm. rabu, jumat).
- Mengaji di pagi
hari.
3 Thn

- Ikut berbelanja tiap pagi naik sepeda dorongan.


- Sekolah 3 hari/seminggu .
- Tiap 2 minggu pergi ke rumah mertua
(Gresik).

Tahap dan riwayat perkembangan keluarga

Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini : (stage 3) → Preschool


“Pada masa ini anak mulai memasuki bangku sekolah (playgroup)”
Tugas Perkembangan Keluarga : √ Dapat dijalankan Tdk dapat
- dijalankan

Bila tidak di jalankan, sebutkan : Setelah menikah 2015 dan dikaruniai anak yang memasuki usia
pra sekolah.
Struktur keluarga
Pola Komunikasi : √ Baik Disfungsi
-
Peran Dalam Keluarga : √ Tdk ada masalah Ada-masalah
Nilai/Norma Keluarga : Tdk ada konflik nilai Ada-konflik

Pengambilan keputusan dalam keluarga : -
Fungsi keluarga

Fungsi Afektif : √ Berfungsi Tdk- Berfungsi


Fungsi Sosial : Berfungsi
- √ Tdk Berfungsi
Fungsi Ekonomi : √ Baik Kurang
- Baik
Fungsi Seksual : √ Baik Kurang
- Baik

13
Perawatan Kesehatan : √ Baik - Baik
Kurang
Catatan : tidak berfungsinya fungsi sosial dikarenakan Tn. D dan Ny. Ajarang berkomunikasi
dengan warga sekitar lingkungan rumah.

Pola koping keluarga

Mekanisme Koping : √ Efektif Tidak Efektif


Stressor yang dihadapi keluarga : -
Data penunjang keluarga

Rumah dan Sanitasi Lingkungan


 Kondisi Rumah
 Type rumah : Perumahan
 Lantai : Keramik
 Kepemilikan rumah : Sewa
 Ventilasi
 Baik (10-15% dari luas lantai) : Baik
 Jendela setiap hari di buka : Ya
 Pencahayaan Rumah : Baik
 Saluran Buang Limbah : Tertutup oleh paving
 Air Bersih
 Sumber air bersih : sumur/ PAM
 Kualitas air : Bersih
 Jamban Memenuhi Syarat
 Kepemilikan jamban :ya
 Jenis jamban : leher angsa
 Jarak septic tank dengan sumber air : Dekat dengan kamar mandi
 Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah Anggota Keluarga (8m2/orang)
 Anggota keluarga (8m2/orang) : ya

 Tempat Sampah
 Kepemilikan tempat sampah : ya
 Jenis : tertutup
DAPUR KAMAR
Denah rumah
MANDI

KAMAR
2
RUANG TAMU

KAMAR
14
1

RAK SEPATU PDAM


PHBS di Rumah tangga

 Jika ada Bunifas, Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan :


 Ya , pertolongan pertama dibawa kebidan desa di daerah setempat
 Jika ada bayi, memberi ASI eksklusif :
 Ya
 Jika ada balita, menimbang balita tiap bulan :
 Ya, ketika An. D masih balita
 Menggunakan air bersih untukmakan dan minum :
 Ya, menggunakan PDAM → Air minum pakai Cleo
 Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun :
 Mencuci tangan pakai sabun batang “detol”
 Melakukan pembungan sampah pada tempatnya :
 Sampah di masukan kedalamkresek dahulu , kemudian baru di buang ke tong
sampah depan rumah
 Menjaga lingkungan rumah tampak bersih :
 Ya, rumah slalu dibersihkan dan dipel 2 hari sekali
 Mengonsumsi lauk dan pauk setiap hari:
 Ya, setiap hari An. D selalu meminta makanuntuk menggunakan sayur
 Menggunakan jamban sehat
 Ya
 Memberantas jentik di rumah sekali seminggu :
 Ya, kamar mandi selalu di kuras setiap 2 hari
 Makan buah dan sayur setiap hari
 Ya, makan sayur selalu setiap hari tetapi makan buah tidak setiap hari
 Melakukan aktivitas fisik setiap hari :
 Ny. A setiap pagi selalu berjalan pagi untuk pergi berbelanja
 Tn. D tidak pernah
 Tidak merokok di dalam rumah :
 Kadang-kdang Tn. D merokok di dalam rumah
 Penggunaan alkohol dan zatadiktif :
 Tidak

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Anak D Ibu A Bapak D


Kepala Tidak ada benjolan, Rambut hitam dan Rambut hitam dan
kulit kepala bersih, ikal, bersih dan lurus, bersih dan
rambut hitam dan tidak ada benjolan. tidak ada benjolan
lurus.
Tanda-tanda vital N:- N : 85 x/mnt N : 95 x/mnt
R : 24 x/mnt R : 18 x/mnt R : 20x/mnt

15
S : 36o c S : : 36o c S : : 36o c
TB , BB TB : 85 cm TB : 157 cm TB : 161 cm
BB : 13 kg BB : 46 cm BB : 80 kg

Mata Mata tidak anemis, Mata tidak anemis, Mata tidak anemis,
secret tidak ada secret tidak ada secret tidak ada
Mulut Mukosa lembab, Mukosa lembab, Mukosa lembab,
tidak ada kesulitan tidak ada kesulitan tidak ada kesulitan
menelan. menelan. menelan.
Leher Tidak ada benjolan, Tidak ada benjolan, Tidak ada benjolan,
tidak ada tidak ada tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar limfe. kelenjar limfe. kelenjar limfe.
Dada Bunyi jantung dan Bunyi jantung dan Bunyi jantung dan
paru normal. paru normal. paru normal.
Abdomen Tidak ada kembung. Tidak ada kembung. Tidak ada kembung.

Tangan Tidak ada Tidak ada Tidak ada


pembengkakan , pembengkakan , pembengkakan ,
turgor baik. turgor baik. turgor baik.
Keluarga Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan , pembengkakan , pembengkakan ,
turgor baik. turgor baik. turgor baik.

2. Analisa data

No Tanggal Data Diagnosa


1 16 Maret 2019 Subjektif : Domain 
Hubungan peran
1. Ny . A mengatakan bahwa
suami nya jarang keluar Kelas 3
Penampilan peran
rumah
2. Ny A mengatakan bahwa Kode 00052
Hambatan interaksi
suaminya tidak pernah
sosial Tn.D dengan
mengikuti kerja bakti
warga di rumahnya
rutinan , dan kalaupun ada
rapat tidak pernah hadir
Objektif :

16
1. Terlihat Tn. D adalah
seorang yang sangat
pendiam
2 18 Maret 2019 Subjektif : Domain 1
1. Ny. A mengatakan Promosi Kesehatan
anaknya suka jajan Kelas 2
sembarangan dan meilih Manajemen Kesehatan
jajanan yang berwarna Kode 00188
mencolok Perilaku kesehatan
Objektif : cenderung beresiko
1. Terlihat dari riwayat anak An.D yang
pernah mengalami diare mengkonsumsi jajanan
sembarangan

3. Prioritas Masalah

Masalah 1 : Hambatan Interaksi Sosial pada Tn. D

No Kreteria Nilai Bobot Scoring Pembenaran


Sifat Masalah Keluarga
menganggap kondisi
Wellness 3 Tn. D merupakan
1. Aktual 3 1 3/3 x 1 ancaman nyata
kesehatan yang perlu
Resiko Tinggi 2 segera diatasi
Potensial 1
Kemungkinan Masalah Keluarga
untuk diubah menganggap kondisi
2 kesehatan Tn. D bisa
Mudah dirubah jika
2. 1 2 ½x2
Sebagian dilakukan terapi dan
0 perawatan yang tepat,
Tidak dapat meskipun tidak
mudah

17
Potensial untuk dicegah Menurut keluarga, ke
depan kondisi ini
Tinggi 3 dapat dicegah apabila
3. 1 3/3 x 1
Cukup 2 Tn. D patuh terhadap
penatalaksanaannya.
Rendah 1
Menonjolnya masalah Keluarga sepakat
masalah kesehatan
Segera 2 Tn. D ini adalah
4. 2/2 x 1
Tidak perlu 1 1 masalah yang perlu
segera diatasi.
Tidak dirasakan 0
TOTAL 4
Masalah 2 : Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada An D

No Kreteria Nilai Bobot Scoring Pembenaran

Sifat Masalah Keluarga


menganggap kondisi
1. Wellness 3 An. D merupakan
ancaman nyata
2. Aktual 3 kesehatan yang perlu
segera diatasi. Bila
1. 3. Resiko Tinggi 2 1 2/3 x 1
keadaan tersebut
tidak segera diatasi
4. Potensial 1
maka An. D
beresiko terjadinya
diare dikarenakan
jajan sembarangan.

Kemungkinan Masalah Keluarga


untuk diubah menganggap kondisi
kesehatan An. D
1. Mudah bisa dirubah
2 sebagian secara
2. Sebagian bertahap karena pola
2. 1 2 1/2 x 2 perilaku dapat
3. Tidak dapat diubah seiring
0
berjalannya waktu
dan kebiasaan serta
jika diberikan
edukasi kepada An
D dan keluarga

18
Potensial untuk dicegah Menurut keluarga,
ke depan kondisi ini
1. Tinggi 3 dapat dengan mudah
dicegah apabila An.
3. 2. Cukup 2 1 3/3 x 1
D dan keluarga
patuh dan paham
3. Rendah 1 dengan edukasi yang
telah diberikan.

Menonjolnya masalah Keluarga sepakat


masalah kesehatan
1. Segera 2 1 An. D ini adalah
4. 2/2 x 1
masalah yang perlu
2. Tidak perlu 1 segera diatasi.
3. Tidak dirasakan 0
TOTAL 19/6

Diagnosa Keperawatan Keluarga berdasarkan Prioritas :

1. Hambatan Interaksi Sosial pada Tn D


2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada An. D

4. Diagnosa dan Intervensi

No. DIAGNOSA NOC NIC


1. Domain  Tujuan: 4360 Modifikasi perilaku
Hubungan peran
- Tentukan motivasi pasien
Setelah dilakukan kunjungan
Kelas 3 terhadap (perlunya)
rumah sebanyak 3x30 menit
Penampilan peran
perubahan (perilaku)
diharapkan Tn D mampu
Kode 00052 - Bantu pasien untuk dapat
mengikuti kegiatan rutin
Hambatan interaksi
mengidentifikasi kekuatan
sosial Tn.D dengan kerja bakti :
warga di rumahnya (dirinya) dan
1. Mengenal masalah
menguatkannya
kesehatan

19
- 1603 perilaku - Dukung pasien untuk
pencarian kesehatan berpartisipasi dalam
- 1634 perilaku monitor dan pencatatan
skrining kesehatan perilaku .
pribadi 5250 dukungan
2. Membuat keputusan pengambilan keputusan
tindakan kesehatan - Jadilah sebagai
yang tepat penghubung antara pasien
- 1606 Partisipasi dan keluarga
dalam keputusan - Informasikan pada pasien
perawatan kesehatan mengenai pandangan-
- 1614 otonomi pribadi pandangan atau solusi
3. Memanfaatkan alternatif dengan cara
fasilitas kesehatan yang jelas dan
- 1613 mendapatkan mendukung.
bantuan dari 5520 Fasilitas pembelajaran
professional - Berikan informasi
kesehatan dengan cara yang tepat ,
- 1616 mencari seperti mulai dari hal
bantuan jika di yang sederhana kepada
perlukan informasi yang lebih
kompleks , dari informasi
yang diketahui terlebih
dahulu , dari informasi
yang konkrit ke informasi
yang abstrak .
- Jika memungkinkan ,
berikan contoh langsung
orang yang pernah
mengalami pengalaman
yang sama .

20
2 Domain 1 Tujuan : 5602 Pengajaran proses
Promosi Kesehatan Setelah dilakukan penyakit
Kelas 2 kunjungan rumah sebanyak - Kaji tingkat pengetahuan
Manajemen Kesehatan 3x30 menit diharapkan keluarga tentang
Kode 00188 keluarga mampu pentingnya kesehatan
Perilaku kesehatan mengetahui kesehatan keluarga
cenderung beresiko
keluarga yang baik terutama - Jelaskan beberapa
An.D yang
mengkonsumsi untuk An.D dengan indikasi penyakit yang bisa terjadi
jajanan sembarangan
: dalam kesehatan keluarga
1. Mengenali masalah apabila jajan
kesehatan sembarangan
- 1803 Pengetahuan - Review pengetahuan
proses penyakit keluarga tentang
2. Membuat keputusan kesehatan yang selama
tindakan kesehatan ini mereka ketahui
yang tepat - Kenali pengetahuan
- 1603 Perilaku keluarga tentang masalah
pencarian kesehatan pada anaknya
3. Merawat keluarga - Berikan informasi pada
1902 Kontrol resiko keluarga dalam
mengenali jajanan yang
baik untuk anaknya
- Diskusikan perubahan
gaya hidup yang tepat
untuk keluarga
- Rekomendasikan jajanan
dan makanan yang baik
untuk dikonsumsi anak
- Jelaskan alasan dibalik
manajemen penanganan

21
yang sudah
direkomendasikan

5510 Pendidikan
kesehatan
- Bantu keluarga untuk
memperjelas nilai dari
kesehatan keluarga
- Rumuskan tujuan dalam
program pendidikan
kesehatan
- Tekankan manfaat dari
kesehatan secara positif
- Ajarkan startegi dalam
menolak perilaku yang
tidak sehat dan beresiko
- Tekankan pola hidup
yang sehat dan bebrapa
makanan dan jajanan
yang sehat
6610 Identifikasi resiko
- Kaji riwayat kesehatan
masa lalu keluarga
- Identifikasi starkteri
koping yang digunakan
- Pertimbangkan status
pemenuhan kebutuhan
sehari-hari pada anak
- Pertimbangkan
pemenuhan terhadap

22
perawatan apabila
diperlukan
- Instruksikan faktor resiko
dan rencana untuk
mengurangi faktor resiko
- Gunakan rangcangan
tujuan mengurangi
jajanan yang tidak sehat
yang saling
menguntungkan dengan
tepat
5. Implementasi dan Evaluasi

Diagnosa
No Implementasi Waktu Evaluasi
Keperawatan
1 Domain  Modifikasi perilaku S
Hubungan peran 17/03/19 - Tn D mengatakan
- Tanyakan kepada Pukul bahwa figur yang
Kelas 3 Tn D hal apa yang 09.30- dapat mempengaruhi
Penampilan peran membuat atau figur 11.00 persepsinya adalah
seperti apa yang WIB ibunya
Kode 00052 bisa - Tn D mengatakan
Hambatan mempengaruhi bahwa kegiatan
interaksi sosial mindset klien , berkumpul dengan
Tn.D dengan sehingga Tn D warga adalah
warga di lebih semangat kegiatan positif .
rumahnya dalam menjalani - Tn D mau ikut
perubahan pada berkumpul ketika
dirinya . ada waktu benar-
- Tanamkan kepada benar luang .
Tn . D bahwa apa O
yang klien pilih - Tn D mau
sebuah opsi yang menceritakan kepada
dapat menunjang perawat penyebab
peningkatan kenapa ia tidak mau
kualitas hidu pada ikut kegiatan kerja
dirinya . bakti .
- Mendukung Tn D - Tn D sudah mampu
dalam menentukan memilih apa yang

23
perilaku yang harusnya ia lakukan
positif dengan ketika libur bekerja ,
harapan dan tujuan yaitu bertegur sapa
yang baik . dengan tetangga
sekitar rumah .
Dukungan pengambilan - Tn D mulai mau
keputusan mengobrol dengan
- Ciptakan tetangga sebelah
hubungan saling rumah , untuk
percaya dengan berjanjian berangkat
Tn D , lakukan saat ada kegaiatan
pertemuan kumpul-kumpul
khusus dengan warga berlangsung ,
keluarga dan Tn bukan hanya kerja
D , sehingga Tn bakti.
D bersedia
menyampaikan A
apa saja - Tn D telah mampu
permasalahan memilih dan
yang dialami memutuskan
olehnya . tindakan atau
- Jelaskan kepada perilaku seperti apa
Tn D bahwa yang harus ia
dengan lakukan didalam
membina sebuah lingkup
hubungan baik tempat tinggalnya .
dengan orang - Tn D telah
lain akan menyadari bahwa
berdampak selama ini ketika
positif, seperti libur bekerja
ketika seharusnya ia
membutuhkan memanfaatkan waktu
bantuan ada luangnya untuk
yang membantu bersosialisasi sebagai
. bentuk menjalin
Fasilitas pembelajaran hubungan gotong
- Berikan informasi royong
mengenai bahwa
suatu P
permasalahan yang Masalah teratasi
dialami ada sebuah Intervensi dihentikan
solusi sederhana ,
tanamkan kepada
Tn D sebagai
masyarakat dalam
suatu perumahan

24
bahwa manusia
adalah makhluk
sosial – yang selalu
membutuhkan
bantuan orang lain
.
Berikan contoh
realita bahwa
makhluk sosial itu
selalu
membutuhkan
orang lain dalam
bermasyarakat ,
dengan adanya
kegiatan seperti
kerja bakti
diharapkan
meningkatkan
sosialisasi antar
tetangga sehingga
tercipta suatu
persaudaraan .
2 Domain 1 - Menggali seberapa S:
Promosi pengetahuan 19/03/19 - Orang tua
Kesehatan keluarga dalam pukul mengatakan sudah
Kelas 2 mengenali masalah 14:00 memahami masalah
Manajemen kesehatan keluarga WIB kesehatan dalam
Kesehatan terutama untuk keluarganya dengan
Kode 00188 An.D menyadari dan
Perilaku - Membantu mengatakan bahwa
kesehatan keluarga untuk jajanan yang selama
cenderung mengenali ini dikonsum anaknya
beresiko An.D beberapa jajanan sangat buruk untuk
yang yang kesehatan anaknya
mengkonsumsi membahayakan - Orang tua
jajanan untuk kesehtan mengatakan sudah
sembarangan keluarga terutama memahami cara untuk
untuk An.D memilah jajanan dan
- Membantu makanan yang sehat
keluarga untuk dengan memberikan
mengidentifikasi beberapa contoh
beberapa perilaku jajanan dan
yang tidak baik makanannya
untuk kesehatan - Orang tua
keluarga mengatakan bahwa
sudah memahami

25
- Menjelaskan untuk memonitor
kepada keluarga anaknya ketika
betapa pentingnya membeli jajanan
menjaga kesehatan diluar rumah
keluarga dan - Orang tua sudah
mengawasi An.D mengatakan dan
untuk tidak jajan menjelaskan hal-hal
sembarangan yang harus dilakukan
- Memberitahu apabila terjadi
keluarga beberapa masalah kesehatan
jenis makanan seperti diare dengan
yang sebaiknya cara membawa
tidak dikonsumsi anaknya secepat
keluarga terutama mungkin ke
An.D pelayanan kesehatan
- Menjelaskan akibat terdekat
dari kurangnya O:
menjaga kesehatan - Orang tua mampu
dan pemilihan menjelaskan masalah
jajanan untuk yang tengah dihadapi
An.D keluarga
- Menjelaskan - Orang tua mampu dan
kepada keluarga mengetahui cara
makanan atau memonitoring
jajanan yang baik anaknya
untuk dikonsumsi - Otang tua sudah
keluarga terutama mampu membedakan
jajanan untuk jajanan dan makanan
An.D yang baik untuk
- Menganjurkan keluarga terutama
keluarga untuk anaknya dengan
selalu memonitor menyebutkan
jajanan yang beberapa contohnya
dikonsumsi oleh - Orang tua sudah
keluarga terutama mampu memutuskan
jajanan yang tindakan yang tepat
dikonsumsi oleh apabila terjadi
An.D masalah kesehatan
Menganjurkan dan seperti diare dan
memberikan muntah pada anaknya.
dorongan kepada A:
keluarga untuk Keluarga telah
segera membawa mampu
anggota keluarga melakukan
ke pelayanan tugas kesehatan
kesehatan terutama keluarga dalam

26
An.D apabila menyelesaiakan
terjadi masalah masalah resiko
kesehatan pada
An.D
P:
Masalah
teratasi
Intervensi
dihentikan

27
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan (perkawinan/kesepakatan),
hubungan (darah/adopsi/kesepakatan), tinggal bersama dalam satu atap (serumah), ada
peran masing-masing anggota keluarga, dan ikatan emosional.
Anak usia prasekolah merupakan perkembangan individu yang terjadi sekitar 2,5 –
5 tahun, pada usia ini anak berusaha mengendalikan lingkungan dan mulai belajar
menyesuaikan diri secara rasional. Usia ini juga sering disebut dengan masa pancaroba,
karena pada umumnya anak pada masa ini dorongan keingintahuannya sangat kuat.
Keluarga dengan anak prasekolah memiliki tugas untuk melatih setiap tahap
perkembangannya yaitu pertumbuhan, perkembangan, perkembangan psikososial, dan
perkembangan kognitif.
4.2 Saran
Bagi mahasiswa diharapkan nantinya sebagai perawat bisa mengaplikasikan ilmu ini
atau menerapkannya dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan baik dan
benar.

28
DAFTAR PUSTAKA

Mubarak,Wahid Iqbal,dkk. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep Dan Aplikasi. Jakarta:
Salemba Medika.

Sanusi Ahmad. 2015. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Balita dan Prasekolah. Jakarta:
Universitas muhammadiyah, fakultas ilmu keperawatan

Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Supartini, Y. 2004. Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.

Suryaningsih, Sofi. 2017. Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tahap Perkembangan Usia Anak
Prasekolah Dengan Masalah Ketidakmampuan Menjadi Orang Tua Di Wilayah Kerja
Puskesmas Gombong I. Gombong : Stikes Muhammadiyah.

Herdman, T.H, Sigemi,K, 2017, NANDA International Nursing Diagnosis : Definition and
Clasification 2018-2020 Edisi-8, Jakarta, EGC.

Moorhead,S, Marion J, Meridean L.M, Elisabeth S, 2017, Nursing Outcomes Clasification (NOC),
Edisi-5, Indonesia, CV.Mocomedia.

Bulechek, G.M, Howard K.B, Joanne M.D, Cheryl M.W, 2017, Nursing Intervention Clasification
(NIC), Edisi-6, Indonesia, CV.Mocomedia.

29

Anda mungkin juga menyukai