FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas limpahan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya sehingga laporan hasil observasi lapangan dari kelompok 15 pada
Puskesmas Pertiwi ini dapat terselesaikan dengan baik. Dan tak lupa kami
kirimkan salam dan shalawat kepada nabi junjungan kita yakni Nabi
Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari alam yang penuh kebodohan
ke alam yang penuh kepintaran.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada setiap pihak yang telah
membantu dalam pembuatan laporan ini dan yang telah membantu selama masa
OBSERVASI LAPANGAN kami khususnya kepada pembimbing kami yang
telah membantu selama proses observasi berlangsung. Dan kami juga
mengucapkan permohonan maaf kepada setiap pihak jika dalam proses
observasi kami telah berbuat salah baik disengaja maupun tidak disengaja.
Semoga Laporan hasil OBSERVASI ini dapat bermanfaat bagi setiap
pihak yang telah membaca laporan ini dan khususnya bagi tim penyusun
sendiri. Diharapkan setelah membaca laporan ini dapat memperluas
pengetahuan pembaca mengenai Sistem Tumbuh Kembang dan Geriatri.
Makassar, 04 Mei 2019
Kelompok 15
PROFIL PUSKESMAS PERTIWI
A. Profil Lokasi
Puskesmas pertiwi sebagai pusat pembangunan kesehatan yang berada
di wilayah kecamatan Mariso Kota Makassar, berfungsi mengembangkan dan
membina kesehatan masyarakat serta menyelenggarakan pelayanan kesehatan
terdepan dan terdekat dengan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan pokok
yang menyeluruh dan terpadu.
Kegiatan pokok yang dilaksanakan Puskesmas Pertiwi ditujukan
untuk mencapai dan meningkatkan derajat kesehatan bagi seluruh warga kota
Makassar pada umumnya dan masyarakat yang berada pada wilayah kerja
puskesmas Pertiwi pada khususnya.
B. Keadaan Geografis
Puskesmas pertiwi merupakan salah satu puskesmas dalam wilayah
kerja dinas kesehatan kota makassar. Tepatnya berada di jalan
cendrawasihIII, antara kelurahan panambungan dan kelurahan mariso dengan
luas wilayah 2,15 km2 dan ketinggian tanah 0,3 meter 31o di atas permukaan
laut. Dengan batas – batas wilayah sebagai berikut:
- Sebelah utara berbatasan langsung dengan kelurahan Panambungan
- Sebelah selatan berbatasan langsung dengan kelurahan Mattoanging
- Sebelah barat berbatasan langsung dengan selat Makassar
- Sebelah timur berbatsan langsung dengan kelurahan Kunjung Mae
C. Sarana dan Prasarana
Untuk melayani masyarakat di wilayah kerja, disamping fasilitas
sarana kesehatan juga tersedia kendaraan roda empat ( ambulance ),
pelayanan puskesmas keliling. Adapaun perlengkapan medis dapat dilihat
pada daftar inventaris puskesmas dan untuk melayani masyarakat yang
membutuhkan pelayanan kesehatan telah tersedia tenaga-tenaga yang
terampil dalam bidangnya massing-masing.
D. KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
Kegiatan KIA dilakukan setiap hari selasa, kamis, dan sabtu pada
pukul 08.00-13.00, dimana ibu hamil akan memeriksakan kehamilannya baik
yang baru pertama kali memeriksakan maupun yang sudah berulang.
Beberapa keguatan KIA diantaranya:
a. Pemeriksaan kehamilan trimester pertama, kedua, dan ketiga (K1-K4)
b. Pemeriksaan tablet Fe, Kalsium, vitamin B complex.
c. Suntikan tetanus toxoid, dua kali selama hamil dengan interval 1 bulan.
0,5 ml lengan kiri
d. Penimbangan berat badan
e. Mengukur tekanan darah ibu hamil
f. Mengukur lingkar lengan atas (LILA)
g. Mengukur umur kehamilan
h. Mengukur taksiran berat janin
i. Mendeteksi risiko tinggi pada ibu hamil.
j. Menganamnesis keluhan-keluhan yang terdapat selama kehamilan.
E. Imunisasi
Kegiatan imunisasi dilakukan setiap hari kamis pada pukul 08.00 –
12.00. Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu yang mempunyai bayi berusia 1 bulan
– 1tahun.
Hal utama yang diperhatikan sebelum pemberian imunisasi adalah
penyimpanan vaksin yang benar sehingga dapat diberikan vaksin dalam
kondisi baik dan tidak membahayakan.
Kegiatan yang dilakukan dalam imunisasi:
a. Penimbangan berat badan bayi
b. Pengecekan jadwal imunisasi bayi
c. Pamberian imunisasi yang dilakukan oleh bidan terlatih
d. Pemberian antipiretik untuk mencegah efek samping demam
e. Pemberian informasi kepada orang tua bayi mengenai efek samping yang
mungkin akan muncul setelah pemberian imunisasi.
f. Pemberitahuan jadwal kunjungan imunisasi berikutnya.
BAB I
PENDAHULUAN
B. IMUNISASI
Contoh yang dimatikan : Vaksin polio salk, vaksin batuk rejan Contoh
protein khusus
Keterangan :
transmisi virus vaksin kepada bayi lan. Selanjutnya, untuk polio-1, polio-
3. Vaksin BCG optimal diberikan pada umur 2 sampai 3 bulan. Bila vaksin
BCG akan diberikan sesudah umur 3 bulan, perlu dilakukan uji tuberkulin.
namun harus diobservasi dalam 7 hari. Bila ada reaksi lokal cepat di
(diagnostik TB).
4. Vaksin DPT diberikan pada umur ≥ 6 minggu. Dapat diberikan vaksin
DTwP atau DtaP atau kombinasi dengan Hepatitis B atau Hib. Ulangan
Pada umur 7-12 bulan, diberikan 2 kali dengan interval 2 bulan; pada
umur > 1 tahun diberikan 1 kali, namun keduanya perlu dosis ulangan 1
kali pada umur >12 bulan atau minimal 2 bulan setelah dosis terakhir.
Pada anak umur diatas 2 tahun PCV diberikan cukup satu kali.
pentavalen: dosis ke-1 diberikan umur 6-12 minggu, interval dosis ke-2,
dan ke-3 4-10 minggu, dosis ke-3 diberikan pada umur <32 minggu
sebelum masuk sekolah dasar. Bila diberikan pda umur >12 tahun, perlu 2
10. Vaksin Influenza diberikan pada umur ≥ 6 bulan, setiap tahun. Untuk
minimal 4 minggu.
11. Vaksin HPV dapat diberikan mulai umur 10 tahun. Jadwal vaksin HPV
kemasan vaksin tunggal : BCG, Polio, Hepatitis B, Hib, campak. Contoh kemasan
vaksin yang dikemas tunggal dapat diberikan bersamasama, aman dan proteksinya
memuaskan, misalnya:
1. Vaksin BCG
Vaksin BCG mengandung kuman BCG yang masih hidup namun telah
dilemahkan.
Masa kadaluarsa : satu tahun setelah tanggal pengeluaran (dapat dilihat pada
label)
lambat
Kontraindikasi : tidak ada larangan, kecuali pada anak yang berpenyakit TBC
kombinasi DT (diphteri tetanus) dan kombinasi DPT. Vaksin diphteri terbuat dari
toksin kuman diphteri yang telah dilemahkan (toksoid), biasanya diolah dan
dikemas bersama-sama dengan vaksin tetanus dalam bentuk vaksin DT, atau
dengan vaksin tetanus dan pertusis dalam bentuk vaksin DPT. Vaksin tetanus
yang digunakan untuk imunisasi aktif ialah toksoid tetanus, yaitu toksin kuman
dengan diphteri dan pertusis. Vaksin pertusis terbuat dari kuman Bordetella
Kemasan : Vial 5 ml
Masa kadaluarsa : Dua tahun setelah tanggal pengeluaran (dapat dilihat pada
label)
lebih berat, seperti demam tinggi atau kejang, yang biasanya disebabkan unsur
pertusisnya.
Kontaindikasi : Anak yang sakit parah, anak yang menderita penyakit kejang
demam kompleks, anak yang diduga menderita batuk rejan, anak yang menderita
penyakit gangguan kekebalan. Batuk, pilek, demam atau diare yang ringan bukan
3. Vaksin Poliomielitis
mengandung virus polio tipe I, II dan III; yaitu (1) vaksin yang mengandung virus
polio yang sudah dimatikan (salk), biasa diberikan dengan cara injeksi, (2) vaksin
yang mengandung virus polio yang hidup tapi dilemahkan (sabin), cara pemberian
per oral dalam bentuk pil atau cairan (OPV) lebih banyak dipakai di Indonesia.
Reaksi imunisasi : biasanya tidak ada, mungkin pada bayi ada berak-berak ringan
Efek samping : hampir tidak ada, bila ada berupa kelumpuhan anggota gerak
4. Vaksin Campak
untuk program imunisasi dasar berbentuk kemasan kering tunggal. Namun ada
vaksin dengan kemasan kering kombinasi dengan vaksin gondong/ mumps dan
(aquadest)
Masa kadaluarsa : 2 tahun setelah tanggal pengeluaran (dapat dilihat pada label)
Reaksi imunisasi : biasanya tidak terdapat reaksi. Mungkin terjadi demam ringan
dan sedikit bercak merah pada pipi di bawah telinga pada hari ke 7-8 setelah
Efek samping : sangat jarang, mungkin dapat terjadi kejang ringan dan tidak
berbahaya pada hari ke 10-12 setelah penyuntikan. Dapat terjadi radang otak 30
Kontra Indikasi : sakit parah, penderita TBC tanpa pengobatan, kurang gizi dalam
5. Vaksin Hepatitis B
Imunisasi aktif dilakukan dengan suntikan 3 kali dengan jarak waktu satu
bulan antara suntikan 1 dan 2, lima bulan antara suntikan 2 dan 3. Namun cara
Vaksin hepatitis B dapat diberikan pada ibu hamil dengan aman dan tidak
membahayakan janin, bahkan akan membekali janin dengan kekebalan sampai
Reaksi imunisasi : nyeri pada tempat suntikan, yang mungkin disertai rasa panas
Kemasan : HB PID
Efek samping : selama 10 tahun belum dilaporkan ada efek samping yang berarti
dimurnikan dan pertusis yang inaktifasi serta vaksin Hepatitis B yang merupakan
sub unit vaksin virus yang mengandung HbsAg murni dan bersifat non infectious.
Kemasan : Vial 5 ml
seperti demam tinggi, iritabilitas, meracau yang terjadi 24 jam setelah imunisasi.
Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang dalam 2 hari
Kontra indikasi : gejala keabnormalan otak pada bayi baru lahir atau gejala serius
a. Kegiatan Pengukuran
1. Pengukuran Berat Badan
Alat : Timbangan Gagang Panjang/ Dacin
KAJIAN KASUS
Pengamatan ini dilakukan pada hari Kamis, 25 April 2019, Pada pukul 09.00 –
Selesai.
Pasien 1
Nama Ayah : Tn. Arfan
Nama Ibu : Ny. Maulidia
Nama Anak : Safran
Tanggal Lahir : 8 Oktober 2018
Jenis Kelamin : Laki-Laki
BB Lahir : 1800 gram
PB Lahir : 40 cm
Umur : 1 Tahun 6 Bulan
Gambar Safran
A. Kegiatan Pengukuran
1. Penimbangan berat badan
Alat yang digunakan yaitu timbangan dacin
Pemasangan alat
Cara melakukan :
- Pastikan dacin masih layak digunakan, perikasa dan
letakkan banul geser pada angka nol. Jika ujung kedua
paku dacin tidak dalam posisi lurus, maka timbangan
tidak layak digunakan dan harus dikalibrasi.
- Masukan Balita ke dalam sarung timbang dengan
pakaian seminimal mungkin dan geser bandul sampai
jarum tegak lurus.
- Baca berat badan Balita dengan melihat angka di ujung
bandul geser.
- Catat hasil penimbangan dengan benar
- Kembalikan bandul ke angka nol dan keluarkan Balita
dari sarung timbang.
Hasil pengukuran : 6 Kg
Pengamatan ini dilakukan pada hari Kamis, 25 April 2019, Pada pukul 09.00 –
Selesai.
Gambar. Dikta
A. Kegiatan Pengukuran
1. Penimbangan berat badan
Alat yang digunakan yaitu timbangan dacin
Pemasangan alat
Cara melakukan :
- Pastikan dacin masih layak digunakan, perikasa dan letakkan
banul geser pada angka nol. Jika ujung kedua paku dacin tidak
dalam posisi lurus, maka timbangan tidak layak digunakan dan
harus dikalibrasi.
- Masukan Balita ke dalam sarung timbang dengan pakaian
seminimal mungkin dan geser bandul sampai jarum tegak
lurus.
- Baca berat badan Balita dengan melihat angka di ujung bandul
geser.
- Catat hasil penimbangan dengan benar
- Kembalikan bandul ke angka nol dan keluarkan Balita dari
sarung timbang.
Hasil pengukuran : 11,7 Kg
1. PASIEN 1
PB Lahir : 49 cm
PB Sekarang : 56 cm
LK Lahir : ?
LK Sekarang : 38 cm
Riwayat Vaksinasi : ?
Umur : 22 hari
Gambar : Imunisasi anak Muh. Al Fatihah Fajri
1. Persiapan Pasien
imunisasi
anfilaksis.
b. Spoit 3cc
4. Pemberian Vaksin
anak
b. Untuk vaksinasi BCG tempatkan suntikan pada lengan atas kanan 1/3
alkohol.
sebanyak 2 tetes.
dilakukan.
1. Persiapan pasien
riwayat imunisasi , apa yang sudah dan belum dilakukan dengan tujuan
vaksin apa yang dibutuhkan. Hal ini baik dilakukan demi mengetahui
vaksin apa yang sebenarnya dibutuhkan anak. Pada pasien tidak diketahui
2. Penyimpanan Vaksin
dan vial marker. Dari pemeriksaan tersebut, tidak didapatkan kelainan dari
bentuk fisik , vial marker, dan belum masuk masa expired. Ini artinya
terdapat vaksin tersebut adalah dan vaksin masih layak pakai dan petugas
pakai. Selain itu , disediakan kapas alcohol, spoit 3cc, serta tempat
4. Pemberian Vaksin
Sebelum melakukan penyuntikan, petugas menanyakan kepada
orang tua tentang riwayat imunisasi yang lalu dan kondisi sebelum petugas
PB Lahir : 49 cm
PB Sekarang :-
Lingkar Kepala :-
Umur : 2 bulan
1. Persiapan Pasien
imunisasi
anfilaksis.
2) Spoit 3cc
bentuk fisik dari faksin dan vaksin belum masuk masa expired.
4. Pemberian Vaksin
anak
Intramuskular.
sebanyak 2 tetes.
riwayat imunisasi , apa yang sudah dan belum dilakukan dengan tujuan
vaksin apa yang dibutuhkan. Hal ini baik dilakukan demi mengetahui
vaksin apa yang sebenarnya dibutuhkan anak. Pada pasien tidak diketahui
Refrigerator).
dan vial marker. Dari pemeriksaan tersebut, tidak didapatkan kelainan dari
bentuk fisik , vial marker, dan belum masuk masa expired. Ini artinya
terdapat vaksin tersebut adalah dan vaksin masih layak pakai dan petugas
orang tua tentang riwayat imunisasi yang lalu dan kondisi sebelum petugas