Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, segala puji hanya bagi-Nya. Semoga sholawat beserta salam senantiasa
tercurahkan kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga
dan para sahabatnya, dan juga kepada para pengikutnya yang setia hingga akhir
zaman. Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah, serta inayah-Nya sehingga
penlisan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.
1
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
3
Warga negara memiliki peran yang vital bagi keberlangsungan sebuah
negara. Oleh karena itu, hubungan antara warga negara dan negara sebagai institusi
yang menaunginya memiliki aturan atau hubungan yang diatur dengan peraturan
yang berlaku di negara tersebut. Agar dapat memiliki status yang jelas sebagai
warga negara, pemahaman akan pengertian, sistem kewarganegaraan serta hal-hal
lain yang menyangkut warga negara hendaknya menjadi penting untuk diketahui.
Dengan memiliki status sebagai warga negara, orang memiliki hubungan dengan
negara. Hubungan ini nantinya tercermin dalam peran, hak dan kewajiban secara
timbal balik antara warga negara dengan negaranya.
Dalam beberapa literatur, dikenal istilah warga negara, rakyat dan
penduduk. Istilah warga negara secara umum mengandung arti peserta, anggota,
atau warga dari suatu negara, yakni peserta dari suatu persekutuan yang didirikan
dengan kekuatan bersama, atas dasar tanggung jawab bersama dan untuk
kepentingan bersama (Tim ICCE UIN Jakarta). Istilah rakyat lebih merupakan
konsep politis. Rakyat menunjuk pada orang-orang yang berada di bawah satu
pemerintahan dan tunduk pada pemerintahan itu. Istilah rakyat umumnya
dilawankan dengan penguasa. Sedangkan penduduk, menurut Soepomo dalam
Hartono Hadisoeprapto (1999), adalah orang-orang yang dengan sah bertempat
tinggal tetap dalam suatu negara. Sah artinya tidak bertentangan dengan dengan
ketentuan-ketentuan mengenai masuk dan mengadakan tempat tinggal tetap dalam
negara yang bersangkutan. Orang yang berada di suatu wilayah negara dapat
dibedakan menjadi penduduk dan non penduduk. Adapun penduduk negara dapat
dibedakan menjadi warga negara dan orang asing atau bukan warga negara.
Konstitusi merupakan hukum atau aturan dasar yang harus kita pahami
dasar negara menjadi sumber bagi pembentukan konstitusi. Dasar negara
menempati kedudukan sebagi norma hukum tertinggi suatu negara. Sebagai norma
tetinggi, dasar negara menjadi sumber bagi pembentukan norma-norma hukum di
bawahnya. Konstitusi adalah salah satu norma hukum dibawah dasar negara. Dalam
arti yang luas : konstitusi adalah hukum tata negara, yaitu keseluruhan aturan dan
ketentuan (hukum) yang mengambarkan sistem ketatanegaraan suatu negara.
Dalam arti tengah : konstitusi adalah hukum dasar, yaitu keseluruhan aturan dasar,
4
baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Dalam arti sempit: konstitusi adalah
undang-undang dasar, yaitu beberapa dokumen yang memuat aturan yang bersifat
pokok dengan demikian, konstitusi bersumber dari dasar negara. Norma hukum
dibawah dasar negara isinya tidak boleh bertentangan dengan norma dasar. Norma
tersebut bertujuan mencapai cita-cita yang terkandung dalam dasar negara. Jadi
kaitan antar dasar negara dengan konstitusi adalah dasar negara menjadi sumber
bagi penyusunan konstitusi. Konstitusi sebagai norma hukum dibawah dasar negara
dan bersumber pada dasar negara.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pemahaman tentang Bangsa dan Negara.
2. Untuk mengetahui hak dan kewajiban warga Negara.
3. Untuk mengetahui pemahaman tentang konstitusi.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PEMAHAMAN TENTANG BANGSA
2.1.1 Bangsa
1. Pengertian Bangsa
a. Hans Khon
bangsa merupakan tenaga hidup manusia yang selalu bergelombang dan tak
pernah membeku dalam sejarah.
b. Otto Bauer
c. Ernest Renant
d. Lathrop Stoddard
6
e. Ir. Soekarno
a. Primordial
b. sakral
c. tokoh
d. sejarah
e. perkembangan ekonomi
7
c) Adanya keinginan untuk membentuk sistem pemerintahan dan bersedia
mengikuti sistem tersebut
d) Memiliki kesamaan karakter, identitas, budaya, bahasa, ciri fisik ataupun
kesamaan lainnya sehingga dapat dibedakan dari bangsa lain
e) Secara psikologis, merasa senasib, sepenanggungan, setujuan, atau
memiliki cita-cita yang sam
8
- Partisipasi dan kesdaran politik bangsanya sangat besar karena
banyaknya perbedaan yang timbul dalam proses terbentuknya bangsa
dengan satu kesatuan
5. Ciri-ciri Bangsa
9
bagaimana sebaliknya suatu bangsa menjadi bagian dari proses demokrasi
global tanpa harus kehilangan identitas nasionalismenya.
2. Lambang-Lambang
Adalah sesuatu yang menggambarkan tujuan dan fungsi
negara. Lambang-lambang ini biasanya dinyatakan dalam
10
undang-undang. Misalnya bendera, bahasa dan lagu
kebangsaan.
3. Alat-Alat perlengkapan
Adalah sejumlah perangkat atau alat-alat perlengkapan yang
digunakan untuk mencapai tujuan yang berupa bangunan,
peralatan dan teknologi. Misalnya candi, masjid, gereja
pakaian adat, teknologi bercocok tanam, dan teknologi
seperti kapal laut, pesawat terbang dan lainnya.
4. Tujuan yang ingin dicapai
Yang bersumber diri tujuan yang bersifat dinamis dan tidak
tetap, seperti budaya unggul, prestasi bidang tertentu.
Sebagai sebuah bangsa yang mendalami sebuah negara,
tujuan bersama bangsa indonesia telah tertuang dalam
pembukaan UUD 1945, yakni kecerdasan dan kesejahteraan
bersama bangsa indonesia.
11
9. Konsepsi wawasan Nusantara
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan
Nasional
12
1. Negara memajukan kebudayaan nasional indonesia ditengah
peradaban dunia menjaminkebebasan masyarakat dalam
memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya.
2. Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai
kekayaan budaya nasional.
13
b. Monopoli
Negara memiliki monopoli dalam menetapkan tujuan bersama dari
masyarakat.
c. Menyeluruh
Menyeluruh bermakna mencakup semua. Maksudnya peraturan
perundang-undangan yang disebut negara berlaku untuk semua warga
negara tanpa terkecuali.
3. Unsur-unsur negara
Ada tiga unsur pokok terbentuknya suatu negara. Ketiga unsur
pokok tersebut adalah wilayah, rakyat dan pemerintahan yang berdaulat.
a. Wilayah
Wilayah dimaksudkan sebagai daerah kekuasaan suatu negara, baik
darat, laut maupun udara. Setiap negara menduduki tempat tertentu dan
memiliki batas tertentu pula. Kekuasaan negara mencakup seluruh
wilayah, bukan hanya tanah atau daratan, tetapi juga laut dan angkasa
di atasnya.
b. Rakyat
Salah satu unsur negara adalah rakyat. Rakyat adalah sekelompok
manusia yang menjadi penghuni negara dan taat pada peraturan yang
berlaku di daerah tersebut. Warga negara adalah bagian dari penduduk
suatu negara. Kedudukannya sebagai warga negara menciptakan
hubungan berupa peranan, hak, dan kewajiban yang bersifat timbal
balik.
c. Pemerintah dan kedaulatan
Pemerintah yang berdaulat adalah pemerintah yang memiliki
kedaulatan atau kekuasaan tertinggi, balik kedaulatan ke dalam maupun
kedaulatan ke luar. Kedaulatan ke dalam yaitu kekuasaan untuk
mengatur rumh tangga negaranya sendiri tanpa campur tangan dari
bangsa atau negara lain. Kedaulatan ke luar maksudnya kekuasaan
untuk mengadakan hubungan atau kerjasama dengan negara lain.
14
Ktika unsur tersebut merupakan syarat mutlak bagi terbentuknya
suatu negara. Dalam ilmu kata negara, ketiga unsur tersebut sering
disebut unsur konstitutif (unsur pembentuk). Unsur lain yang bukan
menjadi syarat mutlak tetapi juga penting dalam kehidupan bernegara
adalah unsur deklaratif, yakni adanya pengakuan dari negra lain.
Setelah panitia persiapan kemerdekaan indonesia (PPKI) melalui
sidangnya pada 18 Agustus 1945 menetapkan Ir.Soekarno sebagai
presiden dan Drs.Muhammad Hatta sebagai wakil presiden, maka
indonesia telah memnuhi syarat terpenuhnya unsur menjadi negara. Hal
ini desebabkan terpenuhinya unsur pokok terbentuknya negara lain ada
wilayah, rakyat dan pemerintah yang berdaulat.
a) Makna Bangsa
Bangsa adalah orang-orang yang bersamaan asal keturunan, adat,
bahasa dan sejarahnya serta pemerintahan sendiri. Dalam kamus bahasa
Indonesia, pengertian bangsa adalah kumpulan manusia yang biasanya
terikat karena kesatuan bahasa serta wilayah tertentu dimuka bumi.
Sejarah timbulnya bangsa-bangsa didunia berawal dari benua Eropa.
Pada akhir abad XIX, di benua Eropa timbul berbagai gerakan kebangsaan.
Gerakan tersebut mengakibatkan kerajaan-kerajaan besar di Eropa seperti
kerajaan Austria-Hongaria, Turki dan Perancis, terpecah menjadi Negara-
negara kecil. Banyaknya gerakan kebangsaan di Eropa saat itu dan
keberhasilan meraka menjadi bangsa yang merdeka, mempunyai ppengaruh
yang besar pada kehidupan Eropa maupun wilayah lain didunia.
Bangsa adalah sekelompok manusia /orang yang memiliki hal-hal
berikut
a. Cita-cita bersama yang mengikat dan menjadi satu kesatuan
b. Persaan senasib sepenanggungan
c. Karakter yang sama
d. Adat istiadat atau budaya yang sama
15
e. Satu kasatuan wilayah
f. Terorganisir dalam satu wilayah hukum.
b) Makna Negara
Negara dalam arti sempit sama dengan pemerintahan dalam arti luas
(lwmbaga Legislatif, Eksekutif, Yudikatif) yag merupakan alat untuk
mencapai kepentingan bersama, sedangkan Negara dalam arti luas adalah
kesatuan social yang mengatur,memipmpin dan mengkoordinasi
masyarakat supaya dapat hisup wajar dan berkembang terus. Dalam
mengemban tugasnya, Negara memiliki aparatur Negara dan
wewenangnaya
16
pasien yang secara medis dinyatakan hamil, maka dokter harus memastikan
dengan bertanya sampai tiga kali apakah ibu yang mengandung tersebut
bahagia dengan kehamilan itu. Kalau memang ibu tidak bahagia atau tidak
menghendaki kehamilan tersebut, dokter dapat melakukan aborsi terhadap
janin tersebut. Aborsi adalah tindakan yang dilegalkan oleh pemerintah
Belanda. Alasan diperbolehkan aborsi adalah bahwa setiap ibu punya hak
untuk hamil atau tidak hamil. Tidak dipikirkan tentang hak janin untuk
hidup. Inilah problem mendasar ketika hak asasi manusia dipandang hanya
melekat pada manusia sejak lahir.
Akan lebih tepat dikatakan bahwa hak asasi melekat pada diri manusia
sejak proses terjadinya manusia. Janin punya hak hidup meskipun belum
dapat berbicara apalagi menuntut hak. Aborsi tidak dapat dibenarkan hanya
karena orang tua tidak menginginkan kehamilan, namun tentu bisa
dibenarkan manakala ada alasan-alasan khusus misal secara medis
kehamilan tersebut membahayakan sang ibu. Oleh karena itu tepat kiranya
mengacu pada pengertian hak asasi manusia sebagaimana tercantum dalam
UndangUndang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 Pasal 1 yang
menyebutkan: “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat
pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi
dan dilindungi oleh negara, hukum dan Pemerintahan, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.”
17
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan berbicara masalah kewajiban terkait
dengan hubungan antar warganegara maupun antara warga negara dengan
negara.
1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. Pasal 27 ayat (2)
UUD 1945 berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak atas
18
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Pasal
ini menunjukkan asas keadilan sosial dan kerakyatan
2. Hak membela negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara.”
3. Selain itu, dalam Pasal 30 ayat (1) juga dinyatakan “Tiap-tiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara”.
4. Hak berpendapat, berserikat dan berkumpul, seperti yang tercantum
dalam Pasal 28 UUD 1945 yang berbunyi “Kemerdekaan berserikat
dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan
sebagainya ditetapkan dengan undangundang”.
5. Hak kebebasan beragama dan beribadat sesuai dengan
kepercayaannya, sesuai dengan Pasal 29 ayat (1) dan (2) UUD 1945,
di Pasal 29 ayat (2) dinyatakan “Negara menjamin kemerdekaan
tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masingmasing dan
untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu.”
6. Hak untuk mendapatkan pengajaran, seperti yang tercantum dalam
Pasal 31 ayat (1) dan (2) UUD 1945.
7. Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.
8. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pengajaran nasional yang diatur dengan UUD 1945.
9. Hak untuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional
Indonesia. Hal ini dijelaskan dalam Pasal 32 UUD 1945 ayat (1),
“Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah
peradaban dunia, dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam
memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”.
10. Hak ekonomi atau hak untuk mendapatkan kesejahteraan sosial.
Pasal 33 ayat (1), (2), (3), (4), dan (5) UUD 1945 berbunyi:
11. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar asas
kekeluargaan
19
12. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara
13. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
bagi kemakmuran rakyat
14. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar asas demokrasi
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
15. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam
undangundang.
16. Hak mendapatkan jaminan keadilan sosial. Dalam Pasal 34 UUD
1945 dijelaskan bahwa “Fakir miskin dan anak-anak terlantar
dipelihara oleh negara.” Kewajiban warga negara terhadap negara
Indonesia, antara lain:
17. Kewajiban menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1)
UUD 1945 berbunyi: “Segala warga negara bersamaan
kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya.”
18. Kewajiban membela negara, seperti yang tercantum dalam Pasal 27
ayat (3) UUD 1945 yang telah ditulis sebelumnya.
19. Kewajiban dalam upaya pertahanan negara, seperti yang sudah
dituliskan di atas pada Pasal 30 ayat (1) UUD 1945.
Selanjutnya hak-hak warga negara yang tertuang dalam UUD 1945
sebagai konstitusi negara dinamakan hak konstitusional. Setiap warga
negara memiliki hak-hak konstitusional sebagaimana yang ada dalam UUD
1945. Warga negara berhak menggugat bila ada pihak-pihak lain yang
berupaya membatasi atau menghilangkan hak-hak konstitusionalnya.
Secara garis besar, hak dan kewajiban warga negara yang tertuang
dalam UUD 1945 mencakup berbagai bidang. Bidang-bidang ini antara lain
20
adalah bidang politik dan pemerintahan, sosial, keagamaan, pendidikan,
ekonomi, dan pertahanan.
Selain adanya hak dan kewajiban warga negara di dalam UUD 1945,
pada perubahan pertama telah dicantumkan pula hak asasi manusia. Hak
asasi manusia perlu dibedakan dengan hak warga negara. Hak warga negara
merupakan hak yang ditentukan dalam suatu konstitusi negara. Munculnya
hak ini adalah karena adanya ketentuan undang-undang dan berlaku bagi
orang yang berstatus sebagai warga negara. Bisa terjadi hak dan kewajiban
warga negara Indonesia berbeda dengan hak warga negara Malaysia oleh
karena ketentuan undang-undang yang berbeda. Adapun hak asasi manusia
umumnya merupakan hak-hak yang sifatnya mendasar yang melekat dengan
keberadaannya sebagai manusia. Hak asasi manusia tidak diberikan oleh
negara, tetapi justru harus dijamin keberadaannya oleh negara. Di samping
adanya hak dan kewajiban warga negara terhadap negara, dalam UUD 1945
adanya hak asasi manusia.
Ketentuan mengenai hak asasi manusia ini dalam UUD 1945
merupakan langkah maju dari bangsa Indonesia untuk menuju kehidupan
konstitusional yang demokratis. Ketentuan mengenai hak asasi manusia
tertuang pada Pasal 28 A sampai J UUD 1945. Dalam ketentuan tersebut
juga dinyatakan adanya kewajiban dasar manusia.
Status seorang warga negara menjadi sangat penting, terkait dengan hak
dan kewajibannya sebagai seorang warga dari sebuah negara. Perbedaan
status kewarganegaraan yang dimiliki seorang warga negara memiliki
pengaruh yang besar terkait hak dan kewajiban yang harus ditaati dan
dijalankan di segala bidang kehidupan, baik secara sosial, politik , budaya,
perekonomian maupun dari segi keamanan. Berdasarkan teori, ada beberapa
status yang dimiliki seorang warga negara diantaranya sebagai berikut:
21
1. Status atau peran positif, merupakan status warga negara yang memiliki hak
untuk memperoleh sesuatu yang positif dari lembaga negara, dalam hal ini
menuntuht haknya dalam hal perlindungan baik jiwa raga maupun harta
seorang warga negara.
2. Status atau peran Negatif, bahwa negara tidak boleh turut campur dalam hak
asasi warga negaranya, seperti halnya dalam menentukan keyakinan
beragama seorang warga negara.
3. Status atau peran Aktif, bahwa warga negara diberikan hak untuk turut
berperan serta aktif dalam kegiatan penyelenggaraan negara, seperti halnya
dalam pemilihan umum.
4. Status atau peran Pasif, bahwa warga negara memiliki kewajiban untuk
tunduk dan patuh terhadap setiap peraturan yang dibuat oleh penyelenggara
negara, dan juga peraturan perundangan yang berlaku.
22
2.3 PEMAHAMAN TENTANG KONSTITUSI
Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang terdiri atas unsur rakyat
(penduduk), wilayah pemerintah. Pemerintah adalah satu unsur negara.
Pemerintahanlah yang menyelenggarakan dan melaksnakan tugas-tugas
demi terwujudnya tujuan bernegara.
1. Pengertian konstitusi
23
f) Secara istilah (terminology) konstitusi adalah sejumlah aturan-aturan dasar
dan ketentuan hukum yang dibentuk untuk mengatur fungsi dan struktur
lembaga pemerintah termasuk dasar hubungan kerja sama antar masyarakat
dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Kedudukan Konstitusi
24
- Konstitusi Sebagai Hukum Tertinggi
3. Isi Konstitusi
Konstitusi suatu Negara pada umunya memuat atau berisi tentang hal-
hal sebagai berikut:
25
4. Tujuan Konstitusi
5. Fungsi Konstitusi
Konstitusi memiliki fungsi yang berperan dalam suatu negara.
Fungsi konstitusi adalah sebagai berikut:
26
a) Konstitusi berfungsi membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak terjadinya
kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh pemerintah agar hak-hak bagi
warga negara terlindungi dan tersalurkan (konstitusionalisme)
b) Konstitusi berfungsi sebagai piagam kelahiran suatu negara (a birth
certificate of new state)
c) Konstitusi berfungsi sebagai sumber hukum tertinggi
d) Konstitusi berfungsi sebagai alat yang membatasi kekuasaan
e) Konstitusi berfungsi sebagai identitas nasional dan lambang
f) Konstitusi berfungsi sebagai pelindung hak asasi manusia dan kebebasan
warga suatu negara.
27
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konstitusi dalam arti sempit,yaitu sebagai hukum dasar yang tertulis atau
undang-undang dasar. Konstitusi dalam arti luas, yaitu sebagai hukum dasar
yang tertulis atau undang-undang dasar dan hukum dasar yang tidak tertulis atau
konfensi. Dalam praktiknya, konstitusi dustur terbagi menjadi 2 bagian yaitu
tetulis (UUD) tidak tertulis (konfensi). Konstitusi merupakan media bagi
terciptanya kehidupan yang demokratis bagi seluruh warga negara. Konstitusi
sebagaimana disebutkan merupakan aturan-aturan dasar yang dibentuk dalam
mengatur hubungan antara warga negara dengan warga negara.
3.1 Saran
Dengan berbagai uraian di atas, tentunya tidak lepas dari berbagai
kekurangan baik dari segi isi materi, teknik penulisan dan sebagainya, untuk itu
sangat diharapkan saran maupun kritikan yang membangun.
28