Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Riset Akuntansi Going Concern 12(2), 2017, 18-24

ANALISIS PENERAPAN PSAP NO. 07 TENTANG AKUNTANSI ASET TETAP


PADA KANTOR BADAN DIKLAT PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA

Fresly Kornelius Engka1, Jantje J. Tinangon2, Heince R. N. Wokas3


1,2,3
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi, Universitas Sam Ratulangi, Jl. Kampus Bahu, Manado,
95115, Indonesia

E-mail : fresly.engka@gmail.com

ABSTRACT
Statement of Government Accounting Standards (PSAP) 07 is the standard for the accounting
of fixed assets include the recognition, the determination of the carrying value, the
accounting treatment of the revaluation and impairment of the carrying (carrying value) of
fixed assets. Fixed assets have a very important role and should be managed well in order to
produce reliable information in the financial statements. This study aims to determine the
suitability of adoption of a PSAP 07 on fixed asset accounting in the Kantor Badan DIKLAT
Provinsi Sulawesi Utara. The method used is descriptive analysis method. The results showed
Badan DIKLAT in the application of accounting of fixed assets, namely the classification,
recognition, measurement / assessment, depreciation record, expenses after the acquisition,
termination and release, as well as the disclosure is in accordance with the PSAP 07, but is
need to know, Badan DIKLAT use SIMDA application to record the depreciation fixed asset.
Keywords : Aplication, Analysis, PSAP 07, Fixed Asset

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia memiliki kewajiban untuk secara
terus-menerus berpartisipasi dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good
governance). Instansi pemerintah dalam menjelaskan tugasnya memerlukan laporan
akuntansi, baik sebagai dasar analisis maupun untuk meningkatkan mutu pengawasan dan
pengelolaan keuangan.Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 64 Tahun
2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah
Daerah Pasal 4 Ayat 4 menjelaskan bahwa kebijakan akuntansi pemerintah daerah berlaku
bagi entitas akuntansi dan entitas pelaporan pemerintah daerah.
Dalam tatanan pemerintahan Sulawesi Utara, Badan Pendidikan dan Pelatihan
(DIKLAT) memiliki total jumlah aset yang nilainya besar, sehingga untuk mewujudkan
pemerintahan yang baik, maka sudah seharusnya Badan DIKLAT Pemerintah Provinsi
Sulawesi Utara melakukan perlakuan aset tetap dengan benar. Aset tetap yang berada
dibawah penguasaan suatu instansi harus dicatat secara akuntansi berdasarkan Standar
Akuntansi Pemerintahan. Pengelolaan aset tetap intansi pemerintah diatur dalam Pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintahan No 07 tentang Akuntansi Aset Tetap. Aset tetap menurut
PSAP 07 adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas)
bulan untuk digunakan, atau dimaksudkan untuk digunakan, dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Analisis Perapan PSAP No. 07 Tentang Akuntansi Aset
Tetap Pada Kantor Badan DIKLAT Pemerintah provinsi Sulawesi Utara.”

1.2 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
kesesuaian penerapan pernyataan standar akuntansi pemerintah (PSAP) No. 07 tentang
akuntansi aset tetap pada kantor Badan DIKLAT Provinsi Sulawesi Utara.
18
Fresly K. Engka, Jantje J. Tinangon, Heince R.N Wokas

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Akuntansi Pemerintah
Sitorus menyatakan akuntansi pemerintahan merupakan suatu proses sistematik
pengelolaan keuangan pemerintah mulai dari bukti transaksi sampai ke proses pelaporan
keuangan serta pertanggungjawaban kepada publik.

2.2. Konsep Akuntansi Pemerintah


Materi Pelatihan Akuntansi Keuangan Daerah dan SKPD (2014:9). Menjelaskan
tentang konsep dasar akuntansi pemerintahan sebagai berikut.
1. Lingkungan Akuntansi Pemerintahan
Lingkungan operasional organisasi pemerintah berpengaruh terhadap karakteristik dan
tujuan akuntansi dan pelaporan keuangannya. Ciri-ciri penting lingkungan pemerintah
yang perlu dipertimbangan dalam menetapkan tujuan akuntansi dan pelaporan keuangan
adalah sebagai berikut : (1) Ciri utama struktur pemerintahan dan pelayanan yang
diberikan; (2) Ciri keuangan Pemerintah yang bagi pengendalian.
2. Peran Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang berkualitas harus memenuhi kriteria yang memadai yaitu
memiliki relevansi, dapat diandalkan, dapat dinilai atau dibandingkan, dan dapat dipahami
(Nasrudin, 2015). Laporan keuangan pemerintah daerah adalah suatu bentuk
pertanggungjwaban pemerintah daerah kepada stakeholder yang didalamnya yang
mencakup berbagai macam pekerjaan yang membutuhkan keuangan, termasuk komponen
aset yang tercermin dalam neraca daerah dimana setiap tahun dibuatkan laporannya
setelah pelaksanaan anggaran (Erizul & Yuliana, 2014).

2.3 Konsep Standar Akuntansi Pemerintah


PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
menyatakan bahwa SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun
dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Dalam PP 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan terdapat 3 (tiga) Lampiran yaitu: Lampiran I tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual; Lampiran II tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Kas Menuju Akrual; dan Lampiran III tentang Proses Penyusunan
Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual.

2.4 Aset Tetap


Aset tetap merupakan salah satu unsur yang harus dikelola dengan baik agar
menghasilkan informasi yang andal dalam laporan keuangan daerah (Kolinug 2015). Aset
tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara seperti pembelian, pertukaran, leasing,
pembangunan sendiri dan hibah (Kirana, 2013). Aset tetap adalah aset yang memiliki wujud
fisik dan memberikan manfaat ekonomi kepada entitas bisnis selama lebih dari satu periode
akuntansi pada masa-masa yang akan datang (Purba, 2013:2).

2.5 Penelitian Terdahulu


Akhyar (2015) dalam penelitian berjudul Analisis Perlakuan Akuntansi Aset Tetap
Pada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Sulawesi Utara. Hasil penelitian menunjukkan
kebijakan akuntansi yang berlaku di Dinas Pekerjaan Umum Prov. Sulawesi Utara merujuk
pada PP No. 24 Tahun 2005 dengan basis akutnansi yang digunakan yakni Cash Toward
Accrual (CTA).
Dian (2013) dalam penelitian berjudul Evaluasi perlakuan akuntansi aset tetap PSAP
No. 07 pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Tangerang

19
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern 12(2), 2017, 18-24

Selatan. Hasil penelitian menunjukkan Aset Tetap pada dinas tersebut telah sesuai dengan
yang tertuang pada PSAP No. 07.

3. METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan sumber data
Penelitian ini meneliti dua jenis data, yakni, data kualitatif yaitu penjelasan mengenai
aset tetap berdasarkan teori yang bersumber dari berbagai literatur dan wawancara. Subjek
dari penelitian ini adalah Kepala Badan DIKLAT Provinsi Sulut Pemerintah Provinsi
Sulawesi Utara ataupun Pengelola Aset Tetap,sehingga penelitian berupa opini, sikap, dan
pengalaman pelaksana tersebut merupakan data subjek. Serta, data kuantitatif yang digunakan
adalah data keuangan dan sejumlah laporan mengenai pencatatan aset tetap yang dilakukan
oleh Badan DIKLAT Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.
Sumber data menggunakan data primer yag diperoleh dan dikumpulkan dengan cara
melakukan penelitian langsung pada Kantor Badan DIKLAT pemerintah Provinsi Sulawesi
Utara.

3.2. Data dan teknik pengambilan data


Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Teknik Wawancara
Teknik ini dilakukan dengan cara bertanya langsung kepada staf dan pimpinan dalam
memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini.
2. Teknik Dokumentasi
Teknik ini dilakukan dengan cara mendapatkan informasi dari buku-buku literatur,
majalah, jurnal serta bahan-bahan informasi lainnya yang berhubungan dengan maslah
yang diteliti.

3.3. Metode analisis


Sugiyono (2011) menjelaskan bahwa metode analisis adalah metode yang digunakan
untuk menggambarkan dan menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk
membuat kesimpulan yang lebih luas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode analisis deskriptif yaitu suatu metode pembahasan permasalahan yang sifatnya
menguraikan, menggambarkan, membandingkan, dan menerangkan suatu data. Analisis data
dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif, mempelajari sejarah Badan DIKLAT
Provinsi Sulawesi Utara, struktur organisasi dan tupoksi Badan DIKLAT Provinsi
Sulawesi Utara, metode pelaporan keuangan yang baik, peraturan-peraturan dan
kebijakan pengelolaan aset tetap yang berlaku umum, dan kebijakan pemerintah
setempat yang telah diterapkan dalam pengelolaan aset tetap.
b. Membandingkan hasil yang diperoleh dengan literatur yang berhubungan dengan
penelitian untuk dijadikan dasar acuan dalam kelengkapan dokumen sumber. Dalam
hal ini peneliti mencoba untuk mengkaji berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan No. 07 tentang Akuntansi Aset Tetap.
c. Menarik kesimpulan.

4. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil analisis
4.1.1 Kebijakan Akuntasi
Kebijakan akuntansi yang berlaku di Badan DIKLAT Provinsi Mengacu pada
Peraturan Gubernur Sulawesi Utara No 30 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi

20
Fresly K. Engka, Jantje J. Tinangon, Heince R.N Wokas

Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Penyusunan Laporan Keuangan untuk tahun yang
berakhir tanggal 31 Desember 2015 berdasarkan asumsi bahwa:
a) Badan DIKLAT Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara merupakan organisasi yang
mandiri dan menjadi pusat pertanggungjawaban yang harus bertanggungjawab atas
pelaksanaan tugasnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
atau sebagai entitas pelaporan.
b) Berarti bahwa Setiap kejadian atau transaksi yang disajikan dalam laporan
keuangan dapat dinilai dengan satuan uang, berdasarkan asumsi keterukuran dalam
satuan uang.
Laporan Keuangan Badan DIKLAT Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara Tahun
Anggaran 2015 disusun mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintah (PP 71 Tahun 2010).
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan Badan DIKLAT Provinsi Sulawesi
Utara adalah basis akrual untuk pengakuan pendapatan LRA, belanja, dan pembiayaan dalam
Laporan Realisasi Anggaran,dan untuk pengakuan pendapatan LO, beban dalam laporan
operasional serta aset, kewajiban, dan entitas dalam Neraca.
Menurut pengelola aset tetap di badan DIKLAT sulut Aset tetap pada Badan DIKLAT
Provinsi Sulut memiliki pengertian yang sama dengan pengertian aset tetap dalam Pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) No. 07, yaitu aset berwujud yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah daerah
atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
4.1.2 Klasifikasi Aset Tetap
Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam
aktifitas operasi entitas yang terdiri dari tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan;
jalan, irigasi, dan jaringan; aset tetap lainnya; dan konstruksi dalam pengerjaan. Rincian dari
masing-masing aset tersebut sudah tercantum dalam Kartu Inventaris Barang (KIB).
4.1.3 Pengakuan Aset Tetap
Kantor Badan DIKLAT Provinsi Sulawesi Utara, suatu aset diakui sebagai aset tetap
jika aset tersebut mempunyai wujud, masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan, biaya
perolehan dapat diukur secara andal, tidak untuk dijual, dan diperoleh atau dibangun dengan
maksud untuk digunakan (Pengelola aset tetap Badan DIKLAT Pemprov Sulut). Untuk
mendukung keandalan pengakuan aset tetap, maka aset tetap harus disertai dengan berita
acara serah terima aset terima aset tetap. Adanya berita acara serah terima aset tetap tersebut
menandakan pihak Badan DIKLAT Provinsi Sulawesi Utara sudah berhak menggunakan dan
mengelola aset tetap yang telah diserahkan.
4.1.4 Pengukuran/Penilaian Aset Tetap
Badan DIKLAT dalam pengukurannya terhadap Aset tetap menggunakan biaya
perolehan, apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak
memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan atau
menggunakan harga pasar berikut penuturan Pengelola aset tetap Badan DIKLAT. Menurut
pengelola aset tetap di kantor Badan DIKLAT setelah diwawancarai biaya perolehan terdiri
dari keseluruhan biaya yang digunakan untuk perolehan aset tetap sampai siap pakai, tetapi
untuk tanah, diukur dengan niai penyerahan aset tetap tersebut kepihak Badan DIKLAT.
Biaya perolehan peralatan dan mesin terdiri dari harga beli, pajak, dan biaya lain-lain sampai
siap digunakan.

4.2. Pembahasan
4.2.1 Perbandingan Klasifikasi Aset Tetap
Berdasarkan Tabel perbandingan klasifikasi aset tetap pada Badan DIKLAT SULUT
digolongkan berdasarkan kesamaan sifat atau fungsinya dalam aktivitas, sehingga klasifikasi
aset tetap pada Badan DIKLAT telah sesuai dengan peraturan permerintah yang berlaku yaitu

21
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern 12(2), 2017, 18-24

peraturan pemerintah N0. 71 Tahun 2010 Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP)
NO.07 tentang akuntansi aset tetap.
4.2.2 Perbandingan Pengakuan Aset Tetap
Berdasarkan tabel pengakuan aset tetap oleh Badan DIKLAT SULUT telah sesuai
dengan peraturan pemerintah yang berlaku yaitu Peraturan Pemerintah No. 07 tentang
akuntansi aset tetap. Aset tetap pada Badan DIKLAT harus lebih dari dua belas bulan, diakui
menggunakan biaya perolehan, maksud pengadaan aset tetap bukan untuk dijual melainkan
untuk digunakan dalam menunjang kegiatan operasional, dan aset tetap diakui pada saat
transaksi atas aset tetap itu terjadi.
4.2.3 Perbandingan Pengukuran/Penilaian Aset Tetap
Berdasarkan Tabel pengukuran/penilaian aset tetap oleh Badan DIKLAT SULUT
menggunakan biaya perolehan yaitu biaya yang dikeluarkan aset tetap sampai siap untuk
digunakan oleh Badan DIKLAT. Biaya perolehan tersebut terdiri dari harga beli, pajak, biaya
angkut, dan biaya instalasi yang dikeluarkan untuk Aset tetap tersebut sehingga telah sesuai
dengan peraturan pemerintah yang berlaku yaitu, Peraturan Pemerintah No. 71 2010,
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) No. 07 tentang akuntansi aset tetap.
4.2.4 Perbandingan Pengeluaran Setelah Perolehan Aset Tetap
Berdasarkan Tabel pengeluaran setelah perolehan untuk perbaikan suatu aset tetap
Badan DIKLAT SULUT mengacu pada kebijakan nilai satuan minimum kapitalisasi
Pemerintah Daerah Sulawesi Utara yaitu Peraturan Gubernur Nomor 30 tahun 2014. Hal ini
telah sesuai dengan peraturan pemerintah No. 71 Tahun 2010, Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan (PSAP) No. tentang akuntansi aset tetap.
4.2.5 Perbandingan Penyusutan Aset Tetap
Berdasarkan Tabel nilai akumulasi penyusutan per 31 desember 2016 tidak dikelola
oleh BADAN DIKLAT melainkan aplikasi SIMDA dari Badan pengelola barang milik
daerah (BPK-BMD). Dengan aplikasi ini Badan Diklat Mempermudah dan menghemat
waktu perhitungannya.
4.2.6 Perbandingan Pengungkapan Aset Tetap
Pada Badan Diklat Pemprov Sulut, metode yang dipakai untuk menghitung
penyusutan adalah metode garis lurus (straight line metode) pernyataan ini sesuai dengan
catatan atas Laporan keuangan oleh Badan DIKLAT Provinsi Sulawesi Utara tahun 2016
yang tertulis menggunakan metode garis lurus.Berdasarkan tabel pengungkapan aset tetap
oleh Badan DIKLAT Provinsi Sulawesi Utara telah sesuai dengan PSAP No. 07. Pernyataan
Standar Akuntansi aset tetap. Badan DIKLAT mengungkapkan dasar penilaian yang
digunakan untuk menentukan nilai tercatat dalam laporan keuangan, terdapat informasi
penyusutan, hingga kebijakan akuntansi kapitalisasi yang berkaitan dengan aset tetap.

5. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan dalam menganalisis
penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) No. 07 tentang akuntansi aset
tetap pada Badan DIKLAT Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa Badan DIKLAT dalam Pengklasifikasian, Pengakuan,
Pengukuran/penilaian, pengeluaran setelah perolehan, penyusutan, Penghentian dan
pelepasan, dan pengungkapan aset tetap telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan (PSAP) Nomor 07.

5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan dalam menganalisis
penerapan PSAP No. 07 tentang akuntansi aset tetap pada Badan DIKLAT Pemerintah

22
Fresly K. Engka, Jantje J. Tinangon, Heince R.N Wokas

Provinsi Sulawesi Utara, maka penulis mengharapkan Badan DIKLAT Pemerintah Provinsi
Sulawesi Utara dalam penyusunan dan perhitungan aset tetap juga mengetahui secara teknis
penyusunan manualnya karena saat ini hanya menggunakan aplikasi SIMDA dari Badan
Pengelola Barang Milik Daerah (BP-BMD).

DAFTAR PUSTAKA

Auliana, 2014.Analisis Akuntansi Aset Tetap Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kota Tanjungpinang Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No
07.Skripsi (tidak dipublikasikan). Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali
Haji: Tanjungpinang.
Afrilinda, 2015.Analisis Akuntansi Aset Tetap Pada Bank Nagari Cabang Pembantu UNP.
Diploma thesis, UPT. Perpustakaan Unand. Universitas Andalas: Padang.
Effendi, R., 2015.Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP
Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir.Volume 5.Nomor 1. Jurnal Ilmiah STIE MDP.
Universitas Tridinanti Palembang: Indonesia.
Elsye, R., Suwanda, Muchidin, U., 2016. Dasar-dasar Akuntansi Akrual Pemerintah Daerah.
Cetakan Pertama. Penerbit Ghalia Indonesia: Bogor.
Erizul, Yuliani, F., 2014.Pelaksanaan Pengelolaan Aset Tetap Daerah.Volume 2.Nomor 2.
Halaman 115-226. Jurnal Administrasi Pembangunan. Universitas Riau: Pekanbaru.
Hanis, M H., Trigunarsyah, B., Susilawati, C., 2010. Elements of Public Asset Management
Framework For Local Governments In Developing Countries. 8th International
Conference on Construction and Real Estate Management (ICCREM 2010).1-3
Desember 2010.Royal on the Park Hotel. Brisbane.
Haddadi, Mohammad H., 2014. The Study of Accumulated Depreciation And Stock Prices in
Iranian Industries. Volume 2.Issue 9.The International Journal of Business &
Management. Department of Commerce and Management Islamic Azad University:
Iran.
Hilmah KH, Fairoza, 2013. Analisis Pelaksanaan Penatausahaan dan Akuntansi Aset Tetap
Pada DPKA Kota Padang.Volume 1.Nomor 1. Seri D. Jurnal Akuntansi. Universitas
Negeri Padang: Indonesia.
Imawan, R., Wahyudin, A., 2014. Analisis Kemandirian Keuangan Daerah Provinsi Jawa
Tengah Tahun Anggaran 2010-2012.Accounting Analysis Journal. Jurusan Akuntansi.
Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang: Indonesia.
Junaidi, 2015.Perlakuan Akuntansi Sektor Publik Desa di Indonesia.Volume 6.Nomor
1.Jurnal NeO-Bis.Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Trunojoyo Madura: Jawa
Timur.
Kolinug, M., Ilat, V., Pinatik, S., 2015.Analisis Pengelolaan Aset Tetap Pada Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Tomohon.Volume 3.Nomor
1. Jurnal EMBA. FEB UNSRAT: Manado.
Kirana, Putra,2013. Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Berdasarkan PSAK No. 16 Pada PT.
Graphika Beton.Jurnal UMRAH. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas
Maritim Raja Ali Haji: Tanjung Pinang.
Langelo, F., Saerang, D. P. E., Alexander, S. W., 2015. Analisis Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Dalam Penyajian Laporan Keuangan Pada
Pemerintah Kota Bitung.Volume 3.Nomor 1. Jurnal EMBA. FEB UNSRAT: Manado.
Manossoh, H., 2015. Implementasi Sistem Akuntansi Pemerintahan Dalam Mewujudkan
Good Government Governance Pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.Volume
15.Nomor 05. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. FEB UNSRAT: Manado.

23
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern 12(2), 2017, 18-24

Nasrudin, E., 2015. Efektivitas Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik
Negara (SIMAK-BMN) Terhadap Pengelolaan Aset Negara.Volume 13.Nomor 2.
Jurnal Akuntansi. Universitas Jember: Jawa Timur.
Pham, D B., 2014.Tangible Fixed Assets Accounting System for Enterprise in
Vietnam.Volume 6.Nomor 6.International Journal of Economics and Finance.
University of Hai Duong: Vietnam.
Purba, Marisi P., 2013.Akuntansi Keuangan Aset Tetap dan Aset Tak Berwujud. Edisi
Pertama. Graha Ilmu: Yogyakarta.
Piera,Franck Missonier, 2015, Motives for Fixed Asset Revaluation: An Empirical Analysis
with Swiss Data, International journal, ESSEC – Business SchoolAve Bernard Hirsch,
France
Putra, T. M., 2013. Analisis Penerapan Akuntansi Aset Tetap Pada CV. Kombos
Manado.Volume 1.Nomor 3. Jurnal EMBA. FEB UNSRAT: Manado.
Reeve, J., Warren, C., Duchac, J., Wahyuni, E., Soepriyanto, G., Jusuf, A., Djakman, C.,
2012.Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia.Buku 2.Salemba Empat: Jakarta.
Riyanto, Agus, 2015.Akuntansi Pemerintah Daerah Berbasis Akrual. Cetakan Pertama.
Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Sawani, A., 2009. The Changing Accounting Environment: International Accounting
Standards and US Implementation. Volume 1.Page 1.Journal of Finance &
Accountancy.Westminster College: Utah.
Sita, S I., 2015.Analisis Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Pada Rumah Sakit Umum Daerah
Genteng.Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Jember: Jember.
Sitorus, S., Kalangi, L., Walandouw, S., 2015.Analisis Kesiapan Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Berdasarkan PP Nomor 71 Tahun 2010 Pada
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Barang Milik Daerah Kota
Tomohon.Volume 3.Nomor 1. Jurnal EMBA. FEB UNSRAT: Manado.
Sudaryati, Dian, 2013. Evaluasi Perlakuan Akuntansi Aset Tetap PSAP No, 07 Pada Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Tangerang Selatan. Skripsi.
Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Pamulang: Tangerang Selatan.
Stephana Dyah Ayu R., Sih Mirmaning D. E., StLily Indarto, Agnes Ariee M., 2015. Tax
Accounting for Fixed Assets: IFRS Based Indonesian Fiscal Reconsiliation. Volume
.Issue 4. International journal of Humanities and Management Sciences (IJHMS).
Faculty of Economic and Business Soegijapranata Catholic University: Semarang.
Sugiyono, 2011.Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.Alfabeta Bandung.
Sunyoto, D., 2013.Metodologi Penelitian Akuntansi. Cetakan Kesatu. Refika Aditama:
Bandung.
Tipan, A., Saerang, D. P. E., 2016. Analisis Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Pada Dinas
Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Sulawesi Utara.Volume 11.Nomor 1. Jurnal EMBA.
FEB UNSRAT: Manado.
Tobari,2015. Membangun Budaya Organisasi Pada Instansi Pemerintahan,Edisi 1. Cetakan
2. Deepublish: Yogyakarta.
Wardaya, M. R Rangga, K, M., Kanza, M. M., 2013 Makalah Good Governance.Jurnalistik
C Semester II. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. UIN Sunan Gunung Djati:
Bandung.
Wiratna, S., 2015.Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Pustaka Baru Press: Yogyakarta.
Widi, Restu Kartiko, 2010. Asas Metodologi PenelitianSebuah Pengamatan Pengenalan
Penelitian. Graha Ilmu: Yogyakarta.
Zhemim, Wang, 2006.Upward Revaluation of Fixed Assets.Volume 4.Number 1.Journal of
Business & Economics Research. Uninversity of Wisconsin – Parkside: Wisconsin.

24

Anda mungkin juga menyukai