Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN PENDIDIKAN

KESEHATAN GIZI SEIMBANG IBU POST PARTUM


DI RUANG SAKURA RST dr.ASMIR SALATIGA
Dosen Pembimbing : Ns. Ika Subekti W, M.Kep

Disusun Oleh :
1. Indarti
2. Ardhia Pramesti Regita C
3. Fiola Nurul Hafilda
4. Okta Fiyanti

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2019
A. PENDAHULUAN
Gizi merupakan serangkaian proses penggunaan makanan yang
dikonsumsi oleh organisme secara normal melaui berbagai tahapan yaitu
pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran. Gizi mengandung zat gizi. Zat gizi merupakan ikatan kimia
sangat diperlukan oleh organ tubuh untuk melaksanakan fungsi tiap organ
tersebut. Fungsi dari zat gizi antara lain menghasilkan energi, membangun
dan memelihara serta mengatur proses-proses kehidupan (Boris, 2011).
Selama ibu hamil memerlukan lebih banyak zat-zat gizi disebabkan
makanan ibu hamil dibutuhkan bagi dirinya serta janin yang
dikandungnya. Penyebab lain dari kebutuhan gizi meningkat pada
kehamilan yaitu penyesuaian tubuh ibu terhadap perubahan fungsi tubuh.
Jika ibu hamil mengalami kekurangan gizi maka tumbuh kembang janin
akan terganggu. Kondisi berkepanjangan tidak mendapatkan solusi yang
sesuai mengakibatkan abortus, BBLR, dan prematur. Gizi pada ibu hamil
mempengaruhi dimasa nifasnya. (Istiyani A, 2013:h.44). Gizi sangat
diperlukan oleh ibu nifas Karena gizi dapat mempengaruhi produksi ASI,
pemulihan masa nifas, serta pengaruh lainya terhadap keberlangsungan ibu
nifas tersebut. Jika ibu nifas mengalami malnutrisi maka ibu nifas tersebut
dapat menderita penyakit seperti anemia. Kejadian tersebut berdampak
pada bayinya mengalami gangguan tumbuh kembang, bayi mudah sakit
dan terkena infeksi.
Defisiensi gizi dapat dicegah dengan menyusun menu seimbang
bagi ibu nifas. (Istiyani A, 2013:h.5). Masa nifas dimulai sejak satu jam
setelah lahirnya plasenta sampai empat puluh dua hari. Tahap pemulihan
organ-organ reproduksi ke bentuk semula, sehingga mempengaruhi
perubahan fisik dan psikoligis. Proses tersebut merupakan fisiologis bagi
ibu nifas tetapi dapat menyebabkan komplikasi. Tindakan deteksi dini
bertujuan mencegah timbulnya komplikasi yang tidak diketahui ibu untuk
menekan mordibitas dan mortalitas. (Prawihardjo S, 2008: Hal. 357.
Masa pemulihan terdapat proses penting dimulai pengecilan rahim
atau involusi uterus dan proses laktasi. Jika proses involusi tidak baik
maka menimbulkan keadaan subinvolusi akan menyebabkan perdarahan
(Prawiroharjo S, 2008, Hal; 208 ). Penelitian palupi(2011) terdapat
hubungan antara inisiasi menyusui dini (IMD) dengan perubahan involusi
uterus. Hasil penelitian dapat diketahui dari 20 responden, 16 orang (80%)
yang melakukan IMD dan 4 orang (20%) tidak melaksanakan IMD.
Pemenuhan gizi ibu nifas dapat mempercepat pemulihan masa nifas
meliputi nutrisi yang baik, gizi seimbang, dan meningkatkan produksi
ASI. Jika gangguan gizi seperti malnutrisi, defisiensi zat besi dan anemia
dapat menghambat penyembuhan luka. Berdasarkan penelitian Rejeki
(2010) sampel yang digunakan ibu anemia dengan ibu tidak anemia. Hasil
yand diperoleh adanya hubungan signifikan antar kadar Hb dengan
penyembuhan luka perineum.
Pemulihan masa nifas dapat dideteksi melalui kunjungan nifas.
Kunjungan nifas kedua yaitu enam hari setelah persalinan. Salah satu poin
penting ber hubungan dengan gizi sebagai berikut memastikan ibu nifas
mendapat cukup makan, cairan, dan istirahat. Sebagai seorang bidan perlu
mengetahui status gizi tiap pasien untuk mencegah terjadinya infeksi pada
masa nifas. (Data subyektif, 2014)
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan kepada
keluarga pasien, diharapkan Ibu post partum mampu memahami tentang
gizi seimbang yang dibutuhkan untuk ibu pasca persalinan untuk
mempertahanan kesehatan ibu dan bayinya..
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan,diharapkan keluarga
dan pasien mampu :
a. Menguraikan kembali kebutuhan nutrisi ibu post partum.
b. Tujuan kebutuhan nutrisi ibu post partum.
c. Menunjang tumbuh kembang bayi.
d. Mencegah anemia malnutrisi pada ibu post partum.
C. RANCANGAN KEGIATAN
1. Topik
Gizi seimbang pada ibu post partum
2. Metode Pelaksanaan
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya Jawab
3. Sasaran
Ibu post partum yang dirawat diruang Sakura RST dr.Asmir Salatiga
dan keluarga pasien.
4. Waktu dan tempat
Kamis, 9 Mei 2019 di ruang Sakura 6 RST dr.Asmir Salatiga
5. Jumlah peserta
Menyesuaikan pasien yang ada di ruang Sakura 6
6. Media dan alat bantu
a. Leaflet
b. Lembar balik
7. Setting tempat

: Penyaji : Observer

: Fasilitator

: Peserta
8. Susunan acara
No. Kegiatan Waktu Respon
1. Pembukaan 10 menit 1. Menjawab salam
1. Memberi salam 2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan dan
diri memperhatikan
3. Menggali 3. Menjawab
pengetahuan pertanyaan
keluarga dan pasien 4. Mendengarkan
4. Menjelaskan tujuan dan
Penyuluhan memperhatikan
5. Membuat kontrak 5. Menyetujui
waktu kontrak waktu
2. Proses 1. Mendengarkan
1. Menjelaskan materi 10 menit dan
2. Memberikan 10 menit memperhatikan
kesempatan untuk penjelasan
bertanya Penyuluh
3. Menjawab 10 menit 2. Aktif bertanya
pertanyaan peserta 3. Mendengarkan
3. Penutup 1. Mendengarkan
1. Menyimpulkan 5 menit dan
materi yang Memperhatikan
disampaikan oleh 2. Menjawab
penyuluh pertanyaan yang
2. Mengevaluasi 5 menit diberikan
peserta atas 3. Menjawab salam
penjelasan yang
disampaikan dan
penyuluh
menanyakan
kembali mengenai
materi penyuluhan
3. Salam Penutup

9. Pembagian tugas
a. Moderator : Mengarahkan jalannya acara
b. Penyaji : Menyampaikan materi penyuluhan dan menjawab
pertanyaan
c. Fasilitator : Membantu mengarahkan peserta untuk bergerak secara
aktif dalam diskusi
d. Observer : Mengamati dan mencatat proses jalannya penyuluhan,
mengevaluasi jalannya penyuluhan

D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur yang diharapkan
a. Alat-alat yang digunakan lengkap
b. Kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana
2. Evaluasi proses yang diharapkan
a. Terapi dapat berjalan dengan lancar
b. Keluarga dapat memahami denganapa yang diberikan
3. Evaluasi hasil
Klien mampu mengerti dan memahami :
1. Memahami maksud dan tujuan kegiatan
2. Mengetahui pokok masalah yang telah didiskusikan

E. DAFTAR PUSTAKA
Ani Seri, Luh. (2014). Anemia Defisiensi Besi Masa Prahamil dan Hamil.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Arikunto, Suharsimi. (2014). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan


Praktik. Jakarta:Rhineka Chipta
Arief, Wendy. (2009). Kampanye Kanker Payudara kepada Remaja
Melalui Desain Komunikasi Visualdi Kota Surakarta.
Doctoral Dissertasion : Universitas Sebelas Maret

Aritonang. (2010). Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Bogor: IPB Press

Astuti, D. (2016). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia


pada Ibu Hamil di Puskesmas Undaan Lor Kabupaten
Kudus. Jurnal Stikes Muhammadiyah Kudus. ISSN
2407-9189

Astuty, Hendri.dkk. (2012). Upaya Pemberantasan Kecacingan di Sekolah


Dasar.Jurnal Makara16 (2), 65-71Azwar, Saifuddin.
(2008). Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya.
Yogyakarta:Pustaka Belajar.

Bansley, Robert.(2009). Metode Pendidikan Kesehatan


Masyarakat.Jakarta : EGC
F. LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian
Nutrisi pada ibu yang baru melahirkan dan menyusui sebenarnya
tidak sulit. Cara yang termudah adalah melanjutkan mengonsumsi
makanan yang bergizi saat hamil. Kebutuhan gizi pada masa nifas
terutama bila menyusui akan meningkat 25%, karena berguna untuk
proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan memproduksi air
susu yang cukup untuk menyehatkan bayi. Nutrisi ibu post partum
yaitu nutrisi yang bergizi seimbang.
2. Tujuan
a. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi ibu dan bayi.
b. Untuk mencegah terjadinya penyakit anemia malnutrisi pada ibu
post partum.
c. Untuk menunjang tumbuh kembang bayi.
d. Untuk memproduksi ASI yang banyak
3. Menu Makanan yang Seimbang Seorang ibu yang baru melahirkan
harus makan makanan yang paling bergizi yang dapat diperolehnya,
agar dapat mengatasi infeksi dan agar dapat menghasilkan air susu yang
cukup untuk bayinya. Berikut adalah contoh makanan yang dapat
dikonsumsi ibu yang baru melahirkan :
a. Sumber Karbohidrat :
1) Nasi
2) Ketela
3) Sagu
4) Jagung
5) Terigu
6) Roti
7) Kentang
b. Makanan yang Mengandung Lemak
1) Mentega
2) Keju
c. Makanan yang Mengandung Protein
1) Protein Nabati
a) Tempe
b) Tahu
c) Kedelai
d) Kacang hijau
2) Protein Hewani
a) Hati
b) Telur
c) Susu
d) Daging
e) Ikan
f) Udang
g) Yoghurt
d. Sayur-sayuran dan Buah-buahan
1) Bayam
2) Sawi
3) Kangkung
4) Wortel
5) Tomat
6) Jeruk
7) Pepaya
8) Pisang
e. Vitamin dan Suplemen
1) Zat besi untuk menambah darah
2) Asam folat untuk kecerdasan anak
3) Vitamin b complex untuk mencegah anemia
f. Mineral
Air putih 6-8 gelas per hari.
g. ontoh Menu Makanan
1) Makan Pagi Nasi, urap sayur, ikan goreng, kudapan (donat dan
yoghurt)
2) Makan Siang Nasi, ayam goreng, rempeyek, rebon, sayur nangka,
jeruk, kudapan (ubi merah goreng/kukus)
3) Makan Malam Nasi, semur daging, pepes tahu, cap cay, pepaya,
kudapan (ubi merah goreng/kukus)

Anda mungkin juga menyukai