Anda di halaman 1dari 17

Jobsheet 01

Instalasi dan Perintah Dasar Linux Debian Stretch

LATIHAN 1 INSTALASI

Membuat Virtual Machine baru untuk instalasi sistem operasi

1. Lakukan instalasi aplikasi virtual box


2. Buka aplikasi virtual box
3. Klik menu Baru untuk
membuat virtual machine
baru.

4. Beri nama machine dengan


format
Nama1_Nama2_Kelas_DebianCLI
pilih Tipe sistem operasi
yaitu Linux, kemudian pilih
versi sistem operasi yaitu
Debian (32-bit), kemudian
klik Lanjut.

5. Atur ukuran RAM yang


diinginkan, dengan cara
menggeser tuas yang
tersedia, hal yang perlu
diperhatikan adalah jangan
menggeser tuas melebihi
area berwarna hijau jika
tidak benar-benar
terpaksa. Klik Lanjut.
Kita akan membuat
harddisk virtual baru. Klik
Buat.

Pilih tipe atau ekstensi file


tempat menyimpan data
pada Harddisk virtual kita.
Pilih VDI (Virtual Disk
Image). Klik Lanjut.

Pilih Dialokasikan secara


dinamik

Atur ukuran harddisk


virtual menjadi 10 GB, klik
Buat.
Jika telah muncul virtual
machine dengan nama kita
maka virtual machine
tersebut siap digunakan.

Tekan ikon Mulai untuk


mulai menjalankan virtual
machine.

Klik ikon folder untuk


memilih installer

Pilih installer debian-9.0.0-


i386-netinst.iso, klik Open.
Klik Mulai untuk memulai
proses instalasi.

Ikutilah langkah instalasi GNU/Linux Debian Stretch berikut dengan saksama!

1. Ada beberapa pilihan di sana,


kita akan menggunakan
instalasi mode CLI, maka pilih
pilihan yang kedua, Install.
Tekan tombol arah atas atau
bawah untuk mengganti
pilihan, lalu tekan [ Enter ]

2. Cari dan pilih bahasa yang


akan digunakan pada proses
Instalasi, pilih Bahasa
Indonesia.
3. Pilih [ Ya ] untuk melanjutkan
dengan bahasa yang dipilih.

4. Sekali lagi, pilih Indonesia.

5. Untuk yang satu ini, biarkan


default (Inggris Amerika),
jangan diubah, langsung
tekan [ Enter ]. Kecuali jika
Anda yakin keyboard
layout yang Anda gunakan
bukan itu.

6. Akan muncul peringatan


yang menyatakan bahwa
jaringan tidak dapat
dikonfigurasi oleh sistem, hal
ini normal karena memang
PC tidak terhubung jaringan.
Langsung tekan [ Enter ]
untuk melanjutkan.

7. Nah, pada konfigurasi


jaringan ini kita memilih
untuk tidak mengatur
jaringan. Pilih yang paling
bawah, lalu tekan [ Enter ].

8. Atur nama host, nama host


adalah nama komputer. Ini
bebas, sesuka hati Anda.
Dalam hal ini kita
menggunakan Server-
Sotya sebagai hostname-nya.
Tekan [ Enter ] untuk
melanjutkan.

9. Masukkan kata sandi untuk


root atau super user,
kemudian
Tekan [ Enter ] untuk
melanjutkan.

10. Masukkan kata sandi lagi.


11. Ketikkan nama lengkap Anda,
Tekan [ Enter ] untuk
melanjutkan.

12. Nama akun biasanya


otomatis akan menggunakan
nama depan. Langsung
tekan [ Enter ] untuk
melanjutkan.

13. Ketikkan kata sandi untuk


akun pengguna tersebut.
Kata sandi ini bersifat wajib.
Ini digunakan untuk masuk
ke sistem.

14. Pilih zona waktu yang sesuai


dengan tempat tinggal Anda.
Lalu tekan [ Enter ] untuk
melanjutkan.

15. Karena akan dilakukan


instalasi dengan pemartisian
manual. Pilih Manual, lalu
tekan [ Enter ] untuk
melanjutkan.
16. Pilih pada RUANG KOSONG,
lalu tekan [ Enter ] untuk
melanjutkan.

17. Pilih Buat partisi baru, lalu


tekan [ Enter ] untuk
melanjutkan.

18. Nah lagi, karena yang


diminta 10 GB untuk /, maka
buat dulu partisinya.

19. Pilih Primer, lalu


tekan [ Enter ] untuk
melanjutkan.

20. Pilih Awal, lalu


tekan [ Enter ] untuk
melanjutkan.
21. Pastikan titik kait adalah /,
sistem berkas yang saat ini di
gunakan adalah sistem
berkas berjurnal Ext4.
Pilih Selesai menyusun
partisi, lalu
tekan [ Enter ] untuk
melanjutkan.
22. Selanjutnya, arahkan
ke RUANG KOSONG, lalu
tekan [ Enter ] untuk
melanjutkan membuat partisi
lagi.

23. Pilih Buat partisi baru, lalu


tekan [ Enter ] untuk
melanjutkan.

24. Partisi swap minimal


berukuran 2 kali lipat ukuran
RAM. Jika ukuran RAM
adalah 1 GB maka ukuran
swap adalah 2 GB. Tekan
[ Enter ] untuk melanjutkan
25. Pilih Logikal,
tekan [ Enter ] untuk
melanjutkan.
26. Pilih Awal saja,
tekan [ Enter ] untuk
melanjutkan.

27. Nah, karena partisi ini akan


digunakan sebagai swap,
arahkan ke Gunakan
sebagai:, tekan [ Enter ].

28. Pilih ruang swap,


tekan [ Enter ] lagi.

29. pilih Selesai menyususun


partisi, tekan [ Enter ] lagi.

30. Pada langkah ini, ditampilkan


hasil pembuatan partisi yang
tadi dibuat. Seperti pada
gambar tersebut, terdapat
sistem berkas, ukuran, titik
kait, dll.
31. Pada pertanyaan Tulis
perubahan yang terjadi pada
hard disk?, pilih ‹Ya›,
tekan [ Enter ] untuk
mengonfirmasi perubahan.

32. Saat muncul tampilan seperti


pada gambar 44 di atas,
pilih ‹Tidak›.

33. Pilih ‹Tidak› juga,


tekan [ Enter ] untuk
mengonfirmasi.

34. Seperti tertulis pada gambar


tersebut, hasil survey
tersebut akan digunakan
untuk menentukan paket-
paket mana saja yang
sebaiknya dimasukkan dalam
CD Debian pertama.
pilih ‹Tidak› jika Anda tidak
berpartisipasi.
Tekan [ Enter ] untuk
mengonfirmasi.

35. Pada bagian ini, kita


diharuskan memilih software
apa yang akan diinstall pada
Linux Debian kita. Software
yang harus kita pilih adalah
Standard System Utilities,
tekan [ Enter ] untuk
mengonfirmasi.

36. Pilih ‹Ya›, lalu tekan [ Enter ].

37. Pilih perangkat (hard disk)


untuk diinstall boot loader.
Dalam hal ini hard disk satu-
satunya adalah /dev/sda.
Jika ada hard disk lain,
pastikan pilih yang benar,
yaitu hard disk yang dikaitkan
dengan / tadi.
Pilih /dev/sda dalam hal ini,
lalu tekan [ Enter ].

38. Sampai tahap ini instalasi


telah selesai.
Pilih ‹Lanjutkan› untuk
mengakhiri instalasi dan
komputer akan direstart.
Untuk selanjutnya akan
masuk ke sistem yang baru
diinstall.

Pastikan CD/DVD media


instalasi dikeluarkan.
Sehingga saat komputer
kembali dinyalakan tidak
masuk lagi ke proses
instalasi.
39. Tampilan GRUB Boot loader
saat masuk ke sistem Debian
yang baru diinstall. Pilih
Debian GNU/Linux, lalu
tekan [ Enter ].

40. Ini adalah tampilan login,


ibarat pintu masuk ke rumah
yang baru dibuat. Masukkan
nama pengguna dan kata
sandi untuk masuk ke sistem.
Pada saat mengetikkan
password kita MEMANG
TIDAK AKAN MELIHAT
karakter apapun, hal ini
untuk menjaga keamanan.

41. Jika username dan password


yang kita isikan cocok, maka
sistem akan memberikan kita
hak akses. Jika tampilan
sudah seperti gambar, maka
kita telah dapat
mengoperasikan sistem
sebagai user biasa.
TUGAS PRAKTIK 1 INSTALASI

Setelah berhasil mempraktikkan instalasi sistem operasi Linux Debian 9.0 berbasis CLI, selanjutnya
praktikkan tugas dibawah ini!

1. Lakukan instalasi Linux Debian 9.0 berbasis GUI!


2. Ambil screenshot dan catat setiap langkah instalasi mode GUI yang dilakukan, kemudian
buatlah panduan instalasi untuk masing-masing sistem operasi tersebut!

LATIHAN 2 PERINTAH DASAR

Lakukanlah langkah-langkah kerja di bawah ini dengan sungguh-sungguh!

PERHATIKAN BAHWA SCRIPT YANG BERWARNA MERAH ADALAH NAVIGASI, BUKAN


PERINTAH/COMMAND, KAMU HANYA PERLU MENGETIKKAN TULISAN BERWARNA HITAM SAJA!

1. Login dengan username dan password user debian.


2. Login sebagai super user dengan memasukkan password root
debian-server:~$ su
password:

A. Perintah dasar: Berpindah direktori/folder (cd)


Berpindah direktori dilakukan dengan perintah cd diikuti dengan lokasi direktori yang akan dituju.
3. Berpindah ke direktori /etc dengan perintah
debian-server:/# cd /etc
debian-server:/etc#  (perhatikan perubahan navigasi!)
4. Berpindah ke direktori /home dengan perintah
debian-server:/etc# cd /home
debian-server:/home#  (perhatikan perubahan navigasi!)

B. Perintah dasar: Membuat direktori baru (mkdir)


Sebuah direktori dapat dibuat dengan menggunakan perintah mkdir dan diikuti dengan nama
direktori tersebut.
5. Buatlah sebuah direktori baru dengan nama: direktoricoba dengan perintah
debian-server:/home# mkdir direktoricoba
posisi direktori baru tersebut adalah /home/direktoricoba
6. Masuklah ke dalam direktoricoba, di dalam direktoricoba buatlah sebuah direktori baru yang
bernama: hardwarenoabsen1noabsen2 (misal: hardware0409)
debian-server:/home/direktoricoba# mkdir hardware0409
7. Di posisi yang sama, buatlah sebuah direktori lagi dengan nama: softwarenoabsen1noabsen2
(misal: software0409)
debian-server:/home/direktoricoba# mkdir software0409

C. Perintah dasar: Menghapus direktori (rmdir dan rm-rf)


Sebuah direktori yang kosong dapat dihapus dengan perintah rmdir diikuti nama direktori,
sementara direktori yang tidak kosong dapat dihapus dengan perintah rm –rf diikuti nama direktori.
8. Hapuslah direktori software0409 dengan perintah
debian-server:/home/direktoricoba# rmdir software0409

D. Perintah dasar: Membuat file baru (touch)


Kamu dapat membuat sebuah file baru dengan menggunakan perintah touch diikuti nama file baru
tersebut.
9. Masuklah ke dalam hardware0409, kemudian Buatlah sebuah file di dalam direktori tersebut,
beri nama file: mouse.txt
debian-server:/home/direktoricoba/hardware0409# touch mouse.txt
10. Di dalam direktori yang sama, buatlah file baru lagi dengan nama keyboard dan monitor
debian-server:/home/direktoricoba/hardware0409# touch keyboard.txt
debian-server:/home/direktoricoba/hardware0409# touch monitor.txt

E. Perintah dasar: Melihat isi direktori (ls)


Kamu dapat menggunakan perintah ls diikuti dengan nama direktori untuk melihat isi direktori.
11. Lihatlah isi direktori hardware0409 dengan perintah
debian-server:/home/direktoricoba/hardware0409# ls
maka akan muncul isi direktori hardware0409 yaitu: mouse.txt, keyboard.txt, dan monitor.txt

F. Perintah dasar: Mengedit atau mengubah isi file (pico dan nano)
User dapat mengedit isi sebuah file adalah dengan menggunakan text editor pico, nano, dan text
editor lain. Terlepas dari jenis text editor yang digunakan, perintah dasarnya adalah text editor
diikuti file yang akan diedit. Misal pico namafile atau nano namafile.
12. Editlah isi file mouse.txt dengan perintah
debian-server:/home/direktoricoba/hardware0409# nano mouse.txt
atau
debian-server:/home/direktoricoba/hardware0409# pico mouse.txt
13. Tulislah informasi singkat mengenai hardware yang bersangkutan pada file tersebut.
Contoh:
Mouse atau dalam Bahasa Indonesia berarti tikus adalah binatang kecil berekor panjang yang
suka mengerat. Namun mouse dalam dunia komputer merupakan perangkat masukan atau
input device. Mouse biasanya memiliki 2 tombol untuk klik dan 1 tombol putar untuk scroll.
Mouse pada zaman dahulu menggunakan bola karet untuk alat penggeraknya, namun sekarang
mouse sudah menggunakan sensor infrared.
14. Simpan file tersebut dengan menekan tombol Ctrl+X, kemudian Y.

G. Perintah dasar: Menggandakan file (cp)


User dapat menggandakan file dengan perintah cp diikuti file yang akan digandakan dan nama file
hasil penggandaan.
15. Gandakan file mouse, beri nama file baru dengan nama mousecopy1.txt
debian-server:/home/direktoricoba/hardware0409# cp mouse.txt mousecopy1.txt
16. Gandakan lagi file mouse, sehingga dalam direktori hardware0409 terdapat 2 penggandaan file
mouse yaitu mousecopy1.txt dan mousecopy2.txt.
17. Cek untuk memastikan dalam direktori hardware0409 telah ada 5 file yaitu (mouse.txt,
keyboard.txt, monitor.txt, mousecopy1.txt, dan mousecopy2.txt) dengan perintah:
debian-server:/home/direktoricoba/hardware0409# ls
18. Jika masih kurang dari 5 file, maka gandakan file mouse lagi. Tapi apabila terdapat lebih dari 3
file, maka hapus kelebihan file dengan perintah:
debian-server:/home/direktoricoba/hardware0409# rm namafileyangakandihapus

H. Perintah dasar: Mengubah nama atau memindah lokasi file (mv)


Nama file dapat diubah (rename) dengan memanfaatkan perintah mv diikuti dengan nama file lama
dan nama file baru. Perintah mv sebenarnya digunakan untuk memindahkan file dari satu direktori
ke direktori lain.
19. Ubah nama file keyboard.txt menjadi biodata.txt dengan perintah
debian-server:/home/direktoricoba/hardware0409# mv keyboard.txt biodata.txt
20. Isilah file biodata.txt dengan biodata singkat masing-masing anggota kelompok dengan perintah
debian-server:/home/direktoricoba/hardware0409# nano biodata.txt
21. Simpan file tersebut dengan menekan tombol Ctrl+X, kemudian Y.
22. Saat ini, file biodata.txt berada di /home/direktoricoba/hardware0409
23. Pindahkan file biodata.txt ke /home/direktoricoba dengan perintah
debian-server:/home/direktoricoba/hardware0409# mv
/home/direktoricoba/hardware0409/biodata.txt /home/direktoricoba/biodata.txt

Perintah dasar lain


Merestart Sistem
Untuk merestart sistem, dapat menggunakan perintah reboot dan init 6
Contoh:
debian-server:/home# reboot
atau
debian-server:/home# init 6
Mematikan Sistem
Untuk mematikan sistem, dapat menggunakan perintah shutdown, halt, init 0 atau power off.
Contoh:
debian-server:/home# init 0
atau
debian-server:/home# halt
atau
debian-server:/home# shutdown
atau
debian-server:/home# power off
Membatalkan Perintah
User dapat membatalkan sebuah perintah yang telah berikan, namun sistem belum atau sedang
memprosesnya. Untuk membatalkan proses, tekan tombol Ctrl+c atau Ctrl+z.

Tugas Praktik 2 Perintah Dasar

1. Buatlah sebuah direktori baru di /home dengan nama indonesia!


Perintah:__________________________________________________________________
2. Buatlah 5 direktori di dalam direktori indonesia yang diberi nama provinsi!
Perintah:__________________________________________________________________
3. Buatlah 2 file di dalam direktori provinsi yang diberi nama kota yang berada di masing-
masing provinsi!
Perintah:__________________________________________________________________
4. Isilah setiap file kota dengan nama dan kelasmu!
Perintah:__________________________________________________________________
5. Carilah perintah untuk mengetahui hari dan tanggal pada sistem!
Perintah:__________________________________________________________________
6. Apa yang super user lakukan apabila ia lupa kata kunci root? Bagaimana caranya?
Perintah:__________________________________________________________________

Anda mungkin juga menyukai