Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tinea Versikolor atau Pitiriasis Versikolor merupakan penyakit


jamur superfisial yang kronik, Pitriasis versikolor disebabkan oleh
Malessezia furfur yaitu jamur yang bersifat lipofilik dimorfik dan
merupakan flora normal pada kulit manusia biasanya tidak memberikan
keluhan subyektif, berupa bercak berskuama halus yang berwarna putih
sampai coklat hitam, terutama meliputi badan dan kadang-kadang dapat
menyerang ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas, leher, muka dan kulit
kepala yang berambut.1
Tinea versikolor lebih sering terjadi di daerah tropis dan mempunyai
kelembaban tinggi. Walaupun kelainan kulit lebih terlihat pada orang
berkulit gelap, namun angka kejadian tinea versikolor sama di semua ras.
Menyerang hampir semua usia terutama remaja, terbanyak pada usia 16-40
tahun. Tidak ada perbedaan antara pria dan wanita, walaupun di Amerika
Serikat dilaporkan bahwa penderita berusia 20-30 tahun dengan
perbandingan 1,09% pria dan 0,6% wanita. Insiden yang akurat di
Indonesia belum ada namun diperkirakan 40-50% dari populasi di degara
tropis terkena penyakit ini, sedangkan di Negara subtropics yaitu Eropa
tengah dan utara 0-5-1% dari semua penyakit jamur.2
Lesi tinea versikolor dapat terjadi selama berbulan-bulan sampai
bertahun-tahun. Biasanya tidak ada gejala kulit yang dirasakan pasien.
Terkadang disertai pruritus ringan. Individu dengan Tinea Versikolor
biasanya datang karena masalah kosmetik adanya bercak pigmentasi. Lesi
kulit berupa makulae berbatas tegas, berbentuk bulat atau oval, bervariasi
dalam ukuran. Skuama dapat muncul dengan cara menggosok lesi secara
perlahan. Lesi yang telah diterapi lebih sedikit skuamanya. Pada kulit
putih, lesi berwarna coklat muda. Pada kulit berwarna gelap, lesi berwarna
putih. Distribusi lesi bisa di tubuh bagian atas, lengan atas, leher,

1
abdomen, axillae, lipatan paha, paha, genitalia. Lesi di wajah, leher,
dan/atau kepala terjadi pada pasien yang menggunakan glukokortikoid
krim/salep atau topikal.1,3
Untuk mengobati penyakit ini yang harus dilakukan pertama kali
adalah menghilangkan faktor predisposisi, kemudian di lakukan
pengobatan topikal dan sistemik. Pengobatan harus dilakukan menyeluruh,
tekun dan konsisten.4

Anda mungkin juga menyukai