Anda di halaman 1dari 59

LAPORAN KASUS

SUBDURAL HEMATOM

PEMBIMBING:
dr. Handedi, Sp.S, M.Kes

Oleh :
VENI DEVITASARI
61112109

Kepaniteraan Klinik Senior Ilmu Penyakit Saraf


Fakultas Kedokteran Universitas Batam
Batam
2017
PENDAHULUAN
Subdural hematom adalah salah
satu jenis perdarahan intracranial
yang paling sering terjadi. Subdural hematoma
akut terjadi pada 5-
25% pasien dengan
cedera kepala berat.
Subdural hematom merupakan
perdarahan yang terjadi diantara
duramater dan araknoid.
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Perdarahan subdural ialah perdarahan yang terjadi diantara


duramater dan araknoid. Perdarahan subdural dapat berasal
dari: Ruptur Bridging vein yaitu vena yang berjalan dari ruangan
subaraknoid atau korteks serebri melintasi ruangan subdural dan
bermuara di dalam sinus venosus dura mater, Robekan
pembuluh darah kortikal, subaraknoid, atau araknoid.
EPIDEMIOLOGI

Subdural hematoma akut terjadi


pada 5-25% pasien dengan cedera
kepala berat.
• Rasio laki-laki :
perempuan 3 : 1

Subdural hematoma kronis terdapat


1-5,3 kasus per 100.000
ETIOLOGI
• Trauma kapitis
• Trauma di tempat lain pada badan yang berakibat
terjadinya geseran atau putaran otak terhadap
duramater.
• Pecahnya aneurysma atau malformasi pembuluh darah
di dalam ruangan subdura.
• Gangguan pembekuan darah biasanya berhubungan
dengan perdarahan subdural yang spontan, dan
keganasan ataupun perdarahan dari tumor intrakranial.
• Pascaoperasi (kraniotomi, CSF shunting)
• Pada orang tua, alkoholik, gangguan hati.
PATOFISIOLOGI
Perdarahan subdural ialah perdarahan
yang terjadi diantara duramater dan
araknoid. Perdarahan subdural dapat
berasal dari:
Ruptur Bridging vein yaitu vena yang
berjalan dari ruangan subaraknoid atau
korteks serebri melintasi ruangan
subdural dan bermuara di dalam sinus
venosus dura mater, Robekan
pembuluh darah kortikal, subaraknoid,
atau araknoid.
KLASIFIKASI

Subdural Subdural Hematom Subdural


Hematom Akut Sub Akut Hematoma Kronik

• Gejala timbul • Gejala timbul


seger hingga beberapa hari • Gejala timbul
berjem-berjam biasanya 2-7 hari setelah 7 hari
setelah trauma. setelah trauma. setelah trauma.
Gejala Klinis
Hematoma subdural akut Hematoma Subdural
Timbul gejala neurologik dalam 24 sampai 48 Kronik
jam setelah cedera. Timbulnya gejala pada
Gangguan neurologik progresif disebabkan umumnya tertunda
oleh tekanan pada jaringan otak dan herniasi beberapa minggu, bulan
batang otak dalam foramen magnum. dan bahkan beberapa
Keadaan ini dengan cepat menimbulkan tahun setelah cedera
berhentinya pernapasan dan hilangnya kontrol
atas denyut nadi dan tekanan darah.

Hematoma Subdural Sub Akut


Timbulnya gejala dari 48 jam sampai 1 minggu.
Tingkat kesadaran mulai menurun secara perlahan-lahan, diserta dengan
tanda-tanda neurologis yang memburuk dalam beberapa jam.
Meningkatnya TIK
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Primer
(vitalsign)
• Pemeriksaan Sekunder
 GCS
 Pemeriksaan neurologi
Ct Scan Kepala (a) SDH akut (b) SDH kronik

Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium
• Foto tengkorak
• CT Scan Kepala
• MRI

MRI Kepala
DIAGNOSIS BANDING
Subdural hematoma Epidural hematoma Subaraknoid
hematoma
Gambaran Radiologis:  Bentuk cembung  Hematoma
 Bentuk bulan sabit ganda (lenticular) berada pada
 Dapat terbentuk pada falx dan tentorium  Tidak menyilang sisterna, fisura
Akut Subakut Kronis pada sutura kranialis atau ventrikel.
Durasi:  Berada di luar dari  Seringkali akibat
1-2hari 3-7 hari > 7 hari sinus dura ruptur aneurisma.
CT scan:  Laserasi dari a.  Arteriografi
Hyperdense Isodense Hypodense meningealis medialis diperlukan untuk
mendeteksi punca
MRI: perdarahan.
T1W1 T1W1 & T2W1 T1W1 menurun,
meningkat, meningkat T2W1
T2W1 menurun Isointense
PENATALAKSANAAN
MEDIKAMENTOSA TINDAKAN OPERASI
Kriteria penderita SDH dilakukan operasi adalah:
Jika perdarahan kecil • Pasien SDH tanpa melihat GCS, dengan
(volume <30cc) ketebalan > 10 mm atau pergeseran midline
shift > 5 mm pada CT-scan
Menurunkan peningkatan tekanan • Semua pasien SDH dengan GCS < 9 harus
intrakrania (PTIK). Seperti pemberian dilakukan monitoring TIK
manitol 0,25gr/kgBB, atau furosemid • Pasien SDH dengan GCS < 9, dengan ketebalan
10 mg intravena, dihiperventilasikan.
perdarahan < 10 mm dan pergeeran struktur
midline shift. Jika mengalami penurunan GCS >
2 poin antara saat kejadian sampai saat masuk
rumah sakit
• Pasien SDH dengan GCS < 9, dan/atau
didapatkan pupil dilatasi asimetris/fixed
• Pasien SDH dengan GCS < 9, dan/atau TIK > 20
mmHg.
KOMPLIKASI
Komplikasi medis
• Kejang
• Pneumonia
• Empiema
• Infeksi lain
PROGNOSIS
• Pada penderita ini mortalitas melebihi 50% dan
biasanya berhubungan dengan volume subdural
hematoma dan jauhnya midline shift.
• Menurut Jamieson dan Yelland derajat kesadaran
pada waktu akan dilakukan operasi adalah satu-
satunya faktor penentu terhadap prognosa akhir
(outcome) penderita SDH akut. Tetapi Richards
dan Hoff tidak menemukan hubungan yang
bermakna antara derajat kesadaran dan prognosa
akhir.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. KR
Umur : 57 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Status : Menikah
Alamat : Perum Pemko KPRI, Batam Centre
Tanggal Masuk : 10 Juli 2017
Tanggal Pemeriksaan: 10 Juli 2017
•Penurunan
Keluhan Kesadaran sejak
utama 8 jam SMRS

Keluhan •Muntah
tambahan (+) 8x
Riwayat Penyakit Sekarang

• Penurunan kesadaran sejak 8 jam SMRS


• Sakit kepala sejak sebelah kanan sejak 1 bulan yll, muncul
32 tiba-tiba saat beraktivitas dan saat beristirahat.
• Sakit kepala memberat (hebat) sejak 32 jam SMRS,
jam muncul saat beraktivitas dan saat beristirahat NRS=10,
• Muntah >8kali sejak 32 jam SMRS muntah setiap makan,
SMRS muntahan makanan berwarna kuning konsistensi cair,
• Kemudian pasien tampak lemah dan diikuti dengan
penurunan kesadaran
Riwayat penyakit serupa : disangkal
Riwayat Riwayat trauma :disangkal
Penyakit Riwayat hipertensi : diakui (tidak terkontrol)
Riwayat penyakit DM : disangkal
Dahulu
Riwayat pengobatan keluhan sakir kepala sejak 1 bulan yll, di berbagai
Riwayat klinik dokter maupun RS, namu keluhan tidak berkurang
Penggunana
Obat
Riwayat penyakit serupa : disangkal
Riwayat RiwRiwayat hipertensi : diakui
Penyakit Riwayat penyakit DM : disangkal
Keluarga
Riwayat alergi disangkal
Riwayat Alergi
Merokok (-), minum alkohol (-)
Riwayat
Kebiasaan
Pasien makan sehari-hari sebanyak 3 kali dengan nasi, lauk pauk, dan
Riwayat Gizi sayur dengan sesekali mengkonsumsi buah-buahan dan susu.
KEADAAN UMUM : Pasien tampak sakit berat
KESADARAN : Sopor

TANDA – TANDA VITAL :


- GCS : 6 E1M4V1
- TD : 150/80 mmHg
- Nadi : 76x/menit
- Nafas : 23x/menit
- Suhu : 36,8 oC
STATUS GENERALIS
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thoraks : I = simetris
Pa = Vocal Fremitus ka=ki
Pe = Sonor di kedua lapang paru
A = Vesikuler (+/+), Wh (-/-), Rh (-/-)
Abdomen : Soepel (+), bising usus (+)
Ekstremitas : Akral Hangat (+), Oedem (-)
STATUS NEUROLOGI
FKL : sulit dinilai
Rangsang Meningial : Kaku kuduk (-), Kernig sign (-/-)
N. Cranial : Pupil isokor (2,5mm,2,5mm)
RCL (+/+) RCTL (+/+)
N. Cranial lainnya : sulit dinilai
Motorik :
P= K= sdn sdn T= n n
sdn sdn n n

RF = RP = - -
+ + babinsky

Sensorik : sulit dinilai


Otonom : BAB (+), BAK (+), Keringat (+)
HASIL LAB tanggal 10 Juli 2017

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


Hematologi
Hemoglobin 13,6 g/dL 11,0 – 16,5 g/dL

Lekosit 8.100/uL 3.500 – 10.000 /ul

Hematokrit 43 % 35 – 50 %
Eritrosit 5,1 juta/ul 3,8 – 5,8 juta/ul
Trombosit 287 ribu 150 – 500 ribu/ul
MCV 83,9 fL 80,0 – 97,0 fL
MCH 26,7 pg 26,5 – 33,5 pg
MCHC 31,8 g/dl 31,5 – 35,0 g/dl
APTT 32,9 detik 31 – 47 detik
PT 14,3 detik 9,1 – 12,3 detik
INR 1,15 detik 0,79 – 1,19 %
HASIL LAB tanggal 10 Juli 2017

Kimia Darah
SGOT 14 U/l P=<40 W=<32
SGPT 18 U/I P=<41 W=<33
Ureum 21 mg/dl 10 – 50

Creatinin 0,6 mg/dl P=0,7-1,2 W=0,5-1,0

GDS 236 mg/dl <200


Elektrolit
Natrium 133 mmol/L 136 – 145
Kalium 4,2 mmol/L 3,5 – 5,1
Klrorida 101 mmol/L 98 – 107
HASIL LAB tanggal 11 Juli 2017
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Kimia Darah
Trigliserida 91 mg/dl 50-150 mg/dl

Cholesterol total 206 mg/dl < 200 mg/dl

Cholesterol HDL 43 mg/dl >55 mg/dl

Cholesterol LDL 149 mg/dl < 130 mg/dl

GDS 172 mg/dl 70-110 mg/dl


Elektrolit
Natrium 132 mmol/L 136 – 145
Kalium 4,1 mmol/L 3,5 – 5,1
Klrorida 103 mmol/L 98 – 107
Imunoserologi
HBsAg Negatif Negatif
Anti HIV Non Reaktif Non Reaktif
KESAN :
- Inspirasi kurang
- Cor dan Pulmo
dalam batas
normal
KESAN :
- Sesuai
perdarahan
subdural subakut
region
frontotemporal
kanan dan
perdarahan
subdural akut
region
temporoparitook
sipital kanan,
dengan herniasi
subfalcine
sejauh +/- 1,6cm
ke kiri
- Edema Serebri
RESUME
Pasien masuk rumah sakit via IGD RSUD Embung Fatimah
dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 8 jam sebelum
masuk rumah sakit. Penurunan kesadaran muncul secara
perlahan. Pasien awalnya mengeluh sakit kepala hebat (+)
sejak 1 bulan yang lau, muncul secara tiba-tiba saat
beraktivitas dan saat berisitirahat. Sakit kepala yang
dirasakan sangat mengganggu aktifitas dengan skor NRS 10,
pusing (+), demam (-), kelemahan anggota gerak (-), kebas (-
). Pasien telah mendapat pengobatan dengan keluhan sakit
kapala namun keluhan tidak berkurang. Sakit kepala hebat
disertai muntah >8 kali sejak 32 jam sebelum masuk rumah
sakit, muntah setiap makan. Kemudian pasien tampak
lemah dan diikuti dengen penurunan kesadaran.
RESUME (LANJUTAN)
Keluarga pasien mengakui pasien memiliki riwayat penyakit
hipertensi (+), penyakit jantung (-), riwayat trauma (-),
diabetes melitus (-), hyperlipidemia (+), riwayat merokok (-),
dan riwayat minum alcohol (-).
Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum pasien
tampak sakit berat, kesadaran sopor, GCS E1M4V1, tekanan
darah 150/80 mmHg, frekuensi nadi 76 x/menit, frekuensi
pernapasan 23 x/menit, dan suhu tubuh 36,8 oC, dan
saturasi oksigen dalam darah 100%, leher dalam batas
normal, inspeksi thoraks ditemukan simetris, palpasi
thoraks vocal fremitus paru kiri dan kanan sama, perkusi
thoraks dijumpai sonor di kedua lapang paru, abdomen dan
ektremitas dalam batas normal.
RESUME (LANJUTAN)
Pemeriksaan fungsi kortikal luhur sulit dinilai, tanda
rangsangan selaput otak tidak terdapat kelainan,
pemeriksaan 12 nervus cranial pupil isokor
(2,5mm/2,5mm), RCL (+/+), RCTL (+/+), nervus cranial
lainnya sulit dinilai. Pergerakan ektremitas inferior dan
superior sulit dinilai. Kekuatan ektremitas inferior dan
superior sulit dinilai. Tonus otot ekstremitas superior dan
inferior normal. Reflex fisiologis terjadi penurunan reflex
bisep dan trisep, reflek patella, reflex Achilles dextra dan
sinistra menurun. Refleks patologis babinsky dextra dan
sinistra positif. Untuk pemeriksaan sensorik sulit dinilai.
Pemeriksaan system saraf otonom yaitu BAB, BAK dan
keringat dalam batas normal.
DIAGNOSIS
1. Diagnosis Klinis : Penurunan Kesadaran
2. Diagnosis Topis :
• Subdural hematom subakut rgion
frontotemporal kanan
• Subdural hematom akut region
temporoparietooksipital
3. Diagnosis Etiologis : Lesi desak ruang akibat
subdural hematom
4. Diagnosis Kerja : Penurunan kesadaran ec
subdural hematom
TERAPI
Farmakologi :
• O2 nasal kanal 2 l/menit
• IVFD NaCl 0,9% kolf 1 guyur 500cc lanjut kolf ke-2 20tpm
• Nicardipin pump 2,5cc/jam (target 150/90 mmHg)
• Ceftriaxone 1gr/12jam IV
• Citicolin 500mg/12jam IV
• Omeprazole 40mg/12jam IV
• Ondancetron 4mg/12 jam IV
• Paracetamol 1gr/8jam IV
• Aspilet tab 80mg/24 jam oral (sekali pemberian)
• Bisoprolol tab 2,5mg/24 jam oral

Non-Farmakologi
Edukasi kepada pasien mengenai keadaan pasien, penyakit
yang dialami dan mekanisme penyakitnya
PROGNOSIS
Ad Vitam : Ad bonam
Ad Sanationam : Ad bonam
Ad Fungsionam : Ad bonam
S/ P/
Penurunan kesadaran muncul secara perlahan sejak 8 jam SMRS. Pasien awalnya • IVFD NaCl 0,9% 500cc guyur (kolf
mengeluh sakit kepala hebat (+) sejak 1 bulan yang lau, muncul secara tiba-tiba saat I) dilanjutkan 20tpm (kolf II dan
beraktivitas dan saat berisitirahat. Sakit kepala yang dirasakan sangat mengganggu selanjutnya)
aktifitas dengan skor NRS 10, pusing (+), demam (-), kelemahan anggota gerak (-), • O2 2l/menit nasal kanal
kebas (-). Pasien telah mendapat pengobatan dengan keluhan sakit kapala namun • Citicolin 500mg/12jam IV
keluhan tidak berkurang. Sakit kepala hebat disertai muntah >8 kali sejak 32 jam • Omeprazole 40mg/12jam IV
sebelum masuk rumah sakit, muntah setiap makan. Kemudian pasien tampak • Ondansetron 4mg/12jam IV
lemah dan diikuti dengen penurunan kesadaran. • Ceftriaxone 1gr/12jam IV
Riwayat penyakit : riwayat penyakit hipertensi (+), penyakit jantung (-), riwayat • Paracetamol 1gr/8jam IV
trauma (-), diabetes melitus (-). • Nicardipin pump2,0cc/jam
(target 140/90)
O/ • Aspilet tab 80mg 1x1
• Bisoprolol tab 2,5mg 1x1
KU : Tampak sakit berat Kes : Somnolen
GCS : E2M5V2 TD : 150/80 mmHg
R/ Konsul Sp.JP
HR : 82 x/menit RR : 20 x/menit
Konsul Sp.PD
T : 36,7 oC SpO2 : 97 %
Konsul Sp.BS
FKL : Sulit dinilai RM : KK (-), KS (-)
NCR : pupil bulat, isorkor dengan diameter ± 2,5 mm / ± 2,5 mm Pro Op Craniotomi

RCL (+/+) RTCL (+/+) NCR lainnya: sulit dinilai


Motorik :
P= K= sdn sdn T = n n RF = RP= _ _
sdn sdn n n + + (babinsky)
Sensorik : sulit dinilai SSO : BAB (+), BAK (+), Keringat (+)
Ruangan IGD
10 Juli 2017

A/ 1.Kesadaran menurun ec SDH 3. DM tipe II


2.Susp. NHS 4. CAD
S/ P/ dr. Handedi, Sp.S
Penurunan kesadaran, mulut terpasang ETT IVFD NaCl 0,9% 20tpm
Tgl 14/7/17 : kejang fokal bibir kiri durasi 1-2 menit, sebanyak 2x IVFD NaCl 0,9% 100cc drip
phenytoin 2 amp 12 tpm/12jam
O/ Citicolin 500mg/12jam IV
Paracetamol 1gr/8jam IV
KU : Tampak sakit berat Kes : Somnolen
Tunda setelah diet
GCS : E3M6VT TD : 150/90 mmHg
- Bisoprolol tab 2,5mg 1x1
HR : 82 x/menit RR : 20 x/menit
Simvastatin tab 20mg 1x1
T : 36,7 oC SpO2 : 97 %
Metformin tab 500mg 2x1
FKL : Sulit dinilai RM : KK (-), KS (-) - Amlodipin tab 5mg 1x1
NCR : pupil bulat, isorkor dengan diameter ± 2,5 mm / ± 2,5 mm - Captopril tab 25mg 2x1

RCL (+/+) RTCL (+/+) NCR lainnya: sulit dinilai P/ dr Harris, Sp.BS
Motorik : - IVFD NaCl 0,9% 2000cc/24jam
- Ceftriaxone 1gr/12jam IV
P= K= sdn sdn T = n n RF = RP= _ _ - Omeprazole 40mg/12jam IV
sdn sdn n n + + (babinsky) - Ketorolac 30mg/8jam IV
- Penitoin 100mg/8jam IV
Sensorik : sulit dinilai SSO : BAB (+), BAK (+), Keringat (+) - Asam Tranexamat 1gr/8 jam (3
hari)
- Manitol 4x100mg (tapp off/hari)
A/ 1.Kesadaran menurun ec SDH
(post op H-1 s/d H-6)
P/ dr Aprilina, Sp.An
- IVFD RL:NaCl 0,9% 3:1
- Ondansetron 4mg/8jam
- Midazdam pump
Ruangan ICU 1mcg/jam (3hari)
101-16 Juli 2017 - Fentanyl pump
20mcg/jam (3 hari)
S/ P/ dr. Handedi, Sp.S
Pasien tampak lemah, sakit kepala (+) bekas operasi NRS=9, IVFD NaCl 0,9% 20tpm
pusing (+) Citicolin tab 500mg 2x1
Simvastatin tab 20mg 1x1
O/ Metformin tab 500mg 2x1
KU : Tampak sakit sedang Kes : Compos Mentis
P/ dr Harris, Sp.BS
GCS : E4M6VT TD : 160/80 mmHg
- IVFD NaCl 0,9% drip tramadol
HR : 98 x/menit RR : 21 x/menit
1amp + ondansetron 1amp 20tpm
T : 36,9 oC SpO2 : 96 %
- Ceftriaxone 1gr/12jam IV
FKL : dalam batas normal RM : KK (-), KS (-) - Omeprazole 40mg/12jam IV
NCR : pupil bulat, isorkor dengan diameter ± 2,5 mm / ± 2,5 mm - Ketorolac 30mg/8jam IV
- Penitoin 100mg/8jam IV
RCL (+/+) RTCL (+/+) NCR lainnya: dalam batas normal - Asam Tranexamat 1gr/8 jam (3
Motorik : hari)

P= n n K= 5 5 T= n n RF = RP= _ _ P/ dr Nanang, Sp.JP


n n 5 5 n n + + (babinsky) - Nicardipin pump2,0cc/jam
(target 140/90)
Sensorik : dalam batas nomal SSO : BAB (-), BAK (+), Keringat (+) - Amlodipin tab 10mg 1x1
- Captopril tab 50mg 2x1
- Bisoprolol tab 5mg 1x1
A/ 1.Post op craniotomy H-7 s/d H-9
- ISDN tab 10mg 3x1
- HCT tab 50mg 1x1

Ruangan ICU
17 -19 Juli 2017
S/ P/ dr. Handedi, Sp.S
Pasien tampak lemah, sakit kepala (+) bekas operasi NRS=8, IVFD NaCl 0,9% 20tpm
pusing (+) Citicolin 500mg/12jam IV
Simvastatin tab 20mg 1x1
O/ Metformin tab 500mg 2x1
Vip Albumin cap 3x2
KU : Tampak sakit sedang Kes : Compos Mentis
GCS : E4M6V5 TD : 160/90 mmHg
P/ dr Harris, Sp.BS
HR : 106 x/menit RR : 21 x/menit
- Ceftriaxone 1gr/12jam IV
T : 36,9 oC SpO2 : 96 %
- Omeprazole 40mg/12jam IV
FKL : dalam batas normal RM : KK (-), KS (-) - Ketorolac 30mg/8jam IV
NCR : pupil bulat, isorkor dengan diameter ± 2,5 mm / ± 2,5 mm - Penitoin 100mg/8jam IV
- Asam Tranexamat 1gr/8 jam (3
RCL (+/+) RTCL (+/+) NCR lainnya: dalam batas normal hari)
Motorik :
P/ dr Nanang, Sp.JP
P= n n K= 5 5 T= n n RF = RP= _ _ - Amlodipin tab 10mg 1x1
n n 5 5 n n + + (babinsky) - Captopril tab 50mg 3x1
- Bisoprolol tab 5mg 1x1
Sensorik : dalam batas nomal SSO : BAB (+), BAK (+), Keringat (+) - ISDN tab 10mg 3x1
- HCT tab 50mg 1x1
A/ 1.Post op craniotomy H-10 s/d H-11

Ruangan Tulip
20 -21 Juli 2017
S/ P/ dr. Handedi, Sp.S
Pasien tampak gelisah, sakit kepala (+) bekas operasi NRS=8, IVFD NaCl 0,9% 20tpm
pusing (+) Citicolin 500mg/12jam IV
Simvastatin tab 20mg 1x1
O/ Metformin tab 500mg 2x1
Vip Albumin cap 3x2
KU : Tampak sakit sedang Kes : Delirium
GCS : E4M6V1 TD : 160/80 mmHg
P/ dr Harris, Sp.BS
HR : 94 x/menit RR : 20 x/menit
- Ceftriaxone 1gr/12jam IV
T : 36,4 oC SpO2 : 96 %
- Omeprazole 40mg/12jam IV
FKL : sulit dinilai RM : KK (-), KS (-) - Ketorolac 30mg/8jam IV
NCR : pupil bulat, isorkor dengan diameter ± 2,5 mm / ± 2,5 mm - Penitoin 100mg/8jam IV
- Asam Tranexamat 1gr/8 jam (3
RCL (+/+) RTCL (+/+) NCR lainnya ; sulit dinilai hari)
Motorik :
P/ dr Nanang, Sp.JP
P= n n K= 5 5 T= n n RF = RP= _ _ - Amlodipin tab 10mg 1x1
n n 5 5 n n + + (babinsky) - Captopril tab 50mg 3x1
- Bisoprolol tab 5mg 1x1
Sensorik : sulit dinilai SSO : BAB (-), BAK (+), Keringat (+) - ISDN tab 10mg 3x1
- HCT tab 25mg 1x1
A/ 1. Penurunan Kesadaran ec SDH
R/ Cek ureum, creatinin, elektrolit
DD/ Rebleeding
(22/7/17)
Post op craniotomy H-12
Natrium : 121 mmol/L
Kalium : 3,6 mmol/L
Klorida : 86 mmol/L
Ruangan Tulip Advice :
22 Juli 2017 Koreksi NaCl 3% 3 kolf
S/ P/ dr. Handedi, Sp.S
Pasien tampak lemah, sakit kepala (+) bekas operasi NRS=8, Diet peptisol 2x200cc
pusing (+) (pagi/mamal)
IVFD NaCl 0,9% drip tramadol 1
O/ amp 20tpm
IVFD NaCl 3% 12tpm
KU : Tampak sakit sedang Kes : Compos Mentis
Citicolin 500mg/12jam IV
GCS : E4M6V5 TD : 160/90 mmHg
Simvastatin tab 20mg 1x1
HR : 106 x/menit RR : 21 x/menit
Metformin tab 500mg 2x1
T : 36,9 oC SpO2 : 96 %
Vip Albumin cap 3x2
FKL : dalam batas normal RM : KK (-), KS (-) Paracetamol tab 500mg 3x11/2 tab
NCR : pupil bulat, isorkor dengan diameter ± 2,5 mm / ± 2,5 mm
P/ dr Harris, Sp.BS
RCL (+/+) RTCL (+/+) NCR lainnya ; dalam batas normal Sesuai Sp.S
Motorik :
P/ dr Nanang, Sp.JP
P= n n K= 5 5 T= n n RF = RP= _ _ - Amlodipin tab 10mg 2x1
n n 5 5 n n + + (babinsky) - Captopril tab 50mg 3x1
- Bisoprolol tab 5mg 1x1
Sensorik : dalam batas normal SSO : BAB (-), BAK (+), Keringat (+) - ISDN tab 10mg 3x1
- HCT tab 25mg 1x1
A/ 1.Post op craniotomy H-13 s/d H-15
2. Edema Serebri

R/ CT Scan Ulang
Kesan :
- Sesuai perdarahan subdural region frontotemporal kanan disertai defek os
frontotemporal kanan
- Sefalhematom di region frontotemporal kanan Ruangan Tulip
23 - 25 Juli 2017
S/ P/ dr. Handedi, Sp.S
Pasien tampak lemah, sakit kepala (+) bekas operasi NRS=10, Diet peptisol 2x200cc
pusing (+), susah tidur (+) (pagi/mamal)
IVFD NaCl 0,9% drip tramadol 1
O/ amp 20tpm
IVFD NaCl 3%
KU : Tampak sakit sedang Kes : Compos Mentis
Citicolin 500mg/12jam IV
GCS : E4M6V5 TD : 160/90 mmHg
Simvastatin tab 20mg 1x1
HR : 106 x/menit RR : 21 x/menit
Metformin tab 500mg 2x1
T : 36,9 oC SpO2 : 96 %
Vip Albumin cap 3x2
FKL : dalam batas normal RM : KK (-), KS (-) Paracetamol tab 500mg 3x11/2 tab
NCR : pupil bulat, isorkor dengan diameter ± 2,5 mm / ± 2,5 mm Manitol 4x100cc (tap off per 2
hari)
RCL (+/+) RTCL (+/+) NCR lainnya : dalam batas normal Dexametason 1amp/8jam (tap
Motorik : off/hari)

P= n n K= 5 5 T= n n RF = RP= _ _ P/ dr Harris, Sp.BS


n n 5 5 n n + + (babinsky) Sesuai Sp.S

Sensorik : dalam batas normal SSO : BAB (-), BAK (+), Keringat (+) P/ dr Nanang, Sp.JP
- Amlodipin tab 10mg 2x1
- Captopril tab 50mg 3x1
A/ 1. Post op craniotomy H-16 s/d H-19
- Bisoprolol tab 5mg 1x1
2. Edema Serebri
- ISDN tab 5mg 3x1
Cek elektrolit (27/7/17) - HCT tab 25mg 1x1
Cek elektrolit (25/7/17)
Natrium : 127 mmol/L Natrium : 128 mmol/L
Kalium : 3,9 mmol/L Kalium : 4,1 mmol/L
Klorida : 89 mmol/L Klorida : 98 mmol/L Ruangan Tulip
Advice : Advice : 26 – 29 Juli 2017
Koreksi NaCl 3% 500ml/24jam, cek
S/ P/ dr. Handedi, Sp.S
Pasien tampak lemah, sakit kepala (+) bekas operasi NRS=4 Diet peptisol 2x200cc
(pagi/mamal)
O/ IVFD NaCl 0,9% drip tramadol 1
amp 20tpm
KU : Tampak sakit sedang Kes : Compos Mentis
IVFD NaCl 3%
GCS : E4M6V5 TD : 130/80 mmHg
Citicolin 500mg/12jam IV
HR : 86 x/menit RR : 20 x/menit
Simvastatin tab 20mg 1x1
T : 36,3 oC SpO2 : 96 %
Metformin tab 500mg 2x1
FKL : dalam batas normal RM : KK (-), KS (-) Vip Albumin cap 3x2
NCR : pupil bulat, isorkor dengan diameter ± 2,5 mm / ± 2,5 mm Paracetamol tab 500mg 3x11/2 tab
Manitol 4x100cc (tap off per 2
RCL (+/+) RTCL (+/+) NCR lainnya : dalam batas normal hari)
Motorik : Dexametason 1amp/8jam (tap
off/hari)
P= n n K= 5 5 T= n n RF = RP= _ _
n n 5 5 n n + + (babinsky) P/ dr Harris, Sp.BS
Sesuai Sp.S
Sensorik : dalam batas normal SSO : BAB (-), BAK (+), Keringat (+)
P/ dr Nanang, Sp.JP
BLPL (1/8/2017) - Amlodipin tab 10mg 2x1
A/ 1. Post op craniotomy H-20 s/d H-22
- Captopril tab 50mg 3x1
2. Edema Serebri Terapi Pulang
- Bisoprolol tab 5mg 1x1
dr. Handedi, Sp.S
- ISDN tab 5mg 3x1
Cek Lab (30/7/17) Cek elektrolit (31/7/17) - Paracetamol tab 500mg
- HCT tab 25mg 1x1
Albumin : 3,8 mg/dl Natrium : 135 mmol/L 3x11/2
Advice : Kalium : 4,2 mmol/L - Citicolin tab 500mg 2x1 Ruangan Tulip
Vip Albumin stop Klorida : 102 mmol/L - Simvastatin tab 20mg 1x1 30 Juli 2017 – 1
Advice : - Metformin tab 500mg 2x1 Agustus 2017
NaCl 3% stop
PEMBAHASAN
ANAMNESIS
KASUS TEORI
Penurunan kesadaran pada pasien
ini dikarenakan gangguan fungsi
atau karna terdapatnya lesi
struktural formasio retikularis di
Penurunan kesadaran sejak 8 daerah mesensefalon dan
jam sebelum masuk rumah diensefalon (pusat penggalak
kesadaran) menyebabkan esi desak
sakit. Penurunan kesadaran ruang rostrokaudal dari kedua
muncul secara perlahan. hemisfer serebri dan nukli basalis.
Sehingga hal ini menyebabkan
terjadinya penurunan kesadaran.
ANAMNESIS
KASUS TEORI
Akibat dari perdarahan subdural
mengakibatkan peningkatan
tekanan intracranial yang terjadi
Pasien awalnya mengeluh sakit relative perlahan karena komplain
kepala hebat (+) sejak 1 bulan tekanan intracranial yang cukup
yang lau, muncul secara tiba-tiba tinggi. Tetapi karena pembesaran
saat beraktivitas dan saat hematoma melampaui mekanisme
berisitirahat. Dan semamkin kompensasi tersebut sehingga
membeerat sejak 3 hari SMRS, komplains intracranial mulai
NRS:10 berkurang sehingga menyebabkan
terjadinya peningkatan tekanan
intracranial yang cukup besar
sehingga munculnye nyeri kepala
yang hebat.
ANAMNESIS
KASUS TEORI
Pada saat terjadinya peningkatan
intracranial karena adanya edema
akibat subdural hematom,
selanjutnya akan merangsang
reseptor tekanan intracranial dan
mengakibatkan pusat muntah di
Muntah >8 kali sejak 32 jam dorsolateral formotio reticularis
sebelum masuk rumah sakit, terangsang. Selanjutnya formotio
muntah setiap makan. reticularis akan menyalurkan
rangsangan motorik melalui vagus
yang akan menyebabkan kontraksi
duodenum dan lambung dan
terjadinya peningkatan intrabdomen
lalu spienter esophagus membuka.
Dan terjadilah muntah proyektil.
FAKTOR RESIKO
KASUS TEORI

Pada usia tua elatisitas


pembuluh darah menurun
dan otak mengalami atrofi
sehingga pembuluh darah
Faktor risiko:
tertarik dan teregang karena
Usia 57 tahun
pembuluh darah kaku,
sehingga rentan terjadinya
rupture pada bridging vein.
CT SCAN KEPALA
PRE OP
Kesan :
- Sesuai perdarahan
subdural subakut region
frontotemporal kanan
dan perdarahan subdural
akut region
temporoparietooksipital
kanan, dengan herniasi
subfalcine sejauh +/-
1,6cm ke kiri
- Edema serebri
CT SCAN KEPALA
POST OP

Kesan:
- Sesuai perdarahan
subdural region
frontotemporal kanan
disertai defek os
frontotemporal kanan
- Sefalhematom di region
frontotemporal kanan
- Herniasi sulfacine
sejauh +/- 0,7cm ke kiri
PENATALAKSANAAN
KASUS TEORI
Craniotomi dilakukan pada
Terapi Operatif pasien ini karena adanya salah
satu indikasi dilakukannya
operasi pada subdural
Terapi operatif : craniotomi hematom yaitu pergeseran
midline shift >5mm pada hasil
CT Scan.
Hasil CT Scan Kepala Non
Kontras pada pasien ini
ditemukan midline shift +/-
1,6cm ke kiri.
Terapi Awal PENATALAKSANAAN
KASUS TEORI
Pemberian O2 3 liter permenit
O2 3l/menit nasal kanal dapat mencegah terjadinya
perburukan hipoksia pada pasien.

IVFD NaCl 0,9% 500cc guyur (kolf I) Untuk koreksi cairan tubuh pasien
dilanjutkan 20tpm (kolf II dan
selanjutnya)

Obat antihipertensi dari golongan


penghambat ion calcium (calcium
Nicardipin pump 2,0cc/jam (target
channel blocker) dengan cara
140/90)
mengendurkan (memperlebar)
pembuluh darah, yang membuat
jantung lebih mudah memompa
dan mengurangi beban kerjanya.
Terapi Awal PENATALAKSANAAN
KASUS TEORI
Merupakan terapi untuk
meningkatkan aktivitas
Citicolin 500mg/12jam IV pembentukan reticular dalam otak
Citicolin tab 500mg 2x1 khususnya pada akivitas sistem
reticular asending dan
meningkatkan aliran oksigen dan
metabolism serebral
Merupakan terapi simptomatik
Omeprazole 40mg/12jam IV terhadap keluhan nyeri ulu hati
pada pasien.

Ondansetron 4mg/12jam IV Merupakan terapi simptomatik


mencegah mual.
Terapi Awal PENATALAKSANAAN
KASUS TEORI
Merupakan antibiotic golongan sefalosporin
generasi ke 3 dengan spectrum yang luas yang
sensitive terhadap bakteri gram positif
Ceftriaxone 1gr/12jam IV
maupun negative. Pada kasus ini diberikan
untuk profilaksis pre dan pasca bedah

Paracetamol 1gr/8jam IV
(k/p) Obat analgetik dan antipiretik dengan cara
Paracetamol 500mg menghambat proses produksi prostaglandin.
3x11/2

Obat golongan beta blocker menghambat


Bisoprolol tab 2,5mg 1x1 adrenoreseptor beta di jantung, pembuluh
darah perifer, bronkus, pankreas, dan hati.
Terapi Pre-Op PENATALAKSANAAN
KASUS TEORI
Tramadol obat golongan analgesic opiate
IVFD NaCl 0,9% drip
digunakan untuk menangani nyeri sedang
tramadol 1 amp 20tpm hingga berat.

Manitol terapi osmotic untuk memperlancar


Manitol 4x100cc tap diuresis dan ekskresi material toksik dalam
off/hari urin, mengurangi TIK.

Phenitoin adalah obat golongan antiepilepsi


menghambat penyebaran aktivitas kejang
Penitoin 100mg/8jam IV dalam kasus ini pencegahan komplikasi dari
operasi craniotomy

Digunakan untuk mengentikan perdarahan


Asam ranexamat
sehingga perdarahan tidak terjadi lagi pasca
1gr/8jam (3hari) operasi
Terapi
Tambahan PENATALAKSANAAN
KASUS TEORI
IVFD NaCl 3% Untuk koreksi natrium

Obat golongan kortikosteroid untuk


Dexametason 1amp/8jam mengurangi respon tubuh terhadap kondisi
(tap off / hari) peradangan (inflamasi)

Obat golongan statin yang berfungsi untuk


Simvastatin tab 20mg 1x1 menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

Obat golongan antihiperglikemik biguanid yang


Metformin tab 500mg 2x1
berfungsi untuk menurunkan kadar gula darah.

Obat golongan calcium beta blocker berperan


sebagai arteri perifer vasodilator sehingga
Amlodipin tab 10mg 1x1 mengakibatkan penurunan resistensi
pembuluh darah.
Terapi
Tambahan PENATALAKSANAAN
KASUS TEORI
Captopril termasuk dalam golongan golongan
Inhibitor Enzim Angiotensin Konverter (ACEI).
Captopril tab 25mg 2x1
memperbaiki sistem dan kinerja hormon
angiotensi yang tujuannya agar menstabilkan
tekanan darah.

Obat golongan nitrat mengakibatkan


ISDN tab 10mg 1x1 pembuluh darah pada otot polos mengalami
dilatasi. Karena pembulih darah arteriolar
mengalami relaksasi, maka menurunkan
tekanan sistolik arteri.

Obat golongan tiazid dan dianjurkan untuk


sebagian besar kasus hipertensi ringan dan
HCT tab 25mg 1x1
sedang dan dalam ko,binasi dengan berbagai
antihipertensi lain
KESIMPULAN
Seorang pasien laki-laki usia 57 tahun masuk IGD RSUD
Embung Fatimah Kota Batam pada tanggal 10 Juli 2017
dengan diagnosis klinis Penurunan Kesadaran ec Subdural
Hematom. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

Hal ini sesuai dengan diagnosis subdural hematom, dimana


di dalam teori dikatakan bahwa gejala klinis nyeri kepala,
muntah (+), defisit neurologi yaitu penurunan kesadaran,
serta dari hasil pemeriksaan CT Scan kepala non kontras
sesuai perdarahan subdural subakut region frontotemporal
kanan dan perdarahan subdural akut region
temporoparietooksipital kanan, dengan herniasi subfalcine
sejauh +/- 1,6cm ke kiri dan edema serebri. Sehingga dapat
menunjang diagnosa kerja dan menyingkirkan diagnosis
banding.
Pasien ditatalaksana awal dengan elevasi kepala 30°
dan penatalaksanaan medikamentosa yaitu
mengurangi peningkatan tekanan intra kranial dengan
pemberian manitol, penatalaksanaan simptomatik.
Pada pasien ini akan dilakukan konsultasi ke bagian
bedah saraf untuk dilakukan tindakan operatif karena
dari hasil pemeriksaan CT Scan Kepala non kontras
didapatkan herniasi subfalcine sejauh +/- 1,6cm ke kiri
yang menjadi indikasi tindakan operatif.

Prognosis pada pasien ini baik karena telah


dilakukannya operasi dan tidak ditemukannya defisit
neurologis post operatif.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai