Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN 26 Februari 2019

Teknik dan Kriteria Pemilihan Media Non IT

Kelompok 3 :

Rissa Pramita (16033115)

Salma Amalia As Sidiq (16033116)

Shintya Ruci Pratama (16033118)

Silmi Hidayatullah (16033119)

Prodi : Pendidikan Fisika

Dosen : Prof. Dr. Festiyed, M.Si

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan
karunia dalam melaksanakan segala aktifitas pendidikan khususnya. Karena berkat lindungan
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Media Pembelajaran dan TIK
pada Pembelajaran Fisika yang berjudul “Kriteria dan Teknik Pemilihan Media Non-IT.”
Salawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW sebagai tokoh pendidikan yang mesti dan
patut dijadikan tauladan dalam segala proses pendidikan, bahkan telah merumuskan
kurikulum hidup yang lebih kompleks dan selalu bisa diterapkan dalam semua waktu dan
zaman berdasarkan bimbingan wahyu dari Al-Quran.

Penulis sadar dengan selesainya makalah ini, bukan berarti terlepas dari segala bentuk
kekurangan di sana-sini. Oleh karena itu semua kritikan, masukan dan saran sangat penulis
harapkan kepada pembaca, terutama kepada dosen pembimbing mata kuliah ini.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis ucapkan terima kasih atas
bimbingan dan masukan dari Bapak dengan harapan semoga bermanfaat pada masa yang
akan datang.

Padang, 26 Februari 2019

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 1
BAB I ...................................................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 2
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 2
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 3
C. Tujuan ......................................................................................................................................... 3
D. Manfaat ....................................................................................................................................... 3
BAB II..................................................................................................................................................... 4
TEORI ..................................................................................................................................................... 4
A. Landasan Agama ......................................................................................................................... 4
B. Landasan Hukum ........................................................................................................................ 7
C. Pengertian Media Non-IT ........................................................................................................... 7
D. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media Non-IT ........................................................................... 8
E. Kriteria Pemilihan Media Non-IT ............................................................................................. 10
F. Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran Berbasis Non-IT ........................................................ 11
G. Pemilihan Media Pembelajaran ................................................................................................ 12
BAB III ................................................................................................................................................. 13
ANALISIS MATERI ............................................................................................................................ 13
BAB IV ................................................................................................................................................. 16
PENUTUP ............................................................................................................................................ 16
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 16
B. Saran ......................................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 18

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi, maka berbagai model pembelajaran fisika
yang diterapkan di dalam kelas juga mengalami perkembangan. Seorang guru memang
masih tetap merupakan salah satu sumber belajar tetapi tidak lagi satu-satunya sumber
belajar bagi para peserta didiknya. Guru menggunakan sumber belajar lain yang disebut
sebagai media untuk pembelajaran fisika yang akan digunakan oleh peserta didiknya.
Oleh karena itu sebelum guru menggunakan media dalam proses belajar mengajar, maka
guru dituntut untuk mengetahui bagaimana teknik pemilihan media pembelajaran fisika
yang cocok digunakan dalam pembelajaran fisika agar media yang digunakan dapat
berfungsi sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran.
Dalam pembelajaran fisika media pembelajaran yang digunakan harus dengan
pembahtruan terkini sehingga siswa mampu menyajikan media yang baik serta layak untuk
digunakan. Pada kegiatan belajar mengajar di kelas pada hakikatnya itu proses komunikasi
tersendiri bagi guru dan siswa dimana guru dan siswa bertukar pikiran atau pendapat untuk
mengembangkan ide. Terkadang dalam komunikasi timbul penyimpangan-penyimpangan
sehingga komunikasi antara gru dan siswa tidak efektif dan efisien, bisa disebabkan oleh
kecenderungan verbalisme, ketidaksiapan siswa, ataupun kurangnya minat. Untuk mengatasi
keadaan seperti itu salah satu usahanya yaitu pemilihan dan penggunaan media secara
terintegrasi dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan tersebut, fungsi media dalam
kegiatan tersebut di samping penyaji stimulus informasi, sikap dan lain sebagainya, juga
untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi.
Media sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena merupakan salah satu sarana
untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar. Dan masing-masing media mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda, oleh karena itu perlu sekali memilih dengan cermat dan
tepat agar bisa digunkan secara tepat. Dengan tujuan pada makalah ini yaitu Mampu
menyajikan hasil media pembelajaran yang dibuat dan menilai kelayakannya. Sehingga pada
makalah ini akan membahas dan menjelaskan Teknik dan Kriteria Pemilihan Media
Pembelajaran yang dianalisis oleh Rissa Pramita, Salma Amalia As Shidiq, Shintya Ruci
Pratama dan Silmi Hidayatullah.

2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi dasar pertimbangan dalam pemilihan media pembelajaran fisika
berbasis Non-IT?
2. Bagaimana kriteria dalam pemilihan media pembelajaran fisika berbasis Non-IT?
3. Apa prinsip pemilihan media pada pembelajaran fisika berbasis Non-IT?
4. Bagaimana cara pemilihan media pembelajaran fisika berbasis Non-IT?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dasar pertimbangan dalam pemilihan media pembelajaran fisika
berbasis Non-IT
2. Untuk mengetahui kriteria dalam pemilihan media pembelajaran fisika berbasis
Non-IT.
3. Untuk mengetahui prinsip pemilihan media pada pembelajaran fisika berbasis
Non-IT.
4. Untuk mengetahui cara pemilihan media pembelajaran fisika berbasis Non-IT.
D. Manfaat
1. Bagi pemakalah, untuk dapat menyajikan media yang baik dan menguji
kelayakannya.
2. Bagi pemakalah lain, sebagai referensi untuk pembuatan media yang baik

3
BAB II
TEORI
A. Landasan Agama
1. Q. S Al-Isra Ayat 84

Artinya : Katakanlah: “Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-


masing”. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.
Ayat diatas mengatakan bahwa setiap orang yang melakukan suatu
perbuatan, mereka akan melakukan sesuai keadaannya (termasuk di dalamnya
keadaan alam sekitarnya) masing-masing. Hal ini menjelaskan bahwa dalam
melakukan suatu perbuatan memerlukan media agar hal yang dimaksud dapat
tercapai.
Dalam dunia pendidikan, seorang guru yang hendak mengajarkan suatu
materi kepada muridnya dituntut menggunakan media sebagai pembantu
sampainya materi tersebut. Media yang dipergunakan tidak harus berupa media
yang mahal, melainkan media yang benar-benar efisien dan mampu manjadi alat
penghubung antara seorang guru dengan murid agar materi yang diajarkan dapat
diterima dan dipahami secara maksimal. Hal ini sesuai kata ‫( شاكلته‬sesuai
keadaannya) pada ayat diatas.Sedangkan kalimat ‫ فربكم أعلم بمن هو أهدى سبيال‬dalam
ayat diatas jika dikaitkan dengan media pendidikan. Secara tersirat, kalimat diatas
bermakna bahwa seorang guru hendaklah mendiskusikan dengan orang-orang yang
lebih mengetahui (dalam ayat tersebut Allah berperan sebagai Dzat yang maha
mengetahui) tentang media apa yang akan digunakannya ketika ia mengajar.
Media sangat berperan penting dalam pencapaian hasil yang di harapkan.
Ini terlihat secara tidak langsung dalam tafsirnya, yakni (Dia (Allah) akan
memberi pahala kepada orang yang lebih benar jalannya). Dari penjelasan diatas
penulis mengambil sebuah kesimpulan bahwa media yang baik dan benar akan
mewakili sampainya materi yang di ajarkan, sedangkan media yang kurang tepat
tidak akan mencapai hasil yang maksimal.
2. Q.S An-Nahl Ayat 89

4
Artinya : (dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat
seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu
(Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan
kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk
serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri .
Menurut analisa penulis, Dalam ayat ini secara tidak langsung Allah
mengajarkan kepada manusia untuk menggunakan sebuah alat/ benda sebagai
suatu media dalam menjelaskan segala sesuatu. Sebagaimana Allah Swt
menurunkan Al Qur’an kepada Nabi Muhammad Saw untuk menjelaskan segala
sesuatu, maka sudah sepatutnya jika seorang menggunakan suatu media tertentu
dalam menjelaskan segala hal.
Ayat diatas juga menjelaskan tentang bagaimana seharusnya syarat suatu
media yang akan digunakan. Pada surat An Nahl ayat 89 tersebut dijelaskan
bahwa Al Qur’an selain berperan untuk menjelaskan, juga merupakan sesuatu
yang berfungsi sebagai petunjuk, rahmat, dan pemberi kabar gembira bagi orang
yang menyerahkan diri.
Sebagaimana keterangan diatas, maka suatu media yang digunakan dalam
pengajaran harus mampu menjelaskan kepada para siswa tentang materi yang
sedang mereka pelajari. Syarat ini sejalan dengan esensitas sebuah media dalam
pengajaran pada QS. Al Isra’ : 84. Selain hal tersebut, sebuah media juga harus
mampu menjadi petunjuk untuk melakukan sesuatu yang baik. Sedangkan
mengenai Al Qur’an sebagai rahmat dan pemberi kabar gembira jika dikaitkan
dengan masalah media dalam dunia pendidikan maka suatu media harus mampu
menumbuhkan rasa gembira yang selanjutnya meningkatkan ketertarikan siswa
dalam mempelajari materi-materi yang disampaikan. Hal tersebut karena tujuan
pendidikan tidak hanya pada segi kognitif saja, melainkan juga harus mampu
mempengaruhi sisi afektif dan psikomotor para siswa. Dalam hal ini maka media
harus mampu meraih tujuan pendidikan tersebut.
3. Q.S Al-Ahzab Ayat 21

5
Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah .
Tugas seorang guru pada hakikatnya bukan sekedar transfer of
knowladge (mentransfer ilmu) bagi para siswanya. Melainkan juga harus mampu
merubah kepribadiannya. Karena tugas seorang guru bukan hanya mengajar tapi
juga mendidik.Sebagaimana tugas seorang guru diatas, maka dalam hal
menggunakan media seharusnya guru benar-benar selektif. Hal ini di maksudkan
agar media yang digunakan mampu merubah segi psikomotor seorang siswa
sebagaimana yang telah penulis sampaikan sebelumnya.
4. Q.S. An-Nahl Ayat 44

Artinya : Dengan membawa keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab.


dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat
manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka
memikirkan.
Analisa penulis tentang media dalam pendidikan berdasarkan ayat ini
adalah bahwasanya suatu media yang digunakan oleh seorang guru harus mewakili
sebagian dari materi yang telah diajarkan sebelumnya. Ini terlihat dalam lafadz
‫( لتبين للنَّاس ما نزل إليهم‬agar menerangkan pada umat manusia apa yang telah
diturunkan kepada mereka). Hal ini selain dimaksudkan agar siswa mudah
menerima materi baru karena masih ada hubungan dengan materi yang mereka
terima sebelumnya, juga dapat meningkatkan kefektifitasan pembelajaran. Siswa
akan lebih bersemangat menerima materi baru.
Selain tujuan diatas, penggunaan suatu media juga harus mampu
memberikan image (sudut pandang) yang baik bagi para siswanya. Sehingga
setelah selesai kegiatan belajar mengajar, para siswa memiliki keinginan untuk
memikirkan kembali materi yang ia pelajari di kelas. Serta mereka berkeinginan

6
untuk memikirkan segala sesuatu mengenai materi tersebut. Termasuk dalam
pengaplikasiannya. Hal ini terlihat dari kata ‫ ولعلهم يتفكرون‬yang terdapat pada akhir
ayat diatas. Yakni Allah menggunakan Al Qur’an sebagai media dalam
menyampaikan sesuatu yang sudah pernah diterima oleh manusia agar mereka
berpikir.
B. Landasan Hukum
Berdasarkan Undang‐Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
Dalam UU ini penyelenggaraan pendidikan wajib memegang beberapa prinsip , yakni
pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif
dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan
kemajemukan bangsa dengan satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan
multimakna. Selain itu dalam penyelenggaraan juga harus dalam suatu proses
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat dengan
memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik
dalam proses pembelajaran melalui mengembangkan budaya membaca, menulis, dan
berhitung bagi segenap warga masyarakat memberdayakan semua komponen masyarakat
melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.
C. Pengertian Media Non-IT
Kata Media berasal dari bahasa latin Medius yang secara harfiah berarti “tengah”,
“perantara”atau “pengantar”. Dalam bahasa Arab (wasaail) atau pengantar pesan dari
pengirim kepada penerima pesan.Menurut Association for Education and Communication
Technology (AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk
suatu proses penyaluran informasi dansecara lebih khusus, pengertian Media dalam proses
belajar-mengajar cenderung diartikan sebagai sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan
dapat menyalurkan pikiran(pengetahuan), kepada audien (siswa) sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar pada dirinya. Jadi, pada intinya media berfungsi sebagai alat
bantudalam kegiatan belajar mengajar, supaya proses belajar-mengajar berjalan dengan
tujuannya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang sangat
signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam ekonomi, sosial,
budaya maupun pendidikan.Oleh karena itu, agar pendidikan tidak tertinggal dari
perkembangan iptek tersebut perlu adannya penyesuaian-penyesuaian, terutama sekali yang

7
berkaitan dengan faktor-faktor pengajaran disekolah.Salah satu faktor teresebut adalah media
pembelajaran.
Media Pembelajaran merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat
menyalurkan pikiran, perasaan,kepada audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar pada dirinya.
Produksi media merupakan segala upaya yang dilakukan untuk menciptakan dan
mengolah media (benda visual maupun non visual) dengan cara mempergunakan segala
sumber daya (tenaga, pikiran, dan dana).

D. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media Non-IT


Kelemahan-kelemahan yang nampak menggejala dalam pemakaian media merupakan
bagian yang diperhitungkan dalam proses belajar-mengajar bukan didasarkan pada
pemikiran logis dan ilmiah, melainkan sekedar memenuhi perkembangan majunya
teknologi atau kebiasaan yang berkembang di lingkungan sekolah. Seorang pelajar
membiasakan untuk memakai media pengajaran yang telah disediakan oleh suatu sekolah
untuk membantu dalam mempermudah penyampaian pesan pembelajaran, sehingga
pemakaian media tersebut tidak didasrkan pertimbangan pada kebutuhan dan karakteristik
siswa atau kesesuaian dengan materi yang akan disajikan dan tujuan yang akan dicapai.
(Asnawir,2002:124).
Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran itu juga memerlukan perencanaan yang baiak.
Meskipun demikian, kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa seorang guru memilih
salah satu media dalam kegiatannya dikelas atas dasar pertimbangan :
a. Ia merasa sudah akrab dengan media itu.
b. Ia merasakan bahwa media yang dipilihnya dapat menggambarkan dengan lebih
baik daripada dirinya sendiri.
c. Media yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian siswa, serta
menuntutnya pada penyajian yang lebih testruktur dan terorganisir.
d. Ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih konkret. (Arsyad,2007:67)
Jadi dengan dasar pertimbangan inilah yang diharapkan oleh guru agar dapat memenuhi
kebutuhannya dalam mencapai. Mc. Connel (1974) mengatakan bila media itu sesuai
pakailah “If The Medium Fits, Use it!”. Hal yang menjadi pertanyaan di sini adalah apa
ukuran atau kriteria kesesuaian tersebut. Jawaban atas pertanyaan ini tidaklah semudah

8
pertanyaannya. Beberapa faktor perlu dipertimbangkan, misalnya tujuan instruksional
yang ingin dicapai, karakteristik siswa atau sasaran, jenis rangsangan belajar yang
diinginkan (audio, visual, gerak, dan seterusnya), keadaan latar atau lingkungan, kondisi
setempat dan luasnya jangkauan yang ingin dilayani. Faktor-faktor tersebut pada akhirnya
harus diterjemahkan dalam keputusan pemilihan media berbasis Non-IT . (Arif,2012: 84)
Pada tingkat yang menyeluruh dan umum pemilihan media dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
1. Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor dana,
fasilitas dan peralatan yang telah tersedia, waktu yang tersedia (waktu mengajar dan
pengembangan materi dan media), sumber-sumber yang tersedia ( manusia dan
material).
2. Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran. Isi pembelajaran beragam dari sisi
tugas yang ingin dilakukan siswa, misalnya penghafalan, penerapan keterampilan,
pengertian hubungan-hubungan, atau penalaran dan pemikiran tingkatan yang lebih
tinggi. Setiap katagori pembelajaran itu menuntut perilaku yang berbeda-beda dan
dengan demikian akan memerlukan teknik dan media yang berbeda-beda pula.
3. Hambatan dari sisi siwa dengan mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan
awal, seperti membaca, mengetik, dan menggunakan komputer, dan karakteristik
siswa lainnya.
4. Pertimbangan lainnya adalah tingkat kesenangan dan keefektivan biaya.
5. Pemilihan media sebaiknya mempertimbangkan pula:
a. Kemampuan mengakomodasikan penyajian stiimulus yang tepat (visual dan /
atau audio).
b. Kemampuan mengakomodasikan respon siswa yang tepat (tertulis, audio, dan /
atau kegiatan fisik).
c. Kemampuan mengakomodasikan umpan balik
d. Pemilihan media utama dan media skunder untuk penyajian informasi dan
stimulus.
6. Media skunder harus mendapat perhatian karena pembelajaran yang berhasil
menggunakan media yang beragam. Dengan penggunaan media yang beragam, siswa
memiliki kesempatan untuk menghubungkan dan berinteraksi dengan media yang
paling efektif sesuai dengan kebutuhan belajar mereka secara perorangan.
(Arsyad,2007: 69-71)

9
E. Kriteria Pemilihan Media Non-IT
Kriteria pemilihan media haruslah dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan sifat-sifat
khasnya (karakteristik) media yang bersangkutan. Memilih media hendaknya tidak
dilakukan secara sembarangan, melainkan didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan
pada saat pemilihan, baik pemilihan jenis media maupun topik yang dimediakan, akan
membawa akibat panjang yang tidak kita inginkan dikemudian hari. (Arif,2012:85).
Ada beberapa kriteria umum yang perlu diperhatikan dalam memilih media yaitu:
1. Kesesuaian dengan Tujuan (intructional goals)
Perlu dikaji tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan
pembelajaran. Kemudian bisa dianalisis media apa saja yang cocok guna mencapai
tujuan tersebut.
2. Kesesuaian dengan Materi Pembelajaran (intructional content)
Yaitu bahan atau kajian apa yang diajarkan pada program pembelajaran tersebut.
Pertimbangan lainnya dari bahan atau pokok bahasan tersebut sampai sejauhmana
keadaan yang harus dicapai, dengan demikian kita bisa mempertimbangankan media
apa yang sesuai dengan menyampaikan bahan tersebut.
3. Kesesuaian dengan Karakteristik Pembelajaran atau Siswa
Dalam hal ini media haruslah familiar dengan karakteristik siswa atau guru. Yaitu
mengkaji sifat-sifat dan ciri-ciri media yang akan digunakan. Hal lainnya
karakteristik siswa, baik secara kuantitatif (jumlah) ataupun kualitatif (kualitas, ciri
dan kebiasaan lain) dari siswa terhadap media yang akan digunakan.
4. Kesesuaian dengan Teori
Pemilihan media ini harus didasarkan atas kesesuaian dengan teori. Media yang
dipilih bukan karena fanatisme guru terhadap suatau media yang dianggap paling
bagu, namun didasrkan atas teori yang diangkat dari penelitian dan riset sehingga
telah teruji validitasnya. Pemilihan media harus merupakan bagian integral dari
keseluruhan proses pembelajaran yang fungsinya untuk meningkatkan efesiensi dan
efektivitas pembelajaran.
5. Kesesuaian dengan Gaya Belajar Siswa
Kriteria ini didasarkan atas kondisi psikologis siswa, bahwa siswa belajar
dipengaruhi pula oleh gaya belajar siswa.

10
6. Kesesuaian dengan Kondisi Lingkungan, Fasilitas Pendukung, dan Waktu yang
Tersedia
7. Bagaimanapun bagusnya sebuah media apabila tidak didukung oleh fasilitas waktu
yang tersedia maka kurang efektif. Media juga terkait dengan user atau
penggunaanya dalam hal ini guru, jika guru tidak memiliki kemampuan untuk
menggunakan media tersebut dengan baik maka akan sisa-sia, begitu juga fasilitas
lainnya. (Nurhasawati,2011:54).
F. Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran Berbasis Non-IT
Pemilihan media pembelajaran yang sesuai dengan standar kompetensi dan
indikator yang ditetapkan pada dasarnya merupakan suatu perluasan keterampilan
berkomunikasi yang membutuhkan suatu proses yang rinci, sistematis dan khusus.
Memilih media pembelajarn yang terbaik untuk standar kompetensi dan indikator suatu
pembelajaran bukan suatu pekerjaan yang mudah. Karena pemilihan media tersebut
didasarkan pada berbagai prinsip dan faktor yang saling mempengaruhi.
Ada beberapa prinsip dalam memilih media pembelajaran yang harus diperhatikan
oleh guru, yang terpenting dalam pemilihan media pembelajaraan dimaksud adalah
adanya patokan yang digunakan pada proses pemilihan media itu. Pemilihan dan
penggunaan suatu media pembelajaran harus melibatkan tenagan yang mampu, terampil,
dan profesional untuk memanfaatkannya disetiap lembaga pendidikan. Biaya yang
dibutuhkan juga harus tersedia dan terjangkau oleh suatu lembaga pendidikan yang
bersangkutan. (Nurhasnawati,2011: 61)
Secara garis besar beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media
pembelajaran, yaitu:
a. Harus adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media pembelajaran.
Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk informasi yang bersifat
umum, ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong. Lebih khusus lagi,
apakah untuk pembelajaran kelompok atau individu, apakah sasarannya siswa TK,
SD, SMA, atau siswa Sekolah Dasar Luar Biasa, masyarakat pedesaan ataukah
masyarakat perkotaan.
b. Karakteristik Media Pembelajaran. Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik
tertentu, baik dilihat dari keunggulannya, cara pembuatan maupun cara
penggunaannya. Memahami karakteristik media pembelajaran merupakan
kemampuan dasar yang harus dimiliki dalam kaitannya dengan pemilihan media

11
pembelajaran. Disamping itu, hal ini memberikan kemungkinan bagi kita untuk
menggunakan berbagai media pembelajaran secara bervariasi.
c. Alternatif Pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan atau
dikompetisikan. Dengan demikian kita bisa menentukan pilihan media pembelajaran
mana yang akan dipilih. (Khalilullah,2012:34-35).
G. Pemilihan Media Pembelajaran
Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing-masing, maka dari itulah kita
diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan pembelajaran.
Dengan harapan bahwa penggunaan media akan mempercepat dan mempermudah
pencapaian tujuan pembelajaran.
Adapun dalam memilih media, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
(Khalilullah,2012:34)
1. Memahami karakteristik setiap media
2. Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai
3. Sesuai dengan metode pelajaran yang digunakan
4. Sesuai dengan materi yang dikomuniasikan
5. Sesuai dengan keadaan siswa
6. Sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan, kemudahan memperoleh media
7. Sesuai dengan keterampilan guru menggunakannya
8. Ketersediaan waktu menggunaknnya
9. Sesuai dengan taraf berfikir siswa.

12
BAB III
ANALISIS MATERI
Pada analisis materi yang dianalisis oleh Rissa Pramita, Salma Amalia As Shidiq,
Shintya Ruci Pratama dan Silmi Hidayatullah mengenai Kriteria Pemilihan Media Non-IT
pada Pembelajaran Fisika mengenai materi Impuls dan Momentum pada Kelas X siswa SMA
dengan Kompetensi Dasar dan Indikator nya:
Kompetensi Dasar:
3.10. Menerapkan konsep momentum dan impuls, serta hukum kekekalan momentum dalam
kehidupan sehari-hari.
Indikator:
3.10.1.Menjelaskan konsep impuls dan momentum
3.10.2.Menjelaskan hubungan impuls dan momentum
3.10.3.Menentukan hukum kekekalan momentum untuk sistem tanpa gaya luar
3.10.4.Menerapkan konsep hukum kekekalan momentum pada roket
3.10.5.Menerapkan hukum kekekalan energi dan hukum kekekalan momentum untuk
berbagai peristiwa tumbukan dalam kehidupan sehari-hari
Tujuan pembelajaran:
Pada pencapaian kompetensi ini, siswa diharapkan mampu menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, displin dan tanggung jawab, serta siswa mampu mencapai kompetensi pada
materi momentum, impuls dan tumbukan, serta memformulasikan konsep impuls dan
momentum serta keterkaitan keduanya.
Dengan berdasarkan indikator dan tujuan pembelajaran pada materi fisika Mometum
dan Impuls, maka uraian dari Kriteria Pemilihan Media Non- IT dapat kita analisa pada tabel
1.
Tabel 1. Analisis Kriteria Pemilihan Media Non-IT pada Materi Fisika Momentum dan
Impuls.
NO. Kriteria Pemilihan Media Non-IT Analisis Materi
1. Kesesuaian dengan Tujuan Pada materi Pembelajaran Fisika mengenai Impuls
dan Momentum yang mana media yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran yaitu siswa mampu
mencapai kompetensi dan memformulasikan
konsep momentum dan impuls, dari materi ini,
media Non-IT yang dapat kita lakukan yaitu

13
menggunakan Charta dengan turunan rumus yang
dapat diuraikan menggunakan Charta. Disni kita
bisa menggunakan gaya belajara visual anak untuk
memahami materi pembelajaran sehingga sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
2. Kesesuaian Materi Pembelajaran Pembuatan media, harus sesua dnegan materi
pembelajaran. Pada materi momentum dan impuls
kita dapat menggunakanmedia Non-It dengan
metode Demonstrasi contohnya yaitu 3buah bola
yang dijatuhkan secara bersamaan, disini gaya
belajar siswa secara kinestetik lebih dapat
diterapkan oleh guru.
3. Kesesuaian dengan Karakteristik Kesesuaian dengan karakteristik pembelajaran,
Pembelajaran atau Siswa yang mana media yang akan digunakan harus
sesuai dnegan karakter materi itu sendiri. Seperti
materi mometum dan impuls, guru tidak dapat
menggunakan media Non-IT secara ceramah saja
karena jika guru hanya menyampaikan materi
tersebut secara ceramah saja, siswa dengan gaya
belajar auditory saja yang mampu memahaminya.
Namun jika guru mampu mendemonstrasikan,
memperagakan serta membuat Charta yang baik,
siswa dengan gaya belajar auditory, visual dan
kinestetik pun mampu memahami materi
pembalajarannya.
4. Kesesuaian dengan Teori Pemilihan media ini harus didasarkan atas
kesesuaian dengan teori. Media yang dipilih
bukan karena fanatisme guru terhadap suatau
media yang dianggap paling bagu, namun
didasrkan atas teori yang diangkat dari
penelitian dan riset sehingga telah teruji
validitasnya. Pemilihan media harus merupakan
bagian integral dari keseluruhan proses

14
pembelajaran yang fungsinya untuk
meningkatkan efesiensi dan efektivitas
pembelajaran.
5. Kesesuian Gaya Belajar Siswa Seperti yang telah kita analisis pada poin
sebelumnya. Media yang digunakan juga harus
sesuai dnegan berbagai jenis Gaya Belajar Siswa
itu sendiri. Sehingga Media Non-IT yang dapat
kita gunakan yaitu, Charta, Demonstrasi, dan
Praktek.
6. Kesesuaian dengan Kondisi Penggunaan media Non-IT juga harus sesuai
Lingkungan, Fasilitas dengan kondisi lingkungan, misal jika tidak
Pendukung, dan Waktu yang memungkinkan bagi guru menggunakan papan
Tersedia tulis, guru bisa menggunakan Charta atau peraga
dengan benda-benda yang ada disekitarnya seperti
tangan guru yang menumbuk tangan yang lainnya
yang merupakan proses momentum dan lain
sebagainya. Untuk fasilitas pendukung, media
yang kita gunakan dalam mengajar juga harus
dengan fasilitas pendukung yang ada disekolah,
serta sesuai dengan waktu pengajaran guru.
7. Bagaimanapun bagusnya sebuah Seperti yang telah dianalisi sebelumnya, apabila
media apabila tidak didukung telah bagus media yang telah diterapkan guru,
oleh fasilitas waktu yang apalagi waktu tidak memadai bagi guru untuk
tersedia maka kurang efektif. menggunakan media, maka kurang efektif
penggunaan media dalam pembelajaran fisika.
Berdasarkan Tabel 1 yang merupakan analisis dari pemakalah mengenai Kesesuaian
Pemilihan Media Non-IT pada materi siswa Fisika SMA yaitu Momentum dan Impuls.

15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan didasarkan
atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan, baik pemilihan jenis media maupun
topik yang dimediakan, akan membawa akibat panjang yang tidak kita inginkan
dikemudian hari.
Ada beberapa prinsip dalam memilih media pembelajaran yang harus diperhatikan oleh
guru, yang terpenting dalam pemilihan media pembelajaraan dimaksud adalah adanya
patokan yang digunakan pada proses pemilihan media itu. Pemilihan dan penggunaan
suatu media pembelajaran harus melibatkan tenagan yang mampu, terampil, dan
profesional untuk memanfaatkannya disetiap lembaga pendidikan. Biaya yang dibutuhkan
juga harus tersedia dan terjangkau oleh suatu lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing-masing, maka dari itulah kita
diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan pembelajaran.
Dengan harapan bahwa penggunaan media akan mempercepat dan mempermudah
pencapaian tujuan pembelajaran.
Landasan agama pada media yaitu ayat 84 dalam surat Al Isra’ bermakna bahwa segala
perbuatan yang hendak dilakukan memerlukan adanya sebuah metode tertentu agar tujuan
yang diharapkan benar-benar dapat tercapai. Pada ayat ini juga dijelaskan bahwa media
yang hendak digunakan tidak harus berupa sesuatu yang tak terjangkau oleh kemampuan
orang yang bersangkutan, melainkan berupa segala sesuatu yang mudah didapatkan serta
mudah dalam menggunakannya. Ayat diatas memberikan keterangan bahwa media juga
bisa berasal dari lingkungan tempat seseorang berada.Selanjutnya pada ayat 89 dalam
surat An Nahl dan pada ayat 16 dalam surat Al Maidah memberikan penjelasan tentang
syarat suatu media. Yakni sebuah media yang digunakan oleh seorang guru harus mampu
mempengaruhi berbagai aspek dalam diri siswa, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.
Dua ayat terakhir memberikan gambaran tentang sebuah media yang baik. Media yang
baik harus mampu mempengaruhi siswa sehingga mereka memiliki kepribadian yang
baik. Media yang digunakan seorang guru juga harus mewakili sebagian materi yang telah
ia ajarkan sebelumnya serta harus mampu membangkitakan semangat para siswa sehingga
mereka berkeinginan untuk memikirkan kembali pelajaran yang mereka bahas dikelas
selama proses belajar

16
B. Saran
Dengan mengetahui bagaimana teknik pemilihan media pembelajaran hendaknya, kita
sebagai calon pendidik dapat memahami dan mengetahui media-media apa yang cocok
untuk digunakan dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
pembelajaran, sehingga penggunaan media akan mempercepat dan mempermudah
pencapaian tujuan pemebelajaran. Semoga kita dapat mengambil manfaat dari apa yang
telah tertulis di makalah ini.

17
DAFTAR PUSTAKA
Arif S, Sadiman dkk. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman. 2002.Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.
Azhar, Arsyad. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Nurhasnawati. 2011. Media Pembelajaran. Pekanbaru: Pusaka Riau.
Khalilullah, Muhammad.2012. Media Pembelajaran Bahasa Arab, Yogyakarta: Aswaja
Persindo.

18

Anda mungkin juga menyukai