Anda di halaman 1dari 5

NAMA : DHEPITA SETO ANJASRANI

NIM : 18/423432/EK/21756

JURUSAN : ILMU EKONOMI

AGAMA ISLAM 2

HUKUM JUAL BELI SISTEM DROPSHIP DAN RESELLER

Perkembangan perikatan akad dalam dunia bisnis sangat pesat, seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satunya adalah jual beli dengan
sistem dropship. Dropshipping mengacu pada istilah jual beli yang dilakukan tanpa modal.
Penjual tidak perlu menyediakan stok barang atau melakukan proses pengiriman barang
pada pembeli. Ia hanya berperan sebagai perantara yang menghubungkan antara penjual
dan pembeli. Sementara itu, supplier berperan menyediakan stok dan melakukan pengiriman
barang atas nama dropshipper. Gambaran jual beli dropship sebagai berikut barang
dipasarkan lewat toko online atau dengan hanya memasang ‘display items’ atau ‘katalog.
Lalu pihak buyer (pembeli) melakukan transaksi lewat toko online kepada reseller dropship.
sistem jual beli reseller, yaitu sistem jual beli yang dilakukan dengan jalan menjual kembali
barang yang dikulak oleh pedagang dari pedagang stok. Dalam sistem ini, penjual harus
menyediakan stok barang terlebih dahulu sebelum bergerak selaku penjual. Tanggung jawab
pengiriman barang melekat pada dirinya sendiri.

Pada prinsipnya Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Dengan demikian
asal dalam muamalah termasuk didalamnya jual beli adalah boleh, kecuali ada dalil yang
menunjukan keharamannya. Firman Allah SWT:
“… padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…” (Al Baqarah: 275)

“Hai orang yang beriman! Tunaikanlah akad-akad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak,
kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan
berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum
menurut yang dikehendaki-Nya.” (al-Maidah : 1)

Dengan membedakan kedua sistem antara dropshipping dan reseller ini, maka bisa
diketahui bahwa dropshipping merupakan sistem jual beli tanpa modal (urudlu al-tijârah).
Pedagang hanya bergerak selaku makelar (samsarah) atau selaku orang yang diberi hak
kuasa menjualkan barang (wakil) oleh pedagang stok (supplier). Barang yang
diperjualbelikan mengikuti klasifikasi barang yang disediakan oleh penyedia stok-nya.
Adapun harga barang, maka ada dua kemungkinan, yaitu: pertama, pedagang memberikan
harga sendiri atas barang yang dijual, yang berbeda dengan harga pokok pemilik stok.
Kedua, pedagang hanya berperan selaku orang yang mendapatkan izin menjualkan barang
milik supplier (seharga yang sudah ditetapkan pemilik stok, dengan tetap mendapat
keuntungan sesuai kesepakatan, red).

Untuk hukum seputar jual beli reseller, para ulama sepakat membolehkan disebabkan
karena barang sudah menjadi milik dari supplier. Sistem jual beli reseller masuk
kategori bai’u maushufin fi al-dzimmah, yaitu jual beli barang yang sudah menjadi milik dari
pedagang. Akad yang berlaku adalah akad salam, yaitu sistem jual akad pesan. Cirinya
adalah:
- Barang sudah berada dalam kuasa pedagang
- Diketahui ra’sul maal-nya (modal pokoknya)
Ikhtilaf terjadi pada sistem perdagangan dropshipping. Ada beberapa pangkal ikhtilaf
mengingat sistem jual beli dropshipping ini ada dua, sebagaimana telah dijelaskan di atas.

Dropshipping dengan barang yang belum mendapatkan izin dari supplier

Biasanya sistem ini dilakukan dengan cara penjual membuat akun sendiri. Ia mencantumkan
banyak ragam barang yang ditawarkan, sementara barangnya masih berada di tangan orang
lain yang menjadi pedagang aslinya. Ia hanya berperan mencarikan barang, tanpa
kesepakatan imbalan (ujrah) dengan pedagang pertama. Sebagai gambaran mudahnya
adalah perdagangan ala makelaran. Barang yang ditawarkan belum menjadi milik makelar,
dan belum mendapat izin atau meminta izin kepada pedagang aslinya, tapi dia sudah
menawarkan barang.
Jual beli sistem dropship model makelaran seperti ini disepakati oleh mayoritas ulama
sebagai haram, kecuali mazhab Hanafi yang masih membolehkan, asalkan ia mengetahui
ciri-ciri umum dari barang. Sebagian dari kalangan Syafi’iyah juga masih ada yang
menyatakan boleh, namun sifatnya hanya terbatas pada barang tertentu yang mudah
dikenali dan tidak gampang berubah ciri khasnya. Contoh makelar sepeda motor dengan
merek Jupiter Z1, atau makelar mobil dengan merek Avanza. Baik sepeda motor maupun
mobil Avanza adalah merupakan jenis barang yang tidak gampang berubah dan mudah
dikenali oleh pembelinya, meskipun barangnya itu tidak ada di tempat penjualnya. Untuk jual
beli barang seperti ini termasuk jual beli ainun ghaibah, yaitu jual beli barang yang belum ada
di tempat.
Salah satu ulama dari kalangan Malikiyyah, yakni Syekh Wahbah Zuhaily juga menyatakan
kebolehan dari akad samsarah ini. Dalam Al-Fiqhu al-Islam wa Adillatuhu, beliau
menyampaikan:
Artinya: “Jual beli makelaran adalah boleh. Dan upah yang diambil oleh makelar adalah halal
karena ia didapat karena adanya amal dan jerih payah yang masuk akal.” (Lihat: Wahbah Al-
Zuhaily, Al-Fiqhu al-Islam wa Adillatuhu, Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiyyah, tt.,: 5/21!).

Namun, sayangnya dalam mazhab Maliki tetap mensyaratkan adanya al-ajru, yaitu upah
bagi makelar, yang berarti harus ada izin langsung dari pihak supplier. Jadi, satu-satunya
mazhab yang membolehkan dalam masalah ini adalah mazhab Hanafi saja.

Dropshipping dengan barang yang mendapat izin dari supplier

Untuk sistem kedua ini, biasanya dilakukan dengan jalan pihak dropshipper meminta izin
kepada supplier untuk ikut menjualkan barangnya. Dengan demikian pedagang berperan
selaku orang yang diizinkan atau mendapatkan kuasa menjualkan. Selaku orang yang
mendapatkan hak kuasa, maka kedudukannya hampir sama dengan pedagang reseller.
Hanya saja, kondisi barang yang dijual belum ada di tangan pedagang.

Selaku orang yang diberi izin menjualkan barang, maka dropshipping sistem kedua ini
masuk kategori bai’u ainin ghaibah maushufatin bi al-yad, yaitu jual beli barang yang belum
ada di tempat namun bisa diketahui sifat dan ciri khas barangnya dan diperbolehkan sebab
pemberian kuasa. Kalangan ulama mazhab Syafi’i ada yang memandang hukumnya sebagai
boleh sebagaimana pendapat berikut ini:

Artinya: “Maksud dari pernyataan Abi Syujja’ “belum pernah disaksikan”, difahami sebagai
“apabila barang yang dijual pernah disaksikan, hanya saja saat akad dilaksanakan barang
tersebut masih ghaib (tidak ada)”, maka hukumnya adalah boleh.” (Taqiyuddin Abu Bakar bin
Muhammad Al-Hushny, Kifâyatu al-Akhyar fi hilli Ghâyati al-Ikhtishâr, Surabaya: Al-Hidayah,
1993: 1/240)

Namun kebolehan ini disertai dengan syarat mutlak yaitu apabila contoh barang tersebut
pernah disaksikan oleh pembeli, mudah dikenali dan tidak gampang berubah modelnya,
sebagaimana pendapat ini tercermin dari pernyataan berikut ini:
Artinya: “Jika barang “‘ain ghaibah” adalah berupa barang yang umumnya tidak mudah
berubah, misalnya seperti wadah (tembikar) dan sejenisnya, atau barang tersebut tidak
mudah berubah oleh waktu ketika mulai dilihat (oleh yang dipesani) dan dilanjutkan dengan
membeli (oleh yang `memesan), maka akad (jual beli ‘ain ghaibah) tersebut adalah sah
disebabkan tercapainya pengetahuan barang yang dimaksud.” (Lihat: Taqiyuddin Abu Bakar
bin Muhammad Al-Hushny, Kifâyatu al-Akhyar fi hilli Ghâyati al-Ikhtishâr, Surabaya: Al-
Hidayah, 1993: 1/241).

Adapun akad jual beli untuk dropshipping model kedua ini adalah akad salam, yaitu jual beli
dengan sistem pemesanan. Hukumnya adalah boleh (jaiz).

Sebenarnya tidak ada ayat yang terlalu eksplisit dalam menjelaskan tentang etika bisnis
kristen. Pada dasarnya, ayat yang dipakai adalah Matius 22:37-40 yang isinya adalah hukum
kasih. Hukum kasih ini merupakan rangkuman dari 10 hukum taurat yang intinya tentang
hukum mengasihi Tuhan dan sesama.

Apa sih tujuannya bisnis dalam etika kristen? Tujuannya untuk memuliakan Tuhan dan
mengasihi sesama melalui pelayanan (misalnya, kunjungan orang sakit, membantu sesama
yg kekurangan, dll). Jadi tujuan akhir orang kristen berbisnis itu bukan untung yang banyak
(dalam arti orang kristen tidak boleh kaya, bukan) tapi bagaimana hasil itu dapat digunakan
untuk pelayanan. Apalagi di dalam 2 tesalonika 3:10 itu disebutkan kalau manusia yang tidak
mau bekerja lebih baik tidak usah makan. Tuhan tetep mau menghendaki kita untuk produktif
dengan cara kita bekerja (misalnya, melalui bisnis).

Ada beberapa prinsip dalam bisnis kristen.

1. Tuhan pencipta segala sesuatu (Kejadian 1&2). Ekonomi dan bisnis adalah salah satu
cara untuk memuliakan dan meningkatkan kesejahteraan manusia. Tanggung jawab
pebisnis bukan bertanggung jawab kepada pemilik saham tapi bertanggung jawab juga
kepada Tuhan dengan bagaimana dia bertanggung jawab atas kesejahteraan pegawainya
bahkan pelanggan.

2. Semua ciptaanNya adalah baik. Pada dirinya, bisnis itu tidak kotor.Ia punya segala potensi
untuk melayani tujuan ilahi yang luas dan agung. Dan masyarakat mempunyai
tanggungjawab dan sangat berkepentingan untuk mendorong, menghargai serta memberi
keluasan yang cukup agar dunia bisnis dapat memperkembangkan dan mewujudkan potensi
serta fungsinya sebaik-baiknya.
3. Manusia adalah gambar Allah (imago dei) ayatnya dari Kejadian 1:27. Jadi manusia
diciptakan menurut gambar dan rupa Allah dimana manusia adalah individu yang
memperoleh individualitasnya yang penuh di dalam keterhubungannya dengan yang lain:
dengan Allah, sesama, alam, di samping dengan dirinya sendiri. Tujuan manusia dalam

mencari untung itu boleh asal dilakukan dengan tidak melanggar harkat manusia.

Lampiran ayat :

2 Tesalonika 3:10 (TB) Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi
peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.

Matius 22:37-40 (TB) Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.

Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.

Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti
dirimu sendiri.

Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

Kejadian 1:27 (TB) Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut
gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

Anda mungkin juga menyukai