Promkes
Promkes
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Promosi kesehatan pada prinsipnya merupakan upaya dalam
meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh,
untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri,
serta kegiatan yang sumber daya masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial
budaya setempat dan didukung kebijakan kebijakan public yang
berwawasan kesehatan.
Promosi kesehatan merupakan revitalisasi pendidikan kesehatan
pada masa lalu, dimana dalam konsep promosi kesehatan bukan hanya
proses penyadaran masyarakat dalam hal pemberian dan peningkatan
pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan saja, melainkan juga
upaya bagaimana mampu menjembatani adanya perubahan perilaku
seseorang. Hal ini berarti promosi kesehatan merupakan progaram
kesehatan yang dirancang untuk membawa perbaikan yang berupa
perilaku, baik dalam organisasi dan lingkungannya baik lingkungan fisik-
non fisik, sosial budaya, ekonomi, politik dan sebagainya.
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah
satu hak dasar rakyat, dimana tercantum dalam pasal 28H ayat 1 UUD
1945 yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Keberhasilan
pembangunan kesehatan sangat besar peranannya dalam mewujudkan
sumber daya manusia yang berkualitas dalam rangka mengimbangi makin
ketatnya persaingan bebas di era globalisasi. Keberhasilan pembangunan
kesehatan tersebut memerlukan pembangunan kesehatan yang lebih
dinamis dan produktif dengan melibatkan semua sektor terkait termasuk
swasta dan masyarakat. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Oleh karena itu, perlu diselenggarakan upaya kesehatan dengan
pendekatan pemeliharaan, promosi kesehatan (promotif), pencegahan
penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan
ksehatan (rehabilitatif) yang diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu,
dan berkesinambungan. Dalam rangka memajukan kesejahteraan
masyarakat serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka
diperlukan starategi promosi kesehatan baik kepada pemerintah, tokoh
masyarakat, dan khususnya kepada masyarakat.
1|Page
B. Rumusan Masalah.
1. Apa pengertian promosi kesehatan ?
2. Bagaimana determinan kesehatan itu ?
3. Apa perkembangan dan keterkaitan kesehatan masyarakat,
pelayanan kesehatan dan promosi ?
4. Apa saja 5 ruang lingkup promosi kesehatan ?
5. Apa visi promosi kesehatan ?
C. Tujuan.
1. Untuk mengetahui pengertian promosi kesehatan ?
2. Untuk mengetahui determinan kesehatan ?
3. Untuk mengetahui perkembangan dan keterkaitan kesehatan
masyarakat, pelayan kesehatan dan promosi ?
4. Untuk mengetahui ruang lingkup promosi kesehatan ?
5. Untuk mengetahui visi promosi kesehatan ?
2|Page
BAB II
PEMBAHASAN
B. Determinan Kesehatan
Kerangka konsep determinan kesehatan yang diterima luas dewasa
ini adalah bahwa tingkat kesehatan individu dan distribusi kesehatan yang
adil dalam populasi ditentukan oleh banyak faktor yang terletak di
berbagai level. Dahlgren dan Whitehead (1991) menggambarkan
determinan sosial kesehatan terletak di berbagai level dalam model eko-
3|Page
sosial kesehatan. Perhatikan bahwa pelayanan kesehatan bukan satu-
satunya determinan kesehatan, melainkan hanya salah satu dari banyak
faktor yang mempengaruhi kesehatan individu dan populasi.
4|Page
Lapisan ketiga (level ekso) meliputi faktor-faktor struktural:
lingkungan pemukiman/ perumahan/ papan yang baik, ketersediaan
pangan, ketersediaan energi, kondisi di tempat bekerja, kondisi sekolah,
penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan, akses terhadap pelayanan
kesehatan yang bermutu, akses terhadap pendidikan yang berkualitas,
lapangan kerja yang layak.
5|Page
berbagai level, yang tertata dalam suatu sistem di masing-masing level,
dan lintas level, suatu paradigma yang disebut “eko-epidemiologi” (Susser
dan Susser, 2001). Implikasi bagi kebijakan, diperlukan kebijakan publik
yang sehat (“healthy public policy”), yakni kebijakan publik yang secara
langsung maupun tidak langsung (melalui perubahan dan perbaikan
determinan kesehatan pada level makro) dapat meningkatkan kesehatan
individu dan kesehatan kolektif komunitas, serta menciptakan distribusi
kesehatan yang adil.
6|Page
serta mampu pula berperilaku mengatasi apabila masalah gangguan
kesehatan tersebut terlanjur terjadi di tengah-tengah kehidupan
masyarakat. Banyak masalah kesehatan yang ada di negeri kita Indonesia,
termasuk timbulnya Kejadian Luar Biasa (KLB) yang erat kaitannya
dengan perilaku masyarakat itu sendiri. Sebagai contoh KLB Diare dimana
penyebab utamanya adalah rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat
seperti kesadaran akan buang air besar yang belum benar (tidak di
jamban), cuci tangan pakai sabun masih sangat terbatas, minum air yang
tidak sehat, dan lain-lain.
7|Page
a. Bersama dengan masyarakat fasilitator mempelajari aspek-aspek
penting dalam kehidupan masyarakat untuk memahami apa yang mereka
kerjakan, perlukan dan inginkan.
• Ada dukungan dan kemudahan pelaksanaan oleh tim lintas sektoral dan
tim lintas program di tingkat Kabupaten.
8|Page
b) Mengembangkan jaringan kemitraan dan lingkungan yang
mendukung (create partnership and supportive environment).
Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan jaringan kemitraan
dan suasana yang mendukung terhadap kesehatan. Kegiatan ini
ditujukan kepada pemimpin organisasi masyarakat serta pengelola
tempat-tempat umum dan diharapkan memperhatikan dampaknya
terhadap lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan
nonfisik yang mendukung atau kondusif terhadap kesehatan
masyarakat.
c) Reorientasi pelayanan kesehatan (reorient health service).
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan merupakan tanggung jawab
bersama antara pemberi dan penerimaan pelayanan. Orientasi
pelayanan diarahkan dengan menempatkan masyarakat sebagai
subjek (melibatkan masyarakat dalam pelayanan kesehatan) yang
dapat memelihara dan meningkatkan kualitas kesehatannya sendiri.
Hal tersebut berarti pelayanan kesehatan lebihdiarahkan pada
pemberdayaan masyarakat.
Bentuk-bentuk pemberdayaan masyarakat dalam pemilihan dan
peningkatan kesehatan bervariasi, mulai dari terbentuknya LSM
yang peduli kesehatan, baik dalam bentuk pelayanan maupun
bantuan teknis, sampai upaya-upaya swadaya, masyarakat.
d) Meningkatnya keterampilan individu (increase individual skills).
Kesehatan masyarakat adalah agregat, yang terdiri atas kelompok,
keluarga, dan individu. Kesehatan masyarakat terwujud apabila
kesehatan kelompok, keluarga, dan individu terwujud. Oleh sebab
itu, peningkatan keterampilan anggota masyarakat atau individu
sangat penting untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan masyarakat memelihara serta meningkatkan kualitas
kesehatannya.
e) Memperkuat kegiatan masyarakat (strengthen community action).
Derajat kesehatan masyarakat akan terwujud secara efektif jika
unsur-unsur yang terdapat di masyarakat tersebut bergerak
bersama-sama. Memperkuat kegiatan masyarakat berarti
memberikan bantuan terhadap kegiatan yang sudah berjalan di
masyarakat sehingga lebih dapat berkembang. Di samping itu,
tindakan ini memberikan kesempatan masyarakat untuk
berimprovisasi yaitu melakukan kegiatan dan berperan serta aktif
dalam pembangunan kesehatan.
Berbagai hasil penelitian memberikan bukti yang meyakinkan
mengenai hasil kerja promosi kesehatan. Pendekatan yang
9|Page
menyeluruh dalam pembangunan kesehatan, dengan menggunakan
lima ruang lingkup tersebut jauh lebih efektif dibanding dengan
menggunakan pendekatan tunggal. Pendekatan melalui tatanan
memudahkan implementasi penyelenggaran promosi kesehatan.
Peran serta masyarakat sangat penting untuk melestarikan berbagai
upaya. Masyarakat harus menjadi subjek dalam promosi kesehatan
dan pengambilan keputusan. Akses pendidikan dan informasi
sangat penting untuk mendapatkan partisipasi dan pemberdayaan
masyarakat.
10 | P a g e
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Promosi kesehatan merupakan revitalisasi pendidikan kesehatan
pada masa lalu, dimana dalam konsep promosi kesehatan bukan hanya
proses penyadaran masyarakat dalam hal pemberian dan peningkatan
pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan saja, melainkan juga
upaya bagaimana mampu menjembatani adanya perubahan perilaku
seseorang. Hal ini berarti promosi kesehataan merupakan program
kesehatan yang dirancang untuk membawa perbaikan yang berupa
perubahan perilaku, baik di dalam masyarakat sendiri maupun dalam
organisasi dan lingkungannya baik lingkungan non-fisik, sosial budaya,
ekonomi, politik dan sebagainya.
• Ada dukungan dan kemudahan pelaksanaan oleh tim lintas sektoral dan
tim lintas program di tingkat Kabupaten.
B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya kita
sebagai calon tenaga kesehatan dapat memahami tentang strategi promosi
kesehatan dalam rangka memajukan kesehatan masyarakat serta
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dan dengan promosi
kesehatan yaitu melalui penyuluhan kesehatan atau pendidikan kesehatan.
11 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Maulana, Heri D.J., 2007. Promosi Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
https://www.academia.edu
http://theich.com/id_ID/id_ID/icph/health-determinants
https://www.kompasiana.com
12 | P a g e