BAB 1
PENDAHULUAN
1
Sedangkan untuk cakupan balita dan pra sekolah, provinsi Jawa timur belum
mencapai target yang diharapkan. Dari 38 kabupaten/kota se Jawa Timur, hanya 6 (enam)
kabupaten/kota yang mencapai target 83%. Kisaran cakupan antara yang terendah yakni
sebesar 44,19% di Kabupaten Nganjuk dan yang tertinggi 91,86 % di Kabupaten Lamongan.
Kabupaten Bondowoso sendiri masih belum mencapai target tersebut dengan hanya mencapai
72,79 %. (Profil Kesehatan Jawa Timur, 2012).
Kabupaten atau kota yang belum mencapai target perlu meningkatkan cakupan
pelayanan anak balita dengan pelayanan paripurna, yakni salah satu pelayanannya adalah
sudah di-Stimulasi Dini Intervensi Deteksi Tumbuh Kembang (SDIDTK) sebanyak 2 (dua)
kali. Petugas diharapkan tetap memantau anak balita di Pendidikan Anak Usaha Dini
(PAUD) dan mencatat di kohort anak balita.
Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso menunjukkan hasil cakupan
deteksi dini tumbuh kembang (DDTK) balita dan apras di Dinas Kesehatan Kota Bondowoso
pada tahun 2013 yaitu balita sebesar 79,59%, dan apras sebesar 80,87%. Hal ini belumlah
mencapai target yang ditentukan karena masih di bawah 90%.
Dari data Puskesmas Tegalampel, hasil cakupan DDTK bayi, balita dan pra sekolah di
Desa Karanganyar di tahun 2013 yakni untuk bayi sebesar 97,1 %, untuk balita sebesar
55,7%, dan apras sebesar 68,7%. Dibandingkan desa lainnya di Tegalampel, desa
Karanganyar termasuk yang memiliki cakupan balita dan apras yang rendah dan masih di
bawah 90%, sedangkan untuk cakupan bayi paripurna sudah di atas 90%. Hal ini dapat
disebabkan oleh berbagai faktor antara lain tingkat pengetahuan guru PAUD mengenai
screening untuk DDTK maupun hal-hal teknis berkenaan dengan pelaporan hasil kepada
petugas kesehatan. Oleh karena itu perlu diadakan adanya pelatihan dan pemantauan DDTK
untuk para guru PAUD di Desa Karanganyar Kecamatan Tegalampel agar cakupan pelayanan
paripurna bayi, balita dan apras dapat ditingkatkan.
dan PAUD Bougenville 2 dalam melaksanakan DDTK bagi balita dan APRAS
setelah dilaksanakannya pelatihan?
2
3. Apa saja permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan DDTK bagi balita dan
APRAS di PAUD Putra Harapan dan PAUD Bougenville 2?
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
1. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam pola yang teratur sebagai hasil dari proses
pematangan. (Soetjiningsih, 1995)
2. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan struktur / fungsi tubuh yang
lebih kompleks dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan dan diramalkan
sebagai hasil dari proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ dan
sistemnya yang terorganisasi. (IDAI, 2002)
3. Perkembangan menitik beratkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dari
tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi dan kompleks melalui
proses maturasi dan pembelajaran terhadap perkembangan emosi, social dan
intelektual anak. (Whaley and Wong).
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa
ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak
selanjutnya. Pada masa ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran
sosial, kesadaran emosional dan inteligensia berjalan sangat cepat. Perkembangan psiko-
sosial sangat dipengaruhi lingkungan dan interaksi antara anak dengan orang tuanya.
Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan
anak pada berbagai tahap perkembangan.
Kelainan pada sistem jantung dan pernafasan yang bisa menyebabkan gangguan
mekanisme penghantaran oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh.
4
2. Faktor Ekstrinsik
Yang merupakan faktor ekstrinsik antara lain :
Faktor psikis dan sosial (misalnya tekanan emosional akibat penolakan atau kekerasan
dari orang tua).
Depresi bisa menyebabkan nafsu makan anak berkurang. Depresi bisa terjadi jika
anak tidak mendapatkan rangsangan sosial yang cukup, seperti yang dapat terjadi
pada bayi yang diisolasi dalam suatu inkubator atau pada anak yang kurang
mendapatkan perhatian dari orang tuanya.
Faktor ekonomi (dapat mempengaruhi masalah pemberian makanan kepada anak,
tempat tinggal dan perilaku orang tua). Keadaan ekonomi yang pas-pasan dapat
menyebabkan anak tidak memperoleh gizi yang cukup untuk perkembangan dan
pertumbuhannya
Faktor lingkungan (termasuk pemaparan oleh infeksi, parasit atau racun).
Lingkungan merupakan faktor yang menentukan tercapai atau tidaknya potensi
bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan
sedangkan lingkungan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan ini merupakan
lingkungan ―bio-psiko-fisiko-sosial‖ yang mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari
konsepsi sampai akhir hayatnya.
3. Faktor Pendukung
5
6
Menggenggam pensil
7
sendiri
Memasukkan benda ke mulut
Mengulang menirukan bunyi yang didengar
8
"mama".
Menumpuk dua buah kubus
Dapat bermain dan menendang bola kecil
Mencoret-coret pensil pada kertas
Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama dua benda atau
lebih
Membantu memungut mainannya sendiri atau membantu membawa suatu
9
Mendengarkan cerita
Mengerti arti kata di atas, di bawah, di depan
Mendengarkan cerita
10
Mengenal warna-warni
Mengungkapkan simpati
c) Anemia
d) Diabates Melitus
11
e) Alkoholik
f) Narkotik
g) TORCH
h) Perdarahan antepartum
Natal:
a) Hipoglikemi
b) Infeksi
c) Bayi berat lahir rendah
d) Asfiksia Neonatal
e) Tindakan partus
Postnatal:
a) Infeksi (intrakranial)
b) Kejang demam
c) Trauma Kapitis
d) Tumor otak
e) Hiperbilirubinemia
dan retinanya.
12
13
Definisi
KPSP merupakan suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan pada orang tua
dan dipergunakan sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan untuk
perkembangan anak usia 3 bulan sampai 6 tahun. Daftar pertanyaan tersebut berjumlah 10
nomor yang harus dijawab oleh orang tuaatau pengasuh yang mengetahui keadaan
perkembangan anak.
Prosedur Pelaksanaan
Tentukan usia anak yang akan dilakukan skrining. Pertanyaan dalam KPSP
dikelompokan sesuai usia anak saat dilakukan pemeriksaan, mulai kelompok usia
3-6-9-12-15-18-21-24-30-36-42-48-54-60-66-72 bulan. Bila anak berusia
diantaranya maka KPSP yang digunakan adalah yang lebih kecil dari usia anak.
Untuk usia ditetapkan menurut bulan dengan kelebihan 16 hri dibulatkan menjadi
1 bulan.
Setelah menentukan umur anak pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak.
KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan, yaitu :
o Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak. Contoh : ―dapatkah bayi
makan kue sendiri?‖
o Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk melaksanakan
tugas yang tertulis pada KPSP. Contoh : ―pada posisi bayi anda terlentang,
tariklah bayi pada pergelangan tangannya secara perlahan-lahan ke posisi
duduk‖
14
Baca dulu dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang ada. Bila tidak jelas atau ragu-
ragu tanyakan lebih lanjut agar mengerti sebelum melaksanakan.
Pertanyaan dijawab berurutan satu persatu.
Setiap pertanyaan hanya mempunyai satu jawaban YA atau TIDAK .
Teliti kembali semua pertanyaan dan jawaban.
Pola asuh anak selanjutnya terus lakukan sesuai dengan bagan stimulasi
anak.
Bila anak sakit lakukan pemeriksaan kesehatan pada dokter/dokter anak.
15
Bila usia anak sudah berpindah golongan dan KPSP yang pertama sudah
bisa semua dilakukan. Lakukan lagi untuk KPSP yang sesuai umur anak.
3. Untuk Anak dengan Kemungkinan Penyimpangan Perkembangan (P)
- Lakukan tes lanjutan dengan menggunakan tes DDST lengkap
16
17
18
BAB III
METODE PENELITIAN
19
20
21
dilaksanakan apabila hasil evaluasi siklus pertama sudah menunjukkan adanya peningkatan
kemampuan guru dalam melaksanakan DDTK. Namun apabila hasil evaluasi tidak
menunjukkan peningkatan maka perlu dilaksanakan siklus ke dua berdasarkan hasil refleksi
siklus pertama. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai seperti
apa yang telah didesain dalam faktor yang diselidiki.
Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dijabarkan sebagai berikut :
1. Tahap kegiatan awal, meliputi:
a. Observasi awal
b. Tes awal: untuk mengetahui kemampuan awal para guru PAUD tentang pentingnya
DDTK, cara pemeriksaan DDTK yang benar serta cara pelaporan yang sesuai.
2. Perencanaan, adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini meliputi:
a. membuat skenario pelatihan
b. membuat lembar observasi
lembar observasi digunakan untuk melihat para guru PAUD dalam mengaplikasikan
materi yang diberikan.
c. mendesain alat evaluasi
alat evaluasi digunakan untuk melihat apakah materi telah dikuasai oleh subyek
peneliti dalam hal ini para guru PAUD.
d. membuat jurnal refleksi diri.
3. Pelaksanaan tindakan, kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah memberikan
materi DDTK dan pelatihan cara pengisian Kartu Anak melalui KPSP.
4. Observasi/evaluasi, pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan
serta melakukan evaluasi.
5. Refleksi hasil yang diperoleh dalam tahap observasi/evaluasi dikumpulkan serta dianalisis
dalam tahap ini. Kelemahan-kelemahan/ kekurangan-kekurangan yang terjadi pada setiap
siklus akan diperbaiki pada siklus berikutnya.
22
b. Jenis data: jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data
kualitatif diperoleh dengan alat evaluasi lembar observasi, jurnal refleksi diri dan data
kuantitatif diperoleh dengan alat evaluasi hasil belajar.
c. Cara pengambilan data
- Data tentang pelaksanaan pelatihan DDTK diambil berdasarkan pengamatan langsung
dengan menggunakan lembar observasi dan jurnal refleksi diri.
- Data tentang pemahaman para guru PAUD diambil melalui hasil pengisian Kartu
Anak.
23
BAB IV
DATA DASAR
24
25
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan mini project ini diawali dengan pemilihan sampling untuk kegiatan pelatihan
guru PAUD. Rangkaian kegiatan dimulai dengan melakukan survey data dasar pada desa-
desa di kecamatan Tegalampel. Di antara 7 desa yang ada, Karanganyar dan Sekarputih
merupakan 2 desa terpilih yang dianggap memiliki angka cakupan balita dan APRAS
paripurna terendah dibandingkan desa lain. Angka terendah sebenarnya ditunjukkan pada
data desa Sekarputih, tetapi hal ini disebabkan karena permasalahan teknis yakni perihal
pelaporan yang kurang baik sehingga data yang terkumpul tidak mencukupi untuk
menggambarkan kondisi cakupan balita dan APRAS paripurna yang sebenarnya sehingga
tidak relevan untuk dijadikan sampel. Karena itu, desa Karanganyar dipilih untuk kegiatan
ini. Pengambilan data dasar dilakukan pada kantor balai desa Karanganyar, PKM Tegalampel
dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso.
Jumlah balita dan APRAS desa Karanganyar berdasar data KIA tahun 2013 yaitu
balita sebanyak 282 jiwa dan APRAS sebanyak 147 jiwa dengan cakupan balita paripurna
desa Karanganyar 79,59%, dan apras sebesar 80,87%. Desa Karanganyar memiliki 9 PAUD
dengan total guru PAUD 29 orang.
Kegiatan miniproyek dilanjutkan dengan pelaksanaan observasi dan tes awal dengan
mendatangi guru-guru PAUD desa Karanganyar. Dalam tahap ini, dilakukan penilaian
kemampuan awal para guru PAUD desa Karanganyar tentang pentingnya DDTK, cara
pemeriksaan DDTK yang benar serta kelainan tumbuh kembang yang mungkin ditemukan
selama DDTK serta kapan gangguan itu harus dilaporkan. Dari pertemuan awal ini tampak
bahwa para guru PAUD hanya mengetahui sekilas tentang DDTK namun belum memahami
seberapa penting dan bagaimana cara DDTK itu sendiri dilakukan. Para guru PAUD sendiri
belum dapat mengetahui kapan balita dan APRAS memerlukan perhatian lebih terkait proses
tumbuh kembangnya termasuk kondisi yang perlu mendapat perhatian khusus atau bahkan
perlu intervensi medis.
Setelah mendapatkan gambaran mengenai kemampuan awal para guru PAUD
mengenai DDTK melalui observasi dan tes awal, dilakukan perencanaan kegiatan pelatihan.
Perencanaan ini terdiri dari pembuatan skenario pelatihan, lembar observasi, dan jurnal
refleksi diri.
26
1
2
3
4
5
Catatan:
GK = Gerak Kasar; GH = Gerak Halus; BB = Bicara dan Bahasa; SK = Sosialisasi dan Kemandirian
A = Applicable (dapat melakukan); NA = Not Applicable (tidak dapat melakukan)
27
pemberian materi DDTK melalui ceramah dan dilanjutkan dengan pelatihan melakukan
DDTK dengan KPSP beserta penyederhanaannya dibantu dengan alat peraga. Setelah para
28
1 Guru PAUD PH 1 V V V V 4A
2 Guru PAUD PH 2 V V V V 4 A
3 Guru PAUD PH 3 V V V V 4 A
4 Guru PAUD B 1 V V V V 4 A
5 Guru PAUD B 2 V V V V 4 A
Catatan:
GK = Gerak Kasar; GH = Gerak Halus; BB = Bicara dan Bahasa; SK = Sosialisasi dan Kemandirian
A = Applicable (dapat melakukan); NA = Not Applicable (tidak dapat melakukan)
Hasil observasi tersebut menunjukkan semua guru baik dari PAUD Putra Harapan
maupun PAUD Bougenvelle 2 dapat melakukan pemeriksaan DDTK sesuai dengan KPSP
29
dengan penyederhanaan meliputi pemeriksaan Gerak Kasar, Gerak Halus, Bicara dan Bahasa,
dan Sosialisasi Kemandirian.
Selanjutnya pengamatan dilanjutkan dengan penilaian kemampuan guru PAUD dalam
melaksanakan DDTK dengan menggunakan alat evaluasi yang telah dirancang sebelumnya.
Dengan penilaian kartu anak menggunakan alat evaluasi, tampak bahwa para guru PAUD
sudah dapat melaksanakan dengan baik DDTK menggunakan penyederhanaan KPSP yang
tampak dari kartu anak yang diisi. Indikator dalam pengisian kartu anak dapat dianggap telah
diisi dengan baik jika 90% kartu anak sudah dapat diisi dengan benar, dan dititik beratkan
pada poin ke 4 pada kartu anak, yaitu aspek perkembangan. Hal ini tampak dari penyajian
data berdasar evaluasi kartu anak yang telah terkumpul sebagai berikut:
Bougenville 2 0 25 0 25 100%
Selanjutnya tahap yag dilakukan adalah refleksi hasil. Refleksi hasil yang diperoleh
dalam tahap observasi/evaluasi dikumpulkan serta dianalisis dalam tahap ini. Refleksi hasil
dari kegiatan ini antara lain:
1. Kekurangan dan kendala pelaksanaan kegiatan
a. Undangan untuk pelatihan tidak menyebar ke semua PAUD di desa
Karanganyar, sehingga tidak semua guru PAUD datang pada saat pelatihan
30
b. Guru PAUD yang mau semangat dan belajar untuk pelaksanaan DDTK
setelah diberi pengertian akan pentingnya pelaksanaan DDTK serta
pengaruh kedepannya untuk anak-anak didiknya
3. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil DDTK yang tidak terkait
dengan guru PAUD
a. Tingkat kemauan anak (malu atau malas) dalam melakukan suruhan-
suruhan pada saat pemeriksaan DDTK
4. Solusi dan alternatif untuk perbaikan dan antisipasi masalah pada kegiatan serupa
selanjutnya
a. Perlunya pendataan lengkap PAUD yang masuk cakupan wilayah
Karanganyar sehingga nantinya undangan untuk pelatihan dapat tersebar
merata
b. Waktu evaluasi yang lebih lama sehingga memungkinkan semua balita dan
apras dapat dideteksi tumbuh kembangnya
31
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dengan pelaksanaan pelatihan DDTK untuk guru PAUD Putra Harapan dan PAUD
Bougenville 2 Desa Karanganyar dan dari evaluasi yang dilakukan, terjadi peningkatan pengetahuan
dan keterampilan dari guru-guru PAUD dalam melaksanakan DDTK, dimana dari awalnya belum bisa
melakukan, setelah dilakukan kegiatan ini guru-guru PAUD dapat melakukan pemeriksaan DDTK
secara mandiri. Selain itu, setelah diberikan pengertian dan penjelasan, muncul kesadaran dari guru
PAUD akan pentingnya dilakukan DDTK ini karena akan berpengaruh pada masa depan si anak.
Kurangnya cakupan balita dan apras paripurna sebelumnya di desa Karanganyar selain
awalnya karena ketidaktahuan guru PAUD akan pemeriksaan DDTK, juga dipengaruhi faktor
kehadiran dari anak saat dilakukan pemeriksaan, dimana beberapa anak tidak bisa hadir misalnya
karena kesibukan orang tua. Dari kegiatan DDTK ini, juga akhirnya ditemukan beberapa anak yang
kemungkinan memiliki kelainan perkembangan.
6.2 Saran
Perlu dilakukan pelaksanaan DDTK secara berkesinambungan setelah kegiatan ini agar dapat
meningkatkan cakupan balita dan apras paripurna di desa Karanganyar dan dapat mendeteksi
secara dini anak-anak yang memiliki kelainan tumbuh kembang sehingga dapat ditangani
dengan segera.
Perlu pendekatan dan penjelasanyang lebih baik pada masyarakat (guru PAUD dan orang tua
anak) dari pihak bidan, perawat, dan dokter agar bisa mencapai cakupan balita dan apras
paripurna.
32
DAFTAR PUSTAKA
Rusmil, Kusnandi et al. 2005. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Anak. Departemen Kesehatan RI
Santoso, Heru. 2009. Petunjuk praktis Denver Developmental Screening Test . Jakarta : EGC
33
Lampiran
Lampiran 1. KPSP untuk Usia 3 Bulan – 72 Bulan
5. Pada waktu bayi telentang, apakah. ia dapat mengikuti gerakan anda dengan menggerakkan
kepalanya dari satu sisi hampir sampai pada sisi yang lain?
6. Pada waktu anda mengajak bayi berbicara dan tersenyum,apakah ia tersenyum kembali
kepada anda?
7. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat kepalanya seperti
pada gambar ini?
8. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat kepalanya
sehingga membentuk sudut 45° seperti pada gambar ?
9. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat kepalanya dengan
tegak seperti pada gambar?
34
10. Apakah bayi suka tertawa keras walau tidak digelitik atau diraba-raba?
2. Dapatkah bayi mempertahankan posisi kepala dalam keadaan tegak dan stabil? Jawab TIDAK
bila kepala bayi cenderung jatuh ke kanan/kiri atau ke dadanya
3. Sentuhkan pensil di punggung tangan atau ujung jari bayi. (jangan meletakkan di atas telapak
tangan bayi). Apakah bayi dapat menggenggam pensil itu selama beberapa detik?
4. Ketika bayi telungkup di alas datar, apakah ia dapat mengangkat dada dengan kedua
lengannya sebagai penyangga seperti pada gambar ?
5. Pernahkah bayi mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik tetapi bukan
menangis?
6. Pernahkah bayi berbalik paling sedikit dua kali, dari telentang ke telungkup atau sebaliknya?
7. Pernahkah anda melihat bayi tersenyurn ketika melihat mainan yang lucu, gambar atau
binatang peliharaan pada saat ia bermain sendiri?
35
8. Dapatkah bayi mengarahkan matanya pada benda kecil sebesar kacang, kismis atau uang
logam? Jawab TIDAK jika ia tidak dapat mengarahkan matanya.
9. Dapatkah bayi meraih mainan yang diletakkan agak jauh namun masih berada dalam
jangkauan tangannya?
10. Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu tarik perlahan-lahan ke posisi duduk.
Dapatkah bayi mempertahankan lehernya secara kaku seperti gambar di sebelah kiri ? Jawab
TIDAK bila kepala bayi jatuh kembali seperti gambar sebelah kanan.
TIDAK bila kepala bayi jatuh kembali seperti gambar sebelah kanan.
2. Pernahkah anda melihat bayi memindahkan mainan atau kue kering dari satu tangan ke
tangan yang lain? Benda-benda panjang seperti sendok atau kerincingan bertangkai tidak ikut
dinilai.
3. Tarik perhatian bayi dengan memperlihatkan selendang, sapu tangan atau serbet, kemudian
jatuhkan ke lantai. Apakah bayi mencoba mencarinya? Misalnya mencari di bawah meja atau
di belakang kursi?
4. Apakah bayi dapat memungut dua benda seperti mainan/kue kering, dan masing-masing
tangan memegang satu benda pada saat yang sama? Jawab TIDAK bila bayi tidak pernah
melakukan perbuatan ini.
36
5. Jika anda mengangkat bayi melalui ketiaknya ke posisi berdiri, dapatkah ia menyangga
sebagian berat badan dengan kedua kakinya? Jawab YA bila ia mencoba berdiri dan sebagian
berat badan tertumpu pada kedua kakinya.
6. Dapatkah bayi memungut dengan tangannya benda-benda kecil seperti kismis,
kacang?kacangan, potongan biskuit, dengan gerakan miring atau menggerapai seperti
gambar?
7. Tanpa disangga oleh bantal, kursi atau dinding, dapatkah bayi duduk sendiri selama 60 detik?
37
6. Apakah anak dapat membedakan anda dengan orang yang belum ia kenal? la akan
menunjukkan sikap malu-malu atau ragu-ragu pada saat permulaan bertemu dengan orang
yang belum dikenalnya.
7. Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang atau kismis, dengan meremas di
antara ibu jari dan jarinya seperti pada gambar?
Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut
mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali?
7. Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek?
Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang menyenangkan
8. Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung?
9. Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit
dengan menggunakan ibu seperti pada gambar ini
38
5. Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut
mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali?
6. Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek?
Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang menyenangkan.
7. Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung?
8. Apakah anak-anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit
dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk seperti pada gambar ?
39
1. Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak meniru apa yang anda
lakukan?
2. Apakah anak dapat meletakkan 1 buah kubus di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan
kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 — 5 cm.
3. Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain "papa"
clan "mama"?
4. Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa kehilangan keseimbangan?
(Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik mainannya).
5. Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: baju, rok, atau celananya? (topi dan kaos kaki
tidak ikut dinilai).
6. Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab YA jika ia naik tangga dengan posisi
tegak atau berpegangan pada dinding atau pegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia naik
tangga dengan merangkak atau anda tidak membolehkan anak naik tangga atau anak harus
berpegangan pada seseorang.
7. Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, dapatkah anak menunjuk dengan benar paling
sedikit satu bagian badannya (rambut, mata, hidung, mulut, atau bagian badan yang lain)?
8. Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah?
40
9. Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring
jika diminta?
10. Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) ke depan tanpa berpegangan pada
apapun? Mendorong tidak ikut dinilai.
2. Dapatkah anak meletakkan 4 buah kubus satu persatu di atas kubus yang lain tanpa
menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.
41
3. Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat berbicara seperti ―minta minum‖; ―mau tidur‖,
―Terimakasih‖ dan ―Dadag‖ tidak ikut dinilai.
4. Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambar-gambar ini tanpa bantuan?
5. Dapatkah anak melempar bola lurus ke arah perut atau dada anda dari jarak 1,5 meter?
6. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mata pada
saat memberikan perintah berikut ini:
―Letakkan kertas ini di lantai‖.
―Letakkan kertas ini di kursi‖.
―Berikan kertas ini kepada ibu‖.
Dapatkah anak melaksanakan ketiga perintah tadi?
7. Buat garis lurus ke bawah sepanjang sekurang-kurangnya 2.5 cm. Suruh anak menggambar
garis lain di samping garis tsb.
8. Letakkan selembar kertas seukuran buku di lantai. Apakah anak dapat melompati bagian lebar
kertas dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari?
9. Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri?
10. Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter?
42
4. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak
anda kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam
waktu 2 detik atau lebih?
5. Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Apakah anak dapat melompati panjang
kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari?
6. Jangan membantu anak dan jangan menyebut lingkaran. Suruh anak menggambar seperti
contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anak menggambar lingkaran?
7. Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan
kubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.
8. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainan lain dimana ia ikut
bermain dan mengikuti aturan bermain?
9. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu?
(Tidak termasuk kemandirian memasang kancing, gesper atau ikat pinggang)
43
6. Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan
kubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.
7. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainan lain dimana ia ikut
bermain dan mengikuti aturan bermain?
8. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu?
(Tidak termasuk memasang kancing, gesper atau ikat pinggang)
9. Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanya
menyebutkan sebagian namanya atau ucapannya sulit dimengerti.
pertanyaan.
"Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?"
"Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?"
"Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?"
Jawab YA bila anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi dengan benar, bukan dengan gerakan atau
isyarat.
Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah "menggigil" ,"pakai mantel‘ atau "masuk
kedalam rumah‘.
44
10. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mata pada
saat memberikan perintah berikut ini:
"Letakkan kertas ini di atas lantai".
"Letakkan kertas ini di bawah kursi".
"Letakkan kertas ini di depan kamu"
"Letakkan kertas ini di belakang kamu"
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti "di atas", "di bawah", "di depan" dan "di belakang‖
kedalam rumah‘.
45
Apakah anak dapat menunjuk garis yang lebih panjang sebanyak 3 kali dengan benar?
5. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, suruh anak menggambar
seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan. Apakah anak
dapat menggambar seperti contoh ini?
6. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mata pada
saat memberikan perintah berikut ini:
―Letakkan kertas ini di atas lantai‖.
―Letakkan kertas ini di bawah kursi‖.
―Letakkan kertas ini di depan kamu‖
―Letakkan kertas ini di belakang kamu‖
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti ―di atas‖, ―di bawah‖, ―di depan‖ dan ―di belakang‖
7. Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak rewel (tanpa menangis atau menggelayut pada
anda) pada saat anda meninggalkannya?
46
9. Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa berpegangan (lompatan dengan
dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki?
2. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mata pada
saat memberikan perintah berikut ini:
"Letakkan kertas ini di atas lantai".
"Letakkan kertas ini di bawah kursi".
"Letakkan kertas ini di depan kamu"
47
48
2. Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa berpegangan (lompatan dengan
dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki?
3. Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan?
4. Suruh anak menggambar di tempat kosong yang tersedia. Katakan padanya: "Buatlah gambar
orang".
Jangan memberi perintah lebih dari itu. Jangan bertanya/ mengingatkan anak bila ada bagian
yang belum tergambar. Dalam memberi nilai, hitunglah berapa bagian tubuh yang tergambar.
Untuk bagian tubuh yang berpasangan seperti mata, telinga, lengan dan kaki, setiap pasang
dinilai satu bagian. Dapatkah anak menggambar sedikitnya 3 bagian tubuh?
5. Pada gambar orang yang dibuat pads nomor 7, dapatkah anak menggambar sedikitnya 6
bagian tubuh?
6. Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat-kalimat yang belum selesai ini, jangan membantu
kecuali mengulang pertanyaan:
"Jika kuda besar maka tikus
"Jika api panas maka es
"Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang
Apakah anak menjawab dengan benar (tikus kecil, es dingin, ayah seorang pria)?
7. Apakah anak dapat menangkap bola kecil sebesar bola tenis/bola kasti hanya dengan
menggunakan kedua tangannya? (Bola besar tidak ikut dinilai).
8. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak
ands kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam
waktu 11 detik atau lebih?
9. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, Suruh anak menggambar
seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan.
Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?
10. lsi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu kecuali mengulangi
pertanyaan sampai 3 kali bila anak menanyakannya.
"Sendok dibuat dari apa?"
"Sepatu dibuat dari apa?"
49
50
Dokumentasi
PELATIHAN
Poskesdes Karanganyar
51
EVALUASI
PAUD Bougenville 2
52
53