Anda di halaman 1dari 8

Ciri Ciri Kalimat Majemuk

1. Terdiri dari dua klausa yang saling berhubungan menggunakan konjungsi.


2. Dari penggabungan antar kalimat tersebut menghasilkan kalimat dan
makna baru.
3. Isi kalimat yang terdiri dari subjek, predikat serta kalimat penjelas lebih dari
satu.
Jenis-Jenis Kalimat Majemuk
Ada beberapa jenis kalimat yang harus kemu ketehui dari kalimat majemuk,
antara lain kalimat majemuk setara, ratapan, bertingkat, perluasan, campuran.

Kalimat Majemuk Setara


alimat jenis ini mempunyai dua klausa yang sifatnya sama sederajat dan
digabungkan melalui konjungsi. Kedua klausa ini bersifat koordinatif yang artinya
dari kedua klausa ini mampu untuk menjadi kalimat sendiri apabila kata
penghubungnya dihilangkan atau dihapus.

Konjungsi yang biasa digunakan dalam kalimat majemuk jenis ini adalah dan,
sementara, lalu.
Contoh :
Klausa 1 : Kakak bermain voli.

Klausa 2 : Adik menonton pertandingan di pinggir lapangan.

Gabungan : Kakak bermain voli, sementara adik menonton pertandingan


di pinggir lapangan.
Dari klausa pertama dan kedua, masing-masing memiliki bentuk klausa yang
utuh yang terdiri dari subjek dan predikat. Kita bisa melihat apabila kata
sambung ‘sementara’ dihilangkan, maka akan tetap bisa menjadi kalimat yang
sempurna.
Kedua kalimat tersebut masih bisa berdiri sendiri dan menjadi kalimat yang baik,
karena masih mengandung subjek dan predikat. Dari situlah kita bisa
mengetahui kalau penggabungan dua klausa tersebut adalah jenis kalimat
majemuk setara.

Kalimat Majemuk Rapatan


Kalimat jenis ini mirip dengan kalimat majemuk setara. Berbedaannya hanya
pada subjeknya yang dari penggabungan kedua klausa tersebut dijadikan
menjadi satu atau dirapatkan.
Konjungsi yang biasa digunakan dari kalimat majemuk jenis ini adalah dan,
serta, juga,dan tanda koma (,)
Contoh :
Klausa 1 : Ihsan menulis cerpen
Klausa 2 : Galuh menulis cerpen

Gabungan : Ihsan dan Galuh menulis cerpen


Kita bisa lihat dari contoh di atas, kalimat pertama dan kalimat kedua memiliki
predikat dan objek yang sama dan setingkat, hanya saja subjek dari contoh di
atas yang membedakan.

Jadi kita bisa tau fungsi dari kalimat majemuk jenis ini adalah untuk
menggabungkan dua subjek yang terdapat dari masing-masing klausa, sehingga
menjadi satu kalimat yang digabungakan dengan menggunakan konjungsi ‘dan’.

Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat jenis ini isi dari kalimatnya terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat.
Dari sini kedua klausa yang terdapat dalam kalimat majemuk jenis ini tidak bisa
dipisah jika konjunginya dihilangkan.

Karena anak kalimat dari klausa tersebut tidak akan menjadi kalimat yang
sempurna tanpa ada induk kalimat. Kedua klausa tersebut atau lebih tidak sama
tingkat atau sejajar. Karena dari ketidak sejajaran tersebutlah anak kalimat tidak
bisa berdiri sendiri.

Konjungsi yang biasa digunakan pada kalimat majemuk jenis ini adalah ketika,
walaupun, sebab, karena dan meskipun.
Contoh :
Klausa 1 : Lisa sering terlambat datang ke sekolahan

Klausa 2 : rumahnya sangat jauh

Gabungan :Lisa sering terlambat sekolah karena rumahnya sangat jauh.


Penjelasanya adalah, kalimat yang pertama merupakan induk kalimat.

Kenapa bisa dikatakan dengan induk kalimat?


Karena pada klausa pertama terdapat unsur klausa yang lengkap, seperti subjek
(Lisa), predikat (terlambat). Dari sini jugalah klausa bisa menjadi kalimat
sempurna sendiri tanpa harus ada konjungsi maupun anak kalimat.

Sedangkan klausa yang kedua, maka kita sebut dengan anak kalimat. Karena
tidak memenuhi unsur klausa yang lengkap, hanya ada predikat di dalam satu
kalimat tersebut.

engertian kalimat majemuk bertingkat


Sebelum kita menguraikan contoh kalimat majemuk bertingkat, sepintas kita mengulas pengertian atau
definisi dari kalimat majemuk bertingkat tersebut.

Kalimat majemuk bertingkat adalah penggabungan dua kalimat tunggal atau lebih, di mana
kedudukannya terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat. Induk kalimat dapat berdiri sendiri dan
merupakan inti dalam kalimat yang ingin di jelaskan. Sedangkan anak kalimat tidak dapat berdiri sendiri,
karena anak kalimat merupakan penunjang atau pendukung atau pelengkap dari inti kalimat. Posisi induk
kalimat tidak selalu harus berada di awal kalimat, induk kalimat bisa saja di berada di belakang, mengikuti
anak kalimat.

Jenis jenis kalimat majemuk bertingkat


kalimat majemuk bertingkat berdasarkan jenis-jenisnya, di bagi sebagai berikut :

 Kalimat majemuk bertingkat hubungan waktu


 Kalimat majemuk bertingkat hubungan tujuan
 Kalimat majemuk bertingkat hubungan syarat
 Kalimat majemuk bertingkat hubungan perumpamaan/perbandingan
 Kalimat majemuk bertingkat hubungan sebab akibat
 Kalimat majemuk bertingkat hubungan pertentangan/perlawanan
 Kalimat majemuk bertingkat hubungan cara
 Kalimat majemuk bertingkat hubungan penjelas
 Kalimat majemuk bertingkat hubungan atributif
 Kalimat majemuk bertingkat hubungan pengandaian
 Kalimat majemuk bertingkat hubungan konsesif

Dari pembagian jenis-jenis kalimat majemuk bertingkat di atas, satu persatu kita bahas di bawah ini
lengkap dengan contohnya.

1. Kalimat majemuk bertingkat hubungan waktu


kalimat majemuk bertingkat hubungan waktu, umumnya di hubungkan dengan kata tugas : sejak, ketika,
setelah/sesudah, sebelum, sewaktu, manakala.

Contoh :

 Kehidupannya berubah drastis, sejak ia menjadi pengedar dan pecandu narkoba


 Anak tukang becak itu menjadi terkenal, sejak ia menjuarai lomba matematika di tingkat nasional
 Suasana pesta itu mendadak riuh, ketika pak gubernur datang menyalami tamu undangan
 Petani itu sedang membajak sawah, ketika terdengar teriakan warga minta tolong
 Pak Presiden bergegas pergi, setelah menerima informasi dari pak menteri
 Sesudah pertemuan kali ini, kami sepakat untuk saling mengabari
 Ibu berjanji akan pulang sebelum jam makan malam
 Dia sudah meninggalkan rumahnya, sebelum fajar menyingsing
 Sewaktu kecil, setiap sore ayah mengajak ku naik sepeda berkeliling desa
 Pak menteri membawakan banyak peralatan sekolah, sewaktu beliau mengunjungi sekolah kami
 Ia sering menangis, manakala mengingat ibunya yang tak kunjung pulang
 Kakek itu tersenyum mengingat masa mudanya, manakala tetangganya mengatakan ia seorang atlet
yang hebat

2. kalimat majemuk bertingkat hubungan tujuan


Kalimat majemuk bertingkat hubungan tujuan, dihubungkan dengan kata tugas : agar, supaya.

Contoh :

 Warga bekerjasama membersihkan selokan dan halaman rumah agar nyamuk tidak berkembang biak
 Kakak menambahkan aksesoris di rambutnya agar terkesan lebih anggun
 Agar terlihat menarik, pedagang memberikan souvenir untuk setiap penjualan produknya
 Kakek rajin berolah raga agar tubuhnya tetap segar bugar
 Ibu membawakannya payung agar ia tidak kehujanan
 Ayah menambahkan gula ke kopinya supaya terasa lebih manis
 Ani mencuci tas sekolahnya supaya terlihat bersih
 Minumlah obat itu secara teratur supaya engkau lekas sembuh
 Berangkatlah lebih pagi supaya engkau tidak terlambat tiba di sekolah
 Amir belajar dengan tekun supaya tahun depan ia lulus ujian nasional

3. Kalimat majemuk bertingkat hubungan syarat


kalimat majemuk bertingkat hubungan syarat, di hubungkan dengan kata tugas : jika, apabila,
seandainya, asalkan.

Contoh :

 Kami akan berlibur ke bali jika kami semua lulus dengan nilai terbaik
 Ayah ingin membeli mobil baru jika ayah di promosikan ke jabatan yang lebih tinggi
 Kita akan mengalami kerugian besar apabila produk kita gagal di pasaran
 Ia tidak mungkin di hukum apabila ia berkata yang sejujurnya
 Ia tidak akan memberitahumu apabila ia tidak mempercayaimu
 Seandainya ia mematuhi peraturan itu, ia tidak akan dihukum
 Seandainya ia tidak lalai, jam tangannya tak mungkin hilang
 Ibu tidak semarah itu seandainya ia meminta maaf
 Tidak ada barang yang ketinggalan asalkan kau menyusunnya dengan teliti
 Semua pekerjaan itu selesai dalam sekejap asalkan semua orang bergotong royong mengerjakannya

4. Kalimat majemuk bertingkat hubungan perumpamaan/perbandingan


Kalimat majemuk bertingkat hubungan perumpamaan/perbandingan, dihubungkan dengan kata tugas :
daripada, ibarat, seperti, laksana, bagaikan.

Contoh :

 Jembatan itu di bangun dua kali lebih lebar daripada jembatan sebelumnya
 Berdiam diri lebih baik daripada bergosip membicarakan orang lain
 Setiap hari dua bersaudara itu bertengkar ibarat anjing dan kucing
 Murid murid TK itu menangis kocar kacir mencari ibunya ibarat anak ayam kehilangan induknya
 Ayu sangat mirip dengan ibunya seperti pinang di belah dua
 Lukisan yang di buatnya mirip seperti aslinya
 Burung besi itu menukik tajam laksana anak panah yang menghantam beberapa rumah penduduk
 Semangatnya menyala-nyala laksana kobaran api
 Sifat saudara kembar itu sangat berbeda bagaikan bumi dan langit
 Mendengar berita kebakaran itu bagaikan tersambar petir di siang hari

5. Kalimat majemuk bertingkat hubungan sebab akibat

kalimat majemuk bertingkat sebab akibat di hubungkan dengan kata tugas : sehingga, oleh karena itu.
Contoh :

 Kemarau tahun ini sangat panjang sehingga banyak desa yang mengalami kekeringan
 Lampu merah di perempatan jalan itu mati sehingga arus lalu lintas kacau balau
 Pagi itu gempa menguncang dengan dahsyatnya sehingga orang-orang berhamburan keluar
 Beberapa hari terakhir gelombang besar menghantam perahu nelayan sehingga mereka tidak berani
melaut
 Kakak bermain games sampai larut malam sehingga kakak sering tertidur di kelas
 Ayu adalah anak tunggal di keluarganya, oleh karena itu ia sangat di manja orangtuanya
 Lingkungan yang kotor menyebabkan terjangkitnya banyak penyakit, oleh karena itu kita harus menjaga
kebersihan
 Banyak anak sekolah yang menjadi pecandu narkoba, oleh karena itu tugas kita semua untuk
memeranginya
 Para siswa mengeluh pelajaran matematika susah, oleh karena itu di sekolah diadakan les tambahan
 Ayah budi sangat dermawan, oleh karena itu ia di segani oleh para tetangganya

6. Kalimat majemuk bertingkat hubungan pertentangan/perlawanan


Kalimat majemuk bertingkat pertentangan/perlawanan dihubungkan dengan kata tugas : padahal,
faktanya, kenyataannya.

Contoh :

 Konglomerat itu hidup sederhana padahal ia bergelimpangan harta


 Andi mendapat beasiswa ke luar negeri padahal ibunya hanya seorang buruh cuci
 Setiap hari ia terlambat masuk sekolah padahal jarak rumahnya hanya sejengkal
 Merokok merusak kesehatan faktanya banyak orang kecanduan rokok
 Pemerintah menyatakan perang terhadap narkoba faktanya pencandu narkoba sebagian para pejabat
negara
 Polisi merupakan aparat pengayom bagi masyarakat faktanya dilapangan beberapa oknum melakukan
pemerasan
 Ibu melarang kakak untuk menghemat uang jajannya, kenyataannya hampir setiap minggu ibu berbelanja
 Pihak kelurahan itu mengatakan mengurus KTP cukup satu hari, kenyataannya sudah seminggu KTP ku
belum ada kabar beritanya
 Andi tidak masuk sekolah karena sakit hari ini, kenyataannya ia bermain bola di lapangan sore harinya
 BMG meramalkan hari ini hujan lebat, kenyataannya sepanjang hari ini panas menyengat

7. Kalimat majemuk bertingkat hubungan cara


Kalimat majemuk bertingkat hubungan cara, dihubungkan dengan kata tugas : dengan.

Contoh :

 Pencuri masuk ke rumah mewah itu dengan mengendap-ngendap


 Dinding kamarku kotor berantakan karena adik mencoretnya dengan crayon
 Pandai besi membuat pedang dengan menempanya
 Agar kriuk kriuk, kamu harus menggorenganya dengan minyak yang banyak dan panas
 Regu itu memenangkan perlombaan dengan mencurangi lawannya
 Dengan kerja keras, akhirnya ia keluar dari kemiskinan
 Menghadapi ujian kelulusan, siang malam ia belajar dengan gigihnya
 Menghadapi terjangan air laut, penduduk menahan tanggul dengan karung yang diisi pasir
 Pesta pernikahannya di rayakan dengan megah dan mewah
 Berjam jam guru itu memeriksa hasil ulangan muridnya dengan teliti

8. Kalimat majemuk bertingkat hubungan penjelas


kalimat majemuk bertingkat hubungan penjelas dihubungkan dengan kata tugas : bahkan, bahwa.

Contoh :

 Akbar Risuddin adalah bayi terbesar yang lahir di Sumut bahkan terbesar di Indonesia
 Kemarau tahun 2015 kemarin sangat panjang bahkan terpanjang dalam catatan sejarah Indonesia
 Papua Nugini adalah negara dengan 839 macam bahasa bahkan merupakan negara dengan bahasa
terbanyak di dunia
 Pohon kelapa memiliki banyak kegunaan bahkan terkenal dengan sebutan pohon dengan seribu manfaat
 Berpuluh puluh tahun, beratus ratus tahun bahkan beribu ribu tahun yang lalu matahari selalu terbit dari
barat
 Kepala sekolah mengumumkan bahwa tahun ini seluruh siswa lulus ujian negara
 Surat edaran kelurahan memberitahukan bahwa minggu depan seluruh warga ikut kerja bakti di
lingkungan masing masing
 Bagian informasi di pusat perbelanjaan itu menginformasikan bahwa ditemukan seorang anak yang
kehilangan orangtuanya
 Ayah memberi kabar bahwa tahun depan ayah akan pensiun dini
 Pemuda itu mengatakan bahwa di perempatan lampu merah sana terjadi kecelakaan

9. Kalimat majemuk bertingkat hubungan atributif


Kalimat majemuk bertingkat hubungan atributif dihubungkan dengan kata tugas : yang.
Contoh :

 Kamarin yang berkunjung ke rumah nenek adalah petugas dari kelurahan


 Yang bertugas mengibarkan bendera di upacara pagi ini adalah siswa kelas VII
 Pemenang lomba matematika tingkat kabupaten minggu lalu adalah gadis yang memakai kacamata tebal
itu
 Petani menyemaikan bibit unggul yang diberikan pemerintah bulan lalu
 Para orang tua sibuk merias anak-anaknya yang mengikuti karnaval batik tadi sore
 Orang yang mondar mandir di depan rumah pak RT tadi sedang mencari alamat
 Pak satpam memarahi anak yang membuang sampah di depan pagar rumah itu
 Celananya robek tersangkut ranting pohon yang di panjatnya
 Yang menyita rumah mewah di ujung jalan itu adalah petugas bank
 Gadis kota yang datang kemarin itu ternyata keponakan tetangga sebelah rumahku

10. kalimat majemuk bertingkat hubungan pengandaian


Kalimat majemuk bertingkat hubungan pengandaian dihubungkan dengan kata tugas : seolah-olah,
seakan-akan.

Contoh :

 Hatinya sedih pilu seolah-olah di iris sebilah bambu


 Hidupnya hancur berantakan seolah-olah dunia sudah kiamat
 Ia membaca teks itu dengan lantang seolah-olah ia seorang proklamator
 Anak kecil itu mengangguk-angguk seolah-olah ia mengerti apa yang dikatakan ibunya
 Setelah peristiwa kemarin itu, ia diam seribu bahasa seolah-olah tak terjadi apapun
 Ia menghilang tanpa kabar berita, seolah-olah lenyap di telan bumi
 Penyakit diabetes yang di deritanya, membuat tubuhnya seakan-akan mati rasa
 Mendengar permohonan beasiswanya di negara tirai bambu di setujui, seakan-akan jiwanya sudah
terbang ke sana
 Sejak kematian kedua orang tuanya, seakan-akan hidupnya telah terengut dari dunia ini
 Suara jerit tangisnya menggelegar, seakan-akan mengalahkan halilintar

11. Kalimat majemuk bertingkat hubungan konsesif


Kalimat majemuk bertingkat hubungan konsesif dihubungkan dengan kata tugas :walaupun, meskipun,
biarpun, kendatipun, sungguhpun.

Contoh :

 Malam itu ia tetap pergi walaupun ibu sudah melarangnya


 Kakak basah kuyup kehujanan walaupun kakak sudah membawa payung
 Hidupnya tidak mengharapkan belas kasihan orang lain meskipun ia terlahir cacat
 Banyak pegguna jalan yang menyeberang sembarangan meskipun sudah di bangun jembatan
penyeberangan
 Orang tua itu tidak mau mengungsi biarpun badai sudah memporak porandakan tempat tinggalnya
 Anjing kecil itu tetap kembali, biarpun anak-anak nakal itu memukulnya
 Ia tetap berjuang untuk sembuh kendatipun dokter mengatakan sudah tidak ada harapan lagi
 Salesman bank itu mondar mandir berkeliling menawarkan kartu kredit kendatipun tak seorang pun yang
mengubrisnya
 Amir menganti kerugian pedagang itu sungguhpun ia tak tahu apa yang terjadi
 Tak ada yang percaya perkataannya, sungguhpun ia tidak berbohong

Anda mungkin juga menyukai