GAMBARAN UMUM
A. LATAR BELAKANG
Sekarang ini, banyak sekali perusahan yang rugi besar akibat
banyaknya karyawan yang kurang bertanggung jawab. Untuk itu, dalam
membangun sebuah usaha, diperlukan penyeleksian karyawan yang efektif untuk
mendapatkan orang- orang yang berkualitas dan professional dalam bidangnya.
Dalam organisasi Rumah Sakit perlu menetapkan proses seleksi untuk menjamin
bahwa pengetahuan dan ketrampilan staf klinis sesuai dengan kebutuhan pasien.
Karena semakin berkembangnya teknologi kesehatan, tuntutan asuhan pasien
yang semakin berkembang perlu adanya proses penyaringan yang mendalam
untuk mendapatkan seorang staf klinis yang diharapkan mampu menjawab semua
persoalan di lapangan dalam memberikan asuhan kepada pasien.
B. PENGERTIAN
a. Seleksi
Adalah usaha pertama yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh karyawan
yang kualifikasi dan kompeten yang akan menjabat serta mengerjakan semua
pekerjaan pada perusahaan.
Menurut Para Ahli
Dale Yoder (1981), seleksi adalah suatu proses ketika calon karyawan dibagi dua
bagian, yaitu yang akan diterima atau yang ditolak.
Malayu Hasibuan, seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar
yang akan diterima atau ditolak untuk menjadi karyawan perusahaan. Seleksi ini
didasarkan kepada spesifikasi tertentu dari setiap perusahan bersangkutan.
Secara garis besar Seleksi maksudnya pemilihan tenaga kerja yang sudah
tersedia.Seleksi pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja yang
memenuhi syarat dan memiliki kualifikasi yang sesuai dengan deskrifsi pekerjaan
yang ada atau sesuai dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan.Tujuan seleksi
adalah mendapatkan tenaga kerja yang paling tepat untuk memangku suatu jabatan
tertentu. Mengarah pada tujuan seleksi yang demikian itu, setiap organisasi yang
bersangkutan senantiasa akan berusaha dengan biaya yang serendah mungkin
dengan menggunakan cara yang paling efisien, tetapi efektif.
b. Staf Klinis
Adalah semua tenaga klinis atau kesehatan yang memberikan asuhan
kesehatan kepada pasien. Adapun profesi yang termasuk didalamnya yaitu
dokter, perawat, bidan, analis kesehatan, radiografer, farmasi, gizi, dan profesi
lainnya.
BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup seleksi yaitu siapa saja asalkan sesuai dengan syarat yang
ditetapkan oleh Rumah Sakit. Permintaan mengenai siapa, apa dan bagaimana
nantinya akan di ambil sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit saat itu juga.
1. Kriteria-Kriteria Seleksi
Kriteria-kriteria seleksi biasanya diringkas dalam beberapa kategori, yaitu
pendidikan, pengalam kerja, kondisi fisik, karakteristik kepribadian, serta tipe
kepribadian.
Pendidikan formal. Perusahaan cenderung menetapkan syarat minimal
pendidiakn formal dan jenis pendidikan, misal untuk jabatan akuntan, kriteria
pendidikannya adalah sarjana akuntansi.
Pengalaman kerja. Perusahaan sering menganggap pengalaman sebagai
indicator yang baik untuk mengukur kemampuan dan sikap yang terkait dengan
pekerjaan.
Karakteristik fisik. Karakteristik yang dimaksud di sini adalah karakteristik fisik
yang berhubungan secara langsung dengan efektivitas kerja. Misalnya
ketajaman penglihatan sebagai kriteria seorang pilot pesawat.
Karakteristik kepribadian dan tipe kepribadian. Karakteristik pribadi meliputi
status perkawinan, jenis kelamin dan usia. Tipe kepribadian merujuk pada sikap
yang dimiliki seseorang dalam hal berkomunikasi, bersosialisasi, bekerja sama,
ketekunan terhadap tugas, kemandirian, dan penyesuaian diri.
BAB III
KEBIJAKAN
Sebagai acuan dan dasar pertimbangan dalam Panduan Penerimaan Seleksi Staf
Klinis di Rumah Sakit Umum Daerah Muaradua diperlukan peraturan perundang-
undangan pendukung sebagai berikut :
1. Undang – Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang – Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. PeraturanMenteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1045/PER/MENKES/XI/2006
tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan.
4. KeputusanMenteriKesehatanRepublik Indonesia No. 81/MENKES/SK/I/2004
tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di
Tingkat Propinsi, Kabupaten atau Kotamadya serta Rumah Sakit.
5. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Departemen Kesehatan Republik
Indonesia tahun 2008.
BAB IV
TATA LAKSANA
1. Proses Tahap-Tahap Seleksi
Proses seleksi adalah langkah-langkah yang dilalui oleh para pelamar dari
mengajukan lamaran sampai akhirnya memperoleh keputusan ditolak atau diterima
sebagi karyawan baru. Proses ini berbeda di tiap perusahaan, tetapi pada
umumnya meliputi evaluasi persyaratan (administratif), tes, wawancara, dan ujian
fisik. Meldona, dalam bukunya menjelaskan tentang tahapan-tahapan seleksi
beserta instrument yang digunakan menurut Rivai, yaitu terdiri atas:
a) Surat-surat rekomendasi
Berisi tentang sifat-sifat orang yang direkomendasikan sebagai bahan
pertimbangan evaluasi.
b) Format lamaran
Merupakan format baku formulir lamaran agar mempermudah penyeleksi
mendapatkan informasi/ data yang lengkap dari calon karyawan, dan sebagai
penyaring untuk menentukan apakah pelamar memenuhi kriteria spesifikasi
pekerjaan minimal.
c) Tes kemampuan
Adalah tes yang menilai kesesuaian antara pelamar dengan syarat-syarat
pekerjaan dan harapan perusahaan. Juga berfungsi untuk meramal berhasil
tidaknya peramal dalam melaksanakan pekerjaan, kemampuannya dalam
belajar, reaksi dan sikap untuk beradapatasi, kepandaian serta potensi lainnya.
Tes ini mengukur tingkat kecerdasan (intelegensi test), kecekatan, kepribadian
(personality test), minat (interest test), bakat (aptitude test), dan prestasi
(achievement test).
d) Tes Potensi Akademik / TPA (Ability Test)
Mengukur sejauh mana kemampuan pelamar mulai dari kemampuan verbal
dan keterampilan kualitatif sampai pada kecerdasan persepsi.
e) Tes kepribadian (Personality Test)
Tes yang digunakan untuk mengira sifat-sifat dan karakter pelamar.
Karakteristik kerja yang dicari adalah yang cenderung konsisten dan mampu.
f) Wawancara
Merupakan suatu bentuk percakapan yang formal dan mendalam yang
diadakan untuk mengevaluasi pelamar. Pewawancara akan mencari dari tiga
pertanyaan dasar, yaitu: dapatkah pelamar mengerjakan pekerjaannya?
Akankah pelamar mengerjakan pekerjaannya dengan baik dan dan tepat? Dan
bagaimana pelamar dibandingkan dengan pelamar lain yang dipertimbangkan
untuk mengerjakan pekerjaan tersebut.Secara umum, tahap wawancara terdiri
dari lima bagian, yaitu: meliputi persiapan wawancara, pengarahan/ penciptaan
hubungan, pertukaran informasi, terminasi, dan evaluasi. Terdapat beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan wawancara, yaitu distribusi
waktu, jenis pertanyaan yang diajukan, menjadi pendengar yang baik, dan
gerak-gerik (body language).
Untuk di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Muaradua tahapan proses
seleksi staf klinis antara lain :
1. Membuat Pengumuman Penerimaan Staf Klinis
2. Lamaran pekerjaan (bagian Medis / Keperawatan, bagian Penunjang Medis)
diberikan kepada bagian manajemen oleh calon staf.
3. Manajemen melakukan seleksi kelengkapan berkas dan administrasi meliputi :
a. Surat lamaran
b. Daftar Riwayat Hidup
c. Surat Tanda Registrasi (STR), Surat Izin Perawat (SIP), Surat Izin Kerja
(SIK).
d. Surat pengalaman bekerja (jika ada)
e. Sertifikat Pelatihan
f. Foto copy KK
g. Foto copy KTP
4. Berkas yang lulus persyaratan oleh Bagian Manajemen diajukan ke
Direktur untuk disetujui.
5. Apabila menurut pertimbangannya Direktur surat lamaran perlu
ditidaklanjuti maka Direktur meneruskan kepada Kepala Kepegawaian.
6. Kepala Kepegawaian bersama Komite Medis, Komite Keperawatan dan
Komite Kredensial melakukan seleksi berkas dengan predikat baik, cukup
atau kurang.
7. Selanjutnya predikat-predikat tersebut diteruskan ke Direktur untuk dimintai
persetujuan. Jika disetujui Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Muaradua,
selanjutnya Kepala Kepegawaian mulai merekrut nama-nama yang terpilih.
8. Membuat pengumuman atau pemberitahuan nama-nama yang lolos seleksi
via telephone.
9. Untuk profesi Perawat dan PPA Lainnya, nama-nama yang lolos seleksi
berkas akan mengikuti Tes Ketrampilan/Tertulis.
10. Untuk Profesi Dokter tidak dilakukan Tes Tertulis.
11. Hasil ujian tulis diperiksa dan dinilai oleh Bagian yang terkait di atas :
a. Nilai ≥ 70 mempunyai kesempatan untuk mengikutiinterview
b. Jika nilai rata-rata interview dan ujian tulis ≥ 70 maka calonstaf akan
maju ke tahap selanjuntnya
12. Jika calon staf lulus tes Wawancara maka akan diterima menjadi staf
dan dilakukan orientasi sampai menunggu SK pengangkatan oleh Direktur
Rumah Sakit.
13. Staf akan dievaluasi minimal 3 bulan dan akan dievaluasi minimal 1 tahun oleh
Kepala Unit tempat bertugas.
14. Setelah kegiatan orientasi peserta diberikan sertifikat telah melaksanakan
orientasi di Rumah Sakit Umum Daerah Muaradua.