BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
pada pasal 35 dan 36 agar setiap daerah dalam upaya penanggulangan bencana, mempunyai
perencanaan penanggulangan bencana.
Indonesia yang terdiri dari gugusan kepulauan mempunyai potensi bencana yang sangat tinggi dan juga
sangat bervariasi dari aspek jenis bencana. Kondisi alam terseut serta adanya keanekaragaman penduduk
dan budaya di Indonesia menyebabkan timbulnya risiko terjadinya bencana alam, bencana ulah manusia
dan kedaruratan kompleks, meskipun disisi lain juga kaya akan sumberdaya alam.
Pada umumnya risiko bencana alam meliputi bencana akibat faktor geologi (gempabumi, tsunami dan
letusan gunung api), bencana akibat hydrometeorologi (banjir, tanah longsor, kekeringan, angin topan),
bencana akibat faktor biologi (wabah penyakit manusia, penyakit tanaman/ternak, hama tanaman) serta
kegagalan teknologi (kecelakan industri, kecelakaan transportasi, radiasi nuklir, pencemaran bahan
kimia).
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda, dan dampak psikologis.
B. TUJUAN
Memberikan pedoman atau panduan dalam Rencana Penanggulangan Bencana (disaster management
plan) yang menyeluruh, terarah dan terpadu.
D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
a. Pasal 35
KLINIK PRATAMA RAJA SEHAT
POLI UMUM & GIGI
Jl. Jatikusuman Raya N0. 46 Km 0+700
Mranggen - Kab. Demak No. Hp : 081228314545
Email : klinik_rajasehat@yahoo.com
b. Pasal 36
c. Pasal 40 ayat (1) dan ayat (2)
BAB II
Perencanaan dalam penanggulangan bencana