Anda di halaman 1dari 19

PERKEMBANGAN PADA MASA DEWASA DINI (AWAL) 18 – 40

I. PENDAHULUAN

Pengertian mengenai perkembangan dikemukakan oleh beberapa ahli. Definisi


perkembangan menurut Santrock adalah pola perubahan yang dimulai sejak
pembuahan, yang berlanjut sepanjang rentang kehidupan manusia (W. Santrock,7)

Desmita (2012) mendefinisikan bahwa perkembangan secara luas adalah


keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam
kualitas kemampuan, sifat dan ciri-ciri yang baru. Dalam istilah, perkembangan juga
mencakup konsep usia yang diwakili dari saat pembuahan dan berakhir dengan
kematian. Perkembangan menghasilkan bentuk-bentuk dan ciri-ciri kemampuan baru
yang berlangsung dari tahap aktivitas yang sederhana ke tahap yang lebih tinggi.

Dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa dewasa.
Peralihan dari ketergantungan kemasa mandiri baik dari ekonomi, kebebasan
menentukan diri, dan pandangan masa depan lebih realistis.

Para psikolog perkembangan umumnya sepakat bahwa di masyarakat industry


Barat anak-anak muda memasuki masa dewasa antara usia 18dan 20 tahun. Selama
bertahun-tahun literature menggambarkan bahwa masa dewasa pertengahan dimulai
pada usia 40 tahun, sehingga usia 40tahun menjadi titik tengah kehidupan (upton,
216).

Dewasa seringkali disebut dengan matang atau masak. Kedewasaan atau juga
kematangan merupakan titik puncak suatu proses perkembangan, sebab pada
hakekatnya perkembangan bertujuan untuk mencapai kedewasaan.

Berikut ini akan diuraikan beberapa aspek perkembangan yang terjadi selama
masa dewasa awal, yang meliputi perkembangan fisik, kognitif, dan psikososial.
II. RUMUSAN MASALAH
A. Bagaimana perkembangan Fisik pada masa dewasa awal?
B. Bagaimana perkembangan Kognitif pada masa dewasa awal?
C. Bagaimana perkembangan Psikososial pada masa dewasa awal?
D. Bagaimana permasalahan Dakwah dan solusinya?

III. PEMBAHASAN MASALAH


A. Perkembangan Fisik pada masa dewasa awal
pengertian dewasa dini (awal)

Masa dewasa dini juga bisa disebut pula dengan ialah “adult” yang berasal
dari kata kerja latin, seperti juga istilah “adolescence- adolescere” yang berarti
tumbuh menjadi kedewasaan. Akan tetapi kata adult berasal dari bentuk lampau
partisipel dari kata kerja adultus yang berarti “telah tumbuh menjadi kekuatan dan
ukuran yang sempurna.” Atau “telah menjadi dewasa” oleh karena itu, orang
dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap
menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya.

Setiap kebudayaan membuat perbedaan usia kapan seseorang mencapai


status dewasa secara resmi. Pada sebagian besar kebudayaan kuno, kasus ini
ercapai apabila pertumbuan pubertas sudah selesai atau hampir selesai dan apabila
organ kelamin anak telah berkembang dan mampu berproduksi.belum lama ini
dalam kebudayaan amerika seorang anak belum resmi dianggap dewasa kalau ia
belum mencapai usia 21 tahun.

Sekarang umur 18 tahun merupakan umur dimana seseorang dianggap


dewasa secaara syah. Dengan meningkatnya lamanya hidup atau panjangnya usia
rata-rata yang maka masa dewasa sekarang mencakup waktu yang paling lama
dalam rentang hidup.

1
Selama masa dewasa yang panjang ini, perubahan-perubahan fisik dan psikologi
terjadi pada waktu- waktu yang dapat dimalkan seperti masa kanak-kanak dan
masa remaja, yang juga mencakup periode yang cukup lama- saat terjadinya
perubahan-perubahan fisik dan psikologis tertentu , masa dewasa biasanya dibagi
berdasarkan periode yang menunjuk pada perubahan-perubahan tersebut, bersama
dengan penyesuaian diri dan tekanan-tekanan berdaya serta harapan-harapan yang
timbul akibat perubahan-perubahan tersebut.

Berikut ini pembangian dari masa dewasa dini ialah;


1. Masa dewasa dini (awal)
Masa dewasa ini dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kra umur 40
tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertia
berkurangnya kemampuan reproduktif.
2. Masa dewasa madya
Masa dewasa madya, masa ini simulai pada umur 40 tahun sampai pasa
umur 60 tahun, yakni saat baik menurunnya kemampuan fisik dan psikologis
yang jelas Nampak pada setiaap orang.
3. Masa dewasa lanjut (usia lanjut)
Masa dewasa lanjut – senescence, atau usia lanjut dimulai pad umur 60 tahun
samapai kematian. Pada waktu ini baik kemampuan fisik maupun psikologsi
cepaat menurun. Tetapi teknik pengobatan modern serta upaya dalam hal
berpakaian dan dandanan, memungkinkan pria dan wanita berpenampilan,
bertindak dan berperasaan seperti kala mereka masih muda.

Perlu diingat bahwa pembagian ini tidak mutlak dan ketat. Pembagian ini
hanya menunjukkan umur rata-rata pria dan wanita mulai menunjukkan
perubahan-perubahan dalam penampilan, minat, sikap dan perilaku yang karena
tekanan-tekanan lingkungan tertentu dalam kebudayaan akan menimbulkan
masalah-masalah penyesuaian diri dan tidak dapat tidak harus dihadapi setiap
orang dewasa. Sebagaimana ditekankan oleh “gould” usia yang tepat saat
perubahan-perubahan itu terjadi adalah produk dari kepribadian gaya hidup dan
sub-budaya total seorang individu.

2
Bagi mayoritas orang, masadewasa awal menandai puncak dari kesehatan
fisik. Refleks mereka tercepat, dan kesempatan mereka untuk meninggal karena
penyakit cukup kecil. Terlebih lagi, kemampuan reproduksi mereka juga berada
pada tingkat tertinggi.Sementara perubahan fisik pada masa dewasa juga
mencerminkan orang biasanya membawa diri mereka kedunia karier, pernikahan,
dan keluarga.

Awal masa dewasa awal biasanya di tandai dengan meninggalkan rumah


masa kecil dan memasuki dunia kerja. Seseorang mengembangkan tujuan hidup
dan membuat pilihan karier. Kehidupan mereka seringkali berpusat pada karier
yang membentuk bagian penting dari identitas mereka (Vaillant & Vaillant,
1900; Levinson, 1990, 1992).1

Pada masa ini terjadi pula pertumbuhan hebat pada jaringan seperti
misalnya otot dan tulang, dan ini secara langsung mempercepat kematangan
system reproduksi. Pertumbuhan fisik ini berbeda antara anak laki-laki dan anak
perempuan. Perempuan ternyata lebih cepat masak dan demikian anak perempuan
juga lebih matang dari pada anak laki-laki seusianya.Masa ini ditandai pula
dengan adanya perubahan fisik, misalnya tumbuh bulu-bulu halus, perubahan
suara, menstruasi.

Menurut Santrock (1999) diketahui bahwa dewasa muda sedang


mengalami peralihan dari masa remaja untuk memasuki masa tua. Pada masa ini,
seorang individu tidak lagi disebut sebagai masa tanggung (akil balik), tetapi
sudah tergolong sebagai seorang pribadi yang benar-benar dewasa (maturity). la
tidak lagi diperlakukan sebagai seorang anak atau remaja, tetapi sebagaimana
layaknya seperti orang dewasa lainnya. Penampilan fisiknya benar-benar matang
sehingga siap melakukan tugas-tugas seperti orang dewasa lainnya, misalnya;

1
Robert S, Feldman, Pengantar Psikologi, (Jakarta; Salemba Humanika, 2012), hlm, 150

3
Tugas-tugas perkembangan masa dewasa.
Tugas-tugas pada Tugas-tugas pada usia Tugas-tugas pada
kedewasaan awal pertengahan kematangan akhir
1. Memilih Memperoleh tanggug Menyesuaikan terhadap
seorang teman jawab social sebagai penurunan kekuatan fisik
hidup warga Negara yang sudah dan kesehatan
dewasa
2. Belajar hidup Memantapkan dan Penyesuaian terhadap
dengan memelihara standart masa pension dan
pasangannya hidup ekonomi penurunan pendapatan
3. Memulai suatu Mengembangkan Menyesuikan terhadap
keluarga kegiatan waktu luang kematian pasangannya
orang dewasa
4. Memelihara Membantu anak-anak Mengikuti kegiatan
anak-anak muda menjadi orang kelompok sebaya
dewasa yang bahagia dan
bertanggung jawab
5. Mengatur Berhubungan dengan Mengadakan pertemuan
rumah pasangannya sebagai social dan jaminan social
seorang pribadi sebagai warga Negara
6. Memulai suatu Menerima dan Menentukan pengaturan
pekerjaan menyesuaikan perubahan hidup fisik yang
fisik pada usia memuaskan
peetengahan
7. Tanggung Menyesuaikan terhadap
jawab sebagai orang tua yang sudah
warga Negara berumur
8. Menemukan
satu kelompok

4
social yang
simpatik2

Desmita (2015:234) membagi 3 perubahan perkembangan fisik pada masa


dewasal awal, yaitu antara lain:
1. Kesehatan badan
Bagi kebanyakan orang, masa dewasa ditandai dengan memuncaknya
kemampuan dan kesehatan fisik. Mulai dari sekitar usia 18 hingga 25 tahun,
individu memiliki kekuatan yang terbesar, gerak-gerak reflek mereka sangat
cepat. Lebih dari itu, kemampuan reproduktif mereka berada di tingkat yang
paling tinggi. Akan tetapi, pada usia mulai dari 40-50 wanita mengalami
perubahan kemampuan reproduktif, yakni mulai mengalami monopouse atau
berhentinya menstruasi dan hilangnya kesuburan.
Bagi laki-laki, proses penuaan selama masa pertengahan dewasa tidak begitu
kentara. Hanya beberapankemunduran fisik, seperti berkurangnya produksi air
mani, frekuensi orgasme yang cenderung merosot. Pada usia 30-an hingga 40-
an umumnya pria menyadari bahwa dirinya tidak lagi berada pada puncak
kemudaannya. Tidak bisa lagi berlari cepat, mengangkat benda yang berat,
dan sedikit tidur. Penglihatan dan pendengarannyapun mulai berkurang
ketajamannya, daya ingatnya melemah, sulit dalam hal belajar dan mengingat
informasi teetentu. Dia lebih gampang terkena penyakit parah.
2. Perkembangan sensori
Pada awal masa dewasa, penurunan fungsi penglihatan dan pendengaran
mungkin belum begitu kentara. Akan tetapi, pada masa dewasa tengah
perubahan-perubahan dalam penglihatan dan pendemgaran merupakan dua
perubahan fisik yang paling menonjol.
3. Perkembangan otak
Mulai masa dewasa awal, sel-sel otak juga berangsur-angsur berkurang.
Tetapi perkembangbiakan koneksi neural (neural connection), khususnya bagi
orang-orang yang tetap aktif, mampu mengganti sel-sel yang hilang.3

2
Siti Partini Suardiman, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: 1990), hlm, 111-113

5
Masa dewasa muda (awal) juga segala tindakannya sudah dapat di-
kenakan aturan-aturan hukum yang berlaku, artinya bila terjadi pelanggaran,
akibat dari tindakannya akan memperoleh sanksi hukum. Masa ini ditandai pula
dengan adanya perubahan fisik, misalnya tumbuh bulu-bulu halus, perubahan
suara, menstruasi, dan kemampuan reproduksi. Dengan demikian aspek-aspek
perkembangan fisik meliputi beberapa hal yaitu:
1. Kekuatan dan energi
Selepas dari bangku pendidikan tinggi, seorang dewasa muda berusaha
menyalurkan seluruh potensinya untuk mengembangkan diri melalui jalur
karier.Kehidupan karier, sering kali me-nyita perhatian dan energi bagi seorang
individu.
2. Ketekunan
Untuk dapat mencapai kemapanan ekonomis (economically es-
tablished), seseorang harus memiliki kemauan kerja keras yang disertai
ketekunan.
3. Motivasi
Maksud dari motivasi di sini ialah dorongan yang berasal dari kesadaran
diri sendiri untuk dapat meraih keberhasilan dalam suatu pekerjaan.

Perubahan-perubahan fisik umum:


1. Orang dewasa muda secara umum berada dipuncak kebugaran fisiknya.
2. Garis-garis dan kerutan-kerutan salah satu pertanda penuaan
3. Penuaan mengakibatkan penurunan efisiensi sebagian besar system ragawi
dimulai sejak 20-an dan seterusnya.
4. Meningkatnya dorongan untuk mempertahankan penampilan fisik melalui
bedah kosmetik.
5. Dimasa dewasa awal, individu sibuk mengembangkan kemampuan dalam
berbagai kedekaan, berusaha membangun hubungan dan menemukan cinta
yang mendalam.

3
Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), hlm: 234-237

6
6. Kecenderungan terhadap kedekatan yang lebih besar dengan lawan jenis yang
dimulai dimasa remaja berlanjut hingga ke masa dewasa awal.4

Tahapan Perkembangan dan Usia


Salah satu ahli teori pertama yang mengajukan pendekatan rentang
kehidupan terhadap psikologi perkembangan adalah ahli psikoanalisa
bernama Erik H. Erikson (1902-1994). Menurut Erikson, sebagaimana
perkembangan anak melalui beberapa tahapan, demikian juga perkembangan
orang dewasa. Setiap tahapan dicirikan oleh adanya tantangan tertentu, yang
disebutnya sebagai “kritis”, yang idealnya di selesaikan sebelum individu
melangkah ke tahapan selanjutnya.
a. Kepercayaan vs ketidak kepercayaan (trust versus mistrust) adalah
tantangan yang terjadi selama tahun pertama kehidupan bayi, saat ia
bergantung pada orang lain untk menyediakan makanan, kenyamanan,
kontak fisik, dan kehangatan. Jika kebutuhan-kebutuhan ini tidak
terpenuhi, anak mungkin tidak akan pernah mengembangkan kepercayaan
mendasar terhadap orang lain, yang dibutuhkan untuk bertahan di dalam
dunia
b. Otonomi vs rasa malu dan ragu-ragu (autonomy[independence] versus
shame and doubt) adalah tantangan yang terjadi saat anak dalam masa
toddler (dibawah usia tiga tahun). A nak kecil belajar untuk menjadi dan
harus melakukan hal tersebut tanpa merasa terlalu malu atau tidak yakin
dengan perilakunya sendiri.
c. Inisiatif vs perasaan bersalah (initiative versus guilt) adalah tantangan
yang terjadi pa da usia prasekolah. Anak mepelajari ketrampilan fisik dan
mental yang baru. Menetapkan tujuan.

B. Perkembangan Kognitif pada masa dewasa awal

Istilah “cognitive” berasal dari kata cognition yang padanannya knowing


yang berarti mengetahui. Dalam arti yang luas Neisser menjelaskan, cognition
4
Panney, Upton, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Penerbit erlangga, 2012), hlm, 121

7
5
(kognisi) ialah perolehan, penataan dan penggunaan pengetahuan .Dalam
perkembangan selanjutnya, istilah kognitif menjadi populer sebagai salah satu
domain atau wilayah/ranah psikologis manusia yang menurut Chaplin hal tersebut
meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman,
pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan dan
keyakinan.6

Secara umum kognitif diartikan potensi intelektual yang terdiri dari


tahapan: pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehention), penerapan
(application), analisa (analysis), sintesa (sinthesis), evaluasi (evaluation).
Kognitif berarti persoalan yang menyangkut kemampuan untuk mengembangkan
kemampuan rasional (akal).7

Desmita (2015), menjelaskan perkembangan kognitif pada masa dewasa


awal, yaitu antara lain:
1. Perkembangan pemikiran postformal
Piaget percaya bahwa seorang remaja dan seorang dewasa memiliki cara
berpikir yang sama. Akan tetapi, para pengkritik piaget menunjukan bahwa
kesimpulan piaget tersebut tidak dapat diterapkan dalam kebudayaan-
kebudayaan lain, sebab ditemukan banyak anak remaja yang ternyata tidak
menggunakan pemikiran operasional formal. Bahkan para sejimlah ahli
perkembangan percaya bahwa pada masa dewaslah individu menata
pemikiran operasional formal mereka.
Sudut pandang lain mengenai perubahan kognitif pada orang dewasa
dikemukakan oleh K. Warner Schie (1977). Dalam hal ini, Schie percaya
bahwa tahap-tahap perkembangan kognitif Piaget menggambarkan
peningkatan efisiensi dalam memperoleh informasi (information processing)
yang baru. Pada masa dewasa awal misalnya, orang biasanya berubah dari
mencari pengetahuan menuju menerapkan pengetahuan, yakni menerapkan

5Muhibbinsyah,Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2013) hlm, 65
6
Ibid.,
7
Syaodih Mubiar Agustin, Ernawulan, Bimbingan Konseling Untuk Anak Usia Dini, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2011), hlm, 67

8
apa yang telah diketahuinya untuk mencapai jenjang karir dan membentuk
keluarga.
2. Perkembangan memori
Salahsatu karakteristik yang paling sering dihubungkan dengan orang
dewasa adalah penurunan dalam daya ingat.
3. Perkembangan inteligensi
Bagi kebanyakan orang, Puncak kemampuan belajar seseorang ketika pada
saat usia 18-25 tahun. Akan tetapi, kebanyakan manusia juga secara terus
menerus mengalami kemunduran.8
4. Penalaran moral
Menurut Lawrence Kohlberg, perkembangan moral pada masa dewasa
secara primer bergantung pada pengalaman, walaupun tidak bisa melampaui
batas yang telah di tentukan oleh perkembangan kognitif. Pengalaman dapat
diterjemahkan dalam berbagai konteks budaya.
5. Pendidikan dan dunia kerja9

Tipe-tipe intelektual pada masa dewasa awal


Sementar itu, setelah melakukan beberapa penelitian jangka panjang, para
ahli(seperti Baltes dan Schaien, Willis dan Baltes), menyimpulkan ada beberapa
tipe intelektual, yaitu intelegensi kristal ( criztalized intelligence). Flesiksibilitas
kognitif (cognitve flexibility), fleksibilitas visio-motor (visuomotor flexibility), dan
visualisasi (visualazation), (Turner dan Helms, 1995).

1. Visualisasi, yaitu kemampuan individu untuk melakukan proses visual.


Misalnya, bagaimana memahami gambar-gambar yang sederhana sampai
yang lebih kompleks.
2. Fleksibilitas kognitif, adalah kemampuan individu memasuki dan
menyesuakan diri dari pemikiran yang satu kepemikiran yang lain.

8
Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), hlm: 238-239
9
Feldman, Olds Papalia, Human Development (perkembangan manusia), (Jakarta: Salemba Humanika, 2009)

9
3. Fleksibilitas visual motorik, adalah kemampuan untuk menghadapi sesuatu
masalah dari yang termudah kehal yang lebih sulit, yang memerlukan aspek
kemampuan visual/ motorik (penglihatan, pengamatan, dan keterampilan
tangan).
4. Intelegensi kristal, adalah fungsi keterampilan mental yang dapat digunakan
individu itu, yang dipengaruhi berbagai pengalaman yang diperoleh melalui
proses belajar dalam dunia pendidikan.10

C. Perkembangan Psikososial pada masa dewasa awal

Sebagian besar golongan dewasa muda telah menyelesaikan pendidikan


sampai taraf universitas dan kemudian mereka segera memasuki jenjang karier
dalam pekerjaannya. Kehidupan psikososial dewasa muda makin kompleks
dibandingkan dengan masa remaja karena selain bekerja, mereka akan memasuki
kehidupan pernikahan, membentuk keluarga baru, memelihara anak-anak, dan
tetap harus memperhatikan orang tua yang semakin tua.11

1. Mengubah jalur menuju kedewasaan


Beranjak dewasa. periode dari sekitar 18 tahun hingga pertengahan atau
bahkan akhir dua puluhan, seringkali merupakan waktu bereksperimen sebelum
mengemban peran-peran dan tanggungjawab dewasa yang stabil. Tugas-tugas
seperti mencari pekerjaan yag stabil dan menjalin hubungan romantic sampai
jangka panjang.
2. Menjadi orang tua
Pada Masa dewasa, juga masa dimana mengubah perilaku yang semula
sendiri dak akhirnya harus menjadi orangtua yang baik bagi anak-anaknya.
3. Masa keterasingan sosial
Dengan berakhirnya pendidikan formal dan terjunnya seseorang ke dalam
pola kehidupan orang dewasa, yaitu karir, perkawinan dan rumah tangga,
hubungan dengan teman-teman kelompok sebaya semakin menjadi renggang, dan

10
https://www.academia.edu/9192994/KONSEP_KEPERAWATAN_DEWASA di akses pada hari selasa 1:31 WIB
11
Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Dewasa Muda, (Jakarta: Grasindo, 2003), hlm 105

10
berbarengan dengan itu keterlibatan dalam kegiatan kelompok diluar rumah
akanterus berkurang. Sebai akibatnya, untuk pertama kali sejak bayi semua orang
muda, bahkan yang populerpun, akan mengalami keterpencilan sosial atau apa
yang disebut krisis ketersingan (Erikson:34).

Menurut Levinson (1986-1996), rentang hidup dapat dibagi menja di


empat musim: pramasa dewasa, masa dewa sa awal, masa dewasa pertengahan,
dan masa dewasa akhir. Adapun dukungan bagi gagasan Levinson
psikososial pada masa dewasa awal adalah masa ketika kita menggali berbagai
kemungkinan vokasional.12

Setelah perkembangan fisik, kognitif, dan psikososial adapula Ciri-ciri


Perkembangan Dewasa Awal, yang perlu kita ketahui, Masa dewasa awal adalah
kelanjutan dari masa remaja. Sebagai kelanjutan masa remaja, sehingga ciri-ciri
masa remaja tidak jauh berbeda dengan perkembangan remaja. Ciri-ciri
perkembangan dewasa awal adalah:

4. Usia reproduktif (Reproductive Age)


Masa dewasa adalah masa usia reproduktif. Masa ini ditandai dengan
membentuk rumah tangga.Tetapi masa ini bisa ditunda dengan beberapa alasan.
Ada beberapa orang dewasa belum membentuk keluarga sampai mereka
menyelesaikan dan memulai karir mereka dalam suatu lapangan tertentu.

5. Usia memantapkan letak kedudukan (Setting down age)

1. Dengan pemantapan kedudukan (settle down), seseorang berkembangan pola


hidupnya secara individual, yang mana dapat menjadi ciri khas seseorang
sampai akhir hayat. Situasi yang lain membutuhkan perubahan-perubahan
dalam pola hidup tersebut, dalam masa setengah baya atau masa tua, yang
dapat menimbulkan kesukaran dan gangguan-gangguan emosi bagi orang-

12
Panney, Upton, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Penerbit erlangga, 2012), hlm, 121

11
2. Ini adalah masa dimana seseorang mengatur hidup dan bertanggungjawab
dengan kehidupannya. Pria mulai membentuk bidang pekerjaan yang akan
ditangani sebagai karirnya, sedangkan wanita muda diharapkan mulai
menerima tanggungjawab sebagai ibu dan pengurus rumah tangga.

6. Usia Banyak Masalah (Problem age)


Masa ini adalah masa yang penuh dengan masalah. Jika seseorang tidak
siap memasuki tahap ini, dia akan kesulitan dalam menyelesaikan tahap
perkembangannya. Persoalan yang dihadapi seperti persoalan pekerjaan/jabatan,
persoalan teman hidup maupun persoalan keuangan, semuanya memerlukan
penyesuaian di dalamnya.

7. Usia tegang dalam hal emosi (emostional tension)


Banyak orang dewasa muda mengalami kegagalan emosi yang
berhubungan dengan persoalan-persoalan yang dialaminya seperti persoalan
jabatan, perkawinan, keuangan dan sebagainya. Ketegangan emosional seringkali
dinampakkan dalam ketakutan-ketakutan atau kekhawatiran-kekhawatiran.
Ketakutan atau kekhawatiran yang timbul ini pada umumnya bergantung pada
ketercapainya penyesuaian terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi pada
suatu saat tertentu, atau sejauh mana sukses atau kegagalan yang dialami dalam
pergumulan persoalan.

8. Masa Kreatif

Bentuk kreativitas yang akan terlihat sesudah orang dewasa akan


tergantung pada minat dan kemampuan individual, kesempatan untuk
mewujudkan keinginan dan kegiatan-kegiatan yang memberikan kepuasan
sebesar-besarnya. Ada yang menyalurkan kreativitasnya ini melalui hobi, ada
yang menyalurkannya melalui pekerjaan yang memungkinkan ekspresi
kreativitas.

Selain itu didalam psikososial dipengaruhi oleh sikap keberagamaan pada


orang dewasa. Menurut Charlotte Buchler melukiskan tiga masa perkembangan

12
pada periode prapubertas, periode pubertas, dan periode adolesan dengan
semboyan yang merupakan ungkapan batin mereka. Di periode prapubertas oleh
Charlotte Buchler dengan kata-kata : “Perasaan saya tidak enak, tetapi tidak tau
apa sebabnya.” Untuk periode pubertasdilukiskannya sebagai berikut: “Saya ingin
sesuatu, tetapi tidak tau ingin akan apa.” Adapun dalam periode adolesan, ia
mengemukakan dengan kata-kata: “Saya hidup da saya tahu untuk apa.” (Crijns
dan Reksosiswojo: 200).

Kata-kata yang digunakan Charlotte Buchler tersebut mengungkapkan


betapa masih labilnya kehidupan jiwa anak-anak ketika menginjak usia menjelang
remaja dan di usia remaja mereka. Sebaliknya, saat telah menginjak usia
menjelang dewasa terlihat adanya kemantepan jiwa mereka: “Saya hidup dan saya
tahu untuk apa,” menggambarkan bahwa di usia dewasa orang sudah memiliki
tanggung jawab serta sudah menyadari makna hidup. Dengan kata lain, orang
dewasa sudah memahami nilai-nilai yang dipilihnya dan berusaha untuk
mepertahankan nilai-nilai yang dipilihnya. Orang dewasa sudah memiliki
identitas yang jelas dan kepribadian yang mantap.

Menurut H. Carl Witherington, di periode adolesan ini pemilihan terhadap


kehidupan mendapat perhatian yang tegas. Sekarang mereka mulai berfikir
tentang tanggung jawab sosial moral, ekonomis, dan keagamaan (M. Buchori,
1982:145). Pada masa adolesan anak-anak berusaha untuk mencapai suatu cita-
cita yang abstrak (Crijns dan Reksosiswojo: 292). Di usia dewasa biasanya
seseorang sudah memiliki sifat kepribadian yang stabil. Stabilisasi sifat-sifat
kepribadian ini antara lain terlihat dari cara bertindak dan bertingkah laku yang
agak bersifat tetap (tidak mudah berubah-ubah) dan selalu berulang kembali
(M.Buchori, 1982:99). Adapun sikap keberagamaan pada orang dewasa antara
lain memiliki ciri-ciri sebagai berkut:

a) Menerima kebenaran agama berdasarkan pertimbangan pemikiran yang


matang, bukan sekedar ikut-ikutan.
b) Cenderung bersifat realis, sehingga norma-norma agama lebih banyak di
aplikasikan dalam sikap dan tingkah laku.

13
c) Bersikap positif terhadap ajaran dan norma-norma agama, dan berusaha
untuk mempelajari dan memperdalam pemahaman keagamaan.
d) Bersikap lebih terbuka da wawasan yang lebih luas.13

D. Permasalahan dakwah dan solusinya

Permasalahan

Dengan bertambahnya usia, semakin bertambah pula masalah-masalah


yang menghampiri. Dewasa awal adalah masa transisi, dari remaja yang huru-
hara, kemasa yang menuntut tanggung jawab.

Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak orang dewasa awal mengalami


masalah-masalah dalam perkembangannya.14 Bimbang dalam memilih pasangan
hidup adalah salah satu permasalahan pada masa dewasa awal. Jodoh adalah
takdir dari Tuhan yang sudah ditetapkan, namun ikhtiyar dalam mendapatkan
pasangan hidup adalah wajib hukumnya untuk orang yang menginjak masa
dewasa.oleh karena itu, tak jarang seorang dewasa bingung/bimbang, ketika
dihadapkan pilihan yang cukup sulit yaitu memilih/menentukan salah satu di
antara calon-calon dengan siapa mereka menjalani hidupnya sampai akhir.

Tidak cukup sampai disitu, ketika orang dewasa juga harus menghadapi
permasalahan antara pilihan orang tua dengan diri sendiri berbeda. Kemudian,
permasalahan umur yang sudah cukup menikah. Dengan adanya satu
permasalahan yang pada akhirnya menjadi luas permasalahan, seringkali orang
dewasa pasrah/lelah lalu menuruti pilihan orang tua namun tidak dikehendakinya.
Pada akhirnya banyak yang berujung pada perceraian.

13
Prof.Dr.H.Jalaludin, Psikologi Agama, (Jakarta: Penerbit:PT RajaGrafindo Persada, 2007 ), hlm 105-107

14
http://murniatisri33.blogspot.co.id/2013/11/makalah-ppd-tentang-dewasa-awal_7.html diakses pada hari jum’at, 10:52 WIB

14
Solusi

Dari permasalah di atas maka dapat di berikan solusi. Adapun solusi dari
permasalah lansia seperti diatas adalah sebagai berikut:

Menikah mengandung tanggung jawab yang besar. Oleh karena itu,


memilih pasangan hidup juga merupakan hal yang harus benar-benar
diperhatikan. Rasulullah SAW telah memberikan teladan dan petunjuk tentang
cara memilih pasangan hidup yang tepat dan islami. Berikut hal-hal yang perlu di
perhatikan sebelum menikah:

Beberapa kriteria memilih calon istri


1. Beragama islam (muslimah). Ini adalah syarat yang utama dan pertama.

‫ت َحت َّ ٰى يُ ْؤ ِمنَّ ۚ َو ََل َ َمةٌ ُم ْؤ ِمنَةٌ َخي ٌْر ِم ْن ُمش ِْر َك ٍة َولَ ْو أ َ ْع َج َبتْكُم‬
ِ ‫َو ََل ت َ ْن ِك ُحوا ا ْل ُمش ِْركَا‬
“Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka
beriman. Sesungguhnya wanita budak yang Mukmin lebih baik dari wanita
musyrik, walaupun ia menarik hatimu … .” (QS. Al Baqarah : 221)

2. Memiliki akhlak yang baik. Wanita yang berakhlak baik insya Allah akan
mampu menjadi ibu dan istri yang baik.
3. Memiliki dasar pendidikan Islam yang baik. Wanita yang memiliki dasar
pendidikan Islam yang baik akan selalu berusaha untuk menjadi wanita
sholihah yang akan selalu dijaga oleh Allah SWT. Wanita sholihah adalah
sebaik-baik perhiasan dunia.
‫ روه مسلم‬. ‫ وخيرمتاعهاالمراةالصالحة‬، ‫الدنيامتاع‬
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita
shalihah.” (HR. Muslim)

4. Memiliki sifat penyayang. Wanita yang penuh rasa cinta akan memiliki
banyak sifat kebaikan.
5. Sehat secara fisik. Wanita yang sehat akan mampu memikul beban rumah
tangga dan menjalankan kewajiban sebagai istri dan ibu yang baik.

15
6. Sebaiknya memilih calon istri yang masih gadis terutama bagi pemuda yang
belum pernah menikah. Hal ini dimaksudkan untuk memelihara keluarga yang
baru terbentuk dari permasalahan lain.

َّ ‫َوأ َ ْن ِك ُحوا ْاَل َ َيا َم ٰى ِم ْن ُك ْم َوال‬


َّ ‫صا ِل ِحينَ ِم ْن ِع َبا ِد ُك ْم َو ِإ َما ِئ ُك ْم ۚ ِإ ْن َيكُونُوا فُقَ َرا َء يُ ْغنِ ِه ُم‬
‫ّللاُ ِم ْن‬
‫ع ِلي ٌم‬
َ ‫س ٌع‬ ِ ‫ّللاُ َوا‬ ْ ‫َف‬
َّ ‫ض ِل ِه ۗ َو‬
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-
orang yang layak (nikah) dan hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan
hamba-hamba sahayamu yang perempuan.Jika mereka miskin, Allah akan
memampukan mereka dengan karunia-Nya dan Allah Maha Luas (pemberian-
Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nur : 32)

Beberapa kriteria memilih calon suami


1. Beragama Islam (muslim). Suami adalah pembimbing istri dan keluarga
untuk dapat selamat di dunia dan akhirat, sehingga syarat ini mutlak
diharuskan.
2. Memiliki akhlak yang baik. Laki-laki yang berakhlak baik akan mampu
membimbing keluarganya ke jalan yang diridhoi Allah SWT.

Al Hasan bin Ali rahimahullah pernah berkata pada seorang laki-laki


: “Kawinkanlah puterimu dengan laki-laki yang bertakwa sebab jika laki-
laki itu mencintainya maka dia akan memuliakannya, dan jika tidak
menyukainya maka dia tidak akan mendzaliminya.”

3. Sholih dan taat beribadah. Seorang suami adalah teladan dalam keluarga,
sehingga tindak tanduknya akan ‘menular’ pada istri dan anak-anaknya.
4. Memiliki ilmu agama Islam yang baik. Seorang suami yang memiliki ilmu
Islam yang baik akan menyadari tanggung jawabnya pada keluarga,
mengetahui cara memperlakukan istri, mendidik anak, menegakkan
kemuliaan, dan menjamin kebutuhan-kebutuhan rumah tangga secara halal
dan baik.15

15
https://books.google.co.id/ di akses pada hari jum’at, 12:05 WIB

16
IV. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Masa dewasa dini juga bisa disebut pula dengan ialah “adult” yang berasal dari
kata kerja latin, seperti juga istilah “adolescence- adolescere” yang berarti
tumbuh menjadi kedewasaan.
2. Perkembangan masa Dewasa Awal (muda) di bagi menjadi 3 Perkembangannya,
yaitu:
a. Perkembangan Fisik
b. Perkembangan Kognitif
c. Perkembangan Psikososial
3. Masa dewasa awal adalah masa yang penuh masalah. Salah satunya yaitu
masalah memilih pendamping untuk hidupnya. Maka solusi yang di berikan
yaitu:
a. Memilih kriteria calon istri
b. Memilih kriteria calon suami

V. PENUTUP

Demikianlah makalah yang dapat kami paparkan. Saran dan kritik yang
membangun selalu kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini dan makalah
berikutnya. Semoga ada manfaatnya

17
DAFTAR PUSTAKA

Carol Tayris, Carole Wade. Psikologi, ( Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007)

Dariyo, Agoes. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda, (Jakarta: Grasindo,


2003)

Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007)

Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015)

Jalaludin, Psikologi Agama (Jakarta: Penerbit:PT RajaGrafindo Persada, 2007 )

Feldman, Olds Papalia, Human Development (perkembangan manusia), (Jakarta:


Salemba Humanika, 2009)

Muhibbinsyah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung : PT


Remaja Rosdakarya, 2013)

Robert S, Feldman, Pengantar Psikologi, (Jakarta; Salemba Humanika, 2012)

Siti Partini Suardiman, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: 1990)

Syaodih Mubiar Agustin, Ernawulan. Bimbingan Konseling Untuk Anak Usia


Dini. (Jakarta: Universitas Terbuka, 2011)

Upton, Upton. Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2012)

https://www.academia.edu/9192994/KONSEP_KEPERAWATAN_DEWASA di
akses pada hari selasa 1:31 WIB

http://murniatisri33.blogspot.co.id/2013/11/makalah-ppd-tentang-dewasa-
awal_7.html diakses pada hari jum’at, 10:52 WIB

https://books.google.co.id/ di akses pada hari jum’at, 12:05 WIB

18

Anda mungkin juga menyukai