NIM : P07134011018
II. TUJUAN
a. Untuk dapat melakukan analisa kuantitatif dengan metode gravimetri.
b. Untuk menentukan jumlah zat padat terlarut (TDS) pada air.
IV. PRINSIP
Percobaan : Penentuan jumlah zat padat terlarut (TDS) dalam air.
Contoh yang telah tercampur dengan baik disaring melalui saringan fiberglass
standar, filtrat diuapkan sampai kering dalam cawan yang telah ditimbang dan
dikeringkan sampai berat konstan pada suhu 180 . Bertambahnya berat cawan
menunjukan total padat terlarut. Filtrat yang dihasilkan dari penentuan total zatpadat
terlarut.
Bahan :
1. Kertas saring dengan beberapa ukuran
2. Air suling
3. Sempel:
a. Air laut Bath Ayana
b. Air Laut Bali Intercontinental Resort
Cawan
Nama Sampel Berat
Porselen No
I Air laut Bath Ayana 50890,3 mg
Air Laut Bali
II 50502,4 mg
Intercontinental Resort
3. Berat cawan petri setelah dimasukkan dalam desikator
selama 10 menit pertama.
Cawan
Nama Sampel Berat
Porselen No
I Air laut Bath Ayana 50915,3 mg
Air Laut Bali 50546,5 mg
II
Intercontinental Resort
Cawan
Nama Sampel Berat
Porselen No
I Air laut Bath Ayana 51158,7 mg
Air Laut Bali 50999,9 mg
II
Intercontinental Resort
VIII. PERHITUNGAN
Untuk mengetahui jumlah zat padat terlarut pada masing-masing air limbah
digunakan perhitungan dengan rumus sebagai berikut:
X. KESIMPULAN
1. Dengan adanya praktikum ini mahasiswa menjadi lebih paham bagai mana cara
melakukan analisa kuantitatif pada pengukuran jumlah zat padat terlarut (TDS)
pada air menggunakan metode Gravimetri.
2. TDS (Total Dissolved Solid) adalah ukuran zat terlarut (baik zat organik maupun
zat anorganik, misalnya garam) yang terdapat pada sebuah larutan.
3. Pada praktikum ini didapatkan hasil pengukuran TDS sebagai berikut:
a. Pada sampel I (Air laut Bath Ayana) jumlah TDS yang terkandung sebanyak
3100,4 mg/L
b. Pada sampel II (Air Laut Bali Intercontinental Resort) jumlah TDS yang
terkandung sebanyak 53396 mg/L
4. Jumlah TDS yang dilakukan pada masing dapat disimpulkan bahwa jumlah zat
padat terlarut yang terkandung di dalam sampel Air laut Bath Ayana lebih sedikit
dari pada jumlah TDS pada sampel Air Laut Bali Intercontinental Resort.
XI. SARAN
1. Ketersediaan alat dan bahan mohon di perbanyak karena belum mencukupi jumlah
praktikan yang akan melakukan praktikum.
2. Mohon dibuatkan proposal untuk meminta laboratorium khusus bagi mahasiswa
analis untuk melakukan praktikum. Karena selain letak laboratorium yang jauh
waktu yang tersedia untuk melakukan praktikum juga terlalu sedikit.
3. Pada saat dilakukannya praktikum diharapkan agar para praktikan atau mahasiswa
dapat mengikuti proses keseluruhan, sehingga mahasiswa mengerti bagaimana cara
melekukan praktikum yang baik dan benar.
1. Tim Pengajar Mata Kuliah Kimia Analitik. 2011. Satuan Acara Praktikum Kimia
Analitik (Semester I).
2. Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Edisi Kelima.
Jilid 1 dan 2. Jakarta : PT. Kalaman Media Pusaka.
3. Petunjuk Pemeriksaan Air Minum/ Air Bersih , Depkes RI, Jakarta 1993.
Praktikan
Pembimbing I Pembimbing II
Pembimbing III