KULIAH LAPANGAN
PENGANTAR REKAYASA LINGKUNGAN
(PT. Angkasa Pura II, Bandar Udara SUPADIO Pontianak)
KELOMPOK VI
1. Fitria Susanti (D1051171001)
2. Utin Yeni Syafarida (D1051171003)
3. Lismawati (D1051171005)
4. Elsie Gloria (D1051171007)
5. Arika Sari (D1051171009)
6. Detri Rizky (D1051171013)
7. Tamas Faiz Dicelebica (D1051171023)
8. Dwiki Anggoro Putro (D1051171027)
DOSEN PENGAMPU :
1. Hendri Sutrisno ST,MT.
2. Herda Desmaiani S.Si, M.Sc
3. Ochih Saziati S.Si, M.Sc
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
1. Dari penulisan laporan mengenai kunjungan kuliah lapangan yang dilakukan
di Bandar Udara Supadio Pontianak, mahasiswa/i diharapkan mampu
mengetahui program yang dijalankan oleh Bandara Supadio Pontianak dalam
mengolah air limbah menggunakan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
yang terdapat pada STP (Sewage Treatment Plant) dan proses pengolahan air
baku untuk menunjang aktivitas Bandara itu sendiri dan tetap memperhatikan
aspek kesehatan lingkungan yang jika tidak di jaga akan menyebabkan banyak
permasalah serius di masyarakat khusunya di Kalimantan Barat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 IPAL
IPAL atau Instalasi Pengolahan Air Limbah adalah suatu perangkat teknik
beserta perlengkapannya yang memproses / mengolah cairan sisa proses produksi
pabrik sehingga cairan tersebut layak dibuang ke lingkungan atau masyarakat.
2.2 Air
Air adalah salah satu unsur penting yang ada di bumi yang sangat dibutuhkan
untuk kehidupan dan semua jenis makhluk hidup. Oleh karena ini, air ini sendiri
sering disebut sebagai sumber kehidupan yang dimana ada air maka disitu pula
terdapat kehidupan.
Sedangkan menurut para ahli sendiri pengertian air ini adalah :
a) Sitanala Arsyad
Air adalah senyawa gabungan anatara dau atom hydrogen dan satu atom
oksigen menjadi H2O .
b) Hefni Effendi
Air adalah salah satu sumber energi gerak.
c) Robert J. Kodoatie
Air merupakan material yang merupakan kehidupan terjadi dibumi.
d) Roestam Sjarief
Air merupakan zat yang paling esensial dibutuhkan oleh makhluk hidup.
e) Ilmu Kimia
Air ialah H2O dan jawaban itu dibenarkan secara empiris berdasarkan
observasi.
2.3 Pengolahan Air
Pada dasarnya, metode yang digunakan untuk pengolahan air dari berbagai
sumber dan untuk berbagai tujuan dapat dibedakan menjadi :
Sistem peralatan yang digunakan untuk pengolahan secara fisika sering disebut
sebagai satuan operasi, sedangkan sistem peralataj yang digunakan untuk pengolahan
secara kimia sering disebut sebagai satuan proses. Fungsi masing-masing satuan
untuk pengolahan tersebut disajikan tabel.
Limbah adalah zat atau bahan buangan yang dihasilkan dari proses kegiatan
manusia. Limbah dapat berupa tumpukan barang bekas, sisa kotoran hewan, sisa
makanan, plastik bekas pakai dan lain-lain. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor
101 tahun 2014, limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan. Apabila
konsentrasi dan kuantitas melebihi ambang batas, keberadaan limbah dapat
berdampak negatif terhadap lingkungan, terutama bagi kesehatan manusia sehingga
perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang
ditimbulkan oleh limbah bergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
Berdasarkan dari wujud limbah yang dihasilkan, limbah dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Limbah padat
limbah padat adalah limbah yang berwujud padat. Limbah padat
bersifat kering. Contoh dari limbah padat adalah sisa potongan kayu,
plastik, logam, dan kertas.
2. Limbah cair
limbah cair adalah limbah yang berwujud cair. Limbah cair terlarut
dalam air dan dapat berpindah. Contoh limbah cair adalah air bekas
mencuci pakaian, air bekas pencelupan warna pakaian, dan lain-lain.
3. Limbah gas
Air limbah (wastewater) adalah kotoran dari masyarakat dan rumah tangga dan
juga yang berasal dari industry, air tanah, air permukaan serta buangan lainnya.
Dengan demikian air buangan ini merupakan hal yang bersifat kotoran umum
(DASAR-DASAR PENGOLAHAN AIR LIMBAH, SUGIHARTO).
Sifat fisik air limbah adalah kandungan zat padat, kejernihan, warna,
bau, dan temperatur. Salah satu faktor yang mempengaruhi sifat fisik adalah
turbiditas atau kekeruhan. Turbiditas dalam air disebabkan zat yang
tersuspensi seperti lumpur, plankton, dan zat organic. Penentuan derajat
kekotoran air limbahsangat dipengaruhi oleh adanya sifat fisik yang mudah
terlihat. Adapun sifat fisik yang penting meliputi kandungan zat padat,
kejernihan, bau, warna, dan temperatur. Bau pada air limbah dapat
menunjukkan apakah air limbah tersebut masih baru atau telah busuk.
b. Sifat kimia
Kandungan bahan kimia yang ada di dalam air limbah dapat
merugikan lingkungan memalui berbagai cara. Bahan organik terlarut dapat
menghabiskan oksigen dalam limbah serta akan menimbulkan rasa dan bau
yang tidak sedap pada penyediaan air bersih. Selain itu, akan lebih berbahaya
apabila bahan tersebut merupakan bahan yang beracun. Adapun bahan kimia
yang penting yang ada di dalam air limbah pada umumnya dapat
diklasifikasikan sebagai berikutl; bahan organik, protein, karbohidrat, lemak,
minyak dan gemuk, deterjen atau serfeactan, fenol, bahan anorganik, pH,
klorida, kebasaan, sulfur, zat beracun, logam berat, metan, nitrogen, fosfor,
dan gas.
c. . Sifat Biologis
Ada tiga parameter utama dalam pengolahan air limbah industri yaitu
oksigen terlarut (OT) atau Dissolved Oxygen (DO), kebutuhan oksigen biologis
(KOB) atau Biologycal Oxygen Demand (BOD) dan kebutuhan oksigen kimia
(KOK) atau Chemical Oxygen Demand (COD). DO (Dissolved Oxygen) adalah
jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesis dan absorbsi
atmosfer atau udara. BOD (Biologycal Oxygen Demand) adalah jumlah
oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme untuk memecah atau
mengoksidasi bahan organik dalam air (Kurnia 2009). COD (Chemical Oxygen
Demand) adalah kebutuhan oksigen kimia untuk reaksi oksidasi terhadap bahan
buangan di dalam air.
Air limbah ini sudah menjadi air layak buang sesuai peraturan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta.
URAIAN PROSES
A. SCREEN TANK
Screen Tank berfungsi untuk menangkap kotoran yang terbawa oleh air,
dimana kotoran akan tertahan oleh Screen untuk menghindari Screen tertutup
oleh kotoran, maka kotoran yang tertangkap harus dikeluarkan secara rutin dan
berkala (manual).
B. GREASE TRAP
Grease Trap berfungsi untuk memisahkan minyak dan lemak dengan air, air
dari Kitchen mengalir masuk ke Basket Screen. Dimana kotoran akan tertahan
di dalam Basket Screen dan harus dikeluarkan secara rutin dan berkala
(manual).
Air akan mengalir secara gravitasi ke Equalizing Tank. Minyak dan lemak akan
mengapung dan mengambang diatas permukaan Grease Trap. Minyak dan
lemak yang mengapung harus dikeluarkan dari Grease Trap secara rutin dan
berkala (manual).
C. EQUALIZING TANK
Didalam Equalizing Tank dipasang Fine Bubble Diffuser untuk proses
pemerataan kondisi Air Limbah (didalam tangki ini, Fine Bubble Diffuser
berfungsi sebagai pengaduk) yang mendapatkan tenaga dari Air Blower (Root
Blower).
Air Limbah yang sudah merata kondisinya didalam Equalizing Tank, ditransfer
secara Automatic ke Aeration Tank menggunakan 2 buah Equalizing Pump (1
unit expansi) secara bergantian dan apabila terjadi beban lebih (peak flow) maka
kedua buah Equalizing Pump akan bekerja bersamaan.
D. AERATION TANK
Didalam Aeration Tank dipasang Fine Bubble Diffuser untuk proses
pemberian oksigen (O2) dengan cara penghembusan udara guna memberikan
kehidupan bagi bakteri aerobik. Fine Bubble Diffuser ini mendapat hembusan
udara dari Air Blower.
Bakteri ini akan mati jika hembusan udara (Air Blower) tidak dioperasikan. Jika
terjadi hal demikian, langkah yang perlu diijalankan :
1. Bakteri aerobic tidak perlu ditambah, sebab air limbah domestik sudah
mengandung bakteri aerobic yang siap di kembang-biakan.
2. Hidupkan Air Blower secara rutin terus menerus bergantian satu dengan
lainnya (Non Stop 24 Jam/Hari), maka kehidupan bakteri dapat diwujudkan
kembali. Air dari Aeration Tank mengalir ke Chlorination Tank melalui
Sedimentation Tank secara gravitasi sebelum dialirkan ke Effluent Tank
untuk dibuang ke saluran kota (Drainage).
3. Sedimentation Tank ini berfungsi untuk mempercepat pengendapan
Lumpur Aktif (Activated Sludge) agar terpisah dengan air yang sudah mulai
jernih dari hasil pengolahan dalam Aeration Tank. Didalam Sedimentation
Tank terdapat Airlift & Scum Removal yang berfungsi untuk
mengembalikan Lumpur Aktif (bakteri yang hidup) dan buih kedalam
Holding Tank untuk proses pengolahan rutin. Airlift & Scum Removal
bekerja menggunakan tenaga udara yang dihembuskan dari Air Blower.
Pengembalian lumpur aktif dan buih harus continue (terus menerus) agar
proses pengolahan berhasil baik. Air limbah yang sudah diolah (lebih
jernih) mengalir secara gravitasi melalui kanal masuk kedalam Disifectant
Tank.
E. SEDIMENTATION TANK
Disebut juga bak pengendapan yang berfungsi untuk mengendapkan
kotoran (Sludge / Suspended Solid) untuk kemudian kotoran yang mengendap
tersebut dialirkan kembali (menggunakan Airlift) ke Equalizing Tank dan
Holding Tank.
F. DISINFECTANT TANK
Air limbah yang telah diolah di Aeration Tank dan dipisahkan dengan
lumpur aktifnya di Sedimentation Tank akan dialirkan melalui kanal secara
gravitasi ke Disifectant Tank untuk proses Chorinasi dari Chlorine Tank yang
disupply menggunakan Dosing Pump. Setelah di Chlorinasi / diberi Cairan
Clorine, lalu dialirkan secara gravitasi ke Effluent Tank. Chlorine Tank (Tempat
/ Wadah Chlorine Cair) harus selalu di isi secara berkala.
I. EFFLUENT TANK
Air yang sudah melewati proses Chlorinasi, akan mengalir secara gravitasi
ke Effluent Tank dan kemudian akan dialirkan menggunakan Effluent Pump
untuk dibuang ke saluran kota (Drainage).
Effluent Pump menggunakan 2 buah pompa (1 unit ekspansi) bekerja secara
bergantian (secara otomatis / dikontrol oleh float switch) dan apabila beban
lebih (peak flow) maka kedua buah pompa otomatis akan bekerja secara
bersamaan.
Selain bisa langsung dibuang ke saluran kota, air yang sudah di Chlorinasi juga
bisa digunakan untuk di Flushing dan siram taman atau yang lain setelah
melalui proses Recycling System (manual book terpisah).
Setelah air sudah melalui proses Recycling System ditampung di Recycle Water
Tank untuk kemudian di distribusikan dengan bantuan Distribution Pump.
J. RECYCLE WATER TANK
Air yang sudah diolah melalui Recycling System ditampung di Recycle
Water Tank yang sebelumnya sudah di Inject Chemical (chlorine) dengan
menggunakan Dosing Pump.Dari Recycle Water Tank ini kemudian air dapat
di distribusikan dengan bantuan Distribution Pump.
K. OPERATION ROOM
Dalam proses Sewage Treatment Plant, Air Blower adalah inti peralatan
yang harus dipelihara dengan baik. Air Blower membutuhkan udara segar atau
baru, maka intake & exhaust fan sangat diperlukan untuk sirkulasi udara baru.
CONTROL PANEL tidak kalah pentingnya dengan Air Blower, maka harus
dipelihara dengan baik agar tetap dapat beroperasi.
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
Dengan mengetahui bahwa pengolahannya yang cukup canggih, ada baiknya
jika pihak dari PT Angkasa Pura II (persero) untuk selalu mengawasi dan mengontrol
keadaan mesin agar kinerja mesin tetap stabil, sehingga nantinya tidak menghambat
proses pengolahan air limbah, serta menindak lanjuti penelitian air limbah yang sudah
siap buang agar dapat menjadi air limbah yang dapat diproses kembali menajdi air
minum sehingga dapat bermanfaat serta tidak merugikan masyarakat sekitar.
Limbah padat yang berada di belakang STP mohon diperhatikan karena
keadaan nya yang masih berserakan dan seharusnya dibersihkan agar tidak
mencemari kolam penampungan air limbah siap buang buang.
Untuk Instalasi Pengolahan Air Baku nya sendiri diharapkan PT. ANGKASA
PURA II lebih memperhatikan dan mengembangkan lagi instalasi ini karna sudah
cukup mendukung aktivitas Bandara yg di kelola namun Bandar Udara SUPADIO
sendiri memiliki program untuk membangun terminal ke-2 untuk menunjang aktivitas
penerbangan untuk itulah pengembangan instalasi Pengolahan Air Baku sangat
diperlukan agar aktivitas di Bandara SUPADIO tetap berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA