BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbatasan adalah garis khayalan yang memisahkan dua atau lebih wilayah politik atau
yurisdiksi seperti negara, negara bagian atau wilayah subnasional. Daerah perbatasan
merupakan daerah yang berada di garis terluar dan terjauh dari suatu wilayah, serta
berbatasan dengan daerah lain. Di Indonesia, banyak daerah perbatasan yang terdiri dari
perbatasan darat dan perbatasan laut. Wilayah perbatasan darat berbatasan langsung dengan
Negara Malaysia dan Timor Leste. Sedangkan wilayah perbatasan laut berbatasan dengan 10
negara yaitu India, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Republik Pulau,
Australia, Timor Leste dan Papua Nugini.
Saat ini, daerah perbatasan Indonesia belum berkembang dan masih mengalami
ketertinggalan, terutama dalam hal sarana dan prasarana seperti transportasi dan pelayanan
jasa. Menurut Jones, ada 4 bagian ruang lingkup pengelolaan yaitu alokasi, delimitasi,
demarkasi, dan administrasi. Sesuai dengan teori tersebut, maka terdapat 3 isu utama di
kawasan perbatasan, yaitu permasalahan kondisi geografis dan topografis, permasalahan
berdimensi lokal berupa kemiskinan, permasalahan berdimensi nasional berupa kegiatan
ekonomi ilegal, permasalahan berdimensi regional seperti kesenjangan sosial antar penduduk,
dan permasalahan berdimensi ekonomi berupa belum berkembangnya komoditas unggulan.
Pada umumnya, daerah yang berbatasan dengan negara lain kurang diperhatikan oleh
pemerintah karena lokasi yang jauh dan hambatan akses transportasi, sehingga distribusi
sarana dan prasarana tidak merata. Seperti yang dimuat dalam finance.detik.com pada 16
januari 2015, bahwa kondisi infrastruktur perbatasan semakin parah dengan adanya kerusakan
jalan dan kondisi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat
yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia cukup memprihatinkan.
Daerah perbatasan juga mengalami ketertinggalan kualitas sumber daya manusia
(SDM) yang dapat diukur melalui pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Kualitas SDM di
daerah perbatasan cukup memprihatikan. Dalam bidang pendidikan misalnya, apabila dilihat
dari keberadaan sekolah Taman Kanak-Kanak (TK), hanya kurang dari separuh dari desa-desa
di perbatasan yang memiliki TK, yaitu sekitar 49,01 %, sedangkan 50,98% desa belum
memiliki TK. Padahal masa anak-anak membutuhkan banyak bimbingan karena menentukan
kualitas anak tersebut saat sudah dewasa.
Dalam bidang kesehatan, daerah perbatasan cenderung didominasi dukun bersalin dan
hanya memiliki puskesmas/puskesmas pembantu. Kondisi ini memperlihatkan bahwa desa
perbatasan memiliki kecenderungan fasilitas pelayanan kesehatan yang kurang baik
dibandingkan desa bukan perbatasan. Keberadaan poskesdes/polindes di desa perbatsan
hanya sekitar 31,59%, sedangkan desa bukan perbatasan 51,35%. Begitu juga dengan
keberadaan bidan desa perbandingannya jauh.
Dalam bidang telekomunikasi dan informasi, daerah perbatasan sangat tertinggal. Saat
ini, era informasi tumbuh pesat seiring kemajuan zaman. Akses telekomunikasi menjadi
kebutuhan penting bagi setiap elemen. Telekomunikasi di Indonesia saat ini memiliki beberpa
kelemahan, yaitu tertinggal di tingkat global, belum merata di tingkat nasional dan harga
layanan mahal dan penggunaan yang belum berkualitas. Desa perbatasan yang jauh dari pusat
pemerintahan, sering terjadi hambatan untuk berkomunikasi, misalnya gangguan atau bahkan
tidak tersedianya sinyal. Hal ini dapat menghambat ruang gerak dan sosialisasi masyarakat
perbatasan dengan dunia luar.
Dalam bidang ekonomi, daerah perbatasan juga cukup tertinggal. Misalnya di Entikong
yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia, namun memiliki ekonomi yang kurang
dibandingkan dengan masyarakat di Malaysia yang sudah maju. Masyarakat daerah
perbatasan belum terlalu memahami cara mengolah sumber daya alam (SDA), padahal
banyak potensi untuk dikembangkan dan letaknya yang menjadi lintas batas negara memiliki
peluang yang besar.
Oleh karena itu, perlu strategi dan inovasi untuk pengembangan daerah perbatasan yang
tertinggal demi kelanjutan hidup masyarakat yang lebih baik. Salah satu upaya untuk
memunculkan ide-ide kreatif ini adalah melalui perlombaan karya ilmiah yang diberi nama
Borneo Scientific Fair sebagai wujud kepedulian kami sebagai mahasiswa terhadap kemajuan
daerah perbatasan tertinggal Kalimantan Barat, sehingga dapat memunculkan ide-ide baru
untuk menjadi acuan mengembangkan daerah perbatasan menjadi lebih maju.
B. LANDASAN KEGIATAN
1. Tri Dharma Perguruan Tinggi terutama dalam hal penelitian yang sesuai dengan
agenda UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa).
2. Program Kerja Departemen Keilmiahan UKM PP LISMA UNTAN tahun
2017/2018.
C. TUJUAN KEGIATAN
a. Membudayakan mahasiswa untuk berpikir kritis dan solutif terhadap lingkungan
sekitar khususnya terhadap perkembangan daerah perbatasan tertinggal di Indonesia.
b. Menumbuhkan rasa ketertarikan untuk membuat suatu karya ilmiah tentang
perkembangan daerah perbatasan tertinggal di Indonesia.
c. Memberikan edukasi kepada mahasiswa dan masyarakat umum mengenai
perkembangan daerah perbatasan tertinggal di Indonesia.
1.4 MANFAAT KEGIATAN
a. Mahasiswa dapat mengembangkan dan menuangkan kemampuannya seperti berpikir
kritis dalam bidang keilmiahan mengenai perkembangan daerah perbatasan
tertinggal di Indonesia.
b. Menjadikan mahasiswa cerdas, kreatif dan aktif melalui pengetahuan dan
perlombaan yang diberikan.
d. Meningkatkan kesadaran mahasiswa dan masyarakat akan pentingnya mengetahui
mengenai perkembangan daerah perbatasan tertinggal di Indonesia
c. Memberikan pengalaman berorganisasi bagi mahasiswa sekaligus meningkatkan
hubungan silaturahmi dengan mahasiswa dari fakultas yang berbeda.
BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN
A. NAMA KEGIATAN
Kegiatan yang akan dilaksanakan bernama “Borneo Scientific Fair (BORN SF)
2017”.
B. TEMA KEGIATAN
Tema kegiatan ini adalah “Strategi dan Inovasi Pembangunan Daerah 3T (Terdepan,
Terluar, Tertinggal) Menuju Sustainable Development Goal’s (SGDs) 2030”.
1) Technical Meeting
Hari, tanggal : Jum’at, 24 November 2017
Tempat : Aula BKKBN Pontianak
2) Opening Ceremony
Hari, tanggal : Sabtu, 25 November 2017
Tempat : Amphitheater Fakultas Kedokteran UNTAN
3) Lomba
Hari, tanggal : Sabtu, 25 November 2017
Tempat : Ruang C1.4 dan Amphitheater Fakultas Kedokteran
UNTAN
4) Seminar
Hari, tanggal : Minggu, 26 November 2017
Tempat : Amphitheater Fakultas Kedokteran UNTAN
5) City Tour
Hari, tanggal : Minggu, 26 November 2017
Tempat : Tugu Khatulistiwa, Masjid Mujahidin, dan PSP.
6) Farewell Party
Hari, tanggal : Minggu, 26 November 2017
Tempat : Aula BKKBN Pontianak
D. SUSUNAN ACARA
Terlampir.
E. SASARAN KEGIATAN
Adapun sasaran dari kegiatan Born SF adalah mahasiswa dari berbagai fakultas
di Indonesia dan kalangan masyarakat yang diwakili oleh :
a. Mahasiswa seluruh Indonesia
b. Masyarakat umum
Terlampir (lampiran 1)
2. 7 ANGGARAN BIAYA
Terlampir (lampiran …)
BAB III
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
KETUA PANITIA PELAKSANA
BORNEO SCIENTIFIC FAIR (BORN SF) 2017
UKM PP LISMA UNTAN
A. PENDAHULUAN
Adapun tugas ketua panitia BORN SF 2017 yang telah dilaksanakan adalah sebagai
berikut :
D. EVALUASI
1. Isi
E. REKOMENDASI
1. Isi
F. PENUTUP
1. Isi
G. DAFTAR LAMPIRAN
Haris Setiadi
NIM.
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
SEKRETARIS PANITIA
BORNEO SCIENTIFIC FAIR (BORN SF) 2017
UKM PP LISMA UNTAN
A. PENDAHULUAN
Isi.
B. KONDISI OBJEKTIF
1. Kondisi Internal
Isi. Absensi rapat
2. Kondisi Eksternal
Isi. Bagaimana administrasi.
C. DESKRIPSI TUGAS
Adapun tugas sekretaris kepanitiaan BORN SF 2017 yang telah dilaksanakan adalah
sebagai berikut :
1. Pembuatan proposal
Tujuan :
Hasil :
Hambatan :
2. Pembuatan surat-menyurat
Tujuan :
Hasil : berapa surat keluar untuk apa saja? Undangan, peminjaman alat,
pemateri? amplop dibuat hpdd? Koordinasi surat keluar dengan ketua.
Hambatan :
3. Pembuatan absensi dan notulensi rapat
Tujuan :
Hasil :
Hambatan :
4. Pembuatan absensi dan notulensi kegiatan
Tujuan :
Hasil : pas hari H.
Hambatan :
5. Pembuatan daftar hadir peserta kegiatan
Tujuan :
Hasil : lkti, poster, seminar
Hambatan :
6. Isi
Tujuan :
Hasil :
Hambatan :
D. EVALUASI
1. Isi
E. REKOMENDASI
1. Isi
F. PENUTUP
1. Isi
G. DAFTAR LAMPIRAN
Sekretaris Panitia
Nama
NIM.
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
BENDAHARA PANITIA
BORNEO SCIENTIFIC FAIR (BORN SF) 2017
UKM PP LISMA UNTAN
A. PENDAHULUAN
Isi.
B. KONDISI OBJEKTIF
1. Kondisi Internal
Isi
2. Kondisi Eksternal
Isi, sumber dana
C. DESKRIPSI TUGAS
Adapun tugas bendahara kepanitiaan BORN SF 2017 yang telah dilaksanakan adalah
sebagai berikut :
D. EVALUASI
1. Isi
E. REKOMENDASI
1. Isi
F. PENUTUP
1. Isi
G. DAFTAR LAMPIRAN
Bendahara Panitia
Nama
NIM.
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
BIDANG ACARA
BORNEO SCIENTIFIC FAIR (BORN SF) 2017
UKM PP LISMA UNTAN
A. PENDAHULUAN
B. KONDISI OBJEKTIF
1. Kondisi Internal
Bidang Acara BORN SF beranggotaan 8 orang dengan ketua Winda
Farida Gunawan dan staff acara Emaldi, Abdul Syakur Ajeng Apriani Ria
Irawan Nurhairunasari ,Rina Karmila Vega Septiana Putri dan Ratih
Kumaladewi dengan tambahan staff acara yaitu Rizky . bidang acara sampai
hari pelaksanaan lomba kegiatan yang aktif berkurang menjadi 5 anggota yang
tetap bertahan sampai akhir pelaksaan agenda BORN SF.
2. Kondisi Eksternal
BORN SF dalam berlangsungnya kegiatan mempunyai beberapa phak-pihak
terkait yang mendukung berlangsungnya kegiatan ini yaitu dari Kemenristek
DIKTI, dan Pemerintah kota Pontianak. Pihak rektorat Universitas Tanjungpura
dan Alumni dari LISMA UNTAN juga ikut andil dalam pelaksaan agenda BORN
SF ini. Adanya dukungan dan respon yang baik dari pihak tersebut, memberikan
kemudahan bagi berlangsungnya agenda BORN SF.
C. DESKRIPSI TUGAS
Adapun tugas bidang acara kepanitiaan BORN SF 2017 yang telah dilaksanakan adalah
sebagai berikut :
1. Technical Meeting
Tujuan : Untuk Pengenalan awal tentang sistematika lomba KTI dan Poster
Ilmiah dan pengenalan awal tentang agenda BORN SF, UKM PP
LISMA UNTAN dan kota Khatulistiwa Pontianak.
Hasil : diadakan pada hari jum’at 24 November 2017 di aula bkkbn dengan
jumlah finalis LKTI 13 team dari total finalis 15 team, dan Poster
Ilmiah 7 team dari 15 team.
Hambatan : finalis dari luar kalimantan terhambat dari segi penerbangan yang
delay, sedangkan finalis dari kota Pontianak sendiri lama mendapat
kabar tentang lomba, dikarenakan panitia berfokus pada finalis dari
luar Kalimantan,
2. Open ceremonial
Tujuan : Penyambutan delegasi dan pembukaan secara resmi yang dibuka
langsung oleh pihak rektorat Universitas Tanjungpura
Hasil : Dilakukan pada hari sabru, 25 November 2017 di Amphiteater
Fakultas Kedokteran UNTAN dengan jumlah finalis delegasi hadir
semua kecuali 1 tim dari
Hambatan : adanya finalis delegasi yang blum sampai karena delay pesawat.
4. Seminar Nasional
5. Fieldtrip
Tujuan :
Hasil :
Hambatan :
6. Parewell Party
Tujuan :
Hasil :
Hambatan :
7. Isi …
Tujuan :
Hasil :
Hambatan :
D. EVALUASI
Kepanitiaan BORN SF ini yang menjadi titik balik lambatnya segala kegiatan adalah
satu pihak ada ada musyawarah terlebih dahulu menyebabkan penetappan keputusan
E. REKOMENDASI
Rekomendasi yang dapat dilakukan untuk bidang acara BORN SF ini adalah dengan
mencoba membuat suatu agenda yang terfokus pada satu cabang namun segala bentuk
acaranya dibuat semirip mungkin dengan lomba bertingkat nasional seperti PIMNAS
agar mahasiswa sudah terlatih dalam suasana dan kondisi saat ajang nasional itu
berlangsung.
F. PENUTUP
G. DAFTAR LAMPIRAN
CO Bidang Acara
Nama
NIM.
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
BIDANG DANA USAHA
BORNEO SCIENTIFIC FAIR (BORN SF) 2017
UKM PP LISMA UNTAN
A. PENDAHULUAN
Isi.
B. KONDISI OBJEKTIF
1. Kondisi Internal
Isi
2. Kondisi Eksternal
Isi.
C. DESKRIPSI TUGAS
Adapun tugas bidang dana usaha kepanitiaan BORN SF 2017 yang telah dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
A. Isi …
Tujuan :
Hasil :
Hambatan :
D. EVALUASI
1. Isi
E. REKOMENDASI
1. Isi
F. PENUTUP
1. Isi
G. DAFTAR LAMPIRAN
A. Lampiran nomor (nama lampiran) pemasukan dana sumber, lampiran bisa jadi
sama dengan bendahara.
B.
CO Bidang Danus
Nama
NIM.
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
BIDANG HUMAS, PUBLIKASI, DEKORASI, DAN DOKUMENTASI
BORNEO SCIENTIFIC FAIR (BORN SF) 2017
UKM PP LISMA UNTAN
A. PENDAHULUAN
Isi.
B. KONDISI OBJEKTIF
1. Kondisi Internal
Isi
2. Kondisi Eksternal
Isi.
C. DESKRIPSI TUGAS
Adapun tugas bidang humas, publikasi, dekorasi, dan dokumentasi kepanitiaan BORN
SF 2017 yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Isi …
Tujuan :
Hasil :
Hambatan :
D. EVALUASI
1. Isi
E. REKOMENDASI
1. Isi
F. PENUTUP
1. Isi
G. DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran nomor (nama lampiran) foto, banner, atau dekorasi kegiatan lainnya.
CO Bidang HPDD
Nama
NIM.
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
BIDANG PERLENGKAPAN
BORNEO SCIENTIFIC FAIR (BORN SF) 2017
UKM PP LISMA UNTAN
A. PENDAHULUAN
Isi.
B. KONDISI OBJEKTIF
1. Kondisi Internal
Isi
2. Kondisi Eksternal
Isi
C. DESKRIPSI TUGAS
1. Isi …
Tujuan :
Hasil :
Hambatan :
D. EVALUASI
1. Isi.
E. REKOMENDASI
1. Isi
F. PENUTUP
1. Isi
G. DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran nomor (nama lampiran) daftar perlengkapan, biaya bisa jadi menyatu
dengan lampiran pengeluaran bendahara.
CO Bidang Perlengkapan
Nama
NIM.
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
BIDANG KONSUMSI
BORNEO SCIENTIFIC FAIR (BORN SF) 2017
UKM PP LISMA UNTAN
A. PENDAHULUAN
Isi.
B. KONDISI OBJEKTIF
1. Kondisi Internal
Isi
2. Kondisi Eksternal
Isi
C. DESKRIPSI TUGAS
Adapun tugas bidang konsumsi kepanitiaan BORN SF 2017 yang telah dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
1. Isi …
Tujuan :
Hasil :
Hambatan :
D. EVALUASI
1. Isi.
E. REKOMENDASI
1. Isi
F. PENUTUP
1. Isi
G. DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran nomor (nama lampiran) jumlah dan biaya konsumsi setiap kali makan,
kue, air, bisa jadi sama dengan pengeluaran bendahara.
Pontianak, 30 November 2017
CO Bidang Konsumsi
Nama
NIM.
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
BIDANG KEAMANAN, AKOMODASI, DAN TRANSPORTASI
BORNEO SCIENTIFIC FAIR (BORN SF) 2017
UKM PP LISMA UNTAN
A. PENDAHULUAN
Isi.
B. KONDISI OBJEKTIF
1. Kondisi Internal
Isi
2. Kondisi Eksternal
Isi
C. DESKRIPSI TUGAS
1. Isi …
Tujuan :
Hasil :
Hambatan :
D. EVALUASI
1. Isi.
E. REKOMENDASI
1. Isi
F. PENUTUP
1. Isi
G. DAFTAR LAMPIRAN
Nama
NIM.
LAMPIRAN I
SUSUNAN KEPANITIAAN
BORNEO SCIENTIFIC FAIR (BORN SF) 2017
UKM PP LISMA UNTAN
Scan SK
Panitia Teknis
Tambahan yang ikut plasma 2 atau dari pengurus lisma?
1. Nama
LAMPIRAN II
SUSUNAN ACARA
Acara dilaksanakan pada hari Jum’at, Sabtu dan Minggu pada tanggal 24-26 November 2017 dengan rangkaian sebagai berikut :
PENUTUP
Demikian …