Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN AKHIR

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

ADSORPSI TERHADAP VARIASI LIMBAH CAIR


DENGAN ZEOLIT SINTETIK LIMBAH KACA

BIDANG KEGIATAN:
PKM - P

Diusulkan oleh:
Salma Afianisa 2016430022 2016
Rizky Nur Amalia 2016430021 2016
Elsa Anugerah Pertiwi 2017430004 2017

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA


JAKARTA
2018
PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PKM-PE

1. Judul Kegiatan : Adsorpsi Terhadap Variasi Limbah Cair


Dengan Zeolit Sintetik Limbah Kaca
2. Bidang Kegiatan : PKM-PE
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Salma Afianisa
b. NIM : 2016430022
c. Jurusan : Teknik Kimia
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Muhammadiyah Jakarta
e. Alamat Rumah dan No.Telp/HP : Jl. Perhubungan IV No.38, Komplek
Meteorologi dan Geofisika, RT 03/06, Kelurahan Pondok Betung, Pondok Aren,
Tangerang Selatan/081283868184
f. Email : salmaafianisa@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Ir.Ismiyati, MT
b. NIDN : 0315016001
c. Alamat Rumah dan No. Telp/HP : Jl. Borneo Raya, No.10. Depok
082261318867
6. Biaya Kegiatan Total :
a. Kemenristekdikti : Rp. 7.600.000,00
b. Sumber lain : -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan

Jakarta, 16 Agustus 2019


Menyetujui,
Ketua Program Studi, Ketua Pelaksana Kegiatan,

CAP

Nurul Hidayati Fithriyah,S.T.,M.Sc.,PhD. Salma Afianisa


NIK. 20.770 NIM. 2016430022

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Dosen Pendamping,

Misriandi, M.Pd. Dr. Ir. Ismiyati,M.T


NIK. 20.921 NIDN. 0315016001
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan ......................................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................................................. ii
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1. Latar Belakanag............................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................ 1
1.3. Tujuan.............................................................................................. 2
1.4. Kegunaan.......................................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 3
BAB 3. METODE PENELITIAN ...................................................................... 4
3.1. Alat Dan Bahan................................................................................ 4
3.2. Prosedur Penelitian........................................................................... 4
3.3. Diagram Alir.................................................................................... 6
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS ......................... 8
BAB 5. PENUTUP ............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Penggunaan Dana
Lampiran 2. Bukti-bukti pendukung kegiatan
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pencemaran lingkungan merupakan permasalahan penting yang kini dihadapi
oleh masyarakat. Pencemaran lingkungan ini bersumber dari berbagai limbah
dilingkungan. Limbah yang tidak terorganisir dapat menjadi penyebab utama
pencemaran lingkungan. Limbah yang paling utama dihasilkan dari aktivitas kehidupan
manusia. Hal ini berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk. Semakin tinggi
pertumbuhan penduduk, tentu semakin tinggi pula sampah-sampah ataupun limbah
yang dihasilkan.
Limbah berasal dari tempat yang beraneka ragam, mulai dari limbah rumah
tangga, limbah dari pabrik-pabrik besar dan juga limbah dari suatu kegiatan tertentu.
Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebutkan bahwa total sampah
di Indonesia mencapai 187,2 juta ton per tahun. Limbah kaca adalah salah satu bentuk
dari limbah padat. Sifat limbah kaca yang sulit terurai ke alam sehingga menghabiskan
waktu sekitar 1.000.000 tahun lamanya (U.S. National Park Sevice; Mote Marine Lab,
Sarasota, FL). Pada tahun 2008 Kementerian Negara Lingkungan Hidup Indonesia
(KNLH) menyebutkan bahwa limbah kaca adalah salah satu limbah yang paling banyak
dihasilkan yaitu sekitaas 0,7 ton per tahunnya dan itu dihasilkan oleh 26 kota-kota besar
di Indonesia. Kaca jenis float glass ini mengandung ± 60% SiO2 dan sisanya
mengandung logam lainnya. Oleh karena itu, limbah kaca dapat digunakan untuk
menjadi zeolit karena mengandung silika dan silika ini merupakan bahan penyusun
zeolit. Dengan itu penelitian ini memanfaatkan limbah kaca untuk dijadikan zeolit.
Zeolit ini berfungsi sebagai adsorben atau penjerap yang akan digunakan untuk meyerap
kandungan-kandungan non biodegradable pada limbah cair, diantaranya limbah zat
warna, pelumas bekas ataupun limbah deterjen. Oleh karena itu dibutuhkan suatu
teknolgi dimana ion-ion ini dijerap oleh suatu zat penukar ion sepert zeolit.
1.2. Rumusan Masalah

1. Apa saja kandungan berbahaya dari limbah cair?


2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi adsorpsi?
3. Bagaimana Prinsip zeolit sebagai bahan alternatif pengolah limbah?
4. Bagaimana efektivitas zeolit dalam mengadsorpsi berbagai limbah cair?
5. Bagaimana pengaruh waktu kontak terhadap laju adsorpsi?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui karakteristik zeolit sintetis sebagai adsorben dalam proses
pengolahan limbah cair.
2. Mengetahui pengaruh waktu kontak pada proses adsorpsi.
3. Mengetahui kandungan limbah cair yang dapat terserap oleh zeolit.
4. Mengetahui cara mengolah limbah kaca menjadi zeolite.
5. Mengetahui efektivitas zeolit dalam proses adsorpsi melalui persamaan-
persamaan adsorpsi isothermal.
1.4 Kegunaan
Kegunaan yang dapat diambil dari penelitian ini:
a. Bagi Penulis
Penulis dapat mengetahui proses adsorpsi terhadap variasi limbah cair
dengan zeolite sintetiklimbah kaca. Selain itu penulis juga dapat
membuat artikel dan jurnal ilmiah yang merupakan tugas wajib Program
Kreatifitas Mahasiswa sebagai mahasiswa Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah.
b. Bagi Pembaca
Penulis berharap dari hasil penelitian ini, pembaca mendapatkan
pengetahuan dan informasi tentang adsorpsi terhadap variasi limbah cair
dengan zeolite sintetik limbah kaca sehingga pembaca termotivasi untuk
meminimalisir limbah kaca dan dapat menggunakan zeolite sebagai
penjerap limbah kaca.
c. Bagi Pemerintah Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan,
pemerintah dapat segera mengawasi penggunaan bahan kimia sehingga
mengurangi pencemaran lingkungan serta mengambil langkah-langkah
untuk melestarikan tanah dan sungai dari penggunaan limbah kaca
sebagai bahan baku pembuatan zeolite.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Adsorben Zeolit Sintetik Limbah Kaca


Limbah kaca adalah salah satu bentuk dari limbah padat. Bahan utamanya
berupa pasir silika. Sifat limbah kaca yang sulit terurai ke alam, yang mana memakan
waktu sekitar 1.000.000 tahun lamanya untuk dapat terurai. Limbah kaca dapat
dimanfaatkan sebagai adsorben yang berupa zeolit. Adsorben merupakan zat padat yang
dapat menyerap komponen tertentu dari suatu fase fluida (Saragih, 2008).
Pada dasarnya adsorben dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Adsorben yang mengadsorpsi secara fisik
2. Adsorben yang mengadsorpsi secara kimia
3. Komposit adsorben yaitu adsorben yang mengadsorpsi secara kimia dan
fisika.
Zeolit limbah kaca yang dibuat berasal dari alat laboratorium yang komponen
utamanya adalah silika. Dalam penelitian sebelumnya bahwa silika dalam limbah kaca
ini disintesa dengan metode hidrotermal sehingga menjadi zeolit (Ericha dkk, 2017).
Proses pembuatan zeolit ini bergantung pada waktu tinggal hidrotermal, semakin lama
waktu tinggal pada reaktor hidrotermal, zeolit yang dihasilkan akan semakin stabil
(Wittayakun, 2008)

Gambar 2.1 Limbah Kaca


2.2. Adsorbat
Adsorbat adalah substansi dalam bentuk cair atau gas sebagai bahan yang akan
dijerap oleh adsorben. Adsorbat akan terkonsentrasi pada permukaan adsorben.
Adosrbat terdiri atas dua kelompok yaitu kelompok polar seperti air dan kelompok non-
polar seperti methanol, ethanol, dan kelompok hidrokarbon (Suzuki, 1990 dalam
Saragih 2008). Beberapa jenis adsorbat antarala lain Air sungai, limbah pelumas, air
detergen dan laimbah zat warna.
2.2.1 Air Sungai
Tingginya tingkat pembuangan sampah pada kawasan perairan atau sebut
saja pada sungai-sungai membuat air tanah atau air yang berasal dari sungai
tersebut tercemar dan tidak dapat dipergunakan untuk kebutuhan rumah tangga. Air
sungai dan air tanah kini banyak yang mengandung kadar besi (Fe) dan Timbal (Pb)
yang tinggi. Pencemaran air yang seperti ini harus diatasi karena selain akan
membahayakan lingkungan, juga akan membahayakan kesehatan manusia.
2.2.2. Limbah Zat Warna
Zat warna adalah senyawa yang dipergunakan dalam bentuk larutan atau
dispersi pada suatu bahan lain sehingga dapat menghasilkan suatu warna. Sekitar
10.000 jenis pewarna digunakan pada industri tekstil dan lebih dari 105 ton bahan
pewarna diproduksi setiap tahunnya. Limbah zat warna merupakan salah satu
limbah non-biodegradable. Oleh karena itu dibutuhkan pengolahan yang tepat
untuk setiap jenis limbah zat warna. Beberapa cara konvensional dari pengolahan
limbah cair sudah diterapkan seperti koagulasi, flokulasi, klorinasi, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, kini akan digunakan metode adsorpsi untuk
memodifikasiberbagai metode yang telah ada.
2.2.3. Limbah Pelumas Bekas
Dari berbagai macam jenis limbah, terdapat pula yang dinamakan limbah
B3 yang merupakan salah satu limbah yang harus mendapatkan perhatian khusus
tentang cara mengolahnya sebelum dibuang ke lingkungan. Salah satu jenis limbah
cair B3 adalah limbah pelumas bekas. Pelumas bekas mengandung logam berat,
kotoran seperti abu, aspal, air, an pengotor lain yang terbentuk didalam mesin
selama proses pelumasan. Kontaminan dalam limbah pelumas ini merupakan bahan
non-biodegradable yang membahayakan lingkungan. Oleh karena itu untuk
mengurangi kandungan logam berbahaya dalam limbah pelumas bekas dapat
digunakan metode adsorpsi oleh zeolite sintetik limbah kaca yang akan dibuat.
2.2.4. Limbah Deterjen
Salah satu komponen limbah rumah tangga yang dapat merusak lingkungan
terutama perairan adalah air limbah deterjen. Deterjen adalah surfaktan anionik
yang berasal dari derivat minyak nabati atau minyak bumi. Umumnya deterjen
mengadung beberapa bahan utama, yaitu Natrium Dodecyl Benzene Sulfonat
(NaDBS) dan Sodium Tipolyphospat (STPP) dimana kedua bahan tersebut sulit
untuk didegradasi secara alamiah (Sumarno dkk, 1996 dalam Suastuti 2015) .
Kandungan-kandungan ini membuat terjadinya eutrofikasi yang akan berpengaruh
terhadap keadaan ekosistem di perairan tersebut (Sa’adah, 2009 dalam Suastuti dkk,
2015). Metode adsorpsi diharapkan cocok untuk mengurangi kontaminan yang
diakibatkan oleh limbah deterjen yang dapat mencemarkan lingkungan perairan.
Dengan menjerap kandungan deterjen oleh suatu adsorben berupa zeolite sintetik
limbah kaca yang merupakan alternatif penjerap yang dibuat dengan memanfaatkan
limbah kaca tak terpakai.

Gambar 2.2 Limbah Deterjen


2.3. Proses
2.3.1. Adsorpsi
Adsorpsi adalah suatu proses yang terjadi ketika fluida cairan maupun gas
terikat pada suatu padatan atau cairan (adsorben) dan kemudian membentuk suatu
lapisan tipis atau film (adsorbant) pada permukaannya. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi adsrobsi diantaranya adalah luas permukaan adsorbat, kecepatan
pengadukan, pH, waktu kontak, konsentrasi adsorbat, temperatur dan jenis
adsorbat.
Menurut Treyball (1981) terdapat dua tipe adsorpsi, yaitu adsorpsi fisis dan
adsorpsi kimia.
 Adsorpsi fisika menganut hukum Van der Waals yang merupakan gaya tarik
menarik antar molekul benda padat dengan zat yang diserap.
 Adsorpsi kimia sendiri merupakan peristiwa pertukaran antara elektrolit dalam
padatan dengan elektrolit dalam limbah.
2.3.2. Filtrasi
Filtrasi adalah suatu proses dalam memisahkan anatara solid-liquid dengan
menggunakan media penyaring yang memungkinkan liquid tersebut melewatinya.
Faktor yang mempengaruhi efisiensi penyaringan:
1. Diameter solid yang akan disaring
2. Media penyaring tergantung dengan ukuran diameter lubang saringan.
3. Suhu akan mempengaruhi kecepatan reaksi-reaksinya.
4. Waktu kecepatan penyaringan lebih banyak terhadap masa operasi saringan.
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian


 Tempat Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analis, Jurusan Teknik
Kimia FT-UMJ dan Pusat Penelitian Fisika LIPI.
 Waktu Penelitian dilakukan selama 4 bulan mulai dari bulan April sampai
dengan Juli 2019.
3.2. Alat dan Bahan
Pada penelitian ini bahan-bahan dan alat yang diperlukan untuk membantu
keberlangsungan penelitian adalah sebagai berikut:
Alat
1. Beaker Glass 9. Batang Pengaduk
2. Hotplate Stirrer 10. LabuUkur 100 ml; 200 ml
3. Pemanas Listrik Ultrasound 11. Cawan Platina
4. Pemanas Listrik Microwave 12. Ayakan Mesh 80-100
5. Kerta Saring Whatmann no.41 13. Erlenmeyer
6. Gelas Ukur 14. Reaktor Hidrotermal
7. Stopwatch 15. Alat Uji (BET, AAS, SEM, XRD)
8. Pipet Tetes
Bahan
1. Serbuk Limbah Kaca 5. Limbah Pelumas Bekas
2. Natrium Hidroksida 6. Limbah Air Sungai
3. Alumina Hidroksida 7. Limbah Deterjen
4. Limbah Zat Warna

3.3. Rancangan Prosedur


3.3.1. Pembuatan Zeolit Limbah Kaca
Limbah bahan kaca dibersihkan dan dikeringkan . Lalu didestruksi hingga
halus dan diayak dengan ayakan 80 dan 100 mesh. Sebanyak 50 gram serbuk
kaca halus ditambahkan dengan 150 ml NaOH konsesntrasi 3,5 M. Kemudian
dimasukkan kedalam ultrasonic bath untuk memyempurnakan reaksi. Lalu
dimasukkan ke dalam microwave hingga air menguap. Selanjutnya ditambahkan air
sebanyak 150 ml , lalu diaduk dengan magnetic stirrer pada 100℃. Serbuk natrium
aluminat di larutkan dengan NaOH 150 ml dan 3,5 M agar terbentuk larutan natrium
alumina, lalu diaduk. Kemudian natrium silica sebanyak 20 gram dicampuran dengan
larutan natrium alumina dan dimasukkan ke dalam reaktor hidrotermal dengan suhu
130⁰C dan waktu 3 jam. Setelah itu dikeluarkan dan didiamkan ± 1 jam. Larutan
tersebut diaktivasi dan dikalsinasi pda suhu 130 ℃ selama 4,5 jam.

3.3.2. Proses Adsorpsi


Zeolit kering yang telah jadi ditimbang sebanyak 3,5 gram untuk 4 sampel
limbah cair. Campurkan zeolit sintetis limbah kaca dengan 150 ml limbah cair yang
berbeda-beda (limbah air sungai, limbah cair zat warna, limbah deterjan, dan limbah
pelumas bekas). Adsropsi dengan magnetic strirrer pada hot plate selama ± 30 menit.
Filtrasi larutan limbah cair yang telah di adsorpsi. Analisa limbah cair yang telah di
adsorpsi.

3.4. Metode Analisa


3.4.1. Analisa Karakteristik Zeolit
Untuk mengetahui karakteristik zeolit yang dihasilkan, sampel diuji dengan alat
XRD (X – Ray Difraction). Metode X-Ray Difraction adalah suatu metode untuk
mencatat difraksi sampel polikristal. Nilai difraksi sinar-X untuk menentukan jenis
struktur kristalnya. Selain itu digunakan juga metode SEM (Scanning Electron
Microscope) yang sangat cocok digunakan dalam situasi yang membutuhkan
pengamatan permukaan kasar dengan pembesaran berkisar antara 20 kali sampai
50.000 kali.
3.4.2. Penentuan Laju Adsorpsi
Untuk analisa laju adsorpsi dari zeolit sintetik limbah kaca terhadap limbah cair
sebagai adsorbat digunakan uji BET (Bruner Emmet Teller) yang biasanya
digunakan untuk mengetahui area permukaan aktif pada suatu material. Pengujian
BET dilakukan dengan menggunakan alat Quantachrome iQ. Selain itu diperlukan
pula uji lainnya yaitu analisa uji AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) ini
digunakan untuk analisa kandungan logam yang relatif sederhana, selektif dan sangat
sensitif.

3.4.3. Persamaan Analisa


 Langmuir Langmuir mengemukakan bahwa mekanisme adsorpsi yang terjadi
adalah sebagai berikut: A + S → AS, dimana A adalah molekul gas dan S
adalah permukaan adsorpsi.
x k 1 .C
=
m 1+k 2 . C
 Freundlich Isoterm ini berdasarkan asumsi bahwa adsorben mempunyai
permukaan yang heterogen dan tiap molekulnya mempunyai potensi
penyerapan yang berbeda-beda.
1
x
=k C n
m
Keterangan Rumus:
x = Banyaknya zat terlarut yang teradsorpsi (mg).
m = Massa dari adsorben (mg).
C = Konsentrasi dari adsorbat yang tersisa dalam kesetimbangan
k = Konstanta adsoben pada temperature tertentu.
n = Konstanta adsorbat pada temperature tertentu
3.5. Diagram Alir
3.5.1. Pembuatan Zeolit Sintetik

Limbah Kaca 50 gram

Dekstruksi pada 80-100 mesh

Pelarutan dengan 150 ml NaOH dengan konsetrasi 3,5 M

Natrium Aluminat

Pereaksikan dengan Reaktor Hidrotermal 130̊C dan waktu 4,5 jam

Zeolit sintetik Analisa zeolit:


limbah kaca  Uji XRD
 Uji SEM

3.5.2. Proses Penjerapan

Zeolit Sintetik 3,5 gram untuk setiap limbah


cair
Adsorbat:
 Limbah Air Sungai
 Limbah Deterjen
 Limbah Pelumas
Bekas Adsorps
 Limbah Zat Warna i

Filtrasi

Analisa adsorpi:
Adsorbat  Uji AAS
teradsorpsi  Analisa Freundlich
dan Langmuir
BAB 4
HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS
4.1. Hasil Yang Dicapai
a. Hasil Uji Kandungan Zeolit Sintetik (Uji FTIR dan Uji XRD)
0.28
0.70
zeolit komersial_2019-07-02t16-54-22(1) zeolit sintetik limbah kaca_2019-07-02t17-03-31(1)

861.114 5.003
0.26
0.65

1007.480 27.974

1393.200 -2.250
0.24

659.396 0.345
1428.470 1.182

959.085 6.271
0.60

685.330 0.954
0.22
0.55
0.20

900.679 0.366

731.038 0.855
0.50
0.18
0.45
0.16
0.40
0.14

Absorbance
Absorbance

0.35
0.12

3244.480 7.682

2974.760 3.391
0.30

793.045 0.640
0.10

1653.278 0.399
0.25
0.08

0.06 0.20
2882.997 0.031

0.04 1615.512 0.177 0.15

0.02 0.10

0.00 0.05

-0.02 0.00

3800 3600 3400 3200 3000 2800 2600 2400 2200 2000 1800 1600 1400 1200 1000 800 600 3800 3600 3400 3200 3000 2800 2600 2400 2200 2000 1800 1600 1400 1200 1000 800 600
Wavenumber Wavenumber

(a) (b)

(c) (d)

1. Draft artikel berupa jurnal yang berjudul “ADSORPSI TERHADAP


VARIASI LIMBAH CAIR DENGAN ZEOLIT SINTETIK LIMBAH
KACA” yang hanya tinggal menunggu hasil uji sampel setiap produk untuk
dipublikasi. Target akan dipublikasi pada Prosiding Seminar Nasional Sains
dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Jakarta 2019 pada Oktober 2019
dan saat ini sudah dalam bentuk draft
2. Produk yang dihasilkan pada penelitian ini sudah siap untuk uji area surface
dan uji adsorpsi.

12
BAB 5
PENUTUP

13
DAFTAR PUSTAKA
Adryani, R. dan Maulida. 2014. Pengaruh Ukuran Partikel Dan Komposisi Abu
Sekam Padi Hitam Terhadap Sifat Kekuatan Tarik Komposit Poliester
Tidak Jenuh. Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 3, No. 4.
Fathanah, Umi. 2011. Kualitas Papan Komposit Dari Sekam Padi Dan Plastik
HDPE Daur Ulang Menggunakan Maleic Anyhidride (MAh) Sebagai
Compatibilizer. Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan Vol. 8, No. 2, hal.
53 – 59. ISSN 1412-5064.
Fitrianto. F.D., Estriyanto. Y., Harjanto, B.. 2013. Pemanfaatan Serbuk Tongkol
Jagung Sebagai Alternatif Bahan Friksi Kampas Rem Non-Asbestos Sepeda
Motor. Jurnal teknik Mesin FKIP.
Nuryetti, Hermansyah, H., dan Nasikin, M.. 2012. Bionanokomposit: Peluang
Polimer Alami Sebagai Material Baru Semikonduktor. Jurnal Riset Industri
Vol. VI No. 1.
Prasetya, H.A.. 2016. Pengaruh Silika Dari Abu Sekam Padi Sebagai Bahan
Substitusi Asbes Untuk Pembuatan Kampas Rem Menggunakan Bahan
Karet Alam. Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet dan Plastik Ke-5.
Yogyakarta.

14
Lampiran 1. Penggunaan Dana
Harga
Harga Satuan
No. Material Kuantitas Keseluruhan Keterangan
(Rp)
(Rp)
1 Sewa Laboratoirum 1 Rp 1,000,000.00 Rp 1,000,000.00 Beli
2 Kertas Saring 1 Rp 25,000.00 Rp 25,000.00 Beli
3 Cawan 1 Rp 30,000.00 Rp 30,000.00 Beli
4 Corong 1 Rp 30,000.00 Rp 30,000.00 Beli
5 Erlenmeyer Herma 1 Rp 35,000.00 Rp 35,000.00 Beli
6 Erlenmeyer Iwaki 1 Rp 65,000.00 Rp 65,000.00 Beli
7 Beaker Glass 250 ml 2 Rp 55,000.00 Rp 110,000.00 Beli
8 Spatel logam 2 Rp 8,000.00 Rp 16,000.00 Beli
9 Limbah Kaca Laboratorium 2 Rp 30,000.00 Rp 60,000.00 Beli
10 Natrium Hidroksida (NaOH) 500 Rp 467,000.00 Rp 467,000.00 Beli
11 Alumina Hidroksida (AlOH2) 1 Rp 850,000.00 Rp 850,000.00 Beli
12 Natrium Silika 1 Rp 95,000.00 Rp 95,000.00 Beli
13 Pewarna Makanan 1 Rp 5,000.00 Rp 5,000.00 Beli
13 Pot Steril 1 Rp 35,000.00 Rp 35,000.00 Beli
14 Transportasi 1 Rp 20,000.00 Rp 20,000.00 Beli
15 Magnetic Stirrer 2 Rp 40,000.00 Rp 80,000.00 Beli
16 Kertas Saring Whatman No.41 1 Rp 331,500.00 Rp 331,500.00 Beli
17 SEMRESTEK PANCASILA 1 Rp 500,000.00 Rp 750,000.00 Beli
2019
18 Uji FTIR 3 Rp. 50.000,00 Rp. 150.000,00 Uji
19 Uji XRD 2 Rp. 250.000,00 Rp. 500.000,00 Uji
20 Print Dokumen Monev - Rp. 43.400,00 Rp. 43.400,00 Beli
21 Print Poster Monev 1 Rp. 18.500,00 Rp. 18.500,00
20. Transportasi monev 4 Rp. 35.000,00 Rp. 140.000,00 -
21 Botol 2 Rp. 75.000,00 Rp. 150.000,00 Beli
21 Uji ICP 5 Rp. 121.000,00 Rp. 968.000,00 Uji
22 Jasa Pengiriman 1 Rp. 170.000,00 Rp. 170.000,00 -
23 Uji AAS 2 Rp. 350.000,00 Rp. 700.000,00 -
24 Jasa Pengiriman 1 Rp. 170.000,00 Rp. 170.000,00 -
Total Jumlah Keseluruhan Rp 7.014.400.00

Lampiran 2. Bukti-bukti Pendukung Kegiatan

15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Nota Pembelian Alat, Bahan, dan Pengujian

25
26
27
28
29
30
31
32

Anda mungkin juga menyukai