Kekuatan

Responden untuk survei 1998 (Archer & Newsom, 2000) juga diminta untuk membuat daftar apa yang
mereka lihat sebagai kekuatan instrumen baru. Di antara dokter yang merespons, pasien kekuatan yang
paling sering disebutkan adalah Kemampuan MMPI-A untuk memberikan deskripsi klinis yang
komprehensif untuk remaja (Archer & Newsom, 2000). MMPI-A menilai berbagai gejala dan area kerja,
dan ini jelas salah satunya keunggulan utamanya. Dokter juga mengakui nilai normatif yang diperbarui
sampel (Archer & Newsom, 2000). Ini norma representatif secara nasional, dan mereka termasuk
populasi minoritas. Namun, sebagaimana disebutkan sebelumnya, ada beberapa kekurangan. Tingkat
pendidikan orang tua tinggi, dan jumlah aktual remaja dari kelompok minoritas kecil. Semua sama,
sampel normatif memenuhi standar kontemporer untuk instrumen penilaian dan merupakan perbaikan
nyata status norma remaja untuk MMPI. Dokter yang menanggapi survei mencatat kemudahan
administrasi dan kesehatan psikometri sebagai dua lanjut kekuatan. Banyak skala yang lebih baru,
terutama skala konten, memiliki konsistensi internal yang sangat baik. Meski tidak disebutkan oleh
dokter, aset utama lain dari MMPI-A adalah kemampuan untuk memeriksa bias tanggapan dan
mengevaluasi validitas profil. Itu MMPI-A termasuk skala validitas itu adalah kekuatan dengan MMPI,
yaitu, F, L, dan K. Selanjutnya, VRIN baru dan Timbangan TRIN menunjukkan janji untuk mengidentifikasi
tanggapan yang tidak konsisten atau kecenderungan untuk acquiescent menanggapi nonacquiescent.

Terakhir namun tidak kalah pentingnya adalah kekuatan dari Yayasan MMPI-A di MMPI dan basis
penelitian yang diberikan oleh beberapa dekade MMPI investigasi. Seperti Archer (1997b)
menyimpulkan, meskipun MMPI-A tidak langsung replika MMPI, tingkat kesamaan antara instrumen
memungkinkan satu menggeneralisasi temuan penelitian selama beberapa dekade dari MMPI ke MMPI-
A. Begitulah bahwa banyak deskriptor dan korelasi yang terkait dengan skala klinis MMPI-A berasal dari
kombinasi penelitian dengan MMPI-A serta berbagai penelitian dengan MMPI.

Kelemahan

Sementara pondasi MMPI-A dalam MMPI adalah salah satu kekuatan terbesarnya, ia sekaligus
merupakan salah satu kewajibannya. dalam upaya untuk mendapatkan konsistensi sebanyak mungkin,
sebagian besar skala klinis dasar dipertahankan dengan sedikit modifikasi. Akibatnya, beberapa dari skala
ini bukti konsistensi internal yang rendah, terutama ketika dinilai oleh standar saat ini (Black, 1994).
Selain itu, banyak item ditemukan pada lebih dari satu skala, dan ini, pada gilirannya, berkontribusi pada
korelasi yang lebih tinggi di antara skala. Korelasi tinggi ditemukan di antara beberapa skala klinis, serta
antara beberapa konten dan skala klinis. Kedua masalah ini dapat menyebabkan ketidakpastian dan
kebingungan dalam proses interpretasi. Juga, seperti yang ditunjukkan Claiborn (1995) keluar,
peningkatan pada skala 5 sulit untuk ditafsirkan karena sedikit dan berkorelasi bertentangan yang
ditemukan di seluruh studi. Keterbatasan lain dari MMPI-A disorot dalam baru-baru ini artikel oleh
Archer, Handel, dan Lynch (2001). Para penulis ini memeriksa kemampuan MMPI-A item untuk
membedakan antara sampel normatif dan klinis. Archer dan rekan menemukan bahwa sejumlah besar
item pada skala dasar dan konten lakukan tidak menunjukkan tingkat diferensial dukungan antara klinis
dan normatif kelompok. Ini bisa menjadi salah satu penjelasan untuk persentase WNL dasar yang relatif
tinggi profil untuk remaja yang menerima mental pelayanan kesehatan. Menurut Archer et al. hanya dua
timbangan dengan mayoritas item yang melakukan diskriminasi secara efektif adalah Pd skala dan skala
konten, A-fam. Selain itu, Alperin dan rekan (1996) menemukan bahwa prosedur koreksi K maupun a
pengurangan nilai T-score kritis dari 65 hingga 60 meningkatkan tingkat klasifikasi antara sampel
normatif dan sampel klinis. Jelas, temuan ini sensitivitas terbatas dalam mengidentifikasi patologi remaja
tampaknya merupakan tanggung jawab yang signifikan untuk MMPI-A dan memerlukan penyelidikan
lebih lanjut.