Anda di halaman 1dari 9

CONTOH PROPOSAL MENGGUNAKAN PENDEKATAN TERRY (1975)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Judul Proposal

Perkemahan Sabtu-Minggu (Persami) Gerakan Pramuka SD Negeri 06 Nanga

Sasak.

B. Tujuan Kegiatan

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Melatih kedisiplinan dan etos kerja siswa-siswi SD Negeri 06 Nanga Sasak.

3. Memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar kepramukaan kepada

anggota gerakan pramuka gugus depan SD Negeri 06 Nanga Sasak.

4. Melatih dan membiasakan anggota gerakan pramuka gugus depan SD

Negeri 06 Nanga Sasak untuk hidup dan belajar mandiri di alam terbuka.

5. Menumbuhkan semangat untuk berkembang kepada anggota gerakan

pramuka gugus depan SD Negeri 06 Nanga Sasak sebagai kader penerus

bangsa untuk menyongsong perubahan zaman.

C. Tema Kegiatan

“Melalui Persami Mewujudkan Pribadi yang Berani, Mandiri dan Berbudi”.

D. Waktu dan Tempat

Hari/tanggal : Sabtu, 18 Mei 2019-Minggu, 20 Mei 2019.

Pukul : 13.00 WIB-selesai.

Tempat : Halaman Sekolah SD Negeri 06 Nanga Sasak.


E. Materi Kegiatan

1. PBB.

2. Sandi morse dan semaphore.

3. Renungan malam.

4. Mengenali cuaca dan tanda-tanda alam.

5. Mendirikan tenda.

6. Pengenalan bivak.

7. Pentas seni.

8. Pengenalan dan penggunaan kompas.

9. Olahraga.

10. Outbond.

F. Susunan Panitia

1. Pelindung:

1) Kamabigus SD Negeri 06 Nanga Sasak: Sariaman, S. Pd..

2. Penasihat:

1) Waka kesiswaan: Hadiawati, S.Pd.

3. Pembina gudep:

1) Yuliana Mubesti, S.Pd.

4. Pelaksana kegiatan:

1) Anggota Pramuka SD Negeri 06 Nanga Sasak kelas VI (10 orang).

G. Peserta

Siswa-siswi kelas IV, V dan VI SD Negeri 06 Nanga Sasak yang terdiri dari 3

kelas dengan rincian 18 orang laki-laki dan 25 perempuan.


BAB II
SUSUNAN ACARA DAN PEMBIAYAAN

A. Susunan acara

Sabtu, 18 Mei 2019.


13.00-13.30 WIB: peserta datang.
13.30-14.00 WIB: check in peserta pendamping.
14.00-14.30 WIB: upacara pembukaan.
14.30-15.30 WIB: pendirian tenda.
15.30-16.00 WIB: ishoma.
16.00-17.00 WIB: PBB.
17.00-18.00 WIB: materi/kegitan I.
18.00-19.00 WIB: giat pribadi dan ishoma.
19.00-20.00 WIB: materi/kegitan II.
20.00-20.30 WIB: acara api unggun.
20.30-22.00 WIB: pentas seni.
22.00-03.00 WIB: renungan.
03.00-04.00 WIB: istirahat malam
Minggu, 19 Mei 2019.
04.00-05.00 WIB: sholat subuh dan bersih diri.
05.00-05.30 WIB: olahraga.
05.30-07.30 WIB: bersih diri dan makan pagi.
07.30-09.30 WIB: outbond.
09.30-11.00 WIB: materi/kegiatan III.
11.00-12.30 WIB: materi/kegiatan IV.
12.30-13.30 WIB: ishoma.
13.30-15.00 WIB: materi/kegiatan V
15.00-16.00 WIB: packing dan upacara penutupan.
16.00-17.00 WIB: sayonara.
B. Anggaran Dana

1. Transport pemateri : 3 orang x @ Rp 50.000 = Rp 150.000

2. Transport guru pendamping : 4 orang x @ Rp 50.000 = Rp 200.000

3. P3K : Rp 50.000 = Rp 50.000

4. Air mineral : 6 dus x Rp 15.000 = Rp 90.000

5. Konsumsi peserta : 100 x Rp 5.000 x 6 = Rp 3.000.000

6. Konsumsi pemateri : 3 x Rp 10.000 x 6 = Rp 180.000

7. Konsumsi guru pendamping : 4 x Rp 10.000 x 6 = Rp 240.000

8. Konsumsi panitia : 15 x Rp 5.000 x 6 = Rp 450.000

9. Snack : Rp 200.000 = Rp 200.000

10. Minyak tanah (api unggun) : 2 liter x Rp 15.000 = Rp 30.000

11. Lilin : 5 pack x Rp 5.000 = Rp 25.000

12. Kebutuhan tak terduga : Rp 100.000 = Rp 100.000

Total : = Rp 4.715.000
BAB III
PENUTUP

Demikian Proposal ini dibuat sebagai bahan acuan kerja panitia guna suksesnya

acara yang dilaksanakan, besar harapan kami atas perhatian, kepedulian kepada

panitia, baik berupa moril maupun materil. Atas bantuan dan partisipasi dari semua

pihak kami ucapkan terima kasih.

Nanga Sasak, 13 Mei 2019


Kepala UPTD Wilayah I Nanga Pinoh Ketua Panitia

(......................................) HADIAWATI, S. Pd.


NIP. NIP.

Menyetujui :
Camat Sayan

(...............................)
TEORI MANAJEMEN MENURUT GEORGE R. TERRY

George R. Terry dalam buku Principles of Management (Sukarna, 2011:3), juga


menyatakan bahwa management is the accomplishing of a predetemined
obejectives through the efforts of otherpeople atau manajemen adalah pencapaian
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan melalui atau bersama-sama usaha orang lain.
Manajemen sangat penting bagi setiap aktivitas individu atau kelompok dalam
organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen berorientasi pada
proses (process oriented) yang berarti bahwa manajemen membutuhkan sumber
daya manusia, pengetahuan, dan keterampilan agar aktivitas menjadi lebih efektif
atau dapat menghasilkan tindakan dalam mencapai kesuksesan. Oleh sebab itu,
tidak akan ada organisasi yang akan sukses apabila tidak menggunakan manajemen
yang baik. (Torang, 2013: 165). Berdasarkan pengertian diatas, saya berpendapat
bahwa yang dimaksud dengan Manajemen adalah ilmu mengatur proses untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya guna mencapai hasil yang
sesuai.
Fungsi Manajemen
George R. Terry,1958 dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011:
10) membagi empat fungsi dasar manajemen,
yaitu Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating (Pelaksa
naan) dan Controlling (Pengawasan). Keempat fungsi manajemen ini disingkat
dengan POAC.
Planning (Perencanaan)
George R. Terry dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011: 10)
mengemukakan tentang Planning sebagai berikut, yaitu “Planning is the selecting
and relating of facts and the making and using of assumptions regarding the future
in the visualization and formulation to proposed of proposed activation believed
necesarry to accieve desired result”.
“….Perencanaan adalah pemilih fakta dan penghubungan fakta-fakta serta
pembuatan dan penggunaan perkiraan-perkiraan atau asumsi-asumsi untuk masa
yang akan datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-
kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.”
Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian tidak dapat diwujudkan tanpa ada hubungan dengan yang lain dan
tanpa menetapkan tugas-tugas tertentu untuk masing-masing unit. George R. Terry
dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011: 38) mengemukakan
tentang organizing sebagai berikut, yaitu “Organizing is the determining, grouping
and arranging of the various activities needed necessary forthe attainment of the
objectives, the assigning of the people to thesen activities, the providing of suitable
physical factors of enviroment and the indicating of the relative authority delegated
to each respectives activity.
“…Pengorganisasian ialah penentuan, pengelompokkan, dan penyusunan macam-
macam kegiatan yang dipeelukan untuk mencapai tujuan, penempatan orang-orang
(pegawai), terhadap kegiatan-kegiatan ini, penyediaan faktor-faktor physik yang
cocok bagi keperluan kerja dan penunjukkan hubungan wewenang, yang
dilimpahkan terhadap setiap orang dalam hubungannya dengan pelaksanaan setiap
kegiatan yang diharapkan.
Terry (Sukarna, 2011: 46) juga mengemukakan tentang azas-azas organizing,
sebagai berikut, yaitu :

1. The objective atau tujuan.


2. Departementation atau pembagian kerja.
3. Assign the personel atau penempatan tenaga kerja.
4. Authority and Responsibility atau wewenang dan tanggung jawab.
5. Delegation of authority atau pelimpahan wewenang.
Actuating (Pelaksanaan /Penggerakan)
Menurut George R. Terry dalam bukunya Principles of Management (Sukarna,
2011: 82) mengatakan bahwa
Actuating is setting all members of the group to want to achieve and to strike to
achieve the objective willingly and keeping with the managerial planning and
organizing efforts.
“….Penggerakan adalah membangkitkan dan mendorong semua anggota kelompok
agar supaya berkehendak dan berusaha dengan keras untuk mencapai tujuan dengan
ikhlas serta serasi dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian dari
pihak pimpinan.
Definisi diatas terlihat bahwa tercapai atau tidaknya tujuan tergantung kepada
bergerak atau tidaknya seluruh anggota kelompok manajemen, mulai dari tingkat
atas, menengah sampai kebawah. Segala kegiatan harus terarah kepada sasarannya,
mengingat kegiatan yang tidak terarah kepada sasarannya hanyalah merupakan
pemborosan terhadap tenaga kerja, uang, waktu dan materi atau dengan kata lain
merupakan pemborosan terhadap tools of management. Hal ini sudah barang tentu
merupakan mis-management.
Tercapainya tujuan bukan hanya tergantung kepada planning dan organizing yang
baik, melainkan juga tergantung pada penggerakan dan pengawasan. Perencanaan
dan pengorganisasian hanyalah merupakan landasan yang kuat untuk adanya
penggerakan yang terarah kepada sasaran yang dituju. Penggerakan
tanpa planning tidak akan berjalan efektif karena dalam perencanaan itulah
ditentukan tujuan, budget, standard, metode kerja, prosedur dan program.
(Sukarna, 2011: 82-83).
Faktor-faktor yang dierlukan untuk penggerakan yaitu:

1. Leadership (Kepemimpinan)
2. Attitude and morale (Sikap dan moril)
3. Communication (Tatahubungan)
4. Incentive (Perangsang)
5. Supervision (Supervisi)
6. Discipline (Disiplin).
Controlling (Pengawasan)
Control mempunyai perananan atau kedudukan yang penting sekali dalam
manajemen, mengingat mempunyai fungsi untuk menguji apakah pelaksanaan
kerja teratur tertib, terarah atau tidak. Walaupun planning, organizing,
actuating baik, tetapi apabila pelaksanaan kerja tidak teratur, tertib dan terarah,
maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai. Dengan
demikian control mempunyai fungsi untuk mengawasi segala kegaiatan agara
tertuju kepada sasarannya, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Untuk melengkapi pengertian diatas, menurut George R. Terry (Sukarna, 2011:
110) mengemukakan bahwa Controlling, yaitu:
Controlling can be defined as the process of determining what is to accomplished,
that is the standard, what is being accomplished. That is the performance,
evaluating the performance, and if the necessary applying corrective measure so
that performance takes place according to plans, that is conformity with the
standard.
“…Pengawasan dapat dirumuskan sebagai proses penentuan apa yang harus dicapai
yaitu standard, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan,
dan bilaman perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai
dengan rencana, yaitu selaras dengan standard (ukuran).
Terry (Sukarna, 2011: 116), mengemukakan proses pengawasan sebagai berikut,
yaitu:

1. Determining the standard or basis for control (menentukan standard atau


dasar bagi pengawasan)
2. Measuring the performance (ukuran pelaksanaan)
3. Comparing performance with the standard and ascerting the difference, it
any (bandingkan pelaksanaan dengan standard dan temukan jika ada
perbedaan)
4. Correcting the deviation by means of remedial action (perbaiki
penyimpangan dengan cara-cara tindakan yang tepat).

Anda mungkin juga menyukai