Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

GEOKIMIA DASAR

APLIKASI KELIMPAHAN MAJOR ELEMENT DAN


TRACE ELEMENT

Disusun Oleh:
Dimas Anas Hakim 21100113130081
Mahira Anaqah Huwaina 21100113130086
Ramadhika Abiyoga 21100113140070

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG
SEPTEMBER 2016
GEOKIMIA PETROLOGI

1. Major Element
Major Element adalah unsur yang umum ditemui pada kerak bumi. Unsur
atau element ini sebagian besar bersifat oksidator, sehingga dikenal juga
sebagai Oksida utama. Beberapa unsur yang termasuk kedalam unsur major
adalah :
Tabel 1. Beberapa Unsur Mayor (Winter,2001)

Kegunaan dari keterdapatan dan komposisi major element adalah


menentukan komposisi magma, jenis batuan, geokimia batuan, lokasi
pembentukan batuan dan tatanan tektonik, umumnya komposisi batuan yang
berhasil dianalisa, dimasukkan kedalam klasifikasi yang dibuat oleh Peccerilo
dan Taylor (1976) dalam Rollinson (1993) yang didasarkan atas presentase
K2O dan SiO2. Berikut ini adalah analisis kimia unsur major pada beberapa
batuan beku:
Tabel 2. Unsur mayor beberapa batuan beku (Winter,2001).
2. Trace Element
Trace Element atau unsur jejak adalah unsur yang keterdapatannya pada
kerak bumi sangat sedikit, + <0.1%. Keterdapatan trace element tidak selalu
terjadi, umumnya hanya dalam ppm atau ppb. Beberapa unsur kadang dapat
menjadi major element dalam kelompok batuan, namun dapat juga menjadi
trace elements pada kelompok batuan lainnya. Pengayaan unsur tertentu dapat
menunjukkan pengaruh dari maturitas busur atau kerak yang menunjam.
Kegunaan trace element lainnya adalah :
- Variasi dari diagram menggambarkan kristalisasi, asimilasi dari batuan
- Identifikasi asal atau batuan yang terlibat pada proses peluluhan
sebagian atau kristalisasi.

Gambar 1. Korelasi element dengan indicator petrogenesa (Winter,2001)


- Identifikasi Paleotektonik

Gambar 2. Korelasi unsur Ti, Zr, Y, MnO, P2O5, dan Cr dengan tatanan tektonik
(Winter, 2001).

Gambar 3. Klasifikasi batuan granitoid berdasarkan tatanan tektonik. (Pitcher,1983).


Unsur jejak batuan dapat dianalisis dengan metode geokimia lalu
di plot pada spider plot. Berikut ini contoh keterdapatan trace elements
pada batuan Riolit.
Tabel 3. Komposisi trace elements pada batuan Riolit (Nirmala dkk, 2016).

3. Harker Diagram
Harker diagram adalah diagram tertua yang ditemukan oleh Harker pada
1909, diagram ini menunjukkan plot elemen oksida dengan unsur SiO2. SiO2
dipilih karena merupakan unsur yang paling banyak ditemui sebagai oksida
pada batuan beku dalam variasi komposisi yang luas. Diagram ini
menunjukkan evolusi magma berdasarkan keterdapatan unsur major. Hasil plot
pada diagram ini kemudian dikorelasikan dan dibuat trend (arah), untuk
melihat pola evolusi magma. Berikut ini adalah contoh Harker diagram.

Gambar 4. Variasi diagram Harker (1909) dalam Clarke (1992 ) mewakili batuan
beku granit daerah Batuconggo, Sulawesi Barat. (Edwin dkk, 2014).
Gambar 5. Harker Diagram Unsur Mayor pada daerah Crater Lake, USA.
(Winter,2001).

4. Spider Plot
Spider plot atau diagram spider adalah diagram garis yang menunjukan
hubungan konsentrasi antar unsur – unsur jejak terpilih pada suatu batuan
setelah batuan tersebut dibagi terlebih dahulu berdasarkan konsentrasi masing
– masing unsur tersebut. Pembagian unsur – unsur tersebut didasari dari
komposisi asal magma yang membentuk batuan.

Gambar 6. Kandungan major elements granit (Edwin dkk,2014)


5. Studi Kasus
Studi kasus diambil dari makalah berjudul Petrologi dan Geokimia
Batuan Granitik daerah Buttu Coggo Kecamatan Polewali Kabupaten
Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat : Implikasinya Terhadap
Keberadaan Unsur Radioaktif pada makalah ini dilakukan pengambilan 12
buah sampel batuan granitic yang peenyebaran batuannya dapat dikatan
mencakup keseluruhan daerah penelitian. Tujuan dilakukannya penelitian
untuk mengetahui karakteristik batuan granit pada daerah ini beserta jenis, tipe
dan mineral radioaktif yang terdapat pada batuan granit di daerah penelitian.
Dilakukannya analisis geokimia menggunakan 3 conto batuan, dengan
batasan hanya untuk mengetahui major elements dan trace elements yang
terdapat pada granit di daerah ini.

Tabel 4. Komposisi major elements pada 3 conto granit


Tabel 5 Komposisi trace elements pada 3 conto granit
Dari keberadaan major elements dan trace elements pada 3 conto
batuan tersebut, dibuat grafik dengan menggunakan spider plot, sehingga
dihasilkan hasil seperti ini :

Gambar 7. Kandungan major elements granit

Gambar 8. Kandungan trace elements pada granit


DAFTAR PUSTAKA

Edwin, Maulana, Kaharudin.2014. Petrologi dan Geokimia Batuan Granitik


Daerah Buttu Conggo Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar
Provinsi Sulawesi Barat : Implikasinya terhadap keberadaan unsur
radioaktif. Departemen Teknik Geologi. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Hunt. 2006. Whole Rock Geochemistry.
Nirmala, Kaharudin, Irfan. 2016. Analisa Geokimia Riolit Kubah Lava Daerah
Bulu Batuara Kecamatan Watangpulu Kabupaten Sidrap Provinsi Sulawesi
Selatan. Departemen Teknik Geologi. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Zulkarnain, Iskandar. 2013. Geokimia Batuan Sebagai Jendela Proses Geologi
Masa Lalu Dan Lentera Pemandu Penemuan Endapan Logam. Jakarta : LIPI
8-ChemicalPetrology.ppt
Ch 08 Major Elements.ppt
Ch 09 Trace Elements and Isotopes.ppt
Igneous-Petrology.ppt
Lec6.pdf

Anda mungkin juga menyukai