MATA
Retina adalah layar pada mata untuk menangkap bayangan yang dibentuk
oleh lensa mata. Retina adalah bagian dari mata yang sensitif terhadap cahaya.
dilihat menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM). Pada retina ini akan
diamati bentuk dan susunan sel batang dan sel kerucut yang terdapat disekitar
retina tersebut. Retina bagian dari organ penglihatan ini merupakan komponen
terpenting dalam hubungannya dengan cahaya. Retina terdiri dari 10 lapisan yang
perbesaran agar gambar dapat terlihat lebih jelas. (fiolita et.al., 2011).
jawab dalam merespon perubahan cahaya terang kegelap atau sebaliknya. Retina
adalah layar pada mata untuk menangkap bayangan yang dibentuk oleh lensa
mata. Retina adalah bagian dari mata yang sensitif terhadap cahaya. Retina seperti
yang telah diketahui merupakan organ mata yang paling utama dalam hal
ketajaman mata. Menunjukan kepadatan sel batang dan sel kerucut. Sel kerucut
Penglihatan yang ada ikan yaitu dilakukan dengan organ mata yang peka
terhadap suatu rangsang cahaya dan di dalam mata tesebut untuk menjaga suatu
kekokohannya ada suatu cairan khusus yang ada di dalamnya yang disebut dengan
vitreous humor. Vitreous adalah cairan kental bening yang mengisi bagian tengah
mata, dan terletak di antara lensa kristal dan retina, kedua cairan tersebut
berfungsi untuk memberi bentuk dan kekokohan pada mata ikan tersebut, cairan
tersebut biasanya mengisi rongga mata dan untuk meneruskan cahaya dari lensa
cahaya menyebabkan reaksi kimia yang terjadi pada mata dalam sel kerucut yang
Vitreous diproduksi oleh beberapa sel selaput jala, rangkaian kolagen, dan
juga susunan protein dalam jumlah mikro dan hanya memiliki sangat sedikit zat
yang padat, vitreous dapat menahan mata. Vitreous humor memiliki indeks bias
1.336. Vitreous humor merupakan bagian yang penting yang di lewati oleh
cahaya, ketika melihat sebuah benda, cahaya, dari, dan vitreous humor untuk
mencapai retina yang di fokuskan di bagian makula yang merupakan tempat sel
kerucut berada didalam mata ikan tersebut yang berfungsi untuk respon cahaya
Lensa mata berfungsi untuk membentuk sebuah gambar pada retina. Untuk
menjadi bayangan yang tepat terbentuk pada retina sehingga dapat dilihat dengan
jelas. Untuk mengatur bayangan selalu jatuh pada retina, lensa dapat menebal dan
menipis disesuaikan dengan jarak benda ke mata. Bayangan yang terbentuk pada
retina adalah nyata, terbalik dan diperkecil. Lensa bentuknya bulat seperti bola
Lensa merupakan bagian terpenting dalam organ penglihatan, karena lensa mata
akan mengatur penglihatan dekat atau jauh. Lensa pada ikan juga diketahui
kuning bening Lensa yang berwarna kuning ini menjadi ciri khas bagi ikan ini,
karena ikan dengan lensa yang berwarna kuning ini akan berfungsi mengurangi
Lensa mata dan ukuran tubuh memiliki hubungan timbal balik. Berdasarkan
hasil pengukuran yang dilakukan antara panjang tubuh standar ikan Kembung.
Apabila dihubungkan dengan panjang tubuh ikan, diameter lensa akan berbanding
lurus dengan panjang ikan, dalam artian semakin panjang tubuh ikan maka ukuran
maka bertambah juga ukuran lensa, diameter lensa mata meningkat seiring dengan
terhenti pada titik tertentu sedangkan pertumbuhan panjang tubuh akan tetap
semakin bertambah panjang tubuh ikan maka diameter lensa akan meningkat,
fokus lensa akan meningkat dan ketajaman penglihatan ikan semakin meningkat
semakin kecil. Jika cahaya masuk ke mata, lensa akan membantu menyesuaikan
dan memfokuskan cahaya pada retina. Lensa mata ini terletak tepat di belakang
pupil dan membantu dalam memfokuskan cahaya pada retina (Fiolita et.al., 2011).
Lensa mata berfungsi untuk membentuk sebuah gambar pada retina. Untuk
menjadi bayangan yang tepat terbentuk pada retina sehingga dapat dilihat dengan
jelas. Untuk mengatur bayangan selalu jatuh pada retina, lensa dapat menebal dan
menipis disesuaikan dengan jarak benda ke mata. Bayangan yang terbentuk pada
lensa akan meningkatkan fokus lensa pada mata ikan. Meningkatnya fokus lensa
pada mata ikan maka akan menambah ketajaman mata ikan dalam menghindari
musuhnya dan untuk ikan jenis pelagis kecil ini akan mempertajam
a. ketajaman penglihatan
Mata ikan telah melalui seleksi alamiah dan evolusi. Proses evolusi tersebut
dimana mata ikan dapat menyerap puncak panjang gelombang yang berbeda
beda. Penelitian fisiologi dan histologi organ penglihatan terutama dari jumlah
dan susunan sel reseptor kon (cone), rod,dan diameter lensa ikan merupakan
fenomena yang menarik untuk dikaji agar dapat mengetahui pola tingkah lakunya,
khususnya dalam pembedaan warna terhadap suatu alat tangkap (Fitri dan
Asriyanto, 2011).
Ketajaman penglihatan ikan tergantung dari dua faktor yaitu diameter lensa
dan kapadatan sel kon pada retina. Diameter lensa mata ikan berbanding lurus
dengan ukuran panjang tubuh ikan yang artinya semakin panjang tubuh ikan maka
diameter lensa mata ikan akan bertambah pula. Hal ini terjadi karena diameter
lensa mata ikan yang ikut bertambah mengakibatkan gambar suatu objek yang
melalui lensa mata menuju retina akan semakin cepat. Perbedaan jenis ikan
alat tangkap dalam hal desain/rancang bangun berdasarkan pemilihan warna jaring
nilai kepadatan sel kon setiap 0,01 mm2 luasan pada masing-masing bagian dari
1 20,1(10,25)
() =
dengan,
n = jumlah sel kon terpadat per luasan 0,01 mm2 yang merupakan hasil
nilai sudut pembeda terkecil yang dikonversi dengan rumus sebagai berikut:
1
180
= (() 60)
dengan,
VA = ketajaman penglihatan
n = jumlah sel kon terpadat per luasan 0,01 mm2 yang merupakan hasil
Jarak pandang maksimum ikan kerapu memiliki jangkauan yang lebih jauh
dibandingkan ikan kakap dengan obyek benda yang dilihat berukuran sama karena
indeks ketajaman penglihatan ikan kerapu lebih besar dibandingkan ikan kakap
diameter objek benda yang dilihat. Berbeda dengan ukuran diameter lensa, nilai
kepadatan sel kon akan semakin menurun jika ukuran panjang tubuh ikan
bertambah, hal ini terjadi karena sel kon tersebut mengalami perbesaran ukuran
dengan semakin bertambahnya ukuran tubuh ikan. (Fitri dan Asriyanto, 2009).
yang digunakan adalah dalam satuan sudut derajat (minimum seperable angle
degrees), obyek yang menjadi sasaran penglihatan merupakan diameter dari benda
yang di lihat, obyek dianggap berbentuk titik. Perhitungan jarak pandang
(0,5)
=
tan ()
dengan,
(rad) = sudut pembeda terkecil (dalam radian) (Fitri dan Asriyanto, 2011).
c. sumbu penglihatan
ikan dalam makanan atau objek yang lain. Untuk menentukan sumbu penglihatan
terlebih dahulu perlu diketahui sel kon pada area dorso-temporal, temporal atau
vetro-temporal diretina mata ikan, dari nilai kepadatan sel kon tersebut, kearah
kepadatan sel kon tiap bagian dari retina mata ikan diketahui, yaitu dengan cara
menarik garis lurus melalui lensa mata. Sumbu penglihatan ikan kerapu adalah
arah depan atas (fore upper) dengan kepadatan sel cone terdapat pada daerah
Sumbu penglihatan ikan menenjukkan pola makan dan pola hidup ikan
dikedalaman yang lebih dangkal dibandingkan dengan posisi kedalaman ikan itu
3.2.1. Materi
a. Alat
Alat yang digunakan pada Praktikum Tingkah Laku Ikan Materi Fisiologi
Tabel 1. Alat yang Digunakan pada Praktikum Tingkah Laku Ikan Materi
Fisiologi Penglihatan.
No Alat Ketelitian Kegunaan
10 Jangka
0,01 cm Sebagai alat mengukur diameter lensa ikan
sorong
b. Bahan
Tabel 2. Bahan yang Digunakan pada Praktikum Tingkah Laku Ikan Materi
Fisiologi Penglihatan.
No Bahan Kegunaan
Sebagai bahan larutan untuk merendam
1 Larutan Bouins
sampel mata ikan
Ikan tongkol Sebagai ikan sampel yang akan diambil
2
(euthynnus affinis) matanya
a. Pengambilan sampel
Metode dalam pengambilan sampel mata pada ikan adalah sebagai berikut:
Spesimen mata ikan harus berasal dari ikan hidup. Sebelum dilakukan
pemotongan terlebih dahulu dilakukan pengukuran panjang total (total length) dan
dua bagian yang terpisah antara mata kanan dan kiri. Saat mengambil matanya,
hendaknya dilakukan secara hati-hati sehingga diperoleh bola mata yang utuh dan
tanpa cacat.Mata ikan yang sudah terpisah, kemudian direndam dalam larutan
b. Prosedur histologi
1. Fiksasi
Tahap ini berfungsi agar bentuk sediaan sama dengan kondisi jaringan saat
majemuk yang terdiri atas asam pikrat, formalin, dan asam asetat pekat dengan
perbandingan 15:5:1. Sampel mata ikan yang telah direndam larutan Bouins
2. Dehidrasi
Tahap ini berfungsi untuk mengeluarkan air dari dalam jaringan. Sebelum
menjalani proses dehidrasi, sampel mata ikan dipotong, diambil lensa matanya
kemudian diukur diameternya, setelah diketahui posisi optic cleft, maka dapat
ditentukan bagian dorsal, ventral, nasal, dan temporal dari mata ikan tersebut.
Bola mata ikan pada bagian retina dibagi menjadi 24 bagian potongan, kemudian
dimasukkan kedalam kasa dan direndam alkohol 70% dalam effendorft tube.
Proses dehidrasi dilakukan dengan merendam sampel retina mata ikan pada
kemudian direndam dalam alkohol murni selama 12 jam, setelah itu rendam
3. Penjernihan (clearing)
setelah proses dehidrasi. Sampel mata ikan dimasukkan kedalam larutan xylol-
alkohol, yaitu campuran antara xylol dengan alkohol 100% dengan perbandingan
1:1 selama 30 menit, kemudian dilanjutkan dengan xylol I, xylol II, dan xylol III
menjadi keras dan rapuh, selain itu kandungan zat-zat berbahaya dalam larutan
4. Pencucian
mencelupkan kedalam air dalam waktu yang relatif singkat (10-30 detik).
5. Infiltrasi
selama 45 menit;
c. Parafin III dicairkan dengan cara yang sama seperti parafin I kemudian
a. Alat blok, cashbath bersuhu 700 C dan parafin dalam wadah parafin yang
retina mata ikan diambil dari kain kasa dan ditata pada cetakan dengan
c. Setelah sampel retina mata ikan ditata dan parafin dalam cetakan agak
7. Pengamatan.
3.3. Hasil dan Pembahasan
struktur mata didapatkan hasil bahwa mata ikan memiliki struktur-struktur bagian.
Struktur-struktur bagian mata ikan diantaranya retina, lensa, iris, kornea, koroid,
sklera, vitreous humor dan saraf. Lebih jelasnya bisa dilihat gambar berikut:
organisme vertebrata lainnya, terdiri dari ruang depan, iris, lensa, ruang vitroeus
yang berisikan cairan kental yang dinamakan vitroeus humor dan dibatasi oleh
retina. Mata peka terhadap cahaya, dan komponen fungsionil utamanya ialah
kemudian terbentuk cawan optic. Dinding sebelah dalam yang membatasi rongga
cawan, tumbuh menjadi retina, sedangkan yang sebelah luarnya tetap tipis
merupakan lapisan pigmen dari retina. Lapisan ektoderm di depan kapsula optik
Retina ialah selaput saraf yang terletak di bagian belakang dari rongga mata.
Unsur-unsur saraf dari retina terdiri atas batang dan kerucut yang peka terhadap
mata berada di sebelah dalam lapisan choroid yang berpigmen. Menurut Utami
(2009), faktor-faktor yang mempengaruhi adaptasi retina mata ikan adalah warna
cahaya, intensitas cahaya dan lama waktu pemaparan. Hal ini dapat dilihat dari
tingkatan adaptasi mata ikan terhadap intensitas cahaya. Menurut beberapa teori
mata ikan mempunyai struktur yang sama seperti mata manusia dan mempunyai
dari kemampuan ikan membedakan warna tersebut maka ikan pun cenderung akan
perbedaan indeks refraksi antara kornea dan air sangat kecil. Akibatnya lensa
depan sebagaimana lensa kamera untuk pandangan tertutup atau dekat dan
pandangan jauh. Menurut Fiolita et.al. (2015), lensa mata berfungsi untuk
membentuk sebuah gambar pada retina. Untuk menjadi bayangan yang tepat
terbentuk pada retina sehingga dapat dilihat dengan jelas. Untuk mengatur
bayangan selalu jatuh pada retina, lensa dapat menebal dan menipis
disesuaikan dengan jarak benda ke mata. Bayangan yang terbentuk pada retina
adalah nyata, terbalik dan diperkecil. Lensa bentuknya bulat seperti bola yang
penglihatan dekat atau jauh. Lensa pada ikan juga diketahui memiliki kekuatan
lensa dan kapadatan sel kon pada retina. Diameter lensa mata ikan berbanding
lurus dengan ukuran panjang tubuh ikan yang artinya semakin panjang tubuh
ikan maka diameter lensa mata ikan akan bertambah pula. Hal ini terjadi karena
diameter lensa mata ikan yang ikut bertambah mengakibatkan gambar suatu
objek yang melalui lensa mata menuju retina akan semakin cepat. Ketajaman
penglihatan pada ikan adalah kemampuan untuk melihat dua titik dari suatu
objek pada satu garis, digambarkan dalam bentuk hubungan timbal balik yang
faktor, yaitu diameter lensa dan kepadatan sel kon pada retina. Kepadatan sel
kon akan tetap selama ikan hidup, perubahan penglihatannya akan meningkat
panjang tubuh ikan maka diameter lensa mata ikan akan semakin besar. Berikut
ini merupakan hasil praktikum tingkah laku ikan yaitu hubungan antara
panjang tubuh dengan ketajaman penglihatan dapat ditunjukkan dalam grafik
berikut ini.
0.009 0.0085
panjang total 24,5 cm sedangkan untuk diameter ikan tingkol besar memiliki
diameter lensa 6 mm. Ikan tongkol (Euthynnus affinis) kecil memiliki panjang
tubuh 19,5 cm dan panjang total 21,5 cm , sedangkan untuk diameter lensa ikan
tongkol kecil yaitu 4 mm. Pengamatan dan analisa didapatkan hasil yaitu nilai
ditandai dengan semakin besarnya diameter lensa mata. Hal ini disebabkan
diameter bola mata yang semakin besar maka datangnya gambar suatu objek
melalui lensa mata menuju ke retina akan semakin cepat, karena sudut
pembeda terkecil yang dimiliki semakin kecil. Dengan sudut pembeda terkecil
et.al. (2015), diameter lensa mata sangat berpengaruh terhadap ketajaman mata.
memfokuskan cahaya pada retina. Lensa mata ini terletak tepat di belakang
pupil dan membantu dalam memfokuskan cahaya pada retina. Lensa mata
bayangan yang tepat terbentuk pada retina sehingga dapat dilihat dengan jelas.
Untuk mengatur bayangan selalu jatuh pada retina, lensa dapat menebal dan
diameter lensa akan meningkatkan fokus lensa pada mata ikan. Meningkatnya
fokus lensa pada mata ikan maka akan menambah ketajaman mata ikan dalam
menghindari musuhnya dan untuk ikan jenis pelagis kecil ini akan
kelangsungan hidupnya.
dengan semakin panjang ukuran tubuh ikan maka diameter bola mata semakin
besar dan jumlah sel reseptor kon semakin sedikit maka datangnya gambar
suatu objek benda melalui lensa mata menuju ke retina akan semakin cepat
warna terhadap suatu alat tangkap. Berikut grafik hubungan antara panjang
0.6 0.57
Sudut Pembeda Terkecil (mm)
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1 0.03425
0
220 195
Panjang Tubuh Ikan (mm)
terkecil dari ikan tongkol besar 0,03425 mm sedangkan ikan tongkol kecil 0,57
mm. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin panjang ikan maka sudut
ketajaman mata, semakin besar ketajaman mata maka sudut pembeda terkecil
semkain kecil. Hasil tersebut terjadi karena ikan tongkol besar memiliki
diameter lensa mata lebih besar dari pada ikan tongkol kecil. Diameter lensa
tubuh ikan. Menurut Fiolita et.al. (2015), pertambahan diameter lensa akan
diameter lensa akan meningkat, fokus lensa akan meningkat dan ketajaman
penglihatan ikan semakin meningkat karena meningkatnya fokus lensa
lensa, dimana ketika diameter besar maka sudut pembeda terkecil akan kecil.
7
6
6
Diameter Lensa (mm)
5
4
4
3
2
1
0
220 195
Panjang Tubuh Ikan (mm)
tongkol besar memiliki panjang total 24,5 cm, dan panjang tubuh 22 cm.
Ikan tongkol kecil mempunyai panjang total 21,5 cm dan panjang tubuh 19,5
cm. Diameter lensa ikan tongkol besar 6 mm dan diameter ikan tongkol kecil
ikan maka dimeter lensa akan semakin besar. Menurut Fitri dan Asriyanto
(2011), diameter lensa mata ikan berbanding lurus dengan ukuran panjang
tubuh ikan yang artinya semakin panjang tubuh ikan maka diameter lensa
mata ikan akan bertambah pula. Hal ini terjadi karena diameter lensa mata
ikan yang ikut bertambah mengakibatkan gambar suatu objek yang melalui
lensa mata menuju retina akan semakin cepat, karena nilai sudut pembeda
nilai kepadatan sel kon tiap bagian dari retina mata ikan diketahui, yaitu
dengan cara menarik garis lurus melalui lensa mata. Tanpa diketahui
kepadatan sel kon maka tidak dapat menentukan sumbu penglihatan ikan
setelah nilai kepadatan sel kon tiap bagian dari retina mata ikan diketahui,
yaitu dengan cara menarik garis lurus melalui lensa mata. Untuk menentukan
sumbu penglihatan terlebih dahulu perlu diketahui sel kon pada area dorso-
temporal, temporal atau vetro-temporal diretina mata ikan. Berikut grafik
100 91
Kepadatan Sel Kon 80 74
60
40
20
0
220 195
Panjang Tubuh (mm)
kepadatan sel kon tiap bagian dari retina mata ikan yaitu untuk ikan tongkol besar
memiliki kepadatan sel kon tertinggi pada bagian 2 dengan jumlah 91 dan Ikan
tongkol kecil memiliki kepadatan sel kon tertinggi pada bagian 2 juga dengan
jumlah 74. Hasil tersebut menunjukkan bahwa panjang tubuh ikan tongkol
berbanding lurus dengan kepadatan sel kon. Semakin panjang tubuh ikan maka
kepadatan sel kon akan semakin besar. Dengan begitu kepadatan sel kon
sel kon maka ketajaman penglihatan akan semakin besar. Dengan begitu ikan
tongkol besar memiliki ketajaman penglihatan lebih besar dari pada ikan tongkol
kecil. Menurut Fiolita et al (2015), Jumlah sel kon ikan Kerapu Sunu lebih banyak
penglihatan dan jarak pandang maksimum ikan Kerapu Sunu yang lebih besar
objek benda secara jelas pada jarak tertentu. Kemampuan ini dalam penerapannya
digunakan untuk mengetahui kemungkinan pelolosan ikan dari suatu alat tangkap
maksimum ikan, terlebih dahulu perlu diketahui nilai sudut pembeda terkecil.
Jarak pandang maksimum ikan akan berbeda seiring dengan perbedaan ukuran
16000
14166.7
14000
12000 11458.3 Pelampung
PVC
10000 Pemberat
Timah
8000 Jaring PA
6000 Tali PE
4000
2000 1250 854.38694.4
333.3 75.75 20.2
0
220 195
Panjang Tubuh Ikan (mm)
dengan diameter 1,5 mm dan Tali PE dengan diameter 0,4 mm. Diperoleh
hasil, pada ikan tongkol besar mempunyai jarak pandang maksimum pada
objek Pelampung PVC sebesar 14166,7 mm, pada objek pemberat timah
sebesar 11458,3 mm, pada objek jarring PA sebesar 1250 mm, dan pada objek
Tali PE sebesar 333,3 mm. Pada ikan tongkol kecil mempunyai jarak pandang
maksimum pada objek Pelampung PVC sebesar 854,38 mm, pada objek
pemberat timah sebesar 694,4 mm, pada objek jarring PA sebesar 75,75 mm,
dan pada objek Tali PE sebesar 20,20 mm. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
jarak pandang maksimum yang dimiliki ikan tongkol akan semakin meningkat
panjang tubuh yang semakin panjang maka kemampuan ikan untuk dapat
mendeteksi adanya benda dihadapannya akan semakin jauh. Selain itu, faktor
diameter objek yang dilihat. Semakin besar diameter objek yang dilihat, maka
semakin besar nilai jarak pandang maksimum ikan. Menurut Fitri dan
yang lebih jauh dibandingkan ikan kakap dengan obyek benda yang dilihat
berukuran sama karena indeks ketajaman penglihatan ikan kerapu lebih besar
dalam melihat mkanan atau objek yang lain. Sumbu penglihatan diperoleh setelah
kepadatan sel kon tiap bagian dari retina mata diketahui yaitu dengan cara menari
garis lurus dari bagian mata yang memiliki nilai kepadatan sel kon tertinggi
menuju ke titik pusat lensa mata. Berdasarkan praktikum tingkah laku ikan dapat
diketahui hasil dari sumbu penglihatan mata ikan tongkol (Euthynnus affinis).
Ikan tongkol besar memiliki kepadatan sel kon tertinggi pada bagian 2 dengan
jumlah 92 dan Ikan tongkol kecil memiliki kepadatan sel kon tertinggi pada
bagian 2 juga dengan jumlah 75. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ikan tongkol
besar memiliki ketajaman penglihatan lebih besar dari pada ikan tongkol kecil,
Jadi, semakin besar kepadatan sel kon maka ketajaman penglihatan akan semakin
besar. Menurut Fiolita et.al. (2015), jumlah sel kon ikan Kerapu Sunu lebih
ketajaman penglihatan dan jarak pandang maksimum ikan Kerapu Sunu yang
Hasil praktikum tingkah laku ikan untuk arah penglihatan ikan Tongkol
Besar maupun ikan Tongkol Kecil yaitu pada kepadatan sel kon bagian 2. Jika
ditarik lurus melalui lensa mata ikan tersebut maka arahnya akan ke bawah yaitu
nassal-ventral, dengan begitu ikan Tongkol besar maupun ikan Tongkol kecil
memiliki penglihatan lower fore yaitu penglihatan kedepan dan kebawah sehingga
ikan Tongkol akan melihat terutama untuk mencari mangsanya akan berenang
kedepan dan kebawah. Menurut Fitri dan Asriyanto (2009), sumbu penglihatan
(visual axis) diidentifikasi untuk mengetahui kebiasaan ikan dalam makanan atau
objek yang lain. Untuk menentukan sumbu penglihatan terlebih dahulu perlu
mata ikan, dari nilai kepadatan sel kon tersebut, maka dapat dinilai sumbu
panglihatan yaitu dengan dapat menarik sumbu lurus dari bagian retina dengan sel
kon menuju ke titik lensa mata, kearah depan menurun (lower-fore),arah depan
(fore) dan arah depan-naik (upper-fore). Sumbu penglihatan masing-masing jenis
ikan dapat ditentukan setelah nilai kepadatan sel kon tiap bagian dari retina mata
ikan diketahui, yaitu dengan cara menarik garis lurus melalui lensa mata. Sumbu
penglihatan ikan kerapu adalah arah depan atas (fore upper) dengan kepadatan sel
cleft. Optic cleft sangat berguna untuk melakukan pengamatan berikutnya, dimana
setelah diketahui posisi optic cleft dari mata ikan maka dapat ditentukan bagian
dorsal, ventral, nasal dan temporal dari mata tersebut. Dengan begitu dapat
diketahui keepadatan sel kon. Kepadatan sel kon ini dapat menentukan arah
penglihatan dan sumbu penglihatan. Dengan diketahuinya optic cleft mata ikan
tongkol dapat diketahui kepadatan sel kon mata ikan tongkol yaitu pada bagian 2,
dengan begitu dapat diketahui arah penglihatan ikan tongkl yaitu nasal-ventral
jenis ikan dapat ditentukan setelah nilai kepadatan sel kon tiap bagian dari retina
mata ikan diketahui, yaitu dengan cara menarik garis lurus melalui lensa mata.
Sumbu penglihatan ikan kerapu adalah arah depan atas (fore upper) dengan
kepadatan sel kon terdapat pada daerah ventro-temporal. Pada ikan kakap merah,