Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH FISIKA

KERUSAKAN RETINA MATA AKIBAT PERCIKAN API LAS

KELOMPOK 3

1. Femilia Indra S (NIM R0218045)

2. Fika Nurhasanah (NIM R0218047)

3. Fransiska Marsaulina Angelia V P (NIM R0218049)

4. Helvy Nauroh Nadzifa (NIM R0218051)

5. Hesti Puspitasari (NIM R0218053)

6. Icha Putri Nur Qolbi (NIM R0218055)

7. Ilham Dhenhas Saputra (NIM R0218057)

8. Iqbal Dwi Prayogo (NIM R0218059)

9. Istiqomah Nur ‘Aini Arbi (NIM R0218061)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2018
A. SKENARIO

Bp. Amir, seorang tukang las dilarikan ke IGD rumah sakit karena mata kanannya

terkena percikan api las. Bp Amir mengeluh mata kanannya tidak bisa melihat. Ketika

dilakukan pemeriksaan, kornea mata kanannya mengalami luka dan peradangan.

B. TUGAS DISKUSI

1. Bagaimana mata bisa melihat? (Jelaskan komponen-komponen mata, peristiwa

refraksi dan pembentukan bayangan pada mata)

2. Jelaskan mengapa mata kanan yang terkena percikan api tidak bisa melihat?

3. Bagaimana pencegahan peristiwa di atas?

4. Apa saja alat perlindungan pekerja yang seharusnya dipakai? Jelaskan masing-

masing!

C. JAWABAN

1. Sebelum menjelaskan bagaimana mata bisa melihat, mari kita membahas beberapa

komponen mata yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda tetapi tetap saling

mendukung.

a. Kornea adalah bagian terluar mata berupa lengkungan

transparanyangberfungsi untuk menerima dan meneruskan cahaya yang masuk

pada mata, serta melindungi bagian mata yang sensitif di bawahnya.


b. Pupil merupakan celah hitam berbentuk lingkaran yang mengatur banyaknya

cahaya yang akan masuk ke dalam mata.

c. Skleraadalah bagian dinding putih mata yang berfungsi untuk melindungi bola

mata terhadap ganguan luar yang bersifat mekanis (contoh : benturan) serta

menjaga bentuk bola mata tetap stabil.

d. Irisberfungsi untuk mengatur besar kecilnya pupil, iris berupa selaput

berwarna (coklat tua, hijau, biru, dll) yang mana warna inilah yang kita lihat

sebagai warna mata.

e. Aqueous Humour merupakan cairan bening di antara iris dan kornea (di

depan lensa mata) berfungsi untuk menjaga tekanan bola mata, menjaga

bentuk bulat bola mata bagian depan.

f. Otot Siliari (Akomodasi) adalah otot yang menempel pada lensa mata yang

berfungsiuntuk mengatur tebal dan tipisnya lensa mata.

g. Lensa Mata (Crystalline lens)merupakan disc transparan berbentuk cembung,

berserat dan elastis. Berfungsi untuk memfokuskan cahaya agar bayangannya

jatuh di retina.

h. Koroidmerupakan sebuah membran yang terdiri dari pigmen dan pembuluh

darah. Berfungsi untuk memelihara retina dan mencegah terjadinya

pemantulan cahaya di dalam ruang internal mata dengan cara menyerap

cahaya yang tidak dibutuhkan.

i. Retinaadalah bagian belakang mata yang peka terhadap cahaya dan berfungsi

sebagai tempat terbentuknya bayangan objek.Terdiri dari serangkaian saraf

dan mengandung jutaan sel photoreceptors(sel batang dan sel kerucut) yang

berfungsi untuk mengkonversi cahaya menjadi gelombang elektrik. Sinyal-

sinyal ini kemudian berjalan di sepanjang serabut saraf optik.

j. Vitreous Humour merupakan gel yang mengisi ruang tengah dari mata yang

berfungsi untuk menjaga bentuk bola mata dan meneruskan cahaya dari lensa

ke retina.
k. Bintik Kuningadalah bagian dari retina. Berfungsi sebagai tempat

terbentuknya bayangan yang jelas.

l. Bintik Buta adalah bagian dari retina yang apabila bayangan jatuh pada

bagian ini, maka bayangan tampak kabur atau tidak jelas.

m. Saraf optic adalah saraf di belakang mata yang befungsi untuk meneruskan

sinyal-sinyal dari retina menuju ke otak.

Selanjtunya, kita akan membahas bagaimana peristiwa refraksi terjadi.

Refraksi/pembiasan adalah pembelokan berkas cahaya. Refraksi terjadi ketika berkas

berpindah dari suatu medium ke medium lain yang indeks bias (n) berbeda. Saat

proses pembentukan bayangan pada retina terdapat medium/media refrakta yang

dilalui, yaitu udara (n = 1.00), kornea (n = 1.38), aqueous humour (n = 1.33), lensa

mata (n = 1.40) dan vitreous humour (n = 1.34). Dalam hukum pembiasan, cepat

rambat cahaya dalam suatu medium berbanding terbalik dengan indeks bias (n) yang

mana “Semakin rapat medium, semakin rendah cepat rambat cahaya” Ketika cahaya

dari sebuah medium merambat melewati medium lain yang berbeda kerapatan, cepat

rambat cahaya akan berubah. Cepat rambat cahaya akan berkurang jika memasuki

medium dengan kerapatan tinggi. Sebaliknya, cepat rambat cahaya akan bertambah

jika memasuki medium dengan kerapatan rendah.

Selain pernyataan tadi, ada hal lain yang berlaku pada peristiwa pembiasan cahaya

yaitu berkas cahayaakan mengubah arah perjalanannya (dibiaskan) jika mengenai

permukaan dari berbagai sudut, kecuali sudut tegak lurusmaka sinar tidak dibiaskan

melainkan diteruskan.
Dan yang terakhir, bagaimana mekanismepembentukan bayangan pada retina?

Sehingga mata kita bisa melihat.Agar bayangan benda diterima retina, mata harus

membiasakan sinar datang dari benda. Berdasarkan urutan bagian mata, sinar dari

benda akan melewati medium yang mempunyai indeks bias (n) berbeda.Proses

jalannya sinar hingga terbentuk bayangan pada mata dapat kita lihat pada gambar

berikut ini.

Pertama, cahaya yang dipantulkan oleh benda ditangkap garis lurus oleh mata,

kemudian menembus kornea mata, cairan aqueous humor dan dibiaskan melalui

pupil.Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa mata

dan cairan vitreous humor.Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya

jatuh di retina tepatnya di bintik kuning.

Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh photoreceptors yaitu sel kerucut dan sel

batangyang mengkonversi cahaya menjadi gelombang elektrik, kemudian

disampaikan ke otak melalui saraf optik.Terakhir, Otak menerjemahkan sinyal-sinyal

itu menjadi sebuah bayangan (image)sehingga kita bisa mengetahui apa yang kita

lihat.
2. Mata dapat melihat karena adanya cahaya yang masuk ke mata, lalu

terbentuk bayangan pada retina mata. Lebih jelasnya adalah seperti ini. Yang

pertama adalah saat ada cahaya dari pemantulan benda masuk melalui kornea

yang kemudian diteruskan ke pupil. Di pupil, diatur jumlah cahaya yang masuk

ke mata, apabila intensitas cahaya kecil (di tempat gelap) maka pupil akan

membesar sedangkan apabila intensitas cahaya besar (di tempat terang) pupil

akan mengecil. Perubahan pupil tersebut diatur oleh iris. Selanjutnya cahaya

akan sampai di lensa, yang akan memfokuskan cahaya ke retina. Lensa

menempel pada otot siliaris. Jika mata kita memfokuskan objek yang jauh, maka

otot siliaris tersebut akan mengendur lalu lensa menjadi lebih tipis, sedangkan

jika mata memfokuskan objek dekat maka otot siliaris akan berkontraksi lalu

lensa menjadi tebal dan kuat. Setelah cahaya sampai ke retina, sel-sel batang dan

sel-sel kerucut yang merupakan sel-sel yang sensitif cahaya akan meneruskan

sinyal-sinyal cahaya ke otak melalu saraf optik.

Sinar ultra violet mempunyai panjang gelombang antara 240-320 nm.sinar

ini mempunyai pengaruh besar terhadap reaksi kimia yang terjadi di dalam

tubuh. Sinar ultra violet akan segera merusak epitel kornea, Sinar ultra violet

yang terserap kornea mata melebihi jumlah tertentu mengakibatkan mata terasa

sakit, mata seperti kelilipan atau kemasukan pasir, dan lain sebagainya.

Pencegahan dapat dilakukan dengan cara menghindari kemungkinan mata

terpapar sinar ultra violet dan menggunakan alat pelindung wajah atau kacamata

las yang tidak tembus sinar tersebut. Jika terkena mata akan mengakibatkan

fotokeratitis.

Fotokeratitis adalah inflamasi pada kornea akibat cahaya, yang telah

banyak diketahui adalah akibat sinar matahari atau sumber sinar ultraviolet

buatan lainnya.Salah satu pekerjaan yang terkait dengan radiasi sinar ultraviolet

dan berisiko tinggi menyebabkan fotokeratitis adalah pengelasan, khususnya las

listrik. Hal itu disebabkan oleh sinar-sinar elektromagnetik yang dihasilkan


selama proses pengelasan tersebut dan terkait dengan indra mata yaitu salah

satunya sinar ultraviolet. Radiasi sinar UV yang berasal dari bunga api

pengelasan mengiritasi epitelium kornea superfisial, yang menyebabkan mitosis,

menghasilkan fragmentasi inti sel, dan hilangnya lapisan epitelial. Respon

inflamasi pun terjadi.Inflamasi kornea dengan lesi yang kecil biasa disebut

keratitis.Keratitis dibarengi edema dan terhalangnya konjungtiva serta adanya

bercak pada epitelium kornea yang dikenal sebagai superficial puncuate keratitis

(SPK).SPK adalah kondisi kornea yang tidak spesifik yang berhubungan dengan

berbagai gangguan bagian mata lainnya.

Hal ini ditandai dengan adanya sedikit kecacatan pada epitelium kornea

superficial. JikaSPK semakin parah, akan terjadi deskuamasi epitelial total.

Perubahan dalam bentuk dan kejernihan kornea mengganggu pembentukan

bayangan yang baik di retina.Oleh karenanya, kelainan sekecil apapun di kornea,

dapat menimbulkan gangguan penglihatan.

3. Bagaimana pencegahan peristiwa diatas?

Pada proses pengelasan operator harus benar-benar mengetahui dan memahami

bahaya-bahaya yang muncul selama proses pengelasan berlangsung, seperti :

 Mematuhi prosedur pengelasan yang benar

 Lebih berhati-hati dalam menggunakan alat pengelasan

 Menggunakan alat pelindung diri

 Pada saat bekerja harus fokus

4. Apa saja alat perlindungan pekerja yang seharusnya dipakai? Jelaskan masing-masing

a. Kacamata Las (Googles)

Alat ini digunakan untuk melindungi mata dari percikan bahan kimia

korosif, debu dan partikel kecil yang melayang di udara, gas atau uap yang

dapat menyebabkan iritasi mata, radiasi gelombang elektromagnetik, panas

radiasi sinar matahari.


b. Pakaian Kerja Las atau Apron

Pakaian kerja las adalah pakaian yang dapat melindungi seluruh bagian

tubuh dari panas dan percikan las.

c. Sarung Tangan Las atau Welding Gloves

Welding Gloves berfungsi untuk melindungi kedua tangan dari percikan

las atau spater dan panas material yang dihasilkan dari proses pengelasan.

d. Sepatu Las atau Safety Shoes

Sepatu las adalah sepatu yang berfungsi untuk melindungi kaki dari

kejatuhan bendan yang berat dan benda yang tajam.Selain itu karena bersifat

isolator, sepatu ini juga melindungi dari bahaya sengatan listrik.

e. Helm Las atau Topeng

las

Helm las adalah

alat yang mempunyai

fungsi melindungi

bagian wajah dari

percikan las, panas

pengelasan dan sinar

las ke bagian mata.

f. Masker Las

Masker berfungsi sebagai alat perlindung pernafasan dari bahaya asap las,

karena asap las berbeda dengan asap biasa. Asap las ini merupakan hasil

pembakaran dari bahan kimia untuk perlindungan lasan dan juga pembakaran

atau pelelehan dari material lasan. Oleh karena itu asap las ini hampir seperti

serbuk bersih dan sangat membahayakan alat pernafasan kita.


DAFTAR PUSTAKA

https://www.fisikabc.com/2017/12/pembentukan-bayangan-pada-mata.html

https://www.essilor.co.id/learn-about-vision/all-about-your-eyes/how-the-eye-works/

https://www.fisikabc.com/2017/10/hukum-snellius-pada-pembiasan-cahaya.html

https://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/pengindraan-kedokteran-dasar/refraksi-oleh-

cahaya-pada-mata/

Skripsi oleh Adib Firmansah mahasiswa Universitas Jember dengan judul “ANALISIS

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GEJALA FOTOKERATITIS PADA

PEKERJA LAS LISTRIK DI KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBER”

https://www.pengelasan.net/alat-keselamatan-kerja-las/

Anda mungkin juga menyukai