Anda di halaman 1dari 10

MASALAH KEPENDUDUKAN KECAMATAN NGALIYAN

Disusun Oleh :

Miftahul Qodri

i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................................. 1
B. TUJUAN ...................................................................................................................................... 1
C. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
A. KONDISI UMUM KECAMATAN NGALIYAN ...................................................................... 2
B. KEPENDUDUKAN KECAMATAN NGALIYAN .................................................................. 2
C. PERMASALAHAN YANG TIMBUL AKIBAT PERTUMBUHAN PENDUDUK ................. 4
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................ 7
A. KESIMPULAN ........................................................................................................................... 7
B. SARAN ...................................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Populasi manusia adalah ancaman terbesar dari masalah lingkungan hidup di


Indonesia dan bahkan dunia saat ini. Setiap orang memerlukan energi, lahan dan sumber daya
yang besar untuk bertahan hidup. Jika populasi bisa bertahan pada taraf yang ideal, maka
keseimbangan antara lingkungan dan regenerasi populasi dapat tercapai. Namun
kenyataannya adalah populasi bertumbuh lebih cepat dari kemampuan bumi dan lingkungan
kita untuk memperbaiki sumber daya yang ada sehingga pada akhirnya kemampuan bumi
akan terlampaui dan berdampak pada kualitas hidup manusia yang rendah.
Ngaliyan adalah sebuah kecamatan dalam lingkup Kota Semarang yang merupakan
kawasan pengembang dari Kota Semarang yang juga merupaka kawasan industry dan jalur
utama yang menghubungkan Kota Semarang dengan Kota Kendal sehingga sector
kependudukan, kawasan dan wilayah tidak berjana sesuai dengan kaidah tata ruang wilayah
yang berdampak pada alih fungsi lahan yang tidak senestinya menjadi tempat pengembangan
perekonomian, dalam hal ini adalah wawasan lingkungan hidup.
Pertumbuhan penduduk dapat berdampak buruk bagi kelangsungan lingkungan hidup
masyarakat di wilayah Kecamatan Ngaliyan. Dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi
dapat berakibat pada buruknya sector lingkungan hidup dan berbagai masalah lainya yang
perlu dianalisis dan dikaji ulang serta pemberian solusi yang tepat.

B. Tujuan

1. Mengetahui wilayah dan karakteristik Kecamatan Ngaliyan.


2. Mengetahui pengembangan wilayah Kecamatan Ngaliyan dilihat dari sector lingkungan
hidup.
3. Mengetahui pertumbuhan penduduk wilayah Kecamatan Ngaliyan.
4. Mengetahui masalah masalah yang timbul akibat pertumbuhan penduduk wilayah
Kecamatan Ngaliyan dilihat dari sudut pandang lingkungan hidup.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah karakteristik wilayah Kecamatan Ngaliyan?


2. Bagaimanakah pengembangan wilayah Kecamatan Ngaliyan dilihat dari sudut pandang
Lingkungan Hidup?
3. Bagaimanakah pertumbuhan penduduk wilayah Kecamatan Ngaliyan?
4. Apa sajakah masalah masalah yang timbul akibat pertumbuhan penduduk wilayah
Kecamatan Ngaliyan dilihat dari sudut pandang lingkungan hidup?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. KONDISI UMUM KECAMATAN NGALIYAN

Ngaliyan adalah sebuah kecamatan yang terletak di sebelah barat Kota Semarang,
Provinsi Jawa Tengah, Indonesia berbatasan dengan kecamatan Mijen, Semarang Barat dan
Tugu. Sebelum menjadi seuah kecamatan sendiri, Ngaliyan merupakan Kelurahan di dalam
wilayah Kecamatan Tugu. Namun, melihat potensi pengembangan dan luasnya wilayahnya,
maka akhirnya Ngaliyan berubah menjadi sebuah kecamatan.
Ngaliyan yang berada di sebelah barat pusat kota Semarang mempunyai posisi yang
strategis karena menjadi penghubung antara Semarang dan Kendal. Kendal. Selain itu,
lokasinya yang cukup tinggi menjadikan wilayah ini bebas banjir dan sangat cocok untuk
dijadikan kawasan hunian.
Kecamatan Ngaliyan terdiri dari 10 kecamatan dengan luas wilayah 3269,97 Ha yang
merupakan 8,83% dari luas seluruh Kota Semarang dan memiliki penduduk pada tahun 2008
sejumlah 109.108 jiwa dengan jumlah penduduk laki sejumlah 54.534 jiwa dan penduduk
perempuan sejumlah 54.574 jiwa. Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Ngaliyan sebagai
berikut :
- Sebelah Utara : Kecamatan Tugu
- Sebelah Selatan : Kecamatan Mijen
- Sebelah Barat : Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal
- Sebelah Timur : Kecamatan Semarang Barat

Kecamatan Ngaliyan cenderung berfungsi sebagai daerah pinggiran Kota Semarang


yang berfungsi menampung perkembangan penduduk dari pusat Kota Semarang. Kedudukan
Kecamatan Ngaliyan terhadap Kota Semarang adalah strategis. Hal ini dapat dilihat dari
beberapa hal, yaitu :

a. Fungsi sebagai penampung limbahan penduduk dari pusat Kota Semarang.


b. Dilewati jalur arteri primer yang menghubungkan Kota Semarang dengan Kota Jakarta.
c. Adanya kegiatan hutan yang dikelola oleh PT. Perhutani yang berdampak pada
terbukanya lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar.

Kecamatan Ngaliyan diarahkan untuk kegiatan dengan tingkat kepadatan sedang.

B. KEPENDUDUKAN KECAMATAN NGALIYAN

Kecamatan Ngaliyan memiliki penduduk pada tahun 2008 sejumlah 109.108 jiwa
dengan jumlah penduduk laki sejumlah 54.534 jiwa dan penduduk perempuan sejumlah
54.574 jiwa.

2
Data Penduduk Kecamatan Ngaliyan Dirinci Per Kelurahan
Tahun 2000-2008
Data
Kelurahan Penduduk
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Podorejo 511 5065 5128 5204 5287 5364 5543
Wates 2845 3054 3140 3247 3449 3538 3833
Beringin 7176 8610 9473 10059 10610 11121 11775
Ngaliyan 10.404 11031 11437 11766 12030 12135 12262
Bambankere
p 3242 3797 3901 3989 4096 4158 4354
Kalipancur 13.392 14171 14885 15163 15333 15566 16820
Purwoyoso 14.331 15004 15400 14233 14383 14715 14898
Tambakaji 15.516 16446 17436 18140 18536 18994 19582
Gondoriyo 1.729 2093 2536 2763 2907 3225 3682
Wonosari 12.275 13327 14471 14925 15607 16009 16324
92.54 95.34 99.48 102.23 104.82 109.10
Jumlah 85.921 89.005 8 1 97.807 9 8 5 8
Sumber : Kecamatan Ngaliyan Dalam Angka 2000 – 2008

Dari data penduduk Kecamatan Ngaliyan dirinci per kelurahan tahun 2000 – 2008
diatas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan penduduk Kecamatan Ngaliyan dari tahun
2000 – 2008 sebesar 4.08% per tahun. Dengan kepadatan penduduk pada tahun 2008 sebesar
33.36 jiwa/. Pertumbuhan penduduk yang tinggi tersebut disebabkan karena wilayah
Kecamatan Ngaliyan merupakan kawasan pengembangan dari Kota Semarang. Pertumbuhan
penduduk di tiap-tiap kelurahan bervariasi, ini dipengaruhi oleh faktor motalitas, natalitas dan
migrasi. Besarnyapenduduk yang datang ke Kecamatan Ngaliyan disebabkan daya
tarik Kecamatan Ngaliyan sebagai tempat perdagangan, jasa, dan industri.
Penduduk Kecamatan Ngaliyan terfokus di sepanjang jalan Semarang- Kendal seperti di
Kelurahan Bringin, Purwoyoso, Ngaliyan, Wates, Podorejo dan Kalipancur. Ini disebabkan
karena wilayah tersebut dilalui jalan utama penghubung Kota Semarang kearah timur menuju
Kota Jakarta yang merupakan tempat investasi berbagai kegatan ekonomi dilihat dari
accesibilitas yang menguntungkan.
Sebagian besar penduduk Kecamatan Ngaliyan berprofesi sebagai pedagang dan
penyedia jasa serta pengusaha. Adanya kawasan industry membuat Kecamatan Ngaliyan
memiliki mobilitas ekonomi yang tinggi.

3
C. PERMASALAHAN YANG TIMBUL AKIBAT PERTUMBUHAN PENDUDUK

Pertumbuhan penduduk Kecamatan Ngaliyan yang cuup tinggi menimbulkan berbagai


masalah antara lain :

1. Kerusakan Lingkungan Hidup

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa
dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan
biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang
yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-
hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan
tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar. Seringkali
lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial.
Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam
membentuk kepribadian seseorang.
Kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu
yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi. Adapun
berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang
melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Seiring dengan bertambahnya penduduk Kecamatan Ngaliyan, kawasan hijau diwilayah
tersebut berangsur angsur berkurang dikarenakan penggunaan lahan tidak lagi berorientasi
pada lingkungan tetapi berorientasi pada kebutuhan dan factor ekonomi. Masyarakat lebih
mengutamakan kelangsungan hidup dari sector ekonomi dengan adanya pembangunan
berbagai macam permukiman dan kawasan industry serta kawasan ekonomi yang semakin
meluas sehingga terjadi alih fungsi lahan yang tidak sesuai dengan tata ruang kota yang
seharusnya memiliki ruang terbuka hijau.
Melihat potensi Kecamatan Ngaliyan yang berkembang menjadi kawasan industry, maka
pola permukiman pekerja industry diusahakan mendekat dan mengelilingi kawasan tersebut.
Ada kecenderungan perubahan fungsi dari bangunan rumah tinggal menjadi pertokoan
terutama sepanjang Jalan Ngaliyan – Boja. Kelurahan Wates dan Podorejo karakteristik
permukimanya berkembang memanjang mengikuti jaringan jalan utama. Permukman
terencana yang mulai banyak dibangun oleh pengembang (developer) seperti Dikelurahan
Ngaliyan, Bringin dan lain-lain. Dalam pengembanganya hal tersebuat tidak memperhatikan
daya dukung lingkungan sehingga limbah industry mengganggu kelangsungan hidup
ekosistem lingkungan.

4
2. Kemiskinan

Kemiskinan ditandai oleh ketidakberdayaan atau ketidakmampuan dalam hal:


1) memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan dan gizi, sandang, papan, pendidikan, serta
kesehatan.
2) melakukan kegiatan usaha produktif.
3) menjangkau akses sumber daya sosial dan ekonomi.
4) menentukan nasibnya sendiri dan senantiasa mendapat perlakuan diskriminatif dan
eksploitatif.
5) membebaskan diri dari mental dan budaya miskin.
Jumlah keluarga miskin di Kecamatan Ngaliyan cukup tinggi disebabkan karena
pertumbuhan dan pengembangan wilayah kota. Walaupun dikecamatan Ngaliyan merupakan
wilayah industry, bagi orang orang yang tidak mempunyai keterampilan akan tersingkir.
Jumlah keluarga miskin pada tahun 2005 mencapai 3807 kepala keluarga dengan jumlah
penduduk miskin 15.228 jiwa.
Penanggulangan kemiskinan telah menjadi agenda dan prioritas utama pembangunan
serta telah dilaksanakan dalam kurun waktu yang panjang. Berbagai strategi, kebijakan,
program, dan kegiatan penanggulangan kemiskinan baik yang bersifat langsung (program
khusus) maupun yang tidak langsung telah diimplementasikan, namun demikian hasilnya
belum optimal, salah satunya ditandai dengan masih banyaknya penduduk miskin
di Kecamatan Ngaliyan. Penanggulangan kemiskinan bukanlah hal yang mudah diatasi,
mengingat kemiskinan merupakan masalah yang bersifat multidimensional. Di samping itu,
kemiskinan juga merupakan masalah sosio-ekonomi yang memiliki kandungan lokalitas yang
sangat bervariasi.

3. Alih fungsi lahan

Alih fungsi lahan adalah perubahan fungsi lahan yang dilakukan oleh suatu orang atau
organisasi yang merubah sifat dan fungsi lahan tersebut. Alih fungsi lahan di Kecamatan
Ngaliyan lebih berorientasi pada bidang ekonomi semata tanpa memerdulikan aspek
lingkungan hidup. Sebagian besar wilayah Kecamatan ngalian telah berubah menjadi
pertokoan, permukiman dan industry karena disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang
tinggi seiring dengan mobilitas ekonomi yang tinggi pula.
Lingkungan hidup tidak menjadi hal penting lagi karena lahan telah beralih fungsi.
Akibatnya terjadi berbagai masalah seperti penumpukan sampah, polusi udara maupun air
serta banjir. Seperti diketahui sebelumnya, beberapa waktu lalu terjadi banjir bandang yang
diebabkan meluapnya Kali Beringin yang menewaskan tujuh orang di Kecamatan Ngaliyan
dan Tugu dan menyisakan kerugian material senilai Rp47 miliar. Banjir bandang itu
disebabkan karena Alih fungsi lahan yang terjadi dari perkebunan dan pertanian menjadi
perumahan dan kawasan industri. Sementara sejumlah pengusaha yang melakukan aktivitas
di daerah itu hingga kini tidak membangun danau untuk penyerapan air sesuai ketentuan.

5
Efektifitas alih fungsi lahan dipengaruhi oleh pejabat yang berwenang dalam rencana
tata ruang dan tata wilayah setempat. Alangkah baiknya bila alih fungsi lahan di wilayah
Kecamatan Ngaliyan ditinjau kembali sehingga dapat terbangun kawasan ekonomi yang
memerdulikan aspek kelingkungan sehingga tidak menimbulkan masalah masalah yang akan
merugikan masyarakat Kecamatan Ngaliyan itu sendiri.
Semua permasalahan yang terjadi pada dasarnya disebabkan karena pertumbuhan
penduduk yang tinggi dan juga pertambahan penduduk yang berasal dari limpahan penduduk
Kota Semarang. Semakin bertambahnya penduduk, maka semakin besar tingkat alih fungsi
ahan yang terjadi, karena bertambahnya sarana dan prasarana pendukung kehidupan seperti
permukiman, industry, penyedia lapangan pekerjaan serta kompleks pertokoan.
Lingkungan hidup yang perlu diperhatikan pada wilayah Kecamatan Ngaliyan adalah
adanya ruang terbuka hijau disepanjang sungai dan pusat ekonomi, yang akan membantu
penyerapan air dan menetralisir limbah dan polusi yang diakibatkan adanya perindustrian dan
perumahan. Ruang terbuka hijau juga dapat mencegah terjadinya banjir sehingga kejadian
bencana tidak terulang kembali.

6
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari deskripsi tentang wilayah Kecamatan Ngaliyan, penduduk dan permasalahan yang
terjadi di Kecamatan Ngaliyan, dapat disimpulkan bahwa wilayah ngaliyan merupakan
wilayah pengembangan dari Kota Semarang yang juga mrupakan kawasan industry.
Mempunyai mobilitas ekonomi yang tinggi dan pertumbuhan penduduk yang tinggi dengan
persentase 4.08% per tahun dengan jumlah penduduk 109.108 jiwa dan luas wilayahnya
3269.97ha.
Dengan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi menyebabkan berbagai
permasalahan yang timbul seperti masalah lingkungan hidup, masalah kemiskinan dan
masalah penyalahgunaan alih fungsi lahan yang tidak berada pada jalur kaidah-kaidah
lingkungan hidup

B. SARAN

Pertumbuhan penduduk hendaknya diiringi dengan tata ruang kota yang baik dan
berwawasan lingkungan serta penyediaan fasilitas-fasilitas serta sarana dan prasarana yang
memadai dan juga berwawasan lingkungan, agar keseimbangan lingkungan tetap terjaga
meskipun wilayah tersebut digunakan untuk kawasan pengembang berbagai sektor.

7
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusan Statistik. 2000. Kecamatan Ngaliyan Dalam Angka Tahun 2000. Semarang.
BPS.

Badan Pusan Statistik. 2002. Kecamatan Ngaliyan Dalam Angka Tahun 2002. Semarang.
BPS.

Badan Pusan Statistik. 2004. Kecamatan Ngaliyan Dalam Angka Tahun 2004. Semarang.
BPS.

Badan Pusan Statistik. 2005. Kecamatan Ngaliyan Dalam Angka Tahun 2005.. Semarang.
BPS.

Badan Pusan Statistik. 2006. Kecamatan Ngaliyan Dalam Angka Tahun 2006. Semarang.
BPS.

Badan Pusan Statistik. 2008. Kecamatan Ngaliyan Dalam Angka Tahun 2008. Semarang.
BPS.

http://www.bisnis-jateng.com/index.php/2010/11/banjir-bandang-ngaliyan-karena-kerusakan-
lingkungan/ 22 maret 2010,10.30 WIB.

http://bolmerhutasoit.wordpress.com/2010/10/01/pertumbuhan-penduduk-ancaman-terbesar-
masalah-lingkungan/ 22 maret 2010, 11.12 WIB.

Anda mungkin juga menyukai